NovelToon NovelToon

Revenge [Lisa]

PROLOG

Diana Nasuha
Diana Nasuha
Kalian tahu? Hidupku dulu begitu bahagia.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Aku mendapatkan cinta dan kasih sayang dari Arthala Kansa Erchanthar.
NovelToon
Putra mahkota yang sempurna di mata semua orang. Meski aku tahu, peranku hanyalah kekasih tersembunyi, aku tetap menikmati setiap momen bersamanya.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Sebagai seorang pelayan di istana Archanthar.
NovelToon
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Aku sangat menyadari posisiku yang rendah. Hidupku dipenuhi dengan tugas-tugas harian, melayani para bangsawan, sambil menyimpan rahasia cintaku yang tak terucapkan.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Kedua orang tuaku telah meninggal saat aku berusia lima belas tahun, meninggalkan luka yang tak pernah sepenuhnya sembuh. Dalam kesendirianku, Arthala menjadi satu-satunya tempatku bergantung, tempat aku mencurahkan segala keluh kesah tentang hidup yang seolah menipuku. Setiap kali dia menatapku, aku merasa seperti satu-satunya bintang di langit malamnya.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Namun, segalanya berubah pada hari itu. Hari di mana rahasia terbesar yang ku pendam tak bisa lagi ku sembunyikan—kehamilanku. Sebuah kenyataan yang seharusnya membawa kebahagiaan, malah menjeratku dalam jaring pengkhianatan. Dalam pikiranku, aku membayangkan masa depan bersama Arthala, namun kenyataan berbicara lain.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Dia mendorongku keluar jendela!
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Rasa sakit fisik mungkin belum terasa, tetapi hatiku telah hancur jauh sebelum tubuhku menyentuh tanah. Setiap detik seolah melambat, dan dalam perjalanan itu, aku merasakan cinta yang kupikir nyata, cinta yang kuserahkan dengan segenap jiwa, ternyata hanyalah ilusi.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Pengkhianatan paling kejam datang dari orang yang ku anggap pelindungku. Dalam detik-detik terakhir, saat semuanya menjadi gelap, aku menyadari—aku hanyalah rahasia yang harus dilenyapkan.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Namun, takdir memiliki rencana lain. Ketika aku membuka mata, aku mendapati diriku berada dalam tubuh seseorang yang tak pernah kuduga—Ishabella, tunangan Arthala. Sebuah kehidupan baru yang penuh misteri menanti, dan mungkin, hanya mungkin, ada kesempatan untuk menulis ulang takdirku sendiri.
Bersambung...

