Suara kereta kuda terdengar jelas ditelinga seorang gadis berusia 20 tahun, Mattias Glory Lattish, gadis yang sudah mendapatkan gelar Duke sejak berusia 1 tahun dan kini dia harus pergi dari kampung halamannya.
“Glory, apa anda sungguh baik-baik saja?” Seorang pria dengan rambut hitam dan mata birunya menegur gadis tersebut yang tampak begitu lelah.
“Ya Kak, santuy ajalah. Aku baik-baik saja kok,” Ucapnya dengan senyum merekah indah secerah hari yang datang di hari itu.
Dia adalah Mattias Mythic Lattish, sang Pangeran Mahkota Kekaisaran Lattish yang agung. Dia ingin mengantarkan adiknya menuju Kekaisaran Riyue untuk sebuah pernikahan politik.
Pernikahan yang sama sekali tidak mereka inginkan, siasat licik yang di pasang oleh Kaisar Riyue membuat Kaisar Lattish yang agung tak dapat berkutik dan harus mengirimkan Glory sebagai pengantin sang Kaisar dan calon permaisuri Kaisar biad*ab itu.
Akibat penyerangan dadakan yang dilakukan kekaisaran Riyue di perbatasan, mengakibatkan satu keluarga Bangsawan terancam mendapat hukuman penggal, dan rakyat Kekaisaran Lattish yang jumlahnya lebih dari 2000 orang harus menjadi tawanan perang.
Kaisar Lattish yang tak ingin adanya pertumpahan darah dan mengakibatkan orang-orang yang tak berdosa menanggung akibat keserakahan Kaisar Riyue, akhirnya mengajukan diplomasi.
Namun sang Kaisar Riyue justru meminta calon Putri Mahkota Kekaisaran Lattish untuk menjadi Permaisurinya atau menyerahkan Putri Kaisar yaitu Glory untuk menjadi Permaisurinya.
Glory yang tak ingin Kakaknya patah hati, dan Kakak iparnya menanggung beban Kekaisaran akhirnya memilih pergi dan menjadi Pengantin sang Kaisar biadab.
‘Sudah cukup lama aku berada di tubuh ini, semuanya ternyata bukan sekedar mimpi.’ Gumam Glory, Glory memanglah bukan Putri biasa. Dia adalah sosok yang berinkarnasi dalam tubuh Putri, namun kenyataannya dia hanya gadis tak berdaya di kehidupan sebelumnya.
Di kehidupan sebelumnya, Glory mendapatkan caci maki dan mendapatkan banyak tindak kekerasan dari keluarganya sendiri. Pada awalnya, saat Glory hidup dalam tubuh itu, dia merasa asing akan perhatian dan cinta yang ditunjukan keluarganya. Namun ketulusan dari semua orang yang mencintainya membuatnya luluh, hingga membuatnya mau berkorban sejauh ini.
Glory menatap gerbang ibu kota Kekaisaran Riyue, sepanjang jalan dia hanya melihat desa kecil, hutan belantara dan orang-orang yang kelaparan. Entah apa yang dilakukan Kaisar be*ngis itu hingga membuat Kekaisaran yang sudah tua ini jatuh dan berada di ambang kehancuran.
Pernah sekali Glory kembali kedalam tubuhnya di zaman modern, namun selama dia sadarkan diri di zaman modern yang hanya 5 hari, ternyata itu sudah berlalu 5 tahun lamanya di tempat tersebut.
Glory menatap jalanan ibu kota yang ramai, perasaannya campur aduk kala itu. Namun dapat dipastikan, bila dalam hatinya tak pernah terbersit rasa senang seperti senyumannya yang dia tujukan pada sang Kakak.
“Kita akan segera sampai, aku akan menginap selama satu malam untuk mengetahui kondisi Istana. Aku juga akan memasang beberapa sihir di wilayah istana agar adikku dapat melarikan diri.” Ucap Mythic dengan wajah khawatir, Glory terkekeh mendengarnya.
