NovelToon NovelToon

Si Gadis Dingin

Bab 1

Tiiin Tii.....iiiin BRAK!!!

Sebuah mobil menabrak mobil pribadi Azkar, Azkar kecil berumur 10 tahun itu gemetaran melihat darah dimana - mana, ia melihat sopirnya tidak bergerak lagi, Azkar merangkak keluar dari mobilnya, ia merasa seluruh badannya sakit, ia melihat mobil yang menabraknya pergi menjauh.

"to...long to....long" Azkar meminta tolong suaranya serak dan hampir tidak terdengar. Azkar melihat diujung jalan seorang gadis dengan tatapan dingin dan hampa, ia lalu menghampiri Azkar.

"aku akan menolongmu kakak" Azkar mendengar suara gadis itu, suara yang terdengar seakan penuh kesedihan. Gadis itu memapah Azkar dan membawanya ke klinik diujung jalan. Setelah memasuki klinik Azkar langsung dibawa kering UGD untuk diperiksa, gadis itu lalu pergi begitu saja tanpa memikirkan bagaimana nasib Azkar selanjutnya.

6 tahun kemudian

Seorang laki - laki berlari kencang, bel sekolahnya sudah berbunyi menandakan waktu sekolahnya sudah masuk. Tiba - tiba....... BRUK!!!

"Aduh, hati - hati dong!!!" laki - laki itu berdiri, dia lalu melihat orang yang ditabraknya adalah seorang gadis berambut pirang keemasan, rambutnya silau terkena matahari pagi sangat indah, laki - laki itu reflek mengulurkan tangannya, tapi dia memilih berdiri sendiri dan menatap dingin laki - laki itu.

"maaf, salam kenal aku Azkar, siapa namamu?" tanpa malu dia langsung mengajak gadis itu berkenalan sambil tersenyun.

"Athala, kelas X IPA 1 dimana?" kata gadis itu dengan suara yang dingin,

"oh, X IPA 1, sini aku tunjukin. Itu kelasku juga kok" Azkar langsung menarik tangan Athala dan mengajaknya menuju ke kelas.

Begitu memasuki kelas Azkar ditatap tajam oleh guru Fisika nya, Bu Rafa

"Azkar! kamu ini setiap hari selalu telat terus, kamu nggak capek apa saya marahin, saya aja capek marahin kamu" Bu Rafa memarahi Azkar,

"kalau capek ya, nggak usah marahin saya, gimana sih Bu?" sahut Azkar dengan santai dia menuju tempat duduknya dan tidur. Bu Rafa berhenti memarahi Azkar ketika di melihat Athala yang berdiri didepan kelas, danenyuruhnya masuk.

"kamu murid baru ya? silakan masuk dan perkenalan dari kamu" kata Bu Rafa pada Athala

"baik Bu, perkenalkan nama saya Athala Freude, saya seorang keturunan Jerman, saya pindah kesini baru sebulan yang lalu" Athala memperkenalkan dirinya pada teman - teman dikelasnya.

"keturunan Jerman ya, pantesan rambutnya pirang, gue kira tadi di warnain" kata seorang gadis yang duduk didepan,

"udah punya pacar belum"

"minta nomer HP dong"

Pertanyaan - pertanyaan tidak berguna terus berdatangan, sedang Athala tidak menanggapi semua pertanyaan itu, setelah Bu Rafa mempersilakan duduk, Athala memilih duduk di dekat Azkar. Azkar terbangun melihat Athala lalu tersenyum dan tidur lagi.

Bel istirahat sudah berbunyi, sebagian Siwa kelas X IPA 1 keluar dan yang lainnya mengerumuni Athala,

"nama kamu Athala kan, ikut ke kantin denganku yuk, namaku Prisil" Athala hanya memandang Prisil dengan tatapan dinginnya, Prisil hanya tersenyum kaku pada Athala,

'ni cewek kok dingin banget sih, susah diajak ngobrolnya' batin Prisil dalam hati, Karena anak - anak lain terus mengerumuninya, dan itu membuat Azkar yang tidur di samping Athala kesal,

BRAK!!!

Azkar memukul meja dengan keras.

" kalian pada bisa pergi nggak, berisik tau!! kalian nggak lihat apa dia risih gitu kalian tanyain terus, kalian ini wartawan atau apa" bentak Azkar pada teman - temannya sambil menunjuk ke arah Athala, mereka pun pergi sambil berbisik - bisik.

"terima kasih" ucap Athala lirih, Azkar terkejut mendengar apa yang barusan Athala ucap lalu tersenyum, Azkar lalu melanjutkan tidurnya sedang Athala membaca novel yang dibawanya sambil mendengarkan musik.

seseorang memperhatikan Athala dari meja belakang, dia lalu tersenyum.

