NovelToon NovelToon

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 2

Ch- 01. Kembali Ke Benua Timur.

Ch- 01. Kembali Ke Benua Timur.

Setelah melewati perjalanan selama satu minggu lebih, Ming Xuan dan Qiao Ning akhirnya sampai di benua timur, tepatnya di wilayah kekaisaran Shuo, selama perjalanan tersebut, mereka berdua telah menjadi semakin akrab, bahkan Ming Xuan sudah mulai menunjukkan sisi lembut dari dirinya.

Meskipun Ming Xuan adalah seorang pembunuh kejam dan berdarah dingin, serta tidak memiliki perasaan iba saat melakukan pembunuhan, tapi pada dasarnya Ming Xuan tetaplah pemuda lemah lembut dan baik hati. Hanya saja sikap tersebut sudah lama dia kubur di dalam dirinya.

"Ternyata perjalanan ke benua timur cukup memakan waktu juga" ucap Qiao Ning.

"Jelas saja memakan waktu, karena kita terlalu santai, terlebih lagi kau selalu saja minta berhenti dan beristirahat hampir setiap hari" ucap Ming Xuan.

"Mau bagaimana lagi, aku ini perempuan, staminaku tidak sama seperti kalian para laki-laki" ujar Qiao Ning kesal.

"Hahahaha! Sudahlah, kecantikan mu langsung hilang saat kau cemberut seperti itu" ucap Ming Xuan menggoda Qiao Ning.

"Terserah!" ucap Qiao Ning singkat.

Tidak lama kemudian, mereka berdua akhirnya sampai di kota Huanzi, setelah berada cukup dekat dengan gerbang kota, mereka berdua kemudian turun ke bawah dan melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki.

"Berhenti, tunjukkan identitas kalian!" ujar penjaga gerbang kota, menghentikan langkah mereka berdua.

Meskipun Ming Xuan tidak sedang menggunakan penutup wajahnya, tapi penampilannya sekarang benar-benar sangat berbeda, terlebih lagi setelah kepergiannya selama hampir tiga tahun, tentu saja membuat para penjaga tidak mengenalinya, terlebih lagi, para penjaga gerbang tersebut sepertinya adalah prajurit baru.

Karena tidak ingin menimbulkan keributan, Ming Xuan kemudian mengeluarkan lencana keluarga Ming, lalu menunjukkannya kepada prajurit penjaga gerbang tersebut. Saat melihat lencana yang ditunjukkan Ming Xuan, sikap mereka langsung berubah dan langsung membiarkannya masuk tanpa melakukan pemeriksaan lainnya.

"Sepertinya keluargamu bukan keluarga sembarangan di kota ini" ucap Qiao Ning.

"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Ming Xuan bingung.

"Sikap para prajurit tadi langsung berubah setelah melihat lencana yang kau tunjukkan" jawab Qiao Ning.

"Hahahaha! Yang kau katakan memang benar, kakek ku adalah raja kota ini, tentu saja sikap mereka langsung berubah" ucap Ming Xuan.

Saat mereka berjalan menyusuri jalanan kota menuju ke wilayah keluarga Ming, hampir semua mata tertuju kepada mereka berdua, semua orang nampak sangat kagum dengan penampilan mereka berdua, meskipun terlihat sederhana namun terkesan sangat mewah, terlebih lagi mereka sangat tampan dan sangat cantik.

"Siapa mereka berdua?"

"Mereka benar-benar pasangan sangat sempurna, yang satunya sangat tampan dan yang satunya lagi sangat cantik"

Para penduduk mulai berbisik-bisik membicarakan mereka berdua, meskipun para penduduk kota berbicara pelan, namun perkataan mereka bisa di dengarkan dengan jelas oleh Ming Xuan dan Qiao Ning, tapi mereka berdua tidak menghiraukan hal tersebut sama sekali.