Sick

Malam itu, cahaya bulan memantul lembut di lantai istana, Pelayan itu melangkah dengan hati-hati, langkah-langkahnya hampir tak bersuara. Bahkan suara kakinya saja tengelam oleh bunyi dentingan halus jam dinding antik yang menghitung waktu dengan tenang. Saat mendekati kamar putra mahkota, Ia menarik napas dalam-dalam, lalu memasuki kamar itu secara perlahan.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Yang Mulia Pangeran
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Menatap sekitar kamar Arthala. Hingga, matanya menatap seorang pria tampan yang sedang menatap keluar jendela]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Apa yang anda lakukan?
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Menoleh]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Berlari kecil kearah Diana]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Tanpa ragu memeluk Diana]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Kemana saja kamu Diana?
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Membalas pelukan]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Aku sedikit sibuk pangeran, maaf telah membuatmu merasakan rindu seperti ini
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Melepaskan pelukanya lalu memegang kedua pipi halus Diana]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Yah aku sangat merindukanmu
Arthala adalah seorang putra mahkota yang memiliki hubungan gelap dengan pelayan pribadinya yaitu Diana Nasuha.
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Aku jadi teringat dengan pertemuan pertama kita
Saat itu, Arthala masih seorang anak kecil dengan rambut hitam dan mata biru yang bersinar, sedang bermain sendirian dibawah pohon besar ditaman belakang istana.
Diana, yang baru saja selesai menolong ibunya membersihkan peralatan dapur, melintas di sebelah taman saat itu. Matanya terpaku pada sosok Arthala yang sedang asyik bermain dengan bola kecilnya. Meskipun hanya sebentar, pandangan mereka saling bertemu, dan pada saat itu, Arthala tersenyum smirk, mengatakan,
Arthala kecil
Arthala kecil
Sangat dekil dan jelek
Diana Kecil
Diana Kecil
[Terkejut]
Diana Kecil
Diana Kecil
Apa yang anda katakan, pangeran?
Arthala kecil
Arthala kecil
Kamu tidak pantas menjadi temanku, pergilah!
Diana Kecil
Diana Kecil
(Siapa juga yang mau jadi temanmu)
Arthala kecil
Arthala kecil
Tidak usah menatapku seperti itu, jika kamu tiba-tiba jatuh cinta padaku, itu akan sangat repot!
Diana Kecil
Diana Kecil
[Kesal]
Diana Kecil
Diana Kecil
[Mengambil krikil kecil]
Diana Kecil
Diana Kecil
[Tanpa ragu melempar krikil itu kearah Arthala]
Diana Kecil
Diana Kecil
Siapa yang akan jatuh cinta dengan pangeran sombong sepertimu!
Diana Kecil
Diana Kecil
[Meninggalkan Arthala]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Bukankah dirimu terlalu jahat kepadaku, Pangeran?
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Tertawa]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Aku memang begitu bodoh hingga menilai penampilanmu yang buruk, jadi mari kita lupakan semua itu. Karena, aku begitu merindukanmu, Diana
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Tertawa, menarik pergelangan tangan sang pangeran untuk duduk di ranjang kamar]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Pangeran, apakah kamu tahu tujuanku datang kemari? [Sedih]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Merangkul Pundak Diana]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Menyenderkan kepalanya kepuncak Arthala]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Katakanlah, apa yang membuatmu khawatir!
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Aku mendengar dari beberapa pelayan istana jika dirimu akan melakukan pertunangan dengan putri dari keluarga kerajaan Sawyer?
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Raut wajah sedih]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Apakah itu benar?
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Berita itu memang benar! Tapi yang harus kamu ketahui adalah cintaku kepadamu yang begitu besar, Diana.
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Menangkup kedua pipi Diana dengan tangan besarnya]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Percayalah, pernikahan ini hanyalah Aliansi Politik saja!
