NovelToon NovelToon

Transmigrasi Figuran Novel

PROLOG

'MY DESTINY' novel yang menceritakan kisah dari gadis bernama ALYA PRAMESWARI, seorang gadis polos yang harus bertahan hidup di sebuah kota besar, kota yang menjadi awal mulai cerita kehidupan barunya disana.

Alya mendapatkan beasiswa di Sma ternama di ibukota, apalagi dia menjadi salah satu siswi yang mendapatkan beasiswa dengan menjuarai olimpiade Sains di kotanya.

Saat pertama kali memasuki sekolah barunya, yaitu 'ALEXANDER HIGH SCHOOL' Alya sudah mendapat banyak perhatian dari banyaknya siswa-siswi disana, banyak yang kagum atas dirinya yang bisa masuk Sma tersebut karna kecerdasannya.

Apalagi, ada banyak pula siswi yang iri akan kecantikan dan pesona dari sang protagonis.

Begitu pula dengan DAVID ALEXANDER ketua geng motor Demon yang baru pertama kali meliat seorang gadis cantik yang bisa menarik perhatiannya.

Tak jauh dari sana, ada sekumpulan remaja lainnya yang menyaksikan kedatangan Alya disana. Mereka adalah geng Dragon, geng antagonis yang menjadi musuh dari David dkk.

SAGARA MELVIANO seorang ketua sekaligus antagonis pria yang sangat membenci David dkk karna kesalah pahaman di masalalu yang kini membuatnya menjadi pria dingin tak tersentuh.

Saat Alya melewati geng David dkk, tak sengaja dirinya tersandung batu dan hampir terjatuh. David yang berada di dekatnya dengan refleks menangkap tubuhnya yang membut mereka menjadi pusat perhatian seluruh siswa siswi yang menyaksikan kejadian tersebut.

Setelah kejadian beberapa hari lalu, David beserta ke tiga temannya gencar mendekati Alya yang kini sudah menjadi target incaran sang ketua,.

Banyak siswa-siswi mulai mencemoohnya karna Alya berasal dari desa dan bisa di pastikan ia akan menjadi korban bully selanjutnya.

Dan benar saja, selama dua Minggu bersekolah di sana, banyak perubahan yang Alya rasakan.

Mulai dari banyaknya siswi yang ingin berteman dengannya karna ada maksud tertentu, dan banyak pula siswi yang terang terangan membully nya karna bisa dekat dengan Most Wanted nomor satu disana.

Tak ketinggalan pula dengan siswi yang bernama NAOMI ROSALIND seorang antagonis dalam novel, yang dimana dirinya selalu membully siswa-siswi beasiswa yang lebih lemah darinya.

Awal mula Naomi membully Alya hanya karena merasa tersaingi oleh kecantikan Alya, dengan hanya menggertak nya saat Alya sedang sendiri.

Tapi perubahan sifatnya terjadi saat ia mendengar Alya mulai berpacaran dengan David, ia mulai dengan terang terangan membully dengan membuat keributan serta berlaku kasar, bahkan Naomi sempat memfitnah Alya dengan tuduhan yang tidak masuk akal.

Begitu pula dengan Gara, ia yang mendengar berita tentang musuhnya sudah mempunyai kekasih, mulai menjadikan Alya sebagsi target balas dendamnya.

Sedangkan David yang mendengar jika kekasihnya mendapat bullyan, di buat geram atas sikap Naomi yang membuat Alya mendapat banyak masalah.

Namun ia masih mencoba sabar dan tak berlaku kasar, karna pada dasarnya Naomi adalah seorang wanita jadi ia hanya menggertak dan memberi ancaman.

Tapi puncak kesabaran nya habis saat ia mengetahui jika Naomi sudah berani menculik dan akan melenyapkan Alya sang kekasih dengan bantuan musuh terbesarnya yaitu Sagara.

David yang mendengar kabar tersebut langsung mencari Alya, untung saja banyak anggotanya yang ikut membantu dan dengan adanya bantuan dari seorang saksi yang menyaksikan penculikan tersebut yang mana dia adalah KANAYA ADELINE tokoh figuran yang menjadi saksi atas kasus penculikan Alya.

