NovelToon NovelToon

TUAN SUAMI YANG KEJAM

Prolog & Cast ala Mickey

Halooo, selamat datang di story TSYK.

udah tamat nih season 1-nya.

jadi aku mau tanya boleh? kapan kalian mulai baca cerita ini? di jawab yah!

****************************

Alicia Adara Dinata, 20 tahun putri bungsu dari 3 barsaudari. Kakak pertamanya Maureen Angela Dinata 27 tahun dan yang kedua Maura Anice Dinata 21 tahun sebenarnya mereka bukan sudara kandung se ibu. Tuan Dinata memiliki 2 istri dulu, namun istri kedua atau ibu kandung dari Alicia sudah meninggal karna kecelakaan 20 tahun lalu saat Alicia masih dalam kandungan beruntung Alicia masih bisa di selamatkan dengan lahir secara cesar.

Alicia seorang mahasiswa semester 6 jurusan Psikolog di Universitas Gunadarma, ia memiliki 2 orang sahabat baik, Filda dan Darius, hanya mereka berdua lah tempatnya berkeluh kesah, hanya didepan mereka juga sifat asli seorang Alicia bisa terlihat tanpa harus memakai topeng ketegarannya.

Alicia adalah nona muda dari keluarga Dinata namun statusnya sebagai nona muda tidak juga membuat ia disegani di keluarga Dinata. Bahkan tuan Dinata pun seolah olah menganggapnya hanya parasit di rumahnya.

Apalagi ibu tiri dan kedua kakak tirinya, mereka tidak segan segan memperlakukan Alicia layaknya pelayan mereka persis kayak di sinetron sinetron ibu dan anak tiri kebanyakan.

Semua kesalahan yang ke dua kakak tirinya lakukan, Alicia lah yang harus menanggung itu.

Sampai ia harus rela menikah dengan calon kakak iparnya Daniel tunangan Maureen karena Maureen belum siap menikah sedangkan keluarga Prasetio tidak mau lagi menunggu untuk menikahkan anak tunggalnya, Daniel.

Mengingat pertunangan Daniel dan Maureen sudah berlangsung setahun lalu namun Maureen terus saja memiliki alasan untuk mengulur ulur waktu jika kelurga Prasetio mengajaknya untuk segera menikah. karna tidak mau menanggung malu dan mengecewakan keluarga Prasetio akhirnya tuan Dinata menawarkan Alicia untuk mengganti sementara Maureen sampai Maureen siap menikah dengan Daniel nantinya,

Maureen pun tidak masalah dengan usulan sang ayah toh ia masih mau menikmati kebebasannya di umur yang sebenarnya sudah matang untuk menikah itu. tapi ia masa bodoh dengan ikatan pernikahan yang penting hatinya selalu ada untuk Daniel. lagian jika wanita penggantinya itu adalah Alicia ia sama sekali tidak keberatan bahkan ia teramat senang sebab peluang untuk menyakiti Alicia lebih dalam lagi terbuka lebar.

Daniel dan kedua orangtuanya semula tidak setuju tapi demi kebaikan bersama mereka akhirnya setuju meski ada raut kecewa di hati Daniel.

Sedangkan Alicia, rela tidak rela ia tidak punya pilihan keputusan tuan Dinata mutlak baginya.

Lagi lagi ia menyelamatkan harga diri keluarga Dinata dan juga keluarga Prasetio dengan pernikahan itu namun sekalipun ia mendapat ucapan terima kasih itu tidak pernah.

Ia nona muda namun layaknya hanya sebuah boneka yang semua orang bebas menggerakan kemana ia harus bergerak dan bebas berpindah tangan jika yang punya sudah bosan dan yang lainnya menginginkannya.

Ia nona muda dengan segala penderitaan, ia nona muda yang tidak pernah merasakan kasih sayang sebuah keluarga sejak lahir, ia nona muda yang menyayangi keluarganya meski ia di perlakukan semena mena. Ia nona muda yang sempurna namun ia seolah buta, bisu dan tuli. Ia nona muda yang penurut. Ia nona muda yang memiliki cinta dan kasih berlimpah dalam hatinya meski ia tidak pernah merasakan dicintai dan disayangi. Ia nona muda yang rela menanggung malu demi menyelamatkan wajah sang Ayah. Ia nona muda yang rela di anggap sebelah mata oleh keluarganya, ia nona muda yang rela melakukan apapun agar orang orang bahagia meski ia harus terluka lagi dan lagi.

