" Kau benar-benar sudah melampaui batas Geo " murka Ayah menampar wajah George yang duduk di hadapan nya .
" Ayah aku, " belum George bicara lagi satu tamparan mendarat di pipi kanannya.
" Ayah sudah " Ibu memegangi Ayah yang sudah terlihat begitu emosi hingga menampar putra mereka berkali-kali.
George memang keras kepala dan pembangkang namun dia tidak akan pernah menghindar jika Ayah nya sudah main tangan dan itulah yang membuat Ibu nya selalu menangis histeris setiap kali George membuat Ayah nya marah.
" Ayah benar-benar malu dengan perbuatan mu yang bejat itu , Geo kau sudah dewasa tapi mengapa kau bertindak seolah-oleh orang gila yang otaknya tidak lagi berfungsi " Ayah kembali menampar wajah George saat teringat barusan dia memergoki George yang sedang berpesta bersama puluhan wanita malam .
" Disuruh menikah kau tidak mau dan masih saja melajang di usia matang kami mencoba menerima itu serta tidak memaksakan keinginan tapi kenapa kau malah memilih tidur dengan wanita-wanita malam itu benar-benar menjijikan" Suara keras Ayah berucap menunjuk wajah George.
" Dosa apa yang aku lakukan sampai punya anak seperti mu yang tidak bisa menjaga fitrah sebagai manusia " ucap Ayah begitu dalam sampai George tertunduk dibuatnya.
" Ayah sudah , ayo kita pergi biarkan dia Ibu sudah tidak ingin lagi melihatnya" ucapan Ibu membuat George mengangkat kepala dan merasakan dunianya rubuh seketika mendengar bahwa kini Ibu nya yang kecewa sampai tidak ingin lagi melihatnya.
" Ibu maafkan Aku" George langsung bersimpuh memeluk kaki Ibu benar-benar tidak menyangka ucapan itu akan keluar dari mulut Ibu yang begitu menyayangi nya bahkan selalu melindungi George dari amarah Ayah .
" Lepaskan, jika kau memang sudah tidak bisa lagi kami atur dan menuruti kami maka mulai detik ini kami memberikan kamu kebebasan" ucap Ibu menatap George yang bersumpah di kakinya dengan ekspresi datar .
" Lakukan semua yang kau inginkan di dunia ini dan mulai hari ini Ibu tidak akan pernah lagi melarang apa lagi berkomentar" ucap Ibu mengusap air matanya benar-benar sudah terlalu kecewa .
" Ibu, tidak . Ibu maafkan aku" ucap George yang merasa relung hatinya teriris habis mendengarkan Ibu tempatnya pulang kini tidak akan peduli lagi padanya .
" Aku akan melakukan apapun yang kalian inginkan tapi tolong jangan abaikan aku" ucap George yang sangat menyayangi kedua orang tuanya.
Mungkin tanpa harta warisan pun George tetap bisa berdiri tegap diatas kaki nya sendiri namun dia tidak akan pernah bisa berdiri tegap tanpa support dari orang tuanya.
" Ayah maafkan aku " ucap George yang setiap kali Ayah nya marah selalu minta maaf puluhan kali namun mengulangi kesalahan yang sama lagi dikemudian hari .
" Batas kesempatan sudah habis Geo , Ayah hanya akan memaafkan mu jika kamu menikah dengan wanita pilihan Ayah " ucapan terakhir Ayah setelah itu dia pergi .
" Ibu disini saja bersamaku jangan pergi juga " ucap George tidak melepaskan kaki Ibu nya yang juga ingin pergi .
" Geo turutilah permintaan Ayah jika kamu masih ingin melihat Ibu " ucap Ibu mengelus kepala George yang duduk bersimpuh memeluk kakinya.
" Apa maksud Ibu bicara seperti itu?" ucap George duduk di sofa sekaligus mengajak Ibunya.
" Permintaan Ibu hanya satu , menikahlah dengan wanita pilihan Ayah mu " ucap Ibu mengelus pipi George sambil mengusap air mata lalu berjalan pergi .
...........
" Akkkkk" George mengerang frustasi dan mengacak rambutnya dengan perasaan campur aduk .
