Kanaya Putri atau biasa di panggil Naya terlahir dari kalangan keluarga yang sederhana, ayah nya telah meninggal akibat kecelakaan sejak Naya masih duduk di sekolah dasar, kini ia hidup bersama seorang wanita paruh baya yaitu ibu nya, Naya di besarkan oleh ibu nya yang selalu merawat dan menjaga nya hingga kini tumbuh dewasa. Usia Naya sekarang 20 tahun. Naya memiliki kepribadian yang baik, ramah dan pekerja keras.
"tok tok tok" di ketuk nya pintu kamar Kanaya
"Naya bangun nak, bukan kah hari ini pertama kali kamu masuk kerja?" tanya mama nya di balik kamar kanaya
"uuhhh" meregangkan badan dan membuka matanya, "jam berapa ini?" melirik ke arah jam yang terpasang di dinding kamar nya..
"Astaga! bisa - bisa aku telat di hari pertama aku kerja" ujar Naya, yang segera bangun dan langsung menuju kamar mandi, setelah selesai mandi Naya bersiap - siap dan segera keluar dari kamar nya..
"Ma.. Naya berangkat dulu ya?" Naya pun berjalan menuju mama nya yang sedang berada di dapur
"sarapan dulu nak" ucap mama nya yang sedang menyiapkan sarapan untuk Naya
"Naya takut telat ma, Naya bekal aja ya nanti sarapan di tempat kerja" ujar Naya sambil memasukan makanan nya ke dalam kotak bekal..
ya, ini adalah hari pertama Naya masuk ke dunia kerja, Naya memang terlahir di kalangan keluarga sederhana, namun dengan kepintaran yang dimiliki nya yang kini membawa Naya masuk kedalam salah satu perusahaan ternama yang ada di kota nya..
***
Naya berangkat ke tempat kerja menggunakan ojek online, dan sesampai nya di tempat kerja, ia di kejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba memanggil nya
"Kanaya Putri!" ujar seseorang, di liriknya oleh Naya dan ya dia adalah bu Melati seorang manager.
"iya bu" ucap Naya kepada bu Melati
"baru hari pertama masuk kerja, kenapa kamu bisa telat?" jawab tegas bu Melati terhadap Naya, perusahaan tempat Naya bekerja merupakan perusahaan elit yang sangat ketat aturan.
"maafkan saya bu, saya janji tidak akan mengulangi nya" ucap Naya sambil menunduk.
"kali ini kamu saya maafkan, bekerjalah dengan rajin" ucap bu Melati sambil meninggalkan tempat.
Naya pun kembali ketempat kerjanya dan mulai bekerja. Setelah beberapa jam bekerja, akhirnya waktu istirahat pun tiba, Naya segera mengeluarkan makanan yang ia bekal dari rumah dan makan dengan lahap nya.
"Hai, boleh aku duduk di sebelah mu?" tanya seseorang kepada Naya, Naya pun melihat ke arah orang tersebut dan di lihat nya seorang wanita berparas cantik tersenyum manis kepada Naya.
"ah tentu" jawab Naya terhadap wanita itu
"kalo boleh tau nama kamu siapa?" tanya wanita itu kepada Naya.
"nama ku Kanaya Putri kamu bisa memanggil ku Naya" Naya pun mengulurkan tangan nya sambil tersenyum.
"aku Belinda kamu bisa panggil aku Linda" saut wanita tersebut, mereka pun makan siang bersama. Ini pertama kali nya Naya menemukan sahabat di tempat kerja nya, setelah selesai makan siang Naya dan Belinda kembali ke tempat kerja nya yang kebetulan mereka satu divisi. Naya bekerja sebagai seorang Designer yang merupakan cita-cita ia dari masa kecil nya.
"Kanaya, tolong segera selesaikan tugas kamu dan bawa ke ruangan saya" ucap Bu Melati.
"baik bu, akan segera saya selesaikan tepat waktu" Naya pun kembali mengerjakan pekerjaan nya.
