Sebuah mobil Alphard melaju dengan kecepatan penuh melewati jalanan diatas tebing yang sangat curam. Mereka berdua dipenuhi dengan rasa takut yang mencekam karena beberapa mobil dibelakangnya terus memburu mereka dengan beberapa tembakan peluru yang terus menghantam mobilnya.
"Yoona lebih cepat lagi musuh sudah semakin mendekat.!!" teriak seorang wanita membuat Yoona menjadi sedikit takut.
"Diamlah jangan membuatku menjadi takut dan gugup," ucap Yoona masih fokus dengan kemudinya.
Yoona merasa sangat takut karena lebih dari 5 mobil sedang mengejar mereka dibelakang dengan orang-orangnya yang berbadan tinggi besar lengkap dengan senjata api disetiap masing-masing orang.
"Yoona berhati-hatilah.! didepan jarak 100 meter akan ada tikungan tajam jika kau tidak ingin mati harus tetap fokus," ucapnya lagi dengan panik, wanita yang bersama Yoona adalah kakaknya yang berumur lima tahun lebih tua diatasnya.
"Tenang saja aku ini pengemudi profesional, bagaimana orang-orang berkacamata hitam itu?" tanya Yoona sambil melirik kaca spion.
Mereka lengkap dengan senjata masing-masing, setidaknya pasti masih ada senjata cadangan yang mereka miliki, sedangkan Yoona dan kakaknya hanya tinggal satu-satunya senjata yang masih mereka miliki.
"Mereka sudah sangat dekat," ucap kakaknya sambil siaga memegang sebuah pistol.
Dorrr doorrrr dorrr
Suara tembakan terus terdengar membuat gendang telinga serasa mau pecah, peluru terus melesat seperti meteor yang jatuh menghantam. Yoona dan kakaknya mati-matian menghindari puluhan peluru yang terus menghujani mobil mereka, walau mobil mereka sudah anti peluru namun tetap saja kalah jika terus dihujani puluhan bahkan oleh ratusan peluru.
"Arghhh.!" teriak Yoona kesakitan ketika satu peluru melesat ke lengan kanannya.
"Yoona kamu tidak apa-apa?" tanya Kakaknya sangat khawatir sambil membalut luka ditangan Yoona.
"Tidak apa-apa kak, ini hanya luka ringan." jawab Yoona sambil tetap fokus pada kemudinya.
"Kakak bagaimana ini kita hanya tinggal punya satu pistol sedangkan para Mafia sialan itu sangat banyak jumlahnya," Yoona sangat merasa ketakutan karena jumlah musuh yang lebih banyak dengan senjata api disetiap orang.
"Yoona dengarkan kata-kata ku, jika aku menyuruhmu untuk loncat dari mobil kau harus segera loncat.!" ucapnya sambil memegang erat bahu Yoona.
"Tapi kenapa kak?" tanya Yoona dengan ekspresi bingung, namun kakaknya hanya diam tidak menjawab pertanyaannya.
"Hey gadis kecil.!! serahkan saja nyawa kalian pada boss kami jika kalian menjadi kucing yang penurut boss kami pasti bisa mempertimbangkan nyawa kalian, hahaha" teriak seorang mafia yang sudah menyalip berada disamping mobil yang naiki Yoona dan Kakaknya.
"Sial di atas ada Helikopter pasti mereka siap membawa bom," gumam kakaknya dalam hati.
Doorrr..
Lagi-lagi tembakan melesat kebahu Yoona membuat mobil menjadi oleng karena hilang kendali.
"Arghhh ini benar-benar sakit," rintih Yoona sambil menahan darah yang keluar dari bahunya.
"Yoona segeralah loncat dari dalam mobil aku sudah tidak bisa melindungi mu lagi.!!" ucapnya sambil memberikan Yoona sebuah pistol dan menggenggamkan benda kecil kegenggamannya Yoona.
"Tapi kenapa kak? Kita bisa berjuang bersama.!" ucap Yoona membantah perintah kakaknya.
"Aku sudah kehilangan masa depanku mati pun tidak masalah, sedangkan kamu masa depanmu masih panjang pergilah selamatkan dirimu sendiri." ucapnya sambil mendorong tubuh Yoona.
"Yoona jaga dirimu baik-baik.!!" ucap kakaknya sambil meneteskan air mata.
"Kakak..!! jangan tinggalkan aku sendiri.!" teriak Yoona mencoba untuk meraih tangan kakaknya namun tidak sempat karena tubuhnya sudah melayang terjatuh ketebing.
Buummmmm... Duuuaaarrrrrrr
Suara ledakan mobil dan bom seperti menusuk gendang telinga Yoona, matanya terbelalak melihat api yang begitu besar.
"Kakaaakkkkk...!!!" teriak Yoona sekuat tenaga.
Bruukk
Tubuh Yoona menghantam batu-batuan besar dibawah tebing, penglihatannya menjadi gelap dan telinganya berdenging sangat kuat, diapun akhirnya tidak sadarkan diri karena luka parah disekujur tubuh dan kepalanya.
