Di suatu malam di sebuah kamar hotel ternama, di kamar hotel 309 terdapat seorang pria di kamar itu yang sedang melakukan hal tak senonoh kepada seorang gadis kecil “Tu-Tuan tolong lepaskan saya” mohon sang gadis sambil memberontak air matanya terus mengalir karena seseorang mamaksa mencium dirinya dengan sangat kasar.
Gadis kecil itu terus saja memberontak dan memukul serta menendang pria di depan nya, sekuat apapun si gadis kecil memberontak bahkan memukul atau pun menendang pria di atasnya ini seakan tak merasakan pukulan dari sang gadis, bahkan tendangan yang gadis lakukan selalu saja dapat di hindari dan di tangkis oleh pria yang tubuhnya mulai terbakar karena pengaruh obat.
“DIAM LAH” bentak pria tampan itu yang membuat si gadis kecil terkejut, takut karena suara bentakan yang ia dengar membuat sang gadis hanya bisa diam pasrah karena dia pun sudah kehabisan energi dan sekarang gadis kecil yang malang hanya bisa menangis dan pasrah dengan apa yang akan di lakukan pria yang menindih nya ini.
Melihat gadis yang ada di hadapan nya mulai diam pria itu pun membuka pakaian sang gadis dengan paksa, melihat apa yang sedang di lakukan pria itu sang gadis mencoba untuk menghentikan nya tapi karena tenaga pria itu sangat kuat sang gadis hanya bisa pasrah karena kehabisan energi.
setelah melepas paksa semua pakaian sang gadis dan dia juga mulai melepas pakaian nya sendiri dan akhir nya mereka berdua sama sama telanjang, gadis itu hanya bisa menangis melihat kondisinya saat ini.
Keesokan harinya pukul 6 pagi
Gadis itu terbangun dan melihat keadaan nya saat ini yang tak di tutupi sehelai benang pun serta saat melihat sebelah kanan nya terdapat seorang pria yang tidak dia kenal. Hati sang gadis sangat hancur melihat kondisi nya saat ini dan karena dia merasa gagal menjaga tubuhnya yang seharusnya untuk suami nya kelak.
“aku harus cepat – cepat pergi dari sini” ucap gadis itu pelan karena takut membangunan pria di sebelahnya itu. Gadis itu pun memunguti pakaian nya yang ada di lantai lalu memakainya dengan cepat, setelah beberapa saat gadis itu sudah selesai memakai pakaian nya dan dia bergegas pergi.
Beberapa saat kemudian
“emmm” erangan pria itu, ia akhinya bangun dan melihat sekelilingnya merasa aneh ia melihat kearah tubuhnya “kenapa aku telanjang?” mencoba mengingat apa yang terjadi dia akhinya samar - samar mengingat kejadian tadi malam “sial apa yang sudah aku lakukan!” ucap pria itu sambil mengacak rambutnya dengan frustasi .
ia bangun dan tak sengaja melihat noda merah di kasur yang tak lain adalah darah dari gadis yang telah ia rusak melihat noda darah yang ada di sana sang pria tambah menyesal.
Di sisi lain di pinggiran danau seorang gadis sedang menangis dan meratapi kondisinya saat ini “hiks apa yang terjadi kepada ku” ucap sang gadis sambil menangis tersedu-sedu “apa ayah dan bunda akan marah dan bagaimana caraku menjelaskan semua ini pada David” lanjut nya sambil memeluk kedua kakinya dan menangis.
Gadis kecil yang sedang duduk dan menangis di pinggiran sungai itu adalah Ellysa Caroline dia adalah gadis yang baru berusia 18 tahun, dan malangnya nasib gadis itu saat ini, mengingat apa yang sudah terjadi padanya.
