NovelToon NovelToon

Mafia Posesif

bab 1

Amerika

  seorang gadis sedang tidur dengan lelapnya di bawah selimut yang mengulum seluruh badannya hingga dada setelah menonton film malam tadi hingga subuh, gadis itu adalah arabella Adhitama anak tunggal dari Malvin Adhitama dan Haura Adhitama

  "ARABELLA ADHITAMA " teriak mama

  yaitu Haura ketika masuk kamar anaknya

  Bella yang awalnya tidur dengan damai seketika membuka mata saat mendengar teriakkan mama yang begitu nyaring di telinga

  "mah Bella gak budek kali"ucap Bella dengan wajah bantalnya dan ingin memejamkan mata lagi dan mama langsung mencegahnya

  "Bella kamu buat apa lagi di sekolah! lihat mama menemukan apa ini"Kesel Haura dengan anaknya yang menemukan amplop putih dengan logo sekolah

  "shit"batin Bella mengumpat dalam hati?

  "itu bukan punya Bella deh ma" balas Bella dengan mengeles.

  "kamu pikir mama anak kecil yang kamu nipu?

  jelas jelas ini surat tertara untuk orang tua arabella Adhitama"ucap Haura

  "Bella janji gak ngulang lagi mah "pasrah Bella

  "terus kamu mau sekolah di mana lagi,!mama pusing udah 5 kalinya dapat surat drop out dari sekolah kamu"balas Haura yang memijit pelipisnya yang heran dengan tingkah anaknya

  "nanti Bella cari sendiri sekolah di mana oke"balas Bella

  "Sekarang mandi setelah itu turun karena papa sudah tau mengenai surat ini"ucap Haura meninggalkan Bella dengan terkejut atas ucapan mama

  "jangan sampai aku ke Indonesia dan harus tinggal bersama opa! big no"ucapnya dengan menggeleng Kepalanya.

  °°°°°°°

  "Bella duduk"!ucap Malvin Adhitama begitu melihat Bella yang menghampiri meja makan

  Bella sudah merasakan aura-aura tidak enak yang di keluarkan dari sang papa,ah ia harus bisa memberikan alasan yang jelas dan pasti

  "apa yang kamu lakukan? apakah ada pembelaan lagi?"tanya Melvin dengan menekankan kata 'lagi' . Melvin sama pusingnya Dengan Haura menghadapi anak perempuannya satu-satunya

  "glek"

  Bella yang ditatap seperti itu hanya bisa meneguk Salivanya dengan susah payah

  "pah ,Ara gak aneh-aneh kok.se-"

  "jadi memberi lem pada kursi guru itu bukan Aneh-aneh arabella Adhitama??"

  "glek"

  rasanya ingin menghilang saja jika sudah di interogasi oleh sang papa seperti ini.

  "Ara punya alasan pah, guru itu suka ngasih ulangan dadakan. jadi Ara kasih lem biar dia gak ngajar, lagian temen sekelas Ara pada dukung kok. karena mereka juga senang berkat Ara mareka gak bakal ulangan dadakan matematika lagi "balas Bella dengan senyum yang mengembang seolah perbuatan ini adalah hal yang patut di banggakan

  Malvin dan Haura yang mendengarkan penjelasan Bella di buat tercengang, sifat anak turun dari siapa? perasaan keduanya tidak senakal Bella saat remaja .

  "Ara masih ingat perjanjian Dua Minggu kemarin?"tanya Melvin dengan menaikkan satu alisnya. arabella yang jelas tahu perjanjian apa yang di bicarakan papanya ini langsung menggeleng dengan cepat

  "plis pah Ara gak mau .Ara janji gaakan nakal lagi mah ..."balas Bella dan meminta pembelaan dari Haura

  perjanjian itu adalah jika arabella ketahuan berbuat kenakalan lagi di sekolahnya,maka ia akan di kirimkan ke Indonesia dan akan tinggal bersama Oma dan opanya.

  Hanya cara ini yang dapat di lakukan Melvin dan Haura, karena anaknya ini jika sudah di hadapan oleh opa nya seketika patuh.