Semoga pembaca suka ya ^ _ ^

Bab 2

Suara langkah kaki mendekati tempat duduk Azkar dan Athala, lalu....

"Baa........" teriak orang itu dari belakang sambil memeluk Azkar, karena terkejut Azkar langsung menarik orang itu hingga jatuh di samping meja.

"lo kasar banget sih, kar" katanya sambil berdiri,

"Riko! teryata kau ya? dasar, makanya jangan iseng" kata Azkar dengan nada ketusnya,

Athala menatap Riko dengan wajah tanpa ekspresi yang jelas, hingga Riko menjadi salah tingkah.

"hei, kau Athala kan? salam kenal aku Riko Mario" kata Riko sambil mengulurkan tangannya, sedang Athala hanya menatap dingin.

"dia nggak bisa bicara dengan orang bodoh kayak lo" sahut Azkar,

"siapa yang bodoh? gue marah sama lo, jangan suruh gue tulisin catatan lagi, huh" Riko memalingkan mukanya dari Azkar,

"aku Athala, salam kenal" Athala tiba - tiba bicara pada Riko, Riko langsung membalik badannya dan menatap Athala yang tersenyum tipis padanya, Azkar terkejut melihat Athala tersenyum pada Riko,

"Haha..., dia senyum ke gue. Apa dia pernah senyum ke elo?" Riko senang sampai berlarian di kelas sambil memamerkan bahwa Athala tersenyum padanya,

"lo bisa senyum juga ternyata, cantik sekali" Azkar lebih terdengar mengejek dari pada memuji, Azkar yang menggunakan (lo-gue) ke Athala, membuat Athala terkejut, karena sebelumnya Azkar pakai (aku-kamu)

"kamu pikir, aku tidak punya perasaan, sehingga aku tidak bisa tersenyum" Athala menaruh kepalanya di atas tangan sambil melihat Azkar,

"kau menyukaiku?" tanya Athala pada Azkar,

"nggak, aku menyukai seorang gadis yang menolongku saat kecelakaan 6 tahun lalu, aku selalu mencarinya tapi tidak pernah menemukannya" jelas Azkar pada Athala, Azkar mulai menggunakan (aku-kamu) pada Athala,

"kau ingat wajahnya? warna rambut atau apa gitu?" tanya Athala pada Azkar,

"yang kuingat hanya tatapannya yang dingin dan hampa, dia juga panggil aku kakak" Azkar cengar - cengir pada Athala,

"Eeeh?" Athala menatap Azkar bingung,

"coba kamau panggil aku kakak, siapa tau gadis itu kamu? tatapan kamu kan juga dingin gitu" canda Azkar pada Athala,

"jijik, tau nggak? kamu tidur sana lagi aku mau lanjut baca novel" Athala lalu kembali membaca novelnya lagi, dan Azkar kembali melanjutkan berpetualangan di alam mimpi.

"hai, kenalan yuk. Nama gue Miria Mirai, panggil aja gue Miria" seorang gadis menghampiri Athala sambil memperkenalkan diri pada Athala,

"oh, hai aku Athala" sahut Athala pada Miria,

"lo pacarnya Azkar ya, soalnya Azkar keliatan banget perhatian dan Lo" kata Miria pada Athala,

"nggak kok, dia cuma bantuin aku cari kelas tadi, dan ternyata dia sekelas denganku disini" jelas Athala pada Miria, Athala berfikir mungkin dia suka sama Azkar dan cemburu,

"oh, Lo mau nggak jadi temen gue, kayaknya Lo nggak mungkin deh sama Azkar terus" Miria berbicara sambil memegang tangan Athala, Athala tersenyum tipis dan mengangguk, Azkar diam - diam terbangun dan memperhatikan Miria, 'dia ternyata, awas aja jika dia gangguin Athala' pikir Azkar dan dia melanjutkan tidurnya.

Sepulang sekolah Azkar menunggu jemputan dari sopirnya, sebenarnya dia sedikit trauma dengan kejadian 6 tahun lalu, tapi dia terus mencoba untuk menghilangkan traumanya.

Di tempat lain, Athala berjalan kaki menuju ke halte untuk menunggu bus datang, sambil menunggu bus Athala memainkan HPnya, dia melihat foto di aplikasi galerinya, foto seorang anak laki - laki yang tubuhnya dipenuhi oleh perban, setelah puas melihatnyaAthala keluar aplikasi dan mendengarkan musik melalui earphonenya.

Tak jauh dari tempat Athala seseorang memperhatikannya, dia tersenyum 'dia tumbuh menjadi gadis yang baik ternyata, walau sifatnya menjadi dingin' gumam orang itu, dia lalu pergi dari tempatnya.

