Hutan Yang Begitu Sunyi Juga Beberapa Pohon Di Sana Mati Karena Suhu Di Hutan Itu Sangat Panas Karena Berdekatan Dengan Gunung Yang Di Huni Oleh Naga Api
Seorang Putri Raja Yang Cantik Juga Rupawan Sedang Bertahan Hidup Di Dalam Hutan Itu
Karena Semua Aura Kekuatan Putri Raja Itu Hilang Akibat Efek Samping Dari Penawar Racun Yang Di Minumnya Agar Racun Di Lama Tubuhnya Hilang
Putri Itu Pergi Berkelana Untuk Mencari Kekuatannya, Ia Memakai Kekuatan Terakhirnya Yaitu Sihir Teleportasi.
Tapi Karena Kekutanya Tidak Cukup, Sihir Teleportasi Tidak Berfungsi Dengan Baik, Alhasil Dia Tiba Di Sebuah Hutan Yang Di Mana Di Kuasai Oleh Naga Api, Tapi Putri Tidak Mengetahui Hal Itu
Dione Arloy Harment, Yang Awalnya Dione Arloy Bahram Putri Mahkota Kerajaan Galaxium.
Sekarang Ia Di Kenal Sebagai Duchess Harment, Wanita Yang Kuat Dan Tangguh, Belum Lagi Wilayahnya Salah Satu Wilayah Terluas Di Kerajaan Galaxium.
Yang Awalnya Kekuatanya Yang Begitu Kuat Dan Hebat, Tidak Ada Siapapun Yang Bisa Melawanya, Walaupun Begitu Duchess Tetap Patuh Pada Perintah Ayahnya Gevarnest Arloy Bahram Raja Kerajaan Galaxium
Masyarakat Di Wilayah Itu Sangat Patuh Dan Mengharomati Duchess Harment Karna Sikapnya Yang Begitu Dewasa Dan Bijaksana Padahal Umurnya Belum Cukup 25 Tahun.
Belum Lagi Orang-orang Yang Bekerja Sama Dengan Duches Bukan Hanya Dari Golongan Manusia Biasa Tapi Juga Dari Golongan Penyihir Dan Golongan Raksasa
Bangsa Orc Yang Di Kenal Sangat Buas Dan Kejam Itu Bisa Di Taklukan Putri Berkat Ketangkasan Dan Kekuatannya Yang Berda Di Level Pali Atas, Bisa Di Bilang Duchess Hatment Adalah Waniat Terkuat Di Benua Itu.
Tapi Sayangnya, Kekuatan Itu Bukan Miliknya Di Kehidupan Ini Tapi Miliknya Di Kehidupan Sebelumnya (Kehidupan Kedua), Jadi Putri Sedang Mencari Kekutanya Di Kehidupan Ini
***
Tak Terasa Sudah Sebulan Dione Berjalan Di Hutan Tandus Itu
Dione Berbalik "Haa..." Melihat Ke Depan, Mulai Berjalan Tanpa Arah "Kenapa Aku Harus Terlempar Di Sini?" Melihat Langit Malam "Padahal Ini Sudah Malam Tapi Suhu Di Sini Panas Seperti Siang Hari?"