  "keputusan papa dan mama sudah bulat opa juga sudah tahu kalau kamu akan ke indonesia.jadi bersiaplah besok keberatanmu Ara."

Malam harinya,Ara sedang mengemasi barang-barangnya dan pakaian yang akan di bawa ke Indonesia dengan sesekali membayangkan bagaimana kehidupan ia selanjutnya jika harus tinggal dengan sang opa yang sangat banyak aturan itu.baru di bayangkan saja rasanya sudah tidak ingin benar-benar

  tinggal di sana .jika urusan dengan Omanya tidak separah opanya yang selalu harus tahu aturan.

  "Sial. sial,sial bisa gila gue tinggal sama opa!!"ucap Bella dengan menutupi mukanya dengan pakaian yang sedang ada di genggaman

  ia berharap bahwa ini hanya mimpi...ya mimpi buruk tentunya

  "Ara bangun! bisa bisanya kamu tertidur di karpet seperti ini"ucap Haura melihat anaknya malah tidur di karpet dengan pakaian yang berada di genggamannya

  arabella segera bangun "Ara mimpi kah mah?" Haura yang di tanya seperti itu mengernyit bingung.

  "mimpi? mimpi apa ?ayo cepat mandi keburu ketinggalan pesawat"balas Haura

  "pesawat? jadi Ara beneran bakal ke Indonesia?"

  "tentu kenapa tidak, dengan cara ini kamu nurut."balas Haura dengan senyum mengembang

  Setelah usai mandi arabella menghampiri kedua orang tuanya yang sedang menunggu kehadiran anak semata wayangnya di meja makan

  "Ara , begitu sampai di Indonesia segera hubungi papa oke?" ucap Melvin yang diangguki Ara dengan tak rela

  "pah , terus Loly gimana?

  kirim ke Indonesia ya pa?"ucap Bella, Loly adalah mobil sport berwarna pink kesayangan arabella

  "oke, nanti papa urus asalkan kamu tidak nakal di sana."balas Melvin

  "sudah sekarang waktunya sarapan keburu telat", ucap Haura mereka bertiga pun sarapan dengan khidmat

  setelah sarapan, Melvin dan Haura mengantarkan arabella ke bandara sebenarnya Malvin dan Haura tidak rela melepaskan anak semata wayangnya ini.apabila mareka terpisah sangat jauh antara Amerika dengan Indonesia namun hanya inilah satu satunya cara arabella berubah

  "jaga diri kamu baik-baik disana sayang "ucap Haura dalam dekapan arabella dengan mengelus kepala Bella

  "iya ,mah juga sehat-sehat ya"balas Bella dengan memeluk Haura dengan eratnya.

  "papa gak di peluk nih"?ucap Melvin dengan merentangkan kedua tangannya.

  Ara pun segera memeluk papanya dengan eratnya

  "papa jangan lupa kirim Loly juga ,"ucap Bella mengingat

  "ya itu semua tergantung sikap kamu di sana seperti apa ,"balas Melvin dengan mengecup puncak kepala Bella

  "papa tenang aja ,Ara bakal baik-baik di sana.jadi jangan lupa kirim Loly secepatnya."balas Bella dengan percaya dirinya. melvin Hanya menggangguk semoga saja ucapan benar apa adanya.

  setelah berpamitan arabella pun segera masuk ke dalam pesawat. huh ia tidak rela meninggalkan Amerika yang tentunya memiliki banyak kenangan baik maupun buruk semasa dirinya tinggal di sana.semoga saja di Indonesia ia mendapatkan kesan yang cukup baik hingga dapat membuat dirinya betah untuk tinggal di Indonesia

bab 2

Spanyol

Kevin William Smith di usianya yang masih 18 tahun ia sudah menjadi CEO tepatnya lusa kemarin saat ulang tahun perusahaan milik Daddy-nya yaitu Smith corp. penggantian jabatan ini sempat menggegerkan dunia, bagaimana tidak? perusahaan terbaik nomor satu di dunia si pimpinan seorang lelaki yang bahkan masih sekolah di tambah parah Kevin yang bak dewa Yunani menambah nilai plus di mata orang-orang terutama kaum wanita.

