NovelToon NovelToon

PSYCOPATH CEO

PROLOG

“Panggilkan, staf yang bernama, Audy Mahira cepat!” bentak seorang ceo muda kepada sekretarisnya.

“Baik, Pak,” ucap sekretaris itu dan berlalu dari hadapan bosnya.

Darren, ceo itu bernama Darren Anderason J. Seorang ceo yang terkenal sebagai psycopath tapi, tidak terlalu kejam dan nafsu pembunuh.

“Permisi, Pak,” ucap seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan Darren.

Darren mendongakkan kepalanya menatap wanita cantik nan polos yang berada di hadapannya. Kemudian, dia mengernyitkan alisnya dan memicingkan matanya.

“Kamu siapa?” tanyanya. Audy mengernyitkan alisnya dan menatap cengo pada bosnya yang sudah gila ini.

“Saya Audy, Pak. Audy Mahira. Staf baru di perusahaan ini,” ucap Audy memperkenalkan diri.

“Saya tau!” balas Darren dan langsung mengalihkan perhatiannya pada sebuah berkas yang berada di hadapannya.

“Bapak panggil saya 'kan?” tanya Audy.

“Hmm ... ini kenapa berkas kamu masih belom lengkap?” tanya Darren halus, sehalus sutra.

“S–s–saya lupa, Pak. Tapi saya akan lengkapi, jangan dipecat ya, Pak ....”

“Shhuuttt,” ucap Darren menempelkan jari telunjuk di bibirnya.

“Saya tidaka akan memecat kamu,” ucap Darren datar. Audy seketika tersenyum senang padahal memang Darren tidak pernah mengatakan akan memecatnya.

“Serius, Pak?” tanya Audy lagi. Darren mengangguk dan mengambil berkas yang berada di hadapannya. Kemudian, dia menyodorkan berkas itu pada Audy.

“Buat apa, Pak?” tanya Audy sembari menerima berkas itu.

“Kamu lengkapi, apa saja yang harus dilengkapi untuk seorang sekretaris,” ucap Darren tanpa menatap lawan bicaranya. Dia terus fokus pada layar laptop yang berada di hadapannya.

“Maksudnya?” tanya Audy menatap psnasaran pada Darren.

“Kamu akan saya angkat sebagi sekretaris ....”

“Beneran, Pak?” tanya Audy tak percaya, dan langsung memotong ucapan Darren.

“Saya.” Darren melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong oleh Audy. Seketika Audy langsung merubah raut wajahnya yang semula riang.

“Kenapa?” tanyanya sembari berdiri dan mendekati Audy.

“Ehm ... tidak ada,” ucap Audy dan menjauhi Darren yang sudah berdiri tepat di belakangnya. Dia merasakan hembusan nafas Darren dan bergidik ngeri.

“Saya permisi.”

Sit!

Darren langsung membekap mulut Audy dengan sehelai tissu yang sudah di berikan obat bius. Kemudian, dia mengangkat tubuh Audy yang sudah tak sadarkan diri.

Aku terbangun dari tidur nyenyakku kala tiba-tiba, aku merasakan sakit dibagian kepalaku. Aku menyisir pandanganku ke sekeliling dan mengeryitkan alisku bingung.

“Ini dimana?” monologku seraya terus saja mengedarkan pandanganku.

“Selamat pagi, Nona Audy Mahira,” ucap suara bariton seseorang. Aku menoleh ke arah orang itu dan terdiam kaku.

“Mandilah. Setelah itu kita sarapan, dan berangkat ke kantor,” ucap Darren dan keluar lagi dari kamar.

Dengan susah payah aku menelan salivaku, dan beranjak dari ranjang dan langsung menuju kamar mandi.

Selama 15 menit aku mandi, aku terus mengingat-ngingat kejadian dimana aku sudah tak sadarkan diri. Apa yang terjadi sebenarnya?

Aku berusaha menepis prasangka burukku pada Darren. Mungkin saja ... ahk! Kepalaku pusing dan aku tidak ingin memikirkan apa yang terjadi semalam!

20 menit, aku selesai dengan ritual mandiku. Aku keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi yang pas dengan style seorang sekretaris.

Aku tidak tau dan sempat bingung, kenapa ada baju seperti ini di lemari Darren? Pikiranku mendadak buntu kemudian, aku memijat pelipisku yang sangat nyeri.

Aku memandang tubuh mungilku yang mengenakan pakaian kantor di depan sebuah cermin besar.

Hap!

Aku tersentak kaget kala Darren tiba-tiba memelukku dari belakang. Kemudian, dia melendotkan kepalanya di bahuku.

“Aku merindukanmu,” ucap Darren. Aku mengernyitkan alis bingung kala mendengar penuturan Darren. Apa orang ini sudah nggak waras?

Dia membalikkan tubuhku kasar menghadap ke arahnya. Kemudian, dia menatapku intens dan tersenyum lembut.

“Kenapa sih?” tanyaku bingung.

“Tidak,” ucapnya dan menarik lenganku keluar dari kamar dan menuju ke meja makan.

