NovelToon NovelToon

ISTRI KEDUA (Jangan Sakiti Aku Lagi)

Perkenalan

UNTUK YANG BARU MAMPIR, MUNGKIN NANTI KALIAN AKAN MENEMUKAN, BEBERAPA BAB YANG DI ULANG! Mohon untuk di skip aja, sebab ada beberapa bab yang sengaja aku hapus menyebabkan, beberapa bab seperti yang saya bilang dia awal 🙏🙏🙏 Jika itu membuat kalian tidak nyaman. Untuk Bab yang berjudul Gengsi mohon di skip.

...💋💋💋💋💋...

Dalam hidup kita hanya mampu berencana! dan tuhan lah yang menentukan segalanya, baik, buruk, jodoh dan maut, hanya tuhan yang tahu kapan hal akan datang, Ia yang tahu jalan hidup umatnya begitu pun diri ku.

Dalam satu hari semuanya berubah, keceriaan dan tawaku berubah menjadi tangisan dan kesakitan hati yang entah dimana letak ujungnya.

Kemarin semuanya baik baik saja, tetapi hari ini dan seterusnya akan menjadi beban hidupku, karena sebuah pertanyaan, pertanyaan yang aku sendiri pun tak tau jawabannya.

Apakah aku seorang pelakor?

Pertanyaan itu selalu berputar putar dalam otakku layaknya Kaset Rusak yang entah kapan iya akan berhenti.

Rasanya Aku ingin berteriak dengan lantang, bahwa aku bukanlah seorang pelakor! Aku disini korban, korban dari keegoisan serta rasa takut, Ibu serta keluarga calon suamiku.

Apa seorang pendosa tidak bisa bertobat? apa mereka yang kotor akan selamanya kotor? Bukankah setiap manusia pernah berbuat salah? Lalu mengapa Ibu serta keluarganya meragukan dia yang telah menjagaku Selama dua tahun ini? Kenapa orang lain bisa di percaya dan dia tidak?

Rasanya semua pertanyaan pertanyaan seakan ingin meledak di balik tempurung kelapa ku saat ini.

Tetapi itu tidaklah seberapa, di bandingkan kenyataan hidup yang aku alami saat ini, Kenyataan itu jauh lebih menyakitkan dari pada, pertanyaan itu sendiri. Kenyataan yang baru saja menghempaskan aku ke jurang terdalam kehidupanku ini.

Hari yang seharusnya menjadi Hari bahagiaku, Kini berubah menjadi hari duka untukku, Tidak cukup sampai disitu saja Tuhan menghukum ku, Sebab Aku Kini harus di sambut dengan luka hati yang entah berapa lama, luka itu akan sembuh Dan Takdir dengan santainya mempermainkan aku, seperti kata pepatah sudah terjatuh, tertimpa tangga pula atau mungkin lebih parah dari pepatah itu.

Perkenalkan nama Aku Luna Yuliana Anastasya, Umur Aku 23 tahun tanggal 12 bulan depan nanti. Aku berkerja di salah satu rumah sakit yang ada di ibukota ini, Sebagai seorang Perawat.

POV Vi_via

Revaldy putra Sanjaya, 29 tahun. Ia adalah seorang CEO di perusahaan PT Hospinic. Perusahaan yang di bangun sang paman! pamannya telah meninggal dan mewariskan semua asetnya kepada Reval karena ia tidak memiliki anak. walaupun ia pewaris tunggal di keluarga Sanjaya.

Zeon gyan Adipura. 29 tahun, sahabat Reval adalah direktur .AA Corp. , Zeon selain sahabatnya Reval dia juga kekasihnya luna, Zeon sangat mencintai dan sayang sama luna , bahkan semua sifat buruk Zeon berubah setelah mengenal luna, jika dulu dia adalah seorang player dan suka melakukan ONE NIGHT STAND, tapi setelah mengenal luna semua kelakuan buruknya hilang begitu saja.

Nurul Jasmin 23 tahun, Sahabatnya Luna. nurul juga sama seperti luna yang memiliki sifat ceria dan ramah .

Indra saputra, 29 tahun sahabat sekaligus assiten Reval. Indra dan Nurul menikah 3 bulan yang lalu.

Anita safitri, 26 tahun istri dari Reval lebih tempat istri siri atau bisa di bilang istri simpanannya.