________________________________________________________________________________________________
Lima tahun kemudian.
"Yoona...!!!" Teriak seorang ibu sambil menyibakkan selimut yang menutupi tubuh Yoona yang sedang tidur diatas kasur bermotif Sakura.
"Umur mu sekarang sudah hampir 22 tahun tapi kamu tidak bisa bangun pagi dengan sendirinya, bagaimana jika kamu punya suami dan anak nanti??" Celoteh ibunya sambil membuka tirai dengan kasar.
"Huuaaaahhhmmmmm... Hah punya anak masih lama, suami saja belum punya." Jawab Yoona bangun dari tidurnya sambil meregangkan kedua tangannya.
"Masih lama apanya umur mu sudah cocok untuk menikah, cepat-cepat lah bawa calon suami mu pada ibu.." Teriak ibunya sambil melotot menatap Yoona.
"Bu aku bahkan baru lulus kuliah belum memikirkan tentang pernikahan." Ucap Yoona sambil melangkahkan kaki kekamar mandi."
"Bagaimana mau menikah pacar saja tidak punya.!!" Gumam Yoona didalam hati sambil duduk ditepi bathup.
"Ibu minggu depan pulang ke desa kamu urus dirimu sendiri, belajarlah mandiri agar setelah punya suami dan anak nanti sudah terbiasa." Celoteh ibunya dari balik pintu kamar mandi.
Yoona hanya menutup telinganya karena tidak tahan dengan omelan ibunya yang super cerewet itu.
Didalam kamar mandi dia terdiam menatap cermin melihat dirinya sendiri, dia merasa sangat cantik ketika melihat wajahnya. Namun saat tubuhnya tanpa sehelai benang terlihat sangat buruk karena ada dua bekas luka tembak dan satu goresan panjang dipunggungnya.
Bukan hanya itu yang membuatnya merasa aneh, setiap malam sering kali dia dihantui mimpi buruk dengan cerita yang sama membuatnya merasa takut setiap kali mau memejamkan kedua matanya dimalam hari.
"Arghh aku benci mimpi buruk.!" teriak Yoona sambil mengguyur tubuhnya menggunakan shower.
Setelah selesai mandi Yoona langsung bersiap\-siap karena hari ini ada jadwal untuk Interview diperusahaan idamannya. Dia keluar dari kamar dan langsung menuju kedapur untuk sarapan.
"Bu do'akanYoona ya semoga lulus interview.!!" ucapnya sambil mengoleskan selai kedalam roti.
"Yoona sayang kamu anak ibu satu-satunya yang sempurna, kamu lihat adik kamu berjuang hidup melawan penyakitnya. Jadi ibu pingin kamu hidup bahagia tanpa harus bekerja.!" ucap ibunya sambil memegang erat bahu anaknya.
"Terus maksud ibu apa??" tanya Yoona sambil memasukan roti kedalam mulut.
"Ibu pingin kamu segera menikah dengan orang kaya agar kamu tidak perlu bekerja tapi uang belanja terus mengalir berjuta-juta." jelas ibunya dengan ekspresi yang berbinar-binar.
"Haish..!" Yoona hanya menghela napas kesal lalu pergi meninggalkan ruang makan, dia bosan mendengarkan omelan ibunya yang menginginkan dia agar cepat menikah dengan laki-laki yang tajir melintir.
"Dasar anak tidak bisa diatur." ketus ibunya sambil membereskan dapur.
\*
Didalam gedung perusahaan Yoona sedang duduk dibarisan para orang\-orang yang juga sedang mengantri untuk melakukan Interview. Dari sekian banyak orang yang mendaftar untuk menjadi karyawan magang hanya 10 orang yang diterima untuk melakukan Interview.
"Group Star International memang benar-benar hebat, jika kita bisa diberi kesempatan menjadi karyawan magang maka itu sudah sangat-sangat hebat.!" ucap salah seorang yang juga sedang mengantri untuk Interview.
Perusahaan STARIN mencakup dalam berbagai bidang, bidang utamanya berjalan didunia hiburan terbesar di China.
"Athalia Yoona.??" panggil seseorang dari pintu masuk ruang Interview.
"Saya..!!" jawab Yoona langsung berjalan masuk kedalam ruangan.
Setelah hampir 1 jam lamanya Yoona akhirnya keluar dengan wajah tegang sekaligus pucat. Banyak pertanyaan yang di tanyakan saat Interview tapi Yoona menjawabnya dengan sempurna. Yoona tinggal menunggu keputusan kapan lolos interviewnya dalam waktu yang sudah ditentukan.
"chat Sisil ah, dia sih enak sudah di terima jadi karyawan magang," ucap Yoona sambil memainkan ponselnya.
Bukk
"Aduh..!!" Yoona tidak sengaja menabrak seorang pria saat hendak masuk kedalam lift.
