Grace Elysia Glovver, wanita berusia 30 tahun yang bekerja sebagai CEO di perusahaan kakak keduanya. Parasnya sangat amat cantik dan mempesona, membuat siapapun kagum dengan kecantikannya. Dia besar di mansion utama keluarga Glovver, namun, dia hanyalah dianggap petaka bagi keluarga tersebut karena terlahir sebagai putri satu-satunya dalam sejarah keluarga Glovver.
Grace lahir dari pernikahan kedua ayahnya, istri pertama ayahnya masih hidup dan mereka tinggal bersama di mansion utama. Kakak pertamanya, Eiden Killian Glovver dan istrinya tinggal di mansion barat. Dan kakak keduanya masih tinggal di mansion utama karena belum menikah.
Dari pernikahan ayah dan ibunya, dia menjadi takut untuk memulai sebuah hubungan bernama pernikahan. Dia pun tidak pernah berpacaran sejak duduk di bangku SMA sampai saat ini usianya genap 30 tahun. Dia pun tidak memiliki keinginan untuk menikah seumur hidupnya.
...visual Grace...
Eryx Mavros Baldwin, pria berusia 35 tahun yang merupakan pemilik dari perusahaan EM company. Eryx dikenal sebagai orang yang dingin dan tidak berekspresi sama sekali, wajahnya memang tampan dan menawan, sayangnya sikap dan perlakuan nya tidak mencerminkan wajah tampannya.
Dia pernah menikah dengan seorang wanita cantik keturunan Yunani dan bercerai satu bulan setelah pernikahan nya, pernikahan itu atas dasar paksaan dari orang tua Eryx saat dirinya berusia 32 tahun. Dia memiliki satu kelainan yaitu dirinya dinyatakan mandul pada usia 35 tahun.
Karena rasa malunya dia tidak pernah membicarakan nya dengan keluarga besar dan hidup dengan normal. Ayahnya dan ayah Grace sangat dekat, bahkan mereka direncanakan akan menikah dalam waktu dekat tanpa sepengetahuan mereka. Eryx pun tidak merasa ingin menikah karena masalah internal nya, dia takut tidak dapat meneruskan gen keluarganya karena mandul. Dia memiliki satu kakak perempuan yang sudah menikah dan tinggal jauh dari dirinya.
...visual Eryx...
Davian Lucius, pria berusia 29 tahun yang merupakan CEO perusahaan ZX company milik ayahnya. Dia bekerja di sana atas permintaan ibunya. Sejujurnya dia sudah memiliki pekerjaannya sendiri sebagai pelatih bela diri di salah satu tempat pelatihan terbesar di kota XY. Tubuhnya tegap nan perkasa, wajahnya pun tampan membuat semua orang tergila-gila padanya.
Davian sendiri belum memiliki rencana untuk menikah karena masih fokus pada pengobatan jantungnya. Dia didiagnosa gagal jantung bawaan pada usia 10 tahun dan diperkirakan akan hidup dalam waktu 10-15 tahun ke depan. Namun, dia mampu membuktikan bahwa dia dapat hidup lebih dari pada itu.
Saat ini Davian tidak memiliki tujuan hidup, dia sudah mengumpulkan seluruh hartanya untuk dia berikan ke orang yang paling dicintainya suatu saat, beberapa kali dia menjalin hubungan, dia selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari pasangannya. Hal itu menimbulkan trauma yang berat baginya. Dia pun berjanji jika mendapatkan cinta sejati, dia akan mencintai wanita itu dengan sepenuh hatinya.
...visual Davian...
...****************...
London, 23 Maret 2023
Matahari mulai bersinar di kota London, semua orang beraktivitas seperti biasanya. Pedagang yang berdagang, pekerja yang bekerja dan guru yang mengajar. Tidak ada yang menarik pada hari itu, begitu pun hari-hari lain bagi seorang wanita cantik yang tengah duduk manis di dalam sebuah mobil sedan hitam.
Mata hitam legam itu menelisik memandangi suasana kota yang cukup ramai. Dia kembali ke arah tablet nya untuk memantau pekerjaan nya dari jauh. Namanya Grace Elysia Glovver, dia membaca perlahan kontrak kerjasama nya dengan EM company. Karena mereka akan memulai rapat satu jam lagi.
Pintu mobil dibukakan oleh satpam yang berjaga, satpam itu menyapa Grace, Grace hanya membalas singkat dan berlalu pergi. Menurut karyawan lain, dia terlihat angkuh dan mahal senyum, wajahnya yang tegas membuat semua orang mengiranya sombong karena memiliki pekerjaan dari kakaknya.
