"Sial...Mereka memasukan obat perangsang kedalam minuman ku," Racau Arthur.
"Kenapa ada mobil berhenti di tempat sepi?" Gumam nya, ia mau melihat namun ada rasa takut.
Tapi karena penasaran dan takut orang itu akan membutuhkan sesuatu, sang wanita berparas cantik itu mendekati mobil yang terparkir disisi jalan sepi.
"Mas, anda tidak kenapa-kenapa?" tanya nya.
Arthur menatap gadis itu dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Apa kamu mau menolong ku?" tanya Arthur.
"Kalo saya bisa, saya akan menolong nya, memang nya apa yang harus saya lakukan?" tanya sang wanita tersebut.
"Saya diberi obat perangsang, tapi saya tidak tau siapa yang memberikan nya, tadi saat sedang pesta," jawab Arthur.
"Jadi apa yang harus saya lakukan?" tanya nya.
"Tolong carikan obat atau air, siram ketubuh saya, saya tunggu di dalam mobil," ucap Arthur.
Sang gadis itu berniat akan menolong nya, karena mengingat ia juga membawa air di dalam mobil nya.
Sang gadis berparas cantik itu membawa air minum, lalu ia memasuki mobil Arthur.
Namun saat ia akan menyiram tubuh Arthur, badan nya di tarik oleh Arthur kedalam pelukan nya.
"Saya sudah tidak kuat lagi, maafkan saya akan melakukan hal gila ini," Bisik Arthur.
"Mas jangan lakukan itu, saya belum menikah dan belum juga memiliki kekasih, jangan ambil hal yang berharga dalam hidup saya," ucap nya mengiba.
Namun Arthur tidak mendengar mohonan dari wanita tersebut, Arthur tidak bisa melawan rasa ingin nya untuk menyentuh wanita tersebut.
"Maafkan aku, aku harus melakukan ini," ucap Arthur lalu membuka baju sang gadis tersebut.
Wanita itu menangis, namun tangisan nya tidak Arthur hiraukan.
"Sakit.." Rintih wanita itu, saat Arthur menerobos milik nya.
Arthur melakukan aksi bejat nya, karena Arthur dikuasai oleh obat perangsang itu, Arthur tidak melihat rintihan dan permohonan wanita tersebut.
Satu jam kemudian, Arthur menyudahi aksi nya. Ia membaring kan badan nya di dalam mobil, ia baru sadar kalo barusan telah menodai gadis tersebut.
Arthur menatap wanita tersebut yang terduduk memeluk tubuh nya yang sudah kotor.
"Aku sudah kotor, maafkan aku ayah, ibu." Ucap nya sembari menangis.
"Hei, maafkan aku telah menodai mu. Jujur itu diluar kendali ku," ucap Arthur.
"Kata maafmu tidak berguna, dan tidak akan membuat kehormatan ku kembali," jawab nya dengan air mata yang membasahi wajahnya.
Arthur hanya menghela nafas panjang. "Aku akan menikahimu, sekarang juga."ucap Arthur.
"Aku tidak mau menikah denganmu!!!, laki-laki bejat seperti kamu," Bentak nya.
"Aku hanya mempertanggung jawab kan perbuatan ku barusan, meskipun aku tidak menyadari nya," jawab Arthur.
"Aku tidak mau." Tolak wanita itu.
"Kalo kamu hamil, aku tidak bertanggung jawab kalo kamu tidak mau aku nikahi," ujar Arthur.
Wanita itu terdiam menunduk, karena ia mengingat kalo ia hamil tanpa suami, ia akan dihina sebagai wanita pelacur.
"Jadi bagaimana?" tanya Arthur sekali lagi.
"Aku mau menikah dengan mu, tapi setelah menikah, kita tidak akan melakukan nya lagi, kita hanya menikah karena aku takut hamil," ucap wanita tersebut.
"Aku sepakat, tapi aku tidak mau mempermainkan pernikahan, mommy ku bilang, menikah sekali seumur hidup, dan tidak boleh menyakiti seorang wanita," ucap Arthur.
"Untuk kejadian ini aku meminta maaf dengan mu, karena aku tidak sadar melakukan nya, dan aku akan mempertanggung jawab kan yang aku lakukan," ujar Arthur lagi.
"Apa kita akan melakukan pernikahan kontrak?" tanya nya.