“Siapa yang akan melarikan diri Kak?” Tanya Glory dengan tampang soknya, padahal dalam hati dia sangat ketakutan kala itu.
“Yah, aku sangat percaya padamu Glory. Namun, sedia payung sebelum hujan adalah tindakan antisipasi yang tetap harus dilakukan demi keamanan mu.” Glory mengangguk, kekhawatiran sang Kakak memang terkesan berlebihan, namun apapun yang dilakukannya tak pernah bermaksud buruk untuk Glory.
“Ini adalah informasi yang aku dapatkan dari informan kita di Kekaisaran ini,” Mythic menyerahkan beberapa lembar kertas yang berisikan informasi mengenai Kekaisaran Riyue.
Kekaisaran Riyue memanglah Kekaisaran tertua di dunia, mereka berdiri kokoh karena memiliki pemimpin yang luar biasa dari masa ke masa. Namun sang pemimpin yang ditunjuk takdir dari Kuil justru harus terusir dari posisinya dan digantikan oleh Kaisar yang tak memiliki hati nurani.
Kaisar saat ini adalah Alfaso Dwi Riyue, dan dia memiliki satu adik bernama Amarta Dwi Riyue, dia sudah menikah dengan seorang Pangeran dari Kerajaan lain. Sedangkan Alfaso sendiri memiliki satu orang Kakak beda ibu, yaitu Kaelus Altair.
Kaelus Altair adalah Putra Mahkota sebelumnya dan juga sang Takdir yang ditunjuk Kuil. Namun setelah kematian sang Ibu, Kaelus akhirnya memilih untuk menjadi suksesor Duke Altair dan melanjutkan gelar sang Kakek menjadi seorang Duke.
6 tahun lalu Kaelus dinyatakan hilang saat melakukan pembasmian makhluk aneh di wilayah Utara Kekaisaran, dia hilang tanpa jejak dan yang mengetahui keberadaan pasti pria itu hanyalah Glory.
Bagaimana bisa itu terjadi? Saat di usia belia, Glory dan Mythic pernah menimba ilmu di Akademi Kekaisaran dan dia satu asrama dengan Kaelus. Namun mereka hanya tinggal dalam kurun waktu kurang dari setahun, karena Kaelus yang harus melaksanakan tugasnya untuk menjadi seorang Duke.
Meskipun demikian, Glory yang sudah menganggap Kaelus sebagai Kakaknya sendiri memberikan cincin pemberian dari Pemimpin Menara sihir dan akhirnya dapat menyelamatkan Kaelus dari para makhluk yang entah dari mana datangnya itu. Kaelus di tarik ke dimensi yang berbeda yaitu masuk ke dalam dunia modern, namun siapa sangka, saat Glory pingsan mereka justru bertemu dan disanalah Glory mengetahui dengan pasti keberadaan Kaelus.
Sedangkan saat ini, Glory harus fokus akan tujuannya. Dia ingin merubah Kekaisaran Riyue atau menghancurkannya sekalian. Rakyat tak bersalah, jadi Glory berencana mengkudeta Kaisar saat ini dan menangkap para tikus di balik Istana Kekaisaran Riyue.
Terdengar keren memang tujuan Glory, namun semua itu tak semudah kata yang terbentuk dari pena. Glory sama sekali tak punya kekuatan dan pendukung di Kekaisaran Riyue, dan dia harus membangunnya dari awal.
Glory memperhatikan Istana megah di hadapannya, namun siapa sangka disana tak ada satupun dari Bangsawan yang menyambutnya. Justru hanya ada beberapa Pelayan saja yang menyambut Glory dan mempersilahkannya untuk beristirahat di Istana Permaisuri.
Istana Permaisuri? Yah, kedengaran nya bagus. Namun hal itu tak sesuai dengan ekspektasi, sebuah Istana tua yang sudah sangat lapuk itu justru yang dinamakan Istana Permaisuri.
