BAGAIMANA KALAU AKU TIDAK BAIK-BAIK SAJA
Part 1
Vanka memiliki paras yang cantik dengan bentuk wajah kecil, mata sipit dan rambut panjang hitam terurai. Sore itu vanka mengenakan dress selutut berwarna putih sedang duduk disamping jendela dengan secangkir teh diatas meja serta terlihat sedang menunggu kedatangan seseorang.
Suasana cafe tempat vanka menunggu
Vanka terlihat kaget dan segera memalingkan wajahnya melihat kearah agnes
Vanka
Kak agnes "sambil tersenyum"
Agnes
Udah lama ya nungguinnya? Maaf ya tadi agak macet kesininya *dengan wajah memelas*
Vanka
iya gapapa, santai aja sih. Lagian akunya belum lama ini
Agnes
seriuss ni belum lama? Tapi tehnya tinggal setengah lagi tuh
Mereka berdua menertawakan diri mereka sendirii
Agnes
Gimana kabarnya? laki-laki yang kemarin udah ngechat kamu belum? Itu adek temanku namanya brian.
Vanka
sampai sekarang sih masih belum, lagian aku yakin banget ini gak bakal berakhir baik (raut wajah murung)
Vanka
Kenapa sih perempuan harus menikah kalau hidup begini aja sudah menyenangkan
Vanka
Kalau ada kamu pastinya tidak sih
Agnes
Ya untuk saat ini, tapi entar pas kamu udah dirumah aku yakin pasti ngerasa sepi.
Agnes
Coba deh beri kesempatan dulu untuk mengenal lebih jauh, kalau nyaman ya silahkan dilanjutkan kalau memang gak nyaman ya caritau salahnya dimana. Tapi kalau memang nantinya sudah diciba tapi tetap gak bikin kamu nyaman ya silahkan akhiri. Aku juga gak bakal terlalu memaksa kamu kalau sudah seperti itu
Vanka
Baiklah..
Tapi ingat ya aku udah gak mau lagi dicariin jodoh sampai dikenalin seperti ini lagi. Pokoknya ini yang terakhir kalinya
Vanka
Btw, dia bagaimana kok seyakin itu ngenalinnya
Agnes
Heemmm, kebetulan kakaknya brian itu teman sekantor. Dia kemarin cerita kalau adeknya brian pacaran sama sepupunya dan mereka sekeluarga gak suka kalau hal ini terus dilanjutkan. Katanya sih brian udah putus sama sepupunya itu cuman mereka khawatir kalau nantinya bakal balikan lagi jadi mereka inisiatif buat ngenalin dia sama wanita lain yang tentunya gak asal pilih juga sih.
Agnes
Ya, lalu dia teringat kalau kakak punya adik perempuan yang masih jomblo (menertawakan vanka)
Agnes
Dan sepertinya dia senang sama kamu kan kalian juga pernah ketemu sebelumnya
Agnes
Dan lagian mamanya brian udah kian kenal keluarga kita. Jadi saat mereka tau kalau kamu masih jomblo, keluarganya langsung setuju.
Vanka
aku bakal dijadikan sebagai pelarian baginya? Apa gak salah kalau nantinya akan berakhir begitu?
Agnes
mereka udah selesai diakhir tahun kemarin. Kakaknya juga yakin 100% kalau mereka sudah tidak ada hubungan lagi.
Vanka
baiklaaaaahhh akan aku coba
Agnes
Coba apa? Emang makanan dicobain dulu, kalau enak baru beli? Gila kamu yaaa !!! ( cubit tangan vanka)
Vanka
Issshhhh sakit tau!! (menepis tangan agnes)
Agnes adalah kakak pertama vanka yang dikenal periang, ramah dan memiliki banyak teman.
Ditempat lain dirumah Brian
Aurel
Gimana brian, udah kenalan belum sama vanka?
Aurel
anaknya baik, ramah dan cantik juga. Kenalan aja dulu.