Grace memasuki ruangannya dan mulai duduk di kursi kebesarannya. Seorang sekretaris masuk dan memberitahukan bahwa rapat akan segera dimulai, Grace pun bergegas bangkit dari duduknya untuk menghadiri rapat itu. Suasana ruang rapat sangat tenang dan kontrak berjalan lancar tanpa hambatan.
"Nona Grace," panggil seorang pria yang merupakan pemilik perusahaan EM company.
"Ada apa tuan? Anda membutuhkan sesuatu?" tanyanya ramah.
"Jika ada waktu luang, bisakah kita minum sebentar?" tanya pria itu dengan sopan.
Grace memandangi asistennya, sang asisten pun dengan cepat memeriksa jadwal Grace. Sang asisten memberitahukan bahwa jadwalnya akan kosong hingga siang, dan Grace pun menyetujui ajakan sang pria untuk minum.
Di sebuah restoran terkenal mereka duduk berhadapan tanpa pembicaraan apapun, mereka menikmati makanan dan minuman yang disajikan oleh pramusaji. Pria itu memulai pembicaraan dengan memperkenalkan diri, namanya Eryx Mavros Baldwin. Grace mengangguk paham, dan membalas memperkenalkan dirinya.
"Tujuan saya mengajak anda adalah, tampaknya saya tertarik dengan cara anda berbicara dan bertindak," ucapnya. Grace hanya mengangguk.
"Saya rasa, saya tertarik dengan anda sejak pertama kali bertemu, saya berencana mencari seorang istri, apa anda tertarik?" tanya pria itu menghentikan tangan Grace yang tengah memotong steaknya.
"Maksud anda tuan?" tanya Grace memvalidasi perkataan Eryx.
"Anda pasti mengenal Johannes Baldwin," ucap Eryx.
"Lalu?" tanya Grace sambil menatap Eryx.
"Bukankah anda dijodohkan dengan saya oleh orang tua anda nona?" balas Eryx, Grace melupakan perkataan ibu pertamanya.
Beberapa minggu yang lalu, istri pertama ayahnya datang menemuinya di kantor. Dia membicarakan pernikahan putra keduanya dan juga pernikahan Grace. Sang ibu pun merekomendasikan seorang pria, namun, Grace tidak jelas mendengar nama pria itu.
Jadi pria yang akan dijodohkan dengannya adalah pria dihadapannya? Grace sampai tidak dapat berkata-kata lagi dan tidak menjawab perkataan Eryx. Eryx pun hanya diam saat tidak respon dari Grace. Tampaknya wanita itu tidak mengingat apapun.
Acara makan bersama pun usai, Grace berpamitan pada pria itu dengan sopannya dan pria itu pun juga sama halnya dengan dirinya. Setelah mobil Grace pergi, Eryx tampak menelpon seseorang dan segera bergegas pergi ke tempat tujuannya. Dia yakin bahwa Grace akan menerima kontrak pernikahan dengannya.
Malam ini Grace diminta ibunya untuk makan malam bersama di sebuah restoran milik alm. Ayah dari istri pertama ayahnya. Dia keluar dari mobil dengan dress putih pilihan ibunya yang dipadukan dengan sepatu high hells merah untuk menambahkan nuansa anggun pada dirinya.
Dia menyapa sang ayah dan istri pertamanya, malam ini ibunya tidak dapat hadir karena acara sosial. Grace duduk di samping ayahnya, tidak ada percakapan di antara tiga orang tersebut. Tak lama sebuah keluarga datang menyapa ayahnya, dia sangat ingat bahwa itu adalah sahabat ayahnya, Johannes Baldwin.
Dan pria yang berdiri tepat di belakang mr. Baldwin tentu saja putranya, Eryx Mavros Baldwin. Dia tidak berekspresi sama sekali sama seperti Grace. Mereka kembali duduk dan mulai menyantap makanan sambil bercengkrama, sementara Grace dan Eryx hanya diam dan menikmati hidangan yang disajikan.
"Tuan Baldwin, bagaimana perjanjian kita?" ucap sang ayah memulai percakapan.
"Saya sangat setuju dan menyukai putrimu Jack, dia tampak cantik dan menawan, putra ku pasti akan tergila-gila," balas Johannes pada Jack.
