...Sebelum baca jangan lupa like, coment, vote dan subscribe yah cintaQ. Karya Asli author. Stop Plagiat....
...Karya ku yang lain: 1-SiTomat Yang Kau Campakkan. 2-Jurig. 3-Ketulusan Seharga 50Milyar. 4-Hitja Raven Queen. Jangan lupa mampir yah cintaQ....
“Aku tak percaya, Ra... setelah semua yang kita lewati, kamu ada di sini, di kampung kita, tapi bersama orang lain. Jadi, semua janji kita itu tak berarti lagi buat kamu?” tanya Arka.
Terdiam, mencoba mencari kata-kata.“Arka... ini bukan soal janji itu tak berarti. Aku tetap ingat setiap kata yang kamu ucapkan malam itu. Tapi... hidup tak sesederhana itu. Waktu tak berhenti hanya karena kita berjanji.”ucap Kyra.
Suara meninggi “Jadi karena waktu, kamu bisa melupakan segalanya? Aku selama ini hidup dengan bayanganmu, Ra. Aku kerja keras di kota, aku tak pernah berhenti berpikir tentang kita. Aku kembali ke sini karena aku masih percaya sama janji itu!”Jawab Arka.
Terisak “Kamu pikir aku tak pernah berharap kamu datang? Bertahun-tahun aku menunggu, Arka. Tapi kamu tak pernah datang, tak pernah memberi kabar. Lalu Galang muncul... dia ada di saat aku butuh seseorang.”Jawab Kyra.
Yah bertahun tahun Kyra menunggu Arka pulang ke kampung nya membawa cinta. Tapi tak secuil kabar ia dapati. Bertahun tahun dia mencoba untuk setia tapi tak sedetik pun Arka kembali. Hingga akhirnya Kyra merasa penantian hanya lah sia sia. Menanti dalam ketidak pastian.
Sehingga datang lah seorang pria bernama Galang. Mengisi kesepian nya dan kekosongan hari hari nya. Yang selalu ada untuk suka dan duka nya. Salah kah jika Kyra menerima Galang. Bisik nya dalam hati. Siapa kah yang salah dalam hal ini. Bisik nya
Terdiam sejenak, lalu berkata pelan “Galang? Jadi namanya Galang?? Jadi dia pria yang menggantikan aku, begitu? Semudah itu kamu Ra?”jawap Arka.
Menatap tajam. "Jangan pernah bilang semudah itu Arka. Karena aku melewati semua itu tidak mudah. 13tahun aku harus melalui nya sendiri dikampung ini dengan menunggu janji janji itu.
13 tahun Arka...Itu bukan waktu yang sebentar untuk ku berharap dengan ketidak pastian. Selama 13 tahun itu kamu kemana??? menghilang tanpa kabar berita. " ucap Kyra.
"Walaupun aku tau kamu dikota bekerja. Apa Aku tau kamu disana bagaimana. Aku terus setia dengan janji kita. Tapi akhirnya aku sadar. Aku tak bisa hidup hanya dengan kenangan masa kecil. Aku harus melangkah. "ucap nya lagi.
Tertawa kecil“Jadi itu? Langkah maju buat kamu adalah melupakan aku? Melupakan kita? Kyra, aku tak pernah lupa sama kamu, satu detik pun.”Tak pernah Kyra. Tapi dengan mudah nya kamu bilang begitu. "jawap Arka.
Berusaha mengontrol emosi “Aku tak pernah melupakanmu, Arka. Tapi aku juga tak bisa terus hidup dalam bayangan masa lalu. Aku harus realistis. Galang mencintaiku dengan cara yang nyata, dan aku... aku belajar mencintainya juga.”ucap Kyra.
Mengepalkan tangan “Jadi kamu lebih memilih dia? Lalu aku ini apa, Ra? Hanya seseorang yang datang terlambat?”tanya Arka.
Menangis “Aku tak tahu, Arka! Aku tak tahu! Kalau kamu datang beberapa tahun lebih awal, mungkin semuanya akan berbeda. "ucap Kyra.
"Tapi sekarang... aku terjebak. Aku tak bisa meninggalkan Galang, dia sudah jadi bagian dari hidupku. Aku tidak mau menyakitinya ”Ucap nya lagi.
Menatap kyra dengan mata penuh luka “Kamu bilang tak bisa meninggalkan dia, Kamu tak mau menyakiti nya. Tanpa kamu sadari, kamu sudah menyakiti aku Ra. Tapi apa kamu masih cinta sama aku, Ra? Jawab aku. Apa kamu masih cinta?”tanya Arka.