Sebenarnya George menjadi Casanova bukan karena hasrat dalam dirinya tapi sebagai pelampiasan atas rasa kesepian dan hampa dalam diri yang semakin hari semakin membunuh George secara perlahan .
George tau kalau itu salah bahkan hal itulah yang selalu membuat kedua orang tuanya marah namun pada faktanya mereka sama sekali tidak memahami perasaan George.
Perselingkuhan kekasih nya 3 tahun lalu benar-benar merubah cara pandang George terhadap wanita hingga membuat dia merasa tidak ada wanita yang tulus di dunia semua hanya mengharapkan harta serta kepuasan.
Kesimpulan George akan hal itu semakin valid saat beberapa kali dia mencoba membuka hati namun yang dia dapati tetap sama yaitu wanita materialistis serta di kehidupan dia yang sekarang semakin banyak wanita-wanita yang tidur bersamanya semakin George tau bagaimana sifat asli kebanyakan wanita .
Keesokan paginya.
" Ayah " George yang baru saja duduk dimeja makan memegang sebelah tangan Ayah nya yang akan berdiri .
" Aku akan menuruti keinginan Ayah asal berhenti mendiami aku " ucap George yang benar-benar merasa tekanan batin di diami oleh ayahnya.
" Menurut atau tidak Ayah akan tetap menikahkan kalian " tegas Ayah yang diangguki Ibu .
" Baik tapi dengan siapa ?" tanya George.
" Pergilah jemput calon istrimu di alamat ini dan kami tunggu dirumah calon istrimu, jadi jangan membuat ulah karena jika kamu melakukan itu sama halnya dengan mempermalukan kami " ucap Ibu memberikan secarik kertas yang diterima George.
" Astaga , bagaimana mungkin Ayah meminta aku menikahi seorang penjaga asrama anak SMA " terkejut George begitu membaca alamat itu yang menunjukkan kompleks asrama anak sekolahan .
" Aku tidak mau punya istri guru yang ada nanti malah aku berdebat dengan nya setiap hari perihal sudut pandang " bantah George yang sungguh tidak expect kalau Ayah akan meminta dia menikahi wanita dari kalangan tenaga pengajar .
" Yang bilang calon istri kamu guru siapa?" ucap Ayah yang justru malah membuat jantung George serasa berhenti berdetak dibuatnya.
" Hahhh, Ayah jangan mengada-ada dan jangan bilang kalau calon istriku salah satu anak asrama itu " ucap George dengan gelagapan begitu geli membayangkan gadis-gadis kecil anak sekolahan .
" Iya , namanya Baby Fay cepatlah jemput dia sudah sangat senang karena akhirnya keluar asrama walaupun harus menikah dengan buaya darat seperti kamu " ucap ayah to the points yang membuat George sedikit tercolek dengan ucapan menohok ayah nya .
...........
George berkendara sangat lambat dengan segala beban pikiran nya masih tidak menyangka kalau ayahnya akan meminta dia menikahi gadis belia .
Setelah satu jam berkendara George menghentikan mobilnya di gerbang sekolah kelas internasional sesuai dengan alamat yang di berikan oleh Ibunya.
" Dimana anak bandel itu " ucap George dengan nafas berat keluar dari mobilnya memperhatikan sekeliling serta menatap foto calon istrinya untuk mencari orang yang dirasa sesuai .
" Hai Papi " Sapa seorang gadis berponi menghampiri George yang masih bersandar ke pintu mobil .
" Papi " George langsung mendelik mendengar panggilan gadis itu.
" Papi datang menjemput Aku kan , Ayo kita pulang " semangat gadis itu langsung masuk kedalam mobil meninggalkan koper yang tadi diseretnya di dekat George yang masih berdiri terdiam .
" Papi tidak memasukkan koperku dulu kedalam mobil?" tanya gadis itu begitu Geo masuk .
" Untung nya untuk aku apa?" suara datar Geo menatap lurus kedepan .
" Ehhhh, nggak boleh jahat-jahat nanti Fay bilangin Ayah mau , biar marahin Papi " ucap Fay dengan senyum menyebalkan nya yang membuat Geo keluar mobil mengambil koper sialan itu .