namun kemampuan Kevin tidak begitu di ragukanlagi, ia memiliki otak yang dapat di bilang melampaui batas. kekayaan? tidak perlu di tanya lagi, mendapatkan Kevin adalah mimpi semua wanita. Kevin hanya memiliki satu kekurangan yaitu tatapannya yang begitu tajam dan menyeramkan.lagi, ia memiliki otak yang dapat di bilang lagi melampaui batas. kekayaan? tidak perlu di tanya lagi, mendapatkan Kevin adalah mimpi semua wanita. Kevin hanya memiliki satu kekurangan yaitu tatapannya yang begitu tajam dan menyeramkan.

selama setahun ini, ia diharuskan tinggal di spanyol untuk mempelajari bisnis dan tertentu mengurus perusahaan.kevin merupakan anak tunggal dari pasangan Nathan Smith dan Vallen Smith, sehingga Kevin menjadi pewaris satu satunya kekayaan keluarga Smith "Kevin, come on sekarang waktunya makan malam. hentikan dulu pekerjaanmu"ucap Vallen begitu masuk ke dalam ruang kerja Kevin.

"sebentar mom"balasnya masih dengan menatap layar laptop, Vallen pun menghampiri sang anak dan ikut memperhatikan layar laptop

Vallen menghela nafasnya,ia sebenarnya tidak setuju saat Kevin menjadi CEO diusia yang masih muda seperti ini karena ia yakin masa remaja Kevin akan disibukan dengan berkas seperti ini

pergantian jabatan ini keinginan sang suami yang tidak dapat di ganggu gugat, Vallen hanya takut anaknya kelelahan karena selalu saja di depan laptop.

Vallen pun menutup laptop Kevin agar berhenti untuk berkerja lalu ia menangkup kedua pipi Kevin"waktunya makan boy", ucapnya dengan senyuman lebar.kevin hanya bisa menghela nafas, momynya jika sudah seperti ini tidak mau harus di teruti.

mereka berdua pun turun ke lantai satu menggunakan lift, ternyata di ruang makan telah ada Nathan yang menunggu kehadiran istri dan anaknya mareka pun memulai makan malamnya dengan beberapa menu yang telah di sajikan oleh chef yang ada di mansion.haning memang ini lah aturan di keluarganya apabila sedang makan di larangan berbicara.

selesai menyantap makanan malam para maid segera mengangkat piring kotor dan juga piring yang masih terisi makanan.

"aku akan kembali besok."ucap Kevin membuka suara dengan menatap momynya dan Daddy-nya

"kenapa cepat sekali? padahal mommy masih ingin kamu di sini"balas Kevin Dengan sedih

"sudah setahun aku tidak sekolah mom"balasnya

"huh bahkan kamu tidak sekolah pun otak kamu sudah pintar sehingga sudah bisa menjadi CEO seperti sekarang"balas Vallen tatapannya tidak rela jika anaknya harus kembali ke Indonesia sebenarnya bisa saja Vallen ikut ke Indonesia, namun ia tidak mau meninggalkan Nathan di spanyol sendirian takutnya berbuat tidak tidak selagi tidak ada dirinya

"lalu bagaimana dengan perusahaan?"tanya Nathan

"ada dew Yang memantau dan melaporkan suatu hal kedepannya Terjadi sesuatu."balas Kevin dew merupakan sekretaris Nathan saat dirinya masih menjadi CEO dan menjadi sekretaris kevin.dew memang sudah menjadi orang kepercayaan di keluarga Smith ia sudah mengabdi 10 tahun lamanya di keluarga ini

Vallen menghampiri anaknya dan menggenggam kedua tangan anaknya "apa kau yakin dengan keputusan ini?"

"tentu mom"balasnya dengan bulat

"lalu bagaimana dengan mommy jika kangen?"tanya Vallen dengan sedih, Nathan hanya bisa menggeleng kepalanya melihat istrinya yang tidak bisa berjauhan dengan Vallen

"tiga bulan sekali aku akan berkunjung "

"hah?itu lama sekali boy! harusnya sebulan sekali."

