Sayang, aku sudah tiba dengan selamat, tolong jaga anak-anak kita ya, i love you."
Emma mengirimkan pesan singkat kepada suaminya setelah ia tiba di ibukota.
Ia segera membereskan barang bawaannya dan langsung berbaring melepas lelah karena penerbangan yang cukup jauh. Belum sepuluh menit ia tertidur, ia harus bangun untuk mengurus pekerjaannya. Tidak lupa ia mengecek ponselnya, sambil tersenyum ia membaca balasan dari suaminya
" iya cintaku, aku janji akan menjaga anak-anak kita dengan baik, jangan khawatir sayang, jaga dirimu baik-baik, aku mencintaimu."
Malam itu Emma tidur nyenyak karena kelelahan. Keesokan harinya, pagi-pagi benar Emma sudah bangun karena merasa sangat lapar. Setelah mendapatkan beberapa potong roti & susu dari kulkas Emma segera mengisi perutnya yang kosong. Setelah sarapan Emma menghubungi suaminya.Ia mengobrol beberapa menit dengan suaminya Emma bergegas untuk bekerja.
Richard, suami Emma adalah sosok pria yang bertanggungjawab, pekerja keras, penyayang dan perhatian. Dari pernikahan Emma dan Richard mereka dikaruniai dua orang anak, laki-laki dan perempuan yang diberi nama Raka dan Anna. Suami Emma berasal dari sebuah pulau yang sangat jauh, setelah menikah ia bekerja dan tinggal menetap di kampung Emma.
Setelah beberapa hari berada di ibukota dan hampir semua pekerjaan Emma berjalan dengan lancar, Emma merasa sangat merindukan suami dan anak-anaknya. Komunikasi yang tak putus setiap hari tak bisa mengobati rasa rindunya. Ia ingin segera kembali dan berkumpul dengan keluarganya, namun ia harus bersabar untuk menyelesaikan semua pekerjaannya terlebih dahulu.
Pada suatu malam sekitar pukul 23.00, Emma tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Ia merasa sangat gelisah. Entah mengapa jantingnya berdebar kencang. Segera ia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi suaminya. Ia menatap serius ke layar ponselnya, membuka pesan whatsapp. Ia melihat suaminya masih online.
Segera Emma mengirim pesan kepada suaminya,
" sayang, belum tidur? Perasaanku tiba-tiba gelisah, apakah semuanya baik-baik saja?"
pesannya terkirim namun belum dibaca, hati Emma semakin gelisah, perasaannya tak tenang, akhirnya ia mencoba melakukan audio call, muncul pemberitahuan di layar ponselnya
📱My Husband sedang berada di panggilan lain
Tak bisa dipungkiri Emma merasa sangat curiga, berbagai pikiran negatif terlintas namun Emma berusaha menahannya. Emma tak putusasa, ia menonaktifkan data seluernya dan langsung menelepon ke ponsel suaminya, tersambung dan tak lama terdengar suara suaminya
" ada apa sayang, aku sudah tidur, mengapa kamu belum tidur?"
Dengan sedikit kaget Emma menjawab
" bagaimana mungkin kamu tidur sayang sedangkan panggilan whatsappmu sibuk selama hampir 20 menit?"
Selidik Emma penuh curiga
" ohh itu sayang..maaf temanku menelepon menanyakan soal pekerjaan, bolehkah kita tidur sekarang sayang karena aku sangat lelah. "
Emma sedikit kecewa, ia merasa ada sesuatu yang mencurigakan, namun ia memilih diam karena tak ingin berdebat. Emma mengiyakan dan mengakhiri panggilannya. Di dalam hati Emma masih tak percaya dengan ucapan suaminya namun Emma juga tak bisa berbuat apapun karena jarak yang sangat jauh. Ia hanya bisa berdoa dan berharap semuanya baik-baik saja.
Emma tak ingin ada hal buruk yang menimpa kehidupan rumah tangga mereka, karena ia sangat mencintai suami dan anak-anaknya dan ia ingin hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. cinta Emma tulus tak bersyarat.
