NovelToon NovelToon

CINTA MEMBAWA DERITA

BAB 1 BERANGKAT SEKOLAH

Di suatu tempat di pinggir kota metropolitan. hiduplah seorang keluarga kecil bahagia yang memiliki tiga orang anak. dua anggota laki-laki dan satu perempuan.

aku adalah anak perempuan itu perempuan itu. namaku Yulia Dwiyanti. ayahku bernama Saifudin yang biasa dipanggil dengan panggilan Aep dan ibuku bernama Siti Aminah, yang di biasa dipanggil Mimin.

kami tinggal di pinggiran ibukota, ayahku bekerja sebagai sopir angkutan umum, dan ibuku hanyalah ibu rumah tangga biasa yang tidak bekerja.

aku mempunyai dua orang kakak yang bernama Anwar dan Zainal.

keluarga kami hidup sederhana, kami tinggal di tempat yang agak sedikit kumuh, maklumlah hidup kami pas-pasan, sesuai dengan penghasilan profesi ayahku.

pagi itu seperti biasa aktivitasku adalah sekolah, karena aku sekarang masih duduk di kelas satu SMP. yang sebentar lagi akan naik ke kelas dua.

"Yuli Yulia", terdengar suara teman memanggilku, setelah kulihat ternyata Lia salah satu teman sekelas mengajakku untuk berangkat bareng.

"yulinya ada Bu?",

"ada neng dia masih sarapan, sini masuk sarapan dulu bareng" jawab ibu Mimin.

"nggak ah Bu, kan tadi sudah di rumah .ini juga ke sekolah bawa bekal Bu".

"oh gitu, ya udah mendingan sarapan aja di sini neng tuh sekalian temenin Yuli, dia baru juga sarapan"

"ya udah Bu, saya tunggu di luar aja".

Setelah semuanya siap akhirnya Yuli dan Lia pun berangkat ke sekolah. mereka hanya berjalan kaki. jarak dari rumah ke sekolah kira-kira 4 km.

"Yul PR mu sudah dikerjakan belum?". tanya Lia memecah kesunyian

"PR yang mana ya".

"itu yang matematika itu yang gurunya pak Iwan".

"astaga belum, waduh bisa-bisa kita dihukum nih belum ngerjain PR, Kamu sendiri gimana udah belum?"

"belum sih Yul, aku juga tadinya mau nyontek ke kamu, eh ternyata kamu juga belum gimana nih mana gurunya galak lagi".

lalu Yuli pun mengusulkan saran.

"wah kalau begitu mendingan kita nyontek aja ke si..."

"pada siapa Yul?"

"pada pacar kamu aja hahaha".

"ah kamu pacar siapa aku kan masih jomblo".

"eh Lia si Roy kan tampan ,terus dia pintar lagi otaknya jenius, mendingan kita nyontek ke situ aja, secara kan dia juga suka padamu, hahaha".

"ah nggak mau Yul, aku takut".

"lu takut apa sama dia?"

"gue takut dicium Yul tahu sendiri dia itu orangnya suka jahil".

"nggak apa-apa kalau dicium sama orang ganteng kan asik sekalian aja jadi pacar lu hahaha".

Mereka pun tiba di pinggir jalan raya. mereka harus menggunakan jasa angkutan umum untuk sampai ke sekolah. ketika mereka sedang berdiri di pinggir jalan tiba-tiba datanglah salah satu teman mereka yang bernama Rena.

Rena adalah teman satu kelas mereka. Ia memiliki wajah yang cantik kulit kuning langsat dan body yang tinggi Rena termasuk pada golongan cewek

 cantik di sekolah tersebut, namun sayang Ia mempunyai tabiat yang kurang baik. lalu ia bertanya dan agak sedikit menghina.

"hai kalian apa kabar nih?, pasti kabar kalian buruk ya, sebab aku lihat seragam kalian aja sudah kumel hahaha".

"betul bos kabar kami memang buruk seragam kami memang kusam tapi semangat kami untuk belajar bagaikan pejuang 45 hahaha betul nggak bro" jawab Yuli sambil melirik ke arah lia, Lia pun kemudian mengacungkan kedua jempolnya lalu berkata "yes good luck".

"sombong sekali orang ini mentang-mentang dia orang kaya beraninya cuman menghina". gumam Yuli dalam hatinya.