...💋💋💋💋💋💋...

Selamat pagi " sapa luna kepada semua orang yang ada di ruang makan, ada ayah ferdy, bunda vio, indra, nurul, Reval dan rania.

Seperti biasa, keluarga sanjaya selalu berkumpul di pagi hari untuk sarapan bersama, karena cuma ini waktu mereka untuk berkumpul.

Luna ikut bergabung dengan mereka untuk sarapan! Setelah Luna duduk semua orang pun mulai menyantap sarapannya masing masing.

" Kamu masih kerja lun? " Tanya bunda Vio setelah menyelesaikan sarapannya.

" Iya bun, nanti lusa baru aku mulai cuti! " jawab lun, bunda Vio hanya mengangguk angguk kepalanya.

" Jaga kesehatan kamu, sebentar lagi kau akan menikah" Ucap Ayah Ferdy

" Iya ayah terima kasih" Ucap Luna

jika di tanya kenapa Luna memanggil Ayah Ferdy dengan sebutan Ayah dan begitu juga dengan bunda Vio, itu karena permintaan mereka, bukan cuma luna saja bahkan semua sahabat anak anaknya juga begitu.

Setelah selesai sarapan mereka pun saling berpamitan untuk berkerja.

" Lun, nanti kamu pulangnya jam berapa" Tanya Nurul.

" Jam 3, kenapa Rul?" Luna balik bertanya.

" Apa kamu lupa hari ini abang dan ibumu datang?" Jawab Nurul, Luna pun menepuk jidatnya karena lupa!

" Astaga kenapa aku bisa lupa ya, tapi makasih ya Rul udah di ingatin, nanti aku minta tolong bang Zen aja yang jemput mereka." Ucap Luna kemudian.

" Oh gitu, ya udah kamu berangkat gih, tuh calon suami kamu udah jemput." ucap nurul menunjuk mobil zen yang baru saja terparkir di halaman rumah keluarga sanjaya.

" Iya! kalau begitu aku pergi ya Rul, ka Indra" pamit Luna dan di iyakan mereka.

Luna berjalan menghampiri Zen " selamat pagi calon nyonya Adipura" ucap Zen menyambut kedatangan luna.

" Selamat pagi juga calon suamiku" ucap Luna langsung memeluk Zen, Zen pun membalas pelukan Luna, dan mengecup singkat keningnya.

Kemesraan mereka tak luput dari pandangan Nurul, Indra dan juga Reval, saat mereka akan keluar rumah untuk beraktifitas.

Zen dan luna masuk kedalam mobil dan Zen pun melajukan mobilnya dengan perlahan meninggalkan halaman rumah keluarga Sanjaya.

Begitu juga dengan yang lainnya, tinggallah beberapa tim WO yang tengah bersiap siap untuk mendekorasi rumah itu.

...💋💋💋💋💋💋...

Setelah 30 menit, akhir Luna sampai di Rumah sakit tempatnya berkerja, luna pun pamit kepada Zen setelah mendapatkan kecupan di keningnya.

Luna menyusuri jalan rumah sakit , menuju ruangannya, sesekali bertegur sapa dengan perawat yang berpapasan dengannya. ada yang baru datang, dan ada juga yang pulang setelah ship malam.

Luna sampai di sebuah ruangan yang bertuliskan " Ginek " ruangan itu memiliki lorong yang memiliki beberapa ruangan lagi di kiri dan kanannya, ada bangsal atau yang biasa di sebut dengan kelas 3, ada ruang steril, ruang tindakan ruangan perawat, ruangan pemulihan dan lain lainya.

...💋SKIP💋...

" Selamat pagi semua," Sapa Luna kepada beberapa perawat yang ada di itu!

" Pagi Luna " Jawab semua

" Yang mau nikah mukanya berseri seri ya" ! seru mami Ema, kepala ruangan ginekologi,.

" Ih mam masih pagi, udah mulai deh!" jawab Luna dengan wajah cemberutnya membuat semua orang di ruang itu tertawa.

" Sudah sudah jangan tertawa, ayo tukar ship," Ucap mami Ema dan semua orang berdiri berjalan keruangan pasien.

Perawat ship malam mejelaskan kepada Luna dan teman teman ship paginya, mulai dari tindakan, obat obatan, pasian yang baru masuk, jadwal operasi sampai rekam medis pasien, setelah itu mereka pun pulang.

