NovelToon NovelToon

Bereinkarnasi Menjadi Istri Mafia Kejam

1

seorang wanita dengan jas putihnya keluar dari ruangan nya, tampak gurat lelah terlukis di wajahnya.

hari ini ia telah menyelesaikan 4 kali operasi, yang memerlukan 7 jam lamanya.

dia adalah Viola Giselran Elvelson seorang dokter ahli spesialis bedah yang diakui oleh seluruh benua karena tangan emasnya yang mampu menyelesaikan operasi sesulit apapun.

tidak hanya dengan prestasinya yang begitu mencolok, tapi Viola juga memiliki paras yang begitu menawan. seringkali ia mendapatkan bunga dari pasien pria yang pernah ia tangani, namun Viola hingga sampai saat ini tidak memiliki seorang pasangan.

jika ditanya kenapa ia belum memiliki pasangan sedangkan banyak orang yang mengerumuni dirinya dan mengaguminya, Viola pasti akan menjawab;

"memiliki pasangan harus banyak pertimbangan,untuk saat ini pasangan ku adalah pisau bedah tercinta ku"

kini Viola berjalan sepanjang koridor rumah sakit menuju ke parkiran.

"selamat sore dok"ucap salah satu perawat yang melewati Viola.

"sore Sinta, semangat shift malamnya ya"ucap Viola sambil tersenyum manis.

para perawat yang berada di sana melihat senyum manis yang ditunjukkan oleh Viola seakan-akan diberi energi yang membuat mereka semangat.

hari terlihat mendung dan mulai meneteskan air mata, Viola berdiri di depan rumah sakit menatap langit mendung itu.

"hufff hari mulai hujan, sangat enak jika aku bergulung di bawah selimutku,,,,, oh selimut tunggulah aku pulang"ucap Viola dengan senyum mengembang di wajah nya.

Viola mulai menangkap keluar dari teras rumah sakit menuju ke area parkiran namun, langkahnya terhenti ketika pendengarannya mendengar suara sesuatu.

Viola menatap ke arah jalan raya di mana seekor kucing anggora berwarna putih yang kini sedang terjebak dilalu lalang kendaraan yang lewat, kucing itu tampak ketakutan dan menghindari pengendara yang lewat.

awalnya Viola ingin mengabaikan kucing itu namun jiwanya sebagai seorang dokter tidak bisa mengabaikan hal itu.

"huff kucing siapa itu?? bagaimana jika ada pengendara yang tidak sengaja menabraknya?? bukankah itu akan membuat kecelakaan dan juga luka pada kucing itu, hufff sebenarnya aku tahu sangat ingin cepat pulang namun apa boleh buat"ucap Viola lalu berjalan mendekati jalan Raya untuk menolong kucing itu.

iya berhenti di pinggir jalan untuk menunggu kendaraan yang berlalu lalang sampai saat kendaraan itu telah lewat Viola berlari menuju kucing itu dan mengangkatnya.

"hai kucing menggemaskan, jangan suka bermain di jalan kau tahu betapa beresikonya bagi dirimu dan juga para pengendara yang lain"ucap Viola sambil mengelus-ngelus kepala kucing itu.

Viola berjalan menuju ke arah tepi jalan namun nasib baik sedang tidak berpihak padanya,dari arah yang berlawanan sebuah truk yang remnya blong melaju tak terkendali ke arah Viola.

Tiiitttttttt

Viola menatap ke arah sumber suara klakson itu dan membelalakkan matanya melihat sebuah truk besar melaju ke arahnya.

dengan tenaganya Viola melempar kucing itu ke tepi jalan dan bersamaan dengan hal itu truk itu menabrak dirinya.

dehuman keras terdengar Viola terlempar beberapa meter.

sakit itulah yang Viola rasakan, pandangannya perlahan-lahan memburam bersama dengan suara orang yang berkerumun.

darah menggenang di atas aspal yang menandakan betapa hebatnya luka yang terjadi kepada Viola.

"ahhh sungguh sial hari ini, padahal aku ingin secepatnya beristirahat di bawah selimutku tapi,,,,,, sepertinya ini sudah akhir dari perjalanan ku " ucap Viola sebelum kesadarannya menghilang.

******

Viola membuka matanya dan kini ia memandang aneh tempat yang begitu terang.