"kalian mau naik apa naik ojol, naik angkot, apa naik kuda hahah, apa mau ikut nebeng dengan bokap gue?. Lia dan Yuli hanya diam saja.

Tak lama kemudian, mobil bokapnya Rena pun datang dan berhenti di depan mereka. kaca mobil pun terbuka kemudian bokapnya Rina berkata

"hei kalian semua ayo ikut aja sekalian sama Rena ntar takut kesiangan lo udah masuk aja!".

"jangan pah mereka kan orang miskin jangan diajak naik mobil kita kotor tahu, pah". Rena pun masuk ke dalam mobil lalu menutupnya. bokapnya Rena kemudian berkata.

"ah elu ren sombong banget, jangan gitu dong sayang, mereka adalah temanmu juga, ayo neng ikut aja jangan malu-malu".

kemudian Yuli pun menjawab dengan ramah.

"terima kasih pak atas tawarannya biarlah kami: naik angkot saja, maklum hari ini kotor nggak higienis takut menularkan penyakit pak, terima kasih pak sekali lagi silakan jalan".

tiba-tiba terlihat di depan mereka sebuah angkot yang berhenti.

"ayo neng cepat naik takut kesiangan sekarang kan hari Senin biasanya upacara!". terdengar suara ajakan sopir angkot. Yuli pun melihat ke arah datangnya suara, ternyata itu adalah ayahnya.

tanpa ragu-ragu Mereka pun langsung masuk ke dalam mobil. lalu Lia pun berbicara

"Yul sombong banget itu si Rena mentang-mentang Dia anak orang kaya".

"iya Lia, sudahlah jangan dipikirkan memang sifatnya udah begitu dari asalnya".

"ada apa neng kok mukanya agak ditekuk, kelihatannya ada masalah ya?" tanya pak Aep.

"tidak ada apa-apa yah hanya sedikit masalah aja tadi".

"kenapa emangnya dimarahi"

"bukan pak, cuman si Rena itu sombong banget sampai menghina kita berdua, mentang-mentang dia orang kaya". jawab Lia.

"sudahlah orang yang sombong mah jangan diladeni, ntar juga dia dapat akibatnya". tutur pak Aep dengan suara datar.

jalanan pada pagi itu sangat padat. banyak kendaraan berlalu lalang baik itu sepeda motor mau mobil pribadi maupun angkutan umum, maklum hari itu adalah hari Senin di awal bulan banyak orang yang baru mulai masuk kantor masuk sekolah mau ke pasar dan lain sebagainya.Mobil yang pak Aep kemudikan berjalan pelan karena banyak titik kemacetan

"waduh ini udah jam berapa ya coba neng lihat jam berapa sekarang? tanya pak Aep kepada putrinya.

"jam 07.30 pak". jawabku singkat

"gimana ini kalian kesiangan, pasti kalian dihukum kalau kesiangan kayak gini". ucap pak Aep penuh kekhawatiran

"tidak apa-apa pak nggak bakalan dihukum kok kecuali kalau nggak mengerjakan PR pasti dihukum". sahut Yuli untuk menenangkan keadaan.

tiba-tiba mobil pun macet total.

"ada apa ya yul kok tiba-tiba jalanan macet kayak gini apa mungkin anda kecelakaan kali ya", tanya Lia

"mungkin juga sih sebab ini total macetnya biasanya kayak gitu".

tiba-tiba Yuli melihat rena berdiri di pinggir jalan, sambil melambaikan tangannya kearah Yuli.

"Yul tolong aku, mobil bokap gue mogok di depan, gue nebeng ya sama elu, habisnya takut kesiangan ini sekolahnya".

"jangan kalau bisa mah, cari yang lain aja kan lu sendiri tadi yang menghina kami nah sekarang rasain aja sendiri dadah"

bab 2. perkenalan

Setelah sampai di depan gerbang sekolah, Yuli dan Lia pun turun dari mobil. lalu pak Aep berkata,

"Yul hati-hati ya ingat jangan nakal sekolahnya"

"iya pak Yuli nggak bakalan nakal, bapak hati-hati ya narik mobilnya semoga dapat uang banyak".