Terdiam lama, lalu berbicara pelan “Aku tak tahu, Arka. Yang aku tau aku cinta kalian berdua. Aku cinta kamu, aku selalu cinta. Tapi aku juga cinta Galang. Maaf aku tak bisa memilih...”ucap Kyra.
Menghela napas panjang “Aku datang ke sini untuk menemukan jawaban, tapi yang kudapat cuma luka yang lebih dalam. Mungkin aku memang harus merelakan semuanya. Mengikhlaskan nya. Kamu, adalah janji kita, mimpi yang aku pegang erat selama ini.”ucap Arka.
Aku berharap harini disini penantian ku akan terjawap dengan kebahagiaan. Aku berharap hari ini disini tidak sekedar rindu yang aku dapat. Aku berharap harini disini penantian kita berdua selesai dengan kebahagiaan yang tak sia sia Ra.
Seandainya saja kamu sabar menunggu aku sedikit lagi kita akan bahagia Ra. "ucap Arka.
Memegang tangan Arka “Arka, maafkan aku... Aku tak pernah ingin melukai kamu. Ini sepenuhnya bukan salah ku. Aku setia disini dengan janji kita. Tapi..kamu hilang tanpa kabar berita sedikit pun. Kamu hanya memberi aku harapan Arka. ”jawap Kyra.
Melepas tangannya dari genggaman kyra “Luka ini bukan salah kamu, Ra. Aku tau bukan sepenuh nya salah mu. Aku pun bodoh.
Berfikir bahwa dengan janji saja kamu dapat menunggu ku. Tanpa memberimu kabar. Yah, aku pun salah. Mungkin kita memang hanya cerita yang indah di masa lalu saja.”ucap Arka
Arka berbalik pergi, meninggalkan Kyra yang berdiri mematung dengan air mata mengalir di wajahnya. Senja perlahan berubah menjadi malam, membawa kenangan dan janji yang tak pernah terpenuhi.
Mungkin jika aku tidak terlambat, aku bisa bahagia bersama mu Kyra. Aku yang terlalu percaya, ku fikir dengan mengucap janji saja, kamu sabar menanti ku hingga aku kembali.
Kyra jika kamu mencintai ku berpuluh puluh tahun pun kamu pasti menunggu aku kembali disini, dikampung ini dibawah pohon ini. "Bisik Arka.
13tahun aku disini setia. 13 tahun Arka. Jadi ini salah siapa??? Salah aku kah yang menanti dengan sia sia tanpa ada kabar berita.
Dan aku sama sekali tidak tau kabar mu dikota bagaimana. Sedikit pun kamu tidak pernah memberi kabar. Maafkan aku Arka. Jika aku sudah melukai hati mu.
KALA ITU..
Yah Kyra dan Arka adalah sepasang dua anak manusia yang bersahabat dari kecil. Mereka merupakan sahabat sejati.
Yang selalu bersama sama. Bermain, bercanda selalu bersama. Yang kebetulan rumah nya berdekatan dan memang menetap didesa itu.
Sebut saja DESA SARI namanya. Desa yang indah desa yang terkenal dengan keasrian nya dengan terbentang luas sawah sawah. kebun kebun. dan pebukitan.
Terlihat sebuah bola karet sedang meluncur dengan begitu cepat dan jatuh kearah kebun yang penuh dengan semak semak rerumput yang menghijau.
"Heeiii... Bawa bola nya ke sini. Jangan diam saja. Kamu ini yah pemalas sekali. "ucap Kyra.
Melempar sebuah bola karet yang meluncur kekebun. Begitu dengar kata pemalas. Arka pun cepat cepat berlari. Untuk mengambil nya. Dan melempar kembali ke arah Kyra.
"Heii... Arka!!! teriak Kyra yang suaranya menggema di antara pepohonan yang hening itu.
"Jangan lupa yah nanti malam kita lihat bintang bintang bareng lagi. Pasti malam ini bintang banyak diatas langit. " ucap Kyra.
Ehhmmm.. ok. Tapi jangan harap kamu bisa dapat bintang jatuh lagi. Kerena permintaan itu sangat sulit ku penuhi. "jawap Arka.
BERSAMBUNG....
Pagi yang sangat cerah terlihat matahari nya muncrat mengeluarkan sinar panasnya. Tampak disitu dihalaman rumah yang dikelilingi pohon pohon besar nan rimbun membuat suasana jadi teduh dan adem dengan bunga bunga bermekaran.