"tid-"

"sebulan sekali atau tidak sama sekali tidak ke Indonesia?"ancam Vallen pada Kevin

"fine sebulan sekali,"final Kevin dengan menghela nafasnya mommy nya itu selalu saja mengancam.

"good boy, baiklah mom akan bantu kamu berkemas."balas Vallen dengan senyumannya yang merekah karena berhasil membujuk Kevin

Vallen pun mengajak Kevin untuk segera berkemas, meninggalkan Nathan yang masih berada di ruang makan dengan tatapan melongonya karena di tinggal begitu saja oleh istri dan anaknya.

setelah selesai berkemas, bukan mengistirahatkan tubuhnya Kevin malah melajukan pekerjaannya yang sempat terhenti akibat Vallen ia harus menyelesaikan sekarang agar bisa dapat mengurangi bebannya begitu telah sampai ke Indonesia.

tiga jam sudah berlalu.jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari.sebelum tidur ia menghubungi dew untuk menyiapkan jet pribadi untuk keberangkatan esok hari. setelah selesai ia pun merebahkan dirinya di atas kasur dengan memejamkan mata yang sangat berat .

°°°°°

waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi waktu di spanyol, yang berarti sejam kemudian adalah keberakatan ke Indonesia. Kevin sudah siap dengan kaos hitam yang melekat di badan tegaknya dan jeans hitam di padukan dengan sneaker putih dan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya.

jika dengan style seperti ini, orang-orang akan percaya bahwa Kevin masih lah usia remaja berbeda dengan di kantor yang menggunakan tuxedo rasanya seperti bukan berhadapan dengan anak usia remaja.

"wah, anak mommy memang tampan."puji Vallen melihat tampilan Kevin yang seperti ini, sudah lama ia tidak melihat tampilan santai dari anaknya ini karena biasanya menggunakan tuxedo mengingat bahwa siap hari anaknya ini berkunjung ke perusahaan."Deddy saja tampan bagaimana bisa anaknya tidak,"

ucap Nathan dengan percaya dirinya, usia memang menginjak kepala empat tapi pesona Nathan memang tidak di ragukan lagi,

Vallen yang mendengarkan penuturan dari suami hanya memutar bola matanya dengan malas, Kevin hanya terkekeh melihat tingkah kedua orang tuanya ini.

"'maaf tuan muda, jet telah siap."ucap dew dengan sopan untuk memberi tahu.

"kenapa cepat sekali? kamu harus sarapan dulu boy sebelum berangkat,"ucap Vallen kepada Kevin dan menarik Kevin menuju ruang makan.

"dew apa kau sudah sarapan? jika belum bergabunglah."ajak Vallen

"tidak nyonya, saya bisa sarapan nanti'balas dew tak enak jika harus bergabung

"tidak perlu sungkan dew,"ucap Nathan dan merangkul dew lalu membawanya menuju ruang makan.dew sendiri telah menginjak usia 28 tahun ia memang saat usianya 18 tahun ia memang sudah mengabdi pada keluarga ini.

setelah selesai sarapan. dew dan Kevin segera berangkat menuju bandara.tentunya dew hanya mengantarkan kepergian Kevin ia tidak akan ikut ke Indonesia karena saat Kevin di Indonesia maka dirinya lah yang akan memantau perusahaan tentunya bersama Nathan

ponsel milik Kevin bergetar menandakan ada pesan masuk, ternyata pesan ini dari grup ia bersama ketiga temannya yang ada di Indonesia.

Rex: jadi kapan CEO kita akan kembali?@kevinwiliamsmit

gio: gue tebak hari ini Kevin balik

Oscar: gue rasa mungkin seminggu lagi

Rex: taruhan lah, gue tebak Kevin balik sebulan lagi secara dia kan sibuk banget

Oscar:apa yang mau Lo pada taruhin?gue 1m

Rex:dih dikit banget modal dong.

Oscar: shit, 2 m gue taruhin

Rex: gue Ducati, Lo apa gio

Gio: Ferrari 488 pista

Oscar:anjir gak salah?

gio: CK, gue yakin gue menang , siap-siap Ferrari dan 2 m nya

Kevin mematikan layar kunci ponselnya setelah membaca grup bersama ketiga sahabatnya.bisa bisanya hanya dengan kepulangan dirinya mareka sampai pertaruhan seperti ini.