"ahh... akhirnya selesai juga" Naya segera beranjak dari tempat duduk nya menuju ruangan manager.
"tok tok tok, permisi bu boleh saya masuk?" tanya Naya di balik pintu.
"masuklah" jawab bu Melati dari dalam ruangan. Tanpa ragu Naya pun masuk kedalam ruangan tersebut dan menyerahkan beberapa gambar hasil designer nya. Bu Melati segera memeriksa hasil kerja Naya.
"lumayan bagus, untuk karyawan baru seperti mu", ucap bu Melati kepada Naya.
"kalo gitu saya permisi bu" Naya segera keluar ruangan dan kembali ke tempat kerja nya untuk membereskan meja kerja nya.
***
Jam pulang kantor pun tiba, Naya segera bersiap untuk pulang.
"Nay, mau pulang bareng gak?" tanya Belinda kepada Naya.
"emang kita satu arah Lin?"
"rumah kamu dimana? tanya Linda.
"rumahku di jl.florest jawab Naya.
"kita satu arah Nay, ayo bareng"
Naya dan Belinda berjalan menuju parkiran, Belinda terlahir dari keluarga yang lumayan berada, namun semua itu tidak membuatnya jadi orang yang sombong, ia tetap baik pada semua orang termasuk Nya yang baru ia kenal.
setiba nya di depan rumah Naya, "mampir dulu Lin? tapi maaf rumah aku kecil" tanya Naya kepada Belinda,
"gak papa Nay yang penting kita punya tempat tinggal untuk berteduh" saut Belinda sambil tersenyum ramah.
"tapi maaf lain kali aja ya aku mampir nya, udah sore aku mau langsung istirahat" sambung Belinda.
"ahh.. iya tak apa, makasih ya buat tumpangan nya" Naya segera keluar dari mobil Belinda.
"gak usah sungkan Nay" Belinda pun melambaikan tangan nya dan melajukan mobilnya.
Naya segera masuk kedalam rumah nya, yang langsung di sambut oleh mama nya.
"udah pulang Nay?"
"iya ma"
"gimana hari pertama kerja? menyenangkan?"
"cukup menyenangkan ma, ya, walau tadi telat beberapa menit tapi gak papa kok, Naya juga seneng punya temen baru" sambil tersenyum ke arah mama nya.
"ahh syukurlah, mama senang mendengarnya, bersihkan badan mu mama siapkan makan malam"
"iya, makasih ma"
Naya segera pergi menuju kamarnya, setelah beberapa menit istirahat Naya segera masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
setelah selesai mandi, Naya keluar kamar dan segera menuju meja makan untuk makan malam yang telah di siapkan oleh mama nya. Naya duduk berhadapan dengan mama nya dan langsung makan makanan yang ada di depan nya.
"Nay"
"kenapa ma?"
"jika kelak kamu menemukan jodoh mu, pesan mama hanya satu jadilah istri yang baik yang nurut sama suami"
"iya ma, Naya pasti ingat pesan mama, tapi Nanya belum kepikiran untuk menikah, Naya mau fokus kerja dulu buat bahagiain mama"
"kamu emang anak yang baik, yaudah selesaikan makan mu dan cepatlah tidur"
"iya ma"
Naya pun segera menyelesaikan makan malam nya dan pergi ke kamarnya
setiba nya di kamar Naya, "mama pikiran nya jauh banget sih, gimana mau nikah punya pacar juga nggak" Naya yang hanya tersenyum mengingat pesan yang dikatakan mama nya dan segera menutup mata nya untuk tidur.
***
Hallo para reader maaf ya jika cerita nya kurang menarik dan berantakan, karna ini pertama kali nya author menulis novel 🙏☺️ tulis kritik dan saran nya di komentar ya.. makasih
Esok hari nya seperti biasa Naya berangkat kerja menggunakan ojek online untuk menghindari kemacetan ramainya kota. setiba nya di kantor Naya langsung duduk di meja kerjanya dan siap-siap untuk mulai bekerja.