Setelah cukup lama berjalan kaki, mereka berdua akhirnya sampai di wilayah keluarga Ming, para penjaga gerbang wilayah keluarga Ming nampak sangat kaget melihat kedatangan mereka berdua, meskipun terlihat berbeda, tapi mereka sangat yakin kalau pemuda yang menghampiri mereka tersebut adalah Ming Xuan.

"Tu-tuan muda, apa anda benar-benar tuan muda?" tanya salah satu penjaga.

"Benar, ini aku!" jawab Ming Xuan.

Para penjaga tersebut nampak sangat senang setelah mengatahui bahwa pemuda tersebut benar-benar adalah Ming Xuan, salah seorang prajurit kemudian berlari menuju ke kediaman Patriark keluarga sambil meneriakkan kepulangan Ming Xuan.

Semua anggota keluarga Ming benar-benar sangat senang mendengar hal tersebut, lalu mereka semua bergegas menuju ke gerbang untuk menyambut kedatangan Ming Xuan, tidak hanya seluruh anggota keluarga saja yang senang, bahkan Ming Xingsheng dan kedua pamannya juga sangat senang mendengar berita tersebut.

"Lalu dimana keponakanku sekarang?" tanya Ming Shing.

"Tuan muda sedang menuju kemari, tapi tuan muda tidak sendirian" jawab prajurit tersebut.

"Maksudmu?" tanya Ming Shing.

"Tuan muda datang bersama seorang perempuan" jawab prajurit tersebut.

"Hahahaha! Adikku, sepertinya dia mendengarkan perkataanmu waktu itu, aku benar-benar penasaran, perempuan seperti apa yang mau dengan keponakanku yang sangat mengerikan itu" ujar Ming Shilin.

Tidak lama kemudian, Ming Xuan bersama Qiao Ning sampai di kediaman Patriark keluarga, kedatangan mereka berdua disambut dengan senyuman hangat dan tawa bahagia dari kedua paman Ming Xuan, akan tetapi, Ming Xingsheng justru nampak menunjukkan tatapan yang tajam.

"Oh... Akhirnya kau kembali juga, aku pikir kau sudah melupakan orang tua ini!" ujar Ming Xingsheng.

"Maafkan aku kakek" ucap Ming Xuan mengakui kesalahannya.

"Maaf saja tidak cukup!" ujar Ming Xingsheng, kemudian melompat dan menyerang Ming Xuan dengan tinjunya.

Namun saat serangan tersebut hampir mengenai wajahnya, Ming Xuan bergegas menunduk kemudian berlutut dihadapan Ming Xingsheng. "Kakek, aku benar-benar minta maaf atas kesalahanku, setelah ini, aku rela menerima hukuman dari mu" ucap Ming Xuan.

Ming Xingsheng kemudian menghela nafas panjang, sikapnya langsung melunak setelah melihat sikap Ming Xuan. Lagipula, dia memang tidak berniat untuk benar-benar menyerang cucunya tersebut, andaikan saja Ming Xuan tidak menghindar, mungkin Ming Xingsheng akan menghentikan serangannya sendiri.

"Sebenarnya kakek sangat kecewa saat tahu kau pergi tanpa berpamitan, tapi kakek juga senang karena akhirnya kau kembali ke keluargamu" ucap Ming Xingsheng.

"Bahkan kau kembali dengan membawa cucu menantu, aku benar-benar sangat senang" lanjutnya.

"Hah? Maksud kakek..."

"Sudahlah, jangan malu-malu" ujar Ming Xingsheng.

"Maaf kakek, tapi aku..."

"Hahahaha! Tidak apa-apa nak, aku yakin kau adalah perempuan yang baik, makanya cucuku memilihmu untuk menjadi calon istrinya" ucap Ming Xingsheng memotong perkataan Qiao Ning.

"Ta-tapi..."

"Tapi apa? Apa jangan-jangan kalian sudah menikah?" tanya Ming Shilin.

