Nadzira Isvara Arabella atau akrab disapa dengan nama Zira ini tengah asyik bermain dengan adik adiknya di teras depan rumahnya dan dikejutkan dengan kedatangan Novita Dewi sahabatnya yang tiba tiba mendatangi rumahnya.
"Zira, apa kabar lho saat ini?" tanya Novita
"Baik, seperti yang lho lihat sekarang!Ada apa?Tumben banget lho datang ke rumah gue?Masih belum cukup ya lho udah buat hidup gue menderita?" tanya zira dengan nada ketus kepada sahabatnya itu.
Kedatangan Novita telah membangkitkan kembali kenangan pahit yang telah dibuang jauh jauh oleh zira.Saat ini zira masih ingat betul hal jahat apa yang telah dilakukan oleh Novita kepada kehidupannya.
Satu tahun yang lalu Novita telah mengancam zira untuk melakukan bunuh diri jika zira tidak mau putus dengan pacarnya yaitu Austin,laki laki yang ternyata juga ditaksir oleh Novita.
Karena tindakan Novita yang benar benar nekat ingin bunuh diri dihadapannya, akhirnya membuat zira mau tidak mau putus dengan pacarnya yaitu Austin dan merelakan pacarnya itu untuk dimiliki dan dinikahi oleh Novita.
"Lho masih marah ya Ra,sama gue?" tanya Novita yang kini duduk di kursi yang ada di hadapan zira.
"Lho pikir aja sendiri" jawab zira dengan tidak peduli.
Novita tidak bisa menyalahkan zira yang saat ini masih marah dan sangat membencinya ketika apa yang sudah ia lakukan kepada sahabatnya itu benar benar keterlaluan.Karena perbuatan jahatnya di masa lalu,kini Novita mendapatkan karmanya akibat mendzalimi zira.
Sekarang Novita harus menerima kenyataan bahwa dirinya mengidap kanker otak stadium akhir yang membuat hidupnya tidak lama lagi berada di dunia ini.Untuk itulah mengapa saat ini Novita ingin memperbaiki semua kesalahannya kepada zira dan Austin agar ia bisa pergi dengan tenang dari dunia ini.
"Zira, apakah kamu masih sangat mencintai Austin?" tanya Novita yang tentu saja membuat zira terkejut dengan pertanyaan dari Novita itu.
"Pertanyaan macam apa ini,nov?Aku tidak mau lagi berurusan dengan Austin ataupun kau." ucap zira.
"Jika kamu memang masih mencintai Austin,tolong menikahlah dengannya,Ra! Jadilah istri kedua dari Austin.Hanya kamu yang pantas menjadi istri Austin saat ini,Ra." ucap Novita.
Zira sangat terkejut dengan permintaan sahabatnya itu.Walaupun dia sangat mencintai Austin,tapi untuk menikah dan menjadi istri kedua bagi mantan pacarnya itu tak pernah zira bayangkan.Austin telah menjadi bagian dari masa lalunya yang tidak akan mungkin zira hadirkan kembali ke dalam hidupnya.
Zira saja tak menyangka bagaimana bisa Novita kini memintanya untuk menikah dengan suaminya sendiri, setelah apa yang sudah sahabatnya itu lakukan kepada hidupnya.
"Lho ini memang gila atau pura gila sih nov?Bisa bisanya lho nyuruh gue untuk menikah dan menjadi istri kedua dari Austin.Lho sengaja ya mau buat hidup gue hancur lagi?" tanya zira dengan kesal.
"Enggak Ra!Gue nggak mau buat hidup lho hancur,gue cuma mau memperbaiki semua kesalahan yang gue lakuin sama lho dan Austin." ucap Novita.
"Kalau lho mau memperbaiki semua kesalahan yang lho lakuin ke gue dan Austin,stop buat minta gue menikah dan jadi istri kedua buat Austin.Bahagiakan Austin dengan menjadi istrinya yang baik." ucap zira.
Menjadi istri yang baik buat suaminya?Tentu saja Novita tahu kalau ia tidak bisa melakukan hal itu.