Maaf jika ada kekurangan, semoga pembaca menyukai hasil karya saya : )

Bab 3

Sebuah mobil berhenti didepan halte tempat Athala duduk, kaca mobil belakang terbuka dan memperlihatkan wajah menyebalkan Azkar (menurut Athala),

"bareng mobilku yuk, buruan masuk atau..." sebelum Azkar menyelesaikan kalimatnya Athala sudah masuk dan duduk disebelahnya, Azkar hanya bengong lalu dia tertawa terbahak-bahak,

"ngapain kamu ketawa kayak gitu? ada yang aneh?" tanya Athala,

"nggak kok, pak buruan jalan" mobil itu melaju meninggalkan halte bus, Azkar menatap wajah Athala, Athala yang merasa terganggu langsung menatap tajam Azkar,

"ngapain kamu liatin aku terus, kamu naksir aku ya?" Athala melemparkan pertanyaan yang membuat Azkar langsung salah tingkah,

"siapa yang liatin kamu, orang aku liat jalan yang ada di sebelah kamu itu kok" Azkar terdiam setelah itu, suasana di mobil menjadi sunyi. Tak lama kemudian Azkar baru ingat dia tidak tahu rumah Athala,

"rumah kamu dimana ,maaf aku lupa nanya tadi. Apa sudah lewat?" Azkar bertanya dengan wajah yang terlihat panik, sedang Athala malah seakan tak peduli,

"rumahku satu blok dengan rumahmu kok, tenaga saja" balas Athala dengan tampang tak pedulinya,

"jadi selama ini kamu sudah tau aku? hei jawab dong!" Athala sama sekali tidak memperdulikan pertanyaan Azkar.

Tak lama kemudian mereka sampai di depan rumah Athala yang berada di blok B-2, sedang rumah Azkar berada tak jauh dari rumah Athala, setelah Athala turun Azkar langsung menyuruh supirnya untuk berjalan menuju rumah Azkar di blok B-5.

Saat Azkar masuk rumah dia melihat ibu dan bibinya sedang bersantai di depan TV menonton acara yang biasa dilihat ibu - ibu,

"oh Azkar, kamu sudah pulang? bagaimana sekolahnya kamu satu kelas dengan Athala kan?" ibunya langsung menanyakan yang membuat pusing kepalanya.

"Mama kenal Athala dari mana?" tanya Azkar pada ibu rempongnya itu,

"ya ampun sayang masak kamu lupa juga sih sama Athala, waktu kecil kalian itu kan sering main bareng, juga dia itu anak dari adik iparnya bibi kamu ini!" jelas Ibunya panjang lebar,

"masak sih Ma, aku nggak percaya tuh" jawab Azkar pada ibunya,

"nih Mama kasih liat fotonya ke kamu" Ibunya memperlihatkan sebuah foto di hpnya, seorang gadis kecil tertawa lebar dengan memeluk anak laki - laki yang lebih tua darinya dari belakang.

"ini Athala Ma, kok keliatan beda banget sama sekarang, di foto terlihat dia seperti gadis ceria tapi sekarang dia jadi dingin banget dan terlihat tidak peduli dengan sekitarnya" Azkar menjelaskan perbedaan Athala di foto dan Athala yang sekarang.

Ting - tong

Bel rumah mereka berbunyi, Azkar langsung berinisiatif membukakan pintunya, teryata yang datang adalah Athala.

'baru dibicarain udah muncul aja nih orang' bayi Azkar

"oh, nak Athala silakan masuk" ibu Azkar tiba - tiba muncul dari belakang. Athala lalu masuk dan duduk di sofa ruang tamu, Azkar juga duduk tak jauh darinya,

"ngapain kamu kesini?" Azkar membuka pembicaraan,

"ibu kamu yang nyuruh, kalau nggak aku juga nggak bakalan ke sini kok" jawab Athala,

"nak Athala kok gitu sih, kan Tante udah bilang sering aja kamu kesininya" kata Tante Azkar yang bernama Nia,

"kamu seharusnya sedikit membuka diri pada orang - orang disekitar kamu, kamu harus bisa mulai melupakan yang terjadi dimasa lalu Athala" Kata Ibu Azkar yang bernama Anna, Athala hanya diam,

'aku nggak bakalan bisa ngelupain apa yang dilakukan Paman Sena pada ibuku, hingga dia harus melakukan hal yang nggak sewajarnya' batin Athala,

"kamu kalau diajak ngomong jawab dong, jangan diem aja kayak nggak punya mulut aja" Azkar mulai mengeluarkan kata - kata menyebalkannya,

"DIAM, orang yang nggak tau apa - apa soal hal ini mending jangan bicara kayak gitu!!!" Athala membentak Azkar, hingga membuat semua orang yang ada disana terkejut, Athala berjalan menuju pintu sebelum dia menutup pintunya dia melemparkan tatapan yang begitu tajam pada Azkar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!