"Tidak, kita akan menikah pada umum nya, mungkin kita adalah jodoh yang tuhan pertemukan tidak sengaja," ucap Arthur.
"Tapi kita belum saling mengenal, jadi bagaimana kita akan membina rumahtangga pada umum nya?" tanya nya.
"Setelah menikah, kita akan mempunya waktu untuk saling mengenal," jawab Arthur.
Pernikahan tidak ada list dalam kehidupan Arthur namun, entah kenapa ia bisa memutuskan menikah begitu saja.
"Nama kamu siapa?" tanya Arthur.
"Alina." Jawab nya, wanita cantik yang berwarna Alina itu.
"Untuk malam ini kita tidur di dalam mobil, besok kita akan langsung menikah," ucap Arthur.
Alina hanya mengangguk, karena untuk pulang juga tidak memungkinkan, karena kondisi nya yang sedang merasakan kesakitan.
"Tidur, aku tidak akan melakukan apapun, jangan takut." Titah Arthur.
Alina mengangguk, kemudian tidak lama ia tertidur.
"Siapa wanita malang ini? Dan kenapa dia berada di jalan sepi malam-malam begini," ucap Arthur merasa penasaran.
Lalu Arthur melihat ponsel nya yang tergeletak di mobil nya, Arthur mencoba membuka ponsel tersebut, untung tidak menggunakan sandi.
"Dia seorang pemilik restoran, lumayan besar juga restoran nya, tapi dia hidup sebatang kara,"Gumam Arthur.
Kemudian Arthur mengirim kan sebuah File ke asisten nya, guna untuk mencari tau bagaimana kehidupan Alina, wanita yang akan ia nikahi besok itu.
" Ternyata tuhan menginginkan aku menikah, dan tuhan mengirim kan wanita cantik, tidak rugi juga sih," gumam Arthur tersenyum.
Arthur terus menatap Alina, kecantikan Alina membuat Arthur tidak bisa menatap kearah lain, namun Arthur tersadar akan kelakuan nya tadi.
"Pasti wanita jalang itu yang memasukan obat perangsang kedalam minuman ku, dia akan menjebak aku lalu dia akan meminta dinikahi, untung saja aku menyadari saat efek obat sudah masuk kedalam tubuh ku," Gumam Arthur yang merasa geram dengan tingkah wanita ular satu itu.
"Tapi bagaimana dengan mommy, mommy pasti akan sangat marah dengan ku atas kejadian ini, mommy sudah mengatakan kalo aku tidak boleh menyentuh wanita," ucap Arthur, namun bagaimana semua nya sudah terjadi.
Kemudian Arthur tertidur di samping Alina yang sudah tertidur duluan.
***
Keesoan pagi nya.
Arthur terbangun lebih dulu, Arthur melihat wajah cantik Alina yang membuat dirinya mau memakan Alina lagi.
"Arthur jangan lakukan lagi, ingat mommy dengan adik mu," gumam Arthur.
Kemudian Arthur membangunkan Alina dengan sangat pelan.
"Alina, bangun ini sudah hampir siang," ucap Arthur.
Lalu Alina terbangun karena Arthur menggoyangkan badan nya.
"Ini sudah jam berapa?" tanya Alina.
"Sudah jam 09:00." jawab Arthur.
Alina terkejut mendengar jawaban Arthur, Alina tidak pernah kebangun hampir siang.
"Asisten ku sudah mengurus data-data untuk pernikahan kita, ayok kita menikah sekarang," ucap Arthur.
Kemudian mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
"Kamu tidak mau memikirkan lagi tentang niatan mu yang akan menikahi ku?" tanya Alina lagi.
"Tidak, aku akan bertanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan, aku selalu bertanggung jawab," jawab Arthur, namun bukan hanya itu.
Arthur terhipnotis dengan kecantikan Alina dan tertarik dengan kehidupan Alina, setelah asisten nya memberitahu kan kehidupan Alina.
"Tenang saja, kamu tidak akan menyesal menikah dengan laki-laki tampan ini, dan juga poin penting nya, aku tidak pernah mempunyai kekasih dan tidak pernah menyentuh wanita selain kamu, kamu adalah wanita satu-satunya." Ucap Arthur tersenyum.
"Aneh banget ini orang," Gumam Alina.