Eryx berdehem, dia meminta waktu untuk mengajak Grace berbicara secara terpisah, mereka menyetujuinya dan membiarkan dua orang tersebut untuk saling mengenal. Di meja lain, Eryx memesan minuman untuk dirinya dan Grace.
"Saya harus jelaskan pada anda nona, saya hanya membutuhkan status anda sebagai istri saya" begitu ucapnya.
"Anda yakin memilih saya untuk menjadi partner anda tuan?" tanya Grace meyakinkan.
"Tentu, saya sudah mempertimbangkan semuanya," balas Eryx yakin. Grace mengangguk paham dan menyetujui perkataan Eryx.
Grace dan Eryx kembali ke meja tempat orang tua mereka berada, Grace menyetujui lamaran yang diberikan keluarga Eryx untuk dirinya. Pernikahan akan dilakukan dua minggu lagi dan semua persiapan akan ditanggung oleh keluarga Eryx.
Setelah makan mereka berpamitan satu sama lain dan pulang ke rumah masing-masing. Di dalam mansion para pelayan menyambut mereka dengan hormat. Grace kembali ke kamarnya, dia tidak bisa menolak ajak Eryx, dia sedikit menyesal menerima tawarannya. Sejak awal dia tidak pernah mau menikah dan tidak akan pernah menerima lamaran siapapun.
Namun, entah mengapa kali ini hati dan pikirannya tidak bisa sinkron, jika boleh jujur, Eryx adalah laki-laki sempurna yang diidamkan para wanita. Jadi sangat disayangkan jika menolak, toh dia hanya membutuhkan status istri untuk menyenangkan hati orang tuanya kan? Setelah berlarut-larut dalam pikiran yang mendalam, Grace memilih tidur.
...****************...
Paris, 25 Maret 2023
Davian Lucius, pria berbahu lebar itu turun dari pesawat, hari ini dia akan menghadiri sebuah acara fashion week atas ajakan temannya. Dirinya adalah CEO muda yang diangkat di perusahaan ayahnya. Seseorang menghampirinya dan menyambutnya dengan hormat.
Davian adalah orang yang sangat ramah, dia dapat berbicara dan berinteraksi dengan siapapun. Dia merupakan sosok yang humble dan mudah tersenyum. Di dalam mobil pun dia asik berbincang dengan supir yang dikirimkan temannya untuk menjemput dirinya.
Sesampainya di hotel, Davian segera merebahkan dirinya dan memandangi langit-langit, sejak tadi dadanya terasa sesak, untung dia dapat menahannya sedikit. Sejak kecil dia memiliki kondisi yang lemah, dan di diagnosa gagal jantung bawaan pada usia 10 tahun. Dari hari itu dia rutin menjalani terapi dan sangat menjaga pola hidup.
Sedikit saja dia kelelahan, jantungnya bisa saja berhenti berdetak, itu menyebabkan nyeri yang amat sangat sakit hingga dirinya kesulitan bernapas. Davian mulai membuka laptopnya, menelpon kedua orang tuanya dan mengerjakan beberapa pekerjaannya yang belum ia selesaikan di pesawat kemarin.
ting tong
Suara bel berbunyi.
Davian mengecek melalui lubang kecil di pintu, seorang pramusaji berada di depan kamarnya. Mungkin supir tadi memesankan makanan untuk dirinya.
"Selamat siang tuan Lucius, saya Kristian yang akan menjadi asisten tuan Lucius selama berada di Paris dan ini adalah Alina yang merupakan seorang pramusaji yang secara khusus dipekerjakan untuk mengantarkan makanan kepada tuan" jelas seorang pria paruh baya dengan sopan. Davian mengangguk paham.
Dia menyuruh pramusaji tadi untuk meletakkan makanannya di dalam saja dan dia harus segera keluar karena ada pekerjaan penting yang harus Davian kerjakan. Setelah mereka berdua pergi, Davian kembali ke aktivitasnya. Davian membaca sebuah email yang entah berapa lama belum ia buka.
Email itu berisi ajakan kerja sama dengan perusahaan EM company dua bulan lalu. Karena asistennya cuti selama tiga bulan, dia harus mengerjakan sendiri pekerjaannya. Terkadang ia pun sampai lupa istirahat yang malah memperburuk keadaan jantungnya.
Pagi-pagi sekali, Davian membuka gorden kamarnya, sejak semalam jantungnya terasa sakit dan membuatnya tidak dapat tidur dengan nyenyak. Dia membuka laci di samping tempat tidur dan mulai meminum obat yang berada di dalam sana. Davian memejamkan matanya, jika boleh jujur, dia ingin segera meninggalkan dunia dibandingkan harus terus merasakan sakit.