"jangan lupa untuk selalu hubungi jika terjadi sesuatu di kantor,"ucap Kevin dengan datar pada dew

"baik tuan muda,"balas dew dengan sopan.

bab 3

Indonesia

Arabella baru saja menginjak kaki di negara Indonesia setelah menempuh perjalanan beberapa jam. Opanya sudah mengirim pesan bahwa yang akan menjemputnya di bandara adalah supir sang opa. Tentunya arabella mengenali supir opanya.

"Nona arabella. Saya supir yang di utus oleh tuan Jason untuk menjemput anda."ucap pria paruh baya

"Ah tidak terlalu formal pak"balas arabella dengan canggung supir itu hanya tersenyum dan membawa koper dan barang lainnya juga menuju garasi arabella pun langsung masuk ke dalam mobil dan supir pun langsung melajukan mobilnya untuk menuju ke mansion

Setelah menempuh perjalanan setengah jam akhirnya mobil masuk ke perkaragan mansion. Ah rupanya mansion opa ini tak berubah masih sama tiga tahun yang lalu saat terakhir mengunjugi mansion opa nya ini

Arabella langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam mansion ternyata opa dan Oma nya sudah menunggu di dalam mansion

"Cucu oma. Oma kangen sekali."ucap Livia selaku Omanya dengan memeluk cukup erat arabella. Arabella pun memeluk Omanya tak kalah erat.

"Apa haru buat kenakalan dulu baru kamu akan berkunjung ke sini."tanya Livia. Membuat Arabella meringis mendengarnya dak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Seperti cucu opa harus di didik kembali agar tidak nakal hmm."ucap Jason dan di gelengi oleh Ara dengan cepat

"No opa. Ara baik baik saja." Balasnya

Jason PU memeluk Arabella dengan sesekali mengelus rambutnya.

"Apa kamu sudah makan."

"Sudah di pesawat,Ara masih kenyang."balas Ara

"Baiklah sekarang istirahat dulu, nanti Oma membangunkan saat makan malam."

"Oke Oma, Ara ke atas dulu "balasnya dengan mengecup opa dan Oma setelah itu ia segera ke kamarnya berada di lantai 3

Begitu membuka pintu kamarnya tidak ada yang berubah, para maid pun sudah memasukkan pakaian Ara ke dalam walk in closet atas perintah Livia arabella segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya kemudian setelah ia merebahkan tubuhnya di atas kasur iya memejamkan mata karena saat di pesawat ia hanya tidur sebentar

Malam hari pun tiba Jason, Livia dan Ara sedang makan malam bersama sudah lama Ara tidak makan masakan Indonesia di tambah rasa chef di mansion opanya ini sangatlah enak menambah nafsu makan

"Besok sudah bisa sekolah"ucap Jason setelah selesai makan malamnya

"Besok? Bahkan Ara belum daftar sekolah."jawab Ara dengan kaget

"Sudah opa daftar di sekolah Terbaik yang ada di jakarta,dan opa harap kamu jangan nakal di sana."ucap Jason

"Ara belum ada seragamnya j-"

"Sudah opa atur semuanya, jadi kamu tinggal sekolah saja."balas Jason saat cucunya ini kembali beralasan

"Bener kata opa mu sayang,besok kamu sudah bisa kembali sekolah."ucap Livia pada arabella

"Huh, baiklah"ucap arabella dengan menghela nafas

"Gue kira sekolahnya seminggu lagi

kek lah ini langsung besok "batin Arabella

Di lain sisi, Kevin pun sudah sampai di Indonesia. tepatnya di apartemen miliknya. Rasanya sudah lama ia tidak menepati apartemen ini, apartemen yang sengaja ia beli karena karena ia suka tinggal sendiri di bandingkan di mansion milik Daddy-nya yang berada di Indonesia. karena ia di mansion itu banyak para maid dan bodyguard, sedang Kevin lebih suka sendirian.

Begitu sampai ia segera merendamkan dirinya di jacuzzi dengan memejamkan matanya,

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!