NovelToon NovelToon

PERNIKAHANKU HANCUR KARENA PERSELINGKUHAN

saling mencintai

pernikahan adalah suatu ikatan sakral dua insan manusia untuk saling melengkapi, saling berbagi dan saling membutuhkan. 

Pagi ini aku terbangun dari tidurku saat ku rasakan ada sesuatu yang berat melingkar di pinggangku. Perlahan ku buka mataku yang masih terpejam dan ku lihat seorang pria tidur di sebelahku sambil memelukku erat. Aku mengumpulkan kesadaranku mengingat apa yang terjadi semalam dan senyum terlukis jelas di wajahku saat aku ingat pergulatan ku dengannya semalam yang begitu panas. Aku malu tapi bahagia mengingat malam yang telah kami lewati meski itu bukan yang pertama kali. Ku amati wajahnya yang tampan masih tertidur, mungkin ia lelah setelah apa yang ia lakukan padaku semalam. Hidungnya yang mancung, alisnya yang tebal dan bibir tipis sedikit tebal menjadi perhatianku saat ini dan kini tanganku menyentuh dagunya yang mulai di tumbuhi bulu halus, "aku beruntung menjadi istrimu" Pikirku. Dengan perlahan aku turun dari tempat tidurku dan berjalan ke kamar mandi membilas wajahku setelahnya aku turun ke dapur dan memulai peran ku sebagai ibu rumah tangga. Setelah membuat sarapan untuknya aku kembali ke kamar dan menyiapkan baju kerjanya, tanpa aku sadari ia yang sudah keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di pinggangnya tiba-tiba memelukku dari belakang dan mencium tengkuk ku. 

"mas, buruan ganti pakaian nanti telat ke kantor" Kataku sambil berbalik dan melepaskan pelukannya.

 

"Sekali-sekali tidak apa telat ke kantor." Katanya sambil memakai pakaian dan tersenyum menggoda. 

"Aku tunggu di bawah ya mas" Kataku sambil meninggalkan kamar dan menunggunya di meja makan. 

Setiap pagi kami akan sarapan bersama, sepiring berdua. Bahkan kami akan saling menyuapi dan bercanda. 

Aku dan mas Tio sudah dua tahun berumah tangga..

Meskipun belum di karuniai anak namun hubungan kami baik-baik saja bahkan selalu harmonis. Jika di tanya tentang pertengkaran, jujur saja sangat jarang terjadi. Suamiku Prasetyo Aryaduta adalah suami idaman semua wanita. Ia baik, humoris, penyayang, dan romantis. Ia yang selalu mengalah jika kami bertengkar. Pernah suatu ketika aku marah besar padanya hanya karena ia tidak bisa datang tepat waktu saat perayaan ulang tahun perkawinan kami yang pertama padahal ia janji akan pulang lebih awal dan aku sudah menyiapkan makan malam untuk kami berdua- makan malam romantis di rumah hanya berdua namun akhirnya ia telat tiga jam dari waktu yang seharusnya alhasil aku mendiamkannya dan tebak apa yang ia berikan padaku... Ia memberiku bunga kesukaanku mawar merah dan menyanyi untukku padahal suaranya fales tapi ia melakukan itu untukku. 

Aku memang beruntung memiliki suami sepertinya. Selain itu, ia juga adalah pemilik beberapa perusahaan besar. Hidupku benar-benar tercukupi bahkan lebih dari cukup. namun ada satu hal yang ku rasakan belum sempurna dalam keluargaku, yaitu hadirnya seorang anak yang akan mengisi kehidupan berumah tangga kami. Meskipun suamiku tidak menuntut harus secepatnya memiliki anak, namun berbeda dengan ibu mertuaku. Beliau menginginkan seorang cucu sebagai penerus keluarga Aryaduta. Sebagai anak tunggal di keluarga Aryaduta, suamiku harus memiliki seorang anak laki-laki. Sedangkan aku hingga sekarang belum bisa memberikan seorang penerus Aryaduta padahal aku sudah melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan dan hasil pemeriksaan nya menyatakan kandungan ku baik-baik saja, tidak ada masalah di rahimku hanya mungkin Yang Maha Kuasa belum, mengijinkan kami di karuniai anak. 

_____

Saat suamiku sudah ke kantor aku melanjutkan rutinitas ku mencuci piring kotor saat kami sarapan tadi dan suara bel berbunyi.. 

ting tong... Ting tong... 

"sebentar... " Kataku sambil membuka pintu.

"Kenapa lama sekali buka pintunya!? " Kata Ibu mertuaku sambil masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tamu

"Maaf ma, Ayu tadi di belakang lagi nyuci piring"

"Memangnya pembantu kamu mana? " 

"Ada di belakang lagi jemur baju"

"Oh.. Gimana yu' udah di tes apa belum? "

"Udah ma tapi masih negatif. Maaf belum bisa kasih yang mama inginkan" Kataku dengan sedih l

"Ya sudah... Kamu sama Tio usaha lagi dong... Mama udah nggak sabar pengen punya cucu Ayu.. Hhmmm" Kata mama  dengan kecewa. 

