Ela berdiri di depan pintu kamarnya dimana suaminya Dayu yang sedang melakukan ritual olahraga bersama pelayan yang sudah lama bekerja di rumahnya. Ia langsung menutup mulutnya agar suara tangisannya tidak terdengar.
Ia tidak menyangka jika mereka akan berkhianat sampai melakukan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan dirumahnya.
Ela yang sudah tidak bisa menahan emosinya lagi langsung membuka pintu kamarnya.
"Apa yang kalian lakukan?!" bentak Ela dengan wajah yang penuh emosi.
Mereka berdua langsung terkejut ketika melihat kedatangan Ela.
"Sayangku, bukankah kamu tadi sedang berada di mini market ?" tanya Dayu sambil tersenyum.
Dayu menyayangkan jika Ela akhirnya mengetahui perselingkuhannya dengan Tika.
Ela langsung menghampiri Dayu yang tidak mengenakan sehelai apapun dan ia melayangkan pukulannya ke pipi suaminya.
PLAAAKKK!
Setelah puas menampar suaminya, Ela menghampiri Tika yang tersenyum tipis.
Disaat akan menampar pipi Tika, Dayu langsung mencekal lengan Ela dan ia memilih untuk melindungi Tika yang tak lain pelayanan dirumah ini.
"Jangan lukai dia atau aku akan menamparmu" ucap Dayu yang malah membela Tika.
Tika yang mendengarnya langsung memeluk kembali tubuh Dayu dan mereka melanjutkan kembali untuk melakukan ritual olahraga bersama.
"Kalian berdua sama-sama gila!" Ela keluar dari kamar dengan penuh emosi.
Disaat akan keluar, Nyonya Emilia meminta Ela untuk membuatkan makan siang.
Nyonya Emilia tidak menyukai Ela dan ia hanya menganggap Ela adalah pelayan untuk melayaninya dan Dayu.
Ela tidak menghiraukan perkataan Nyonya Emilia dan ia langsung keluar rumah tanpa menghiraukan teriakan Nyonya Emilia yang sedang menyumpahinya.
Salman yang baru saja datang untuk makan siang melihat Ela yang sedang menangis dan berlari menuju ke sebuah taman yang ada disekitar sana.
Salman pun langsung masuk kembali kedalam mobilnya dan segera menyusul Ela yang sedang menangis.
Sesampainya di taman, Ela menangis sesenggukan dan mengingat apa yang telah dilakukan oleh suaminya yang berani melakukan ritual olahraga bersama Tika.
"Pernikahan yang sudah aku jaga selama dua tahun ternyata harus selesai seperti ini. Ya Allah, apakah aku tidak boleh bahagia?" gumam Ela yang meratapi nasibnya sendiri.
Setelah kehilangan kedua orang tuanya, Ela hidup sebatang kara sampai akhirnya ia bertemu dengan Dayu dan menikah dengannya.
Andaikan saja Ela tahu akan menjadi seperti ini, pasti ia akan menolak Dayu saat mengajaknya menikah.
"MMMPPHH!!"
Ela langsung terkejut ketika ada seseorang yang menutup mulutnya dari belakang. Ia mencoba berontak dengan melepaskan tangan itu tetapi tenaganya tidak kuat sampai akhirnya sapu tangan yang sudah diberi cairan c***m telah berhasil membiusnya sampai ia tidak sadarkan diri.
Lelaki itu langsung membopong tubuh Ela dan menaruhnya ke jok belakang mobil.
Jam menunjukkan pukul sebelas malam dimana Ela membuka matanya dan ia merasakan kepalanya yang sangat pusing sekali.
Ela melihat ruangan yang begitu asing dan ia merasakan kalau ada seseorang yang sedang memeluknya.
"Apakah kamu sudah bangun sayang?" tanya lelaki itu.
Ela yang mengenal dengan suara itu langsung membalikkan tubuhnya.
"Kak S-salman?! A-apa yang kakak lakukan? Kenapa kakak menculik ku? A-aku mau pulang!" Ela langsung melepaskan tangan Salman yang masih memeluknya.
