Di suatu tempat tepatnya di kahyangan para dewa sedang kebingungan tentang siapa saja manusia yang pantas untuk mendapatkan kekuatan tiga dewa utama. Mereka berdiskusi dengan amat serius dikarenakan dunia pada saat itu dipenuhi kejahatan.
Para dewa terus berdebat hingga ketiga dewa utama muncul. Mereka itulah dewa pencipta, pelindung dan pelebur. para dewa langsung bersujud.
"Beri salam pada dewa diatas segala dewa." dewa Indra yang merupakan raja dari para dewa memberikan perintah pada dewa-dewa lainnya.
Para dewa langsung memberikan salam penghormatan kepada tiga dewa utama. Tiga dewa utama mengangkat tangannya dan memberkati mereka.
"Diberkati lah kalian." ucap ketiga dewa dengan penuh keagungan dan bijaksana.
Dewa Indra menunduk dan mulai memohon petunjuk kepada trimurti atas perdebatan mereka.
"Tolong... berikan petunjuk pada kami dewa yang agung." Ucap Dewa Indra bernada pelan dan penuh kesedihan.
Dewa trimurti tersenyum. Lalu Mahadewa berbicara dengan penuh keagungan memberi tahu dewa Indra bahwasanya mereka sudah menemukan manusia yang tepat untuk menjadikan pelindung dunia. Dewa Siwa menunjukkan benih-benih pada mereka.
"Mereka adalah pelindung dunia yang akan aku tempati bersama dewa utama lainnya."
Dewa Indra dan para dewa tampak penasaran.
"Maaf.. Mahadewa kau akan menurunkan benih-benih itu di daerah mana?kami sungguh penasaran."
Dewa Wishnu maju dan memberi tahu mereka tentang ciri-ciri manusia-manusia itu dan mengapa mereka dipilih.
"Benih-benih itu akan kami turunkan disebuah pulau timur yang sangat kaya akan rempah-rempahnya kalian akan mengetahuinya."
Para dewa mengangguk wajah mereka dipenuhi rasa penasaran yang sangat Amat besar. Ketiga dewa utama itu meniupkan benih-benih itu hingga turun ke bumi dengan terpisah-pisah. Masing-masing benih itu turun di rahim yang berbeda. Benih pertama masuk di rahim ratu Blorong ratu pantai selatan lalu benih kedua di rahim seorang selir kerajaan Majapahit dan benih terakhir di rahim permaisuri Kediri ratu ayu Dyah Pitaloka.
Dewa trimurti dan para dewa lainnya mengawasi ketiga calon kehidupan tersebut. Dewa Brahma mulai berbicara dengan penuh keagungan sambil menatap mereka dengan bijaksana.
"Mereka akan mengubah seluruh dunia damai....tetapi mereka akan melewati banyak rintangan dan maka dari itu aku akan menjuluki mereka darsasena yang berarti kegigihan."
Dewa Siwa dan Wisnu mengangguk dan tersenyum setuju.
"Berikan penghormatan pada darsasena... hidup darsasena...hidup manusia yang memiliki kegigihan tinggi dan kesabaran yang melebihi dunia seisinya."
Dewa trimurti dan para dewa lainnya mengawasi ketiga calon kehidupan tersebut. Dewa Brahma mulai berbicara dengan penuh keagungan sambil menatap mereka dengan bijaksana.
"Mereka akan mengubah seluruh dunia damai....tetapi mereka akan melewati banyak rintangan dan maka dari itu aku akan menjuluki mereka darsasena yang berarti kegigihan."
Dewa Siwa dan Wisnu mengangguk dan tersenyum setuju.
"Berikan penghormatan pada darsasena... hidup darsasena...hidup manusia yang memiliki kegigihan tinggi dan kesabaran yang melebihi dunia seisinya."