Beberapa hari yang lalu mama sempat memberiku test pack di kira aku hamil karena saat mama datang ke rumah aku lagi makan rujak namun di kira lagi ngidam.

Jangan-jangan mandul

Di kantor... 

tok tok tok... 

"Permisi pak. Ada ibu Radina yang ingin bertemu dengan bapak" Kata Sekretaris Tio 

"Persilahkan ibu Radina masuk"

"Selamat siang Tio " Sapa Radina saat sudah berada di dalam ruangan Tio. 

Radina adalah teman lama Prasetyo saat Prasetyo berkuliah di London dulu dan mereka kembali bertemu beberapa bulan yang lalu sebagai rekan bisnis setelah enam tahun lebih putus komunikasi. 

"Selamat siang Radina. Silahkan duduk" Kata Tio dengan ramah. 

Tio dan Radina pun membicarakan proyek kerja sama yang di tangani Tio hingga akhirnya handphone Tio berdering. 

"Sebentar Radina, saya harus menerima telepon" Sembari mengangkat telepon 

"hallo mas, lagi sibuk ya? " Suara si pe nelpon dari seberang

" Iya sayang. Mas lagi rapat sama rekan mas. Ada apa nelpon? "

"aku cuman mau bilang kalo hari ini aku nggak bisa bawain makan siang mas... Mama ngajak aku ke arisan. Nggak enak kalau aku tolak. Nggak apa-apa kan mas? "

"oh... Ya sudah... Kamu sama mama aja yah, nanti mas makan di luar."

"Iya mas... Ya udah aku tutup dulu ya. I love u"

"okey. I love u more baby" Dengan senyum sambil menatap layar teleponnya. 

"Itu siapa Tio? Istri kamu? " Tanya Radina 

"Iya, istri saya."

"Oh... Tio, ini udah jam makan siang. Gimana kalo kita makan siang dulu, aku udah lapar"

"Ya sudah, ayo.. " Dengan mengajak Radina keluar dari ruangannya. 

Sejak pertemuan itu mereka memang kembali dekat meski hanya sebatas rekan kerja, terkadang jika Ayu berhalangan tidak bisa membawakan makan siang Tio ke kantor, Radina akan mengajak Tio makan di luar. 

Di restoran____

"Mas Tio kamu ingat nggak dulu kita sering banget ngopi di bluess ccoffee? aku jadi pengen ke kafe itu lagi.. " Kata Radina mengingat kejadian dulu saat Tio dan Radina di London. 

"Iya juga ya din.... Udah lama nggak ke kafe itu." Kata Tio. 

" Makan dulu Din, udah lapar ini" Ketika makanan yang mereka pesan sudah datang.

______

Di kafe tempat arisan mama dan teman-teman nya.. 

"Hallo jeng... Apa kabar? " Sapa teman mama - ibu Rika Sambil berpelukan dan cipika cipiki..

"Jeng, kenalin ini mantu aku Ayu.. "

"Ayu, salaman sama teman-teman mama.."

Aku yang di ajak mama ke kafe tempat arisan mama hanya tersenyum saat bertemu dengan teman-teman sosialita mama. Dan mama dengan senangnya memperkenalkan aku kepada teman-temannya. 

"Mantu jeng Asih cantik ya.... " Puji teman mama Asih, tante Jenni.

______ 

Setelah menemani mama arisan dengan teman-teman nya Ayu kembali ke rumah dengan pikiran yang tidak karuan. Hatinya bergejolak, sedih dan tidak senang ketika teringat perkataan teman-teman arisan mama Asih tadi. 

"jeng Asih, mantunya udah ada tanda-tanda kehamilan belum sih? Saya saja sudah punya tiga cucu, ini lagi nunggu cucu saya yang ke empat bentar lagi mantu saya mau lahiran loh..."

"Iya jeng... Anak jeng Asih kan cuman satu masa udah nikah lama belum juga di kasih anak sih? Ingat loh jeng umur kita udah tua, ada cucu bikin kita bahagia loh... "

"Jangan-jangan mandul lagi... "

Ayu yang kini berada di kamar hanya duduk termenung mengingat perkataan mereka hingga air mata pun mulai jatuh menggenangi pipinya. Wanita mana yang tidak ingin mengandung, ia juga ingin apalagi melahirkan anak untuk suaminya dan memberikan cucu untuk mertuanya tapi ia juga hanya manusia biasa, segala macam cara sudah ia lakukan sampai datang ke dokter kandungan terbaik di luar negeri namun hingga kini ia belum juga hamil. Jika di tanya mengenai hubungan dengan suaminya di atas ranjang tentu mereka sering melakukannya tapi mau sesering apapun melakukannya tetap saja belum membuahkan hasil

tbc

jangan tinggalkan aku

Dua minggu setelah di ajak mama Asih bertemu teman-teman arisan nya, Ayu nampak selalu murung bahkan lebih banyak mengurung diri di kamar pun mama Asih yang dua minggu ini juga tidak lagi berkunjung ke rumah. Tidak seperti biasanya mama Asih yang seminggu bisa tiga sampai empat kali berkunjung ke rumah kini tidak lagi bahkan yang biasanya menelpon Ayu pun sekarang tidak lagi.