Mencari Tempat Untuk Berteduh
Dione Duduk Si Bawah Pohon Yang Masih Cukup Besar Dan Tinggi, Dione Mengambil Makanan Dari Dalam Tasnya "Menyebalkan" Makan Roti Keras "Jika Aku Tau Seperti Ini, Makanan Ku Tidak Akan Ku Letakan Di Ruang Sihir" Sedih
Aura Kekuatan Dione Tinggal 5%, Karena Awalnya 10% Tapi Di Pakai Untuk Melakukan Teleportasi Kekuatannya Pun Berkurang Dengan Cepat, Dione Pun Tidak Bisa Memakai Kekuatan Sihirnya
"Ayah, Anak Mu Kelaparan" Mencoba Membuat Api Tapi Hanya 30 Detik Menggosokkan Kayu Api Langsung Menyala, Dione Sampai Terkejut "Wah" Melihat Gunung "Tolong Jangan Dulu Meletus, Tunggulah Sampai Aku Pergi Dari Sini Ya"
Dione Mengeluarkan Roti Dari Tasnya "Huaa" Menangis Tidak Ada Air Mata "Keras" Makan
Setelah Makan, Dione Melanjutkan Perjalanannya
3 Hari Kemudian
Seperti Biasa Setelah Makan Dione Melanjutkan Perjalanan, Tanpa Dione Sadari Ia Memasuki Portal Sihir Yang Di Buat Naga Api
Setelah 20 Menit Dione Berjalan, Ia Baru Sadar Jika Di Sekelilingnya Di Tumbuhi Pepohonan Yang Begitu Banyak Dan Terdapat Banyak Sekali Hewan-hewan
"Ada Yang Aneh" Batin Dione Sambil Melihat Sekeliling Tapi Karena Kelelahan Dan Kelaparan, Indra Pendengaran Dione Terfokus Pada Sesuatu Yang Ia Butuhkan
Dione Berbalik "Air" Mendengar Suara Air Yang Mengalir, Dione Mulai Berjalan Dengan Cepat Menuju Ke Arah Air
Hewan-hewan Yang Ada Di Dalam Hutan Itu Melihat Ke Arah Dione
Setelah 15 Menit Dione Berjalan, Ia Pun Sampai Di Air Terjun.
Dione Menangis Karena Terharu Melihat Air , Tak Berpikir Lama Dione Langsung Melompat Ke Air Tanpa Ia Ketahui Semua Pergerakannya Di Pantau Oleh Naga Api
Dione Muncul Di Permukaan "Wahhh Aku Hidup" Memperbaiki Rambutnya, Dione Berenang Di Sekitar Air Terjun
Naga Api Yang Sudah Merubah Wujudnya Menajdi Manusia Itu Melihat Dione Yang Sedang Berenang "Jadi Dia, Wanita Yang Mendapatkan Keberkahan Dari Kakek Suci!!"
"Dan Dia Juga Yang Selalu Memaki Kita" Lanjut Naga Hijau (Naga Hutan) Yang Saat Itu Sedang Mengunjungi Naga Api
Dione Merasakan Ada Pergerakan Dalam Air, Ia Pun Dengan Cepat Pergi Dan Naik Ke Permukaan
naga Api Dan Naga Hutan Mendekati Dione
"Kau Takut?" Tanya Yan (Naga Hutan)
Pergerakan Dione Terhenti, Ia Melihat Ke Arah Suara "..?" Berdiri Tegak Sambil Memperbaiki Rambut Dan Pakainya "Maaf, Siapa Kalian?" Bersikap Biasa
"Apa Kakek Suci Bercanda? Bisa-bisanya Di Memberikan Anugrah Pada Manusia Yang Tidak Memiliki Kekuatan Apa-apa" Ujar Xien (Naga Api) Dingin arti
Dione Diam
"Kau Benar Juga, Hanya Dengan Ayunan Tanganku Di Bisa Langsung Mati" Lanjut Yan
"Entah Kenapa Aku Kesal, Tapi Apa Yang Mereka Katakan Memang Benar. Jika Mereka Menyerang Ku Sekarang, Pasti Aku Akan Mati" Batin Dione Yang Masih Diam Dan Berpura-pura Bodoh Dan Tidak Mengerti Apa Yang Mereka Katakan
Tiba-tiba Tubuh Dione Kering Dan Dua Orang Yang Berjubah Putih Dan Berambut Perak Menghampiri Mereka
Dione Mundur Tepat Pada Saat Itu Buaya Yang Begitu Besar Melompat Ke Arah Dione
Seorang Pria Dan Wanita Berambut Perak Itu Berlari Ke Arah Dione Tapi Mereka Kalah Cepat Dengan Gerakan Dione Yang Membunuh Buaya Itu Dengan Belatinya
"Haa.. Buaya Darat Sialan" Cerutu Dione, Ia Melihat Tubuhnya Yang Terciprat Darah Buaya "Aku Baru Saja Mandi Dan Sudah Dikeringkan, Kau Malah... " Dione Melihat Buaya, Buaya Itu Juga Melihat Kearahnya, Dione Terkejut Dan Mundur
Kerajaan
Daniel Melihat Para Pelayan Yang Sibuk Dari Balkon Kamarnya Dengan Ekspresi Datar
Tok.. Tok.. Tok..