.......

.......

.......

.......

...Bersambung....

...Happy reading. 💋💋...

...Sekian dulu perkenalannya....

...Jangan lupa like dan komen. 🙏💪...

Berkumpul

Seperti hari-hari sebelumnya , hari ini luna melakukan tugasnya dengan baik, tersenyum rama kepada pasien dan keluarganya adalah ciri khas seorang luna.

Luna berjalan mengecek pasien di tiap tiap ruangan itu, menanyakan keluhan mereka setelah itu iya akan tulis di rekam medis masing masing pasien, sambil bersenda gurau bersama keluarga pasien dan juga pasian itu sediri.

" Lun, lagi 2 hari kamu nikah loh, ko masih kerja aja?" tanya salah satu perawat yang biasa di panggil evi,.

" Iya sih harusnya aku cuti hari ini, tapi aku milihnya lusa, biar bisa sedikit lama sama calon suami aku! kan aku cuma di kasih cuti 7 hari." jawab luna

" lah terus kamu mau cutinya berapa hari? sebulan." ucap salah satu perawat.

" Iya juga ya." ucap luna mereka semua pun tertawa.

...💋💋💋💋...

Tepat jam 3 luna sampai di kediaman keluarga sanjaya, di kediaman itu telah ramai dengan pekerja yang tengah mendekor halaman, sampai luas dan dalam rumah itu.

Keluarga luna sebenarnya menginginkan pernikahan yang sederhana tapi semua itu di tolak oleh bunda vio, karena bunda vio telah menganggap luna seperti anak mereka sendiri.

" Non baru pulang" tanya bi aty, art senior kediaman Sanjaya.

" Iya bi,! apa abang dan mama aku sudah sampai?" ucap Luna

" sudah non, di antar den zen setengah jam yang lalu" ucap bi aty

" Iya terima kasih ya bi, aku ke kamar dulu" pamit luna dan di iyakan bi Aty.

Luna pun bejalan menuju tangga naik ke kamarnya yang ada di lantai dua rumah itu.

luna masuk ke kamar, membersihkan tubuh dan berganti pakaian, setelah itu luna kembali kelantai satu untuk menemui mama dan abangnya yang berada di kamar tamu.

" mama luna kangen" ucap luna menjatuhkan tubuhnya di samping mamanya, luna mendekap tubuh mama lina, mendaratkan ciumannya di seluruh wajah mamanya,

" luna lepas kamu buat mama tidak bisa bernafas" protes mama lina, ya nama mamanya nurlina

" tapi luna kangen ma" ucap luna lagi

" iya mama tau, tapi kalau kamu terus seperti ini mama takut tidak bisa melihat pernikahan putri mama yang cantik ini" ucap mama lina.

" maaf ma " ucap luna menyesal

" sayang mama cuma becanda, sini mama juga kangen sama putri mama ini" ucap mama lina membuka tangannya kepada luna dan luna pun menyambut hangat pelukan mamanya itu.

" ada apa ini sama ade abang" tanya bang ardi kakaknya luna

" abang luna kangen, " ucap luna kepada ardi, ardi pun hanya tersenyum menangapi sifat adiknya yang sedikit manja itu, maklum lah luna anak perempuan sediri.

" abang juga kangen sama adik abang yang satu ini" ucap ardi mencubit hidung luna.

"Auuuhh, abang sakit tau." Jerit luna, bukannya merasa bersalah ardi malah tertawa.

Malam pun tiba luna, mama lina ,mama vio, nurul dan bang ardi makan malam bersama , karena anggota keluarga yang lain belum pulang.

Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruangan keluarga.

" Sidak terasa ya, 2 hari lagi , luna sudah menjadi menantu jeng mirna." ucap bunda vio

" bunda ko bikin kita sedih, lagian luna kan masih bisa main main di rumah bunda." ucap luna.

" Iya bunda tau tetapi semuanya tetap berbeda dengan kamu tinggal disini. ucap bunda vio.

" Tapi bunda senang kamu mendapat jodoh yang baik, dan kalian saling mencintai , bunda doain semoga kalian berdua bahagia, langgeng sampai kakek nenek dan jadi keluarga sakinah mawadah warrahmah. " ucap bunda vio tulus dan di amiin in mereka.