Mereka pun menyeberangi jalan dan menghampiri pintu gerbang sekolah. pak satpam sudah berdiri di depan pintu gerbang lalu berkata

"hei kenapa kalian kesiangan sudah jam berapa ini?"yuli pun menjawab

"maaf pak tadi di jalan ada yang kecelakaan jalanan pun macet kalau nggak percaya pasti banyak yang kesiangan sekarang, kami boleh masuk nggak pak kalau nggak ya udah kami mau balik lagi".

tiba-tiba terlihat sebuah angkot yang berhenti, terlihat enak turun dari angkot tersebut ,Ia pun menghampiri mereka, lalu berkata,

"hai kalian sombong banget sih, sampai-sampai gua nggak diajak di mobil kalian, awas loh ya lihat aja nanti belum tahu siapa gua sih lo". tiba-tiba Rena menjambak rambut Yuli dan menariknya dan menariknya, Yuli pun merasa kesakitan, kalau mendorong rena, keributan pun tidak dapat dihindarkan. pak satpam datang menghampiri dan melerai mereka, lalu berkata

"hey kenapa kalian ribut di sini bukannya masuk sekolah malah ribut ada masalah apa ini?".

"ini pak si Yuli sombong banget tadi sampai gue nggak diajak naik angkot sama bapaknya".

"hei elu yang sombong tadi menghina kami sampai ngata-ngatain yang bukan-bukan lagi" kata Lia sambil menarik tangan Yuli untuk masuk ke dalam. Rena hanya berdiri menahan emosinya.

jam pelajaran pun sudah dimulai, pak Iwan sebagai guru matematika sudah berdiri di depan kelas.

"tok tok tok" terdengar suara pintu diketuk, semua pandangan para siswa tertuju pada pintu tersebut. setelah Yuli dan Lia masuk teman-temannya berkata 'wow, ada yang kesiangan nih,hukum dong pak sesuai peraturannya" .

"Yuli, Julia ke sini! " sahut pak Iwan .mereka pun datang menghampiri gurunya.

"kenapa kalian kesiangan?".

"kami terjebak macet pak".

"oh begitu ya, terus bagaimana hukuman kalian minta apa nih?, kalian airnya sudah dikerjakan belum?, coba sini lihat tugas rumahnya!".

mereka berdua hanya diam dikarenakan pr-nya belum dikerjakan. lagu pak iwan berkata

"sudah kalian saya hukum, kalian harus keluar sementara tidak boleh mengikuti pelajaran saya, keluar dulu ya maaf!*.

akhirnya mereka pun berdua pun keluar, sedangkan siswa yang lain menyorakinya.

Setelah di luar kelas, kemudian mereka pun melangkah menuju kantin.

"yul mendingan kita nongkrong aja yuk daripada kita malu dihukum".

"di mana?",

"biasa yul, di sana di depan warung itu tempatnya adem".

"wah boleh boleh sekalian kita makan mie ayam ya kayaknya mantap deh, apalagi es campur mantap banget nikmat".

"ayo dah kita berangkat, kamu ada uangnya nggak?"

"ada dong buat beli itu cukup kok uangku buat kita berdua".

Mereka pun berangkat menuju tempat tongkrongan setelah sampai di sana suasana agak sepi. Julia memesan makanan yang diinginkan ada salah satu pelayan di warung tersebut.

Mereka pun mencari tempat yang cocok. tempat yang mereka pilih menghadap ke jalan Raya. setelah sekian menit pesanan mereka pun datang dan langsung dihidangkan.

", yul , ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?".

"Lia jangankan pacar yang mendekati aja tidak ada".

" masa sih orang secantik kamu masih jomblo nggak ada yang mendekati aku nggak percaya deh".

"beneran Lia ".

"oh gitu ya, sebetulnya aku juga sama si jomblo. kamu mau nggak punya pacar?".

"mau sih, cuman aku takut".

"takut apa, katanya punya pacar itu enak masa takut? ",

"aku takut dicium hahaha".

kemudian mereka pun makan dengan lahap sehingga tidak tersisa. dari kejauhan terlihat dua orang siswa kakak kelasnya

 satu sekolahan datang. wajah mereka semuanya tampan.

kedua siswa itu kemudian duduk bersebelahan dengan bangku mereka

salah satu diantara mereka berkata,

"woi kalian ngapain di sini?, bukannya sekolah malah nongkrong di sini".

