Liana Tan adalah seorang gadis cantik yang tangguh, ia memiliki
keahlian dalam ilmu bela diri yang sangat hebat dan dapat meracik obat tradisional.
Dan masih banyak lagi keahlian yang di milikinya.
Suatu hari dia mendapatkan misi dari organisasi nya untuk menyelamatkan tawanan yang di sekap didalam goa di sebuah hutan terdalam.
Liana Tan pun menyelamatkan semua tawanan itu dengan selamat, semua rekan nya sudah pergi membawa orang orang itu untuk di antar kerumah sakit karena mengalami dehidrasi dan trauma.
Liana Tan adalah memimpin dari kelompok Moon star dalam organisasi ini, organisasi ini memiliki 4 kelompok dan kelompok moon star adalah kelompok pertama dan terkuat.
"Ketua Tan ayo kita pergi dari sini, disini berbahaya" ucap salah satu bawahan Liana Tan yang khawatir dengan pemimpin nya.
"Luo Tu dan shu An kalian pergilah lebih dulu nanti aku akan menyusul kalian, aku akan melihat tempat lain takutnya masih ada yang tertinggal disini. Tolong sisakan satu mobil atau motor saja untukku" ucap Liana Tan tegas pada kedua orang anggota nya yang paling dekat dengan Liana.
"Tapi pemimpin-" ucapan Shu An terpotong
"Sudah kalian tenang saja, cepat pergilah dan jaga diri kalian baik baik" ucap Liana Tan dingin.
"Baiklah kami akan pergi tapi anda harus hati hati pemimpin kami menunggu anda di markas" ucap salah Luo Tu
"Ya" jawab Liana Tan singkat,
Liana Tan adalah gadis yang dingin dan tidak banyak bicara jika bukan hal penting, jadi semua bawahannya sangat tau dengan sikap Liana.
Maka tidak akan ada yang tersinggung dengan sikap Liana yang dingin tapi sangat peduli dan baik pada semua anggota nya, Karena itulah iya sangat di hormati dan di kagumi.
Setelah mendapatkan jawaban dari pemimpin mereka anggota moon star
pun pergi dari tempat itu meninggal kan Liana Tan dan satu motor untuk ketua mereka pulang.
Sedangkan Liana yang melihat anggota nya pergi pun bergegas kembali mencari asal suara seperti memanggil dirinya.
Setelah beberapa saat mencari Liana Tan pun menemukan sebuah kotak kecil di atas atap goa itu terselip di sebuah celah, dengan tanpa rasa ragu Liana Tan pun mengambil kotak itu karena suara itu berasal dari kotak kecil itu.
"Bukalah " ucap kotak itu pelan dan halus
"Siapa kamu?" Ucap Liana Tan dingin
"Buka saja maka kau akan tau, tapi teteskan darah mu sedikit di atas kotak ku ini maka akan terbuka" ucap kotak itu
"Awas saja jika kau menipuku akan ku kubur kau" ucap Liana dingin
"Aku tidak menipumu, lakukan lah sekarang" jawab kotak itu lagi
Mendengar ucapan kotak itu dan karena penasaran juga akhirnya Liana pun menetes kan darah itu di atas kotak itu dengan perlahan.
Setelah darah jatuh di atas kotak itu tiba tiba darah itu hilang seperti menyerap dan keluarlah sinar yang sangat terang dari kotak itu.
"Terima kasih tuan anda sudah membebaskan ku dari kutukan kotak ini, sebagai rasa terima kasihku ambilah cincin ini" ucap seorang pria yang menggunakan baju aneh menurut Liana
"Iya, tapi kau siapa dan kenapa pakaian mu berbeda seperti orang jaman kuno, atau kau berasal dari jaman kuno berarti kau hantu?" Tanya Liana sembari menaik kan satu alisnya.
"Anda akan tau suatu hari nanti tapi tidak sekarang karena belum saatnya dan mulai sekarang anda adalah tuanku" ucap pria tampan itu dengan senyumnya
"Baiklah tidak masalah, tapi apa maksudmu aku tuan mu apa kau tidak salah dan ini cincin apa?" Tanya Liana Tan
"Saya tidak salah tuan dan anda akan tau suatu jika saatnya nanti tiba dan itu tidak akan lama lagi" ucap pria itu
"Jika soal cincin ini, ini adalah cincin dimensi galaxy, cincin ini dapat menyimpan semua yang anda butuhkan. Jadi apa pun yang anda sentuh dan anda ingin dia masuk maka dia akan masuk kedalam cincin ini, tapi sebelum itu tolong teteskan darah lagi di atas ini agar cincin ini menyatu dengan jiwa anda jadi kemanapun anda dia akan selalu ada dan tidak akan ada yang bisa mengambilnya" jelas pria itu.
"Darah lagi jangan sampai setengah ini aku kejang dan anemia karena kehabisan darah" ucap Liana sembari melirik pria itu yang melotot mendengar ucapan Liana
"Tuan jangan berlebihan anda hanya memberikan satu tetes buka satu guyuran air terjun" jawab pria itu sebal.
Liana yang mendengar itu dengan cuek tidak menanggapi justru kagum dengan cincin itu.