Geo kembali masuk ke mobilnya setelah menaruh koper Fay di bagasi dengan perasaan sebal ketika untuk pertama kalinya dia tidak dapat berkutik di perintah seseorang .
" Akhirnya Fay kembali merasakan dunia bebas " senang Fay meronta-ronta penuh semangat .
" sudah berapa lama kamu diasramakan gadis bandel " ucap Goe yang bisa memastikan kalau Fay memang nakal karena jika bukan begitu rasanya tidak mungkin orang tuanya sampai tega menempatkan putri mahkota nya di asrama sekolah .
" Sebulan " lesu Fay mengingat kegiatan asrama yang sangat melelahkan dan mengekang .
" Cehhh, baru sebulan aku pikir sudah 5 tahun " ucap Goe yang tidak expect lantaran melihat ekspresi Fay yang sangat bahagia keluar asrama seolah sudah terkurung lama .
" Kalau lima tahun Fay udah mati Papi soalnya disana makannya diatur jajan nggak boleh dan juga harus bangun pagi mana nggak ada liburan nya lagi " cerita Fay dengan cerewet menyebutkan setiap hal yang dia rasakan selama di asrama.
" Hummm benar-benar gadis bandel diajarkan hal baik malah merasa disiksa jadi kehidupan seperti apa yang kamu inginkan ?" tanya Geo menatap lurus Fay yang duduk di samping nya.
" Ihhh, liat kedepan nanti kita kecelakaan" ucap Fay memutar wajah Goe yang menatapnya disamping agar kembali menatap lurus .
" Fay itu ingin hidup bebas" ucap Fay benar-benar tersiksa hidup di asrama.
" Jadi kamu mau menikah dengan ku hanya demi keluar dari asrama ?" tanya Geo to the points.
" Iyalah , apa lagi yang bisa aku harapkan dari Papi sudah jelek hobi main wanita pula " Fay langsung memberikan triple kill pada Geo .
" Aku jelek " ucap Geo langsung berkaca mendengar ucapan Fay.
" Emang selama ini Papi merasa ganteng ? Wanita-wanita itu mau sama Papi karena banyak uang sadarlah" ucap Fay terus saja melontarkan ucapan yang menyakitkan untuk Geo , namun itulah kenyataannya dan Geo tidak bisa membantah ucapan gadis sialan itu .
Geo yang merasa tubuhnya panas sampai AC mobil tak mendinginkan suhu tubuhnya akhirnya membuka bagian atas mobilnya agar bisa menghirup udara segar.
" Hummm, mobil Papi saja bagus kalau begini siapa wanita yang tidak akan klepek-klepek" ucap Fay memangku kedua tangannya menikmati angin sepoi-sepoi yang mengenai kulitnya.
" Termasuk kamu " senyum kecut Geo memakai kaca mata hitam nya.
" Aku, Aku mah kaya nggak perlu jual diri untuk merasakan kemewahan seperti wanita yang biasa bersama Papi" skak mat Fay yang membuat Geo hanya bisa memukul setir mobil .
" Kalau nanti sudah kita menikah jangan pernah bilang aku matre kalau minta uang sama Papi" ucap Fay dengan santainya karena dia memang punya kebiasaan foya-foya.
" Lalu istilah apa yang harus aku pakai untuk wanita yang akan memporoti uang ku?" tanya Goe menyindir lantaran banyak sedikit sudah tau dengan kebiasaan dan gaya hidup putri konglomerat seperti Fay.
" Sadar diri , kalau miskin kerja biar uang banyak untuk menafkahi istri bukan disuruh hemat " ucap Fay berbisik kedekat telinga Geo yang membuatnya hanya bisa meneguk Saliva .
" Pemikiran macam itu , ternyata memang tidak ada ya wanita yang bisa menerima laki-laki apa adanya " senyum kecut Geo.
" Cekhh, wanita bodoh mana yang mau diajak susah " senyum kecut Fay yang membuat Geo hanya bisa melongo karena tidak expect kalau pemikiran gadis kecil itu akan begitu realistis.