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Aku percaya itu. Lagian aku hanyalah seorang pelayan yang dilihat dari sisi manapun tidak akan cocok bersanding denganmu. Putri Ishabella Lanniether memang yang paling cocok denganmu!
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Jika kamu datang kemari hanya untuk mengatakan hal itu lebih baik kamu tidak kemari. [Kesal]
CUP
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Mencium pipi kanan Arthala]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Pangeran Arthala Kansa Erchanthar, aku mencintaimu
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Kaget]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
[Meronah]
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Hahaha kamu memang tahu bagaimana membuatku berhenti marah yah Diana, sungguh sangat nakal
Arthala menarik pergelangan tangan Diana hingga gadis itu berdiri untuk mendudukan pantatnya diatas paha Arthala.
Arthala Kansa Erchanthar
Arthala Kansa Erchanthar
Sungguh aku ingin bersenang-senang malam ini sayang
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Aku akan menemanimu hingga nafasku berhenti, Pangeran
Semua Orang, pangeran, putri, kesatria, pelayan, lord dan para Lady berkumpul di Balairung yang kerap disebut Aula Kerajaan. Tempat itu biasanya digunakan untuk pertemuan keluarga, jamuan dan pertemuan besar lainya. Para pelayan berbondong-bondong ketempat tersebut, ingin mengetahui seperti apa putri yang akan dijodohkan dengan pangeran mereka. Tak lupa juga dengan pelayan Diana yang kini mengandeng anak yang berusia 10 tahun disisinya, ia adalah adek dari Arthala, seorang Lady yang bernama Lilia Shakuntala Erchanthar.
Lilia Shakuntala Erchanthar
Lilia Shakuntala Erchanthar
Kakak kenapa disini banyak orang?
Lilia Shakuntala Erchanthar
Lilia Shakuntala Erchanthar
[Berada dipangkuan Diana]
Yah! Memang benar jika Lilia begitu dekat dengan Diana. Bahkan gadis itu juga mengetahui hubungan Diana dengan kakaknya yang tak diketahui oleh siapapun.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Nona kecil, kita disini untuk menyambut kedatangan dari keluarga Sawyer, dimana putri satu-satunya dari keluarga kerajaan tersebut akan menjadi istri dari Pangeran Artha. [Suara lembut]
Lilia Shakuntala Erchanthar
Lilia Shakuntala Erchanthar
[Kaget]
Lilia Shakuntala Erchanthar
Lilia Shakuntala Erchanthar
[Muram]
Lilia Shakuntala Erchanthar
Lilia Shakuntala Erchanthar
Jika kak Artha akan mempunyai istri, lalu bagaimana dengan Kak Diana?
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Sedih]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Tidak—
Herlad
Herlad
Yang Mulia Raja dari kerajaan Sawyer memasuki ruangan.
Herlad
Herlad
[Berdiri di dekat pintu masuk, memegang tongkat penghormataan]
Pintu besar Aula terbuka, dan raja Sawyer melangka masuk, diiringi  oleh ratu, putra dan putrinya. Tak lupa juga dengan pengawal yang ikut dibelakang keluarga besar kerjaan Sawyer. Musik fanfare trumpet menggema diseluru ruangan. Membuat semua orang diruangan berdiri dan menundukkan kepala, memberikan penghormatan.
Raja Sawyer
Raja Sawyer
Terimakasih, Yang Mulia. Kehormatan ini milik saya
Para pelayan mengantar Raja sawyer beserta keluarganya ditempat duduk kehormatan. Membuat music berhenti dan semua orang duduk Kembali.
Herlad
Herlad
Acara perjodohan antara Pangeran Arthala Kansa Erchanter dan Putri Ishabella Lanniether resmi kini dimulai
Mata Diana begitu sayu, menatap pujaan hatinya kini bersanding dengan seorang Lady dari kerjaan Sawyer.
NovelToon
Lady Ishabella Lanniether, memiliki wajah yang lembut dan elegan, mencerminkan keagungan sebagai putri dari suatu kerajaan. Kulitnya yang cerah dan begitu halus, matanya yang besar berwarna orange memancarkan kesan kelembutan. Alisnya teratur sedikit melengkung hidung ramping dengan bibir penuh merah mudah alami. Rambutnya coklat keemasan. Diana sungguh sangat iri padanya. Karena bisa mengumbar status dimana-mana, tidak sepertinya yang hanya diketahui sebagai pelayan pribadi pangeran Arthala.
Diana merasa hatinya tertekan melihat betapa bersinarnya Putri Ishabella, yang kini berdiri di samping Arthala. Setiap tawa dan senyuman Putri Ishabella seperti menegaskan posisi mereka yang tak mungkin bisa diraihnya. Ia merasakan air mata menggenang di sudut matanya, namun ia berusaha untuk tidak menunjukkannya.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Seharusnya aku yang berada diposisi itu
Bersambung