"Di mana aku?"ucap Viola

"VIOLA GISERAN ELVELSON"suara yang berat dan bergema yang datang dari segala penjuru terdengar.

"siapa kamu? dan di mana aku??"ucap Viola yang menggerit bingung.

"kau sudah mati"jawab sosok itu datar.

kata-kata itu membuat Viola membeku ia mengingat bagaimana ia ditabrak sebuah truk. tampaknya itu bukan mimpi baginya.

"truk itu yang membuat meninggal, namun perbuatan baikmu menyelamatkan makhluk yang terlihat lemah telah mengubah nasibmu"ucap sosok suara itu.

Viola masih berusaha untuk memahami apa yang dikatakan oleh sosok tersebut, meskipun ia mempunyai IQ di atas rata-rata, namun untuk memahami perkataan sosok itu sungguhlah sangat sulit.

"namun hidupmu belum berakhir, kau akan diberikan kesempatan kedua di dalam situasi yang berbeda. carilah kebahagiaan bagimu sendiri dan nikmatilah dunia ini"ucap sosok itu.

sebelum Viola bertanya sebuah kekuatan menarik Viola,ruangan putih itu berputar-putar sehingga cahaya yang sangat terang melingkupi Viola.

-

-

-

Viola membuka matanya dan terbangun terhengah-engah.

"apa itu tadi?? mimpi??"ucap viola.

Viola merasa aneh dengan sekitarnya dan menatap sekelilingnya Di mana kini ia berada di sebuah ruangan yang begitu mewah dengan ukiran yang klasik.

Akhsss

Viola merasa tubuhnya begitu sakit.

Viola menatap tangannya yang sangat putih dan lentik di jari manisnya terpasang sebuah cincin berlian.

"Di mana aku?? apa yang terjadi?? ini bukan tubuhku!!" batin Viola.

sebelum dia selesai dengan segala pemikiran yang ada di kepalanya, pintu kamar itu terbuka dengan cukup keras. seorang pria tinggi yang tampan yang memiliki rambut hitam pekat,mata sebiru laut malam, dan rahang tegas, iya menatap penuh dengan amarah ke arah Viola.

pria itu tampak dingin dengan tetapan tajam dan aura yang mencekam yang seolah-olah membuat Viola dihantam oleh balok es.

"jadi akhirnya kau bangun?"pria itu berkata dengan nada yang dingin dan datar.

Viola yang tidak mengenal siapa pria itu hanya bisa meneguk ludah kasar.

"kenapa begitu dingin sekali?? siapa pria ini" batin Viola.

"k-kau siapa??"ucap Viola.

"oohh tampaknya kepalamu sedikit bermasalah setelah terjatuh dari tangga"ucap pria itu.

Viola menatap bingung dan ketakutan melihat pria itu.

"apa kamu tidak dengar?? atau kau sudah kehilangan otakmu saat jatuh dari tangga tadi??"ucap pria itu sambil berjalan mendekati Viola, langkahnya terdengar mendominasi Viola reflek mundur dan membentur punggungnya pada kepala tempat tidur.

"aku....."ucap Viola tergagap, bingung harus menjawab apa. otaknya masih begitu keras memikirkan apa yang sedang terjadi, dia masih bingung dengan tubuh siapa yang ada padanya, malah kini ditambah bingung dengan informasi jatuh dari tangga beserta siapa pria itu.

pria itu mencengkram dagu Viola dan pria itu menyipitkan matanya, menilai Viola bagaikan seorang hakim yang sedang mempertimbangkan vonis.

"kau sepertinya tidak mengingat siapa aku ya??"ucap pria itu sambil tersenyum mengejek.

"bagus ini mungkin awal yang baik bagi mu, Alexa"ucap pria itu sambil melepas kasar cengkraman nya pada dagu Viola.

sedangkan Viola mengabaikan rasa sakit akibat cengkraman pria itu, kini rasa bingungnya kembali bertambah ketika mendengar nama yang diucapkan pria itu.

"Alexa?? itu bukan namaku, namaku Viola Giselran Elvelson" batin Viola.

TBC (TO BE CONTINUED)(BERSAMBUNG)

2

"Alexa?? itu bukan namaku, namaku Viola Giselran Elvelson" batin Viola.

pria itu menyeringai tipis, tetapi senyumannya menyerupai sebuah ancaman.