Glory ingin marah, namun dia harus bersabar demi dirinya sendiri. Meski Mythic sudah beberapa kali mengeluarkan sumpah serapah dari mulutnya, Glory terus berusaha membuat sang Kakak untuk mengontrol emosinya agar tidak meledak-ledak.
Satu malam Mythic melakukan investigasi di Istana tersebut, Glory sendiri tak begitu peduli karena yang dia butuhkan hanyalah sebuah hasil. Alhasil malam itu Glory begadang dan mencari informasi lain tentang wilayah Kekaisaran Riyue.
Bisa dikatakan wilayah Riyue cukup luas, namun tidak terawat. Riyue juga Kekaisaran yang subur dan para petani juga sering mendapatkan panen dalam jumlah yang tinggi, namun karena pajak yang tinggi terkadang membuat para petani bahkan tak dapat mengkonsumsi hasil panennya sendiri dan para pekerja lainnya hanya dapat makan sehari sekali saja.
Para Bangsawan dan para petinggi tutup mata akan semua hal yang terjadi di seluruh wilayah Riyue, Glory beberapa kali mengepalkan tangannya melihat buku di tangannya dan penjelasan dari para pelayan.
“Yang Mulia, saat ini sudah larut. Tidak lebih baik kah bila anda beristirahat terlebih dahulu?” Tegur seorang Pelayan, Pelayan yang menjadi informan dari Lattish.
“Jangan Khawatir, aku sudah cukup tidur selama 5 tahun terakhir.” Ucap Glory, dia kembali membaca buku tebalnya dan terus marah dalam hati melihat adanya kebijakan tak masuk akal dari Kaisar lak*nat itu.
Bukan hanya pajak yang tinggi, para Bangsawan yang ingin membela Rakyat juga harus menerima hukuman mati bila berani menentang sang Kaisar. Glory jadi ingin tahu seperti apa rupa dari Kaisar gila itu.
Bila ingin tahu kisah lengkap Glory dari kecil, bisa baca di novel sebelah ya judulnya Dendam Putri Gemuk. Nanti linknya aku kasih di deskripsi, jadi Glory ini adalah anak Mattias dan Alena dari Kekaisaran Lattish.
Informasi penting:
Mattias Leonard Lattish
Alena Arganta
Memiliki anak sebagai berikut:
Mattias Mythic Lattish
Mattias Glory Lattish
Mattias Honor Lattish
Glory dan Mythic adalah saudara kembar.
Alfiena Arganta
Neftri Arganta
Punya anak bernama Alicia Arganta, dia adalah Putri Mahkota Kekaisaran Lattish atau tunangannya Mythic.
Nah untuk keluarga Kekaisaran Riyue begini singkatnya,
Kaelus Altair
Jadi Kaelus itu saat masih kecil sering kali diburu dan hendak di bunuh oleh Ibunya Alfaso, dan akhirnya Kakek Kaelus membuat sebuah kesepakatan dengan Tuan Arganta, untuk membantu Kaelus pergi dari Kekaisaran Riyue. Alhasil Kaelus pergi dan menimba ilmu di Akademi Kekaisaran Lattish, nah disana dia jadi seniornya Mythic, Glory dan Alicia. Mereka berempat itu udah kaya saudara banget, tapi pas udah setahun Kaelus dipanggil kembali saat Tuan Altair meninggal dan harus menempati posisi sebagai Duke Altair. Sejak saat itu berbagai macam percobaan pembunuhan terus terjadi. Namun semuanya gagal karena Kaelus yang sudah sangat kuat, apalagi dapat bantuan luar dari Mythic gitu.
Nah cincin nya Glory itu dikasih ke Kaelus pas dia melakukan perpisahan ya, pas Kaelus di panggil kembali ke Kaisaran Riyue.
Satu hal penting lagi yang membuat Glory sampai pingsan selama 5 tahun, itu karena Glory pernah nolongin Kaelus dengan sihir dan mengikat sumpah darah yang membuat mereka terikat satu sama lain. Kalo satu orang mati gitu, maka dampaknya akan ke orang yang memakaikannya juga ada.