"Kak" Panggil Willy
Daniel Melirik Ke Belakang
Willy Mendekati Daniel Lalu Memegang Pundak Daniel "Jika Tidak Suka, Jangan Di Paksakan Kak"
Daniel Menghela Nafas Kasarnya "Tapi Aku Harus, Willy" Melirik Willy
William Masuk
"Bagaimana Jika Kita Nikah Bersama?"
Daniel Dan Willy Melihat William
"Apa Maksud Mu?" Tanya Daniel
William Berdiri Di Sebelah Daniel "Aku Sudah Mendapatkan 3 Wanita Yang Menurut Ku Bagus (Bohong, Hanya Ingin Menemani Daniel)"
Kedua Saudaranya Kaget Juga Bingung
"Apa Kak Dione Dan Ayah Tau?" Tanya Willy
"Tidak" Jawab William
"Tidak Waras" Batin Willy Sambil Menggelengkan Kepalanya
"Sudah, Aku Baik-baik Saja" Ujar Daniel "Jangan Khawatir, Aku Tidak Masalah Dengan Pernikahan Ini Hanya... " Berbalik Melihat Pintu Gerbang Masuk "Aku Merindukannya, Aku Ingin Dia Ada Disini"
Willy Dan William Melihat Daniel Lalu Melihat Gerbang
"Kami Juga Ingin Dia Ada Di Sini, Tapi Mau Bagaimana? Ayah Saja Tidak Bisa Membantah Keputusan Anak Perempuannya Itu" Jawab Willy
"Jangankan Ayah, Kita Juga Tidak Akan Bisa" Lanjut William
Daniel Menundukkan Kepalanya "Kau Sedang Apa Kak? Aku Harap Kau Baik-baik Saja Dan Tolong Cepatlah Kembali, Kami Merindukanmu" (Batin)
...
Hutan
Yan Dan Xien Tersenyum Mereka Pergi Menjauh Sedangkan Seorang Wanita Berambut Perak Ingin Menolong Dione Tapi Di Tahan Teman Prianya Yang Juga Berambut Perak
Shira (Naga Bercorak Putih) Menatap Lyr (Naga Bercorak Putih) "Kita Harus Membantunya"
Shira Dan Lyr Adalah Naga Yang Di Tugaskan Untuk Melindungi Dione Dan Mengantar Dione Ke Kastil Zephyr (Kastil Para Naga)
Lyr Melihat Dione Yang Mulai Menyerang Buaya "Tapi Dia Tidak Membutuhkan Bantuan Kita"
"...!! Dia Hanya Manusia Biasa, Bagaimana Dia Bisa Melawan Cestmal (Hewan Jahat) Yang Berada Di Level A?"
"Jangan Lupa, Dia Mendapatkan Anugrah Dari Naga Putih"
"Aku Tau , Tapi Sekarang Kondisinya... "
"Berisik" Ujar Yan Sambil Mengayunkan Tangannya Dari Jauh Membuat Shira Dan Lyr Terlempar
Dione Melirik Para Naga Itu Lalu Menatap Ke Arah Buaya "Aku Harus Mendapatkan Kelemahan Buaya Darat Ini" (Batin) Sudah Melukai Semua Tubuh Buaya Tapi Buaya Jantan Itu Masih Tetap Hidup
Dione Mulai Melawan Buaya Lagi
20 Menit Kemudian
Dione Mulai Kehabisan Tenaga "Sial... Ha.. Ha.. "
Buaya Itu Seringai
"Beraninya Binatang Ini!!" Dione Kesal "Aku Sudah Tau Kelemahan Mu Sialan"
Dione Pun Mendekati Buaya, Buaya Dengan Cepat Menggerakkan Ekornya Dan Menyerang Dione Tanpa Buaya Tau Ada Dua Belati Yang Menuju E Arah Dahi Dan Matanya, Tapi Buaya Itu Bagitu Lincah, Ia Menghentikan Belati Yang Menuju Ke Arah Matanya Tapi Belati Yang Menuju Ke Arah Dahi Tidak Sempat Ia Hentikan
Dione Seringai "Ok, Sudah Ku Duga.. Mata Mu"
Buaya Terkejut Dengan Serangan Dione Padanya Yang Membabi Buta Walaupun Serangan Dione Masih Belum Bisa Mendekati Mata Buaya Itu
"Ha.. Ha.. Ha... " Dione Berfikir Keras Bagaimana Bisa Mendekati Buaya Yang Level Kekuatan 5x Lebih Besar Dari Dione
"MATILAH MANUSIA" Geram Buaya, Dengan Cepat Ia Menyerah Dione.