"Hey kau menabrak bos kami," ucap seorang bodyguard sambil mengelap baju pria yang ditabrak oleh Yoona.
"Maaf tuan aku tidak melihat.!" ucap Yoona sambil membungkukan badannya.
Namun pria itu tidak berekspresi sedikitpun, malah para bodyguardnya yang sibuk memarahi Yoona.
"Minggir.!!" ketus salah satu bodyguard sambil mendorong tubuh Yoona.
"Ck siapa sih pria itu wajahnya datar banget, dasar orang kaya.!" ketus Yoona berdecak kesal.
"Hey bukannya yang barusan lewat itu adalah Presdir STARIN," gumam seseorang yang berpapasan dengan Yoona namun dia tidak menghiraukannya.
Yoona pun langsung pulang kerumah, karena ada orderan kue ulang tahun yang menantinya. ya pekerjaan sambilannya adalah membuat kue tart dia sangat pandai dalam hal memasak. Yoona adalah gadis yang sangat pekerja keras dia memiliki hobi mencari uang dan bercita\-cita menjadi orang yang tajir melintir itulah yang membuatnya sangat giat bekerja.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
Halo Readers jika kalian suka dengan awal cerita ini tinggalin jejak kalian ya, Like dan comment dibawah sini 👇👇
jangan lupa juga Rate 5 🌟 ya..!!
Triririringgggg... Triririinggg..
Suara alarm berdering hingga menusuk kedalam gendang telinga Yoona. Dia pun langsung terbangun dan duduk sejenak sambil masih memejamkan kedua matanya.
Hari ini ada yang berbeda, kemana suara alarm ibunya yang sangat melenting hingga membuat Yoona tidak tahan mendengar suaranya..!?
"Hmm ibu kemana ya??" ucapnya sambil berjalan menuju kedapur.
"Kenapa dimana-mana tidak ada??" sambungnya lagi sambil menatap kearah kulkas.
Ternyata dipintu kulkas ada catatan dari ibu dan Yoona pun langsung membacanya.
"Yoona kamu sudah besar, ibu hari ini pagi-pagi sekali pulang ke desa untuk merawat nenek mu, hidup lah dengan baik walau tanpa ibu, jaga kesehatan mu jangan pernah terlambat makan. Ibu janji akan sering-sering mengunjungi mu, sarapan sudah ibu siapkan."
Yoona sedikit sedih karena ibunya sudah pergi ke desa, tapi ini bukan pertama kalinya dia hidup sendiri, sebelumnya juga sudah sering seperti ini.
"Ck kenapa ibu menulis surat seolah-olah ini pertama kalinya aku hidup sendiri..!!" Ucapnya sambil memakan roti yang sudah ibu siapkan.
Setelah selesai mandi dan memakai baju kantornya, Yoona duduk melamun memikirkan tentang mimpi buruk yang selama ini hampir setiap malam selalu menghantuinya. Mimpi yang selalu dia alami seperti bukan mimpi tapi seperti kenyataan hingga kesedihan dan rasa sakit yang terjadi dalam mimpi terasa sangat nyata. Mimpi aneh itu membuat mental Yoona terganggu terkadang dia selalu ketakutan saat ditampat ramai dan juga selalu takut saat ditempat yang gelap.
"Aduuhh aku kebanyakan melamun,sampai tidak sadar sudah jam segini." Ucap Yoona dengan sangat tergesa-gesa mengambil tasnya lalu pergi.
Yoona pun berlari keluar dari Apartement dan menggunakan Lift untuk turun kebawah karena Apartemennya berada di lantai 15.
Sesampainya diluar gedung Yoona langsung memberhentikan Taxi dan melaju menuju perusahaan tempatnya bekerja.
Hari ini adalah hari pertama Yoona menjadi karyawan magang setelah hampir satu minggu lebih menunggu hasil Interview, perusahaan idamannya dibidang Entertaiment, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang hiburan terbesar.
Saat diperjalanan Taxi yang dia naiki tiba-tiba terjadi masalah yang membuatnya terhambat pergi kekantor.
Ckiittttt...Duukkk
"Aduhh kepala ku." rintih Yoona sambil mengelus kepalanya yang tebentur kursi depan karena supir taxi yang tiba-tiba berhenti mendadak.
"Ada apa sih pak?" Tanya Yoona kepada supir Taxi.
"Maaf nona seperti nya pecah ban.Turun disini saja ya.!!" Ucap supir taxi itu sambil memeriksa ban mobilnya.
"Aduhh ada-ada aja sih dihari pertama kerja." Ketus Yoona memberikan separuh bayaran Taxi lalu berjalan meninggalkan Taxi.
Yoona pun terpaksa berlari menuju perusahaan karena lokasinya yang memang sudah dekat. Sesampainya didepan gedung dia berhenti sejenak untuk mengatur napasnya yang sudah kehabisan napas.
"Haduhh jadi ngos-ngosan kan,,capek banget." Ucap Yoona sambil mengelus dada.