"baiklah aku akan memberitahumu"ucap pria itu.

"aku adalah Daveno Alexander Richter..."ucapnya

"suami mu"sambung pria itu.

Kata-kata itu bagaikan palu raksasa yang menghantam Alexa.

VIOLA\=ALEXA

Suami??bagaimana bisa??dia masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar, bagaimana bisa dia yang notabene nya seorang wanita yang bebas kini secara mendadak menjadi seorang istri.

Alexa menatap mata Dave dengan mata yang terbelalak.Dave terlalu kejam,dan terlalu menakutkan untuk di jadikan seorang suami.

"S-suami ku??"ucap Alexa yang tidak yakin,ia berharap apa yang terjadi adalah buah mimpi.

Dave tertawa kecil,tetapi tawanya bukan menunjukkan kebahagiaan.

grepp

Dave mencekik Alexa.

"jangan pura-pura lupa.kau adalah istri yang di paksakan untuk ku oleh keluarga ku.kau tau aku sangat tidak menginginkan kau ada di dunia ini,tetapi aku tidak bisa membunuh mu secepatnya.tetapi kau tetap bersikeras untuk masuk ke dalam kehidupan ku bahkan mengandung anak itu dengan cara kotor mu"ucap Dave sinis.

Dave melepaskan cecikannya yang membuat Alexa bernapas terengah-engah.

suara dan kata-kata Dave yang penuh amarah dan kebencian membuat tubuhnya bergemetar,ia masih terlalu terkejut dengan apa yang menimpanya.

"mau kau berpura-pura atau benar kehilangan otakmu aku tidak perduli,satu yang perlu kau ingat,aku tidak menginginkan mu dan jangan berharap pada ku"ucap Dave lalu pergi dari sana meninggalkan Alexa.

Setelah Dave pergi Alexa duduk dan berusaha mencerna segala hal,ia menenangkan pikirannya dengan bersemedi beberapa menit.

"hufff setelah menganalisis apa yang telah terjadi ternyata kesimpulannya adalah aku Viola Giselran Elvelson mati ditabrak truk saat menolong kucing anggora pada saat itu, tapi jiwaku tidak pergi ke surga atau neraka malah masuk ke dalam tubuh seorang istri yang dibenci suami yang bernama Alexa yang meninggal saat terjatuh dari tangga,huff ternyata apa yang diceritakan di dalam sebuah novel juga terjadi di dunia nyata"ucap Alexa.

"hufff tenangkan dirimu Viola, mari pergunakan waktu ini dengan baik ,huff aku harus mencari informasi tentang pemilik tubuh ini"ucap Alexa lalu bangkit berdiri.

iya berjalan ke arah cermin Dan menatap ke pantulan sosok yang ada di dalam cermin itu.

sosok seorang wanita menor dengan wajah yang pucat, rambut coklat dan mata hanzel.

"buset!!! ini apa ondel-ondel kali??"ucap Alexa.

"pantes aja pria itu sangat membenci wanita ini"ucap Alexa sambil berjalan pelan menuju meja rias untuk menghapus make up yang tersisa di wajahnya.

setelah wajah itu dibersihkan tampaklah wajah yang begitu cantik dan natural.

"nah gini kan baru cantik"ucap Alexa.

setelah itu Alexa mencari segala informasi tentang Alexa asli, dimulai dari buku harian sampai surat-surat pribadi milik Alexa asli.

"jadi Alexa ini Putri pertama dari keluarga Ravenswood, orang tuanya menjodohkannya dengan pria yang bernama Daveno Alexander Richter itu karena orang tua mereka dulu bersahabat,,,,,ckckck masih ada orang-orang yang menjodohkan anak-anaknya"ucap Alexa sambil menggeleng-geleng kepalanya.

kemudian tangannya mengambil satu buku harian yang dituliskan oleh Alexa asli.

"oh jadi, Alexa ini sudah lama mengagumi Daveno, tapi nggak usah kecentilan juga kali lagi pula dia mempunyai wajah yang cantik, kenapa harus menjadi onde-ondel. sudahlah aku adalah aku, dia telah pergi maka aku yang menjadi pemilik tubuh ini. jalanku berbeda dengan jalannya oke, mari kita jalani hidup ini dengan baik"ucap Alexa sambil membereskan buku-buku dan data-data diri milik Alexa asli.

tok

Tok

Tok

Cklek

"selamat malam nyonya"ucap seorang pelayan wanita berusia 48 tahun.