Terlihat di bawah nya dua anak kecil sedang duduk diatas rumput dibawah pohon rimbun itu. Mereka menikmati hari itu dengan bahagia dan penuh tawa. Siapa lagi kalau bukan Arka dan Kyra.
Kyra tertawa dengan riang bermain bola karet. Sedangkan Arka hanya menonton melihat Kyra bermain. Bahkan bukan tak jarang mereka berbicara tentang dunia dan impian mereka di masa depan.
"Apakah betul malam nanti bintang akan penuh dan bermunculan di langit??? "Tanya Kyra kepada Arka.
"Mungkin... Tapi biasanya bintang akan muncul setelah hujan. Kalau hari panas seperti ini mungkin bintang tidak muncul banyak. " Jawap Arka yang sok tau.
"Kenapa bintang jatuh sulit untuk ditemukan Arka?? Jadi malam ini aku tidak bisa meminta nya lagi dengan kamu??? "Tanya Kyra yang ingin tahu.
"Ehhmmm.. tentu tidak bisa, bintang jatuh bukan selalu ada. Jadi bagaimana bisa kamu meminta nya lagi. Bukan gampang mencari bintang jatuh Kyra. " Jawap Arka.
Kyra mendekati Arka, wajahnya penuh dengan rasa ingin tahu. "Maksud kamu?" Tanya nya lagi.
Arka terdiam sejenak, seolah merenung sebelum menjawab. "Maksudnya, bintang jatuh itu sangat langka. " Jawap Arka.
"Sama seperti hal-hal yang kita inginkan dalam hidup. Kalau kamu terus mengejarnya, bisa jadi kamu tidak akan pernah mendapatkannya." jawab nya padat.
Kyra memandang Arka dengan tatapan bingung, kemudian tertawa kecil. "Kamu memang aneh, Arka. Cuma janji lihat bintang kok malah jadi ngomongin hal-hal yang rumit.
"Ehhmmm...Siapa yang ngomongin hal rumit. Kamu kan tanya jadi aku jawab." ucap Arka sambil menghela nafas.
Memukul tangan Arka. "Ayo, kita ke taman Arka ! Aku mau naik ayunan!" Sambil lompat kegirangan.
Arka hanya tersenyum mendengar kegembiraan Kyra, meskipun hatinya sedikit teraduk. Dia tidak bisa memungkiri bahwa ada perasaan yang aneh ketika berada di dekat Kyra. Perasaan itu muncul tiba-tiba, seperti angin yang datang tanpa diduga.
Tapi Arka tau mereka masih bocah. Jadi untuk mengembangkan perasaan itu belum waktunya. Saat ini yang dia tau hanya bahagia dan gembira jika bermain bersama Kyra.
"Arka kamu gembira bermain dengan ku. Aku kan suka jahil sama kamu. "Tanya Kyra ingin tahu.
"Memang pun kamu jahil. Kamu tidak bisa diam, selalu mengganggu ku. Apalagi kalau aku lagi duduk diam. Kamu pasti memukul mukul ku suruh main. " Jawap Arka.
"Kerena kamu itu pemalas. Kerja kamu duduk tidur dan diam saja. Tapi kamu tidak marah kan kalau aku jahil begitu?? "Tanya Kyra.
"Ehhhmmmm... menghela nafas. "Kalau aku marah aku tidak mau lagi bermain dengan mu Kyra. Kita kan temanan, mana bisa aku marah sama kamu. " Jawap Arka singkat.
Mereka pun berayun ayun ditaman itu. Saking asyik nya berayun. Tiba tiba Kyra terjatuh. Dia terpeleset dari ayunan itu. Mungkin terlalu kencang. Lutut kaki nya berdarah. Dia pun menangis.
"Huhuhuhu... aduuhh sakiiit. (suara tangis)
Arka pun menolong Kyra dengan cepat dan melompat dari ayunan yang ia naiki.
"Kenapa Kyra??? Ada yang luka??? Sakit tak??? Berdarah tu. "ucap Arka sambil menghembus hembus luka Kyra.
Kyra yang masih bocil itu pun merasakan perasaan yang aneh. Dia melihat Arka begitu baik kepadanya. Perhatian, sayang dan peduli. Tapi namanya bocil lagi, belum tau tentang perasaan itu lebih dalam.
"Sudah jangan menangis lagi. Kamu cengeng banget. Jatuh begitu saja sudah menangis. "ucap Arka.