"pagi Nay" suara sapaan dari seseorang.
"pagi juga lin" ucap Naya sambil tersenyum.
"ehh Nay kamu tau gak, hari ini CEO kembali" ujar Belinda.
"ah, yang benar kamu Lin? aku gak tau loh" jawab Naya sedikit kaget.
"siap-siap aja, semoga kita gak melakukan kesalahan"
"emang dia orang nya gimana? kayak yang takut gitu?" tanya Naya.
" kamu gak tau sih, dia orang nya dingin, angkuh dan katanya agak kejam gitu, tapi orang nya ganteng banget" jawab Belinda.
"jadi penasaran aku" ucap Naya tersenyum tipis
"hei kalian, kerja! ngobrol terus" ucap bu Melati kepada Naya dan Belinda.
Naya pun kembali bekerja, tak lama setelah bu Melati menegur, datanglah seorang pria tampan yang elegan mendekati Naya.
"Apa kamu yang bernama Kanaya Putri?" tanya pria tampan tersebut.
"ya, aku Naya siapa kamu?" tanya Naya kepada pria tampan itu.
"ikut ke ruangan ku" sambil meninggalkan Naya.
tanpa rasa ragu, Naya pun mengikuti pria itu ke dalam ruangan nya. setiba nya di dalam ruangan ia di kagetkan dengan tulisan "presdir Xander Adijaya Putra" yang tertera di sebuah meja.
"Ya Tuhan jadi CEO nya dia? kenapa dia memanggil ku kesini" gumam Naya dengan perasaan yang campur aduk.
"duduklah" ucap Xander kepada Naya. Naya yang sedari tadi berdiri segera duduk di sebuah kursi yang berhadapan dengan Xander.
"Menikahlah dengan ku" ucap Xander dengan tatapan dingin nya, sontak Naya pun kaget dengan apa yang di katakan Xander barusan, bagaimana tidak, Naya sama sekali tidak mengenal siapa pria di hadapan nya dan bahkan mereka baru bertemu untuk yang pertama kalinya.
"aku gak suka penolakan, bersiaplah untuk minggu depan" ucap Xander kepada Naya yang sedari tadi hanya diam karna gak tau apa yang harus di ucapkan.
"tunggu.. siapa kamu berani mengatur hidup aku?" Naya yang dari tadi diam akhirnya memberanikan diri untuk berbicara,
"heh" smirk Xander menatap Naya "menurut lah jika kamu dan ibu kamu masih ingin hidup" dengan tatapan tajam nya sehingga membuat Naya sedikit takut.
"oke! dengan syarat" Naya yang agak ketakutan memberanikan diri untuk mengajukan sebuah persyaratan.
"katakan!" ucap xander dengan dingin nya
"aku mau pernikahan kita hanya kontrak selama 1 tahun, dan selama itu kamu gak boleh menyentuhku sama sekali" ucap Naya.
"deal, tapi gak boleh ada satu orang pun yang tau kita nikah kontrak termasuk ibu kamu, di mata mereka kita pasangan suami istri, jika semuanya bocor semua perjanjian batal" ucap Xander.
"oke, aku setuju" ucap Naya.
"kembali ke tempat mu bekerja" ucap Xander yang tanpa melihat Naya sama sekali.
Naya pun segera keluar dari ruangan Xander, "apa-apaan ini? aku saja tidak mengenali nya, bagaimana aku bisa menikah dengan nya? dan juga bagaimana tanggapan mama nanti? ahh.. sial, kenapa aku harus terjerat dalam masalah seperti ini sih" gerutu Naya sambil jalan menuju meja kerja nya.
"Dia ngomong apa Nay?" tanya Belinda dengan penasaran dan dan tanda tanya.
"gak papa lin, dia cuma nyuruh aku buat mendesign beberapa model baju buat acara fashion show nya" ucap Naya yang terpaksa harus berbohong karena tidak ingin mengejutkan teman nya itu.
waktu istirahat pun tiba, seperti biasa Naya dan Belinda makan siang bersama di kantin yang ada di kantornya.