Di sebuah ruangan kantor CEO perusahaan Harrison
“Bos apa yang terjadi, kenapa anda melamun?” tanya seorang pria kepada pria di depan nya yang juga adalah bos pria itu, Daniel Revano adalah sekertaris pribadi dari CEO pemasaran perusahaan Harrison dan pria yang ada di depan nya adalah Andrian Harrison. Daniel terus memanggil Andrian tapi Andrian tetap saja tidak sadar dari lamunannya akhinya bentakan Daniel membuat Andrian sadar dari lamunannya “WOI BOSS!” bentak Daniel
Andrian terkejut mendengar bentakan dari Daniel “hah? Kenapa?” tanya Andrian kebingungan ia tampak seperti orang linglung “kenapa anda melamun?” tanya Daniel menjawab pertanyaan Andrian “ah itu...aku membuat kesalahan” ucap Andrian yang membuat Daniel terheran heran “aku...sudah memperkosa seorang gadis” lanjut Andrian yang membuat Daniel sangat terkejut bahkan wajah terkejut Daniel seperti jijk.
“HAH?” teriak Daniel tidak percaya oleh ucapan bos nya itu “jangan berteriak” suruh Andrian sambil memegangi telinganya karen sakit mendengar teriakan Daniel “wanita mana yang bisa membuat bos ku ini memperkosa dirinya?” tanya Daniel karena dia sangat ingin tau wanita mana yang bisa membuat bos nya melakukan tindakan tidak senonoh itu, padahal selama bertahun tahun dia bersama Andrian dia tidak pernah melihat Andrian dekat dengan wanita bahkan dia bertanya tanya apakah Andrian gay.
“apakah bos tidak akan bertanggung jawab atau sebagainya?” tanya Daniel dengan wajah penuh tanya “tentu saja aku akan bertanggung jawab tapi masalahnya aku tak tau siap wanita itu” jawab Andrian dan dia pun mulai mengalami sakit kepala “bos ku yang tidak suka dekat dengan wanita sekarang sedang mencari wanitanya” ucap Daniel di sertai dengan tepuk tangan wajah tak percaya muncul di wajah Daniel.
“itu hanya kesalahan karena pengaruh obat” Andrian merasa sangat marah kepada seseorang yang menjebak nya ia bersumpah akan memberi balasan setimpal untuk siapa yang menjebaknya “Daniel cari tau siapa dalang dari semua ini dan cari tau siapa gadis itu” suruh Andrian kepada daniel setelah menerima tugas dari bos nya Daniel pergi dari ruangan Andrian.
di rumah Ellysa semua anggota berkumpul di ruang keluarga karena mendengar tangisan Ellysa “nak kenapa kau menangis?” tanya lembut wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu Ellysa, mendengar pertanyaan itu Ellysa bingung untuk menjawab nya dan akhirnya dia memberanikan diri untuk memberi tau orang tuanya walau dengan perasaan takut dengan tubuh bergetar dan air mata yang terus mengalir dari matanya.
“bunda aku tidak bisa menjaga tubuhku” ucap Ellysa dengan perasan takut “apa yang terjadi?” suara berat pria paruh baya yaitu ayah Ellysa “a-aku telah di perkosa ayah” jawab Ellysa dengan tubuh gemetar karena dia sangat takut dengan ayah nya.
Mendengar itu tuan Jovanca langsung naik pitam “BAGAIMANA ITU BISA TERJADI?!” nada keras tuan Jovanka membuat tubuh Ellysa semakin bergetar wajahnya tertunduk “KENAPA ANAK PEREMPUAN SEPERTI MU TIDAK BISA MENJAGA DIRI?!” Ellysa hanya bisa menunduk dan terus menangis, tuan Jovanka tidak habis pikir kenapa hal seperti itu bisa terjadi “JADILAH SEPERTI KAKAK MU ITU!” nyonya Jovanka menghampiri suami nya dan mencoba menenangkan “tenang lah suami ku dia masih kecil” ucap lembut nyonya Jovanka kepada suami nya.
“SEKARANG PERGI KAU DARI RUMAH INI” seakan tidak punya hati nurani tuan Jovanka tega menyuruh anaknya pergi dari rumah “ta-tapi aku harus pergi ke mana ayah” tanya Ellysa sembari menangis “suami ku apa yang kau katakan dia anak mu” terkejut mendengar ucapan suami nya itu nyonya Jovanka mencoba untuk menenangkan sang suami.