"Paman, apa yang kau katakan, aku masih belum menikah sama sekali, lalu kami juga..."

"Tidak masalah kalau belum menikah, bahkan itu lebih bagus, karena kalian bisa melangsungkan pernikahan di sini" ujar Ming Xingsheng.

Ming Xuan dan Qiao Ning benar-benar tidak bisa berkata apa-apa lagi, bahkan mereka berdua tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan kalau sebenarnya mereka tidak memiliki hubungan apa-apa, bahkan Ming Xingsheng langsung mengajak Qiao Ning meninggalkan tempat tersebut.

Meskipun begitu, entah kenapa Qiao Ning merasa sangat bahagia mendengarkan perkataan keluarga Ming Xuan, walaupun dia sendiri masih belum mengetahui apakah Ming Xuan menyukainya atau tidak?.

"Jadi siapa namamu?" tanya Ming Xingsheng, setelah mereka meninggalkan kediaman Patriark keluarga Ming.

"Namaku Qiao Ning kek"

"Jadi, sejak kapan kau mengenal Xuan'er?" tanya Ming Xingsheng.

"Aku mengenalnya dua tahun yang lalu, tapi saat itu Ming Xuan masih sangat kaku dan dingin" jawab Qiao Ning.

"Xuan'er memang seperti itu, tapi sebenarnya dia sangat baik dan sangat lembut" ucap Ming Xingsheng.

"Yang kakek katakan memang benar, aku bahkan tidak pernah menyangka bahwa Ming Xuan memiliki sikap yang sangat lembut" jawab Qiao Ning.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ch- 02. Perayaan Kecil Keluarga Ming.

Ch- 02. Perayaan Kecil Keluarga Ming.

Malam harinya, Ming Xingsheng mengadakan pesta kecil untuk merayakan kembalinya Ming Xuan, semua orang penting kota Huanzi diundang dalam acara pesta tersebut, tujuannya adalah untuk mengenalkan calon cucu menantunya kepada mereka semua.

Meskipun Ming Xuan sudah melarang dan mencoba menjelaskan berkali-kali mengenai hubungannya dan Qiao Ning, tapi Ming Xingsheng tetap tidak mempercayainya, justru Ming Xingsheng menganggap bahwa Ming Xuan hanya merasa malu jika dia mengumumkan masalah tersebut.

Ming Xuan juga mencoba membujuk kedua pamannya, agar menjelaskan kepada kakeknya mengenai masalah tersebut, tapi hasilnya tetap nihil, karena kedua pamannya nya hanya meminta Ming Xuan untuk mengikuti apa yang dikatakan oleh kakeknya, sementara Qiao Ning sendiri, nampak sudah pasrah dan mengikuti apapun yang akan keluarga Ming Xuan lakukan.

"Terimakasih karena kalian semua sudah datang memenuhi undangan ku, tujuanku mengadakan pesta ini bukan hanya untuk merayakan kepulangan cucuku, Ming Xuan. Tapi aku juga ingin mengenalkan calon cucu menantu keluarga Ming" ucap Ming Xingsheng.

"Ning'er, silahkan maju dan perkenalkan dirimu kepada mereka semua" pinta Ming Xingsheng.

"Ba-baik kakek" ucap Qiao Ning.

Qiao Ning kemudian maju dan memperkenalkan dirinya kepada semua tamu undangan. "Selamat malam semuanya, namaku adalah Qiao Ning, putri kekaisaran Qiao benua tengah" ucapnya.

Mendengar Qiao Ning menyebutkan nama kekaisaran Qiao, semua tamu undangan bahkan mereka semua yang hadir di sana tiba-tiba saja terdiam, mereka semua nampak merasa ragu dengan apa yang baru saja mereka dengar, bahkan ada yang menganggap ucapan Qiao Ning hanya sekedar candaan.