"ahh ya, selamat malam juga"ucap Alexa sambil tersenyum manis.

sejenak pelayan parubaya itu tertegun saat melihat wajah yang tersenyum manis tanpa make up tebal di wajahnya.

namun hal tersebut hanya bertahan beberapa detik saja kini wanita parubaya itu kembali menunduk.

"Saya ingin bertanya, nyonya ingin mandi dengan wewangian apa?"ucap wanita parubaya itu.

"ehh??emmm tidak perlu repot-repot bibi, nanti biarkan saya sendiri yang memilihnya"ucap Alexa sambil tersenyum.

"ada apa dengan nyonya??, kenapa nyonya sangat berbeda? apakah aku membuat kesalahan" batin pelayan itu.

BRUKKK

"nyonya, saya mohon maaf jika saya melakukan kesalahan. nyonya bisa menghukum saya sepuas hati nyonya"ucap pelayan itu.

Alexa bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri pelayan wanita parubaya itu.

"bibi jangan seperti ini, bibi tidak melakukan sesuatu hal yang salah. ayo berdiri"ucap Alexa sambil membantu pelayan itu untuk berdiri.

"bibi berapa umurmu??"ucap Alexa.

"s-saya berusia 49 tahun nyonya, saya sudah 25 tahun menjadi pelayan nyonya"ucap pelayan itu.

"woaahh orang ini tidak punya mata yah, hampir kerjakan orang yang sudah tua, CK Di mana hati nuranimu"gumam Alexa yang mengutuk pemilik tubuh asli.

"emmm bibi, mulai besok kamu tak perlu menjadi pelayanku bibi"ucap Alexa lembut.

"aahh nyonya!! tolong katakan kesalahan saya, Saya bersedia dihukum nyonya"ucap pelayan itu.

"ahh bu-bukan seperti itu bibi, mengingat usia bibi sudah lanjut aku sudah terlalu banyak merepotkan bibi. lagi pula keluarga bibi pasti merindukan bibi"ucap Alexa.

"Saya tidak memiliki keluarga nyonya, bukankah nyonya tidak mengizinkan saya untuk menikah"ucap pelayan wanita itu.

"eehhhh!!!!! Alexa sialan, kau benar-benar hufff" batin Alexa.

"emmm bibi ,sebelumnya Alexa minta maaf atas sama perbuatan yang Alexa perlakukan kepada bibi, bibi bisa menikah dengan pria yang bibi cintai dan hidup bahagia, tenang saja Alexa sudah dewasa berkat lindungan dari bibi"ucap Alexa menggenggam tangan pelayan wanita itu.

"tapi nyonya...."ucap pelayan wanita itu

"baiklah, semua keputusan ada di tangan bibi. tapi jangan terlalu memaksakan diri"cap Alexa sambil tersenyum hangat kepada pelayan wanita itu.

"oh ya bi, tadi saya jatuh dari tangga. apa bibi tahu penyebabnya kenapa??"ucap Alexa.

"nyonya terpeleset jatuh karena lantainya basah, apa nyonya tidak mengingatnya??"ucap pelayan itu.

"ohhh begitu,ahh seperti kepalaku terbentur sesuatu sehingga pikiranku masih linglung"ucap Alexa.

"apa saya perlu untuk memanggil dokter??"ucap pelayan itu.

"saat tidak perlu bibi, besok aku akan merasa lebih baik. malam ini bibi langsung tidur aja, Alexa bisa mandi sendiri"ucap Alexa.

-

-

-

kini Alexa sedang mengobati luka yang ada di keningnya akibat benturan dengan lantai.

kemudian setelah itu ia melakukan gerakan untuk menangani tulang yang keseleo.

"ahhh sekarang waktunya tinggal tidur"ucap Alexa lalu masuk ke dalam selimutnya.

"ahh selimut memang paling ternyaman"ucap Alexa lalu menutup matanya.

beberapa detik kemudian dia membuka matanya dan bangun duduk.

"aku adalah seorang istri, sepasang suami istri pasti satu kamar. pria itu.....ahhh bagaimana nasibku tidur sekamar dengan pria itu"gumam Alexa.