Alicia Adara Dinata nona muda keluarga Dinata yang sebentar lagi jadi nyonya muda keluarga Prasetio

Akankah ia bisa menemukan kebahagian yang selama ini tidak pernah dirasakannya atau ia malah semakin tenggelam di lubang derita.

Okey inilah kisah Tuan Suami yang Kejam tentang Alicia dan Daniel yang tentunya banyak permainan di dalam kisah mereka

\=\=\=\=\=\=

Cast menurut Mickey yah

Readers bebas berimajinasi kalau cast mickey tidak sesuai

Daniel Prasetio

Daniel pewaria tunggal Prasetio Corp.

sifatnya tegas, dingin dan tak terbantahkan

Ia hanya bisa dikendalikan oleh ayah dan ibunya, karna Daniel sangat menghormati keduanya

Alicia Adara Dinata

Nona muda ke 3 keluarga Dinata, namun statusnya tidak lah penting. ia tak lebih dari pembantu di keluarganya sendiri.

jangan heran jika ia berada di luar jangkauan keluarga Dinata atau Prasetio, ia akan menampilkan sisi berbeda dari dirinya yang notabenenya sangat penurut, tegar dan pasrah.

jati diri yang sebenarnya terkubur di dalam dirinya sejak ia kecil, dan hanya menampilkan saat ia bersama orang orang yang di percayainya, ia menagis saat ia ingin menangis dan ia tertawa saat ia merasa bahagia dan itu hanya ditunjukan kepada dua orang sahabatnya.

Maureen Angela Dinata

Nona muda tertua kebanggan keluarga Dinata juga Tunangan Daniel namun ia belum siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan, jadi ia setuju setuju aja kalau Alicia menggantikannya sementara.

Maura Anice Dinata

Nona muda ke 2 keluarga Dinata. ia sangat membenci Alicia sama seperti Maureen dan ibunya membenci Alicia. tiada hari tanpa menyusahkan atau bahkan menyiksa Alicia, mereka sudah menganggap bahwa Alicia adalah tempat meluapkan segala emosi.

#####

Yuhuu story Mickey yang ke 3

penulis abal abal

update suka suka yah

typo maklum! tak ada yang sempurna.

Salam Mickey Mouse 24

dari Dunia Halu

TSYK 1

"Apa ini?" tanya Alicia melihat sebuah amplop berwarna coklat yang baru saja di lempar oleh lelaki di depannya

"surat perjanjian" jawabnya acuh, ia mengalihkan pandangan ke luar jendela kamar enggan melihat gadis didepannya yang akan menjadi istrinya beberapa menit lagi.

Alicia tahu pasti ini akan terjadi mengingat ia hanya sebagai pengantin pengganti untuk kakaknya. tak mau membuang buang waktu Alicia segera mengambil surat perjanjian beberapa lembar itu dan segera menorehkan tanda tangannya tanpa mau repot repot membacanya. ia sungguh muak akan semua ini.

bola mata Daniel meliriknya, mengangkat sebelah alisnya takjub dengan apa yang dilakukan gadis di depannya.

*setuju begitu saja! bahkan ia tak membaca isi perjanjiannya, sebegitu frustasinya kah dia* batin Daniel miris

"saya akan tetap melanjutkan kuliah selebihnya saya akan menuruti isi perjanjiannya terkecuali.. kecuali yang berhubungan dengan.. kon.. kontak fisik" cicitnya terbata di akhir kalimat " itu persyaratan dari saya" tambahnya

"heh, jangan berfikir terlalu jauh nona" ujar Daniel sinis kemudian melangkah keluar.