Dua minggu berlalu dan semuanya berjalan lancar. Emma dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Sampai pada minggu ketiga dia berada di ibukota Emma membereskan pekerjaan yang masih tertunda. Kini tiba saatnya untuk pulang ke rumah. Emma sudah tak sabar lagi untuk bertemu dengan suami dan anak-anaknya. Emma sangat bahagia namun juga tak sabar mengobati rasa penasaran dan kecurigaaannya terhadap suaminya. Setelah beberapa jam terjebak macet akhirnya Emma tiba di bandara dan segera melakukan check in. Penerbangan dengan cuaca yang aman membawanya kembali dengan selamat. Suaminya telah menunggunya di bandara. Dari kejauhan Emma melihat suaminya melambaikan tangan kepadanya, Emma tersenyum dan membalas lambaian tangan suaminya. Ada rasa rindu yang menggebu namun pula ada rasa curiga yang tersembunyi di balik kebahagiaannya. Sebisa mungkin Emma bersikap tenang agar suaminya tak curiga. Emma mencium tangan suaminya dan suaminya membalas merangkulnya. Entah mengapa Emma merasakan sesuatu yang berbeda, ia menatap mata suaminya, seperti ada yang tersembunyi, wajah suaminya seperti penuh beban, seperti tak bahagia
" sepertinya ada sesuatu yang tidak beres, aku seperti tak mengenali suamiku, aku bisa merasakan dari pelukannya yang tak seperti biasanya, cara dia menatapku dan tingkahnya mencurigakan. Tetapi semoga ini hanya perasaanku saja"
batin Emma.
Dari bandara Emma dan suaminya langsung berangkat kembali ke rumah. Setelah menempuh hampir dua jam perjalanan akhirnya mereka tiba di rumah. Emma sangat bahagia bisa berkumpul kembali dengan keluarganya terlebih anak-anaknya.
Untuk sementara Emma sedikit melupakan perasaan curiganya dan kembali melanjutkan kehidupannya seperti biasa.
************
Di bulan Agustus seperti biasa untuk memeriahkan HUT kemerdekaan RI diadakan berbagai macam perlombaan. Setiap desa mempersiapkan peserta lombanya, begitu pula di desa tempat Emma tinggal. Emma turut ambil bagian sebagai peserta karnaval. Sebenarnya Emma menolak karena masih merasa lelah namun Tasya, tetangga sekaligus teman Emma memaksanya, Emma tak tega menolak karena Tasya sudah mempersiapkan kostum karnaval untuknya. Di tengah persiapan karnaval ada banyak mata yang menatap ke arah Emma setiap kali Emma berbicara dengan Tasya. Tatapan-tatapan itu bukan tatapan biasa. Emma bisa merasakan ada yang berbeda. Emma merasa tak nyaman dan merasa curiga namun Emma berusaha bersikap normal dan mencoba mengabaikan pikiran-pikiran negatif yang mengganggunya.
Kegiatan karnaval berjalan dengan lancar, namun ada sesuatu yang masih mengganggu pikiran Emma. Ia sempat mendengar cerita dari tetangganya tentang perselingkuhan Tasya dengan seorang pria beristri. Ini masalah Tasya tetapi perasaan Emma sangat kuat kalau ini ada hubungannya dengan kecurigaannya kepada suaminya. Tak hanya asal curiga kali ini Emma berusaha mencari tahu.
" kenapa yang ada di pikiranku adalah suamiku yang berselingkuh dengan Tasya?? Ah ini tidak mungkin, Tasya adalah temanku, mustahil dia melakukan ini kepadaku"
Emma berbicara di dalam hatinya. Ia berusaha melupakan semua hal yang mengganggu pikirannya dan kembali menjalani kehidupannya seperti biasa. Meskipun seringkali muncul rasa curiganya namun ia berusaha keras untuk mengabaikannya.
Hari demi hari berlalu, Emma semakin dihantui rasa penasaran, usahanya untuk melupakan kecurigaannya sia-sia. Ia mencoba untuk mencari tahu, diam-diam ia memeriksa ponsel suaminya namun ia tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Sejauh ini ia melihat semuanya baik-baik saja bahkan Tasya masih sempat datang ke rumahnya sekali, dan tak ada yang mencurigakan dari sukap Tasya.
Akhirnya Emma memutuskan untuk diam dan tak peduli dengan perasaan curiganya. Emma hanya bisa berdoa dan berharap semuanya baik-baik saja.