...****************...
London, 25 Maret 2023
Grace membuka matanya, tampaknya dia dapat tertidur setelah menambahkan sedikit dosis obatnya. Dia mulai bersiap dengan menggunakan blazer merah dengan celana panjang berwarna cream. Grace bergegas pergi menuju kantor untuk segera melanjutkan pekerjaannya. Sesampainya Grace di sana, seperti biasanya seluruh pandang mata tak sedap tertuju pada dirinya.
Dia tidak memperdulikan semua pandangan dan perkataan orang lain terhadap dirinya. Grace memulai pekerjaannya, karena acara pernikahannya dua minggu lagi, membuat pekerjaannya harus segera diselesaikan sebelum acara itu. Dia tau seberapa sibuk acara pernikahan, pengalamannya membantu kedua ibunya menyiapkan pernikahan kakak pertamanya, tentu membuatnya mengerti akan sesibuk itu.
Apalagi tidak mungkin setelah menikah dia dan Eryx akan langsung memulai pekerjaan, mereka pasti akan melakukan honeymoon atau sebagainya sesuai ritual keluarga mereka berdua. Handphonenya berdering, ada telepon masuk. Mirabella Nadeleine, wanita cantik yang merupakan sahabat Grace sejak kecil. Mereka saling mengenal ketika berusia tujuh tahun di akademi pertama dan menjalin hubungan persahabatan yang kuat.
Sifat Mirabel yang ceria dan Grace yang pendiam, membuat hubungan mereka menjadi sangat dekat, Mirabel akan sangat cerewet apabila bertemu dengan Greace, dan Grace akan selalu mendengarkan semua cerita Mirabel dengan seksama. Itulah alasan mereka bersahabat, mereka saling melengkapi satu sama lain.
"GRACE?! HEI BAGAIMANA BISA KAU AKAN MENIKAH?" tanya Mirabel dengan nada marah, Grace sampai menjauhkan ponsel itu dari telinganya.
"Tenanglah, kami hanya menikah karena kontrak," balas Grace santai.
"hei! kau selalu saja menyepelekan sesuatu, apa kau bilang? pernikahan kontrak? seperti yang di drama-drama itu kan?" tanya Mirabel antusias.
"aku tidak ingin membahas, cari tau sendiri, namanya Eryx Mavros Baldwin" ucap Grace to the point.
Dengan segera Mirabel membuka ponsel dan mencari tau tentang pria yang akan dinikahi sahabatnya. Mirabel membelalakkan matanya melihat betapa sempurnanya laki-laki yang akan dinikahi sahabatnya itu. dia bersorak gembira, akhirnya sahabatnya itu tidak jomblo dan mendapat pasangan.
"Diamlah, aku membenci orang itu," ucap Grace sarkas. Mirabel pun diam tak berkutik. Dia mulai mencari tahu orang yang akan dinikahi Grace dua minggu lagi.
London, 27 Maret 2023
Eryx membuka dokumen-dokumen yang menumpuk di atas mejanya. Dokumen itu adalah dokumen yang harus ditandatangani hari ini juga, matanya terfokus pada setiap kata dan tulisan yang ada di dalam dokumen-dokumen itu.
Saat akan membuka lembaran berikutnya, tiba-tiba kepala Eryx berdenyut, rasanya sangat amat sakit hingga dia menjatuhkan pena yang sejak tadi digenggam erat olehnya. Eryx berusaha mengambil ponsel di atas meja untuk menghubungi sang asisten yang tengah bekerja di ruang sebelah.
Sayang sekali denyutan itu terasa kian memberat hingga membuat Eryx merasa lemas. Tangannya tak sengaja menyenggol gelas di sebelah laptopnya, gelas itu pun jatuh ke lantai dan pecah. Pecahan itu tidak terdengar oleh Eryx dan tak butuh waktu lama, dia pingsan.
Beberapa jam kemudian
Eryx terbangun, mendapati dirinya sudah berada di rumah sakit. Ia memegang kepalanya sambil meringis, matanya berusaha melihat siapa pun yang ada di dekatnya.
"Diam lah!" seru seorang gadis yang berjalan ke arahnya.
Eryx terdiam berusaha memfokuskan pandangannya ke arah gadis itu, gadis cantik yang tampak familiar mendekati dirinya dan memeriksa keningnya. Jantung Eryx tiba-tiba berdegup kencang, perasaan yang sama ketika ia pertama kali bertemu mantan istrinya.