Brian
(diam tanpa menjawab apapun)
Mama brian
jangan terlalu dipaksain aurel, semuanya tergantung brian. Biar dia yang memutuskan.
Aurel
keputusan memang ditangan brian tapi kita tetap tidak akan pernah menyetujuinya dengan pilihan sebelumnya.
Mama brian
Tentu saja. Masih banyak wanita lain selain keluarga kita sendiri.
Brian
Beri saya kesempatan untuk berpikir. Kalau memang nanti dia adalah jodohku maka kalian nantinya tidak berhak u tuk melarangku untuk maju.
Aurel
baiklah, akan kami dukung sebisanya
Brian
*brian terlihat memegang ponselnya dan menulis pesan singkat kepada seseorang*
ting....
Bunyi notifikasi
Ting
Notifikasi diponsel brian
Brian
(menarik nafas panjang)
Keesokan harinya disore hari
Brian
(sedang menunggu vanka dipintu keluar kantor tempat vanka bekerja)
Vanka
Baiklah vanka, berikan senyum terbaikmu dan segera selesaikan semuanya ini dengan baik ( sambil tersenyum)
Vanka
ini adalah kedua kalinya kamu bertemu dengan laki-laki vanka jadi percayadirilah sedikit. Lagian semua ini akan berakhir lagi seperti sebelumnya.
Vanka
Huffffffftttttt ( grogii)
Brian
Iya vanka, ada apa? Saya udah dipintu keluar
Vanka
mau memastikan saja kalau kamu jadi jemput, ini saya udah dekat pintu keluar. Kamu disebelah mana?
Brian
(melambaikan tangan kearah vanka)
Vanka
(ikut melambaikan tangan) kamu yang sedang melambaikan tangan kan?
Brian
Iya.. (tut..tut..tut..telpon terputus)
Brian
(menarik nafas panjang dan terus melihat kearah vanka)
Vanka
Melangkah dengan percaya diri dan dipenuhi dengan rasa deg-degan
mereka segera meninggalkan tempat itu dan menuju cafe terdekat
part 2
Vanka dan brian duduk berhadapan
Vanka
maaf ya tadi agak lama pulangnya
Brian
Iya tidak masalah. Saya juga belum lama kok nunggunya
Brian
*memandang vanka dengan penuh perasaan
Brian
Maaf ya, saya baru berani ngajak bertemu. Mungkin udah tau sebelumnya dari kak agnes kalau saya mau mengenal vanka lebih dari yang lain.
Vanka
gak masalah kok. saya yakin pasti butuh waktu untuk memutuskannya. Yang penting saya gak mau kalau kamu terpaksa atau merasa dipaksa untuk bertemu dengan saya.
Brian
jangan berpikir begitu. Saya sepenuhnya tidak terpaksa untuk bertemu dengan kamu.bahkan saya merasa bahagia setelah bertemu dengan kamu.
Vanka
jangan terlalu melebih-lebihkan. Hal seperti itu tidak begitu berpengaruh untuk ku
Vanka dikenal cuek dan pendiam. Vanka juga belum pernah pacaran. Vanka terlalu fokus mengejar karirnya sehingga lupa bahwa dirinya butuh seorang pendamping/teman hidup
dikehidupan brian, vanka adalah wanita ketiga yang pernah diajak untuk bertemu.
Sekilas tentang percintaan brian. Brian pernah pacaran saat masih berada di bangku SMA dan berakhir disaat mereka tamat sekolah. Yang kedua adalah sepupu brian sendiri bernama Bian dan berjalan selama 7 tahun lamanya.
Brian
Saya tidak melebih-lebihkan tapi ini ungkapan jujur dari saya *tersenyum*
Vanka
Lalu, bagaimana akhirnya setelah kita bertemu.
Vanka
saya gak suka bertele-tele, jujur saja saya memenuhi permintaanmu ini karna dorongan dari kak agnes. Saya rasa kamu juga begitu.