Dewa Indra menyerukan pada para dewa. Mereka semua mengikuti raja para dewa tersebut berseru. Dewa Siwa melemparkan bubuk warna dan para dewa mulai menari-nari gembira menyambut pelindung dunia yang akan datang.
Dewa Wishnu yang teringat akan iblis andakasur kuat yang tidak akan pernah mati bahkan sekalipun trimurti menjadi terdiam dan mulai khawatir.
Dewa Siwa yang melihat itu menepuk pundaknya dan menenangkan dewa Wisnu.
"Tenanglah wahai Narayana mereka akan mampu mengalahkannya ini adalah takdir dan kita harus mengikutinya."
Seekor burung gagak yang sedari tadi terbang mengawasi, segera melesat dengan cepat menuju istana para iblis.
Di lain sisi tepatnya kerajaan Majapahit prabu Hayam Wuruk tampak cemas karena belum dikaruniai keturunan yang benar-benar akan menjadi seorang penerusnya. Dia bolak-balik di bawah singgasananya. lalu datang Mahapatih kepercayaannya, Gajahmada. dia memberikan saran pada maharaja Hayam Wuruk.
"Ampun Baginda kau tampak cemas sebaiknya yang mulia melakukan pemujaan besar-besaran pada para Brahmana untuk mendoakan selir lao tio agar segera hamil."
Atas ide tersebut prabu Hayam Wuruk terperanjat dan tersenyum sumringah pada Mahapatih. Dia langsung menyetujui usulan tersebut. Dia memerintahkan penasihatnya dan prajuritnya untuk segera menyampaikan undangan tersebut pada Brahmana di seluruh Nusantara.
Penasihat kerajaan langsung memerintahkan pasukan untuk menyebarkan undangan tersebut. Mereka mulai berkelana ke seluruh Nusantara. Mereka berhasil mengumpulkan beberapa kaum brahmana.
Sampai mereka menemui Brahmana yang terkenal dengan ramalannya. Brahmana tersebut bukan lain loka jaya dia tinggal di sebuah gua dan menghabiskan waktunya untuk bertapa kepada dewa Siwa.
"Aku sudah tahu apa niat kalian." Loka jaya terus melafalkan mantra sansekerta. "Kalian ingin aku datang ke istana raja yang berwibawa itu dan meminta padaku untuk mendoakan selirnya sekaligus meramalkannya."
Para pasukan terkejut saat brahmana itu sudah tahu apa niat mereka. Salah satu dari mereka mendekatinya dengan hati-hati karena tidak ingin menggangu pertapaan brahmana itu.
"Benar, kami disini ingin mengundangmu untuk melakukan pemujaan atas perintah maharaja kami."
"Baiklah aku akan datang...dan kalian harus tahu aku telah menunggu kelahiran ilahi tersebut selir dari raja kalian akan mengandung seorang anak laki-laki yang akan melindungi dunia dari kesengsaraan."
Brahmana itu memberikan sebuah gulungan sansekerta tersebut pada prajurit tersebut.
"Berikan gulungan suci itu pada raja kalian."
Prajurit itu mengangguk dan kembali ke istana bersama rekan-rekannya. Mereka langsung menghadap sang raja dan memberikan gulungan tersebut.
Prabu Hayam Wuruk membuka gulungan tersebut,tetapi dihentikan oleh permaisurinya.
"Kakanda sebaiknya kau tidak usah membuka gulungan tersebut. menurutku itu tidak penting dan kau tahu kita harus berfokus dengan pemujaan...para prajurit sudah mengundang mereka."
Prabu Hayam Wuruk menghela nafas lalu menaruhnya di tapak tilas miliknya.
______________________________________
Prabu Hayam Wuruk segera menutup tapak tilas dengan mantra suci. Sang Maharaja tanah Jawa itu menuju aula istana dan duduk di singgasananya dengan penuh karismatik. Semua para petinggi kerajaan langsung menunduk hormat padanya. Wangi harum semerbak dibaluti oleh melati yang sangat menyengat. Dia menatap lurus kedepan lalu permaisurinya.