Perasaan itu membuat Eryx tidak fokus dengan dirinya sendiri. Eryx tersadar dari lamunannya saat gadis itu menepuk pundaknya pelan.
"maaf, Grace" ucap Eryx ketika Grace menepuk pundaknya.
Grace, gadis yang sejak tadi menunggu Eryx bangun dari pingsan nya. Alasan pertama dia datang karena ayahnya yang bersikeras memaksa nya untuk menemui Eryx.
Grace awalnya berencana ke kantor Eryx untuk membahas pernikahan dan kontraknya. Saat mobilnya terparkir di depan kantor Eryx, sebuah ambulance tiba-tiba saja muncul dan terparkir tepat di belakang mobil Grace.
Melihat itu, membuat Grace bertanya-tanya, apakah ada seseorang yang dalam bahaya? Begitu pikirnya. Dia sama sekali tak terpikirkan bahwa orang itu ada adalah Eryx.
Grace pun masuk dan menuju meja resepsionis untuk menanyakan apakah Eryx ada di ruangannya atau tidak? Pasalnya ponsel Eryx tidak dapat dihubungi oleh dirinya sejak satu jam yang lalu. Mungkin Eryx sedang rapat atau sedang sibuk, Grace sama sekali tidak berpikiran buruk terhadap laki-laki itu.
Resepsionis pun langsung meminta Grace untuk menemui Eryx di ruangannya. Dengan segera Grace masuk menuju lift dan tepat saat itu juga, Grace dan tenaga medis tadi berpapasan.
Mata Grace terbelalak melihat pasien yang dibawa tenaga medis itu, dengan segera Grace mengikuti mereka keluar. Eryx dimasukkan ke dalam mobil ambulance dan Grace pun ikut masuk.
Petugas medis kala itu sedikit bingung ketika Grace tiba-tiba menerobos masuk ke dalam ambulance, karena sejak tadi tidak ada gadis itu di dalam ruangan sang pasien. Hanya ada seorang laki-laki dengan jas yang diyakini itu asisten pasien.
"Maaf, nona siapa?" tanya salah seorang petugas medis.
"Saya? Saya kekasih nya" balas Grace singkat. Petugas itu mengangguk paham dan langsung menutup pintu ambulance.
Kekasih??
Apakah Grace sedang bermimpi?
Grace merutuki dirinya sendiri ketika mengingat dirinya mengucap bahwa dia adalah kekasih Eryx. Ambulance pun segera melaju menuju rumah sakit terdekat untuk dapat segera menolong Eryx.
...****************...
lanjutan.....
"maaf, Grace" ucap Eryx ketika Grace menepuk pundaknya.
"dokter bilang kau kelelahan dan membutuhkan istirahat," balas Grace setelah selesai mengecek kondisi Eryx dan menekan tombol untuk memanggil ners yang berjaga.
Tak lama salah seorang ners perempuan menghampiri Grace dan memeriksa kondisi Eryx secara keseluruhan. Perawatan di bangsal vvip sangat jauh berbeda dengn bangsal lainnya, karena perawatan di sini dibandrol dengan harga yang sangat fantastis.
Ners pun keluar dari ruangan setelah menyampaikan kondisi Eryx saat ini. Grace beralih duduk di kursi yang berada di samping ranjang rumah sakit. Dia membuka ponselnya untuk menghubungi keluarga Eryx dan keluarganya.
"kenapa kau bisa ada di sini Grace?" tanya Eryx.
Grace mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam tas. "saat itu aku hendak menemui di kantor, sayang sekali aku melihat kejadian tak terduga," balas Grace mempersingkat cerita.
Eryx mengangguk paham. Eryx meminta Grace untuk mengambilkan air mineral yang berada di nakas, dia sangat kehausan setelah tidur panjang. Grace membantu Eryx minum.
Dug
Degupan itu kembali muncul
Eryx mengambil gelas dari tangan Grace, tangan mereka bersentuhan. Jantung Eryx semakin cepat terpacu, berbeda dengan Grace yang langsung menarik tangannya. Eryx menormalkan ekspresi terkejutnya.
"setelah ini ibumu datang, aku harus kembali ke kantorku," ucap Grace ditengah-tengah kesunyian yang ada.
"baiklah, terimakasih telah menjaga ku," balas Eryx tenang, dia meletakkan gelasnya ke nakas dan kembali ke posisi semula.