Dione Berdiri Diam Sambil Memegang Kuat Belatinya, Para Naga Menatap Dione
"Apa Yang Di Lakukan Manusia Itu?" Tanya Yan
"...! Dia Mengorbankan Dirinya" Jawab Xien
Shira Dan Lyr Menatap Dione Dengan Perasaan Khawatir
Buaya Itu Menyerang Dione Dengan Ekornya, Dione Menghindar Tapi Saat Ekor Buaya Mengenai Kaki Dione, Dione Tidak Menghindar Dan Malah Ia Membuat Dirinya Jatuh, Buaya Dengan Cepat Mengigit Tapi Belati Di Tangan Kanan Dione Menancap Mulut Buaya Dari Dalam Lalu Belati Kiri Dione Menikam Mata Buaya
Buaya Melempar Dione, Dione Yang Terluka Cukup Parah Itu Bangun Dan Berjalan Ke Arah Buaya Yang Mengerang Kesakitan, Dione Berlari Dan Naik Ke Atas Punggung Buaya Dan Menikam Kedua Mata Buaya Dengan Bertubi-tubi
Setelah Buaya Itu Mati Dione Pingsan Diatas Bangkai Buaya
"Naga (Clerico) Sialan" Dione Menutup Mata
"Dalam Keadaannya Seperti Itu Pun, Dia Masih Sempat Memaki Kita" Ujar Yan
Xien Menatap Dione "Bodoh Tapi..." Melihat Buaya "Cestmal (Sebutan Hewan Besar Level Tertinggi) Itu Leven X!!!" Batin
Shira Dan Lyr Menghampiri Dione, Saat Mereka Mau Memindahkan Dione, Dione Bangun Luka-luka Yang Ada Di Tubuhnya Pun Hilang Walaupun Kondisi Fisiknya Masih Merasakan Sakit Dan Lelah
Xien Dan Yan Saling Memandang Begitu Pun Dengan Shira Dan Lyr
Dione Berdiri Dan Turun Dari Punggung Buaya "Ugh" Dione Menatap Buaya Yang Sudah Mati Bersimbah Darah, Dione Berdiri Lalu Melihat Ke Empat Naga Yang Juga Melihat Ke Arahnya
Xien Dan Yan Mendekati Dione
"Hebat Juga Kau Manusia Lemah" Ujar Yan
Dione Seringai "Naga Memang Selalu Di Ceritakan Memliki Watak Yang Sombong Dan Memiliki Wajah Tampan. Bagi Wanita Yang Membacanya Pasti Akan Memaklumi Karena Mereka Tampan" Menatap Yan "Tapi Jika Melihat Secara Langsung Seperti Ini.. Benar-benar Menyebalkan" (Batin)
"Terima Kasih" Jawab Dione
Xien Menatap Dione "Bukan Hanya Memiliki Anugrah Naga Putih Tapi Juga Anugrah Shatahial, Sepertinya Kau Manusia Yang Cukup Spesial"
Dione Hanya Tersenyum
"Apa Kau Tidak Ingin Mengatakan Sesuatu?" Tanya Xien
"...? Tidak" Jawab Dione Bingung
Xien Mengerutkan Keningnya "Kau Memasuki Wilayah Ku"
Dione Tersentak "Maaf, Saya Akan Segara Pergi Tapi Bisakah Saya Membersihkan Diri Saya Terlebih Dahulu?"