Gini, kalo Kaelus meninggoi itu Glory kaya dapet terkuras mananya gitu, sampai dia gak bisa apa-apa. Nah kalo semisalkan si Glory meninggoi, itu nantinya si Kaelus juga bisa meninggoi gays, soalnya dia terikat darah dari Glory.
Alfaso Dwi Riyue
Nah dia itu dibuat agak antagonis ya sama Bang Zo, bisa dikatakan dia itu penyuka wanita cantik. Dan dia juga adalah sosok yang sangat membenci Kaelus karena takdir Riyue itu ada di tangan Kaelus. Jadi dia itu iri lah gitu, apalagi sejak kecil dia udah dihasut sama emaknya. Jadinya Uda sifatnya gak baik, ditambah ke hasut lagi ya jadi makin gak baik lah.
Amarta Dwi Riyue
Nah dia itu pernah satu sekolah sama Glory dkk, jadi dia itu satu angkatan gitu sama Glory. Dia juga sosok yang sangat terobsesi buat ngalahin Glory, tapi ya apa daya dia itu cuma punya mana seperempatnya aja dari Glory jadi gak bisa pakek sihir tingkat tinggi.
...
Informasi penting lainnya, Mythic juga bukan dari dunia ini. Jadi jiwanya itu berasal dari dunia lain gays, termasuk Honor juga bukan.
Kalo Honor nanti novelnya nyusul ya habis novel ini, nanti kita buat novel tentang Honor si pria paling realistis pokoknya.
Kalo penasaran kisah Mythic dan Glory saat kecil bisa klik aja nih dibawah ini..
Keesokan paginya, Glory menemukan banyak informasi dari Mythic mengenai struktur Istana bahkan sampai orang-orang di dalam Istana. Mythic juga memberitahu bagian jalan rahasia, dan terowongan bawah tanah.
Sedangkan hari itu juga Mythic harus segera kembali, karena dia hanya diberi kesempatan untuk mengantarkan saja. Kaisar gila itu bahkan tak menyapa Mythic sama sekali, dan Mythic yang merasa dihina bahkan tak mau menghadap sang Kaisar.
Gila saja pikir Mythic, untuk apa menghargai orang yang tak mau dihargai. Setidaknya bila seseorang ingin dihargai, cobalah untuk membuatnya berharga dulu. Namun dari semua hal yang terjadi, Mythic merasa bila tak ada satupun hal yang berharga dari Kaisar sia*lan itu.
Waktu menuju siang itu, setelah mengantarkan Mythic ke gerbang Istana. Glory membaca semua hal yang diberikan oleh Mythic, Mythic yang begitu menyayangi Glory bahkan membuatkannya peta khusus jalur melarikan diri bila ada sesuatu hal yang tak diinginkan terjadi di Istana.
Kaisar Riyue awalnya memiliki 10 orang selir, namun setelah kedatangan seorang gadis dari wilayah Timur Laut. Kaisar kini hanya memiliki dua orang selir dan Putri dari wilayah Timur Laut itu menjadi kekasih sang Kaisar.
Glory juga sudah tahu bila Istana Permaisuri atau istana dari Ibu suri kini ditempati oleh selir pertama Kaisar, dan istana selir seluruhnya dikuasai oleh selir kedua Kaisar, sedangkan Kekasih sang Kaisar tinggal di Istana Kaisar itu sendiri.
Sedangkan Istana yang saat ini ditempati oleh Glory adalah Istana milik Permaisuri Kaisar sebelumnya. Bisa dikatakan bila Istana itu adalah rumah dari Ibu Kaelus.
“Ck, pusing sekali rasanya!” Gerutu Glory, dia merapikan kertas di hadapannya dan menyimpannya dengan aman.
“Siapkan air mandi,” Perintah Glory, pelayan yang berada di samping Glory mengangguk dan menyiapkan air mandi sesuai pesanan Glory.
Glory mandi dan membersihkan diri, hingga seorang tamu tak diundang datang ke Istana barunya. Glory tak buru-buru merapikan dandanannya, dia ingin tahu seperti apa tekad dari sosok yang ingin menemuinya itu.