TBC

3

keesokan harinya Alexa bangun dengan tubuh yang segar berkat terapinya yang ia lakukan tadi malam.

Ternyata Dave tidak berada di mansion, Alexa mengelus dadanya merasa lega saat bangun tidak menemukan orang yang menakutkan itu.

Tok

Tok

cklek

"selamat pagi nyonya"ucap pelayan wanita kemarin.

"bibi??"ucap Alexa.

"nyonya saya bertekad sampai mati saya akan menjadi pelayan nyonya, tidak perlu khawatir dengan umur saya saya masih kuat"ucap pelayan wanita itu.

"ahaha baiklah, baiklah"ucap Alexa sambil tertawa kecil.

"saya akan menyiapkan air untuk nyonya mandi"ucap bibi pelayan itu.

"ahh tidak perlu repot-repot bibi, aku bisa menyiapkannya sendiri dan membersihkan diriku bibi bisa membantuku mencari setelan pakaian untukku hari ini"ucap Alexa sambil tersenyum.

"baik nyonya"ucap bibi pelayan itu.

setelah selesai berpakaian kini Alexa terlihat sangat cantik dengan riasan yang tipis yang ia gunakan.

"nyonya anda sangat cantik"ucap bibi pelayan.

"bibi, bibi bisa memanggil aku Alexsa saja, panggil nyonya cukup aneh bagi ku"ucap Alexsa yang membuat bibi pelayan sedikit terkejut.

"tapi..."

"kalau bibi tidak ingin menuruti perkataan ku maka tadi adalah perintah,bibi tidak mungkin menolak perintah dari ku bukan??"ucap Alexa.

"ba-baik nyo....ahh nona Alexa"ucap bibi pelayan.

"humm tidak buruk"ucap Alexa tersenyum.

"nyonya...ahh nona Alexa sarapan sudah siap dan tuan muda sudah menunggu di sana"ucap bibi pelayan.

"siapa tuan muda??"beo Alexa mengerutkan alisnya bingung.

"eehh,nona Alexa apa nona melupakan anak nona??"ucap bibi pelayan.

"a-apa??anak?"ucap Alexa sambil menatap kosong ke arah bibi.

"putra anda,tuan muda Jonathan Theo Richter,biasa di panggil Theo"ucap bibi pelayan yang merasa aneh dengan tingkah majikannya itu.

"bencana apa lagi ini??anak??diluar nalar" batin Alexa,ia menatap kosong pada bibi pelayan lalu menganggukkan kepalanya.

Dengan langkah yang ragu Alexa mengikuti bibi pelayan menuju ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan terlihat seorang anak berusia 5 tahun yang duduk di kursi meja makan dengan wajah yang muram.bocah berusia 5 tahun itu tampak rapuh,dengan rambut hitam yang berantakan dan mata hanzel yang memancarkan ketakutan.

Alexa merasakan ada sesuatu yang salah dengan bocah itu.Nalurinya sebagai seorang dokter yang sering berinteraksi dengan beragam macam kondisi pasien di kehidupan sebelumnya.

Alexa tanpa sadar berjalan mendekati Theo.

"Theo"panggil Alexa dengan lembut agar menarik perhatian bocah itu.

Anak itu mengangkat kepalanya perlahan,matanya menatap curiga kepada Alexa.namun,sedikit harapan terlihat di kedalaman matanya.berharap itu bukan mimpi baginya.

"hello sayang"ucap Alexa lembut dan duduk di samping Theo.

Theo tidak menjawabnya hanya menatapnya cemas.Alexa merasa sesak di dadanya melihat kondisi Theo seperti itu. Alexa benar-benar mengutuk wanita pemilik tubuh asli itu.

"Theo,tidak perlu takut.ayo makan kau suka yang mana?"ucap Alexa sambil mengambil piring dan mengambil nasi untuk Theo.

"aku tidak tau apa yang ku suka,bukankah mommy hanya membiarkan aku makan makanan sisa mommy"ucap Theo dengan suara kecilnya.

Prang

Senduk yang di pegang oleh Alexa terlepas dari tangannya saat mendengar perkataan Theo.

"ahh maaf nyonya aku memanggil mu mommy,nyonya bisa memukul ku sepuasnya"ucap Theo yang menyadari kesalahannya,ia mengira Alexa sangat marah padanya.