"kalian juga, kenapa datang ke sini?.

"hahaha, kami dihukum gara-gara kesiangan, kalian juga sama mungkin ya".

"iya sama gara-gara macet jalan kami dikeluarkan oleh gelombang tema kita, yah daripada bete, mendingan nongkrong aja di sini".

"ngomong-ngomong boleh kenalan nggak?," Yuli dan Julia pun terdiam

"perkenalkan namaku farel aku kelas 3 di sekolahan" sambil mengajak salaman ke arah Yuli dan Julia.

Mereka pun menyambutnya dengan sedikit tangannya bergetar, lalu farel berkata kembali.

"kalian kenapa, melihat kami kayak aneh, apa kami kurang ganteng nih hahaha".

"namaku Yuli dan ini Julia".

"aku farel dan ini temanku Andrian, kita di kelas 3 sekarang kalian kelas berapa?"

"kami kelas 2,"

"Oke , boleh minta nomor wa-nya nggak?"

"untuk apa?".

"kami ingin kenal kalian lebih jauh boleh nggak?".

"ngga ah kami takut"

"kalian takut apa? Hahaha,takut orang ganteng Tah".

"ngga ah, kami takut kalian iseng aja".

"oh gitu,jika kami iseng ngapelin kamu gimana?hahah

" ya enggaklah, kami nggak mau diisengin kami mau serius hahaha".

"beneran nih nantangin, ayo kalau begitu mah siapa takut hahaha"

pandangan farel bertubuh anak Yulia, matanya menatap tajam ke seluruh bagian tubuh ini dari atas hingga ke bawah. merasa diperhatikan oleh farel dan dipandang seperti itu Yuli merasa malu dan akhirnya ia pun menundukkan wajah cantiknya.nya.

sementara itu Andrian menatap wajah Julia sama seperti farel menatap kulit. akhirnya mereka pun saling berpandangan secara tidak disengaja kamu dan mereka pun tersenyum keduanya.

"bagaimana nih jadi nggak ngasih nomor hp-nya?"'tanya farel.

"boleh boleh boleh" kata Yuli sambil membuka handphonenya.

setelah selesai mencatat nomornya kemudian Yuli dan Julia keluar dari warung tersebut, sementara farel dan antrian mereka berdiam diri di warung tersebut untuk makan dan ngopi.

Yuli dan Julia berinisiatif untuk bolos sekolah hari ini, dikarenakan mereka sudah merasa malu dengan hukuman yang tadi diberikan oleh pak guru Iwan. Mereka pun pergi ke sebuah mall di tengah kota.

setelah sampai di mall tersebut, kemudian mereka pun nongkrong di halaman parkirannya.

tanpa mereka sadari, dan mungkin hanya kebetulan Andrian dan farel pun pergi ke mall tersebut untuk mencari sesuatu. mereka menggunakan sepeda motor.

sesampainya di depan mall farel mencari tempat parkir yang cocok, sambil menyetir motornya pandangan mata real ke sana kemari melihat tempat yang kosong buat parkiran mereka, tiba-tiba dia melihat Yuli dan Julia sedang nongkrong kemudian ia berkata kepada Andrea,

"bro itu mereka kenapa ada di sini? padahal dari sekolah kita jauhkan ke mall ini, wah dunia ini kayak sempit ya, tadi di sana ketemu mereka, eh di sini malah ketemu lagi sama mereka waduh", kata Andrean sambil menepuk jidatnya, lalu farel dan temannya menghampiri mereka berdua dan berkata,

"hai kalian ngapain lagi ada di sini?"

"kalian juga ngapain ada di sini?"

"kami mau shopping"

"wah mantap kalau begitu, boleh dong traktir kita hahaha"

 ucap Yuli kepada mereka.

..."boleh, kenapa nggak...

BAB 3. DITEMBAK FAREL

Mereka pun masuk mall bersama-sama, anak laki-laki di depan dan anak perempuan mengikuti belakangnya.

farel terlihat berbadan tinggi kekar memiliki hidung mancung dan kulit kuning, sedangkan antrian berkulit kuning berhidung mancung namun tinggi badan agak sedikit di bawah farel.