Namun sampai 1 jam berlalu, dan sosok itu masih menunggunya. Glory akhirnya keluar dari kamarnya, dia menyambut sosok wanita dengan wajah cantik itu. Rambutnya pirang bergelombang, ada tahi lalat di bawah matanya.
“Senang bertemu dengan anda Putri Lattish,” Ucap wanita itu menunduk sopan ala Bangsawan.
“Hem, siapa anda?” Glory langsung bertanya tanpa berbasa-basi dulu.
“Ah anda pasti belum mengenal saya ya, saya memang hanya orang kecil di Kekaisaran ini. Nama saya Krisan Aletta, saya sudah mendengar banyak hal mengenai anda Tuan Putri.” Glory mengejutkan alisnya, dia adalah Kekasih sang Kaisar rupanya.
“Lady Aletta, saya hanya ingin memberitahu anda. Bila saya datang kesini bukan sebagai Putri, namun sebagai Duchess dimana status saya lebih tinggi dari seorang Putri. Jadi perhatikan sopan santun anda kedepannya.” Glory duduk dan tak mempersilahkan wanita dihadapannya untuk duduk, alhasil dia duduk tanpa diminta oleh Glory.
“Mungkin anda belum mengenal saya dengan baik, namun saya ini adalah calon ibu dari Pangeran.” Ucapnya mengelus perutnya yang masih rata, Glory terkekeh dalam hati.
‘Dih, lalu apa urusannya denganku? Dasar gila!’ Gertak Glory dalam hati, wanita dihadapannya itu kini tampak pura-pura terkejut.
“Bukankah anda akan melangsungkan pernikahan satu Minggu lagi? Disana saya yang akan mempersiapkannya.” Ucapnya lagi, Krisan berharap dengan mengatakan itu Glory dapat tersinggung dan memakinya.
“Haah, lalu?” Ucap Glory acuh tak acuh, Krisan sejenak tertegun dan mengepalkan tangannya. Rupanya Glory sama sekali tidak terpancing dan tampak biasa-biasa saja.
“Aku tak terlalu tahu bagaimana tradisi di Kekaisaran ini, namun apa anda lihat rumput di taman itu. Mau seindah apapun daunnya, dia tetaplah rumput dan bagaimana dengan bunga? Bunga yang ada di dalam pas tetaplah bunga. Dan bagaimana dengan mahkota, mau sejelek apapun mahkota itu, itu tetaplah mahkota.” Glory menegaskan posisi Krisan, saat ini Krisan mungkin dapat mengusik para selir dengan keberadaannya namun sebuah bunga tetaplah bunga dan hanya pajangan saja. Sedangkan mahkota mau sampai seperti apapun tetaplah mahkota dan di bawah mahkota itu adalah kekuasaan untuk menyingkirkan apa yang dia inginkan.
“A-apa maksud anda?” Pekik Krisan, Glory terkekeh dan menatap pelayannya yang kebingungan.
“Saya bertanya, siapa anda? Namun anda justru mengatakan nama anda, dan anda juga memperjelas status anda dengan janin dalam perut anda. Entahlah, namun di tempat saya berada, seorang Kekasih adalah sosok yang sangat dibenci.” Ucap Glory, pelayannya hampir tertawa mendengar hal itu.
“B-berani sekali anda!” Pekik Krisan, Glory terdiam dan tampak Krisan yang mulai menarik nafas dalam untuk membuat amarahnya kembali tak meledak.
“Maafkan atas kelancangan saya, namun saya ingin sedikit memberikan saran pada anda. Yang mulia tidak suka wanita berambut hitam lurus seperti anda, jadi saya mohon anda untuk mewarnai rambut dan sedikit memperhatikan penampilan anda. Saya mengatakan ini demi kebaikan anda sendiri, saya sudah lama di Istana ini dan sangat tahu dengan selera Kaisar.” Ucap Krisan, Glory ingin tertawa mendengarnya.