Alicia menghela napas kasar, berusaha menahan gejolak dalam hatinya

"Semangat Elis!! kamu pasti bisa! " bermonolog menyemangati diri sendiri. bahkan di detik detik ia akan melepas masa lajangnya tak ada seorangpun yang menemaninya untuk meredakan rasa gugupnya.

tak seperti pengantin pengantin wanita lainya yang di dampingi oleh ibu pihak wanita atau ibu pihak pria serta saudara atau sahabat sahabatnya. itu tidak berlaku untuk Alice mengingat semua orang menganggapnya hanya sebuah boneka, Usang. tak berharga dan tak penting.

oh iya Filda dan Darius, sahabat Alice tidak mengetahui kalau sahabatnya akan menikah hari ini, mengingat pernikahan mereka tertutup dan hanya di hadiri keluarga terdekat dari kedua belah pihak

"Setidaknya kamu bisa keluar dari neraka yang berbentuk istana itu" terus bermonolog menyemangati dirinya

"Tapi kamu harus mempersiapkan diri menuju pintu penyiksaan lainnya" menghela napas berat setelah tersadar bahwa ia hanya di pindah tugaskan untuk memasuki istana lainnya namun akan ada neraka di dalamnya

tidak lama setelahnya datanglah seorang maid untuk membantu menuntun Alicia menuju ke arah Daniel suaminya.

biasanya jika momen pengantin wanita menghampiri pengantin pria para tamu akan antusias dengan raut bahagia namun ini tidak, semua orang tampak cuek dan sibuk dengan urusannya masing masing bahkan beberapa keluarga Dinata menatap sinis dan tak suka dengan Alicia

"Yah aku ke kamar dulu, mengantuk" bisik seorang wanita paru baya yang tak lain adalah Ibu Daniel, Wina Tan

"tetap di tempat bu. mau di taro dimana muka Ayah kalau ibu pergi begitu saja sedangkan acara baru akan dimulai" bisik tuan Prasetio geram dengan tingkah sang istri. Alicia baru saja akan sampai didekat Daniel namun istrinya sudah mau pergi tidur.

"Malas yah, gak penting" jawabnya acuh

"IBU" sentaknya, suaranya sedikit tinggi tak sadar. bahkan sebagian yang berada di dekatnya mengarahkan pandangan kepada pasangan yang baru saja menyandang status sebagai mertua

"Ayah berani membentak ibu demi gadis si*lan itu" marah balik Wina

"jaga ucapan kamu Wina, dia istri Daniel menantu kita" Prasetio berusaha menahan emosi

"aku tidak sudi mengakuinya, menantuku hanya Maureen"

"Hehehe, buka matamu, menantu yang kau harap itu tidak menginginkan anakmu" Prasetio dibuat terkekeh tak mengerti jalan pikiran Wina

"Ia mencintai Daniel hanya saja ia belum siap" desis Wina melirik ke arah Daniel dan Alice yang sudah duduk berdampingan hendak memasangkan cincin masing masing

Tuan prasetio hanya bisa geleng geleng kepala melihat sikap istrinya

"Ah sudahlah tak ada gunanya ngomong sama kamu" Wina langsung berdiri dan melangkah lebar meninggalkan acara itu.

Malam harinya, keluarga Prasetio tengah menikmati makan malam yang dimana anggotanya bertambah 1 orang yaitu Alicia.

setelah selesai makan malam tuan Prasetio mengajak mereka bersantai di ruang keluarga, ia juga akan menyampaikan beberapa hal

dan disinilah mereka sekarang, diruang keluarga dengan Tuan Prasetio duduk di sofa tunggal, nyonya Wina dan Daniel bersebelahan sedangkan Alicia duduk di seberang mereka.

Hening

"Ayah dan Ibu akan ke Jepang untuk mengurus perusahaan cabang disana" Prasetio membuka suara

"Oh kapan?" tanggapan Daniel biasa aja toh ia sudah terbiasa dengan kesibukan sang ayah

"besok pagi" jawab Prasetio "mungkin ayah akan beberapa bulan disana atau mungkin satu tahun, ayah akan membuka cabang lain disana nantinya" lanjutnya

"tapi kalau nanti Elis melahirkan nanti ayah sama ibu akan menyempatkan untuk pulang berkunjung" tambah Prasetio melihat ke arah Alice yang sedari tadi hanya menunduk

Alicia mengerjap tak percaya apa yang telinganya dengar namun ia masih setia menunduk menatap lantai marmer,

Daniel menatap ayahnya jengah kemudian melirik Alicia dengan senyum menyeringai jahil

sedangkan Wina membola dengan apa yang suaminya katakan. tidak ia tidak mau jika Alicia mengandung cucunya. tak pantas. pikirnya

"Aduh ayah apa-apaan sih, gak usah buru buru sayang, nikmati masa muda mu. lagian ibu belum siap jadi seorang nenek" mengelus lembut lengan putranya berusaha menampilkan senyuman padahal hatinya bergemuruh muak

"kamu belum siap tapi aku siap" sergah Prasetio "oh ya kalau kamu sudah memberikan seorang cucu untuk ayah semua saham yang ayah punya akan berpindah tangan atas namamu" rayu Prasetio menatap lekat sang putra

"siap yah" balas Daniel mantap tanpa pikir panjang. bagaimana mau menolak, jika ia sudah menjadi CEO dan pemilik saham terbesar di Prasetio Corp. muda baginya untuk bertindak sesukanya.