Salman menarik tangan Ela dan ia pun langsung naik ke atas tubuh Ela yang sedang tidak mengenakan sehelai apapun.
Ela menggelengkan kepalanya dan meminta agar Salman menghentikan aksinya.
Bukannya berhenti Salman malah melakukan kegilaannya dengan mencium bibirnya dan tak hanya itu saja karena tangan Salman sudah mulai berjalan kemana-mana.
"Kak S-salman jangan lakukan ini, tolong hentikan!" pinta Ela sambil menangis dan ia sangat takut dengan apa yang dilakukan oleh Salman.
Melihat Ela yang menangis ketakutan, Salman langsung menghentikan aksinya. Ia mengambil tali dan mengikat tangan Ela ke samping tempat tidur.
"Lepaskan aku Kak! Apa salahku sampai kakak memperlakukanku seperti ini?" protes Ela yang tak habis pikir dengan Kakak suaminya.
Salman mengambil sapu tangan dan menutup mulut Ela agar tidak bersuara.
Ela melihat Salam yang saat ini sedang duduk tepat di hadapannya tanpa mengenakan sehelai apapun. Ia melihat jelas bagaimana senjata Salman sedang berdiri seperti itu.
"Aku akan membantumu untuk membalas dendam kepada Dayu asalkan kamu mau menikah denganku" ucap Salman.
Salman mengatakan kalau Ela wanita yang sangat bodoh dan mudah dibohongi oleh Dayu yang selama ini berselingkuh dengan Tika.
Salman mengatakan kalau Tika adalah kekasih Dayu dan ia menikahi Ela karena hanya ingin memanfaatkannya.
Ela tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Salman dan kenapa Dayu ingin memanfaatkannya padahal Ela hanya seorang anak yatim piatu.
Tok
Tok
Tok
Salman lekas membuka pintu dimana para wanita yang ia panggil sudah datang.
"Kita lanjutkan nanti karena aku ingin bersenang-senang dulu." ucap Salman yang langsung meminta para wanita itu untuk melayaninya.
Para wanita itu segera membuka pakaiannya dan langsung mencium bibir Salman yang sudah duduk di atas sofa dan tepat di hadapan Ela.
"Mmmpphh!" Ela langsung menutup matanya saat mereka berciuman dan akan melakukan ritual olahraga bersama tepat dihadapannya.
Suara ambigu Salman dan para wanita itu terdengar jelas dan membuat jantung Ela berdetak kencang sekali.
Salman melihat tubuh Ela yang sudah seperti cacing kepanasan saat mendengar suara ambigu yang terjadi saat ini.
Ela memberanikan dirinya untuk membuka matanya dan melihat Salman yang sangat brutal melakukan ritual olahraga bersama para wanita itu.
Hampir satu jam Salman melakukan ritual olahraga bersama dan setelah selesai ia meminta para wanita untuk segera pergi.
Kemudian Salman kembali mendekati Ela dan ia membuka sapu tangan yang menutup mulut Ela.
"Kak Salman, tolong lepaskan aku. Aku ingin pulang" pinta Ela.
"Aku akan mengantarmu pulang dengan syarat kamu mau menikah denganku" ucap Salman sambil tangannya bermain-main ke arah mahkota Ela.
Ela menahan suara ambigu nya agar tidak terdengar dan ia pun langsung menganggukkan kepalanya agar tangan Salman berhenti.
Salman tersenyum tipis saat melihat Ela yang akhirnya mau untuk menikah dengannya.
"Tidurlah, besok pagi aku akan mengantarmu pulang" ucap Salman sambil membuka ikatan tangan Ela.
Salman mengambil selimut untuk menutupi tubuh Ela yang tidak memakai sehelai apapun.
"Kak Salman mau kemana?" tanya Ela yang melihat Salman bangkit dari tempat tidur.
Salman kembali naik dan ia langsung memeluk tubuh Ela yang takut tidur sendirian.