Keempat Naga Melihat Dione Dari Atas Sampai Bawah Yang Terlihat Berantakan Dan Ada Banyak Bercak Darah Buaya Juga Darahnya
Xien Berbalik "Waktu Mu 5 Menit Dari Sekarang" Pergi
Dione Menunduk "Baik, Terima Kasih" Berbalik
Yan Melihat Dione Lalu Berbalik Pergi Mengikuti Xien
Dione Membersihkan Diri "Huftt"
"Apa Kau Tau Siapa Kami?" Tanya Shira
Dione Berdiri "Mungkin Karena Aku Memiliki Sedikit Kekuatannya, Jadi Aku Bisa Tau Siapa Kalian" Berbalik
Shira Dan Lyr Saling Memandang
Dione Mendekati Mereka "Bisa Saya Minta Tolong?"
Shira Menatap Dione "Silahkan"
"Tolong Keluarkan Semua Yang Ada Di Dalam Cincin Ini"
Mereka Berdua Saling Memandang
"Kau Yakin? Ini Sangat Banyak" Jawab Lyr
Dione Diam "Kalau Begitu Pakaian Saja Dan Beberapa Makanan"
"Baiklah"
Makanan Dan Pakaian Keluar Dari Dalam Cincin
Dione Tersenyum "Terima Kasih" Dione Mulai Makan Dengan Lahap Setelah Itu Ia Mengganti Pakaiannya.
Dione Menyimpan Sisa Makanan Dan Pakaiannya Ke Dalam Tas Dan Mulai Menggendongnya "Sampai Bertemu Lagi" Melihat Shira Dan Lyr "Dan Terima Kasih Atas Bantuannya"
"Ambil Ini" Ujar Shira
Dione Melihat Batu Berukuran Sedang Dan Berwarna Hijau Di Tangan Shira "Apa Ini?"
"Inti Kekuatan Cestmal"
"Di Dunia Ini, Ada Yang Begini Juga!!!" (Batin) Dione Menatap Shira "Lalu Untuk Apa?"
"Saat Kekuatan Mu Di Level D Cobalah Menyerap Kekuatan Batu Ini"
Dione Mengangguk, Ia Mengambil Batu "Terima Kasih"
"Kalian (Manusia) Sangat Cepat Mengatakan Terima Kasih" Ujar Lyr
Dione Melihat Lyr "Tentu Saja" Senyum "Ngomong-ngomong, Level Kekuatan Ku Di Tingkat Apa?"
Mereka Berdua Bingung
"Kau Tidak Mengerti Mengenai Level Kekuatan?" Tanya Shira
"Aku Pernah Mempelajarinya Tapi Aku Lupa Belum Lagi Terjadinya Banyak Perubahan Pada Diriku" Jawab Dione
"Level Kekuatan Mu Berada Di Tingkat F Akhir" Jawab Lyr
"Tingkat F?" Dione Bingung "Perasaan Tidak Ada Tingkat Itu? A, B, C, D, X, Xx, Xxx" Melihat Lyr
"Kau Tidak Mendekati Mereka Semua Jadi Kau Berada Di Level Paling Bawah Yaitu F"
"Uhuk... Sakit" Batin Dione Sambil Memegang Dadanya "Baiklah, Terima Kasih" Mengangguk Dan Berbalik "Aku Pergi Dulu, Sampai Nanti Dan Sekali Lagi Terima Kasih" Sedih
Shira Dan Lyr Saling Memandang
"Tidak Mendekati Mereka Semua, Berada Di Level Paling Bawah" Dione Berjalan Dengan Lemas "Kasihan Sekali Diri Ini"
"Apa Aku Mengatakan Sesuatu Yang Salah?" Tanya Lyr Pada Shira
Shira Mengangkat Kedua Bahunya (Bingung)
Xien Dan Lyr Tertawa Kecil
"Oh Iya!!!" Dione Melihat Sekitar "HEY NAGA BERAMBUT HITAM, TERIMA KASIH DAN SAMPAI JUMPA" Teriak Dione
Xien Tersentak, Yan Terkejut, Ia Melihat Xien
Yan Melihat Dione "Menarik, Ini Pertama Kalinya Aku Melihat Ekspresi Xien Yang Terkejut" (Batin)
Dione Berlutut Di Depan Buaya "Maaf, Aku Hanya Melindungi Diri Dari Serangan Mu"
Malam Pun Tiba
Dione Duduk Di Bawah Pohon Besar
"Haa.. Naga Sialan, Apa Semua Naga Itu Selalu Menyebalkan?" Melihat Ke Arah Ke Dalam Hutan Yang Rimbun "Awal Masuk Pohonnya Tidak Sebanyak Ini, Kenapa... "
"Hai" Tiba-tiba Muncul Di Balik Pohon
"Huaaaa" Teriak Dione Sambil Menjauh Ke Arah Wanita Yang Menyapanya
Wanita Cantik Itu Tertawa Meliat Dione "Maaf"
"Siapa Kau?"