Dan setelah memberikan kesaksiannya pada anggota David, langsung saja menemukanya meskipun dalam kondisi yang bisa dikatakan tak baik-baik saja.

David langsung meminta seseorang untuk mencari bukti kejahatan Naomi dan Sagara, saat bukti sudah berada di tanganya langsung saja ia melaporkannya ke polisi dan atas kekuasaan yang dimiliki keluarganya, keduanya pun di vonis 15 tahun penjara.

Setelah mendengar putusan hakim tentang hukuman untuk Naomi dan Sagara, David meminta restu keluarganya untuk menikahi Alya yang saat itu sedang mengandung buah hati mereka.

Ya satu bulan setelah penculikan Alya, mereka dengan sadar telah melakukan hubungan suami istri yang membuat Alya mengandung anak di luar nikah.

Tapi meskipun begitu, hubungan keduanya tetap mendapat restu keluarga besar David. Yang tanpa berlama-lama segera melangsungkan pernikahan dengan sangat megah dan meriah

Mereka pun hidup bahagia dan di karuniai sepasang anak kembar.

...TAMAT...

"Huh,..hidup bahagia dengan di keliling keluarga yang sempurna, hahah apakah sungguh ada keluarga seperti itu" gumam Kaila setelah membaca novel rekomendasi dari sekertarisnya.

Kaila membaca novel selepas menghadiri rapat bulanan di perusahaan ayahnya yang kini di pegangnya.

"Nona muda, hari sudah malam. Apakah nona tidak berniat pulang dan beristirahat" ucap Jessica, sekertaris sekaligus sahabat satu satunya yang Kaila miliki meskipun umur mereka terpaut lumayan jauh.

"Huft, sudah ku bilang kak, jangan panggilan nona saat kita sedang berdua dan untuk pulang kerumah, bagaimana aku bisa pulang jika tak ada tujuan untuk ku kembali " gumam Kaila menatap Jessica tersenyum, ia menggunakan bahasa formal pada orang yang lebih tua darinya.

Jessica yang melihat kesedihan dalam mata bosnya langsung menatapnya iba.

"Jangan menatapku begitu kak, tidak perlu mengasihaniku. Aku mengerti jika yang hidup pasti mati dan yang pergi belum tentu kembali, andai jika aku pergi apa mungkin aku akan kembali?" gumam Kaila menatap langit-langi ruangan.

"A-apa maksudmu? kau akan pergi dan akan meninggalkan ku sendiri, jangan macam macam Kai!" seru Jessica tak terima.

"Aku mengatakan andai kak Jess, dan jika aku tak kembali maka kau yang akan mengambil alih semua pekerjaan, apalagi aku tidak meninggalkanmu sendiri, masih ada tunangan menyebalkanmu dan uncle Sam yang akan menemani mu disini" candanya menatap Jessica.

"Hei!,,,apa maksudnya, jangan mengatakan hal aneh kai, jika Aldo (Tunangan Jessica) mendengarnya dia akan sangat marah padamu, kau sungguh membuatku takut " ujarnya berang menatap Kaila sinis.

"Ya, bang Aldo memang menyebalkan, tapi dia setia dan sangat perhatian. kakak akan hidup bahagia bersamanya " ucapnya tulus.

"Aku akan melupakan apa yang baru saja kau katakan Kai, dan selamat malam" ujar Jessica berlalu dari ruangan Kaila, sungguh ia tak ingin mendengar hal konyol lagi dari mulut bos mudanya tersebut.

"Kematian tak ada yang tau kak Jess " gumamnya menatap kepergian sekertarisnya, ia mengatakan hal tersebut karna merasa ia akan pergi jauh dan tak akan kembali.

Kaila mulai beranjak dari kursinya dan berjalan menuju sofa dimana tasnya berada, ia akan pulang ke mansion yang selama ini ia tempati dengan kenangan kedua orangtua nya yang masih melekat disana.