"TIDAK" teriak Wina seketika. semua orang menoleh padanya. Wina yang ditatap tidak gentar menyampaikan penolakannya "Aku hanya mau cucu dari Maureen bukan dari wanita pembawa sial sepertinya" lanjutnya, menunjuk dengan muka jijik ke arah Alicia

"Jaga ucapan mu" desis Prasetio menatap nyalang ke arah istrinya "dia yang kau puja tidak seperti yang terlihat" mata Prasetio sirat akan kekecewaan terhadap sikap istrinya.

"dia hanya belum siap ayah, aku pastikan dia akan menjadi menantu kita sebentar lagi, biarkan dia menikmati sedikit kebebasannya sebelum terikat oleh keluarga kita" masih kekeh dengan kemauan nya

"terserah padamu bu, jika hari itu tiba siap siap kehancuran yang putramu peroleh " geram Prasetio

"apa maksud ayah? yang ada dialah pembawa kehancuran dalam keluarga kita" menunjuk ke arah Alicia

"Niel, keputusan ada padamu, jika kamu mau bermain main ayah akan ladeni. tapi ingat satu hal, penyesalan selalu datang belakangan" ingatnya pada putranya, ia tidak peduli dengan penolakan istrinya

Daniel hanya diam menunduk menatap lantai entah apa yang ia pikirkan namun ia tak mau mengatakan apapun pada ayah dan ibunya saat ini. ia juga malas meladeni perdebatan kedua orang tuanya yang sudah melahirkannya ke dunia ini 28 tahun lalu. toh yang menjalani dirinya, jadi dia yang paling tau akan seperti apa kedepannya

sedangkan Alicia dia lagi lagi dihadapkan dengan penolakan atas dirinya secara terang terangan, ia menangis? tidak. ia marah? tidak, ia bersedih? mungkin, namun tampaknya raut wajahnya datar, ia sudah terbiasa dengan penolakan, ini bukan apa apa di banding ayah kandungnya sendiri yang rela menjualnya di rekan bisnisnya, mengingat itu samar samar ia tersenyum miris mengingat hidupnya tak berarti bagi siapapun.

Alicia masih duduk diam tanpa pergerakan dengan wajahnya yang masa bodoh situasi saat ini, sesekali Daniel melirik ke arahnya, Daniel menaikan satu alisnya melihat Alicia tanpa reaksi apapun. biasanya wanita akan lari dan menangis jika mendapat penolakan tapi wanita di depannya sungguh di luar dugaannya

*segitu tidak punya harga diri kah dia* batinnya menatap Alicia

Kembali hening

Hening, hingga

"Dia hanya anak yang lahir dari perempuan penggoda" desis Wina menatap nyalang ke arah Alicia, tujuannya adalah memperingatkan status Alicia di keluarga Dinata

######

Happy Reading readers

lagi lagi moon maaf kalau banyak typo ye atau penulisan kalimat rada rada mumet. karna memang aku tidak pandai merangkai kata menjadi kalimat

aku bukan pujangga yang pandai merangkai kata. asiiek

Salam Mickey Mouse 24

dari Dunia Halu

TSYK 2

semua orang melihat ke arah Wina tak terkeculi Alicia

"terima kasih Ayah dan terima kasih ibu atas kejujuran hatimu, setelah ini saya janji akan lebih semangat dan kuat lagi menghadapi dunia " sahut Alicia memberanikan diri buka suara, ia menatap ayah dan ibu mertuanya bergantian dengan tersenyum manis seolah olah ia baru saja mendapat pujian "selamat malam semuanya" lanjutnya kemudian bangkit dari duduknya pergi dari ruang keluarga lebih tepatnya ruangan pengintimidasian atas dirinya.