Penyakitnya sudah menyebar di kepala maupun tubuhnya yang lain,dan Novita tahu kalau penyakitnya itu tidak akan mungkin untuk bisa disembuhkan.Ia harus memikirkan cara agar zira mau menikah dengan Austin dan mau menjadi ibu pengganti bagi bayinya yang masih kecil dan butuh sosok seorang ibu untuk pertumbuhan hidupnya.
"Austin tidak butuh gue saat ini Ra,dia butuh lo untuk menemani hidupnya saat ini.Aku mohon tolong menikahlah dengan dia." pinta Novita yang membuat kesabaran zira habis dan berniat masuk ke dalam rumah untuk menghindari permintaan konyol dari sahabatnya itu.
"Umur gue udah nggak lama lagi Ra!Cepat atau lambat gue akan pergi dari dunia ini untuk selamanya." ucap Novita dengan keras dan membuat zira menghentikan langkahnya untuk masuk ke dalam rumahnya.
Zira membalikkan badannya menghadap Novita,saat ini perasaan dan hatinya sedang tidak nyaman dengan pengakuan yang baru saja diungkapkan oleh sahabatnya itu kepadanya.
Zira kembali duduk di kursinya dan menanyakan maksud perkataan yang diucapkan oleh sahabatnya itu.
"Apa maksud dari ucapan lho barusan ke gue nov?Lho bercanda kan sama gue?" tanya zira.
"Gue nggak bercanda Ra,umur gue memang gak panjang lagi.Gue sakit keras Ra!,gue mengidap kanker otak stadium akhir yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter." ucap Novita dengan sedih dan membuat zira juga ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh sahabatnya itu terlepas dari rasa marah dan benci yang ia rasakan kepada sahabatnya itu.
"Apa Austin udah tahu mengenai penyakit lho ini nov?" tanya zira yang membuat Novita menggelengkan kepalanya.
Selama ini Novita belum pernah memberitahu kepada Austin suaminya kalau ia memiliki penyakit serius yang mengancam nyawanya.Novita tidak tahu harus memberitahu suaminya darimana,terlebih lagi suaminya itu sangat baik dalam memperlakukannya sebagai istri.
Setiap melihat Austin dan merasakan cinta dari laki laki itu,hati Novita kerapkali dibuat sedih dan menyesal akan perbuatan jahat yang telah ia lakukan untuk bisa memiliki Austin menjadi suaminya.
Novita tidak tahu akan seperti apa reaksi yang ditunjukkan oleh suaminya itu ketika ia mengetahui semua kejahatannya yang ia lakukan dibelakangnya.
"Austin nggak tahu Ra!Gue nggak tahu mau kasih tahu dia darimana.Gue terlanjur menyesal dengan semua yang udah gue lakuin sama dia dan lho." ucap Novita yang benar benar merasakan penyesalan itu di matanya dan membuat zira tidak tahu harus melakukan apa untuk membantu permasalahan sahabatnya itu.
"Gue mohon sama lho Ra,tolong menikahlah dengan Austin dan jadilah istri kedua untuknya." pinta Novita sekali lagi.
"Gue nggak bisa nov!Gue udah nggak mau terlibat lagi sama Austin ataupun lho." ucap zira dengan penuh penekanan.
"Tolong jangan lakuin ini sama gue Ra!Jika bukan lho yang mau nolong dan mengerti masalah gue,lalu siapa lagi yang bisa nolongin gue?Gue cuma percaya sama lho,gue nggak bisa menyerahkan Austin dan juga penjagaan anak gue ke wanita lain." ucap Novita yang kini membuat zira tertawa sinis saat mengetahui kenyataan bahwa sahabat dan mantan pacarnya itu telah memiliki seorang anak.
"Itu bukan urusan gue nov,gue udah nggak mau lagi membuka masa lalu gue hanya demi masalah lho saat ini nov! Seharusnya lho ngerti sama perasaan gue saat ini!" ucap zira dengan emosional.
Mendengar penolakan zira,Novita pun segera menurunkan harga dirinya untuk bersimpuh di kaki zira agar sahabatnya itu mau menikah dengan suaminya dan menjadi ibu pengganti bagi anaknya yang masih bayi.