Saat di perjalanan pulang, tak sengaja ia melihat ada seorang penjual martabak di pinggir jalan, dulu saat masih ada kedua orang tuanya mereka selalu membelikan kaila martabak favorite nya dan kini ia merindukan masa itu, jadi ia memutuskan untuk turun membelinya.

Namun Kaila tak sadar jika ada mobil yang melaju kencang dari belakang yang menuju kearahnya dan langsung saja menabraknya dengan sangat keras sehingga membuatnya terlempar beberapa meter dari tempatnya berdiri.

Brakkk

'Mah, Pah, Kaila dateng' batinya sembari menatap wajah orang-orang yang berkerumun menyaksikan kecelakaan nya, dan diantara semuanya Kaila hanya mengenali satu wajah yang sudah menangis histeris melihatnya, ya dia Jessica sekertaris sekaligus sahabat baiknya.

Setelah itu kegelapan menghampirinya.

Itulah akhir dari perjalanan hidup seorang KAILA SAFIRA di dunianya, dan awal bagi KANAYA ADELINE memulai cerita baru hidupnya.

Bab 1

Di sebuah ruangan rumah sakit, terdapat seorang gadis berwajah pucat dengan banyaknya alat bantu yang menempel pada tubuhnya.

"Eunghh" lenguhan lirih terdengar samar oleh Antonio Narendra, Duda tampan berusia 45 tahun yang memiliki perusahaan dengan anak cabang di berbagai daerah.

"Sayang, apa kamu bisa mendengar daddy" seru Antonio antusias, ia senang melihat putri semata wayangnya telah membuka mata setelah sekian lama terbaring koma.

Sedangkan Kaila yang mendengar seruan seseorang langsung menatap sekitarnya dan mendapati seorang pria dewasa tengah menatapnya bahagia.

"H-haus" lirih nya tak jelas karena suaranya terhalang alat bantu pernapasan (ventilator) yang masih menempel di wajahnya.

"Apa sayang" tanya Antonio kurang mengerti dengan perkataan putrinya.

Merasa jika pria di hadapanya tak mengerti perkataanya, Kaila dengan sekuat tenaga mengucapkan maksudnya lagi.

"H-haus"

"Ahh kamu haus, tapi daddy panggil dokter dulu ya sayang" ucapnya dengan cepat segera menekankan tombol di samping brankar.

Antonio Bukannya tidak ingin langsung memberikan air pada putrinya, melainkan ia ingin menunggu Dokter dan menanyakan pendapatnya, apalagi Ia tak ingin sok tahu mengenai masalah kesehatan putrinya dengan sembarang melepas alat bantu pernapasan.

Tak lama berselang datanglah Dokter Hendra beserta satu suster yang masuk ke ruanganya guna memeriksa kesehatan nya.

"Syukurlah nona sudah siuman, kondisi nya cukup baik dan untuk mengetahui lebih pastinya kita akan melakukan serangkaian prosedur guna mengecek kesehatan dengan lebih mendetail. Dan untuk alat bantu, hanya ventilator yang akan kami lepas karna pernapasan sudah lebih stabil" jelas Dokter Hendra membuat Antonio bernafas lega, ia bersyukur kondisi putrinya sudah baik-baik saja.

"Terimakasih banyak dok" ucap Antonio dengan sedikit membungkuk, meskipun ia seorang pemimpin tapi ia masih memiliki attitude dalam menghargai usaha seseorang.

"Sama-sama pak, baiklah jika begitu saya permisi dan cepat sembuh nona Kanaya" ucap Dokter Hendra meninggalkan ruangan Kaila menuju ruang kerjanya.

Setelah Dokter pergi, Kaila langsung tersadar dengan panggilan yang Dokter sematkan tadi, apa katanya tadi nona KANAYA!, bukankah namanya KAILA..dan, astagaaaa!!...siapa pria dewasa di sampingnya ini.....

"Em, maaf om,.tapi om siapa ya? dan dimana sahabat saya" tanyanya hati hati.

"Sayang apa maksudnya om! siapa yang kamu panggil om,.. ini daddy" serunya dengan raut bingung.