Alicia sungguh muak dengan kenyataan satu itu 'anak perempuan penggoda' yang bahkan ia tidak tau jalan cerita yang sebenarnya. tapi biarlah toh mamanya juga sudah meninggalkannya seorang diri tanpa bukti apa apa. bahkan ia tidak tau rupa mama kandungnya seperti apa. selembar fotopun ia tak punya.

"kamu kuat Elis kamu kuat, ini bukan apa apa Elis, kaadaan yang lebih mengerikan sudah biasa bukan untukmu" bermonolog menyemangati dirinya namun bibirnya tetap bergetar menahan tangisannya, matanya sudah buram karna air mata yang membendung di pelupuk mata sepersekian detik selanjutnya air matanya luruh begitu saja dari mata bulat hitam pekatnya yang tak mampu lagi membendung air matanya

sungguh tragis nasibnya keluar dari kandang macan namun terjebak dalam kandang singa

tidak mau tenggelam dalam kesedihannya ia memilih tidur lebih baik. masih ada hari esok yang akan menyambutnya entah masalah apa lagi tapi ia sudah siap menghadapinya.

Alicia masuk kamar, menuju lemari mencari selimut kemudian mengambil sebuah bantal untuk ia pakai tidur di sofa, ya iya tidur di sofa karna ia cukup tau diri akan statusnya yang hanya menumpang jadi ia akan berusaha untuk tidak mengusik atau menganggu kenyamanan orang lain karna kehadirannya.

tidak membutuhkan waktu lama Alicia terlelap dengan damai di sofa, meski agak sempit tapi sofa itu cukup empuk dan nyaman baginya dari pada harus tidur di lantai.

tidak lama setelahnya Daniel memasuki kamar, pandangannya menyapu kamar mencari sesuatu, dan bola matanya berhenti pada sebuah sofa dimana ada sebuah gundukan di balut selimut sepenuhnya disana yang menyerupai kepompong raksasa.

Daniel melangkah pelan mendekat, setelah sampai di sofa dengan sekali tarikan, selimut itu terlepas dari tubuh Alicia dan berhasil membuat Alicia terjingkat kaget kemudian terjatuh ke lantai. sikunya membentur ujung meja kaca sampai darah segar keluar dari sana dan bokongnya nyeri akibat benturan di lantai tiba tiba.

"Awww" pekiknya karna kaget juga karna kesakitan

Daniel menatapnya datar, ia tidak peduli dengan kesakitan Alicia.

"Apa maumu"setelah menetralkan emosinya Alicia mendongak menatap tajam mata Daniel

"berani sekali menatapku dengan tatap itu HAH" bentak Daniel mencengkeram kuat rahang Alicia sampai bibir Alicia terbuka dan maju kedepan (kek donal bebek)

Alicia tersentak, ia gemetaran, ia takut melihat Daniel dengan tatapan memangsanya. yang bisa ia lakukan hanya mengalihkan pandangannya menghindari mata Daniel

"maaf" cicitnya, lagi lagi kata yang tidak pernah absen ia ucapkan setiap hari itu. setiap hari ia selalu salah meski ia tidak tau kesalahan apa yang ia lakukan

Daniel menghempas kasar tangannya dari wajah Alicia hingga belakang kepala Alicia membentur lengan bawah pinggiran sofa

Daniel melangkah ke arah nakas dan mengambil map coklat disana, kemudian ia berbalik lagi ke arah sofa dan melempar map disana

"baca dan pahami" desisnya. ia menghemoaskan bokongnya di sofa dan bersedekap dada

Alicia meraih map dan membukanya dengan perasaan was was. itu adalah surat perjanjian yang ia tanda tangani tadi pagi sebelum resmi jadi istri Daniel. sekitar beberapa lembar ia pun mulai membacanya

**perjanjian pernikahan

Pihak pertama \= Daniel Prasetio

Pihak kedua \= Alicia Adara Dinata**

lembar pertama

**1. pihak pertama adalah aturan yang wajib bagi pihak kedua

pihak pertama adalah aturan yang wajib bagi pihak kedua

hingga nomor 15

pihak pertama adalah aturan yang wajib bagi pihak kedua**

*what the hell? dengan kalimat yang sama hanya nomor yang berbeda* batin Alicia bingung, ia menoleh ke arah Daniel meminta penjelasan, namun yang ditatap tak memberi respon apa apa, Alicia hanya menghela napas pelan ia tidak punya pilihan lain selain melanjutkan membaca isi perjanjian

lembar ke dua

**pihak kedua wajib melaksanakan aturan dari pihak pertama

2 hingga nomor 15

pihak kedua wajib melaksanakan aturan dari pihak pertama**

*lagi?* batinnya lagi melirik ke arah Daniel yang terduduk dengan tenang di sofa.