"Namaku Lera, Kau Pasti Dione Kan?"
Dione Melihat Wanita Itu Dari Atas Sampai Bawah "Haa.. Naga Lagi, Naga Lagi, Apa Ini Wilayah Para Naga?" (Batin) Merasakan Aura Naga
Lera Berjongkok "Hey Dione, Kau Terlihat Enak"
Dione Seringai Lalu Berdiri, Dione Berjalan Pergi Sambil Menggelengkan Kepalanya
"Hey" Lera Berdiri "Aku Hanya Bercanda" Mengikuti Dione
Dione Diam Dan Terus Berjalan
"Kami Para Naga Sudah Tidak Memakan Manusia Lagi, Tapi Jika Manusia Itu Melakukan Kesalahan Dengan Melanggar Hukum Alam, Kami Langsung Menghukum Orang Itu Dengan Memakannya" Jelas Lera Masih Mengikuti Dione "Ups, Aku Keceplosan" Terkekeh
Dione Diam
Lera Melihat Dione "Tapi, Bagaimana Bisa Kau Mendapatkan Anugrah Sang Naga Putih?"
"Entahlah" Jawab Dione Datar
"Kau Tau?" Lera Melihat Ke Depan "Naga Putih, Salah Satu Naga Terkuat. Naga Terkuat Lainnya Adalah Naga Merah, Dia Itu Kakek Ku Loh" Melihat Dione Sambil Tersenyum
Dione Hanya Mengangguk
"Tapi Yang Memberikan Anugrah Padamu Ini, Adalah Dewanya Para Naga"
Dione Diam "Clerico Dewa!!!" (Batin)
"Karena Dia Bisa Memberikan Kehidupan Bagi Orang Yang Sudah Mati" Lera Menatap Dione Dengan Dingin
Dione Melihat Lera, Lera Langsung Tersenyum
Dione Berhenti, Lera Ikut Berhenti.
Dione Maju Ke Arah Lera, Lera Tersentak
"Ada Apa?" Tanya Lera Khawatir
Wajah Dione Dan Lera Saling Berdekatan
Dione Seringai "Jika Kau Ingin Merubah Tubuh Mu, Ubah Juga Warna Matamu"
Lera Tersentak, Dione Menggelengkan Kepalanya Dan Berjalan Pergi
Lera Melihat Dione Sambil Tersenyum, Ia Pun Merubah Tubuhnya Menjadi Laki-laki "Anugrah Sang Dewa Memang Tidak Bisa Di Anggap Remeh"
Dione Mengangkat Kedua Bahunya
Satu Jam Berlalu
Dione Duduk Di Bawah Pohon Sambil Mengeluarkan Makanan "Sampai Kapan Kau Akan Terus Mengikuti Ku?" Mengambil Makanan
Yan Menatap Dione "Sampai Kau Tiba Di Wilayah Ku"
Dione Makan "Berapa Lama Lagi?"