Eryx melihat sesuatu yang berbeda dari Grace, ekspresi Grace kali ini berbeda dengan ekspresi Grace biasanya. Dia lebih tenang, wajah begitu cantik dengan polesan make up dan bibir itu, seketika Eryx menepis pikiran kotornya terhadap bibir Grace.
Tak beberapa lama, ibu Eryx datang dengan wajah cemas, dia langsung menghampiri anaknya tanpa menyapa Grace. Grace pun hanya terdiam canggung ketika ibu Eryx datang.
"mom, ada Grace di sini," ucap Eryx.
Seketika ibunya sadar dan menoleh ke belakang, melihat Grace yang berdiri kaku di sebelah pintu. Ibunya langsung menghampiri grace dan berkata "maaf kan saya Grace, saya terlalu cemas pada Eryx hingga tidak melihat mu,"
Grace tersenyum hangat dan mengangguk, itu bukan masalah yang besar, lagi pula itu hal yang wajar karena Eryx adalah anaknya. Wajar jika ibu mengkhawatirkan putranya bukan?
Grace pun segera berpamitan untuk kembali ke kantornya, Eryx dan ibunya mengangguk setuju dan berterimakasih atas kebaikan Grace. Mata Eryx terfokuskan pada punggung Grace yang perlahan menghilang dari ruang rawatnya.
"apa kau mulai tertarik dengannya, Eryx?" tanya sang ibu.
"kurasa begitu, Bu" balas Eryx.
...****************...
Malam hari
Ruang rawat Eryx
Keluarga Grace mengunjungi Eryx yang dirawat di rumah sakit. Mau tidak mau Grace harus ikut, dia menunggu di luar karena sudah menemui Eryx siang tadi. Grace membuka ponselnya untuk membalas pesan dari Mirabel sahabatnya.
Mirabel bilang dia akan berkunjung ke kantor Grace besok, dia juga mengatakan akan mengenalkan Grace dengan seseorang. Grace hanya pasrah dengan sahabatnya itu, mau dilarang bagaimana pun Mirabel tetaplah Mirabel yang keras kepala.
Hanya satu yang Grace paling tau dari sahabatnya itu, bahwa Mirabel menyukai kakak keduanya, Azrael Orpheus Glovver. Namun, sayang sekali Azrael sudah memiliki kekasih dan sudah menjalin hubungan selama dua tahun.
Bahkan Azrael dan kekasihnya berencana untuk menikah, Grace tau bahwa Mirabel akan sakit hati mendengar berita itu. Grace harus menuruti semua permintaan Mirabel agar sahabatnya itu tidak berlarut-larut memikirkan Azrael.
"kau sudah besar rupanya, Grace," ucap seorang laki-laki yang duduk di samping nya.
"peduli apa kau padaku?" tanya Grace sarkas.
"aku kakakmu, Grace" ucap laki-laki itu.
"berhenti membual, tuan Eiden, sejak dulu kau tidak menganggap ku sebagai adikmu bukan? Begitupun Azrael," balas Grace.
Laki-laki itu adalah kakak pertamanya, Eiden Killian Glovver. Grace menatap Eiden dengan serius. Selama 29 tahun ini dirinya tidak dianggap sebagai adik dari Eiden maupun Azrael, lantas mengapa saat ini Eiden mengakui dirinya?
"lupakan kejadian di masa lalu, Grace, saat itu aku memang belum menerima mu" ucap Eiden tenang.
"aku tidak butuh pengakuan mu, Eiden" ucap Grace berlalu pergi meninggalkan Eiden.
Usia Eiden dan Grace terpaut tidak begitu jauh, usia Grace saat ini 32 tahun dan Eiden 37 tahun, sedangkan Azrael 33 tahun. Dari pernikahan Eiden dan Eleanora Madison, istrinya, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Hael Zyran Glovver yang saat ini usianya 10 tahun.
Grace memilih untuk menenangkan dirinya di rooftop rumah sakit, hatinya sangat amat sakit mendengar setiap perkataan dan hinaan yang dilantunkan Eiden dan Azrael selama 29 tahun ini.
Anak haram
Hama
Bocah sialan
Anak dari perebut suami orang
pelacur
Dan masih banyak lagi. Grace menutup matanya, air matanya tiba-tiba jatuh, dadanya sesak dan sangat amat sakit. Dia berdiri di pinggir pagar rooftop. Sembari menangis dan melihat lalu lintas di bawah sana.
'tidak masalah Grace, semua akan baik-baik saja' tuturnya dalam hati.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!