"D-daddy,..tapi daddy saya.." sebelum menyelesaikan perkataanya, tiba-tiba saja penglihatan nya terasa kabur dan tak lama Kaila tak sadarkan diri.

"Princess" serunya panik dengan segera menekan tombol Nurse call kembali.

Alam bawah sadar Kaila

"Dimana ini" gumanya setelah melihat indahnya pemandangan hamparan bunga dihadapanya.

"Hai" seru gadis cantik yang tiba-tiba muncul di hadapanya membuat Kaila terkejut.

"Janc*k" umpatnya tak bisa menahan rasa terkejutnya.

"Maafin aku buat kakak kaget" sesalnya merasa bersalah.

"Huft, gak papa,.. tapi siapa lo? dan kenapa kita bisa disini?" tanyanya penasarannya.

"Kita berada di alam bawah sadar kakak, dan kenalin nama aku Kanaya Adeline" jawabnya seraya memperkenalkan diri.

"Kanaya Adeline" gumanya terasa familiar dengan nama tersebut tapi juga terasa samar di ingatanya.

"Kok gue kayak pernah denger nama kanaya ya?" gumanya masih dengar raut bingung terpancar di wajah cantiknya.

"Aku Kanaya kak, salah satu figuran dalam novel MY DESTINY, novel yang terakhir kali kakak baca sebelum kakak kecelakaan" jelasnya membuat Kaila terkejut.

"M-maksud lo, Kanaya si figuran yang jadi saksi penculikan si Alya" ucapnya tak menyangka ia bisa melihat sosok figuran yang hanya muncul sekali itu.

"Iya kak itu aku"

"Trus kita kenapa disini?" tanyanya kini lebih penasaran.

"Aku mau minta kakak tolong sama kakak buat jaga keluarga satu satunya yang aku punya yaitu daddy aku, dan untuk imbalannya aku akan memberikan raga aku untuk kakak" ucapnya dengan wajah sendu dan dengan nada pasrah nya.

"Tunggu dulu nih,..maksudnya apa ya? lo mau gue masuk kedalem tubuh lo gitu?" tanya Kaila belum mengerti dengan perkataan kanaya.

"iya kak, dengan kata lain kakak yang akan menjalankan kehidupan aku menjadi Kanaya" jelasnya membuat Kaila terheran dibuatnya.

"Terus tubuh gue, gimana sama tubuh gue disana?"

"Tubuh kakak udah di kuburkan satu hari setelah kakak di nyatakan meninggal, dan sekarang ini tubuh baru kakak" jelasnya lagi membuat Kaila tertegun.

"Walaupun gue disana udah meninggal, tapi gue mau disini aja, kumpul bareng orang tua gue disurga,..ya itupun jika gue masuk surga kalo gak ya berkunjung dulu ke neraka" tolaknya langsung dengan lirihan di akhir kalimat.

"Kakak harus mau, karna ini sudah jadi takdir kakak di sini" ucapnya lebih jelas.

"Weh anj*r,...siapa lo paksa gue!, udah gue bilang juga gue gak mau" tolaknya tegas.

"Huft,...maaf kak tapi ini udah jadi takdir yang tidak bisa di rubah"

"gue tau,..begitupun dengan kematian gue yang gak akan bisa dirubah, dan ini udah jadi kematian gue bukan kehidupan gue" jelas Kaila sarkas.

"Kakak salah, ini takdir kematian aku dan ini juga awal kehidupan kakak,..maaf kak" lirihnya seraya menghilang membuat Kaila terheran dibuatnya, ia segera menatap sekeliling mencari kanaya.

"Woy, gue belum selesai anj*r" teriaknya berjalan masih mencari keberadaan kanaya.

Setelah beberapa langkah berjalan, banyak ingatan bermunculan di kepala Kaila bagai kaset kusut yang memenuhi otak kecilnya.

"Sh*t" umpatnya memegangi kepalanya yang tersasa bagai di tusuk jarum, sungguh menyakitkan. Tak kuat dengan rasa akhirnya akhirnya Kaila kembali tak sadaran diri.