" Hanya wanita tulus yang mau mendampingi laki-laki dari nol" ucap Geo.
" Dan hanya laki-laki bodoh yang mau melihat wanita tulus nya kesusahan " timbal Fay .
" Ahhhh, sudah lah kepalaku pusing berbicara dengan gadis sialan seperti kamu " ucap Geo yang merasa kalah telak setiap kali mencoba membantah ucapan Fay .
............
" Jika sudah menjadi istriku nanti jangan pernah mencoba mengatur aku " tegas Geo pada Fay setelah cukup lama diam .
" Selagi Papi memberikan apa yang aku minta dan memberi kebebasan aku tidak akan pernah ikut campur apapun urusan Papi" ucap Fay dengan serius .
Fay menerima perjodohan ini karena hanya dengan cara ini dia bisa bebas dari segala peraturan mengekang keluarga nya khususnya bisa keluar dari asrama .
" Apa kamu tau alasan mengapa kita dijodohkan?" tanya Geo dengan serius yang sebenarnya tidak sepenuhnya mengerti tujuan keluarga melakukan hal ini.
" Tau " jawab Fay dengan wajah serius nya juga .
" Apa ?" tanya Geo dengan begitu penasaran sampai meminggirkan mobilnya di tepi jalan untuk mendengar penjelasan Fay yang sepertinya tau sesuatu .
" Ya biar nikah " jawab Fay dengan santainya yang membuat emosi Geo yang padahal sangat penasaran itu naik jadinya karena di permainkan gadis itu .
Geo melepas sabuk pengamannya lalu memegang pipi Fay dengan kedua tangannya.
" Katakan jika tidak aku akan mencium mu " ancam Geo yang langsung membuat Fay takut .
" I, iya lepasin Fay dulu, Papi jangan emosi" ucap Fay takut-takut dan menjawab dengan jujur apa yang dia tau setelah Geo kembali duduk .
" Katakan ?" ucap Geo yang memang tidak sepenuhnya diberi tau barangkali Fay tau hal lain .
" kata Daddy Fay ini pernikahan untuk memperkuat bisnis " ucap Fay yang membuat Geo terdiam .
" Tapi sebenarnya Fay nggak mau menikah sama Papi apapun alasannya kalau bukan karena permintaan Ayah " ucap Fay .
" Kamu sudah mengenal ayahku sejak lama?" tanya Goe yang diangguki Fay .
" Iya " jawab Fay mengangguk namun tidak bercerita lebih lanjut .
" Kamu tidak merasakan dimanfaatkan oleh keluarga dalam hal ini ?" tanya Geo mencoba memprovokasi Fay .
" Kalaupun Ayah benar melakukan itu padaku ya gampang aku tinggal memanfaatkan anaknya balik " senyum licik Fay .
" Hehhh, gadis sialan jadi kau akan menumbalkan Aku " ucap Geo menatap Fay yang begitu terang-terangan.
" Bukankah itu pembalasan setimpal" cibir Fay dengan senyum liciknya.
" Aku benar-benar tidak mengerti pemikiran gadis sialan ini" ucap Geo yang bisa merasakan kalau pemikiran Fay sama sekali tidak di bisa tebak .
" Tapi kalau sebaliknya bagaimana? Bagaimana kalau ternyata Daddy mu yang memanfaatkan bahkan mengorbankan kamu untuk perkembangan bisnisnya" ucap Geo dengan jahat mencoba merusak mental gadis itu .
" Seperti yang kamu tau pernikahan kita terjadi untuk perkembangan bisnis jadi bayangkan betapa jahatnya Daddy menjadikan kamu sebagai bagian dari memperlancar bisnisnya" ucap Geo sengaja memprovokasi Fay karena tidak ingin pernikahan itu terjadi .
" Tidak ada ayah didunia ini yang akan mengorbankan putri nya untuk hal apapun secara sadar dan ayah akan menitipkan putrinya ditempat terbaik yang tidak pernah di ketahui oleh orang lain " jawaban berkelas Fay yang sama sekali tidak merasa di korbankan disini .