Permaisurinya,ratu Purba sari melihat sang raja terus menatapnya dia segera berbisik pada pelayan setianya asih.
"Lakukan sesuatu pastikan gulungan suci itu ramalan tentang wanita yang akan melahirkan keturunan pelindung dunia itu adalah aku dan bukan selir buangan itu."
Asih mengangguk dan langsung pergi. Ratu purba sari melihat maharaja lalu melihat selir lao tio dengan tatapan kebencian.
"Tidak akan kubiarkan wanita budak itu mendapatkan keistimewaan seperti ini."
Ratu purba sari mendekati sang raja yang sedari tadi menatapnya. Raja Hayam Wuruk tersenyum dan mulai memeluknya dengan rasa cinta dan perhatian. Dia tidak tahu bahwa permaisurinya tersebut sedang mempengaruhinya.
"Dinda kau tampak terlihat sangat cantik sekali..kau juga permata mahkotaku." Bisik sang prabu dengan nada cinta.
Mendengar hal itu sang ratu langsung memerah di wajahnya,dia tidak menginginkan apapun selain menjadi prioritas pertama bagi sang raja. Dia juga permaisuri sekaligus ratu tersayang dari sang prabu oleh sebab itu dia ingin menyingkirkan selir dari cina itu. dia sama sekali tidak menyukai keberadaannya dikarenakan selir lao tio merupakan seorang budak.
~flashback~
Prabu Hayam mengunjungi negeri China untuk kepentingan hubungan diplomatik dengan dinasti Shang yang pada saat itu zi lu tang. Sang prabu datang dengan ratu purba sari beserta pasukannya. Mereka membuat kesepakatan untuk mengirimkan para pelayan dan prajurit yang tangguh dan mempunyai keterampilan dari masing-masing raja. Sang prabu mengirimkan pelayan dan pasukan
Yang berkompeten begitupun juga raja zi lu tang.
Raja zi lu tang menyediakan tempat penginapan yang sangat mewah untuk mereka beristirahat. Penginapan tersebut sangat kental dengan budaya Tionghoa membuat sang prabu sangat senang dengan perlakuan raja Dinasti Shang itu.
"Terimakasih atas semua ini raja shang....aku tidak tahu ingin berkata apalagi....ini sudah lebih dari cukup"
Raja dinasti Shang tersenyum dan menyentuh bahu sang prabu.
"Kapan saja raja Hayam Wuruk. Kami selalu membuka pintu untukmu."
Keduanya berjabat tangan dan berpelukan dengan suka cita dan rasa saling menghormati Diantara mereka.
Prabu Hayam Wuruk dan ratu purba sari tinggal di negeri China selama satu Minggu lamanya untuk mengetahui keseharian rakyat disana sekaligus melihat keindahan alam dan budayanya.
"Hey Dinda lihatlah betapa alam disini sangat indah banyak bunga sakura bertebaran disini aku merasa hatiku sejuk... apalagi melihat permata mahkotaku disini." Ucap sang prabu dengan nada genit dan menggoda.
Sang prabu terus merangkul pinggang ratu tersayangnya itu diselingi juga canda tawa darinya yang membuat ratu purba sari menjadi semakin malu dan wajahnya sangat merah tidak karuan. Sang ratu menyembunyikan wajahnya yang merah merona itu didada kekar sang prabu.
"Kanda kau membuatku tambah semakin malu saja.... Kau adalah kesatriaku...yang tampan melebihi ketampanan dari Surya."
Mereka menghabiskan waktu bersama dengan mesra.
Di hari terakhir terakhir kunjungan mereka. Sang prabu mengunjungi salah satu pasar perbudakan, dia berniat membeli salah satu budak.
"Oh selamat datang di toko saya yang mulia raja dari alam kesuburannya melebihi seisinya. Saya mempunyai budak yang sangat beragam dan pastinya sangat-sangat berkualitas."