Sedangkan di ruangan Kanaya, kini Dokter Hendra kembali datang setelah Nurse call milik Kanaya berbunyi.

"Dok cepat periksa kondisi Kanaya, tadi dia sempat tak mengenali saya kemudian pingsan" jelas Antonio dengan raut wajah panik yang belum hilang.

"Tuan tenang dulu, saya akan memeriksanya kembali" ucap Dokter Hendra menenangkan ayah pasien vvip tersebut.

Saat akan mulai memeriksanya, Kaila sudah lebih dulu tersadar membuat mereka tersenyum namun tak mengurungkan niat Dokter untuk kembali memeriksanya.

"Nona, apa nona mengenal pria di samping saya" tanyanya memastikan Diagnosanya.

Kaila yang sudah tersadar pun menganggukan kepalanya. "Dia daddy saya Dok" ucapnya terdengar jelas meskipun dengan suara yang lirih

"Syukurlah, tuan tenang saja, itu hanya efek samping dari anestesi yang masih ada di tubuh nona Kanaya, apalagi nona sudah 1 bulan koma, jadi itu hal yang wajar terjadi pada pasien koma" jelas Dokter kembali membuat Antonio bernafas lega.

"Baiklah jika begitu saya permisi, dan jika anda kembali memerlukan bantuan bisa panggil saya" pamitnya seraya keluar.

"Naya sayang, sudah ingat daddy?" tanyanya hati hati

"Em maaf dad, tadi Naya sempat melupakan daddy tapi sekarang naya sudah ingat kok, daddy adalah daddy Naya yang paling tampan" ucapnya dengan senyuman di wajahnya.

( Kini kita panggil Kaila dengan nama Kanaya, ok gays )

"Syukurlah sayang, daddy senang mendengarnya" ucapnya sembari mengusap lembut kepala Kanaya.

"Ohh iya dad, kenapa Naya bisa berada disini, terlebih Naya koma selama satu bulan" tanyanya penasaran karana tak ada satupun ingatan pemilik tubuh tentang peristiwa kejadian dirinya bisa berada disini.

"Huft, ini semua karna musuh perusahaan daddy, dia menargetkanmu agar membuat daddy hancur sayang, dia menyewa seseorang untuk meracuni kamu di Sekolah" jelasnya dengan tangan mengepal di kedua sisi tubuhnya dengan raut emosi terlihat di wajahnya.

Kanaya yang menyadari hal tersebut segera mengelus tangan sang daddy dan menenangkan emosinya "calm down, dad"

Mendengar perkataan lembut putrinya Antonio seakan tersadar dan segera meredakan emosinya.

"Sekarang naya baik-baik aja, jadi daddy jangan khawatir okey".

"Baiklah sayang" senyumnya tulus membut Kanaya tertegun.

Ini pertama kali setelah 5 tahun kematian orang tuanya ia bisa kembali melihat senyuman seorang ayah yang sangat tulus pada putrinya, dan kini ia merasakan kembali kasih sayang yang dulu sempat hilang.

'Huft, baik buruknya takdir yang akan gue jalanin kedepannya, gue harus bisa terima' batinya seraya menatap Antonio yang kini sudah memeluknya erat, dalam kehidupan keduanya ini dirinya harus menjadi seorang Kanaya bukan Kaila.

Bab 2

Setelah melihat pada yang terjadi padanya, kini Kanaya menjadi yakin, jika dalam kehidupan keduanya kini akan jauh lebih menarik. Ia akan menyaksikan langsung Tkp dalam novel, ia tak akan merubah alur apapun yang akan terjadi jika mereka tak mengganggu atau menyentuhnya.

Lagipula dalam ingatan yang di dapat dari pemilik tubuh ini adalah, Kanaya Adeline seorang gadis ansos yang terlihat sangat pendiam, gadis berusia 18 tahun yang dimana kini tahun terakhirnya bersekolah di ALEXANDER HIGH SCHOOL.