Setelah dirasa sudah mendingan dia pun berniat untuk masuk kedalam gedung dan tiba-tiba....
Bruukkk..
Saat Yoona mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki gedung perusahaan tiba-tiba dari arah depan ada anak kecil yang menabrak dia hingga membuatnya terjatuh kelantai dan membuat bajunya kotor penuh dengan noda coklat.
"Aduhh...!! Hey anak kecil kalau jalan liat liat dong.!!" Teriak Yoona sambil berdiri membersihkan baju.
"Hey kau berani membentak ku.!!" Ucap anak kecil itu tidak kalah galak.
"Memangnya kenapa tidak berani membentak anak nakal seperti mu." Ucap Yoona lagi sambil menjewer telinga anak itu.
"Ahh sakitt..! Kau tau aku adalah Ziyan William, anak dari Alan william." Teriak Ziyan sambil memegang telinganya yang kesakitan.
"Hey dengar ya aku tidak kenal,! tapi mau kau anak william atau anak raja sekalipun, anak nakal tetaplah anak nakal harus diberi pelajaran.!!" Ucap Yoona sambil melotot menatap Ziyan.
Ziyan dengan sigap langsung menghentakan kakinya untuk menginjak kaki Yoona hingga membuat dia kesakitan dan diapun menjadi sangat marah.
"Arghh dasar anak kecil nakal, kau sudah menabrakku dan sekarang kau malah menginjak kakiku..!!" Teriak Yoona sambil memegang kakinya.
"Haha gadis galak sepertimu yang memang harus diberi dipelajaran, weekkk..!!" Ucap Ziyan sambil menjulurkan lidahnya meledek Yoona.
"Anak nakal Sialan..!!" gumam Yoona sambil menahan amarahnya.
Tidak berapa lama beberapa pria tinggi besar yang terlihat menakutkan datang menghampiri mereka berdua yang sedang adu mulut. Para Bodyguard itu langsung menarik tangan Yoona dengan kasar dan menggendong Ziyan yang kira-kira berumur sekitar 5 tahunan.
"Tuan muda kau tidak apa-apa??" Ucap salah satu bodyguard kepada Ziyan.
"Tidak apa-apa, wanita ini menabrakku duluan dan dia malah memarahi ku." Jawab Ziyan berbohong.
"Hey bukan seperti itu kejadiannya, dia yang menabrakku duluan." Jelas Yoona tidak terima disalahkan.
"Meminta maaf lah kepada tuan muda kecil dari kuarga william." Ucap bodyguard itu dengan kasar.
"Loh seharusnya dia yang meminta maaf aku tidak bersalah.!" Ucap Yoona menolak untuk meminta maaf.
"Nona sebaiknya kau mengalah..! kau tidak tau sedang berurusan dengan siapa,aku berbaik hati mengingatkan mu." Jelas salah satu bodyguard yang terlihat sedikit baik.
"Tapii..." Ucapan Yoona terhenti memikirkan jika dia tidak mengalah bisa jadi dia akan benar-benar terkena masalah.
"Ya sudahlah aku juga sudah hampir terlambat sepertinya anak ini bukan dari keluarga biasa,William siapa sih sepertinya tidak asing." Gumam Yoona dalam hati.
Karena dia tidak ingin masalah ini diperpanjang dan mengingat waktunya yang sudah hampir terlambat belum lagi membersihkan bajunya yang kotor. Yoona pun terpaksa harus meminta maaf kepada anak kecil itu.
"Ck baiklah aku minta maaf," Ucapnya sambil membungkukan badan.
"Tuan muda kecil apa kau sudah memaafkannya?,apa perlu kami menghukumnya??" tanya salah satu bodyguard kepada Ziyan.
"Apa? menghukumku? aku bahkan disini seorang korban bagaimana bisa aku yang diberi hukuman..!!" ketus Alena tidak terima.
Namun Ziyan hanya diam tidak peduli dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.
"Hmm Dia tidak tulus." Ucap Ziyan dengan sangat sombong.
"Haah apa-apaan anak kecil ini nakal dan sangat sombong,kalau tidak ada bodyguard yang menakutkan,akan aku pukul pantatnya sampai merah." Gerutu Yoona dalam hati sangat geram.
"Tuan muda Ziyan saya benar-benar minta maaf, saya sungguh tidak sengaja.!" Ucap Yoona lagi sambil membungkukan lagi badannya.
Setelah merendahkan diri untuk meminta maaf, Yoona menggunakan kesempatan saat mereka lengah untuk berlari meloloskan diri dan langsung menuju lift. para bodyguard langsung mengejar Yoona namun pintu lift langsung segera tertutup membuat mereka menghentikan pengejarannya.
"Huft.. Aku selamat, siapa sih sebenarnya keluarga William itu seperti anak Raja saja." Gumamnya saat didalam lift.
Sebelum masuk keruang kerjanya, Yoona langsung bergegas menuju toilet untuk membersihkan bajunya dari noda coklat.