Selalu saja begini.Novita akan selalu melakukan hal hal yang diluar pemikiran zira jika keinginannya tak dikabulkan oleh zira.Kenapa sahabatnya itu selalu mengusik ketenangan hidup dan merebut kebahagiannya?
Ia sudah merelakan pacarnya untuk sahabatnya itu,dan sekarang sahabatnya itu menginginkannya bersatu kembali dengan mantan pacarnya.
"Gue mohon Ra,tolong menikahlah dengan Austin!Gue mohon tolong bantu gue untuk yang terakhir kalinya Ra!Gue nggak bisa pergi dengan tenang sebelum melihat lho dan Austin menikah." tangis Novita sembari bersujud di kaki zira.
"Gue bilang bangun sekarang,nov!Jangan lakuin ini sama gue." ucap zira yang meminta sahabatnya itu untuk bangun dari posisinya saat ini.
"Gue nggak akan bangun sebelum lho mau nurutin permintaan gue,Ra!Gue akan tetap sujud di kaki lho sampai lho mau menikah dengan Austin." ucap Novita dengan bersikeras.
Novita tidak peduli kalau apa yang dilakukannya ini sampai dilihat oleh adik adik zira,Novita tidak peduli jika ia harus membuang harga dirinya jauh jauh.Baginya saat ini persetujuan zira untuk menjadi istri kedua dari Austin sangat penting melebihi apapun.
Zira menarik napas dalam-dalam dan tak mungkin dia membiarkan Novita memohon padanya, karena ia bukanlah manusia yang sejahat itu.Akhirnya dengan terpaksa,zira pun menjawab.
"Oke nov,Aku bersedia menikah dengan Austin." ucap zira dengan suara pasrah.
Sore harinya zira pun diajak Novita untuk datang ke rumahnya untuk bertemu dengan bayinya sekaligus memberitahu Austin mengenai keputusannya yang ingin suaminya menikah lagi sekaligus memberitahu suaminya mengenai penyakitnya.
Sesampainya zira dikediaman sahabatnya itu,ia dikejutkan dengan kedatangan Austin yang terburu buru menghampiri istrinya dan memeluk Novita dihadapan zira.
Rupa rupanya Austin dibuat cemas dengan kepergian Novita yang pergi keluar tanpa sepengetahuannya disaat kondisi tubuhnya tengah sakit.
"Kau darimana saja sayang?Kenapa kau pergi tidak memberitahuku?Kau tahu kan kalau aku benar benar sangat mencemaskan mu." pinta Austin dengan penuh kasih sayang kepada Novita,dan membuat zira sedikit sedih dengan pemandangan itu.
"Maafkan aku mas,aku pergi tanpa memberitahu mas Austin terlebih dahulu.Lihat mas,siapa yang aku ajak datang ke rumah." ucap Novita yang segera membuat Austin melepaskan pelukannya dari tubuh istrinya untuk melihat seseorang yang sudah diajak oleh istrinya itu untuk datang ke rumahnya.
Dan setelah Austin melihat bahwa orang yang diajak oleh istrinya itu tak lain adalah zira,mantan pacarnya,alangkah terkejut dan marahnya Austin saat ia melihat wanita yang telah mencampakkannya dulu.
"Halo Austin" sapa zira dengan kaku.
"Kau!Kenapa kau datang ke rumah ini?Untuk apa kau kemari?" tanya Austin dengan dingin dan hampir membuat zira menangis di hadapan laki laki itu.
"Mas,kenapa nada bicara mas Austin seperti itu kepada zira?Tolong bicaralah yang baik kepadanya mas,dia ini sahabatku." ucap Novita yang meminta suaminya untuk berbicara dengan baik dengan zira.Bukannya patuh,Austin malah menyalahkan Novita karena sudah berani mendatangkan seseorang yang tidak ingin dilihat lagi oleh Austin.
Memori dimana zira memutuskannya tanpa sebab rupa rupanya masih diingat oleh Austin sampai sekarang dan membuat laki laki itu sangat membenci zira sampai ke dalam lubuk hatinya yang paling dalam.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!