" Namun soal Daddy menitipkan aku padamu, sudah pasti karena kau punya sisi lain yang tidak dimiliki oleh banyak pria lain jadi karena itulah Daddy memilihmu" jawaban realistis Fay .
" Fay aku tidak sebaik itu " bantah Geo saat ucapan Fay membuat dia jadi merasa Daddy menitipkan amanah besar di pundaknya.
" Papi pikir aku baik ?" tanya Fay balik
Sesampai dirumah Fay .
Fay langsung berlari masuk kedalam rumahnya akan meninggalkan Geo namun tangannya langsung dipegang Geo .
" Berani meninggalkan aku disini aku kembalikan lagi ke asrama" ucap Geo yang membuat Fay langsung memelas .
" Iya cepatlah aku tidak sabar ingin makan " ucap Fay menggenggam sebelah tangan Geo lalu menyeret pria itu masuk melewati puluhan pelayan yang menyambut mereka .
"Mommy " Fay berlari dan mendarat di atas pangkuan ibunya memeluk dengan penuh kerinduan.
Muachh
" Aku sangat merindukan Mommy " ucap Fay mengecupi berulang kali pipi Mommy nya .
" Sama Daddy " ucap Daddy merentangkan tangannya yang sudah sangat merindukan putrinya setelah sebulan tidak bertemu .
" enggak " ucap Fay memangku tangannya masih teringat betapa teganya Daddy memasukkan nya ke asrama hingga Fay merasa begitu tersiksa .
" Benarkah" senyum lebar Daddy masih merentangkan kedua tangannya.
" Hiks, Fay nggak mau tinggal disana lagi Dad" tangis Fay memeluk Daddynya.
" Sekarang tau kan gimana rasanya jadi jangan berbuat kesalahan fatal lagi seperti kemaren " nasehat Daddy yang kemarin benar-benar dibuat habis kesabaran sampai menghukum dengan memasukkan Fay ke asrama.
Sebulan yang lalu Fay mengecoh bodyguard nya dengan sejuta cara agar bisa pergi ke club dan yang membuat amarah Daddynya memuncak adalah Fay yang akan ikut mabuk bersama teman-teman untuk Daddy datang tepat waktu ketika itu .
" Iya " jawab Fay dengan kepala tertunduk memegang perutnya.
" Kenapa?"
" lapar Daddy , disana makan hanya boleh 2 kali sehari itupun sangat sedikit " pengakuan Fay apalagi selama diantar ke asrama Keluarga belum boleh menemui Fay.
" Pantas kamu kurus nak " ucap Daddy yang sungguh tidak tau kalau diasrama itu makan juga di atur seperti itu sedangkan Fay adalah tipe anak yang tidak bisa makan sedikit .
Daddy hanya berpikir di asrama Fay hanya disibukkan dengan kegiatan sepenuhnya setiap hari bukan porsi makan yang diatur .
" Sudah pergi makan cepat " ucap Ibu yang sedari tadi memperhatikan Fay .
" I, Ibu " ucap Fay bersalah sama Ibu dan Ayah benar-benar tidak menyadari kehadiran mereka .
" Ajak Geo makan ya Fay soalnya kami sudah makan duluan tadi " ucap Mommy yang diangguki Fay .
" Ayo Pi makan " ajak Fay yang membuat keempat orang tua itu melongo mendengar panggilan Fay .
" Papi " ulang Ayah lalu tertawa spontan.
" Iya , dia cocokkan jadi Papiku " tawa Fay yang memang merasa kalau Geo sangat dewasa sekali untuk di panggil kakak jadi ya dia panggil Papi .
" Tidak" bantah Geo dengan tegas .
" Dihhh marah emang udah tua pun " ucap Fay menyeret tangan Geo karena tidak boleh makan jika tidak mengajak pria itu.
" Tua, umurku baru 27 tahun " pernyataan Geo duduk di kursi meja makan .
" Hahhh, tau gitu mending aku panggil Om " ucap Fay yang tengah mengambil nasi itu menutup mulut .
" Om " suara keras Geo begitu tak terima .
" Lah terus mau dipanggil apa Tuan muda " kekeh Fay menatap Geo yang aura pria matang nya kuat sekali , begitu hot .