"mau makan apa Nay? sekalian aku pesanin" tanya belinda
"aku mau bakmie sama orange juice ya" jawab Naya.
"oke tunggu sebentar"
Belinda pun segera pergi untuk memesan makanan nya.
Naya yang duduk sendiri sambil bengong karena masih gak percaya kalau sebentar lagi dia akan menikah dengan pria yang baru dia kenal dan gak tau sama sekali seperti apa kepribadian nya.
setelah beberapa menit, Belinda kembali dengan membawa makanan nya.
"woy" menepuk pundak Naya.
"astaga Lin, ngagetin tau gak? kalo aku jantungan gimana?" Naya yang sedari tadi melamun seketika pikiran ambyar setelah di kagetkan oleh Belinda.
"heh.. sorry, lagian kamu ngapain bengong sih? mikirin apa?" tanya Belinda terhadap Naya yang sedari tadi bengong sendiri.
"ahh.. gak mikirin apa-apa kok" saut Naya sambil makan bakmie yang ada di depan nya.
Setelah selesai makan mereka segera kembali ke tempat kerja masing-masing, dan saat Naya berjalan menuju meja kerjanya tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangan Naya. Naya yang sedikit kaget menoleh ke arah orang yang menarik tangan nya.
"kamu?" ucap Naya sedikit kaget, ternyata Xander lah yang menarik tangan Nya, tanpa sepatah kata yang di ucapkan Xander langsung menyeret Naya menuju mobil nya.
"jalan" ucap Xander kepada supir pribadi nya.
"kamu mau bawa aku kemana?" tanya Naya yang sedikit penasaran, Xander hanya terdiam tanpa memperdulikan pertanyaan Naya.
"hei pak, aku sedang bertanya apa kau tak mendengar?" ucap Naya sedikit kesal.
"Nona sebaik nya anda diam dan tak banyak bicara" ucap seorang sopir yang sedang mengendarai mobil mereka. Naya yang penuh dengan tanda tanya terdiam mendengar ucapan Asep yang merupakan sopir pribadi Xander.
Setibanya di suatu butik ternama, yang tak lain adalah salah satu butik milik Xander.
"turun!" ucap Xander dengan ketus dan dingin. Naya hanya bisa nurut apa yang di katakan Xander terhadapnya.
"selamat siang Tuan" sapa seorang pelayan sambil membungkukkan badan nya.
"cari kan dia beberapa gaun yang cocok untuk nya" ucap Xander kepada pelayan tersebut.
"mari nona ikut saya" ajak pelayan kepada Naya, Naya yang sedari tadi di penuhi dengan tanda tanya hanya bisa menurut. Pelayan toko memilihkan beberapa gaun yang cantik dan elegan untuk di coba Naya, dan benar saja semua gaun cocok di pakai Naya karena postur tubuh Naya yang ramping bagaikan model yang cocok memakai baju model apapun.
"Bungkus semua yang dia coba" perintah Xander kepada sang pelayan toko, dia pun hanya mengangguk tanda mengiyakan perintah dari Xander.
Xander segera pergi meninggalkan butik tersebut namun tidak dengan Naya yang hanya diam melihat Xander pergi. "Nona ayo masuk mobil" ucap Asep sopir pribadi Xander, "aku gak mau ikut sebelum dia menjelaskan semuanya" jawab Naya kepada Asep.
"Nona, menurut lah jangan buat tuan marah" bujuk Asep.
"aku hanya butuh penjelasan semua ini" ucap Naya.
"hitungan 3 jika kau tak mau masuk, lihat apa yang akan terjadi pada mama mu" jawab Xander dengan tatapan dingin nya.
1.... 2.... karena takut mama nya kenapa-napa Naya pun segera masuk ke dalam mobil Xander, dan mereka melanjutkan perjalanan nya.
***
Jangan lupa LIKE ya 😉
Sesampainya di rumah Naya..