***
Arthur membawa Alina ke mansion utama, tidak ada yang tidak terkejut dengan kedatangan Arthur membawa seorang wanita muda.
"Ada apa? Kenapa kalian seperti melihat hantu?" tanya Arthur heran.
"Ini lebih dari hantu kak," jawab Brice menatap kakak nya.
Arthur hanya menghela nafas, Arthur sudah mengira kalo keluarga nya akan sangat terkejut dengan kedatangan nya membawa seorang wanita.
"Kenalkan ini istriku, Alina." Ucap Arthur mengenalkan wanita yang sudah berstatus istrinya.
"Menikah.." Ucap serentak.
"Kak, jangan membohongi kami," ucap Emillie yang terkejut.
Namun Arthur tidak terlalu keterkejutan saudara-saudara nya, Arthur menatap sang ibunda dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Arthur, bagaimana cerita nya, apa kamu menipu kami?" tanya nya.
"Mom aku tidak berbohong, aku sudah menikah dengan Alina," jawab Arthur menundukan kepala.
"Arthur apakah kamu melakukan hal yang selama ini mommy larang? Kenapa kamu tiba-tiba menikah?" tanya Aira, sang ibunda lima anak itu.
"Kalian memang mungkin terkejut dengan kedatangan ku tiba-tiba membawa seorang wanita yang sudah berstatus istriku, tapi kami sudah menikah." Ujar Arthur.
"Son bagaimana bisa kalian menikah? Daddy sangat bingung, mengingat selama ini kamu paling anti dengan seorang wanita, dan kamu tidak pernah berkeinginan untuk menikah," tanya Samudra yang kini sudah sedikit menua namun masih tampan, ayah dari lima anak itu.
"Kak, aku sungguh tidak percaya dengan semua ini," Celetuk Brice.
"Aku akan menjelaskan nya agar kalian tidak bingung dan percaya kalo aku sudah menikah, bahkan kami baru menikah tadi pagi," ujar Arthur.
"Apa!!!" Semua orang di mansion itu kaget.
"Arthur, mommy benar-benar sakit kepala mendengar ucapan kamu," ucap Aira.
Lalu Arthur menjelaskan kejadian yang sebenarnya, dari awal kejadian.
"Apa.." Teriak Aira tidak percaya dengan anak nya melakukan hal seperti itu.
"Arthur, mommy sudah berkali-kali bilang sama kamu, jangan pernah merusak wanita, kamu harus ingat, kamu memiliki adik seorang wanita," ucap mommy Aira, ia tidak bisa menahan tangisan kecewa nya.
"Mom aku bersumpah tidak ada niatan sedikit pun untuk melakukan semua ini, aku diberikan obat perangsang oleh orang yang tidak aku ketahui," ucap Arthur mencoba menjelaskan nya.
Namun mommy Aira menatap Alina, menatap sendu."Apa anak mommy menyakiti mu?" tanya mommy Aira.
Alina hanya menggeleng, Alina tidak bisa menjawab pertanyaan Aira.
"Kamu tidak akan kami apa-apakan," ucap mommy Aira, lalu ia memeluk Alina.
Alina memeluk mertua nya, tak terasa wajah Alina sudah basah karena menangis di dalam pelukan mommy Aira.
"Tante kami benar-benar tidak tau kalo akan kejadian seperti ini, saat tadi malam aku melihat ada mobil di jalan sepi, kebetulan aku akan pulang, tadinya aku tidak akan menolong nya karena takut, tapi aku merasa kasihan takut orang nya membutuhkan pertolongan. Saat aku mendekati nya ternyata seorang laki-laki, dan aku menanyakan nya siapa tau dia butuh bantuan, namun kejadian itu sangat tiba-tiba, Arthur yang sudah tidak bisa menanahan nafsu nya langsung menarik ku kedalam mobil," ucap Alina menjelaskan nya.
"Maaf, maafkan akan mommy," ucap mommy Aira yang merasa bersalah atas kejadian ini.
Alina bersimpuh dikaki Alina, namun Alin ikut bersimpuh. "Tante, tidak harus melakukan hal demikian, tante jangan membuat ku merasa bersalah," ucap Alina.
"Tapi mommy tau, kamu akan sangat terluka dengan kejadian ini, barang berharga mu sudah ter-renggut oleh laki-laki yang tidak kamu kenali," ujar mommy Aira.