"Aisshh bagaimana ini nodanya sulit dihilangkan.!!" Ketus Yoona sambil mengelap pakaiannya dengan sedikit air.
Tliinggg..
**Pesan Masuk**
Sisil: kamu sudah terlambat 10 menit cepetaann keruang staff.
"Waduhhh kacau kacau kacau..!!" Ucapnya sambil bergegas keruang staff.
Tokk..tokk..tokk
"Masuk.!!" Ucap seseorang dari dalam ruangan.
Yoona langsung membuka pintu dan masuk kedalam ruangan,terlihat seorang ketua staf yang gendut dan bermuka galak sedang menatapnya dengan tatapan sinis.
"Yoona Athalia?." Sambung ketua staff dengan sinis.
"Saya pak" Ucapnya dengan perasaan yang tidak karuan.
"Karyawan magang dan ini hari pertama kamu bekerja,hebat sekali ya sudah terlambat." ucapnya dengan sangat tegas.
Dia menatap penampilan Yoona dari atas hingga bawah, ya penampilannya saat ini sangat buruk bajunya kotor karena tersiram susu coklat milik anak nakal tadi.
"Maaf pak tadi ada kejadian..."
"Masalah pribadi jangan dibawa-bawa ya.!!" timpal ketua staf memotong penjelasan Yoona
"kamu keluar..!!!" Sambungnya lagi membuat Yoona terkejut.
"Ma.. Maksudnya apa ya pak.??" tanya Yoona dengan sangat gugup.
"Kamu keluar,,!! Kamu tau kan Group Star international adalah perusahaan hebat,, jadi kami tidak membutuhkan karyawan yang tidak kompeten seperti kamu." Jelasnya lagi yang membuat Yoona ingin menangis saat itu juga.
"Tapi pak saya berprestasi saya punya kemampuan,tolong beri saya kesempatan," tutur Yoona memohon karena tidak ingin kehilangan kesempatan.
"Perlu saya panggil satpam.?" tegasnya lagi tanpa basa-basi sambil memegang gagang telepon.
Yoona dengan terpaksa keluar dari ruangan itu. Hatinya seketika hancur impiannya selama ini hancur dalam sekejap.
Dia bahkan belum sempat merasakan bagaimana rasanya menjadi karyawan Group STARI walau hanya sebagai karyawan magang. Rasanya hati Yoona tidak ikhlas melangkahkan kakinya keluar dari gedung dengan hasil yang nihil.
Yoona mengeluarkan semua kekesalannya dengan menangis. saat ini posisinya masih berada didalam Lift dia tidak peduli walau didalam lift ada orang yang memperhatikannya sedang menangis.
Tlliing..
****Pesan Masuk***
Sisil: Yoona maaf ya aku tidak bisa bantu, kamu tau sendiri aku cuman karyawan magang.
Yoona: Iya tidak apa-apa, aku bisa cari pekerjaan lain.
Saat Yoina sedang sibuk membalas pesan dari Sisil, tiba tiba dari depan dia tidak sengaja menabrak seseorang yang tidak dia kenal.
Bruukkk...
"Aduuhh maaf Tuan saya tidak sengaja." Ucap Yoona sambil mencoba untuk berdiri.
Namun tidak tau kenapa saat Yoona hendak berdiri kakinya tiba-tiba berdiri dengan tidak stabil sehingga membutnya terjatuh dan menabrak pria itu lagi hingga mereka pun jatuh bersama dengan posisi Alena yang menindih tubuh Pria itu.
"Argghhh maaf lagi Tuan..!!" Ucap Yoona langsung bangun.
"Kalau kamu mau berakting carilah action yang lain,dasar wanita matre." Ucap pria itu sambil mendorongnya hingga terjatuh.
"Hey tuan jaga ucapanmu ya!!, aku tidak sengaja dan bahkan aku sudah meminta maaf." Tutur Yoona sangat kesal.
"Hey wanita..!! Atas dasar apa aku harus menjaga ucapanku." Ucap Pria itu sambil mencengkram dagu Yoona.
"Dasar laki-laki gila kau bahkan tidak punya sopan santun." ketus Yoona sambil menepis tangan Pria itu dari dagunya.
Saat mereka sedang adu mulut, Ziyan tiba-tiba datang menghampiri mereka dengan tatapan aneh,
"Loh ternyata kau lagi." Ucap Ziyan yang tidak tau muncul dari mana.
"Ahh kenapa anak kecil ini lagi." Teriak Yoona sambil menunjuk anak itu.
"Pria yang kau goda adalah papaku.!" Ucap Ziyan sambil memeluk Alan.
"Ohh jadi pria datar ini ternyata Alan William ayahnya si anak nakal, haishh aku benar-benar sedang sial, tapi sepertinya pernah bertemu dimana ya?." Gumam Yoona dalam hati.
"Yah pantas saja kalian sangat cocok ayah dan anak, kalian semua membuatku sangat kesal." cetus Yoona sambil menghentakan kakinya.