“dia bukan anak kita, dia hanya anak pungut dari panti asuhan” ucap tuan Jovanka mendengar ucapan itu dari mulut ayah nya seakan petir menyambar dirinya hati Ellysa seketika hancur hancur berkeping-keping “aku bukan anak kandung kalian? Bagaimana dengan kakak?” tanya Ellysa dengan isak tangis.
“dia adalah putri kandung ku, sudah lah pergi kau dari rumah ini!” suruh tuan Jovanka mendengar ucapan itu Ellysa langsung berlari ke kamarnya untuk mengemasi barang barang nya walau dengan hati yang hancur tumbuh yang lemas Ellyas memasukkan baju-baju nya ke dalam tas.
“suami ku kenapa kau tega sekali, dia masih kecil kau tau!” ucap nyonya jovanka “apa kau ingin pergi bersamanya” ancam tuan Jovanka mendengar pertanyaan suami nya itu spontan nyonya Jovanka langsung menggelengkan kepalanya tanda tidak mau “jadi diamlah!, ini keputusanku!” sentak tuan Jovanka yang membuat istrinya langsung diam.
Di kamar Ellysa “hiks aku sungguh di usir” ucap Ellysa sembari memasuk kan beberapa baju kedalam tas sekolahnya disertai dengan isak tangis “HEI CEPATLAH!” teriakan tuan Jovanka membuat Ellysa terkejut dan langsung membawa tas nya keluar dari kamar.
Ellysa berjalan mendekati ayahnya sambil menudukkan kepala seakan sudah kesal dengan gadis di depannya itu tuan Jovanka langsung menarik tangan Ellysa dan diseret keluar dari rumah, setelah menyeret Ellysa keluar dari rumah tuan Jovanka pun pergi masuk ke rumah nya tanpa mengatakan apapun. Ellysa berjalan lesu si trotoar sambil melamun “apakah aku harus menginap di hotel” gumam nya.
Sedikit tentang Ellysa, Ellysa Caroline adalah gadis muda berusia 18 tahun yang saat ini duduk dibangku sma, Ellysa adalah anak yang ceria dan penyayang dan saat ini dia memiliki kekasih yang bernama David
Sore hari sekitar pukul 5 di taman kota, seorang gadis tengah duduk di kursi taman sambil melamun gadis itu tak lain adalah Ellysa Caroline rambut panjang yang terurai dengan wajah murung “apakah aku harus menginap di hotel tapi uang ku mungkin saja tak cukup” gumam Ellysa, Ellysa mulai memutar otak nya apa yang harus ia lakukan “haruskah aku meminta bantuan kepada David, itu tidak mungkin!” ucap nya pada diri sendiri, Ellysa pun berpikir lagi siapa yang bisa membantu nya dan ahirnya dia mendapat sebuah harapan “ah aku kan masih punya Fiona, aku akan menelfonya” Ellysa mengeluarkan hp dari saku celananya dan mulai menelfon Fiona setelah beberapa panggilan tak terjawab Fiona akhirnya menerima panggilan dari Ellysa.
Drett...drett...
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Fiona menjawab telfon dari Ellysa ‘halo Ell ada apa’ suara fiona dari seberang yang membuat Ellysa sangat lega “apakah kau sedang di rumah, aku memiliki sedikit masalah dan sekarang aku di usir dari rumah” ucap Ellysa sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal ‘bagaimana itu bisa terjadi, kemarilah aku ada di rumah saat ini’ ucap Fiona setelah mendengar alasan Ellysa menelfon dirinya.