Pedagang itu sangat antusias memperkenalkan jenis-jenis budaknya pada sang prabu dan ratunya tersebut. Sang prabu melihat-lihat banyak budak mereka diperlakukan dengan sangat kejam dan disiksa.
"Huaaaaa....tolong ampuni aku!" Suara jeritan seorang gadis. "Tolong ampuni aku..... maafkan aku..aku tidak kuat lagi...." dia terus memohon pada penjaga yang sedari tadi terus menyiksanya.
"Kau tidak berguna. kau hina melebihi yang lainnya. Tidak ada yang mau membelimu!"
Penjaga itu terus menerus menyiksanya, mencambuknya dan menuangkan bara api ke wajahnya yang membuatnya hangus terbakar dan bernanah.
"Ahhhhhhhhhhh...."
"Hentikan!"
Sang prabu langsung berjalan penjaga dan langsung menahan tangan penjaga tersebut dan menatap tajam serta intimidasi.
"Kau jangan menyiksanya. Itu telah melanggar hukum. Kau sungguh biadab tidak manusiawi."
Prabu Hayam Wuruk langsung memukulnya wajahnya dan mendorongnya menjauh. Dia berbalik menatap kearah gadis itu yang penuh luka-luka dan nanah di sekujur tubuhnya.
"Aku akan membebaskanmu dari perbudakan ini dengan satu syarat kau akan menjadi pelayan kerajaan Majapahit."
Gadis itu terus meringkuk ketakutan seluruh tubuhnya pucat dan dingin bagaimana tak bernyawa. Dia juga tidak bisa melihat karena wajahnya rusak dan terbakar. Dia hanya mengangguk kecil itu menandakan dia bersedia menjadi pelayan kerajaan Majapahit.
Ratu purba sari yang sedari tadi menunggu diluar terkejut ketika melihat suami tercintanya itu membawa seorang gadis yang sangat hina dan tidak berguna. Sang ratu langsung menunjukkan rasa ketidaksukaannya pada gadis itu.
"Kanda mengapa kau memilihnya bukan yang lain. Ada pilihan yang lebih berguna darinya. Kau selalu mengasihani orang-orang lemah dan tidak berguna.. tidak ada manfaatnya." Ketusnya dengan nada yang merendahkan.
Sang prabu ingin menjelaskan padanya tetapi keburu sang ratu cemburu dan tidak mau menanggapi kata-katanya.
"Oh dewa.... Mengapa wanita selalu seperti ini....aku harap dia mengerti."
Sang prabu akhirnya membelinya dan membawanya kembali ke penginapan milik dinasti Shang.
Keesokan harinya prabu Hayam Wuruk dan ratu purba sari beserta rombongannya berpamitan pada raja zi lu tang. Mereka juga membawa budak yang dibelinya. Pada akhirnya mereka kembali dengan selamat di kerajaan Majapahit. Keberadaan gadis itu yang membuat ratu semakin tidak nyaman dan membencinya.
~flashback berakhir~
Ratu purba sari menyeringai jahat dan menatap penuh kebencian pada selir lao tio yang tampak merasa bahagia
"Aku akan memastikan bahwa dugaan kanda terhadapnya salah. Aku pasti yang akan melahirkan anak pelindung dunia yang ditakdirkan oleh para dewa."
______________________________________
Ratu purba sari mulai menghasut sang prabu dengan kata-kata manis dan manipulatif nya.
"Kanda sayang, ramalan itu pasti salah... Aku yang selalu diutamakan olehmu dan suara pada saat itu hanya para denawa yang ingin menggangu pertapaan mu."
Sang prabu hanya terdiam mempertimbangkan perkataan ratu sekaligus permaisurinya tersebut, dia terus berpikir keras. Dia tahu bahwa ratu tercintanya tersebut sedang diliputi rasa iri dan dengki. Dia hanya bisa menghela nafas lalu menatap sang ratu dengan wajah yang sedih dan mengerut.