Sudah lama Salman mengamati Ela sampai ia tahu semua apa yang disukai Ela ataupun yang tidak disukai oleh Ela.
Melihat Ela yang sudah tertidur pulas, Salman langsung mencium kening Ela.
"Aku akan melindungimu dari keluarga tiriku" ucap Salman dalam hati.
Sudah dari lama Salman ingin menyelamatkan Ela dari Dayu dan Mama tirinya yang begitu kejam. Dan ia baru ada keberanian sekarang sampai ia berani menculik Ela.
Sementara itu di tempat lain dimana Dayu tidak bisa tidur nyenyak tanpa kehadiran istrinya.
"Dimana kamu sampai jam segini tidak pulang? Tunggu saja besok aku akan menghukum mu" gumam Dayu.
Tika yang terbangun dari tidurnya langsung menghampiri Dayu yang sedang berdiri di depan jendela.
"Sayang ayo tidur lagi." ajak Tika dengan suara manjanya.
Dayu langsung membopong tubuh Tika dan membawanya ke atas tempat tidur.
Tika kembali menggoda Dayu agar mau melakukan ritual olahraga lagi bersama dirinya.
Dayu pun langsung membuka pakaiannya dan pakaian yang dikenakan oleh Tika.
Mereka berdua kembali melakukan ritual olahraga bersama tanpa menghiraukan Ela yang masih belum pulang.
"Ceraikan istrimu dan ayo kita menikah" ucap Tika sambil tangannya bermain-main di bibir Dayu.
Dayu menganggukkan kepalanya dan ia meminta Tika untuk tidak membahas Ela.
Mereka pun kembali melanjutkan melakukan ritual olahraga bersama sampai suara ambigu mereka terdengar jelas di dalam kamar.
Hampir satu jam mereka melakukan ritual olahraga bersama sampai akhirnya mereka yang kelelahan langsung tertidur pulas.
Keesokan paginya dimana Ela membuka matanya dan tidak melihat keberadaan Salman disampingnya.
Ela lekas bangkit dari tempat tidur dan masuk kedalam kamar mandi.
"Kemana dia? Apakah dia sudah pulang ke rumah?" gumam Ela.
Setelah selesai mandi, Ela dikejutkan oleh kedatangan Firman yang merupakan asisten pribadi Salman.
"Nona Ela, ini pakaian dan sarapan anda, Tuan Salman memintaku untuk mengantarkan anda" ucap Firman yang langsung keluar dari kamar.
Ela segera memakai pakaiannya dan ia pun langsung sarapan.
Disamping piring ada sebuah amplop yang ditujukan untuk dirinya. Ia pun membuka amplop itu dan membaca pesan dari Salman yang memintanya untuk segera bercerai dengan Dayu.
Ela menghela nafasnya dan kembali menikmati sarapannya.
Setelah selesai ia memutuskan untuk pulang ke rumah dimana ia akan bertemu dengan suami, pelakor dan Nyonya Emilia.
"Aku harus berani menghadapi mereka." gumam Ela.
Tak berselang lama Ela turun dari mobil dan ia disambut oleh suaminya yang ada di halaman depan rumah.
Dayu langsung menarik tangan istrinya yang semalam tidak pulang.
"Darimana saja kamu? Apa yang kamu lakukan diluar sana?" tanya Dayu
Ela tidak menjawab pertanyaan dari suaminya dan ia memilih memasukkan semua pakaiannya kedalam koper.
Dayu mencekal lengan istrinya dan memintanya untuk duduk.
"Kamu mau kemana?!" tanya Dayu.
"Aku ingin bercerai denganmu, aku tidak bisa satu rumah dengan lelaki yang mempunyai wanita lain" jawab Ela.
Dayu yang mendengar perkataan istrinya langsung tertawa terbahak-bahak.
"Yakin kamu ingin bercerai denganku? Mau jadi gembel?" Ejek Dayu yang sangat tahu kalau istrinya tidak punya rumah ataupun saudara.