"Sakit tau. Kamu fikir tidak sakit, kamu lihat itu luka nya sampai berdarah begitu. " jawap Kyra sambil menangis tersedu sedu.
Fuuuh..
Fuuuh..
Fuuuh..
Bim salabim abracadabra...sudah, sebentar lagi juga hilang sakitnya itu. Sudah jangan nangis lagi. " ucap Arka.
"Kalau masih sakit lagi. Kita pulang saja. Biar diobati saja nanti. "Ucap Arka lagi.
Kyra pun mengangguk tanda setuju.
"Apa kamu bisa berjalan Kyra? Kalau tidak bisa sini aku gendong. Naik dibelakang ku. "ucap Arka.
"Tapi nanti aku berat gimana??? Nanti kamu tidak kuat menggendong ku. "ucap Kyra penuh cemas.
"Sudah cepat naik. Kalau kamu naik dibelakang, aku pasti kuat lah, Sudah cepat buruan naik. Daripada nanti kamu pakai berjalan, kaki mu tambah parah dan mengeluarkan darah lagi. Cepat buruan naik. "ucap Arka dengan percaya diri.
Kyra pun menaiki pundak Arka dengan hati hati. Dia takut kalau badan Arka tidak kuat menggendong tubuh nya.
"Tuh kan aku kuat. Aku bilang juga apa. Yang penting kaki kamu tidak sakit lagi. Ayoo kita pulang. " ucap Arka.
"Kamu baik banget Arka. Terima kasih yah sudah mau membantu ku. Kalau berat bilang yah. "ucap Kyra.
Ibu Kyra yang melihat Kyra digendong pun terkejut.
"Kenapa Arka? kenapa dengan Kyra? kok digendong segala? " Tanya ibu Kyra khawatir.
"Kyra jatuh dari ayunan tadi tante. Kakinya luka. Dia susah berjalan jadi Arka gendong tante. "jawap Arka tersengah sengah.
"Mamah sakit mah. Sakiiit. huhuhu..." ucap Kyra dengan menangis lagi.
Ibu Kyra pun cepat cepat meletak kan ubat dikaki Kyra takut terjadi infeksi. Arka hanya melihat saja ibunya Kyra mengobati luka Kyra. Dengan teliti dia melihat cara cara ibu Kyra mengobati nya. Seperti ada sesuatu. Mungkin suatu saat dia bisa prakteki cara pengobatan seperti itu.
"Terimakasih yah Arka sudah mau membantu Kyra. Kamu memang anak yang baik Arka. "kata ibu Kyra. sambil mengelus ngelus kepala Arka.
"Sudah baikan sekarang kan Kyra. Kalau begitu aku pulang dulu yah. "Arka pulang yah tante. " ucap nya.
Arka pun beranjak pergi dari rumah Kyra dan pulang kerumahnya. Perasaan hati nya sudah tidak cemas lagi kerena luka Kyra sudah diobati.
MALAM PENUH BINTANG
Setelah matahari terbenam, Arka dan Kyra kembali duduk diatas bukit dibelakang rumah tempat mereka suka main.
Mereka suka dengan tempat itu karena dari situ mereka bisa melihat bintang bintang yang bertebaran diatas langit dengan jelas.
Langit malam terlihat gelap. Tetapi dipenuhi cahaya bintang yang berkelap kelip, membawa rasa damai dan sejuk. Apalagi kalau di pedesaan pasti suasana nya sangat indah. Yang bisa di nikmati keindahan.
"Ehhmmm.. kaki kamu sudah tidak sakit Kyra?? tanya Arka dengan cemas.
"Sudah diobati mamah, jadi sudah tidak sakit lagi. "jawap Kyra singkat.
"Lihat Arka... Malam ini bintang nya betul betul banyak diatas langit kan! "ucap Kyra kegirangan.
"Iya sangat banyak. Sangat cantik yah kyra. "tanya Arka
"Apakah malam ini kita bisa melihat bintang jatuh itu Arka?? "tanya Kyra,
Arka memandang langit dengan serius, matanya mengikuti gerakan bintang yang meluncur di angkasa. Dia berusaha mencari dan menemukan bintang jatuh itu.
"Aku juga masih mencari nya. Aku pun belum menemukan nya lagi Ra. " jawap Arka.
"Yang penting, saat kita melihatnya nanti, kita ucapkan kalau kita punya keinginan."ucap Arka lagi.
Kyra menatap Arka, seolah mencoba memahami maksudnya. "Keinginan?" tanyanya, suaranya lembut.