"Dinda aku tahu...kau sangat iri pada budak dari China itu... Ini adalah takdir kehendak Sanghyang tunggal...aku tidak bisa mengubahnya..hanya para hyang asih yang bisa mengubahnya...ini juga sudah menjadi takdir alam... Maafkan aku Dinda."
Ratu purba sari segera mengepalkan tangannya dan memejamkan matanya berusaha menahan amarah. Dia adalah tipe wanita yang sekalinya di nasihat kebenarannya tidak mau mendengar dan langsung ngambek atau marah. Dia juga tipe pantang menyerah dalam egonya dia akan melawan siapa saja yang mengambil apa yang menjadi haknya. Sang ratu segera pergi dari aula istana dalam muka masamnya.
"Dinda tunggu!"
Prabu Hayam Wuruk hendak mengejarnya tetapi dia tahu bahwa ratunya itu membutuhkan ruang untuk berpikir. Sang prabu melanjutkan tugasnya sebagai raja tetapi dengan dipenuhi pikiran.
Sang ratu sebelumnya menatap sebentar selir lao tio dengan penuh kebencian yang berada di deretan kursi para selir lalu bergegas pergi.
Selir lao tio hanya menunduk saja dia tidak berkata apa-apa. Tubuhnya gemetar dan meremas tangannya karena takut dan kekhawatiran.
*****
Pada malam harinya, prabu Hayam Wuruk menuju tapak tilas nya dan berdoa pada Sanghyang tunggal Siwa sejati. Dia tidak menyadari bahwa seseorang telah mengikutinya.
"Sanghyang Siwa..hamba mohon petunjuk mu.... Dalam menghadapi ini...aku tahu wanita istimewa itu adalah seorang budak yang aku jadikan sebagai selirku...tetapi aku juga tidak bisa memungkirinya ratu tersayang ku dia juga menginginkan hal yang sama..aku mohon petunjuk mu dewa."
Sang prabu terus bermeditasi dan berdoa pada dewa Siwa. Dia juga melantunkan pujian untuk sang penghancur tersebut.
*****
Sementara itu di alam para dewa sedang berdiskusi satu sama lain tentang siapa dewa pertama yang akan dimasukkan pada calon benih tersebut diantara ke tiga trimurti yang utama.
Dewa Indra yang memulai berbicara terlebih dahulu. "Salam penuh keagungan pada dewa dari segala dewa. Aku ingin memberikan saran sebaiknya Mahadewa yang akan turun terlebih dahulu dikarenakan raja ini adalah pengikut setianya... bagaimana menurut kalian?"
"Yah aku sangat setuju dengan pendapatmu dewa Indra." Sahut dewa Surya
Para dewa setuju dengan pendapat dewa Indra. Namun, dewa chandra menolak pendapat tersebut.
"Tidak..sebaiknya dewa Brahma lebih pantas yang pertama karena dia adalah pencipta."
Para dewa pun saling berdebat antara trimurti siapa yang paling dahulu untuk dimasukkan pada calon benih yang kelak akan menjadi pelindung dunia. Lalu cahaya yang sangat terang menyinari seluruh alam para dewa hingga membuat mereka tidak bisa melihat dan tunduk. Dewa trimurti juga menundukkan kepalanya tanda penghormatan. Cahaya itu pun berubah menjadi sesosok entitas yang sangat besar,kekar dan memiliki lima ribu sayap yang membuat ketika di mengepakkan sayapnya seluruh alam dewa maupun alam semesta berguncang dan seakan-akan hancur. Itulah Adi sakti.
"Beri hormat kepada raja para dewa yang menciptakan kami!" Dewa Indra mengangkat tangannya dan menyatukan telapak tangan nya.
Para dewa termasuk trimurti memberikan salam penghormatan dan menaburkan bunga teratai di sekeliling entitas maha besar tersebut.