"Hey kau bahkan tidak takut saat tau bahwa kau sedang berurusan dengan papaku.?" Ucap Ziyan dengan heran.
"Haah kenapa aku harus takut aku tidak bersalah, jangan mentang mentang kalian orang kaya bisa menindas orang lemah sembarangan.!" tutur Yoona dengan sangat tegas sama sekali tidak ada rasa takut diwajahnya.
"Biasanya setiap wanita akan manja dan mencoba untuk menggoda papaku." Sambung Ziyan.
"Aku bukan wanita penggoda buat apa aku menggoda papa mu." Teriak Yoona benar-benar sangat emosi.
"Yah kau satu-satunya wanita yang berani membentak kami..!!" Ucap Alan tidak senang.
"Jika tidak cepat cepat pergi maka aku akan menjadi gila karena pasangan ayah dan anak ini yang wajahnya sama-sama sedatar tembok, percuma tampan kalau tidak mau senyum." Gerutu Yoona didalam hati.
Yoona langsung pergi karena tidak tahan berada disituasi yang sangat sulit dipahami, pertama dia dibilang perempuan matre yang bahkan dia sendiri tidak meminta uang atau sebagainya. Yang kedua, ketika datang anaknya dia malah dibilang wanita penggoda padahal dia sama sekali tidak menggoda ayahnya. sungguh ayah dan anak yang sangat keterlaluan.
"Pah wanita itu sepertinya berbeda dari yang lainnya." Ucap Ziyan sambil menatap punggung Yoona yang sudah jauh meninggalkan mereka.
"Jangan lihat buku dari sampulnya." Jawab Alan dengan wajah datarnya.
"Hmmm wanita ini.??" Gumam Alan dalam hati sambil menatap tangannya yang tadi tidak sengaja menyentuh Yoona.
.
.
.
bersambung..
Yang suka sama ceritanya dukung terus ya..
Jangan lupa like and comment dan Rate 5 bintang.
Jejak kalian penyemangat author.
@Lulun_Eerlyan07
Hari ini seharusnya menjadi hari bahagia tapi semua kacau dan akhirnya hari ini menjadi hari kedua terburuk dalam hidup Yoona.
Kenapa menjadi hari kedua terburuk??
Karena hari paling buruk yang terakhir Yoona ingat adalah saat dia mengalami kecelakaan 5 tahun yang lalu hingga membuatnya Amnesia.
"Arrgghhh Kenapa hidupku selalu tidak adil." Teriak Yoona mengeluarkan kekesalannya.
"Hey nona..!! Ini tempat umum jangan berteriak seperti orang hutan." Ucap seorang pejalan kaki sambil menutup telinganya.
"Yah hidupku benar-benar tidak adil sepertinya malam ini aku harus melampiaskannya." Ucap Yoona sambil merogoh ponsel kedalam tas.
"Ehh dimana ponsel ku??" Yoona kaget setelah memeriksa isi tasnya ternyata ponselnya tidak ada.
"Aaarrgghhhh dan sekarang aku bahkan harus kehilangan ponselku." Yoona pun berteriak lagi sambil menatap kelangit meratapi nasibnya yang begitu buruk.
.
.
Di waktu yang sama didalam kantor diruang Khusus CEO terlihat seseorang yang sedang duduk melamun dengan wajah yang dingin terlihat tanpa ekspersi.
Sesuatu mengganggu pikirannya saat pertama kali bertemu dengan gadis itu, ya gadis yang dimaksud adalah Yoona.
Alan merasa bahwa gadis itu sangat mirip dengan seseorang yang sangat dia kenal.
Tokkk.. Tokkkk
"Masuk.!!" Ucap Alan tanpa menoleh kearah pintu.
"5 menit lagi rapat kau bahkan masih duduk santai disini." Gerutu Samuel Asisten pribadi Alan.
Namun Alan tidak menjawab sepatah kata pun dari perkataan Asisten Sam.
"Apa sebenarnya yang mengganggu pikiranmu Alan??" tanya Sam lagi kepada Alan.
Sam memang tidak terlalu formal saat sedang bersama Alan karena mereka sudah berteman dari kecil, Alan sudah menganggap Sam sebagai keluarganya sendiri.
"Sam apa kau ingat wajah Ellie??" tanya Alan yang membuat Sam menjadi kaget.
"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan wanita itu??" tanya Sam sambil mengkerutkan keningnya karena dia tidak suka mengingat namanya apalagi mengingat wajahnya.
"Hmm.. Tidak apa-apa." Jawab Alan datar.
"Aku sangat memahami dirimu, apa dia tiba-tiba kembali sambil memohon belas kasihmu??" tanya Sam dengan nada sedikit kesal.
"Aku tidak yakin, mungkin dia hanya orang yang kebetulan mirip." Jawab Alan sambil menyenderkan badannya kekursi terlihat seperti sedang berpikir keras.