‘Berani sekali dia,’ Gumam Glory dalam hati, pantaslah bila kekuasaannya cukup besar di Istana. Namun wanita itu tampaknya belum mengenal Glory dengan benar, dan sayang sekali dia tampaknya sangat kurang persiapan untuk menghadapinya.
“Lalu maksud anda, saya harus menyesuaikan diri dengan selera Kaisar?” Tanya Glory tersenyum miring, Krisan merasa ada yang kurang benar dengan Glory.
“Ya, saya hanya mengatakan itu demi kebaikan anda.” Cicit Krisan, Glory menyilangkan kakinya dan menatap Krisan dengan tajam.
“Maksud mu aku? Feet, hahaha lucu sekali!” Tawa Glory, selama ini dia bahkan tak pernah dituntut untuk berpenampilan semacam apa. Bagaimana bisa wanita sepertinya mengomentari penampilannya saat ini?
“Pelayan, sepertinya Lady Aletta sudah lelah. Antarkan dia keluar, saya takut bila hal buruk terjadi padanya di masa depan.” Ucap Glory, namun wanita itu tampak aneh sejenak, dia menunduk dan tiba-tiba menjatuhkan setetes air mata.
‘Apa lagi ini?’ Gumam Glory dalam hati, dan tak berapa lama kemudian dia menunduk di hadapan Glory dan menangis.
“Yang mulia, saya sungguh tidak tahu. Maafkan saya, hiks, hiks,” Tangisnya, Glory sampai ingin muntah melihat hal itu.
‘Apekah ini!’ Gumam Glory hingga tak bisa berkata-kata, tak lama kemudian pintu Rungannya terbuka dan seorang pria masuk kedalam ruangan itu.
“Kaisar?” Pelayan Glory memberi hormat dengan bersujud di hadapan pria itu, mungkin itu tatakrama pelayan di Kekaisaran ini pikir Glory.
“Krisan?” Panik pria itu yang langsung membantu Krisan berdiri dan membuat Glory sampai tak dapat mengeluarkan sepatah katapun saking spiclesnya dengan kejadian yang baru saja terjadi.
‘Apakah ini yang dinamakan jebakan Betmen?’ Gumam Glory dalam hati, bisa-bisanya orang yang memiliki julukan wanita rubah sepertinya diperdaya oleh wanita seperti Krisan.
“Aku datang kesini karena merasa bersalah tak menyambutmu, namun apa yang kudapati ternyata sangat memuakkan!” Bentak sang Kaisar yang mengangkat tubuh sang kekasih, namun Kaisar setelahnya tampak terpaku.
“Benar-benar!” Gertaknya lagi dan keluar dari ruangan itu, Glory tertawa melihat kejadian barusan. Bisa-bisanya dia terjebak dalam adegan sinetron begitu, Glory sampai ingin terbahak mengingat drama yang sering di tonton oleh emak-emak di zamannya.
.
.
.
Buahahahah, bisa-bisanya ya Glory? Hadeeh kamu harus belajar dari sinetron kedepannya. Jangan lupa tonton juga drama ikan terbang biar gak kena jebakan lagi ya Glory.
Glory memperhatikan sekali lagi data yang diberikan oleh sang Kakak, dan Kakaknya memang sudah memperingatkan Glory bila wanita itu sangatlah licik dan sulit dihadapi.
“Baiklah, aku ini adalah rubah dan dia adalah ular. Sekarang wanita rubah atau wanita ular yang akan menang? Menang untuk apa? Aku bahkan tak tertarik dengan Kaisar gila itu!” Gertak Glory lagi saking kesalnya.
Pria dengan rambut pirang dan mata merah itu, sayang sekali hal itu tak membuat Glory tertarik sedikitpun. Meskipun wajahnya cukup lumayan dan kulit putih yang seperti kulit idol, namun hal itu belum membuat Glory tertarik sedikitpun. Yang ada Glory merasa mual melihat pria yang bisa diperdaya oleh wanita seperti itu.