Ya, setelah di pikir pikir Kanaya memang lebih menyedihkan daripada dirinya dulu, Kanaya kehilangan sosok ibu di saat dirinya baru terlahir di dunia itu yang membuatnya merasakan sedikit luka di hatinya.

"Dad kapan Naya bisa pulang?" tanyanya sudah tidak betah di ruangan berbau obat.

"Daddy tanya Dokter dulu ya sayang" jawabnya seraya berjalan keluar menuju ruangan Dokter Hendra.

Tak lama berselang, Antonio kembali ke dalam ruangan dan menyampaikan perkataan Dokter "sayang, kata Dokter tunggu cairan infus kamu habis jadi mungkin besok kita bisa pulang. Dan untuk terapi berjalan, kamu bisa melakukan nya di rumah" jelas Antonio.

"Huh! syukurlah dad, and thank you"

"Sama-sama sayang, sekarang Naya istirahat dulu, biar besok tidak mengantuk"

"Daddy juga, liat kantung mata daddy sudah seperti panda" canda Kanaya menatap wajah tampan daddy nya.

"Kamu ini ya, haah yasudah kita istirahat" ucapnya seraya menuju ke bad sebelah brankar Kanaya.

****

"Dad cepat"

"Iya sebentar sayang" ujarnya seraya berjalan menghampiri kanaya yang sudah duduk nyaman di kursi roda. Meskipun keadaanya sudah membaik tapi tubuhnya masih terasa lemas untuk sekedar berjalan pelan.

"Ayo kita pulang"

"Let's goo " serunya antusias mengepalkan tanganya keatas membuat Antonio terkekeh, ia sungguh bersyukur melihat putrinya bisa ceria dan tak meninggalkan trauma sedikitpun.

Di perjalanan pulang, Kanaya selalu melihat kearah jendela mobil, ia mengamati suasana di sekitar jalanan dengan gedung-gedung tinggi yang mereka lalui.

'Gak ada bedanya sama Dunia gue yang pertama' batinya melihat banyak bangunan yang mirip seperti di dunianya.

Antonio yang melihat putrinya sedang melamun menatap keluar pun menegurnya.

"Sayang kenapa hm?" tanyanya mengelus surai lembut putrinya yang seketika membuat Kanaya tersadar dari lamunannya.

"Ehh, gak papa dad. Naya cuman liat pemandangan sekitar aja" balasnya tersenyum.

"Baiklah, jika perlu sesuatu beritahu daddy okey" ujarnya tersenyum lembut.

"Okey dad" tak ada lagi percakapan setelahnya, baik Kanaya maupun Antonio mereka sibuk dengan urusan masing-masing, seperti Antonio yang sedang mengecek email dari sekertarisnya, dan Kanaya yang melanjutkan lamunannya.

Setelah menempuh kurang lebih 1 jam perjalanan, sampailah mereka di mansion keluarga Narendra. keduanya berjalan masuk dengan Kanaya yang masih duduk diatas kursi rodanya, mereka disambut dengan banyaknya Maid yang berjejer didepan pintu dengan beberapa dekorasi di dalamnya.

"Selamat datang kembali nona muda " ucap serempak para pekerja.

"Terimakasih semuanya" ucap Kanaya tersenyum, ia terharu dengan ucapan penyambutan mereka.

"Ayo sayang, daddy antar ke kamar kamu dulu" ucapnya seraya mendorong kursi roda Kanaya.

Kamar Kanaya berada di lantai dua, jadi mereka menggunakan lift agar segera sampai dan tak perlu repot repot menggendong Kanaya.

Ting

Setelah sampai di lantai dua, Antonio segera mengantar Kanaya menuju pintu kamar berwarna abu muda dengan papan kayu bertuliskan nama dari sang pemilik siapa lagi jika bukan Kanaya Adeline.

Kamar luas dengan cat berwarna ungu muda, dengan beberapa poster bergambar idol k-pop dan kasur king size berwarna abu-abu dan ada pula dua lemari kaca yang terisi dari banyaknya album k-pop kesayangan Kanaya membuat ruangan kamar terlihat lebih estetik.