Obrolan pun berlanjut dengan canda tawa, sampa waktu menunjukan pukul 10 malam, dan mereka pun kembali ke kamar masing masing untuk beristirahat.

...💋💋💋💋💋...

Di rumah keluarga sanjaya telah ramai, begitu juga dengan keluarga adipura, semua orang memilih beristirahat dan mengerjakan pekerjaannya dari rumah, tetapi tidak dengan luna,! ia tetap memutuskan untuk berkerja walaupun sudah di larang oleh mamanya , bunda vio dan anggota keluarga yang lain, sungguh gadis yang keras kepala bukan.

Luna berangkat di antar sama indra, di karena mamanya melarang iya dan zen bertemu sampai hari pernikahan nanti.

" Selamat pagi semua." sapa luna kepada teman temannya.

" Pagi juga calon manten, yang mau nikah wajah cerah banget ya" seru Evi

" Udah jangan jahilin gitu Vi." Tegur mama Ema.

Mereka pun tak melanjutkan candaannya, setelah itu, mereka di beri sedikit Arahan dari mama Ema sebelum memulai tugas masing-masing.

Setelah mendapat sedikit arahan dari mama ema, mereka pun bertukar ship.

" Kak Luna di panggil sama mama" ucap salah seorang keluarga pasien , luna pun mengiyakan dan melangkah masuk ke ruangan bangsal tempat di mana pasien itu dirawat.

" Ibu bagaimana perasaan ibu" tanya luna kepada pasien itu.

" Alhamdulillah ibu sudah merasa lebih baik, kata dokter lusa ibu sudah bisa pulang." ucap ibu itu.

" Syukurlah kalau begitu, semoga ibu cepat pulih ya, jangan lupa minum obatnya, ibu juga harus jaga pola maka dan rajin check up ya." luna menggenggam kedua tangga ibu yang bernama aty itu.

" Terima kasih ya, nak luna sudah mau merawat ibu dengan baik, ibu doa in semoga besok pernikahannya lancar jadi keluarga yang Samawa ya." ibu aty begitu tulus mengucapkan kata kata itu.

" Amin bu, terima kasih atas doa ibu, ini sudah tanggu jawab saya, tugas saya merawat kalian." ucap luna tersenyum kepada pasien pasien yang ada di ruangan itu,

Iya memeluk mereka secara bergantian, dan mendengar ucapan selamat serta doa untuknya, setelah itu luna kembali ke meja piket nya, mengingat ada beberapa catatan pasien yang harus dia masukan kedalam rekam medis mereka,.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya , luna langsung berpamitan kepada mama ema dan beberapa perawat yang ada di situ, tak lupa ia mengingatkan mereka untuk hadir di acara pernikahannya besok.

lu,na melangkah menuju loby rumah sakit itu, melewat lorong rumah sakit itu, ketika sampai di loby, luna melihat Indra yang sudah berdiri menunggunya.

" Maaf kak, udah lama ya?" tanya luna, menepuk bahu indra,

" Ya lumayan lah." jawab Indra membuat iya merasa tidak enak kepada Indra.

" Undah santai aja, kaya sama siapa gitu pake ngerasa nggak enak segala," ucap indra lagi menarik tangan Luna masuk kedalam mobilnya,.

setelah memastikan luna telah memakai sabuk pengamannya, indra pun melaju kan mobilnya dengan perlahan meninggalkan halaman rumah sakit itu.

Cukup 30 menit, untuk luna dan indra sampai di rumah , di rumah itu sudah di siapkan karpet dan hidangan yang di atur di atasnya, untuk acara penggajian.

Tepat habis magrib ibu ibu yang di panggil untuk pengajian telah berdatangan. dan tanpa membuang waktu, bunda vio langsung memulai acara pengajiannya.

pengajiannya berjalan dengan begitu khidmat, luna tak sanggup menahan air matanya ketika meminta izin kepada mama dan abangnya untuk menikah.

Dan semua orang yang ada di situ tak mampu menahan air matanya, begitu juga mama dan abangnya itu.

Setelah semua rangkaian susunan acara berakhir, semua undang yang hadir pun kembali ke rumahnya masing masing,.

" Luna masuk kamar kamu istirahat gih, biar besok kamu terlihat segar." ucap bunda vio

" Baiklah bunda." Ucap luna setelah itu iya pamit kepada semua orang yang di situ, untuk kembali ke kamarnya.