Meskipun Ayah Glory juga seorang bucin tingkat dewa, namun dia tidak sampai kehilangan akal sehatnya begitu. Dia akan tetap membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah, Glory menghela nafas panjang.
1 Minggu kemudian
Setelah kejadian itu, tak ada lagi yang datang menemui Glory. Glory sendiri tak mencari masalah dan memilih memperbanyak pengetahuannya tentang Kekaisaran yang saat ini tengah ditempatinya.
“Yang mulia, besok adalah hari pernikahan anda. Gaun sudah disiapkan oleh pihak Istana dan mungkin ini dipilih oleh Kekasih Kaisar.” Ucap Pelayan Glory, Glory menyipitkan matanya melihat tingkah Pelayan itu yang tampak tidak begitu suka dengan para wanita sang Kaisar.
“Kau sangat sensitif dengan para wanita Kaisar? Apa kau ingin menjadi selirnya juga?” Tanya Glory to the point, Pelayan itu tampak bergidik mendengarnya.
“Lihatlah Yang Mulia, saya sampai merinding mendengarnya.” Ucap pelayan itu memperlihatkan tangannya yang tampak merinding, Glory terkekeh dan menatap Pelayan itu sekali lagi yang tampak masih bergidik ngeri.
“Aku tak tahu dengan identitas mu, namun Kakak ku cukup tahu. Apa kau berasal dari wilayah Altair?” Tanya Glory, Pelayan itu menggelengkan kepalanya cepat.
“Lalu?” Pelayan bernama Nana itu menunduk dan menggigit bibir bawahnya.
“Yang mulia mungkin belum tahu tentang jasa yang diberikan oleh Yang Mulia Mythic,” Glory terdiam sejenak, dia memang belum tahu apa-apa mengenai apa yang dilakukan sang Kakak.
“Sebenarnya yang mulia Mythic membawa 3 adik saya untuk keluar dari Kekaisaran ini, dan saya juga sudah mendapatkan surat pamitan dari ketiga adik saya yang mengatakan sudah sampai di Kekaisaran Lattish.” Glory tersenyum mendengarnya, berada di bawah tekanan Kaisar jahannam memang tak ada baiknya untuk orang kecil, pergi dari tempat ini memanglah pilihan terbaik dan itu cukup membuat Nana merasa sangat beruntung.
“Jadi, kau berencana menjadi pelayanku disini?” Tambah Glory, wanita itu mengangguk pasti dengan senyuman yang merekah indah.
“Hem, aku ingin tahu tentang Pelayan senior yang mungkin bisa menjadi asistenku di masa depan. Apa kau punya rekomendasi?” Tanya Glory, Pelayan itu tampak sejenak berpikir.
“Saya kurang tahu, namun saya pernah dengar bila Nyonya Silva adalah pilihan yang dapat diperhitungkan.” Ucap.Pelayan itu mengambil kesimpulan dari renungannya.
“Apa dia Pengasuh Kaelus?” Tanya Glory, sontak Pelayan itu tertegun dan mengangguk.
“Betul Yang Mulia, dia adalah pelayan setia dari Yang Mulai Permaisuri sebelumnya, pemilik istana ini sebelum anda.” Glory mengangguk dan memang sedikit banyaknya tahu mengenai Nyonya Silva.
“Baiklah, saya sudah membuat surat di atas meja yang memang saya siapkan untuk beliau. Kirimkan itu setelah upacara pernikahan.” Glory meregangkan tubuhnya dan menuju ke atas ranjang.
“Kau bisa pergi, dan istirahatlah dengan cukup.” Glory pura-pura tertidur malam itu, Pelayan itu mengangguk dan pergi dari kamar Glory. Glory tentu saja tak langsung tidur, setelah Pelayan itu keluar Glory kembali membuka sebuah buku, buku sihir yang memang sengaja disiapkan oleh Glory untuk dia pelajari.