Darren terus saja menatapku dengan tatapan yang sulit untuk kutebak. Dia terus mengiris sticknya tapi tatapannya tak ia alihkan sama sekali dari wajahku.

“Bapak, kenapa sih?” tanyaku sekali lagi.

“Nanti aku antar kamu oulang ke rumah ibu kamu,” jawabnya.

Memang orang ini sudah gila. Nanya apa jawab apa. Aku mencoba fokus pada piring makanku dan berjanji dalam hati untuk tidak meliriknya lagi.

Tapi, mata nakal ini sulit untuk mengikuti kata hati. Dia terus saja menggodaku untuk selalu menatap wajah tampan Darren. Dasar, mata nggak ada akhlak!

“Selesaikan makanmu, kita akan berangkat 5 menit lagi,” ucapnya dan meletakkan piring makannya di wastapel.

Aku mengangguk dan buru-buru menghabiskan makanku walau aku sedang tak selera untuk makan. Apalagi makan stick.

“Huek! Huek!” Perutku terasa mual kala aku ingin memasuki mobil Darren. Kulihat Darren mengernyitkan alisnya bingung dan mendekat ke arahku.

“Why?” tanyanya dan memegang jedua bahuku.

Aku bergegas berlari ke wastapel dan memuntahlan semua makanan yang aku masukkan ke dalam perutku beberapa menit lalu. Sial! Ada apa ini?

_________________________

~TO BE CONTINUE~~

Chapter 1

Aku berjalan tepat di belakang tubuh Darren. Sesekali aku kewalahan kala dia berjalan dengan larian kecil.

Bruk!

Dadaku tertabrak punggung Darren yang secara tiba-tiba menghentikan langkahnya.

“Makanya kamu jalan hati-hati!” tukas Darren dan menatapku kesal. Jelas-jelas dia yang sengaja menghentikan langkahnya. Menyebalkan!

“Ke sini!” Darren menarik lenganku kasar dan menggandengku masuk ke dalam ruangannya.

“Tugas saya apa?” tanyaku to the point.

“Tugas kamu ....” Darren menggantungkan ucapannya dan melendotkan kepalanya di punggung kursi kebesarannya.

Aku menatap dia kesal dan bersedekap dada santai. Ternyata ceo satu ini menyebalkan. Lihatlah, Darren, aku akan melakukan sebagian cara untuk mengerjaimu!

Aku mendekati Darren yang mendongak menatap langit-langit ruangan ini. Kemudian, aku berdiri di hadapannya dan memegang kedua bahunya halus.

“Ada apa?” tanya Darren santai. Dia menarik pinggangku hingga aku terduduk di pahanya. Cih! Menjijikkan!

Aku mendorong tubuhnya kasar dan berlalu pergi dengan pikiran yang kalut bercampur kesal.

Aku terus berjalan di lorong-lorong kantor ini hingga ....

Bruk!

Aku tak sengaja menubruk tubuh seeorang yang tak asing di mataku. Aku mengernyitkan alis bingung kala pria yang berada di hadapanku ini menyebut namaku.

“Reyn?” Antara senang dan tidak. Reyn adalah pacar and cinta pertamaku sejak SMA. Sampai selarang pun, hanya dia yang terselip si pikiranku.

Reyn langsung mendekapku erat dan terisak pelan, begitupun juga denganku. Aku sangat merindukannya.

Aku melampiaskan segala kerinduanku dengan memeluknya erat, sangat erat, seakan aku tidak ingin melepasnya lagi.

Bruk!

Aku membelalakkan mataku kala Darren dengan kasar menarik kerah baju Reyn dan memukulnya berkali-kali.

“Darren, hentikan!” teriakku kala Darren terus memukul Reyn tanpa ampun. Kulihat wajah Darren yang sudah memerah dengan emosi yang membuncah. Apa dia gila?

“Jangan coba sentuh Audy lagi!” teriaknya sembari menarik kerah baju Reyn yanh sudah tergeletak di lantai.

Keadaan Reyn sungguh kacau, dengan bercak darah dimana-mana. Aku membelalakkan mataku saat Darren mengeluarkan pisaunya dan tersenyum devil.

Bruak!

Aku memejamkan mata dan membukanya secara perlahan. Darren sudah tergeletak di lntai menggantikan posisi Reyn.

Perkelahian ini, tak ada satupun yang betani melerai membuatku berdecak kesl pada karyawan pria yang hanya menonton tanpa ada niat untuk melerai keduanya yang sudah sama -sama babak belur.

“Cukup!” teriakku dan menghentikan aktivitas keduanya yang sama-sama ingin memukul.

“Kalian nggak malu, diliatin sama karyawan yang lain?” Susah payah aku berbicara.

Darren menatap Reyn tajam dan menarik lenganku pergi dari keramaian yang tak berfaedah ini. Dia membawaku masuk ke dalam mobilnya dengan kasar.

“Siapa dia?” tanya Darren yang tek mengalihkan pandangannya dari seberang jalan.

“Dia ... itu ....”

“Siapa dia?!” tanyanya lagi dengab suara meninggi membuatku takut dan semakin gugup.