Ela tidak peduli dengan ucapan suaminya dan ia langsung keluar dari kamar.
"Masuk ke kamar sekarang juga!" Dayu kembali menarik tangan istrinya.
"Lepaskan tanganku!" Bentak Ela.
Baru kali ini Dayu mendengar istrinya yang berani membentak dirinya.
Suara Ela sampai membuat Nyonya Emilia dan Tika langsung keluar dan melihat apa yang terjadi.
Nyonya Emilia melihat Ela yang sedang membawa kopernya.
"Perempuan miskin dan mandul ini mau kemana?" ejek Nyonya Emilia.
Dayu menghampiri mamanya dan mengatakan kalau Ela ingin meminta cerai.
"Ceraikan saja dia Mas, bukankah sudah ada aku dan calon anak kita" ucap Tika yang memanas-manasi Dayu agar segera mencarikan Ela.
Dayu menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau ia tidak mau menceraikan istrinya.
Ia beralasan kalau sedang membutuhkan seorang pembantu yang akan mengurus Tika saat bayinya lahir.
"Memang kamu tidak bisa cari pembantu atau tidak bisa membayar pembantu?" tanya Ela dengan nada mengejek.
Dayu langsung melayangkan pukulannya ke arah pipi Ela sampai jatuh tersungkur.
"Aku akan memberikanmu uang yang banyak asalkan kamu mau bekerja sebagai pembantuku." ucap Dayu sambil menjambak rambut Ela yang masih menjadi istrinya.
Ela menggelengkan kepalanya dan ia langsung bangkit kembali.
"Aku tidak sudi jadi pembantumu dan mulai sekarang aku bukan istrimu lagi!" Ela berjalan menggeret kopernya keluar dari rumah Dayu.
Dayu berteriak sambil mengatakan kalau ia menjatuhkan talak tiga kepada Ela.
Ela sangat jelas mendengar teriakan suaminya yang menjatuhkan talak tiga kepada dirinya dan ia pun langsung segera berjalan untuk mencari taksi ataupun kendaraan lainnya.
Ia memegang pipinya yang sakit karena ditampar oleh suaminya dan sudah separuh perjalanan ia belum menemukan taksi yang lewat.
Tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang berhenti di hadapannya.
Salman turun dari mobil dan melihat pipi Ela yang memar.
"Ayo kita masuk ke dalam mobil" ajak Salman yang langsung memapah Ela dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, Ela langsung menangis sesenggukan dan ia merasakan hatinya yang sangat sakit sekali.
"Jangan menangis karena Dayu, dia lelaki yang tidak pantas kamu tangisi" ucap Salman.
Ela mengatakan kalau hatinya sangat sakit sekali ketika pernikahannya berakhir seperti ini.
"Hapus air matamu dan lupakan dia. Bukankah sudah ada aku disini." ledek Salman.
Ela yang mendengarnya langsung mencubit pinggang Salman yang sedang menyetir.
"K-kita mau kemana Kak?" tanya Ela yang melihat Salman masuk ke jalur tol.
"Kerumahku atau kamu ada tempat yang lain?" tanya Salman
Ela menggelengkan kepalanya karena ia memang tidak ada tujuan sekarang. Ia juga tidak punya rumah atau pun yang lainnya.
Salman melajukan mobilnya menuju ke rumahnya yang ada di kota S dimana ia tinggal disana. Ia sangat jarang tinggal di rumah Nyonya Emilia yang tak lain adalah Mama Tirinya.
"Tidurlah dulu nanti aku akan membangunkanmu" ucap Salman.
Ela langsung memejamkan matanya sambil memeluk boneka yang ada di mobil Salman.
Salman merasa kasihan melihat Ela yang diperlakukan seperti pembantu oleh mereka. Ia pun kembali fokus menyetir mobilnya.
Sesampainya di rumah, Salman membangunkan Ela yang masih tertidur pulas.
Ela membuka matanya dan ia melihat rumah yang sangat mewah sekali.
Salman mengajak Ela untuk segera turun dari mobil dan setelah itu ia mengajak masuk kedalam rumahnya.