Mereka pun tiba di area busana, kemudian minta pun melihat-lihat pakaian , walaupun tidak membelinya.

kemudian farel memegang sebuah tank top lalu ia menatap ke arah dan berkata,

"yul, kayaknya ini cocok deh untukmu, kamu mau nggak?".

"wah bagus sekali emang serius kamu mau membelikannya untukku". Jawab Yuli.

"warnanya bagus kayaknya ini cocok buat kulit kamu yang warna kuning langsat dan yang berwajah cantik, kamu mau nggak?".

Yuli hanya terdiam ia hampir tak percaya kalau dirinya diperhatikan oleh semua cowok, sekitar sepersekian detik karyawan berkata kembali,

"hai nona cantik kenapa bengong? ini serius ambil buat kamu, sebagai tanda kita jadian hahaha".

"Oke deh, kalau kamu maksa".

sementara itu Andrian dan Surya hanya terdiam mereka termenung menyaksikan Yuli dan farel sedang asyik memilih baju. tak lama kemudian Andrian berkata kepada Julia.

" hei hei kira-kira menurut kamu gimana, mereka cocok nggak kalau jadian?".

"cocok juga sih, tapi apa mungkin orang sedang tanpa rel belum punya pacar".

"beneran dia lagi jomblo sebabnya kemarin baru putus pacarnya kan kelas 2,kalau nggak salah namanya si Rena",,

"rena yang mana ya, apa yang orangnya tinggi dan anak orang kaya? ",,

"tepat sekali itu, ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?",

"memangnya kenapa Yan lu nanya gitu ama gua".

"nggak sih, sebetulnya gue juga lagi jomblo nih kalau bisa buat nembak lu aja lah. lu mau nggak

 sama gua?" Julia hanya terdiam dia tidak tahu mesti jawab apa.

"hei, kenapa kamu diam, jawab dong. oke oke Kamu pasti kaget ya, aku tunggu jawabannya ya nanti, kalau kamu malu jawabannya di sini lewat HP, di WA aja ya".

"eh mana nomor kamu?".

kemudian Andrean dan Julia pun saling tukeran nomor ponsel mereka masing-masing.

tak lama kemudian farel pun melambaikan tangan kepada mereka berdua, lalu berkata,

"hei kalian ke sini, lihat kira-kira kalau sekarang gua jadian sama Yuli cocok nggak hahaha, kalau cocok jawabannya kalian akan buat traktir makan bakso sekarang".

Andrean dan Julia saling berpandangan Andre pun mengadakan tekanannya lalu mereka berkata dengan kompak

"cocok bos, selamat ya semoga kalian langgeng". yuli kaget dengan apa yang dihadapi, tak terpikir olehnya kalau hari ini ada seorang cowok yang menembaknya dan mengajak kejadian.

kemudian farel berkata kembali

"yul di depan mereka kita jadikan sebagai saksi bahwa gua nembak lu hari ini, gimana lu mau nggak nerima gua jadi pacarmu?",Yuli hanya terdiam ia tak bisa berkata apa karena rasa malu yang menutupinya.

farel memegang tangan kedua tangan Yuli, Yuli pun menjadi kaget, tangannya terasa panas dingin, sebab Baru kali ini dia berkenalan dengan seorang cowok dan langsung menembaknya.

farel tersenyum melihat Yuli yang gugup dia memaklumi dengan apa yang dialami Yuli, lalu farel berkata,

"ya udah yang, jika elu malu menjawabnya sekarang nanti aja, lu jawab di HP lewat WA oke gua tunggu ya".

Yuli hanya menganggukkan kepala menandakan bahwa Ia setuju.

tak lama kemudian farel berkata

"kita ke lantai 3 yuk makan bakso dulu di sana gua punya langganan di situ biasa langganan keluarga gua kalau lagi main ke sini".

farel berjalan terlebih dahulu kemudian mereka bertiga pun mengikutinya dari belakang.

setelah sampai pada tempat yang ditunjukkan farel Mereka pun memasuki ruangan tersebut. di pintu gerbang ruangan itu farel ditegur oleh seseorang

"hai bos kenapa lu ada di sini?, emang lu nggak sekolah, awas gue laporin lu sama bokap lu".

farel meliriknya lalu ia menghampiri orang tersebut dan berkata,

"sst, lu jangan laporin gua ke bokap, mau lu gua pecat?".