“Dasar, kamu wanita murahan! Berani sekali kamu berpelukan dengan pria lain di kantor!”

Aku membulatkan mataku sempurna mendengar hinaan dari mulut Darren. Kemudian ....

Plak! Satu tamparan berhasil mengenai wajahnya.

“Jangan pernah sebut aku dengan nama itu, karena aku bukan wanita seperti itu, Pak bos Darren,” ucapku dengan horor.

“Lalu disebut apa?” tanyanya sembari tersenyum miring. Satu butir air mata lolos dari pipiku. Bagaimana bisa dia dengan semudah itu mengatakan aku wanita murahan?

~TO BE CONTINUE~~

mohon like,coment dan dukungannya yaaa😊💙

Chapter 2

Darren melajukan mobilnya dengan kencang seakan dia sudah lupa caranya mengerem. Sepanjang perjalanan aku hanya bisa memejamkan mataku dan berharap senoga kami baik-baik saja.

Sesampainya di sebuah apartemen, Darrenmemarkirkan mobilnya dan membanting pintu mobil lalu berjalan masuk kedalam apartemen.

Aku masih mematung di dalam mobil, tak tahu apa yang harus kulakukan. Lagi-lagi, tangisku memecah saat aku membuka pintu mobil, tapi naasnya pintu mobil ini sudah dikunci.

“Ahk!” jeritku, tapi suaraku tertahan begitu saja. Kenapa aku harus kembali padanya? Orang yang sangat kubenci sedari dulu, dan orang yang telah merenggut kebahagiaanku.

Aku ingin mati saja jika begini, menyusul Mama dan Papa yang sudah tenang di alam mereka. Aku ingin bersama mereka seperti dulu lagi. Aku menyesal masuk ke kantor itu yang ternyata milik Darren.

“Hiks ... hiks ....” Aku tak tau lagi harus melakukan apa. Darren telah mengunciku di dalam perangkapnya. Dan aku tau, siapapun yang telah menjadi milik Darren, tidak akan pernah bisa lepas darinya.

Karena dulu ....

Cklek!

Pintu mobil terbuka kasar. Darren masuk ke dalam mobil dan melajukan kembali menuju kediamannya.

Kulihat wajah Darren yang sudah seperti manusia pasir di film Spider–man yang dibintangi oleh James Edward Franco. Spider-Man (Manusia Laba-laba), adalah pahlawan super fiktif dari Marvel Comics yang diciptakan oleh penulis Stan Lee dan artis Steve Ditko. Ia pertama muncul dalam Amazing Fantasy pada 15 Agustus 1962. Ia telah menjadi salah satu pahlawan super yang paling terkenal di dunia. (Kok malah bahas Spider–man?)

Lanjut lah.

Setelah beberapa menit mobil melaju dengan kecepatan tinggi, mobil pun berhenti di sebuah rumah milik Darren.

Dia turun dari mobil kemudian menarikku kasar, seperti orang yang tak berperasaan. Kemudian membawaku menaiki tangga dan menghempas tubuhku kasar ke sisi ranjang, hingga dahiku sudah berdarah akibat benturan keras.

Darren berjongkok di sampingku dan mencengkram daguku, lalu seenak jidat memutar kasar kepalaku menghadapnya sehingga leherku terasa sakit dan nyeri.

“Wanita murahan, aku tidak mau ingin kagi melihatmu seperti tadi bersama pria lain. Kau milikku dan hanya tetap akan menjadi milikku,” ucapnya horor dan makin mengeraskan cengkramannya.

Aku menatapnya dengan deraian air mata dan perih di hati. Seenaknya dia mengatakan aku wanita murahan? Dia pikir dia siapa?

Darren menarik lenganku kasar dan membawaku ke kamar mandi. Kemudian, dia mendorong lagi kasar tubuhku masuk ke dalam telat di bawah air shower yang sedikit panas.

“Bersihakn tubuhmu! Aku jijik jika harus menyentuhmu sebelum kau bersihkan tubuh kotormu itu!” bentak Darren dan membanting pintu kamar mandi lalu menguncinya.

Tubuhku terasa sakit akibat air panas yang menghujani tubuhku. Tapi, aku biarkan untuk melepaskan semua amarah dan kesedihanku.

Aku meremas pakaianku dan menahan tangis yang tak mau berhenti. Bukan sakit akibat air panas ini. Tetapi sakit karena perlakuan kasar dari Darren yang tak tau diri. Dia tidak berhak memperlakukanku seperti ini.

“Ahk!” Lagi-lagi jeritanku tercekat akibat isakan tangis yang tak kunjung berhenti. Aku terluka, aku tak kuasa, dan aku lemah. Aku tak mampu melawan Darren. Aku bodoh!

Aku mencoba berdiri di antara keterpurukanku. Aku akan membuat Darren tak berdaya dan tak akan lagi bisa mnyiksaku seperti ini.

_______________________________

Ahk! Nggak kuat aku nulisnya. Gabut tingkat dewa!

~TO BE CONTINUE~~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!