Ela tak mengedipkan matanya sama sekali saat melihat rumah Salman yang begitu besar.
"I-ini rumah Kak Salman?" tanya Ela.
"Iya ini rumah aku, duduklah aku akan membuatkan kamu minum" jawab Salman.
Ela meminta Salman untuk tidak repot-repot karena ia bisa mengambilnya sendiri.
Salman tersenyum dan meminta Ela untuk sekalian membuatkan kopi untuknya.
"Aku rindu kopi buatan kamu" ucap Salman.
Ela lekas menuju ke dapur dan ia melihat dapur yang sangat bersih dan rapi.
Ia membuka lemari es dimana banyak sekali bahan makanan didalam sana dan ia mengambil ayam dan udang yang akan ia masak nanti
Sebelum memasak, Ela membuat kopi untuk Salman yang sedang duduk di ruang tamu.
Ela juga membuat susu coklat kesukaannya dan setelah selesai ia memberikan kopi itu kepada Salman.
"Terima kasih dan duduklah disini" pinta Salman.
Salman mengatakan kalau ia tidak ingin Ela melakukan pekerjaan rumah seperti yang dilakukan di rumah Dayu.
"Kamu calon istriku dan bukan pembantuku. Nanti ada pelayan yang akan melakukan itu semua" ucap Salman.
Salman hanya meminta Ela untuk membuatkan kopi saja.
"A-apakah Kak Salman yakin ingin menikah denganku?" tanya Ela yang mengatakan kalau ia tidak pantas menikah dengan lelaki yang sangat tampan seperti Salman.
Mendengar perkataan Ela, Salman tertawa terbahak-bahak dan menganggukkan kepalanya sambil mengatakan kalau akan menikahinya. Ia juga akan membantunya untuk membalas dendam kepada Dayu dan kepada mereka semua yang sudah melukai Ela.
"Jadilah wanita yang kuat dan jangan mudah menangis" ucap Salman yang sangat tahu jika Ela adalah wanita yang mudah untuk ditindas.
Ela tidak pernah berani melawan Dayu atau Nyonya Emilia karena itu ia sangat mudah ditindas.
"Nanti aku akan mengajakmu ke salon, aku akan merubah semua penampilanmu" ucap Salman sambil melihat penampilan Ela seperti wanita yang tidak terurus.
Salman sangat heran kepada Ela yang mau saja dibodohi oleh Dayu yang mempunyai banyak uang
Dalam sebulan Dayu hanya memberikan dua juta untuk Ela padahal uang Dayu sangatlah banyak.
Setelah selesai mengobrol, Salman meminta Ela untuk segera istirahat dan masuk kedalam kamarnya.
"Biar aku yang membawa koper kamu" ucap Salman sambil tersenyum tipis.
Ela mengangguk dan ia naik ke lantai atas dimana kamarnya ada disana.
Sore harinya sesuai janjinya dimana Salman mengajak Ela untuk pergi ke salon.
Sesampainya di salon, Salman meminta agar mereka merubah penampilan Ela.
"Siap Tuan, kami akan merubah penampilan nona Ela." ucap mereka.
Salman meminta Ela untuk menurut kepada mereka dan ia akan meninggalkannya sendirian disini.
"Kak Salman mau kemana?" tanya Ela yang takut ditinggal sendirian.
Salman mengatakan kalau ingin pergi ke Mall untuk membelikan keperluan Ela.
Ela meminta Salman untuk segera kembali dan setelah itu ia kembali duduk dimana mereka akan make over dirinya.
Salman masuk ke dalam mobilnya dan segera menuju ke sebuah Mall terkenal.
Tak butuh waktu lama untuk Salman sampai di Mall dan segera ia memilih pakaian, perhiasan, tas, parfum dan sepatu untuk Ela.
Setelah selesai membayarnya, Salman kembali ke lagi ke salon dimana Ela ada disana.