“baiklah aku akan ke rumah mu, aku akan pesan taksi” Ellysa pun mengakhiri telfon kemudian ia memesan taksi sekitar 5 menit menunggu akhirnya taksi yang Ellysa pesan pun datang. 15 menit perjalanan akhirnya Ellysa sampai di depan rumah Fiona, rumah Fiona memang agak jauh dari taman kota. Ellysa keluar dari taksi dan berjalan ke depan pintu rumah Fiona dan ia dengan ragu menekan bel rumah Fiona.
ting tong
cklek.. suara pintu terbuka
“ayo masuk sekarang cuacanya sedang dingin” ucap Fiona sembari menarik tangan Ellysa untuk masuk ke dalam rumah. Mereka berdua duduk di ruang tamu, Fiona tanpa basa basi langsung menanyakan permasalahan yang terjadi pada sahabatnya itu “ceritakan apa yang telah terjadi” Fiona sangat penasaran dengan masalah yang Ellysa hadapi, Ellysa langsung menceritakan semuanya secara rinci.
“jadi kau tak mengenal siapa pria itu?” tanya Fiona setelah mendengar cerita dari Ellysa yang panjang lebar saat mendengar pertanyaan dari Fiona jawaban Ellysa hanya menggelengkan kepalanya sambil membayangkan wajah pria malam itu, Fiona menghela nafas berat “sungguh malang nasib temanku ini, kemarilah” Fiona merentangkan tangan nya dan langsung di balas dengan pelukan oleh Ellysa mereka berdua berpelukan sekitar 5 menit dan akhirnya melepas pelukan mereka.
“sekarang kau di usir dari rumahmu, jadi tinggal di rumah ku saja” ujar Fiona menyuruh Ellysa tinggal di rumah nya mendengar usulan itu Ellysa sedikit bingung dia tak ingin menyusahkan sahabatnya tapi ia tak punya tempat lagi untuk tinggal “apakah aku boleh tinggal di sini?” tanya Ellysa sedikit ragu Fiona tertawa kecil “kenapa tidak kau kan sahabat ku, ayo ku antar ke kamar mu” Fiona pun berjalan dengan diikuti Ellysa dari belakan menuju kamar yang akan ditempati oleh Ellysa “terima kasih Fiona” ucap Ellysa dan di jawab dengan senyuman manis milik Fiona.
Di ruangan CEO perusahaan Harrison
“DANIEL!!” teriakan Andrian yang sudah kehabisan kesabaran karena tugas yang ia berikan ke pada Daniel terlalu lama Daniel kerjakan “kenapa kau lama sekali?!” ucap Andrian kepada Daniel yang terlihat lelah karena berlari setelah mendengar teriakan bos nya itu “punya bos gak sabaran banget dasar” gerutu Daniel pelan sambil merapihkan setelah jasnya “apa kau bilang!?” tanya andrian karena tak mendengar dengan jelas gerutuan Daniel, Daniel pun hanya tertawa tidak jelas.
“aku sudah memberi mu waktu 2 jam kenapa sampai sekarang belum selesai!?” ucap kesal Andrian kepada Daniel yang terlambat menyelesaikan perintah nya “ini sudah selesai, yang bikin lama itu karena cctv nya rusak” jales Daniel kenapa dia terlambat menyelesaikan tugasnya “yang ku dapat hanya identitas gadis itu saja” sambung Daniel sembari menunjukkan sebuah dokumen berisi biodata seseorang “tak apa sekarang bacakan” suruh Andrian kepada Daniel, Daniel hanya menuruti perintah Andrian dan membacakan dokumen yang ia bawa.
“nama gadis itu Ellysa Caroline anak kedua dari keluarga Jovanka, dia memiliki kekasih bernama David William sekarang dia bersekolah di sma internasional seoul, dan kondisinya saat ini dia telah di usir oleh tuan Jovanka informasi mengatakan dia adalah anak adopsi dari panti asuhan cahaya” jelas panjang lebar Daniel yang di dengarkan dengan serius oleh Andrian
“sekarang dia ada di mana?” tanya Andrian dan langsung di jawab oleh Daniel “untuk saat ini dia berada di rumah temanya yaitu Fiona” jawab Daniel dari pertanyaan Andrian setelah mendengar informasi yang Daniel katakan Andrian berpikir sejenak otak nya berputar “apa yang harus ku lakukan, apa aku harus menjemputnya?” tanya Andrian kebigungan karena dia tak tau harus berbuat apa “terserah dirimu, mungkin saja dia sedang mengandung pewaris mu” ucap Daniel yang membuat Andrian tambah pusing.