"Darimana kamu tau rumah ku?" tanya Naya. Xander hanya terdiam dan turun dari mobil nya.
"cih, sombong sekali pria ini." gerutu Naya sambil masuk ke dalam rumah, dan tanpa Naya sadari Xander mengikutinya dari belakang.
Setelah masuk rumah mama Naya bertanya siapa yang Naya ajak, karna sebelum nya Naya gak pernah membawa teman nya apa lagi seorang cowok. Sontak Naya lngsung menoleh kebelakang
"kau! ngapain ikut masuk ke rumah ku?" tanya Naya sedikit kesal.
Xander hanya terdiam dan duduk di sebuah sofa ruang tamu. "apa tante masih ingat aku?" tanya Xander pada mama Naya. Mama Naya sedikit bingung dengan pertanyaan yang di ucapkan Xander, karena sebelum nya mereka belum pernah bertemu.
"Siapa nama mu nak?" tanya mama Naya.
"Xander Adijaya Putra"
"astaga, jadi kamu anak ya pak Adijaya?" mama Naya kaget setelah mendengar nama Xander. Xander hanya mengangguk tanda mengiyakan pertanyaan dari mama Naya.
"lama sekali tante gak melihat mu, sampai pangling gak mengenali mu sama sekali." Ucap mama Naya.
Naya yang gak tau apa-apa hanya diam melihat dan mendengar pembicaraan mama nya dan Xander.
Setelah cukup lama Naya terdiam, Naya mulai bertanya pada mama nya kenapa mereka bisa saling mengenal. Mama Naya pun menceritakan kejadian beberapa tahun lalu.
***
"Dulu ayah kamu adalah orang kepercayaan nya pak Adijaya, dia telah mengabdikan hidupnya untuk pak Adi selama bertahun-tahun. Sampai tiba waktu itu, saat ayah mu mengalami kecelakaan demi menyelamatkan anaknya yaitu nak Xander, dan itu pengabdian terakhir ayah kamu untuk pak Adi, kamu masih ingat kan sayang? waktu itu kamu masih duduk di kelas satu sekolah dasar". tanpa terasa air mata mama Naya menetes setelah menceritakan kejadian itu.
"Jadi papa meninggal hanya demi menyelamatkan dia?" tanya Naya pada mama nya dengan nada sedikit marah.
"semuanya sudah menjadi takdir sayang, kita gak bisa menyalahkan siapa pun" ucap mama Naya sambil menenangkan nya.
Setelah mendengar semua cerita mama nya Naya Xander meminta maaf atas kejadian beberapa tahun lalu yang telah merenggut nyawa papa nya Naya. Tak lama dari kejadian itu keluarga Adijaya pindah keluar kota karena urusan kerjaan papa Xander. Sejak itulah keluarga Adijaya hilang kontak dengan mama Naya. Setelah Xander dewasa dan sukses mereka kembali ke kota asal mereka tinggal.
"Tujuan aku kesini hanya untuk menepati janji." ucap Xander dengan nada sedikit dingin. Sebelum papa nya Xander meninggal, ia berpesan untuk mencari Naya dan menikahi nya. karena hanya dengan cara itu untuk membalas budi atas pengabdian papa Naya selama ini. Pak Adijaya meninggal bukan karena kecelakaan, melainkan ada yang sengaja menyabotase mobilnya. Setelah mendengarkan cerita Xander tanpa ragu mama Naya menyetujui pernikahan tersebut. Setelah Xander menerima jawaban dari mama Naya ia langsung pergi dari rumah Naya.
***
"Ma, Naya gak mau menikah dengan orang yang udah bunuh papa" ucap Naya kepada mamanya
"Nay, papa kamu meninggal karena takdir, bukan karena Xander".
"kalo seandainya papa gak menyelamatkan dia, papa gak mungkin meninggal ma!"
"sudahlah, lupakan semuanya pergilah istirahat"
Naya yang sedikit kecewa terhadap mama nya segera pergi meninggalkan menuju kamarnya.
