NovelToon NovelToon

Legenda Pendekar Pedang Sakti

Prolog

Ribuan tahun yang lalu sebelum jaman milinium dan zaman now,Nusantara terdiri dari ribuan kerajaan yang sangat di segani oleh negara lain.

ribuan kerajaan tumbuh dengan subur di Nusantara,membuat masyarakat yang hidup di naungan kerajaan hidup rukun dan makmur.

tetapi setelah beberapa kerajaan besar ingin memperluas daerah kekuasaannya.

para kerajaan besar pun mulai menyerang para kerajaan kecil untuk di taklukan,membuat kerajaan kecil harus takluk dan menyerahkan harta dan kerajaan kepada pemenang perang.

yang lebih menderita adalah para masyarakat yang di bawah naungan kerajaan kecil.

Mereka di paksa menjadi budak,dan di jual kepada saudagar saudagar kaya dengan harga yang sangat murah.

pada masa itu salah seorang pertapa yang bernama Ki sungsang yang memiliki kesaktian yang sangat sukar sekali di cari tandingannya keluar dari pertapaan ya.

walaupun Ki sungsang bukanlah manusia yang memiliki watak yang baik,tetapi dia tidak suka melihat orang lain menderita akibat para penguasa yang dengan sukanya menyiksa atau merampas harta orang yang kesusahan.

akhirnya Ki sungsang yang keluar dari pertapaan ya merasa sedih dan mulai membasmi pasukan pasukan kerajaan yang menindas rakyat jelata.

suatu hari saat Ki sungsang sedang berjalan di sebuah desa tampak masyarakatnya sedang bersedih,baru baru ini desa mereka di rampok oleh pasukan kerajaan yang dengan teganya di saat mereka sedang masa panceklik pasukan kerajaan datang merampas serta membunuh para pria yang berusaha mempertahankan hartanya.

Ki sungsang pun walau hatinya sangat bersedih,dia berusaha tegar walau dia sebenarnya bukanlah orang yang baik dia merasa teriris saat melihat masyarakat desa itu tampak bersedih,apalagi para pasukan kerajaan dengan tega memperkosa wanita wanita yang l mah membuat desa itu lengkap dengan penderitaannya.

walaupun demikian Ki sungsang yang memiliki kesaktian yang sangat luar biasa,dirinya tidak bisa berbuat apa apa,dia hanya bisa mengelus dada dan memperhatikan wajah wajah yang sepertinya menahan lapar serta kesedihan yang sangat mendalam.

saat Ki sungsang sedang berjalan di desa itu beberapa anak kecil menghampiri dirinya.

" kakek...kami lapar,kakek kami lapar."

Ki sungsang tidak mampu menjawab perkataan anak kecil itu,dia hanya bisa menangis di dalam hatinya.

" walau pun Ki sungsang memiliki beberapa keping emas,mungkin tidak dapat membantu anak anak itu dari penderitaan kelaparan yang sangat menyiksa mereka.

" anak anak,kakek tidak punya makanan,bagaimana kakek bisa membantu kalian?"

Ki sungsang sangat terkejut,perkataan nya membuat anak anak itu menangis serta memegangi perut mereka yang lapar.

di tengah kebingungan seorang pria yang umurnya separuh baya mendatangi mereka.

" maaf kisanak,anak anak ini telah mengganggu kisanak."

" tidak mengapa kisanak,apa yang terjadi dengan desa ini kisanak?"

" beginilah kisanak,kami masyarakat lemah selalu saja tertindas,setelah kerajaan kami di taklukan oleh kerajaan lain,kami sebagai masyarakat hanya bisa pasrah karena sudah hukumnya semua yang ada di daerah taklukkan akan menjadi hak kerajaan pemenang."

" kenapa kalian tidak melawan?"

" kami sudah mencoba melawan kisanak,tetapi apalah daya kami melawan pasukan kerajaan yang kuat dan rata rata memiliki ilmu silat yang sangat lumayan."

" Hem...sebaiknya kalian pergi dari sini,dan mencari perlindungan dari kerajaan yang ingin menerima kalian."