“akan ku beri waktu 1 bulan jika dia mengandung anak ku, akan ku jemput dia tapi jika dia tidak hamil aku tidak akan memperdulikan ini lagi” Andrian pun memutuskan untuk menunggu selama 1 bulan “terserah, tapi dia cantik haha mungkin aku bisa memacari teman nya itu” ucap Daniel dengan senyum aneh mendengar itu Andrian memandang Daniel dengan tatapan yang sulit di artikan tapi lebih ke jijik karena mendengar ucapan sekertaris nya itu.
Sedikit informasi tentang Andrian, Andrian Harrison adalah pewaris tunggal keluarga Harrison, Andrian berusia 27 tahun dia terus di paksa untuk segera menikah oleh ibunya, pewaris satu satunya perusahaan Harrison itu sangat dingin terhadap semua wanita kecuali ibunya itulah mengapa ibunya takut anaknya tidak akan mendapatkan wanita karena sikap yang dimiliki sang anak, hal yang tidak di ketahui orang lain adalah Andrian juga merupakan seseorang yang paling di segani di dunia bawah, bahkan sedekat apapun Andrian dengan ibunya dia tidak pernah memberitahu ibunya menganai dia yang sudah terjerumus di dunia gelap.
Kembali di rumah Fiona mereka berdua sedang merebahkan diri di ranjang tempat tidur yang berukuran queen size yang sekarang akan menjadi ranjang Ellysa, mereka berdua sedang menatap langit langit kamar “apa kau akan memberitahu David?” tanya Fiona kepada Ellysa yang berada di sampingnya kedua nya masih fokus memandangi langit-langit.
“entahlah aku masih bingung bagaimana cara ku memberitahu David” gumam Ellysa menanggapi pertanyaan Fiona, tiba tiba saja Fiona bangun dan duduk disamping Ellysa hal itu membuat Ellysa terkejut “aku baru ingat!” pekik Fiona tiba tiba yang membuat Ellysa terkejut tapi juga penasaran.
“aku kemarin saat pulang dari mall aku melihat David sedang bersama seorang wanita” Fiona berhenti sejenak dan melanjutkan kalimat nya “dan kagetnya aku melihat mereka berdua berciuman” jelas Fiona ia mengecilkan volume suara nya di kalimat akhir ia sedikit takut karena dia tak ingin membuat sahabat nya sedih lagi.
Ellysa tak percaya dengan ucapan Fiona dia tau David tidak akan berselingkuh dari nya dan itu tidak mungkin “apa yang kau katakan itu tidak mungkin, kau pasti salah lihat ” elak Ellysa dia mencoba untuk tetap percaya kepada kekasihnya “tidak mungkin aku salah lihat aku juga memfoto mereka lihat ini” Fiona membuka hp nya dan menunjukkan foto yang ia maksud.
Melihat foto yang di tunjukkan oleh Fiona mata Ellysa melotot ia sangat terkejut ternyata benar kekasihnya sedang berciuman dengan seorang wanita dan yang membuat hatinya tambah hancur adalah wanita yang ada di foto itu adalah orang yang sangat ia kenal dan sayangi.
“kakak?” ucap Ellysa spontan setelah melihat siapa wanita yang ada di foto bersama dengan kekasihnya itu “hah, kakak? Apakah dia kakak mu itu?” tanya Fiona tak percaya ia langsung mematikan HP nya dan membuangnya kesegala arah “iya dia kak Clara” Ellysa mulai meneteskan air mata Fiona tak percaya bisa-bisa nya kakak sendiri menikung adiknya “hiks kenapa semua ini terjadi padaku apakah aku tidak boleh bahagia” Fiona langsung memeluk teman nya yang sedang menangis dia juga bisa merasakan kesedihan yang Ellysa alami “aku di usir dari rumah dan sekarang kekasih ku ternyata berselingkuh dengan kakak ku” ucap Ellysa sambil menangis sesengguk an di situ Fiona mencoba menenangkan Ellysa.