'Look at this,..ternyata dia sama kaya gue juga, suka k-pop' batinya dengan senang.

"Sayang kamu istirahat dulu, nanti jam makan siang daddy bangunkan" ujarnya seraya mengangkat Kanaya dan memindahkan nya ke kasur tidur nya.

"Oke dad, thank you" tak lama kanaya menutup matanya dan tertidur menuju alam mimpi.

"Sama-sama sayang" balasnya mengelus kepala Kanaya dan setelah melihat putrinya tertidur ia berjalan keluar menuju ruang kerjanya.

****

Kini kanaya sudah berada di meja makan bersama dengan daddy tercintanya, mereka hanya makan berdua saja.

"Dad besok Naya mau sekolah ya " tanyanya hati hati.

"Tidak sayang, kamu belum sepenuhnya bisa berjalan, apalagi kamu belum melakukan terapi" jelasnya lembut, Antonio mempunyai sifat Durian yaitu tajam di luar tapi lembut di dalam.

"Tapi dad, Naya kangen Sekolah" rengek nya meminta izin.

"Lusa ya sayang"

"oke lah,.tapi daddy janji lusa ya"

"Daddy janji"

****

Setelah dua hari terlewat, kini Kanaya sudah di perbolehkan Sekolah dengan kondisinya yang sudah lebih baik walaupun kakinya masih terasa lemas saat berjalan jauh.

Jam masih menunjukan pukul 05.00 tapi entah kenapa Kanaya sangat antusias untuk bangun pagi, saat di dunianya dulu biasanya ia akan bangun saat matahari sudah terlihat dari luar jendela kamarnya.

Kanaya segera bergegas melangkahan kakinya menuju kamar mandi guna membersihkan tubuhnya.

Setelah bersiap dengan menggunakan seragam Sekolahnya, Kanaya berdandan mengenakan make up tipis pada wajah cantiknya.

"Anj*r gak sia-sia gue les make up ternyata berguna juga, apalagi ini badan body goals bener dong" serunya melihat penampilan yang terlihat sangat cantik, ia melihat postur tubuhnya yang terlihat sexy dan menggoda tersebut.

Setelah selesai mengagumi dirinya sendiri, kini Kanaya langsung menyambar tas Sekolah yang sudah ia siapkan di atas meja belajar nya dan berjalan keluar kamar menuju ruang makan.

Kanaya sangat bersemangat untuk berangkat Sekolah, dia sudah tak sabar melihat tokoh-tokoh dalam novel yang sudah di bacanya.

Ting

lift berbunyi bersamaan dengan keluarnya kanaya dari dalam lift.

"Pagi daddy" sapanya setelah sampai di ruangan makan dan langsung mencium kedua pipi daddy nya.

"Pagi sayang. Wah lihat cantik sekali putri daddy ini" pujinya membuat pipi Kanaya memerah salting.

"Ihh apaan sih daddy, kan Naya jadi salting" gumamnya masih terdengar Antonio membuat ia terkekeh ringan.

"Sudah sayang, cepat sarapan nanti kamu telat" ingatnya pada sang putri.

"Oke dad" ucap Kanaya seraya mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk sang daddy, dan setelahnya ia mengambil untuk dirinya sendiri.

"Makasi sayang"

"Sama sama dad" balasnya tersenyum, setelahnya tak ada lagi percakapan di antara keduanya, mereka masing-masing sedang menikmati sarapan pagi.

Antonio selesai terlebih dahulu dan langsung memberikan nasehat pada putrinya.

"Sayang jaga kesehatan jangan kecapean dan jangan makan sembarangan lagi paham!" nasehat daddy nya tegas.

"Paham dad, daddy sudah mengatakan itu sepuluh kali dalam lima menit" ujarnya jengah.

"Heheh maklum sayang daddy sangat khawatir sama kesehatan kamu"

"Iya dad, Naya akan selalu jaga kesehatan, jadi daddy tenang aja oke" ujar Kanaya seraya mengelus tangan sang daddy yang di balas anggukan olehnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!