" baiklah kisanak,kami akan merundingkan dengan warga lain untuk meninggalkan tempat ini."

saat Ki sungsang sedang berbicara dengan salah satu sesepuh desa itu,seorang bocah yang wajahnya lumayan tampan sedang memandang mereka,tampak kesedihan yang mendalam dari wajahnya.

Ki sungsang pun menanyakan pada sesepuh itu,siapakah gerangan bocah itu?.

" kisanak sepertinya ada bocah yang memandang kita,siapakah dia?"

" maaf kisanak,dia adalah Jaka anak almarhum dari kepala desa,dan ibunya tewas setelah di perkosa oleh para prajurit kerajaan secara bergiliran hingga tewas."

" Hem.. sungguh biadab perbuatan mereka,ini tidak bisa di biarkan."

Ki sungsang mengepalkan tanganya dan merapatkan hingga berbunyi,dia sangat geram atas perbuatan para punggawa kerajaan yang sudah membuat masyarakat menderita seperti ini.

Ki sungsang pun meminta izin dengan sesepuh desa itu untuk mendekati anak yang bernama Jaka.

Ki sungsang pun mendekati Jaka yang masih heran dengan kehadiran Ki sungsang di desa itu.

" anak kecil,siapa namamu?"

" Jaka kek."

" kenapa kamu melihat diriku seperti ini?"

" maaf kek,saya hanya heran kenapa wajah kakek mirip dengan mimpi saya kemarin?"

" apa?"

Ki sungsang meneliti wajah Jaka,apakah anak ini berbohong untuk menarik simpatinya.

tetapi sedikitpun wajah Jaka tidak menunjukan raut berbohong.

" benar kek,Jaka tidak berbohong."

" Hem...apa yang kau lihat dalam mimpimu nak?"

" maaf kek,saya lupa."

Jaka walau tampak sedih dia menunduk malu.

" Jaka maukah kamu ikut kakek?"

entah mengapa Ki sungsang mengucapkan kata yang sendiri dia tidak mengerti.

" maaf kek,saya tidak ingin membuat kakek susah karena saya."

dengan penolakan Jaka,yang awalnya Ki sungsang tidak mengerti apa yang membuat dia ingin mengajak jaka menjadi sangat penasaran

KI SUNGSANG MENGANGKAT JAKA MENJADI MURID TUNGGALNYA bag 1

Ki sungsang menjadi penasaran,dia pun membujuk Jaka dengan segala rayuan,tetap saja Jaka menolaknya secara halus.

akhirnya Ki sungsang menyerah,dan menyentuh pundak Jaka dan menasehati Jaka agar jangan bersedih menghadapi hidup ini.

tetapi Ki sungsang sangat terkejut,saat menyentuh pundak Jaka,karena dia merasakan kekuatan yang sangat sukar di mengerti dengan seusia anak seperti ini.

dengan kualitas tulang naga suci,yang membuat jaka lah manusia beruntung yang memiliki kualitas tulang naga suci yang sangat langka,karena jenis tulang ini hanya muncul seribu tahun dalam satu kelahiran.

Ki sungsang mundur beberapa langkah,dia di kenal sebagai pendekar yang memiliki ilmu yang sangat luar biasa,konon hanya pendahulunya lah yang memiliki tulang seperti Jaka.

dan menjadi pendekar super sakti yang tidak terkalahkan,tetapi pendekar super sakti itu menghilang sampai sekarang dan tidak tau kabarnya apakah dia masih hidup atau sudah tiada.

walaupun Jaka tidak ingin ikut dengan dirinya,Ki sungsang tidak memaksakan kehendaknya,akhirnya dia pun mengalah dan pergi meninggalkan desa itu.

sepeninggal Ki sungsang,Jaka yang hidup sendiri karena telah di tinggal mati oleh orang tuanya akibat terbunuh,memegangi perutnya yang keroncongan.

sudah sehari ini dia belum makan,karena warga desa yang serba kekurangan tidak memberinya pekerjaan dengan imbalan upah sekedar mengisi perutnya.

Jaka tidak menyesal menolak ajakan kakek asing itu,akhirnya Jaka memutuskan untuk meninggalkan desa.

dengan langkah kecilnya jaga mulai berjalan pergi menuju gerbang desa.