Ryder

Saat upacara pertunangan berlangsung, Diana memutuskan untuk menjauh dari kerumunan, mencari tempat yang lebih tenang untuk merenung. Dia melangkah ke taman belakang istana, tempat yang penuh kenangan indah dan pahit antara dirinya dan Arthala. Angin malam berhembus lembut, membawa aroma bunga yang mekar, mengingatkan Diana pada momen-momen yang mereka habiskan bersama.
Di bawah sinar bulan purnama, Diana mengingat kembali saat-saat ketika Arthala pertama kali mengucapkan kata-kata manis padanya, saat keduanya terjebak dalam dunia kecil mereka sendiri. Kini, semua itu seakan sirna dalam sekejap.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Kenapa aku harus merasakan ini?
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Menyentuh dadanya yang sesak]
Di saat yang sama, langkahnya mendekati sudut taman yang sering mereka gunakan untuk berbincang.
?
?
Apa yang anda lakukan sendirian disini?
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Menoleh, menatap lelaki itu]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Siapakah anda?
?
?
Izinkan saya memperkenalkan diri
?
?
[Membungkuk dengan sopan]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Saya izinkan
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Nama saya Ryder Nagendra, seorang ksatria dari Kerajaan Sawyer.
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Meluruskan tubuhnya kembali]
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Tersenyum indah]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Ryder? Nama yang indah
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Apa yang membawa anda kesini?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Saya datang untuk menghadiri pertunangan Lady Ishabella dan Lord Arthala.
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Menatap gedung tempat pertunangan sejenak]
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Namun, saya tak mampu menahan diri untuk tidak terpukau oleh keindahan taman ini. Dan rupanya, saya menemukan sesuatu yang jauh lebih mempesona dibanding keindahan malam ini
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Tersenyum tipis]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Terimakasih
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Namun, saya rasa pujian itu tak layak saya terima.
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Mengapa demi kian? [Mengangkat alis heran, menatap kearah Diana]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Saya tidak ingin menjawab pertanyaan anda
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Tertawa]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Mengapa anda malah tertawa?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Maafkan saya, Nona. Hanya saja, saya merasa terhibur. Jika diperkenankan, bolehkah saya mengetahui nama Anda
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Nama saya Diana
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Merupakan suatu kehormatan bisa berkenalan dengan nona manis seperti anda.
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Saya Ryder
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Menghela nafas kesal]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Anda sudah memperkenalkan diri, Tuan. [Nada dingin]
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Ryder terkekeh kecil, seolah tak terpengaruh oleh nada dingin Diana.]
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Lalu, apa yang membuat seorang Nona manis datang ke sini, ke taman yang sepi ini, di saat perayaan besar sedang berlangsung?
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Saya membutuhkan udara segar
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Ahhh tidak adil, saya telah berbicara begitu banyak dan anda menjawab begitu singkat
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Menatap heran]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Apa maksud anda? Tidak adil?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Saya sudah menceritakan cukup banyak tentang diri saya, dan kau hanya memberi saya jawaban-jawaban pendek. Rasanya seperti saya sedang berbicara pada tembok
Diana Nasuha
Diana Nasuha
(Apakah dia ingin kita berteman?)
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Bisakah anda berbicara santai? Anggap saya ini teman anda
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Bagaimana saya bisa berbicara santai jika anda saja seperti itu
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Diana
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Itu mengelikan
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Astaga, kamu bilang ingin kita bersantai?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Yasudah, tuan putri
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Sialan
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Hahahah maaf maaf, aku hanya bercanda
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Karena aku baru ditempat ini, bagaima jika kamu membawaku berkeliling?
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Berkeliling?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Bukankah kau bilang ingin mencari udara segar?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Itu sangat cocok jika kita berkeliling
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Baiklah, aku akan memandu jalannya
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Berjalan didepan]
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Sedikit berlari]
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Berjalan disamping Diana]
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Jika aku dibelakang, bukankah kita seperti seorang putri dan prajurit?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Jadi lebih baik aku disisimu kan?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Tersenyum senang]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Baiklah
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Terserah kamu saja
Setelah itu, tanpa disadari mereka saling mengobrol satu sama lain. Berkeliling melewati taman-taman istana, hingga 1 jam terlewatkan.
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Hahahah, sudahku bilang kita seharusnya lewat sana sajakan!
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Mana aku tahu jika jalan disini cukup berlumpur.
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Cemberut, menatap kakinya yang tersangkut dilumpur]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Kakiku jadi kotorkan
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Kita ke air mancur
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Mendengus]
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Sudah, wajahmu digimanapun tetap cantik
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Diam tidak
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Hahah iya iya
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Berjalan]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
[Berjalan mengikuti Ryder]
Berjalan tak cukup lama, hanya membutuhkan beberapa langka, mereka akhirnya tiba ditempat yang mereka tujuh. Yaitu....
Air mancur
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Coba sini kakimu
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Berjongkok]
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Mau apa?
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Aku akan membersihkan kakimu
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Tidak usah
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Diamlah
Ryder mengambil air dari air mancur lalu membasuh kaki Diana yang kotor itu
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Sudah selesai
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Bersih kan jadinya
Diana Nasuha
Diana Nasuha
Terimakasih
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
Sama—
?
?
Ryder Nagendra!
Ryder Nagendra
Ryder Nagendra
[Menoleh]
bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!