.......

.......

.......

.......

...Bersambung....

...Happy reading.. 💋💋💋...

awal kesakitan ku

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagi Luna, karena sebentar lagi dia akan menjadi istri dari lelaki yang sangat iya cintai.

Tidak ada yang membahagiakan di Dunia ini selain dapat menikahi orang yang kita cintai, itu yang di rasakan Luna saat ini.

Sedari pagi iya sudah di dirias secantik mungkin, walaupun Luna bukan anaknya yang bunda vio, tetapi bunda vio begitu antusias dengan pernikahannya, tak tanggung tanggung bunda vio dan calon Mama mantunya Mecari makeup profesional untuk mendandani nya di hari bahagia ini.

" Dek Abang pamit ya?" Ucap Ardi kepada Adik perempuannya itu.

" Loh Abang mau kemana? Kalau Abang pergi siapa yang jadi wali nikah aku?" Tanya Luna

" Ya Abang lah." Jawab Ardi.

" Terus tadi Abang pamit, mau ngapain?" Seru Luna.

" Abang mau jemput calon Adik ipar aku, biar dia sampai disini dengan selamat." Ucap Ardi.

" Ya udah Abang hati hati ya." Ucap Luna.

" Iya Sayang, Kamu juga jangan gugup dulu, gugup nya ntar malam aja." Ucap Ardi menggoda Luna, sebelum meninggalkan kamarnya Luna Ardi mencium kening adiknya itu.

Jam 9 semua keluarga telah kumpul baik itu dari keluarga Adipura maupun keluarga Sanjaya. Mengingat akad nikah yang akan di adakan Satu jam lagi.

Parah tamu, yang di undang untuk menghadiri Acara Akad nikah pun telah berdatang mengisi bangku yang telah di sediakan untuk mereka. penghulu pun telah datang begitu juga dengan kedua orang Zen dan saudara saudaranya.

Tepat jam 10, waktu yang di tentukan untuk Akad nikah di mulai, tetapi baik Zen maupun Ardi tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.

Tidak mau berpikiran buruk, mereka terus meyakinkan diri mereka, mungkin kedua lelaki itu terlibat macet sehingga mereka terlambat, Waktu terus berjalan tidak terasa sudah 1 Jam lebih mereka terus menunggu, parah tamu undangan pun telah jenuh, bahkan ada yang saling berbisik tidak tau apa yang mereka bicarakan.

Dre..drrt.. drrt.

Getaran dari Ponsel Luna, menyadarkan mereka yang ada di kamar itu, Saat Luna Akan meraih ponselnya, tangan bunda vio lebih cepat meraih ponsel itu.

Dalam panggilan.

" Selamat siang, apa ini dengan Istri bapak Zeon Adipura." Ucap seseorang dari sebrang sana.

" Iya, saya orang tuanya, maaf dengan siapa saya berbicara?" Tanya bunda Vio.

" Saya polisi yang bertugas di ToL XXX, saya ingin mengabarkan kalau putra ibu mengalami kecelakaan beruntun, dan telah di bawah ke rumah sakit XXX." Ucap seseorang yang mengaku dirinya polisi itu.

" Apa? bagaimana keadaan anak saya?" Tanya bunda Vio.

"Keadaan kedua korban cukup parah, Jika ibu ingin tau info selanjutnya, silahkan ibu menuju Rumah sakit XXX."

" Iya terima kasih ." Ucap Bunda vio.

" Iya sama sama ibu, selamat siang." Ucap polisi itu mengakhiri Obrolan mereka.

Bunda langsung bergegas mencari orang tua Zen, untuk menceritakan kejadian yang menimpa anaknya, begitu juga dengan Mama nya Luna, iya begitu terpukul ketika mendengar putra sulungnya kecelakaan.

Papanya Zen langsung menghubungi keponakannya yang bertugas, di rumah sakit tempat Zen dan Ardi di rawat.

Begitu ponselnya tersambung dengan keponakannya itu, papa zen begitu terkejut mendengar penuturannya, tak banyak yang dia sampaikan, dia hanya meminta mereka segera berkumpul dan Ikhlaskan kepergian nya.

Dada mereka seakan sesak, apa yang akan mereka sampaikan kepada luna? Apa mereka akan membatalkan pernikahan ini.