Waktu menunjukkan pukul 8 malam Fiona dan Ellysa diliputi rasa bosan mereka mencoba segala kegiatan tapi akhirnya tetap merasa bosan “ayo kita beli cemilan” ajak Fiona pergi ke supermarket membeli cemilan “untuk apa beli cemilan?” tanya Ellysa karena peasaran “buat ngemil sambil nonton film” Fiona menjawab rasa penasaran dari Ellysa “ah kalo begitu aku juga akan beli masker” mereka pun keluar dari rumah dan berjalan menuju supermarket yang dekat dengan rumah Fiona.
Mereka berjalan sekitar 300 meter, sesampainya di supermarket mereka berpencar mencari barang yang mereka inginkan “Ell apa kau sudah selesai” tanya Fiona di seberang rak masker “sudah, ayo ke kasir” mereka pun berjalan menuju kasir dan membayar barang yang mereka ambil.
“jadi satu atau di pisah kak?” tanya kasir kepada mereka berdua “jadi satu aja kak” ucap Fiona yang di potong oleh Ellysa “sendiri sendiri aja kak” ucap Ellysa dan mendapat tatapan tajam dari Fiona “kan ini punya ku jadi aku yang bayar” jelas Ellysa dan mendapat anggukan dari Fiona.
“Ell kamu gak beli tespek sekalian” bisik Fiona di telinga Ellysa mendengar itu Ellysa sedikit bingung “beli aja sana buat jaga jaga” usul Fiona dan di turuti oleh Ellysa, Ellysa pun mengambil beberapa tespek dan setelah itu membayarnya.
Setelah selesai membayar mereka pun bergegas pulang ke rumah Fiona tak lama mereka pun akhirnya sampai, Fiona langsung melempar tubuhnya ke ranjang “uhh capek nya” keluh Fiona karena kelelahan berjalan ia memang jarang sekali melatih fisik nya jadi hanya karena ia berjalan sedikit jauh tubuhnya sudah merasa lelah “jalan 300 meter aja udah capek” sindir Ellysa kepada temannya yang berbaring terlentang di ranjang “makanya banyak olah raga” tambah Ellysa.
“iya iya, malas aku kalau olahraga gak ada temen” keluh Fiona memberitahu alasan kenapa ia jarang olahraga “karena sekarang kau disini ayo besok pagi jogging” ajak Fiona bersemangat ia senyum bahagia terpancar di wajah Fiona “okeyy, jadi ini mau nonton film apa?” tanya Ellysa sambil membuka laptop.
Fiona mulai berpikir sejenak film apa yang akan mereka tonton “film horor aja mumpung ada temennya hehe” gurau Fiona sambil tertawa kecil Ellysa hanya mengangguk menganggapi usulan Fiona dan ia pun mencari film horor yang menurutnya bagus “aku takut kalo nonton sendirian” Fiona mulai membuka kantong plastik berisi snack yang ia beli. Fiona mengambil beberapa snack dan beberapa kaleng minuman untuk menemani mereka berdua menonton film.
Di lain tempat yaitu di rumah keluarga Jovanka “suami ku di mana Clara sudah semalam ini dia masih belum pulang?” tanya nyonya Jovanka yang tampak gelisah kepada suaminya “aku sudah menelfon Clara dia bilang sudah dalam perjalanan pulang bersama kekasihnya” jelas tuan Jovanka kepada istrinya yang sedang menghawatirkan putri kesayangan mereka.
Tak lama terdengar suara pintu terbuka “mama aku pulang” suara putri yang sedang mereka tunggu “aduh putri kesayangan ku sudah pulang” ucap nyonya Jovanka sembari menghampiri anak kesayangan nya itu lalu akhirnya mereka berdua berpelukan “apakah dia kekasih mu” tanya tuan Jovanka kepada putrinya karena melihat seorang pria yang ikut masuk ke dalam rumah, pertanyaan dari ayahnya itu membuat ibu dan anak itu melepaskan pelukan mereka dan menoleh ke arah pria yang ikut masuk.