"Arthur bertanggung jawab atas perbuatan nya yang bahkan tidak ia sengaja dan tidak ia inginkan, kami memutuskan menikah agar tidak ada anak diluar pernikahan," jawab Alina.
Namun Alina juga merasa bingung dan masih tidak percaya dengan kejadian ini, karena ini memang sangat tiba-tiba.
Mommy Aira menatap wajah Alina yang basah karena menangis.
"Tante tidak bersalah, disini tidak ada yang bersalah, hanya kejadian tidak terduga," ujar Alina.
"Besar sekali hatimu nak," jawab mommy Aira.
Setelah semua nya tenang, Alina dibawa keruangan keluarga, guna akan membicarakan tentang pernikahan mereka.
"Lalu sekarang bagaimana langkah mu?" tanya daddy Samudra yang sedari tadi hanya diam.
"Seperti yang aku katakan tadi, aku sudah memutuskan menikah dengan Alina, dan aku mempertanggung jawab kan perbuatan ku, itukan yang selalu daddy katakan, mempertanggung jawabkan segala perbuatan ku," Jawab Arthur.
"Apa kalian benar-benar memutuskan menikah sungguhan? Tidak menikah kontrak?" Tanya daddy Samudra merasa khawatir.
"Tidak, aku benar-benar akan mempertanggung jawab kan kesalahan ku, meskipun aku melakukan nya tidak di sengaja," jawab Arthur.
Alina duduk ditengah-tengah mommy Aira dengan Emillie.
Mommy Aira terus mengelus tangan Alina, guna untuk menenangkan Alina.
"Daddy percaya dengan mu, jangan membuat kesalahan yang akan membuat mommy mu tersakiti," ujar daddy Samudra.
"Dan mommy harap, kalian tidak akan meninggalkan mansion ini, karena mommy tidak mau berjauhan dengan semua anak-anak mommy, dam mommy harus melihat perlakuan mu kepada Alina," ucap mommy Aira.
Arthur hanya pasrah mendengar ucapan mommy nya, karena memang ia tidak bisa menolak keinginan mommy nya.
"Kami akan tinggal di mansion ini, tapi selebihnya aku serahkan dengan Alina," ucap Arthur menatap Alina.
"Bagaimana? Kamu mau kan tinggal dimansion ini?" tanya mommy Aira.
Alina hanya mengangguk, karena melihat tatapan Arthur seolah-olah iya harus menurut.
"Kakek dan nenek mu akan sangat terkejut mendengar pernikahan mu, kemungkinan kamu akan dipukul oleh nenek mu," ujar daddy Samudra.
"Siap menerima resiko," jawab Arthur.
Alina diterima baik oleh mertua dan juga adik-adik suami nya, meskipun ada rasa takut dam cemas tidak akan diterima oleh keluarga suami nya.
Karena mengingat ia belum mengenal Arthur.
"Bawa istrimu kedalam kamar, istirahat lah kalian," Titah mommy Aira.
"Kak, aku ada baju ganti untuk kakak, buat sementara, besok kita belanja," ucap Emillie.
"Sebentar jangan ke kamar dulu, aku ambilkan baju nya," ucap nya lagi.
Mommy Aira tersenyum melihat anak perempuan nya bersikap baik dengan kakak ipar nya, meskipun ia tau kalo Emillie masih tida terlalu faham dan tidak mengerti, namun Emillie tidak banyak tanya.
"Ini kak baju nya, ini masih baru kok, aku beli nya kemarin," ucap Emillie tersenyum membawa tiga buah baju untuk kakak ipar nya.
Alina tersenyum menatap Emillie."Terima kasih," ucap nya, karena Alina bingung harus mengatakan apa lagi.
"Kami ke kamar dulu," Pamit Arthur, lalu ia membawa istri nya kedalam kamar nya.
Baru pertama kali Arthur membawa seorang wanita, dan tiba-tiba ia membawa istri nya.
"Ed, tampar aku, aku tidak percaya dengan semua ini, kakak kita yang super dingin membawa wanita ke mansion, bahkan kakak kita sudah menikah," ucap Brice yang masih tidak percaya, meskipun sudah Arthur jelaskan.
**
Plak!!
Edgar menampar kakak nya.
"Ed sakit," ucap Brice mengelus pipi nya.