saat ini Alicia masih duduk dilantai untung saja disana ada karpet bulu yang tebal dan halus hingga bokongnya tidak kedinginan bertemu langsung dengan lantai marmer. Alicia terus membaca meski ia sudah tau kalau inti perjanjiannya itu hanya satu hanya saja kata katanya yang di rubah

lembar ke 3

1. pihak pertama tidak menerima penolakan dalam bentuk apapun dari pihak kedua

2 sampai no 15 (kalimat yang sama)

*kan* meski malas Alicia terus melanjutkan karna mata seseorang terus mengawasinya.

lembar ke 4

1. pihak kedua tidak akan menolak segala aturan dari pihak pertama(hingga nomor 15)

bahkan adila tak lagi membaca no 2 sampai no 14. ia hanya akan membaca no 1 dan langsuk ke no 15, toh isinya tetap sama

lembar ke 5

**1. pihak pertama wajib mengatur apapun tentang pihak kedua

pihak pertama wajib mengatur apapun tentang pihak kedua**

Alicia menghela napas panjang kemudian menaruh lagi lembar perjanjian itu kedalam map

"sudah? lalot sekali! hanya membaca lembaran segitu sampai memakan waktu beberapa detik. harusny 2 detik beres" serunya mengolok

Alicia menipiskan bibirnya, hal semacam begini sudah tidak mempan melukai harga dirinya, setelah menutup map tersebut Alicia kembali menegakan tubuhnya untuk mendengar yang akan Daniel katakan selanjutnya. cukup lama keheningan terjadi diantara keduanya hingga siulan Daniel membuat Alicia menoleh ke arahnya

pandangan mata mereka saling bertubrukan, mengunci bola mata masing masing, tidak bertahan lama karna Daniel mengendingkan dagunya ke arah sofa menyiratkan Alicia untuk bangkit dan duduk di sana.

Alicia melirik kearah sofa, ia mengerti maksud Daniel hanya saja ia bergeming karna lagi lagi ia tau diri kalau ia tak pantas duduk berdampingan dengan suaminya, jadi masih duduk anteng di karpet lantai

"Lalot ya tetap lalot" sinisnya karna Alicia tidak bergerak sama sekali, ia kira Alicia tidak mengerti maksudnya

"Saya tau posisi saya makanya saya tetap di tempat" sahutnya acuh

"Cih" Daniel berdecih mendengarnya

*Dasar bodoh* batin Daniel melirik Alicia memindai dari kaki hingga kepala

"baguslah. jadi?" katanya seolah meminta penjelasan

Alicia dibuat bingung, ia menunggu untuk menerima peraturan selanjutnya namun kenapa malah ia yang dimintai penjelasan?. ia mengerjap berusaha menyimpulkan maksud tuan suaminya. ia tidak yakin namun ia tetap akan berbicara

"Perintah tuan akan saya lakukan tidak peduli apapun itu" jelasnya mantap namun ada banyak keraguan dalam hatinya

"Bagus" Daniel langsung berdiri dan melangkah memasuki ruang ganti

Alicia menghela napas kasar, mungkin memang takdirnya jadi pelayan tak peduli dari mana ia berasal. ia hanya akan menambah kesabaran lagi hidup jadi seorang istri alih alih hanya seorang pelayan. semangat untuk dirinya

Bugh

sebuah baju bertengger di kepalanya.

Alicia tersentak kaget karna tiba tiba sebuah lemparan benda mengenai kepalanya dan yang tak lain pelakunya adalah si tuan suami

"siapkan baju tidur ku bodoh!" seru Daniel dengan mata melotot dan berhasil membuat Alicia kocar kacir berlari menuju ruang ganti

"Dasar lelet" umpatnya saat Alicia melewati tubuhnya

#####

Happy Reading readers kuh

mon maap banyak typo nya ye

Salam Mickey Mouse 24

dari Dunia halu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!