"Diberkati Lah kalian semuanya." Suara entitas itu menggelar di seluruh jagat raya.
"Aku tahu kalian sedang memperdebatkan dari ketiga dewa utama yang akan turun terlebih dahulu masuk ke dalam calon benih tersebut. Aku akan memberi tahu kepada kalian, pastinya yang pertama itulah harus menjadi pelindung dari segala kerusakan dimuka bumi."
Para dewa tampak semakin penasaran. Entitas itu mendekati dewa Wishnu,dalam setiap jalan alam dewa termasuk Satyaloka,vaikuntha dan Kailash tempat trimurti bergetar seakan tidak bisa menahan entitas suci itu.
"Dewa Wishnu yang akan pertamanya."
Dewa Wishnu langsung bersujud dan mencium kedua kaki entitas maha besar tersebut.
"Sebuah kehormatan bagiku wahai pencipta seluruh dewa dan alam semesta. Aku akan melaksanakan tugasku sepenuhnya dengan rasa tanggungjawab."
Lalu Adi sakti berjalan kearah dewa Brahma. "Kau yang menyusul setelah dewa pelindung yaitu pencipta." Lalu menatap dewa Siwa, "dan kau yang terakhir sebagai penghancur. kau yang akan mendapatkan tugas yang sangat berat dan besar."
Kedua trimurti itu pun mengangguk dan bersujud kepadanya. Para dewa pun mengerti dan akhirnya rasa penasaran mereka terbayarkan. Entitas itu terbang sebelum akhirnya menghilang. Alam dewa dan alam semesta kembali seimbang.
Iblis banasura yang sedang mengawasi dari kejauhan menyeringai jahat dan tertawa keras.
"Akhirnya aku telah mengetahuinya. Aku akan menghentikan mereka!"
Dia menangkap seekor burung dan meremasnya. seketika, burung kecil itu hancur menjadi abu. Banasura meniup abu tersebut berubah menjadi sekumpulan mahluk bayangan yang berwajah seram memiliki tanduk yang sangat runcing. Banasura langsung memerintahkan mereka.
"Pergilah dan hancurkan mereka buatlah golongan iblis dan ashura berkuasa!"
Mereka langsung melesat secepat kilat. Mahluk tersebut mulai menghancurkan alam para dewa, menyebarkan kegelapan, seluruh tumbuhan yang hidup di sana mulai berguguran burung-burung berjatuhan seluruh hewan mati dan alam kocar-kacir tidak karuan langit menjadi gelap tidak ada kehidupan selain para dewa.
"Ini pasti ulah dari iblis banasura. iblis itu telah memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan alam kita ini tidak bisa dibiarkan."
Dewa Indra sangat marah dia mengeluarkan bajra miliknya begitu dewa lainnya mereka mengeluarkan senjatanya. Mereka siap berperang untuk mempertahankan alam para dewa. Dewa Indra menunggangi gajahnya turun bersama dengan dewa Surya. Mereka sangat gagah dan perkasa menatap tajam.
Dewa Indra mengangkat bajra nya seketika gempuran petir yang sangat dahsyat menghantam sekumpulan bayangan jahat itu menghancurkan mereka tetapi mereka bisa bermanifestasi menjadi tubuh baru begitupun dengan senjata Astra milik dewa Surya.
Para dewa merasa kesulitan mengalahkan pasukan iblis banasura.
"Mahadewa!"
"Narayana!"
"Brahmana!"
"aku dan pasukan akan menghancurkan alam ini dan menggantinya dengan alam iblis. Kami pasti menang!"
Iblis banasura muncul dihadapan para dewa menyeringai tajam dengan gelagat yang menantang. Para dewa menatapnya dengan amarah yang sangat meledak dan tekad untuk mempertahankan alam yang penuh kemuliaan itu.
akankah iblis banasura bisa mengalahkan para dewa dan berkuasa ataukah para dewa yang berhasil mengalahkannya?
___________
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!