Mereka semua tentunya mengetahui seperti apa kekaisaran Qiao, lebih tepatnya kekuatan kekaisaran Qiao, yang sama sekali tidak bisa dipandang dengan sebelah mata. Lalu sekarang, ada seorang gadis yang mengaku bahwa dia adalah putri kekaisaran Qiao, tentu saja mereka merasa ragu.

Ming Xuan bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh semua orang saat ini, karena ekspresi wajah mereka semua benar-benar menunjukkan rasa bingung dan kaget, sekaligus tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Qiao Ning.

Beberapa saat kemudian, Ming Xuan langsung berdiri dari tempat duduknya, kemudian melangkah maju dan mendekati Qiao Ning. "Yang dia katakan memang benar, dia adalah putri kekaisaran Qiao, Qiao Ning" ucap Ming Xuan.

Seketika itu juga, semua orang langsung berlutut untuk memberikan rasa hormat mereka. "Hormat kami yang mulia putri" ucap mereka semua serempak.

"Berdirilah semuanya, jangan memperlakukan aku seperti itu, lagipula aku sekarang sedang berada jauh dari kekaisaran, jadi kalian tidak perlu bersikap formal begitu" ujar Qiao Ning.

Setelah mengetahui identitas Qiao Ning sebagai putri kekaisaran Qiao, sikap mereka semua langsung berubah drastis, mereka yang semula nampak tenang dan biasa saja, sekarang malah lebih hormat, bahkan saat berbicara mereka akan sangat hati-hati, agar tidak menyinggung Qiao Ning.

Pesta perayaan tersebut tidak berlangsung lama, setelah mengadakan acara makan bersama, lalu memberikan selamat kepada Ming Xingsheng dan keluarganya, mereka semua langsung kembali ke kediamannya masing-masing, karena mereka tidak ingin berlama-lama di tempat tersebut.

Bukan karena takut dengan sosok Qiao Ning, ataupun merasa tidak senang dengan keluarga Ming. Akan tetapi, mereka memang tidak sanggup berada di sana terlalu lama, karena mereka benar-benar takut akan menyinggung perasaan Qiao Ning, mereka juga merasa tidak pantas untuk berbicara terlalu lama dengan putri seorang kaisar ternama.

"Akhirnya selesai juga" ucap Ming Xuan, kemudian duduk di kursi yang ada di ruang tamu kediaman Patriark keluarga Ming.

"Apa kau lelah?" tanya Qiao Ning, sambil duduk di sebelahnya.

"Tidak juga, aku hanya tidak menyangka kalau kakek akan melakukan hal gila seperti ini" jawab Ming Xuan.

"Maafkan aku, karena aku mengajakmu datang ke keluargaku, kau malah terlibat dengan hal seperti ini" ucap Ming Xuan.

"Tidak apa-apa, lagipula aku merasa senang" ujar Qiao Ning.

"Maksudmu?" tanya Ming Xuan.

"Ma-maksudku, aku merasa senang karena bisa membuat seluruh keluargamu senang" jawab Qiao Ning.

Beberapa saat kemudian, Ming Xingsheng dan kedua anaknya datang menghampiri Ming Xuan dan Qiao Ning, mereka berdua nampak tersenyum senang saat melihat Ming Xuan dan Qiao Ning bersama, tapi sikap Ming Xingsheng nampak juga sedikit berubah, terlebih lagi setelah mengetahui identitas Qiao Ning.

"Tuan putri, maafkan sikapku yang telah lancang padamu, itu semua aku lakukan karena aku belum mengetahui siapa tuan putri sebenarnya" ucap Ming Xingsheng.

"Kakek, kenapa kakek bicara seperti itu padaku?" tanya Qiao Ning.

"Tidak apa-apa tuan putri, bukankah sudah seharusnya orang tua ini bicara seperti ini sejak awal" jawab Ming Xingsheng.