Vanka
heemmm *menarik nafas panjang
Vanka
Untuk saat ini saya memang belum memiliki hubungan spesial dengan lelaki manapun. Saya harap juga demikian, kalau kamu masih belum bisa melupakan kisah yang sebelumnya lebih baik kamu selesaikan dulu karna saya tidak mau menjadi tameng bagimu didepan keluargamu sendiri.
Brian
*mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh vanka
Vanka
Dan satu lagi, saya tidak mau menghabiskan banyak waktuku dengan lelaki yang tidak memiliki tujuan yang pasti dalam hidupnya.
Brian
Untuk saat ini juga saya tidak memiliki hubungan spesial dengan wanita manapun.
Brian
Dan sepertinya kakak saya udah menceritakan kisah saya sebelumnya tapi jujur kami benaran sudah selsai. Dan saya juga bukanlah orang yang suka selingkuh.
Brian
Saya lebih menyukai kesetiaan dan sepanjang saya menjalin hubungan saya tidak pernah berpikir untuk menyakiti hati wanita saya.
Vanka
Betapa beruntungnya wanita yang akan memikikimu nantinya
Brian
Tentu saja *dengan suara lantang
Brian
Dan sepertinya itu adalah kamu
Vanka
Kenapa kamu terlihat seyakin itu ( sambil tertawa sinis)
Brian
Karna sebelum saya bertemu dengan kamu. Saya sudah memutuskan bahwa bagaimanapun orang yang saya temui hari ini asalkan dia bukanlah perempuan yang nakal akan saya jadikan sebagai istri dan ibu dari anak-anakku (dengan wajah serius)
Vanka
Jangan terlalu buru-buru kamu belum mengenal saya lebih jauh. Saya ini perempuan yang palimg keras kepala, suka marah-marah dan kadang bikin orang kesal.
Brian
Tidak masalah, manusia perlu keras kepala dan marah saat harus diperlukan tentunya.
Brian
dan kamu bukan seperti itu. entah mengapa saya merasa yakin denganmu
Vanka
Jangan membuat saya tertawa
saat itu vanka menganggap brian sebagai seorang teman dan menjadi dirinya sendiri didepan brian. Dia berharap dengan menjadi dirinya sendiri brian tidak akan menyukainya
Disisi lain, brian terkesima dengan sikap dan pendirian vanka. Baginya vanka perempuan yang sangat jarang ia temui.
Vanka
saya gak bisa menjadi istrimu, karna saya tidak memiliki bakat menjadi seorang istri.
Brian
hahaha (tertawa) *brian menganggap vanka sedang mencari alasan agar nrian tidak menyukainya
Vanka
Jangan tertawa (dengan nada kesal)
Saya tidak bisa memasak
Brian
kamu jangan meribetkan hal-hal kecil.
Vanka
Haaaaaaaa (mata melotot)
Brian
Kata siapa jadi seorang istri harus butuh bakat
Brian
saya tidak lagi mencari pembantu. lagian seiring berjalannya waktu kamu juga bakal bisa. Emang kamu mau nanti kita nikah trus ditemukan meninggal karna kelaparan?
Vanka
Pokoknya saya gak bisa.
Brian
Yaudah kan tinggal dibeli. Emang mau nanti kenapa penyakin thypes kalau makanan beli terus diluar ( berusaha menggoda vanka)
Vanka
*dalam hatinya vanka diam2 tertarik dengan brian
Brian
Tenang saja, saya juga gak bisa masak. Saya juga suka marah kalau orang buat kesalahan. Nanti kita saling membantu aja.
Tanpa sadar mereka terlihat seperti orang yang sudah lama kenal satu sama lain. mereka terlihat sangat nyaman terhadap satu sama lain
Vanka
*melirik jam tangannya
Brian
sepertinya udah malam (jam menunjukkan pukul 20:35 wib)
Vanka
Iya, gak kerasa udah malam.