"Kamu kenapa sih sekarang lebih banyak ngurung diri di kamar? " Tanya Tio yang cemas dengan istrinya. Tidak biasanya istrinya yang manja dan banyak tersenyum itu nampak murung bahkan matanya sering terlihat sembab. Akhir-akhir ini Tio memang sering pulang larut malam tapi ia tetap memperhatikan istrinya. 

"Kalau ada masalah, cerita sama aku sayang. Nggak baik nyimpan masalah sendiri" Dengan lembut Tio membelai rambut istrinya. 

Kini keduanya berada di kamar dengan Tio yang duduk selonjoran di tempat tidur dan Ayu yang tidur di paha Tio.

 

"Mas, kalau aku nggak bisa punya anak gimana mas? Apa mas bakalan ninggalin aku? " Pertanyaan Ayu membuat Tio merasa aneh hingga membuat kerutan di kening Tio. 

"Kamu ini kenapa sih? Kok jadi ngomong gitu? "

"Aku cuma pengen tahu aja mas. "

"Aku sudah pernah bilang sama kamu, aku nggak mau buru-buru punya anak. Kalau pun kita belum di kasih ya nggak apa-apa."

"Tapi mas aku pengen kasih kamu anak mas... Mama juga udah pengen punya cucu mas... " Kata Ayu dengan sendu. Tio yang mendengar perkataan Ayu hanya bisa diam.Ia teringat pembicaraan dirinya dan mamanya beberapa hari yang lalu saat mamanya datang ke kantornya. 

"Mama, tumben datang ke kantor Tio. Ada apa ma?" Tanya Tio sembari mempersilahkan mama Asih duduk di sofa ruang kantornya. 

"Tio, ada sesuatu yang ingin mama bicarakan sama kamu yo... Ini tentang pernikahan kamu sama Ayu. "

"Ada apa sih ma? " Tanya Tio dengan kening berkerut. 

"Kamu sama Ayu udah lama nikah tapi belum juga punya momongan. Tio, mama malu sama teman-teman mama. Mereka sudah punya cucu sedangkan mama belum. Kalau tahun ini juga Ayu belum bisa hamil, mending kamu cari istri baru aja deh... " Kata mama dengan emosi. Tio yang mendengar perkataan mama hanya diam seribu bahasa tanpa menyangga perkataan mama ataupun membantahnya. Dirinya terlalu lelah dengan pekerjaan kantor yang belakangan ini menumpuk dan sekarang mendengar tuntutan mamanya tentang cucu semakin membuat Tio pusing. 

"Mama sabar saja ya ma... Pasti Tio kasih cucu buat mama" Kata Tio dengan lembut. 

"Ya sudah. Mama pulang dulu ya... "

__________

Dua bulan kemudian..

Tio yang kembali di sibukkan dengan proyek barunya bersama Radina mengharuskan mereka ke singapur untuk beberapa hari. Namun sebelum Tio berangkat ia terlebih dulu memberitahu Ayu bahwa ia harus keluar negeri untuk urusan bisnis bersama rekan kerjanya. 

"Sayang, aku harus ke singapore untuk beberapa hari ini. Mungkin seminggu atau lebih. Kamu nggak apa-apa kan kalau aku tinggal? "

"Nggak apa-apa kok mas. Lagian juga mas kan sudah biasa keluar negeri buat ngurusin bisnis. " Jawab Ayu dengan senyum. Ayu memang sudah bisa tersenyum seperti biasa meskipun masih nampak kesedihan di wajahnya namun karena perhatian dari Tio, Ayu merasa baikan.. Ayu juga tidak pernah menceritakan kejadian dua bulan yang lalu saat teman-teman mama Asih menyinggung nya. 

"Ya udah, aku pergi dulu ya.. Kalau  udah sampai aku kabarin. Kamu jaga diri di sini. Sekali-kali keluarlah ketemu sama teman-teman kamu, biar nggak bosan di rumah. okey... " Kata Tio sambil memeluk dan mengecup kening Ayu singkat.

Memang sejak Ayu menikah dengan Tio, Ayu lebih sering menghabiskan waktu di rumah sebagai ibu rumah tangga. Kalaupun Ayu main keluar itu juga di ajak oleh mama Asih belanja ke mall atau jika Ririn dan Abel -sahabat Ayu mengajaknya untuk ketemuan. 

"Iya... Iya... Sana buruan pergi nanti ketinggalan pesawat". Kata Ayu saat Tio masuk ke dalam mobil. Ketika mobil yang di kendarai Tio berlalu pergi hingga tak nampak lagi barulah Ayu masuk lagi ke dalam rumah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!