"Iya," jawab Arka, dengan nada yang lebih dalam.
"Keinginan yang nggak selalu bisa kita dapatkan. Nanti kita ucapkan saja dalam hati. Tapi kita juga harus tetap berusaha kyra. Mereka pun saling pandang.
BERSAMBUNG...
Untuk pertama kali nya. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Sesuatu yang dalam, bahkan lebih dari seorang sahabat, sesuatu yang rasa nya ingin selalu dekat dengan Arka. Sesuatu yang beda. Yang tidak ia rasakan jika ia bersama teman-teman yang lain.
Tetapi perasaan itu sulit untuk ia jelaskan. Tentu saja karena diusia mereka yang masih sangat muda untuk memahami perasaan apa yang timbul itu. Baginya Arka merupakan sosok yang baik dan perhatian.
Yang selalu bisa terasa nyaman dan terlindungi bila didekat nya. Perasaan yang senang dan gembira seperti perasaan senang ketika melihat bintang bintang dilangit yang indah bahkan lebih dari itu.
"Kalau aku punya keinginan, aku mau..." Kyra pun berhenti, suaranya terhenti di tenggorokannya.
Arka pun menoleh ke arah Kyra, "Mau apa Kyra?" Tanya Arka penasaran.
Kyra tersenyum kecil, berusaha menyembunyikan kegugupannya dan kecanggungan nya.
"Aku mau kita tetap bersama seperti ini selamanya. Jangan pernah berpisah."selalu bermain bersama dan melihat bintang pun bersama. " Jawab Kyra dengan tersenyum.
Arka terdiam, hatinya berdebar mendengar kata-kata Kyra. Ia tahu apa yang dirasakan oleh Kyra, karena ia juga merasakannya perasaan yang sama.
Tetapi ia tidak tau cara mengungkapkan nya. Maklum lah mereka kan bocil lagi. Jadi belum faham perasaan cinta itu seperti apa. Dan mereka masih terlalu muda untuk mengetahui perasaan ini. Dunia mereka terasa sempurna saat itu.
"Aku janji," kata Arka akhirnya, suaranya pelan dan penuh arti.
Kyra menatapnya, senyum lebar terukir di wajahnya. "Janji?" tanyanya lagi, memastikan bahwa Arka benar-benar serius.
"Iya, janji. Kita akan tetap bersahabat, kita akan tetap bersama, kita akan tetap melihat bintang selalu bersama tak peduli apa yang terjadi, kita akan bersama sama. " jawab Arka, dengan tekad yang terungkap di matanya.
Sambil mengacungkan jari kelingking mereka berdua. Dan mengikat janji nya.
Kyra merasa lega mendengar jawaban itu. Mereka berdua saling menatap bintang, menikmati keheningan malam yang penuh dengan harapan dan janji.
Janji dua anak manusia yang setia, janji sepasang sahabat sejati, sahabat kecil, sahabat seperjuangan. Itulah janji mereka, yang akan mereka pegang dan ingat sampai kapan pun.
"Arka, coba lihat! Itu pasti rasi bintang yang tadi kita lihat di buku,” ucap Kyra dengan antusias, menunjuk ke atas dengan terpesona.
Arka mengangguk, matanya berbinar. “Ya, itu Orion. Kalau kita jalan terus ke timur, kita bisa lihat lebih banyak lagi rasi bintang yang tidak terlihat dari sini.”
“Wah, aku ingin lihat semuanya!” balas Kyra penuh semangat.
“Nanti kalau kita besar, kita pergi ke sana ya? Ke tempat di mana bintang-bintang lebih terang.” Arka tersenyum kecil, menoleh ke arah Kyra.
“Janji. Kita akan lihat semua bintang di dunia ini. Bersama-sama. "kata Kyra dengan penuh harap.
" Iya janji donk. "jawap Arka sambil tersenyum lebar.
Mereka berdua pun tersenyum dan tertawa bahagia. Yah janji janji seperti ini lah yang selalu mereka ucapkan setiap hari. Bahkan janji janji itu yang selalu mereka pegang.
” Sejak kecil, Kyra dan Arka memang punya dunia kecil mereka sendiri. Dunia yang berisi tawa, canda, dan mimpi-impian sederhana.
Mereka sering menjelajahi kebun-kebun di sekitar desa, bermain petak umpet di antara pepohonan, bermain bola lempar karet, atau berlomba mencari buah-buahan matang yang jatuh dari pohon.
Itu lah setiap hari permainan mereka. Dan malam hari nya tidak lupa untuk melihat bintang bersama sama.