“iya pah kenalin dia David pacar ku” jawab Clara sambil merangkul lengan kekasihnya itu “malam om tante” sapa David sopan kepada tuan dan nyonya Jovanka.
“pah dimana anak pungut itu?” tanya Clara karena tak melihat kehadiran Ellysa “dia sudah papa usir dari rumah” jawab tuan Jovanka dengan nada kesal “dia di perkosa oleh orang yang tidak ia kenal dasar menjijikkan” tambah tuan Jovanka dengan wajah jijik karena membahas Ellysa.
Clara tersenyum mendengar penjelasan dari papa nya itu “syukurlah aku sudah meninggalkan perempuan menjijikkan itu” sahut David dengan wajah jijik “sudah ku katakan Ellysa itu perayu” ujar Clara menanggapi ucapan David “baiklah ayo kita duduk dan berbincang” ucap nyonya Jovanka akhirnya mereka duduk dan berbincang di ruang keluarga.
“om saya berencana bertunangan dengan clara” ucap David dengan sungguh sungguh “hahaha itu hal yang bagus” jawab tuan Jovanka senang “untuk saat ini kalian akan bertunangan dulu dan menikah setelah lulus” tambah nyonya Jovanka yang di setujui oleh mereka semua disitu Clara terlihat sangat senang.
“baiklah kapan kalian berencana untuk bertunangan” tanya tuan Jovanka kepada Clara dan David “1 bulan lagi om, ayah ku sudah mencarikan tanggal yang bagus” jawab David “aku sangat bahagia” ucap tuan jovanka sambil tertawa bahagia, nyonya Jovanka mendengar itu juga merasa sangat bahagia dan dia pun mengusap lembut rambut putri kesayangan nya itu.
Di kediaman megah keluarga Harrison “anak ku mama tadi bertemu dengan anak dari teman mama dia seumuran dengan mu dia cantik dan seorang model” ucap nyonya Harrison kepada anak laki laki kesayangan nya tak lain adalah Andrian Harrison.
Sekarang Andrian dan sang ibu yaitu nyonya Alika Harrison sedang berada di ruang keluarga dengan Andrian yang tidur di sofa dan paha ibunya ia gunakan sebagai bantal.
“mah aku belum memikirkan untuk menikah, aku masih ingin sendiri untuk saat ini” ujar Adrian dengan manja kepada ibu nya nyonya Harrison menghela nafas kasar “kamu ini sudah berusia 27 tahun dan kamu masih belum memiliki pasangan” ucap nyonya Harrison.
“mamah ini pengen punya cucu, liat teman teman mama mereka sudah menggendong cucu mereka, mamah kapan” keluh nyonya Harrison yang sangat ingin memiliki seorang cucu “beri Andrian waktu 1 bulan andrian akan membawa seseorang” ucap Andrian yang membuat mama nya yang awalnya sedih menjadi senang dan bersemangat.
“benarkah apa kamu sudah memiliki kekasih?” tanya nyonya Harrison bahagia dia pun mengelus rambut Andrian dengan penuh kasih sayang “kamu itu pewaris tunggal keluarga ini, kakek mu sangat menyayangi mu dan kakek mu juga sangat ingin menggendong cicitnya” ujar nyonya Harrison.
“setiap kakek berkunjung mama selalu di tanya apakah cucunya ini sudah memiliki calon” keluh nyonya Harrison “sabarr namanya juga belum jodoh” ujar Andrian, Andrian sangat berharap gadis yang ia setubuhi waktu itu mengandung anak nya “mah dulu mamah mengandung ku saat umur berapa mah?” tanya Andria tiba tiba yang membuat mama nya itu heran.
“kenapa kau menanyakan itu” tanya Alika mendengar pertanyaan anaknya “beritahu saja” ucap Andrian memaksa “18 tahun kenapa?” jawab Alika.