"Apakah sudah selesai?" tanya Salman yang sudah ada di salon
"Tinggal sedikit lagi Tuan Salman" jawab salah satu ahli kecantikan.
Sambil menunggu Ela yang masih ada di dalam, Salman membuka ponselnya dan melihat ada berita apa di perusahaan milik Ayahnya yang sudah meninggal dunia.
Sejak Ayahnya meninggal dunia, Salman yang menjadi penerusnya dan karena itu ia tahu kalau Dayu sangat tidak suka kepada Salman dan ingin menggantikan posisi Salman selaku CEO.
Setelah menunggu hampir setengah jam, Ela keluar dengan penampilan barunya.
Salman belum memperhatikan Ela yang sudah berada di hadapannya.
"Kak Salman..." panggil Ela.
Salman mendongakkan kepalanya dan ia langsung terkejut ketika melihat Ela yang menjadi sangat cantik sekali. Ia sampai tidak mengedipkan matanya sama sekali.
"Kak, jangan melihatku seperti itu. Aku malu" ucap Ela sampai membuyarkan lamunan Salman.
Salman langsung memuji kecantikan yang dimiliki oleh Ela.
"Lihatlah sendiri sayang, kamu sangat cantik sekali" Salman meminta Ela untuk berdiri menghadap ke arah cermin.
Ela juga sama terkejutnya ketika melihat dirinya yang sudah berubah cantik.
"Apakah benar kalau ini aku?" Ela menangis dan baru menyadari kalau dirinya sangat cantik sekali.
"Iya sayang, itu kamu."
Setelah itu Salman pun langsung mengajak Ela untuk pulang ke rumah.
"Kak Salman, apakah aku boleh membeli es krim?" tanya Ela sambil menunjuk tangannya ke arah penjual es krim.
Salman menganggukkan kepalanya dan ia langsung mengajak Ela untuk membeli es krim.
Ela menundukkan kepalanya saat banyak orang yang melihat kecantikannya.
Salman menggandeng tangan Ela yang masih malu-malu dengan penampilan barunya.
Setelah sampai di penjual es krim, Salman lekas memesan dua es krim vanila tanpa coklat maupun kacang.
"Kak Salman kenapa bisa tahu es krim kesukaanku?" tanya Ela.
"Rahasia" jawab Salman yang juga mengatakan kalau ia tahu semuanya tentang Ela.
Tak berselang lama penjual es krim memberikan pesanan Salman.
Salman mengajak Ela untuk duduk di kursi yang ada disana.
"Kak Salman kenapa ingin menikah denganku? Padahal pasti banyak wanita yang menyukai Kakak" tanya Ela sambil menikmati es krimnya.
"Aku menikahimu karena ingin membantu membalas dendam kepada Dayu dan Mamanya" jawab Ela.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia memang harus sadar kalau Salman tidak mungkin menikahinya karena cinta.
"Tetapi Kak Salman normal kan?" tanya Ela yang mengingat kalau Salman sudah mau kepala 4 dan belum menikah sampai sekarang.
Salman langsung tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan dari Ela yang mengira kalau dirinya seorang g**
Ia pun meminta Ela untuk mengingat dimana ia menculik dirinya dan malah melakukan ritual olahraga bersama beberapa wanita.
"Aku bukan seorang g** dan aku tidak mau menikah karena aku menunggumu" jawab Salman yang kemudian mengajak Ela untuk segera menghabiskan es krimnya dan setelah itu mereka berdua masuk ke dalam mobil.
Salman segera melajukan mobilnya menuju ke rumah.
Disaat sedang menyetir tiba-tiba Ela mengatakan kalau ia tidak mencintai Salman dan begitupun juga Salman.
"Apakah kita bisa tetap menikah jika tanpa ada rasa cinta?" tanya Ela.
"Aku yakin dalam beberapa bulan ini kamu akan mencintaiku" jawab Salman dengan penuh percaya diri.
Mereka berdua telah sampai di rumah dan Ela langsung masuk kedalam kamarnya.