"Kakek, aku mohon, aku benar-benar tidak nyaman jika kakek bicara seperti ini padaku. Bukankah kakek sudah menganggap ku sebagai cucu menantu mu?" tanya Qiao Ning.

"Hahahaha! Kalau tuan putri berkata seperti itu, maka aku tidak akan sungkan lagi" jawab Ming Xingsheng.

Ming Xuan terdiam dan langsung mengalihkan pandangannya kepada Qiao Ning, dia benar-benar tidak pernah berpikir kalau Qiao Ning akan berkata seperti itu kepada kakeknya, karena dengan berkata seperti itu, sama saja dengan Qiao Ning setuju pada keinginan kakeknya.

"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Ming Xuan berbisik.

"Memangnya kenapa?" Qiao Ning bertanya dengan raut wajah kebingungan.

"Bukan apa-apa" jawab Ming Xuan.

Setelah itu, mereka semua membicarakan hal-hal apa saja yang telah terjadi selama Ming Xuan pergi meninggalkan kota Huanzi, semuanya terdengar biasa saja dan tidak ada hal-hal yang istimewa, namun obrolan mereka berubah menjadi serius saat Ming Xuan membicarakan tentang Yama.

"Jadi kau sudah bertarung dengannya?" tanya Ming Xingsheng.

"Benar kakek, dia benar-benar sangat kuat dan tidak bisa dianggap remeh, untuk itu, aku harus meningkatan kekuatanku secepatnya" jawab Ming Xuan.

"Kakek juga sudah mendengar tentang kebangkitannya, tapi kakek tidak menyangka bahwa kau langsung berhadapan dengannya" ucap Ming Xingsheng.

"Kakek, aku mohon pada kakek untuk selalu waspada dan meningkatkan kekuatan keluarga kita, karena peperangan dengan Yama hanya perlu menunggu waktu" ujar Ming Xuan.

"Tentu saja, kakek juga sudah memikirkan masalah itu, tapi kita kekurangan sumberdaya" ucap Ming Xingsheng.

"Kakek tenang saja, masalah itu biar aku yang mengatasinya" jawab Ming Xuan.

"Maksudmu?" tanya Ming Shilin.

"Besok kumpulkan seluruh pasukan keluarga kita, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan" jawab Ming Xuan.

"Baiklah, kakek akan mengumpulkan mereka semua" ucap Ming Xingsheng.

Mereka semua mengobrol sampai larut malam, sampai akhirnya, obrolan mereka terpaksa harus dihentikan, karena rasa ngantuk sudah mulai menghampiri mereka, selain itu, mereka semua juga merasa cukup lelah dan ingin segera beristirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ch- 03. Kembali Ke Sekte Merpati Emas.

Ch- 03. Kembali Ke Sekte Merpati Emas.

Keesokan harinya, sesuai dengan permintaan Ming Xuan sebelumnya. Hari ini, Ming Xingsheng benar-benar mengumpulkan seluruh pasukan keluarga Ming, mereka semua dikumpulkan di sebuah tempat yang sangat luas, yang biasa mereka gunakan untuk latihan strategi perang.

Semua pasukan nampak kebingungan dan bertanya-tanya, kenapa mereka tiba-tiba saja dikumpulkan? Tidak hanya sekedar pasukan saja, bahkan penjaga gerbang ataupun prajurit yang biasanya berpatroli juga ikut dikumpulkan ditempat tersebut.

"Ada apa sebenarnya ini? Apa terjadi sesuatu pada keluarga kita?"

"Tidak ada yang tahu, tapi semoga saja tidak terjadi sesuatu yang gawat!"

"Aku rasa tidak begitu, jika memang ada sesuatu yang terjadi pada keluarga kita, pastinya kita tidak akan mengadakan pesta perayaan tadi malam"

Saat semua prajurit sedang berbisik-bisik satu sama lain, Ming Xingsheng bersama yang lainnya datang menghampiri mereka semua, seketika itu juga, para prajurit langsung berlutut untuk memberikan rasa hormat mereka.