"Tadi kata kakak, aku harus menampar kakak, sudah aku tampar tapi kakak mengeluh," jawab Edgar.
"Ternyata ini kenyataan Ed, aku kira aku bermimpi melihat kakak kita membawa wanita kedalam mansion," ucap Brice telah menyadari nya.
"Mommy, aku juga mau menikah," Rengek Brice kepada Aira.
"Brice, kau masih petakilan." jawab mommy Aira.
"Mom, kakak sudah memiliki istri, kenapa aku belum, padahal selama ini aku yang sering mendekati para gadis," ucap Brice keceplosan.
"Mampus.." Gumam Edgar.
"Apa kata mu tadi, kamu sering menggoda gadis," ujar Mommy Aira.
"Bukan gitu mom maksud nya, kan aku harus pendekatan dulu dengan wanita yang akan aku nikahi nanti," jawab Brice mencari alasan.
"Brice awas ya kalo kamu melakukan apa yang mommy tidak suka," ucap mommy Aira.
"Tidak akan mom, mommy tenang saja," jawab Brice, padahal ia aslinya pemuja wanita.
"Lihat daddy mu, dia tidak pernah dekat dengan wanita selain mommy, contoh daddy mu," ucap Aira.
"Iya mom tau, tapi di antara aku dengan daddy, siapa yang paling tampan?" tanya Brice menggoda mommy nya.
"Jelas daddy lah, ketampanan kalian itu dibawah daddy," Celetuk Samudra yang tidak mau kalah.
"Dad, aku menanyakan kepda mommy, bukan dengan daddy," ujar Brice.
"Mau siapapun menjawab nya, tetap daddy yang paling tampan di antara kalian," kekeh Samudra.
"Mommy pusing sekali mendengar pertengkaran yang itu-itu saja," ucap mommy Aira, lalu meninggalkan mereka.
"Tuh kan mommy jadi ngambek," ucap Samudra, lalu ia menyusul Aira ke kamar nya.
"Ed, Av. Kalian tidak penasaran dengan kakak kita?" tanya Brice.
"Tidak, karena aku sudah faham dengan penjelasan kakak Arthur," jawab Avrard.
"Kita sudah memiliki kakak ipar, apa kita akan menjadi om sebentar lagi?" ucap Brice.
"Kemungkinan kita akan menjadi om tampan," Celetuk Edgar.
"Aku sudah tidak sabar, semoga kakak ipar kita cepat hamil," ujar Brice tertawa.
"Ed, kalo kamu mau menikah lebih dulu dari ku, aku akan mengizinkan nya," ujar Brice.
"Kak, aku masih kuliah," jawab Edgar menggelengkan kepala nya.
"Iya juga ya, kalian masih kuliah, masih kecil," Celetuk Brice.
Kemudian Brice meninggalkan sikembar itu, Brice memutuskan akan ke rumah paman Leo.
Karena akan menemui teman nya, Amelie.
"Brice, sejak kapan kamu datang kesini?" tanya Amelie kaget melihat Brice sudah berada di kamar nya.
"Sejak barusan, aku membawa kabar untukmu," ucap Brice.
"Tumben, kabar apa?" tanya Amelie.
"Kak Arthur membawa istrinya ke mansion, dia sudah menikah sekarang," ucap Brice.
"Kau berbohong kan, mana mungkin Arthur membawa istri, dekat dengan wanita pun tidak pernah," jawab Amelie.
"Aku juga tidak percaya, tapi ini benar-benar nyata," ucap Brice.
"Kita ke mansion sekarang," ajak Brice kepada Amelie.
"Nanti sore kita ke mansion," jawab Amelie.
"Brice kau sejak kapan ada disini?" tanya Leo yang melihat anak sahabat nya.
"Sejak tadi paman," jawab Brice tersenyum.
Leo menggelengkan kepala nya dengan tingkah anak sahabat nya, hanya Brice yang kelakuan nya entah seperti siapa.
"Paman, kak Arthur membawa istrinya ke mansion," ucap Brice.
"Paman sudah tau, tadi daddy mu ngabarin paman," jawab Leo.
"Paman kan kak Arthur sudah menikah, paman mengizinkan aku menikah dengan Amelie kan?" tanya Brice.
Amelie memukul Brice.
"Sakit," ucap Brice.