Pagii hari akhirnya tiba, sebuah gaun pernikahan yang cukup sederhana dan mahkota yang sedikit kurang disukai Glory tampak berada di ruang pakaian. Glory dibantu pelayannya menggunakan Gaun itu, Gaun berwarna merah menyala dan warna hitam yang begitu gelap.
Dari kesan pertama saja sudah jelas, bila orang yang memberikan ini, ingin membuat Glory menjadi sosok yang terkesan sebagai antagonis. Glory sampai tak sanggup berkata-kata lagi saking spiclesnya dengan persiapan si Kekasih Kaisar itu.
Meski begitu, Glory tetap tegak berjalan menuju altar pernikahan. Pendeta tampak sudah menunggunya dengan sangat rapi, para Bangsawan juga tampak ikut hadir disana dan menyaksikan Glory yang ternyata jauh dari rumor yang disebarkan.
Saat masih kecil sampai remaja, Glory memang gadis gendut dengan pipi tembem. Namun akibat tidur panjangnya selama 5 tahun, membuat lemak dalam tubuhnya menyusut dan kini penampilannya jelas berbeda dari remaja.
Glory berjalan dengan sangat percaya diri, semua orang tertegun dan merasa bila penampilan Glory yang memukau itu mampu membuat seluruh Bangsawan merasa terpukau.
Glory menanti di hadapan pendeta untuk pernikahan yang harus dia lakukan, namun mempelai pria alias Kaisar Riyue tak kunjung datang, 5 menit, 10 menit, 30 menit dan 1 jam kemudian masih belum datang juga. Para tamu bahkan sudah tampak lelah menunggu, apalagi Glory yang harus menunggu sambil berdiri.
“Astaga, kasihan sekali Permaisuri. Dia justru menunggu dalam pernikahannya sendiri,” Ucap seorang Bangsawan yang merasa cukup terenyuh dengan Glory.
“Kasihan sekali Permaisuri, apakah Kaisar masih bersama dengan Kekasihnya?” Tanya lagi para Bangsawan lainnya, Glory merasa bila ruangan itu mulai riuh berbalik.
“Apa kalian pernah melihat sulap?” Tanya Glory, dia akan menjadi batu dalam pernikahannya sendiri saking kesalnya.
Glory membuat labirin sihir yang dipadukan dengan lingkaran sihir tingkat tinggi, dia mengangkat jarinya dan membuat bunga-bunga berterbangan dan membentuk jalur bunga yang indah. Hal itu dibuat Glory untuk membungkam mulut para Bangsawan, dan menegaskan bila dirinya bukan wanita yang pantas dikasihani.
“Pendeta, apa bisa bila pernikahan ini diwakilkan saja?” Tanya Glory, para Bangsawan semakin syok mendengarnya.
“Tak perlu,” Kaisar akhirnya datang dengan wajah masamnya, Glory mengangkat bahunya. Pria itu bahkan tak mau menggandeng tangan Glory sama sekali, Glory mengepalkan tangannya dan tetap tersenyum pada seluruh hadirin.
Kekasih Kaisar juga tampak hadir, Glory menatap Alfaso dan ingin sekali membantingnya saat itu karena kesal. Namun semuanya ternyata berjalan cukup lancar, dan pernikahan itu hampir semuanya di skip kecuali tanda tangan di tas batu suci sebagai bentuk dari sahnya pernikahan mereka.
Glory bahkan sampai terkejut saat nama Kaisar bersinar dengan sangat terang setelahnya, namun namanya menghilang saat baru saja ditulis. Glory tak tahu apa penyebabnya, namun sepertinya akan terjadi sesuatu yang menarik di masa depan.
Namun tak semua ekspektasi sesuai dengan realita, itulah fakta dunia. Setelah pernikahan itu usai, Kaisar langsung kembali ke Istananya untuk bertemu dengan sang Kekasih. Dan drama percintaan romantis terjadi antara Kaisar dan Kekasihnya, namun Glory justru mendapatkan kesulitan yang sungguh luar biasa, berkat siasat licik sang Kekasih Kaisar.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!