Ki junggul salah satu sesepuh desa,tidak sengaja melihat Jaka berjalan ke arah gerbang desa.

" nak Jaka,hendak kemanakah kamu?"

Jaka menoleh ke belakang,tampak Ki junggul yang sangat di kenal ya karena Ki junggul adalah salah satu sesepuh desa yang sering berkunjung di rumahnya.

" aki junggul,maaf saya tidak melihat aki."

" hendak pergi kemanakah kau nak?bukankah itu jalan ke gerbang desa?"

" saya hendak pergi ketempat keluarga saya ki,."

" keluarga?dimanakah keluargamu nak?bisakah bapak antar ke tempat keluargamu nak Jaka?"

Ki junggul memang mengetahui kalau ayah Jaka pernah bercerita memiliki keluarga di kota,tetapi itu sangat jauh dari desa makmur.

" maaf Ki,saya tidak ingin merepotkan Ki junggul,biarlah saya pergi sendiri."

Jaka sengaja menolak niat baik Ki junggul,dan tidak ingin merepotkan Ki jungul.

" nak Jaka,kamu masih kecil sebaiknya biar aki yang mengantar kamu ke tempat keluargamu."

" terima kasih Ki,maaf Ki saya pergi dahulu."

" tunggu..."

teriak Ki jungul kepada Jaka yang berlari meninggalkan meninggalkan nya.

Ki junggul tidak dapat berbuat apa apa,akibat perang keluarganya pun ikut mendapatkan dampaknya,dia tidak dapat menampung Jaka yang di tinggal mati oleh orang tuanya.

Ki junggul hanya bisa berdoa semoga Jaka selamat sampai ke tempat keluarganya.

Jaka yang terus berlari,akhirnya sampai juga di gerbang desa,tampak gerbang desa yang sedikit hancur akibat para prajurit yang sengaja merusaknya.

desa makmur yang dahulu desa yang indah serta penduduknya yang rukun,membuat masyarakat desa hidup rukun dan damai.

kini desa makmur hanya tinggal nama, setelah prajurit datang desa makmur kini hanya desa yang sangat miskin.

karena seluruh harta warga desa telah di rampas,serta banyak masyarakat yang tewas akibat melawan para prajurit.

inilah kekejaman perang,bukan hanya istana saja yang di kuasai oleh pasukan kerajaan lain,semua daerah kekuasaannya kini jatuh ke tangan pasukan kerajaan lain yang memenangkan peperangan.

Ki junggul yang hanya bisa melihat Jaka berlari menuju gerbang desa,dia hanya bisa berdoa semoga jaka baik baik saja.

tidak jauh dari Jaka,Ki sungsang yang sangat penasaran dengan Jaka diam diam mengamati dari balik pepohonan,dia ingin mengetahui apa yang di perbuat anak seusianya.

jaka yang tidak tau kemana tujuannya hanya bisa berjalan mulai meninggalkan gerbang desa,dia terus berjalan sehingga dirinya kini mulai jauh dari desa makmur tempat dimana dia dilahirkan.

sepanjang perjalanan Jaka menahan rasa lapar,tetapisedikitpun Jaka tidak mengeluh dia hanya memegang perutnya yang mulai terasa sakit.

Ki sungsang yang mengetahui keadaan jaka semakin kagum dengan ketahanan anak itu dapat menahan laparnya.

sudah berjam jam Jaka menulusuri jalan setapak menuju desa tetangga,tetapi sedikitpun Jaka berhenti berjalan.

dia hanya ingin cepat sampai di desa sebelum malam,karena bila berjalan di malam hari dia takut binatang buas yang sering berkeliaran di jalan setapak itu muncul di hadapanya.

hingga akhirnya Jaka mulai melewati perkebunan milik penduduk yang sangat subur,karena hari sudah mulai sore mungkin pemilik kebun sudah meninggalkan kebunnya dan pulang kerumahnya.

perutnya yang tidak bisa dia ajak bersahabat,terus berbunyi.walaupu Jaka masih berumur sepuluh tahun,dia selalu di ajarkan oleh orang tuanya agar tidak mencuri milik orang lain.