" Lebih baik kita batalkan pernikahan ini dan segera pergi ke rumah sakit." Ucap Bunda vio. dan mendapatkan gelengan dari papa dan mamanya zen begitu juga dengan mamanya Luna.

" Itu tidak akan terjadi, Aku yakin setelah ini tidak akan ada yang mau menikahi putriku lagi." Ucap mamanya Luna.

" Apa maksudmu Lin?" Tanya bunda vio yang tak habis pikir dengan ucapan sahabatnya itu.

" Apa kamu buta vio, kamu tak melihat gaya berpacaran putriku dengan Nak Zen, di depan kita saja mereka berani bermesraan apalagi di belakang kita." Ucap mama Lin dan di benarkan Papa dan mamanya Zen.

Bukan tanpa sebab mereka berpikiran seperti itu, mengingat masa lalu zen dan pergaulan dan *** bebasnya, wajarlah kalau mereka sedikit meragukan hubungan yang sehat dari keduanya.

"Apa kau meragukan putrimu." Tanya Bunda Vio.

" Aku tidak pernah meragukan putriku, tetapi keraguan, pemikiran dan tuduhan orang lain, tidak mungkin bisa di hindari." Ucap mama lina.

" Kenapa kau pedulikan omongan orang lain, yang harus kau pikirkan perasaan luna saat ini." ucap bunda Vio

" Justru karena Aku memikirkan perasaan putriku, makanya aku berani berbicara seperti ini, apa dia sanggup menghadapi kabar ini? Apa dia sanggup melihat zen meninggal? apa dia sanggup menahan Como ohan orang di luar sana?" Ucap mama Lina membuat Bunda Vio membeku seketika. Rasanya seluruh kata di tenggorokan nya telah hilang.

" Bagaimana Jika Aku menikahinya?" Ucap Refal membuat semua orang menatap kepadanya.

" Ini bukan saatnya Untuk main main?" Bentak ayah fredy.

" Aku tidak Main main yah, tetapi Aku punya syarat untuk itu." Ucap Refal.

" Apa syarat mu nak?" Tanya Mama Lina.

" benar Apa syaratnya, kalau perlu Om akan memberikan saham Zen untukmu." Ucap papanya Zen.

" Tidak Om aku tidak butuh saham itu, Aku hanya mau mama dan papa maafin aku dan terima Anita sebagai menantu kalian! Bagaimana?" Tanya Refal.

" Apa kau sudah menikah?" Tanya mamanya zen.

" Ya Aku sudah menikah siri dengan pacar aku anita." Ucap Refal.

" Hanya menikah siri kan? Tante tidak keberatan kamu menikah dengan Luna." Ucap mama Lina, membuat ayah Fredy dan bunda Vio menatap tajam kepada putra mereka.

" Keputusan ada di tangan Ayah dan bunda! kalau mama Lina saja setuju kenapa ayah dan bunda nggak?" Ucap Refal.

" Baiklah mama akan menerima wanita jala*g mu itu, sebagai menantu mama tapi ini semata mata hanya karena mama sayang sama Luna." Ucap Bunda Vio final.

Setalah menyelesaikan masalah Luna dan pernikahannya. keluarga Adipura langsung meninggal kediaman sanjaya menuju rumah sakit tanpa menyaksikan ijab kabul yang di lakukan Refal.

Ijab kabul yang seharusnya di lakukan jam 10 pagi, baru terlaksana pukul 1 siang, setelah Acara ijab kabul selesai, Rania dan Nurul langsung menjemput Luna di kamarnya.

" Apa yang terjadi kenapa tiba tiba kaka yang menikah." Batin Rania

" Apa maksudnya ini, kenapa tadi Refal yang menikahi Luna? kemana Zen? kalau Refal mewakili Zen menikah, kenapa harus nama Zen tidak di sebutkan? begitulah otak Nurul memproduksi sejuta pertanyaan.

Tak lama Rania dan Nurul keluar bersama Luna. Luna di minta duduk di samping Rifal. Iya begitu terkejut melihat Refal, bibir seakan membeku dan telinganya begitu panas, dan udara di ruangan itu seakan habis ketika mendengar ucapan penghulu yang meminta iya mencium tangan suaminya.

Suami apa mereka bercanda..? Sumpah ini tidak Lucu.

.... ...

.......

.......

.......

...Bersambung....

...Happy reading... 💋💋💋...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!