Disaat akan merebahkan tubuhnya tiba-tiba notifikasi ponselnya berbunyi dan ia melihat Dayu yang sedang mengirim pesan yang bertuliskan kalau Besok pagi Dayu mengajak Ela untuk bertemu di hotel G untuk menandatangani dokumen perceraian.
Ela langsung menghela nafasnya saat membaca pesan dari mantan suaminya dan ia memutuskan untuk tidak membalas pesan dari Dayu.
Salman membuka pintu kamar dan melihat Ela yang sudah tertidur pulas.
"Cepat sekali kamu tidur" ucap Salman yang kembali menutup pintu kamar Ela.
Kemudian Salman masuk ke ruangan kerjanya yang ada di lantai bawah.
Ia membuka laptopnya dan kembali memeriksa pekerjaannya yang sempat tertunda.
Disaat sedang mengerjakan pekerjaannya tiba-tiba bayangan Ela muncul.
"Cantik sekali kamu Ela" gumam Salman sambil tersenyum sendiri.
Ia baru menyadari kalau Ela memang sangat cantik dan Dayu merupakan lelaki yang bodoh karena sudah menyia-nyiakan wanita cantik seperti Ela.
Salman kembali melanjutkan pekerjaannya sampai jam menunjukkan pukul sebelas malam dan setelah itu ia memutuskan untuk tidur di kamarnya.
Keesokan paginya dimana jam menunjukkan pukul empat pagi, Ela membuka matanya dan segera menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi Ela turun kebawah dan mulai untuk memasak dan membersihkan rumah.
Pagi ini Ela memutuskan untuk nasi goreng udang dan telur dadar.
Ela memang suka memasak dan semua masakannya selalu enak.
Setelah selesai memasak Ela menyapu halaman dan memberi makan ikan koi yang ada di kolam depan.
Ela sangat senang melihat ikan koi yang makanannya sangat lahap sampai ia tidak menyadari jika Salman sudah bangun dan memperhatikannya.
"Selamat pagi Ela" sapa Salman yang sudah terlihat segar.
Ela menoleh ke arah Salman dan ia langsung menghampirinya.
Salman melihat sarapan yang sudah tersedia dan rumah yang juga sudah bersih dan rapi.
"Kamu semua yang melakukannya ini?" tanya Salman.
"I-iya Kak, aku yang memasak dan membersihkan rumah ini" jawab Ela sambil mengambilkan nasi goreng untuk Salman.
"Ternyata enak juga ya punya pembantu gratisan" ucap Salam sambil menahan tawanya.
Ela yang mendengarnya langsung mengerucutkan bibirnya dan langsung tidak nafsu makan.
Salman yang melihatnya langsung meminta Ela untuk mengingat kenapa Dayu dan Nyonya Emilia suka menyakiti Ela.
"Ela, aku mengajakmu menikah bukan untuk aku jadikan pembantu. Aku bukan Dayu yang malah senang jika istrinya dijadikan pembantu" ucap Salman.
Salman mengatakan disebuah pernikahan yang namanya pekerjaan rumah selalu dikerjakan oleh suami istri bukan istri saja.
Ela menganggukkan kepalanya dan memang saat ia menikah dengan Dayu. Semua pekerjaan rumah dia semua yang mengerjakan.
"Jangan cemberut lagi dan ayo kita sarapan" ajak Salman.
Ela langsung tersenyum dan mulai menikmati nasi goreng yang sudah ia masak
Setelah selesai sarapan Ela mengambil ponselnya dan memberikannya kepada Salman.
"Apa ini? Kenapa kamu memberikan ponselmu kepadaku?" tanya Salman
Ela meminta Salman untuk membaca pesan yang dikirimkan oleh Dayu.
Salman pun langsung membacanya dimana Dayu ingin mengajak bertemu dengan Ela.
"Nanti aku antarkan kamu kesana dan jangan bilang apapun soal kita kepada Dayu" ucap Salman.
Ela menganggukkan kepalanya dan ia langsung bersiap-siap untuk bertemu dengan mantan suaminya itu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!