Mama Naya yang duduk sendiri hanya terdiam menatap foto almarhum suami nya.
"anak kita udah tumbuh dewasa pa, sebentar lagi ia akan menikah dengan Xander, semoga ini menjadi keputusan yang terbaik dan semoga papa merestuinya", ucap mama Naya sambil mengusap dan memeluk foto suaminya.
Sementara itu di kamar, Naya yang sedang mencoba mendesign beberapa gambar model baju seketika pikiran nya buyar gara-gara teringat semua ucapan Xander yang yang akan segera menikahi nya.
"ahh sial.. kenapa nama dan muka dia terlintas di pikiran ku sih?, gak kamu gak boleh gini Nay, kamu harus fokus sama karir mu, abaikan dia sekalipun dia bos mu" gerutu Naya sambil mengacak rambut dan beberapa kertas yang ada di depan nya.
setelah cukup lama Naya menggambar, Naya pun merasa lelah dan segera menuju tempat tidur untuk menuju alam mimpi.
***
Pagi hari
seperti biasa Naya bangun pagi, lalu mandi setelah selesai mandi Naya yang hendak memakai baju, tiba-tiba terhenti ketika melihat beberapa paper bag yang isi nya beberapa mini dress, dan seketika Naya ingat ucapan Xander yang harus memakai baju itu.
"ck, yang benar saja, masa aku harus pake baju kayak gini ke kantor, apa kata orang coba? yang ada nanti aku di kata cewek genit lagi" ngomel sambil berfikir.
"tapi kalo aku gak pake bisa-bisa di gantung dia, aarghhh kenapa jadi serba salah gini sih!" dengan kesal Naya memakai mini dress yang di belikan Xander.
"apa ini gak terlalu pendek?" bertanya pada diri nya sendiri sambil bercermin. "bodo amat lah yang penting nyawa ku aman" karena takut amukan Xander , akhirnya Naya memutuskan untuk tetap memaki baju itu. setelah rapi Naya segera keluar dari kamarnya dan menemui mama nya untuk berpamitan.
"Ma.. Naya berangkat dulu" teriak Naya sambil jalan menuju keluar. Mama Naya hanya menatap anaknya dengan tatapan sedikit aneh.
Ya, bagaimana tidak aneh, Naya yang biasa mengenakan rok selutut atau bahkan di bawah lutut tiba-tiba mengenakan rok mini, jelas saja hal itu membuat mama Naya merasa heran. Namun mama Naya mengurungkan pertanyaan nya karna ia merasa anak nya telah tumbuh dewasa dan sedikit merubah penampilan nya.
"Ini bekal nya" memberikan sebuah kotak bekal. Dengan segera Naya mengambil kotak bekal yang di berikan mama nya dan langsung berangkat menggunakan ojek langganan nya.
Setengah jalan terlewati, "tin tiiinnn" suara klakson mobil menghentikan ojek yang di tumpangi Naya.
"astaga, mau bikin orang celaka apa" ucap Ujang dengan nada kesal, Ujang adalah abang ojek langganan Naya selama ini. Dan nampak lah seseorang turun dari mobil, yang muka nya tak asing bagi Naya, orang itu adalah Asep sopir pribadinya Xander.
"Silahkan nona ikut saya" sapa Asep dengan ramah. "Maaf aku gak bisa ikut, aku harus kerja" Naya dengan kontan menolak ajakan Asep.
"drrttt... drrttt..." dering hp Naya.
"nomor gak di kenal?" gumam Naya sambil mengangkat alisnya segera mengangkat telpon.
"hallo, siapa nih?"
"Masuk sendiri atau aku seret?" ucap Xander dengan nada dingin.
"Deg" Naya yang kaget mendengar suara Xander yang begitu dingin segera berjalan menuju mobil yang ada di depan nya. "silahkan nona" Asep dengan segera membukakan pintu mobil untuk Naya.
"makasih sep" sambil masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Xander. Asep pun segera melajukan mobil nya menuju kantor.
***
Berambung..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!