Brian
Yasudah lain kali kita lanjutkan lagi obrolannya. Bagaimana kalau kita pulang karna kamu juga terlihat sangat lelah.
Vanka
Enggak kok, saya masih sehat (tersenyum)
Vanka
Baiklah mari kita pulang
Brian
Sebelumnya makasih ya, udah mau ngasi waktu bertemu (memberi senyum manis)
Brian
Yasudah ayo saya antar pulang
part 3
Mama vanka
Kok baru pulang jam segini?
Vanka
tadi abis ketemu brian ma
Mama vanka
Ohh (tersenyum)
Mama vanka
Yaudah sana bersih-bersih dulu
Vanka
Vanka tadi udah sekalian makan malam ya ma
Vanka
kamu gila ya vanka kenapa gak tau malu banget sih harus bilang begitu tadi (merasa malu dengan dirinya yang berbicara sejujurnya didepan brian)
Vanka
*guling-guling ditempat tidur
Vanka
Dia pasti berpikir aku wanita gilaa
Vanka
Eehh tunggu, kenapa matanya tadi seperti itu?
Vanka mengingat bahwa saat bertemu dengan brian. Brian terus menatap vanka.
Vanka
Aaaakhh aku mulai gilaa !!
Vanka
Kenapa dia bisa punya pikiran seperti itu *mengingat semua percakapan mereka
Vanka
lagian ini sudah selesai. Saya yakin dia pasti akan pergi begitu saja
Vanka segera bergegas mandi setelah itu tidur
Brian terlihat sedang berbaring diatas tempat tidur dan sedang membayangkan pertemuannya dengan vanka. Tanpa sengaja brian tersenyum
Brian
Dia memang berbeda dari yang lainnya.
Brian
*mengambil ponselnya dan segera mengirim pesan untuk vanka
Brian
tolong jadikan ini yang terakhir dan selamanya bagiku Tuhan.
Mama vanka
Vankaaaa (suara mama vanka dari luar)
Mama vanka
bangun kan udah janji mau nemanin mama hari ini kepasar
Vanka
*posisi masih ngantuk dan males turun dari tempat tidur
Mama vanka
Buruaaannn mama udah siap2 ini
Mama vanka
Yaudah ibu tunggu diluar ya
Vanka
*segera bangun dari tempat tidur dan terburu- buru keluar
Vanka
Hape vanka ketinggalan
Brian
*sedang duduk dan memeriksa ponselnya
Brian
menulis pesan untuk vanka
Beberapa jam kemudian. Vanka dan mamanya tiba dirumah
Vanka segera memeriksa ponselnya dan benar saja ada banyak pesan masuk dari brian
Pesan dari brian
"makasih ya sudah mau diajak bertemu, saya sangat senang sekali hari ini"
"selamat malam, selamat beristirahat, mimpi indah😊"
"selamat pagi vanka, bagaimana kabarnya pagi ini"
"hari ini ada kegiatan apa saja? nanti sore bisa gak ya ketemuan?
Vanka
Aku sebaiknya jawab apa ya?
Vanka
mengirim pesan ke brian
"pagi juga brian, kabarnya baik-baik saja. Maaf ya semalam udah duluan tidur dan agak lama ngerespon pesannya karna lagi nemenin mama kepasar tadi dan ini barusan pulang.
Ting
Notifikasi di ponsel brian
Brian
"iya gpp, saya ngerti kok pasti udah capek banget semalam"
Vanka
"lumayan sih karna kebetulan kemarin kerjaan dikantor lumayan banyak juga"
Brian
"nanti sore ada waktu kosong gak ya? Atau malam?"
Brian
"Pengen ajak ketemuan aja, karna ngobrol berdua lebih menyenangkan"
Vanka
"kebetulan hari ini saya libur sih jadi ada banyak waktu kosong juga"
Brian
Jadi kesimpulannya apa?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!