Ada suatu hari ketika Kyra jatuh dari pohon jambu. Ia memanjat terlalu tinggi, ia berniat mengambil buah yang paling merah. Dan tangan nya tidak sampai untuk meraih jambu itu sehingga Kyra terpeleset dan terjatuh.
Sudah dua kali dia terjatuh, saat bermain ayunan pun dia terjatuh, dan menangis kali ini dia pun terjatuh lagi. tapi kali ini dia cukup kuat. Sehingga tidak terdengar suara tangis lagi.
“Kira! Kamu tidak apa-apa?” Tanya Arka cemas sambil berlari mendekatinya dengan wajah panik.
Kyra meringis, menahan rasa sakit di lututnya. “Kayaknya aku jatuh terlalu keras…”jawab nya.
Tanpa berpikir panjang, Arka mengambil sapu tangan dari sakunya dan mengikatnya di lutut Kyra.
“Nih, biar nggak sakit lagi. Kita pulang sekarang, ya? Nanti aku bilang ke Ibumu buat obatin luka ini.
” Kyra menatap Arka dengan mata berkaca-kaca. “Kamu selalu jagain aku, ya?” Arka hanya tersenyum kecil sambil membantu berdiri.
“tentu saja. Itu tugasku, kan?”jawab Arka bangga.
Setelah itu, Kyra tidak pernah ragu lagi untuk mengandalkan Arka. Baginya, Arka bukan hanya teman bermain, tapi juga pelindung yang selalu ada di saat-saat ia membutuhkannya.
Hari lain, mereka berdua memutuskan untuk menjelajahi sungai kecil yang mengalir di dekat desa. Kyra membawa botol kaca bekas, sementara Arka membawa jaring ikan buatan ayahnya.
“Ayo kita cari ikan kecil buat dipelihara di kolam!” ujar Arka semangat.
Mereka menghabiskan hampir setengah hari di tepi sungai, tertawa setiap kali jaring mereka menangkap daun alih-alih ikan. Saat akhirnya mereka berhasil menangkap seekor ikan kecil berwarna keperakan, Kyra melompat kegirangan.
“Namanya… kita kasih nama apa, Arka?” tanyanya sambil memegang botol yang sudah berisi udara.
“Gimana kalau namanya Bintang? Biar setiap malam kita bisa melihat bintang,” jawab Arka.
Kyra mengangguk setuju. “Bintang. Aku suka nama itu.” ucap Kyra.
Hari-hari mereka penuh dengan hal-hal kecil seperti itu, tapi selalu terasa istimewa. Setiap petualangan kecil yang mereka lakukan seolah menambah kenangan indah yang tak pernah bisa terlupakan.
Ketika hujan turun dan mereka tidak bisa bermain di luar, mereka akan duduk di teras rumah Kyra sambil menggambar. Kyra suka menggambar bintang-bintang dan langit malam, sedangkan Arka lebih sering menggambar gunung dan sungai.
“Kenapa kamu selalu gambar gunung, Arka?” tanya Kyra suatu hari. “Soalnya gunung itu kokoh. Kayak aku, yang bakal selalu jagain kamu,” jawab Arka sambil tersenyum.
Dan seiring nya waktu berjalan mereka pun tumbuh dan membesar menjadi sepasang remaja. Disaat mereka mulai beranjak remaja, perasaan yang ada dihati mereka lebih sulit untuk dipahami.
Kyra merasa ada sesuatu yang beda dalam dirinya, ia tidak hanya melihat Arya sebagai seorang teman. Tetapi juga sesorang yang lebih. Yang ingin selalu dekat dengan Arka.
Di sisi lain ia tidak tau ternyata Arka pun juga memiliki perasaan yang sama. Arka juga mulai merasakan ikatan mereka lebih dari sebuah persahabatan. Setiap mereka berdua bersama jantung Arka bisa berdegub kencang.
Dan pikiran nya selalu mengarah tentang kehidupan dimasa depan. Kehidupan yang ingin bersama sama terus dengan Kyra dalam setiap detik.
Tapi dia tidak ingin perasaan ini malah nantinya menghancurkan persahabatan mereka yang sudah mereka bina bertahun-tahun. Dia sangat takut dan bingung tentang perasaan ini.
Tetapi apapun yang terjadi, mereka tahu bahwa keduanya mempunyai ikatan yang kuat.
Apakah mereka telah sadar bahwa itu yang dinamakan cinta???
BERSAMBUNG....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!