Di suatu senja, Emma duduk bersantai bersama suami dan anak-anaknya. Suaminya duduk di tangga depan rumah dan Emma bersama anak-anaknya duduk di kursi teras rumah. Sesekali Emma melirik suaminya yang terlihat sibuk memainkan ponselnya. Tanpa pembicaraan, hanya Emma yang sesekali bercanda dengan anak-anaknya. Ada perasaan curiga, tiba-tiba jantung Emma berdebar kencang, perasaannya tak tenang. Sekali lagi ia melirik ke arah suaminya namun suaminya masih tetap sibuk memainkan ponselnya, ia kelihatan sangat serius. Rasa penasaran Emma pun muncul. Ia ingin tahu apa yang membuat suaminya begitu sibuk dengan ponselnya tanpa peduli dengan keberadaan Emma dan anak-anaknya. Akhirnya dengan diam-diam Emma berjalan menuju ke arah suaminya dari belakang. Suaminya tidak menyadari kedatangan Emma. Emma dapat melihat dengan jelas layar ponsel suaminya.Deg... dadanya tiba-tiba terasa sesak dan tubuhnya lemas membaca sesuatu di ponsel suaminya, ia dapat melihat dengan jelas suaminya ternyata sedang mengobrol dengan Tasya melalui pesan whatsapp.
Ada yang berbeda dari isi pesan mereka,
Mencurigakan.
" Apa maksud semua ini?"
Tiba-tiba Emma bertanya. Tentu saja suaminya sangat kaget karena dia tidak menyadari kehadiran Emma dan juga tidak menyangka Emma sudah membaca semua pesan. Ia terlihat panik dan buru-buru menghapus semua pesan namun terlambat karena Emma sudah membaca semuanya.
Tanpa menunggu jawaban dari suaminya Emma berjalan cepat memasuki kamarnya, kepalanya terasa pusing, dadanya sesak.
Tak lama suaminya menyusul Emma ke dalam kamar memeluknya dan berusaha menjelaskan, airmata Emma mengalir deras.
" Sayang aku bersumpah aku tidak punya hubungan apapun dengan Tasya, aku hanya sekedar iseng mah, tak ada yang istimewa. Tolong percayalah kepadaku"
" bagaimana mungkin aku percaya pah, aku melihat dan membaca dengan jelas chattingan kalian yang begitu mesra, bagaimana bisa aku percaya kalau kalian tak ada hubungan apapun? Aku sudah curiga dari awal pah, jujurlah aku hanya ingin kamu jujur padaku pah, meskipun menyakitkan aku ingin kamu katakan yang sebenarnya, tolong jangan berbohong kepadaku pah."
Suaminya terdiam untuk beberapa saat dan kemudian berkata
" sayang, aku tidak mungkin mengkhianatimu, aku sangat mencintaimu dan anak-anak kita, sumpah aku hanya iseng dan tak ada yang istimewa, aku berjanji tidak akan menghubungi Tasya lagi, akan kuhapus nomornya mah, percayalah aku tak berbohong padamu, jujur aku tak puny niat untuk berselingkuh"
Emma berhenti menangis, ia tak tega melihat suaminya tertunduk diam dan menangis, hatinya tak tega. Meskipun ia belum bisa percaya ucapan suaminya namun ia merasa kasihan melihat suaminya. Pria yang sangat dicintainya yang sangat memanjakannya, yang begitu menyayanginya. Emma berpikir tak mungkin suaminya melakukan itu kepadanya. Meskipun hati kecilnya memberontak tak percaya namun ia berusaha untuk menerima semua penjelasan suaminya dan memaafkan suaminya. Ia berusaha percaya kepada janji suaminya. Ia tak ingin berdebat lagi
Suaminya memeluknya erat dan mengecup keningnya.
Keesokan harinya Emma merasa kehilangan semangat untuk beraktifitas, hatinya masih belum tenang dan pikirannya masih terganggu dengan kejadian kemarin. Ia sudah berusaha keras untuk melupakan, menganggap hanya salah paham tetapi ia gagal. Dorongan dari dalam hatinya untuk mencari tahu sangat besar. Emma bingung apa yang harus dilakukannya, ia ingin meneriksa kembali ponsel suaminya namun ia tak ingin membuat suaminya tersinggung.
Ketika suaminya sedang mandi dan meninggalkan ponselnya di meja kamar Emma akhirnya tak dapat menahan diri dan mencoba memeriksa ponsel suaminya. Ia sangat kesal mengetahui suaminya telah mengganti pola keamanan di ponselnya. Hal ini membuat Emma semakin curiga. Emma berusaha untuk bersikap normal di depan suaminya dan berjanji di dalam hatinya untuk melakukan apapun demi mendapatkan kebenaran agar hatinya tenang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!