"Kalau dia benar-benar kembali aku akan mengikat dan menghukumnya!." Ucap Sam sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat.
Saat Sam dan Alan sedang tegang dengan obrolan mereka, tiba-tiba Ziyan datang dan langsung menunjukan sebuah ponsel yang baru saja dia temukan.
Brakkk ..
Pintu dibuka dengan kekuatan penuh oleh Ziyan.
"Papa lihat apa yang aku temukan..!!" Ucap Ziyan sambil mengangkat sebuah pensel.
"Milik siapa itu??" tanya Sam kepada Ziyan.
"Ponsel ini milik gadis bar-bar tadi." Jawab Ziyan sambil mengota-ngatik ponsel itu.
"Paman lihat..!! sebenarnya gadis ini sangat cantik sayangnya dia sangat galak." Sambung Ziyan sambil memperlihatkan Sebuah foto kepada Sam.
"Hah ini??" ucap Sam kaget sambil melirik kearah Alan.
Alan langsung mendekati putranya lalu merebut ponsel itu dari tangan Ziyan.
"Papa aku yang menemukan ponsel itu biar aku yang membawanya." Teriak Ziyan sambil berusaha untuk merebut ponsel dari tangan Papanya.
"Tidakk." Ucap Alan dengan wajah datarnya.
"Baiklah kalau begitu aku sudah memutuskan akan mencari gadis itu, gadis itu cukup menarik.!!." Ucap Ziyan dengan lantang.
"Ziyan sayang untuk apa kau mencari gadis yang kau bilang galak itu." Tutur Sam sambil merayu Ziyan.
"Menurutku dia berbeda, semua wanita akan berpura-pura baik padaku setelah tau kalau aku adalah anak dari Alan William, yaa mereka baik padaku hanya untuk mengambil hati Papa, tapi gadis itu beda dia bahkan tetap menjewer telingaku walau dia tau bahwa aku adalah anak dari keluarga William." Ucap Ziyan dengan tegas lalu berbalik dan meninggalkan ruangan.
"Sam bagaimana menurutmu.??" tanya Alan kepada Sam.
"Yaa memang mirip." Jawab Sam sambil menopangkan dagunya.
Tuuttt..
"Merry ada tugas untukmu." Ucap Alan memanggil sekretarisnya dari telepon kantor.
Tidak menunggu lama Merry langsung datang keruangan Alan.
"Tuan ada tugas apa untukku??" Tanya Merry dengan sangat sopan.
"Cari tau data lengkap tentang gadis ini,waktumu sampai besok pagi." Ucap Alan sambil menunjukan sebuah Foto.
"Baik tuan akan secepatnya saya cari tau." Jawab Merry lalu berbalik meninggalkan kantor.
"Hmm siapa gadis didalam foto ini,kenapa terlihat tidak asing." Gumam Merry dalam hati sambil memperhatikan foto yang dikirim oleh Alan.
"Alan ayo kita segera keruang rapat kita sudah terlambat 5 menit para klien sudah menunggu kita." Ucap Sam sambil menatap kearah jam tangannya dan langsung diangguki oleh Alan.
.
.
.
Diwaktu yang sama...
Yoona yang sibuk mencari pekerjaan kesana kemari akhirnya mendapatkan pekerjaan juga.
walaupun pekerjaan ini tidak sesuai dengan kemampuannya menurut Yoona bukan masalah, yang penting untuk sementara ini dia tidak menganggur dirumah dan tetap menghasilkan uang sampai dia mendapatkan pekerjaan tetap yang sesuai dengan kemampuannya.
"Ya mulai besok aku bekerja ditoko kue Babycake dengan gaji perhari 200.000, semangat Yoona.!!," Ucapnya menyemangati dirinya sendiri dengan penuh harapan.
"Malam ini aku harus bersenang-senang.!" Ucapnya lagi sambil merogoh ponsel didalam tas.
"Ya ampun aku lupa kalau ponsel ku hilang, aku bahkan tidak ingat sejak kapan ponselku hilang." Gerutu Yoona sambil berjalan menuju arah jalan pulang.
.
.
Disaat yang bersamaan Ziyan yang sedang mencari Yoona dengan menggunakan ransel kecil dipunggungnya berjalan tak tentu arah, dia bingung harus mencari Yoona kemana. Bahkan satu-satunya petunjuk tentang Yoona malah direbut oleh ayahnya.
Saat dijalan yang sempit dan sepi terlihat ada tiga preman yang memperhatikan Ziyan, preman itu menebak bahwa Ziyan adalah anak orang kaya yang tersesat dilihat dari baju,sepatu dan apapun yang melekat ditubuhnya terlihat sangat mahal.
"Hey lihat itu pasti anak orang kaya,seluruh tubuhnya seperti uang berjalan." Ucap Bos preman itu sambil terus mengawasi Ziyan.
"Sikat Bos ambil semua hartanya." Kata anak buahnya sambil mengeluarkan senjata tajam.
"Lets Go.!!" Ucap Bos preman itu sambil berjalan mendekati Ziyan.