kebetulan di kebun itu ada beberapa buah pisang yang siap di panen oleh sang pemilik kebun,Jaka hanya bisa memandangi buah pisang itu tanpa sedikitpun memiliki niat untuk mengambilnya.

melihat itu Ki sungsang semakin kagum,sangat langka pikirnya seorang anak sanggup menahan lapar di perutnya walau di depannya ada makanan untuk di makan.

tanpa sepengetahuan Jaka,Ki sungsang mengambil beberapa buah timun dari kebun sebelah,lalu di lemparkan tepat jatuh di depan

jaka.melijat itu Jaka sangat terkejut,dia pun menoleh kesana kemari,tetapi tidak seorangpun manusia di temui.

Jaka hanya melihat buah timun itu,dia tidak berani untuk mengambilny,tetapi perut yang masih melilit membuat dia menelan ludah sendiri.

akhirnya Jaka memutuskan pergi dari kebun itu,dia takut di sangka pencuri bila ada yang melihatnya di kebun itu.

Jaka pun meninggalkan buah timun itu,Ki sungsang yang melihat itu hanya bisa mencaci maki,dasar bocah ****** sudah tau perut lapar malah menolak rezeki.

Ki sungsang pun memutar otak bagaimana Jaka mauengambil buah timun yang di petiknya,Ki sungsang pun mendapat ide.

" hai anak manusia,,mengapa kamu tidak mengambil buah timun itu?"

Jaka terkejut,dia merasa bingung,siapa yang berbicara padanya.

" siapakah yang berbicara itu?"

dengan sedikit gemetar Jaka mencoba bertanya pada suara itu.

" ha ha ha saya adalah jin penunggu tempat ini,sayalah yang memberi buah timun itu padamu hai anak manusia?"

" tidak saya tidak bisa menerima buah timun itu,lebih baik saya mati dari pada harus memakan buah timun hasil curian jin."

" Hem..dasar anak anak manusia sombong sudah tau kamu kelaparan masih bisa sesombong ini?"

Ki sungsang mulai kesal dengan Jaka,karena tidak mau menerima buah timun yang di curinya dari kebun sebelah.

KERJA SAMA YANG SANGAT MEMUASKAN

melihat Jaka pergi meninggalkan kebun itu dan buah timun,Ki sunsang mencak mencak,matanya sampai berair sangking me nahan amarah yang dia bingung sendiri mengapa dia marah.

dasar bocah ****,*****,bodoh..

Ki sungsang yang terus menggerutu membuat darahnya mengalir dengan deras,pohon besar yang ada di sampingnya hancur akibat di pukul olehnya membuat pohon itu menjadi roboh.

Jaka yang mendengar suara berisik,dia pun menoleh kebelakang,dia sangat terkejut saat saat melihat pohon tumbang dengan tiba tiba,tanpa hujan dan angin kencang pohon yang sangat besar tumbang dengan sendirinya mambuat dia menjadi sangat takut,jangan jangan penghuni kebun ini marah padanya.

Jaka pun mempercepat larinya dan terus berlari dengan sekencang kencangnya,meninggalkan kebun itu.

Ki sungsang yang tanpa sengaja memukul pohon itu juga hampir copot jantungnya,untunglah Jaka tidak melihatnya karena pohon itu tempat persembunyiannya menjadi roboh akibat pukulan tanpa sengajanya.

Ki sungsang pun,merubah tubuhnya menjadi bayangan agar Jaka yang menoleh kearah pohon yang roboh tempat persembunyiannya

tidak kelihatan.

setelah Jaka pergi,Ki sungsang pun menampakan dirinya kembali.

dia menarik nafasnya dalam dalam,karena ternyata Jaka tidak melihat dirinya.

Ki sungsang pun mengikuti Jaka,sampai di sebuah desa yang sedikit sepi,karena tidak satupun warga desa keluar dari dalam rumah,mereka lebih memilih berada di dalam rumahnya masing-masing.

hari mulai gelap,jaga celingukan kesana kemari,dia bingung dengan keadaaanya saat ini.kedua tangnya meremas perutnya yang menahan lapar yang sudah tertahankan.