Andrian terkejut mendengar jawaban mamanya itu “semuda itu? Bukankah itu beresiko” tanya Andrian tak percaya “memang beresiko tapi mama sangat menyayangi mu jadi mama berjuang agar kamu bisa lahir dengan sehat” jelas Alika dengan senyum simpul sambil mengusap lembut rambut Andrian.
jujur saja andrian sangat menghawatirkan kondisi Ellysa jika Ellysa benar benar mengandung anak nya “kenapa mama sudah hamil di umur yang masih begitu muda?” tanya Andrian yang semakin penasaran dengan kisah bagaimana dia bisa lahir “itu semua salah ayah mu yang memperkosa mamah mu ini saat sedang bekerja paruh waktu, kalau tak salah ayah mu berumur 29 tahun” jelas Alika dengan kesal karena harus mengingat kenangan itu lagi.
“sial ternyata itu dari ayah yang menurun ke diri ku” gumam Andrian pelan “sudahlah ini sudah malam, tidur sana bukan kah besok kamu ada pekerjaan” suruh Alika kepada Andrian untuk pergi tidur “aku ingin seperti ini lebih lama” ucap Andrian yang di respon dengan deheman dari sang mama.
Kembali ke dua gadis yang sedang sibuk menonton film horor “AAAAAAA...!!” teriakan Fiona yang membuat telinga Ellysa sampai berdenging “hei jangan berteriak” ucap Ellysa sambil tetap fokus pada film “hantu nya muncul Ell” ucap Fiona ketakutan sambil memeluk lengan Ellysa.
Ellysa menatap Fiona dia lelah dengan sahabatnya itu karena dari awal menonton film dia selalu berteriak teriak “tenanglah itu bukan hantu asli, itu juga tidak akan keluar dari layar” jelas Ellysa kepada teman nya yang masih ketakutan dan malah semakin erat memeluk lengan nya.
Ellysa melihat jam “ini sudah sangat malam ayo tidur” ajak Ellysa setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 2 pagi “nanti saja masih jam 2 juga” ucap Fiona yang membuat Ellysa sangat ingin memukul kepala teman nya itu “ku pukul lama lama pala mu itu” ucap Ellysa kesal.
“iya iya ayo tidur, tapi bukan kah kita ada tugas sekolah ?!” ucap Fiona panik karena ia belum mengerjakan tugas sekolah yang guru berikan minggu lalu “tenanglah besok kita lihat punya Ella” ujar Ellysa yang membuat Fiona yang tadi nya panik menjadi tenang kembali, Fiona pun mengangguk kan kepalanya mendengar ucapan Ellysa.
Mereka pun memutuskan untuk menyudahi kegiatan menonton film mereka dan membereskan semuannya dan pergi tidur “selamat malam Fiona” ucap Ellysa sebelum Fiona benar benar meninggalkan kamarnya “selamat malam juga Ell” jawab Fiona dan dia pun akhirnya keluar dari kamar Ellysa. Mereka pun mulai bersiap untuk tidur di kamar mereka masing masing.
Sedikit tentang Fiona, Clara dan David
Fiona Gabriel adalah sahabat Ellysa dia seumuran dengan Ellysa ia satu sekolah dengan Ellysa juga satu kelas dengan Ellysa, Fiona Gabriel adalah anak pertama dari keluarga Gabriel yang menduduki posisi ke 5 dari 10 keluarga terkaya saat ini.
Clara Jovanka adalah anak kesayangan dari keluarga Jovanka ia berumur 18 tahun dan saat ini bersekolah di High school Seoul, keluarga Jovanka adalah keluarga terpandang dan terkaya yang menduduki posisi ke 3 dari 10 keluarga terkaya saat ini.
David William adalah anak ke dua dari keluarga William ia berumur 18 tahun dan bersekolah di SMA Internasional Seoul, keluarga William adalah keluarga yang menduduki posisi ke 2 dari 10 jejeran keluarga terkaya saat ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!