"oh siap bos Oke kalau begitu",,

farel pun melangkah lagi ke arah kami ketika kemudian ia menarik tangan Yuli untuk mengikuti langkahnya.

"yang kita duduk di sini aja nih ini lebih enak buat kita". Yuli pun hanya menurut saja bagaikan kerbau yang cocok hidungnya. Andrean dan Julia mengikuti dari arah belakang dan mereka pun duduk saling berhadapan. tak lama kemudian seorang pelayan pun datang membawa buku menu lalu berkata,

"eh bos farel apa kabar bos, tumben ke sininya sama pacarnya bukan sama bokap dan nyokapnya, bos mau pesan apa nih?, lalu pelayan tersebut memberikan buku resep menunya.

"kalian mau pesan apa?", tanya farel.

"samakan aja bos". Andrean menjawabnya.

"berarti yang ini porsinya 4 ya pak, minumnya jus jeruk aja ya".

 pelayan itu pun kemudian pergi meninggalkan mereka

farel menatap wajah Yuli dengan seksama, ia memperhatikan setiap lekukan di wajahnya, emang harus diakui, Yuli adalah gadis belia yang memiliki wajah cantik dan rupawan. namun Yuli belum bisa berdandan, kecantikannya masih natural karena tidak dipoles dengan make up apapun.

demikian juga dengan Yuli, sekali-kali ia mencuri pandang ke arah farel, Yuli berkata dalam hatinya

"kenapa dia mesti nembak gua ya, padahal si Julia lebih cantik dari gue. ada apa ya gerangan. tapi kalau diperhatikan si farel ganteng juga, gue mesti kasih jawaban apa ini terima jangan ya terima jangan ya?".

lamunan Yuli terhenti karena adanya pelayan yang mengantarkan pesanan mereka, satu persatu makanan pesanan pun dihidangkan.

"terima kasih Mbak",

"sama-sama tuan silakan dinikmati".

pelayan tersebut melangkah meninggalkan mereka.

bakso iga porsi jumbo telah terhidang di hadapan mereka, ditemani oleh jus jeruk. wangi aroma bakso tersebut sangatlah kuat sehingga membuat perut mereka menjadi lapar.

setelah seperempat menit farel pun berkata

"hei kenapa bengong ayo dimakan!, ini bukan barang pajangan tahu udah makan yuk mumpung masih panas",.

tanpa rasa malu dan canggung farel pun langsung melahap bakso tersebut, demikian juga dengan Andrean.

pada mulanya Julia dan Yuli malu-malu, tapi dikarenakan perut mereka sama sudah lapar akhirnya mereka pun mengikutinya melahap habis bakso tersebut.

"waduh udah kenyang nih bos", ucapkan Ryan memecah keheningan di antara mereka.

"ah yang bener apa masih kurang, kalau kurang tambah lagi ya mau nggak?".

mereka semua pun hanya menggelengkan kepala, karena perut mereka benar-benar telah terisi penuh

"nah gue telah melaksanakan janji gue traktir kalian makan bakso di sini, gue tinggal menunggu jawaban dari sang Putri tentang cinta gue hahaha. tapi jangan dijawab sekarang ya non, takut kedengaran antrian ntar dia laporan lagi sama si Rena yang matre itu hihihi".

Yuli pun tercengang kaget, wajahnya agak sedikit ditekuk.

"hei yang kenapa wajahmu seperti itu, hayo cemburu ya kalau aku mantannya Rena?".

Yuli hanya diam saja, dia tidak berani berkata apapun.

"ya udah Yul, jawabannya entar saja lewat WhatsApp kalau Yuli sudah ada di rumah dan pikirkan baik-baik, jawaban apa yang akan diberikan sama gue oke gue tunggu ntar ya, gua kasih jangka waktu 3 hari deh untuk memikirkannya", kata farel sambil memegang kedua tangan Yuli.

Tak lama kemudian Andrean berkata,"ini waktu sudah sore kalau begitu kita pulang aja yuk takut orang tua masing-masing mencari kita".

Mereka pun beranjak dari duduknya dan langsung melangkahkan kakinya menuju keluar mall. farel dan Andrean menuju ke parkiran, sedangkan Yuri dan Julia mereka berjalan menuju keluar dan langsung menaiki angkot.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!