"Berdirilah!" kata Ming Xingsheng.

"Xuan'er, silahkan" ucap Ming Xingsheng.

Ming Xuan menganggukkan kepalanya, kemudian maju beberapa langkah. "Terimakasih karena kalian semua sudah datang, karena ada sesuatu yang sangat penting yang ingin aku katakan kepada kalian, lalu aku juga akan memberikan sesuatu kepada kalian semua!" ucap Ming Xuan.

"Kalian semua tentunya sudah mengetahui tentang kebangkitan Yama, oleh karena itu, aku ingin kalian semua meningkatkan kekuatan kalian untuk melindungi keluarga kita, aku tidak akan menuntut kalian untuk ikut berperang denganku, asalkan kalian mau menjaga keluarga kita, itu saja sudah cukup!" lanjutnya.

"Keluarga kita memang kekurangan sumberdaya, tapi kalian tidak perlu khawatir, karena aku sudah mempersiapkan semuanya" ucap Ming Xuan, kemudian melambaikan tangannya.

Setelah itu, di hadapan semua orang muncul ribuan sumberdaya untuk meningkatkan kultivasi, serta beberapa tumpukan gulungan yang berbeda warna. Semua orang yang menyaksikan hal tersebut, tidak bisa menahan rasa untuk tidak terkejut, karena baru kali ini, mereka melihat harta berharga yang benar-benar sangat banyak.

"Gunakan semua ini dengan baik, berlatihlah lebih keras lagi, agar kalian menjadi pasukan terbaik dan tidak terkalahkan!" ucap Ming Xuan tegas.

"Baik tuan muda!" jawab mereka semua serempak.

"Paman, silahkan bagikan semua itu kepada para prajurit, dengan begitu, semuanya akan terbagi dengan adil" kata Ming Xuan, pada kedua pamannya.

"Serahkan saja kepada kami berdua!" jawab Ming Shilin dan Ming Shing serempak.

"Terimakasih paman. Kakek, aku dan Qiao Ning akan pergi ke sekte Merpati Emas untuk mengunjungi guru dan Ming Wen" ucap Ming Xuan.

"Baiklah, sampaikan salam ku kepada gurumu!" jawab Ming Xingsheng.

"Baik kakek! akan aku sampaikan" ujar Ming Xuan.

Setelah berpamitan kepada kakek dan kedua pamannya, Ming Xuan dan Qiao Ning langsung menghilang dari tempat tersebut, tidak lama kemudian, mereka berdua telah muncul lagi di luar gerbang kota Huanzi. Setelahnya, mereka berdua langsung melesat terbang menuju ke sekte Merpati Emas.

"Ming Xuan, sekte Merpati Emas itu sekte seperti apa?" tanya Qiao Ning.

"Kau akan segera mengetahuinya setelah tiba di sana nanti" jawab Ming Xuan.

"Aku jadi penasaran dengan sekte mu itu" ucap Qiao Ning.

"Kenapa begitu?" tanya Ming Xuan.

"Bukan apa-apa, aku hanya penasaran saja, seperti apa sekte yang sudah mendidik pembunuh kejam sepertimu" jawab Qiao Ning.

"Hahahaha! Jangan salah sangka seperti itu, aku seperti ini karena aku memang begini, bukan karena ajaran dari sekte ataupun guruku" ucap Ming Xuan.

"Ternyata begitu" ujar Qiao Ning pelan.

Qiao Ning kemudian meminta Ming Xuan untuk menceritakan hal-hal lain mengenai sekte Merpati Emas, tapi Ming tidak tidak menjelaskan apapun, karena menurutnya semua hal yang ada di sekte, semuanya sama saja, yang berbeda hanyalah apa yang mereka ajarkan, serta kekuatan dari masing-masing sekte tersebut.