Hati Alexa bagaikan teriris ribuan belati,sangat sesak dan sakit.

"tidak apa-apa,mulai hari ini kau harus memanggil ku mommy.ini perintah"Alexa sambil mengambil sendok baru dan menyendok kan lauk dan sayur kepada Theo.

"ini,makan lah yang banyak"ucap Alexa lalu ingin mengelus puncak kepala Theo namun Theo menghindari tangannya.

"makanlah,jangan takut"ucap Alexa lalu bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kamarnya.

"bibi ikutlah dengan ku"ucap Alexa.

Sedangkan Theo memandang punggung wanita yang biasanya menyiksanya,tatapan Theo beralih kepada makanan yang komplit yang di sendokkan oleh Alexa.

"apakah ini mimpi??"gumamnya.

-

-

-

Kini Alexa duduk di kasurnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"nona Alexa"ucap bibi pelayan.

Alexa menyeka air matanya lalu menatap ke arah bibi pelayan.

"bibi,bisa kau menceritakan tentang ku selama ini dan bagaimana perilaku ku selama ini,baik itu pada Dave dan juga Theo"ucap Alexa.

"ehh,itu nona...saya rasa saya tidak pantas membicarakan hal itu"ucap bibi pelayan.

"aku kehilangan ingatan ku saat jatuh dari tangga,aku tidak mengenal satu pun kenangan di masa lalu"ucap Alexa yang membuat bibi pelayan terkejut.

Bibi pelayan mengingat bagaimana perubahan besar yang di tunjukkan oleh Alexa beberapa hari ini.

"nona apakah kita perlu ke dokter dulu??"ucap bibi pelayan.

"tidak perlu bi,aku perlu cerita masa lalu ku"ucap Alexa.

akhirnya bibi pelayan menceritakan tentang Alexa selengkapnya.

Alexa menikah dengan Dave 6 tahun yang lalu,namun Dave tidak mencintainya apalagi menyentuhnya.karena itu Alexa berpikir jika dia memiliki anak maka Dave akan perhatian dengannya,oleh sebab itu Alexa memberi Dave obat perangsang sehingga mereka melakukan hubungan suami istri itu dan kemudian mengandung dan melahirkan Theo.

Namun semuanya di luar hayalan Alexa,Dave malah semakin membenci Alexa setelah Theo lahir Alexa sering menyiksanya yang membuat Theo begitu tertekan dan takut pada Alexa.

Namun entah kenapa tuan Dave sedikit menerima keberadaan Theo beberapa tahun yang lalu,bibi pelayan juga tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"hiks kenapa aku begitu buruk hiks"ucap Alexa yang menangis tersedu-sedu.

Alexa memikirkan bagaimana rasa sakit yang Theo rasakan,bahkan sejak baru di lahirkan tidak mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu dan ayahnya.

Meskipun Alexa dulu adalah anak yatim piatu namun ia masih merasakan kasih sayang kedua orang tuanya sampai ia lulus kuliah menjadi dokter di Jerman,namun berbeda dengan Theo tekanan itu pasti menganggu batinnya.

Alexa menghapus air matanya dan menatap bibi pelayan.

"bibi aku ingin berubah,tolong bantu aku"ucap Alexa sambil tersenyum manis.

"aku ingin menjadi istri yang baik dan ibu yang mampu memberikan kasih sayang melimpah pada putra ku"ucap Alexa.

******

Di perpustakaan seorang pemuda berusia 15 tahun masuk ke dalam perpustakaan menghampiri seseorang yang sedang membaca buku dengan sebuah lampu belajar di atas mejanya.

Meskipun pagi ruangan perpustakaan itu tidak di buka gordennya dan tidak dinyalakan lampunya membuat ruangan itu remang-remang.

"keno,apakah wanita itu berpura-pura saja pada ku??aku sangat membenci wanita yang tidak pantas di sebut sebagai ibu seperti dia.tapi senyuman,dan makanan itu.......itu seperti bukan dia"ucap orang itu.

"aku sangat ragu apakah aku harus membunuhnya atau tidak"ucapnya.

"tuan,apakah tuan ingin aku menyelidiki yang sebenarnya??"ucap keno.

"ya, selidiki sebelum aku membunuhnya"ucap orang itu.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!