"Kalo bicara dikira-kira dulu, jangan asal jeplak," ujar Amelie.
"Setelah kita bersama-sama sedari kecil, apa kamu tidak mau menikah dengan ku? Tidak ada rugi nya menikah dengan ku, aku tampan dan juga kaya raya," ucap Brice.
Amelie menampar Brice lagi.
"Aku sudah memiliki kekasih, aku akan menikah dengan nya," jawab Amelie.
"Aku tidak percaya," jawab Brice.
"Ya.. Aku memang tidak memiliki kekasih sekarang, tapi nanti," ujar Amelie.
"Nanti dengan ku," Celetuk Brice.
Kedua nya memang sangat dekat, sudah menjadi hal biasa kedua nya adu mulut, Leo dengan Aisyah sudah biasa melihat mereka seperti itu.
"Sekali saja, setiap kalian bertemu tidak berantem," ucap Aisyah.
"Tidak bisa," jawab nya serentak.
"Dia bun suka menggoda aku, tadi kata dia, dia akan menikah dengan ku," jawab Amelie.
"Di ajak menikah sama orang tampan tidak mau, rugi dong." Ujar Brice.
"Ayok sayang kita tinggalkan mereka, biarkan saja mereka adu mulut sampai berbusa," ucap Leo, lalu kedua nya meninggalkan Amelie dan Brice.
Brice memeluk Amelie tiba-tiba saat Amelie lengah.
"Geli tau, lepas lepas," ucap Amelie mencoba melepaskan pelukan Brice.
"Tidak, aku sungguh-sungguh mengajak mu menikah," Bisik Brice.
"Kita sudah berteman sejak dulu, karena orangtua kita berteman, mana mungkin kita menikah," jawab Amelie.
"Mungkin, kita bukan saudara," ujar Brice.
"Aku benar-benar menyukai mu sejak saat dulu, itu alasan ku suka melarang mu dekat dengan laki-laki lain," ucap Brice.
"Brice.." Ucap nya terpotong.
"Aku mencintaimu Amelie, sangat." Jawab Brice.
Amelie menghela nafas.
"Kamu serius dengan ucapan mu?" tanya Amelie.
"Aku serius," jawab Brice.
"Aku belum kepikiran akan menikah sekarang, karena aku mau menggapai cita-cita ku dulu, kamu kan tau sedari dulu aku ingin sekali menjadi dokter," ucap Amelie.
"Aku akan menunggu kamu, tapi mulai detik ini kita menjadi sepasang kekasih," ucap Brice.
"Ya! Kita sepasang kekasih," jawab Amelie.
Amelie sudah menyukai Brice sejak dulu, namun ia sadar kalo tipe Brice bukan wanita seperti dirinya.
"Ternyata tidak sia-sia aku menyukai dia diam-diam," gumam Amelie.
"Aku tau kamu senang bisa menjadi kekasih ku yang sangat tampan ini, tapi jangan senyum-senyum, aku takut," ucap Brice.
"Brice, kau ini.." Ujar Amelie.
"Kira-kira bagaimana reaksi orangtua kita kalo tau kita pacaran, dan akan memutuskan akan menikah," ucap Brice.
"Mungkin senang, mengingat ibu kita kan sahabat sedari kecil, sampai detik ini," jawab Amelie.
Brice tersenyum menatap Amelie yang sudah ia klaim menjadi milik nya sejak kecil.
"Duduk disini, aku mau melihat wajah kekasih ku dari dekat," Titah Brice.
Amelie duduk dipangkuan Brice.
"Ternyata jauh lebih cantik," ucap Brice menggoda Amelie.
"Soal menggoda, kau adalah raja nya,"Sindir Amelie.
" Menggoda kamu kan tidak apa-apa," ucap Brice.
Cup..
"Brice, kalo ayah sama bunda melihat bagaimana," ucap Amelie.
"Paling akan menikahi kita," jawab Brice.
Amelie melepaskan pangkuan Brice, namun Brice tidak melepaskan nya.
"Mau kemana?" tanya Brice menatap kekasih nya.
"Takut ayah melihat kita," ucap Amelie.
"Tidak apa-apa, paman sudah percaya dengan ku," jawab Brice.
"Sudah lepaskan aku, aku mau mengerjakan tugas," Ucap Amelie.
"Aku bantu." Jawab Brice.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!