***

Setelah terbang selama hampir satu jam, Ming Xuan dan Qiao Ning akhirnya sampai di gerbang sekte, mereka berdua sempat dicegat dan tidak diperbolehkan untuk masuk ke sekte, namun setelah Ming Xuan menunjukkan lencana khusus miliknya, para murid tersebut langsung bersikap hormat kepadanya.

"Se-senior, apakah ini benar-benar anda?" tanya salah satu murid penjaga gerbang.

"Memangnya siapa lagi!" jawab Ming Xuan agak kesal.

"Selamat datang kembali senior, maaf karena sudah menghalangi jalan anda" ucap para murid tersebut.

"Apa guru ada di sekte?" tanya Ming Xuan.

"Tentu saja senior, bahkan senior Ming Wen dan yang lainnya juga ada di sekte" jawab salah satu murid tersebut.

"Baguslah kalau mereka semua ada di sekte" gumam Ming Xuan, kemudian berjalan melewati gerbang bersama Qiao Ning.

Ketika mereka berdua berjalan menyusuri jalanan sekte, para murid yang sedang latihan ataupun melakukan kegiatan lainnya, langsung mengalihkan pandangannya kepada mereka berdua, para murid tersebut nampak sangat terpana dengan ketampanan Ming Xuan, serta kecantikan Qiao Ning.

Bahkan ada beberapa murid baru yang memiliki niat buruk kepada mereka berdua, sedangkan para murid senior, mereka malah nampak bingung dan bertanya-tanya dalam hatinya, karena mereka merasa mengenal pemuda tersebut, terlebih lagi dengan tatapan tajamnya yang sangat tidak asing bagi mereka.

"Dia mirip seseorang, tapi siapa?" gumam salah seorang murid senior.

"Hahahaha! Kak Xuan akhirnya kau kembali juga!" ujar Shuo Luo berteriak kencang, kemudian bergegas menghampiri Ming Xuan dan Qiao Ning.

Suara teriakan Shuo Luo benar-benar sangat kencang, sehingga membuat semua orang yang ada di sekitar sana bisa mendengar suaranya, tapi berkat suara teriakan Shuo Luo juga, mereka semua akhirnya mengetahui siapa pemuda tersebut, yang tidak lain adalah Ming Xuan.

Para murid baru yang sebelumnya memiliki niat buruk terhadap mereka, tiba-tiba saja gemetaran dan merasa bersyukur karena tidak jadi melakukan niat buruk tersebut. Jika tidak, mungkin mereka akan berakhir saat itu juga.

Meskipun mereka adalah murid baru dan belum pernah bertemu dengan Ming Xuan, namun cerita kekejaman dan kehebatan Ming Xuan, sudah menjadi hal yang wajib untuk di ketahui oleh semua murid baru di sekte Merpati Emas, tujuannya adalah, agar merek semua bisa termotivasi untuk menjadi kuat seperti Ming Xuan.

Cerita tersebut memang berhasil, bahkan hampir semua murid sekte Merpati Emas benar-benar menjadikan Ming Xuan sebagai panutan mereka dalam belajar dan berlatih, tapi tidak semua murid mempercayai cerita tersebut, bahkan masih ada saja yang menganggapnya sebagai omong kosong belaka, terlebih lagi, mereka tidak melihatnya secara langsung.

"Shuo Luo? Apa itu kau?" tanya Ming Xuan.

"Benar sekali, aku adalah Shuo Luo adik seperguruan kak Xuan!" jawab Shuo Luo.

"Mari ikuti aku menemui guru dan yang lainnya" ajak Shuo Luo.

Mereka bertiga kemudian pergi menuju ke kediaman tetua Ling Hangquan yang sekarang telah berubah total, terlebih lagi sejak datangnya putri dan kedua pangeran kekaisaran Shuo, kediaman yang semula sepi dan tenang, telah berubah menjadi ramai dan bising.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!