Ziyan yang tidak tau hal berbahaya yang sedang mendekatinya terlihat santai sambil duduk dikursi dibawah pohon.
"Halo anak manis dimana orang tuamu.??" tanya salah satu preman sambil menggosok-gosokan telapak tangannya.
"Mungkin Papa ku sedang rapat dikantor." Ucap Ziyan dengan santai.
"Boss bagaimana kalau kita sandera saja anak ini boss Ayahnya orang kaya,kita akan mendapatkan uang yang lebih." Bisik salah satu preman kepada bosnya.
"Hmm ide bagus." Jawab Bos preman itu dengan wajah liciknya.
"Anak manis bagaimana kalau paman antar pulang, nanti akan paman berikan permen yang banyak.!!" Rayu preman itu kepada Ziyan.
"Terimakasih paman aku bisa pulang sendiri,lagian kalau aku mau papa ku bisa membeli sepabrik permen." Ucap Ziyan sambil tersenyum.
"Cihh sombong sekali anak ini bawa dia.!" Ucap Bos preman kepada anak buahnya.
Mereka pun membawa paksa Ziyan untuk masuk kedalam mobil. Ziyan yang ketakutan mencoba untuk melawan dan berteriak meminta tolong.
"Tolooonngggg ada orang jahat.!!" Teriak Ziyan meminta pertolongan.
Yoona yang sedang berjalan tidak jauh dari tempat itu, tiba-tiba mendengar suara teriakan anak kecil yang sedang meminta tolong. Dia pun segera mencari dari mana suara teriakan itu berasal.
"Ada suara anak kecil minta tolong." Ucapnya sambil melihat kesekeliling jalan.
Tidak lama dia pun langsung melihat seseorang yang sedang memaksa anak kecil untuk masuk kedalam mobil dan dia tanpa pikir panjang langsung menghampiri beberapa preman itu.
"Hey berhenti,,!! apa yang sedang kalian lakukan." Ucapnya sambil melempar botol minuman yang dia pegang.
"Loh itukan Ziyan jadi preman ini mau menculik Anak kecil." Gumam Yoona dalam hati.
"Gadis kecil sebaiknya kau jangan ikut campur atau kami akan memakan tubuhmu yang cantik itu." Ucap preman itu dengan tatapan yang mengerikan.
"A.. aku ibunya anak itu kalian jangan macam-macam suami ku orang besar dinegara ini." Ucap Yoona sedikit takut.
"Bos kalau begitu bawa saja sekalian istrinya, satu kali dayung dua tiga pulau terlampaui hahahaha." Ucap preman itu tertawa puas.
Saat mereka sedang tertawa lengah Yoona dengan sigap langsung menendang para preman itu dan langsung menarik Ziyan lalu berlari sekuat yang dia bisa.
Yoona berlari kemana pun matanya memandang dan para preman itu terus saja mengejar mereka. tendangan kecil tidak membuat preman itu jera.
"Ziyan apa kau membawa ponsel cepat hubungi ayahmu atau kau akan mati disini." Ucap Yoona sambil terus berlari menggendong Ziyan.
Ziyanpun langsung mengambil ponselnya lalu menelepon ayahnya.
Tuutttt... tuuuutttt..
"Tidak diangkat papa pasti sedang rapat." Ucap Ziyan sedikit ketakutan.
"Anak bodoh hubungilah siapa saja orang lain yang bisa diandalkan, aku sudah tidak kuat berlari lagi." Ucap Yoona sambil terengah-engah.
Ziyan pun langsung menelpon Sammuel karena hanya dialah orang yang selalu menempel dengan Ayahnya.
Tuuttt....tuuutttt
Sam yang sedang ikut rapat langsung melirik kearah Alan setelah melihat panggilan dari Ziyan dan Alan langsung mengangguk mengerti maksud Sam, Sam pun langsung keluar untuk menjawab telpon dari Ziyan.
"Halo Ziyan ada apa?? Paman dan papamu sedang rapat." Tanya Sam menjawab panggilan dari Ziyan.
"Hikss pamann tolongg kamii,kami dalam bahaya 3 orang preman sedang mengejar kami," Teriak Ziyan sambil menangis dari dalam telpon.
"Apa?? Ziyan kau dimana cepat beri tau paman" Ucap Sam dengan sangat khawatir.
Ziyan pun langsung memberitau alamat dan keadaan saat itu. Sam pun langsung bergegas keruang rapat untuk memberitahu Alan.
Braakkkk
"Alan Ziyan dalam bahaya,!!" Teriak Sam sambil membuka pintu.
Sontak Membuat Alan langsung berdiri kaget dan langsung meninggalkan rapat.
"Merry urus rapat hari ini,aku percayakan padamu." Ucap Alan kepada Merry lalu bergegas pergi menuju tempat dimana Ziyan berada.
.
.
.
.
.
Bersambung
Jangan lupa Rate 5 bintang, like and comment ya..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!