Ki sungsang yang memperhatikan Jaka merasa bingung,karena kekerasan hati Jaka yang menolak untuk di kasihani oleh orang lain.

akhirnya Ki sungsang mempunyai ide,diam diam dia memasuki rumah penduduk,dengan keahlianya tidak sulit Ki sungsang masuk ke sebuah rumah yang sangat besar.

dia tau pemilik rumah itu adalah orang yang serakah,tetapi itulah yang di butuhkan oleh Ki sungsang karena dengan orang itu Ki sungsang dengan mudah meminta bantuan dengan imbalan yang sangat menguntungkan.

" si..si..apakah Ki Ki sanak,ja ja Ngan.. gang.. ganggu keluargaku."

pemilik rumah sangat terkejut,karena dengan tiba tiba Ki sungsang muncul di hadapanya sehingga dia harus terbata bata bertanya pada Ki sungsang.

" tenanglah,saya tidak akan mengganggu keluargamu ataupun dirimu,saya hanya ingin mengajakmu bekerja sama denganmu."

" bekerja sama?apa yang ingin kisanak inginkan dari saya?"

kali ini pemilik rumah atau saudagar yang terkenal serakah di desa itu mulai sedikit tenang sehingga suaranya tidak terbata bata lagi.

Ki sungsang pun membisikan rencananya dan mengeluarkan sekantung keping emas membuat saudagar serakah itu mendelik,karena seumur hidupnya belum pernah dia melihat sekantung emas yang ada di tangan Ki sungsang.

apa lagi tugas yang di berikan oleh Ki sungsang sangatlah mudah dan membuatnya untung,tanpa berpikir lagi dia langsung menyetujui kerja sama oleh Ki sungsang.

Ki sunsang pun melemparkan sekantung keping emas kepada saudagar itu,hampir saja saudagar itu pingsan saat membuka sekantung keping emas murni membuatnya menampar pipinya membuat dia menjerit Karana pipinya terasa sakit.

" baiklah tuan,saya akan mengikuti apa rencanamu,percayalah saya tidak akan mengecewakanmu."

saudagar itu yang di kenal sebagai juragan somat,orang terkaya di desa itu tetapi terkenal sangat kikir dan kejam.

setelah juragan somat menerima sekantung keping emas,Ki sunsang pun raib membuatnya sedikit takut apakah manusia yang di hadapanya benar manusia atau setan.

juragan somat pun,memanggil manggil istrinya dan memberikan sekeping emas untuk di periksa apakah emas itu asli atau bukan.

saat di periksa emas itu memang asli,dia berjingkrak jingkrak kesenangan,mungkin dengan sekantung keping emas ini dia bisa membeli seluruh kebun dan sawah di desa itu dengan harga dua kali lipat.

juragan somat pun keluar dari rumahnya dengan kudanya,dia ingin mencari anak laki laki yang di maksud Ki sungsang yang sedang menahan lapar dan tersesat di desa itu.

tidak membutuhkan waktu yang lama juragan somat melihat anak kecil yang di maksud oleh Ki sungsang,dia pun menghentikan kudanya dan bertanya pada Jaka.

" ada keperluan apakan kamu di desa kami,pulanglah desa kami sedang tidak aman di malam hari."

" maaf tuan saya tersesat,bisakah tuan memberikan pekerjaan pada saya?"

" pekerjaan?apa yang mampu kamu kerjakan?lebih baik kamu pulang."

kali ini wajah juragan somat sangat serius,tampak kumisnya yang tebal manambah keseraman wajahnya.

" tuan tolonglah saya,berikanlah saya pekerjaan,saya anak yatim piatu."

juragan somat meneliti Jaka,walau tubuhnya sangat kurus tetapi wajah anak ini lumayan juga pikirnya.

" baiklah,kebetulan saat ini di peternakan kuda saya masih seorang kamu bisa membantu bantu,untuk bulan pertama saya tidak akan menggaji kamu,saya hanya bisa beri kamu makan."

" terima kasih tuan,itu sudah cukup bagi saya."

" ikutlah..."

juragan somat pun mengajak jaka untuk mengikutinya dari belakang.

tampak Ki sunsang yang berada di persembunyiannya sangat puas,ternyata akting juragan itu sangatlah sempurna baginya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!