"4 Hari"
Dione Tersedak Karena Terkejut, Dengan Cepat Ia Minum Air
Yan Tertawa Kecil
"Apa Kau Bercanda?" Tanya Dione
Yan Menggelengkan Kepalanya "Untuk Apa Aku Bercanda"
Dione Menatap Yan "Ok" Lanjut Makan
Yan Menatap Dione "Kau Tidak Takut Pada Kami?"
Dione Menatap Yan "Takut? Hmm Sedikit" Lanjut Makan
"Sedikit!!? Kami Adalah Naga, Naga Yang Kekuatannya Setara Dengan Kekuatan Dewa" Ujar Yan Sedikit Tersinggung
"Maaf, Tapi Aku Tidak Percaya Adanya Dewa" Menatap Yan
Yan Tersentak, Kekuatan Naganya Keluar Membuat Dione Terpental Dan Menjerit Kesakitan
Shira Dan Lyr Yang Terus Mengikuti Dione Diam-diam Dari Belakang, Dengan Cepat Menghalau Kekutan Yan
"Sombong Sekali Kau Manusia" Berubah Menjadi Naga
"Tolong Tenanglah Tuan Yan" Ujar Shira
"Tuan Yan, Saya Mohon Tenanglah" Lanjut Yan
Dione Berdiri "Apa-apan Dia!!?" Melihat Yan Yang Seutuhnya Menjadi Naga (Tubuh Dione Berangsur-angsur Sembuh) "Gila, Ini Sangat Besar, Sedikit Lebih Besar Dengan Venian Saat Berbuah Menjadi Wujud Beast" (Batin)
Shira Dan Lyr Menatap Dione
"Minta Maaflah Pada Tuan Yan Dione" Ujar Shira
Dione Menatap Shira "Kenapa, Aku Salah Apa?" Kesal "Aku Sedang Makan Bajingan Gila!!" Marah (Batin)
"Kau Mengatakan Hal Yang Seharusnya Tidak Di Katakan Pada Hewan Suci Yang Setara Dengan Dewa" Jawab Lyr
Dione Binggung
"MANUSIA LANCANG, MATI KAU" Yan Menyerang
Lyr Dengan Cepat Menghindar Sambil Memeluk Dione, Sedangkan Shira Mencoba Bernegosiasi Dengan Yan
Dione Di Bawa Pergi Oleh Lyr Ke Kastil Para Naga
"Apa Sih!! Di Duniaku, Kalian Para Naga Hanya Sebuat Mitos, Yang Keberadaanya Belum Bisa Di Buktikan Adanya, Masih Jadi Perdebatan Antar Masyarakat, Belum Lagi Aku Yang Benar-benar Tidak Percaya Adanya Dewa" Batin Dione Yang Berada Di Pelukan Lyr
Sampai Di Pintu Masuk
"Masuklah" Lyr Menurunkan Dione
"Ini Di Mana?" Tanya Dione Sambil Melihat Banyak Bangunan Menara-menara Tinggi Dan Banyaknya Naga Yang Berterbangan "Tunggu, Ini Di...? Mana?"
Lyr Mengangguk "Ini Wilayah Zephyr, Wilayahnya Para Naga"
"Ouhh" Dione Mengangguk
Lyr Berbalik Melihat Dione
Dione Melihat Sekitar "Apa Aku Berteleportasi Di Dunia Olypus, Atau Biasanya China Drama Juga Begini?" Berputar Lalu Tertawa "Gila, Aku Sudah Gila, Bukan Dunia Ini Yang Gila" Mau Menangis
"CELRICO" Teriak Dione Mengagetkan Semua Orang
"Apa Yang Kau Lakukan?" Lyr Menghampiri Dione
"CELRICO" Panggil Dione Lagi
"Hantikan" Ujar Lyr
"KELUAR KAU NAGA TUA SIALAN, CEPAT KATAKAN PADAKU APA YANG TERJADI DI SINI?"
"HENTIKAN DIONE" Bentak Lyr
Tiba-tiba Dione Melayang Dan Masuk Ke Dalam Kastil, Lyr Melihat Dione
"Tamatlah Riwayatmu Dione" Lyr Berbalik Pergi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!