" Namaku George Abraham" ucap Geo menyebutkan nama lengkapnya.
" Geo , aaaa tidak-tidak aku merasa durhaka jika memanggil nama saja pada orang yang lebih tua " ucap Fay menggeleng .
" Haaa, mulai hari ini aku akan memanggilmu Baba " ucap Fay mengangkat sebelah alisnya.
" Kamu pikir aku anjing di panggil dengan nama seperti itu " komplen Geo.
" Lah emang ada nama anjing Baba ?" tanya Fay dengan serius .
..........
Geo yang memang belum makan dari siang tentu juga merasa lapar dan akhirnya ikut makan bersama Fay walaupun dengan sedikit sungkan .
" Cepatnya Papi makan aku baru habis 2 piring " ucap Fay menambah nasi lagi ke piringnya.
" Lah terus kamu makan berapa piring ?" melek Geo yang makan sepiring saja sudah merasa kekenyangan.
" Sampai kenyanglah" jawab Fay dengan santainya mengunyah ayam goreng .
" Hehhh, aku congkel ya mata Papi menatap begitu " rungut Fay saat Geo menatapnya dari ujung kaki sampai ujung rambut dengan tatapan menilai.
" Kamu makan sebanyak itu di kemanakan ?" tanya Geo cukup heran dengan badan Fay yang walaupun pulen namun tidak gendut padahal makanya banyak.
" Jadi tai semua nya " ketus Fay dengan ekspresi wajah sinis yang benar-benar membuat Geo tertawa lepas sampai tawanya menggema hampir setiap sudut rumah berlantai 3 itu .
" Jadi nggak nafsu makan aku dengar ucapan Papi " bed mood Fay mengambil paha ayam goreng lalu mengunyahnya dengan bar-bar sambil cemberut.
" Ada ya wanita kayak kamu " geleng kepala Geo yang sungguh baru hari ini bertemu dengan wanita lucu seperti Fay namun sangat tidak tertebak .
" Ada dan Papi beruntung bisa kenal " pernyataan Fay .
" Beruntung?" ulang Geo mengangkat sebelah alisnya berekspresi tak yakin .
" Apa yang kamu bisa?" tanya Geo menantang .
" Memotong burung Papi dengan garpu " ucap Fay mengangkat garpu di tangannya penuh keseriusan yang membuat Geo terdiam di buatnya.
" Ibu " pekik Geo dengan spontan saat Fay benar-benar mengarahkan garpu itu dengan cepat membuat Geo berteriak memejamkan mata merasa ngilu .
" Ada apa nak " keempat orang tua itu langsung menghampiri di meja makan begitu mendengar suara Geo yang memanggil ibu.
" Fay kamu apakah Geo?" tanya Daddy pada Fay yang masih makan , karena melihat Geo yang duduk disebelah Fay sampai keringat dingin mengatur nafasnya.
" Enggak ada aku kan lagi makan " kata Fay dengan wajah polos tanpa dosa membuat dia mendapatkan tatapan membunuh dari Geo.
Sungguh Geo benar-benar merasa ngeri dan tidak terbayang jika garpu itu menusuk nya karena gerakan tangan Fay sungguh cepat sampai Geo tak punya kesempatan untuk sekedar berpikir melakukan penyelamatan.
Untuk tidak ditusuk beneran!
" Fay " panggil Mommy merasa ada yang aneh disini .
............
Malam harinya.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen Geo setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi Geo menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu setelah menikah dengan pria matang seperti Geo?
" Fay Ayah dan Ibu pulang dulu ya nak " pamit Ayah tanpa menghiraukan lagi ucapan Geo menghampiri Fay .
" Baik Ayah, Ibu . Hati-hati dijalan " ucap Fay bersalam dan setelah orang tua Geo pergi dia kembali melanjutkan tugas sekolah nya .
Geo masuk kedalam kamar untuk menenangkan pikirannya yang terasa begitu kacau sampai Geo merasa frustasi setelah pernikahan rahasia nya sore tadi .
...........
" Papi " panggil Fay dengan suara cemprengnya membuat Geo yang berbaring di atas ranjang mengerang frustasi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!