"Luar biasa, terima kasih untuk cincinnya dan bagaimana kau tau nama ku dan siapa nama mu?" Tanya Liana
"Saya tau semua tentang anda tuan soal nama saya saya tidak memilikinya untuk saat ini, apa tuan bisa memberiku nama?" Ucap pria itu
"Baiklah karena kau sudah memberikan cincin luar biasa ini maka aku akan memberikan nama untuk mu," ucap Liana Tan
"Ehmmm... Bagaimana jika ku beri nama Cang Yi" ucap Liana Tan
"Terima kasih tuan saya sangat menyukainya tuan terima kasih" ucap Cang Yi
"Bagus jika kau suka" jawab Liana
"Baiklah tuan saya harus pergi sekarang, dan sebaiknya tuan juga pergilah karena sebentar lagi gunung ini akan hancur. Berhati hatilah tuan dan sampai jumpa lagi tuan" ucap Cang Yi menghilang
Tanpa di ketahui Liana jika Cang Yi bukan pergi jauh melainkan masuk kedalam cincin dimensi galaksi milik Liana Tan.
Sedangkan Liana Tan pun bersiap pergi, setelah keluar dari goa ia pun pergi menggunakan motornya untuk keluar dari hutan dan benar saja tidak lama goa itu pun runtuh dan longsor hancur.
Sesampainya di kota Liana Tan pun langsung ke markas mereka besar disana ia sudah di sambut oleh Luo Tu dan Shu An.
"Ketua akhirnya anda datang juga, kami sangat khawatir syukur lah anda baik baik saja" ucap Luo dan Shu bersamaan.
"Terima kasih aku baik baik saja, sekarang kalian pulang lah untuk istirahat maaf membuat kalian khawatir" ucap Liana Tan.
"Tidak masalah ketua, baiklah jika begitu kami permisi sampai jumpa besok" ucap Keduanya dan memberi hormat lalu pergi.
"Kenapa aku merasa kita akan pergi jauh" ucap Liana pelan sembari menatap kedua orang kepercayaan nya itu.
Tapi karena tidak mau pusing memikirkan nya ia pun pergi dari sana menuju ruang bos besar
untuk melaporkan semuanya yang tak lain adalah pamannya sendiri yang selama ini merawatnya dari kecil dan melindungi nya.
Sesampainya ia di lantai atas, Liana sudah di sambut oleh sang paman yang berwajah kesal.
Bersambung
"Kenapa aku merasa kita akan pergi jauh" ucap Liana pelan sembari menatap kedua orang kepercayaan nya itu.
Tapi karena tidak mau pusing memikirkan nya ia pun pergi dari sana menuju ruang bos besar
untuk melaporkan semuanya yang tak lain adalah pamannya sendiri yang selama ini merawatnya dari kecil dan melindungi nya.
Sesampainya ia di lantai atas, Liana sudah di sambut oleh sang paman yang berwajah kesal.
"Liana... dari mana saja kamu paman khawatir sekali, kamu itu kalau pergi kasih kabar dulu pada paman agar tidak bingung, dasar anak bandel" ucap sang paman kesal sembari menjewer telinga Liana tidak keras
"Aduh paman maaf iya iya Liana salah dan tidak akan mengulangi nya lagi" ucap Liana meminta maaf
"Dasar gadis nakal kamu, baiklah karena paman menyayangi mu paman maafkan awas saja jika kau ulangi lagi" ucap sang paman dengan sayang
"Iya paman maaf ya, gak ulangi lagi" ucap Liana Tan
"Baiklah pulanglah istirahat besok kita akan berkumpul disini ada yang harus di bicarakan dengan yang lain, tapi siang hari saja" ucap sang paman sembari mengusap kepala Liana Tan
"Paman jangan begitu nanti ada yang cemburu pada ku, walau aku keponakan paman tapi orang yang cinta buta pada paman akan tetap cemburu walau tau aku ini siapa" ucap Liana yang merasa akan ada bahaya
"Paman tidak peduli dengan gadis gadis bodoh itu, mereka tidak tau apa paman itu mengurus mu dari kau bayi dan kau seperti putriku sendiri jadi wajar kan aku menyayangimu, jika ada yang tidak suka akan ku habisi dia" ucap sang paman
Lian Tan adalah pria berusia 35 tahun dan belum memiliki istri karena terlalu fokus bekerja dan mengurus sang keponakan Liana Tan yang sangat dia sayangi.
Orang tua Liana meninggal karena kecelakaan mereka pun tidak memiliki saudara lain jadi saat sang Kakak meninggal dan meninggal kan putrinya dengan baik Lian merawat keponakannya ini dari ia berusia 15 tahu
Untung saja sang kakak sudah menyiapkan tabungan untuk mereka berdua jadi mereka tidak begitu sulit dalam keuangan karena itulah Lian sangat menyayangi Liana, siapa pun yang mengganggu atau menyakiti Liana mereka akan musnah.
"Baiklah paman Liana pulang dulu sudah gerah ingin mandi, paman jangan malam malam pulangnya nanti Liana akan masak untuk makan malam kita" ucap Liana dengan senyum kecilnya
"Jika kamu lelah biar bibi ru saja yang masak, baiklah sana pulang sebentar lagi paman akan pulang juga" ucap Lian
"Iya paman" ucap Mei Lin dan pergi dari sana
Mereka tidak tau jika dari jauh ada seorang wanita yang sangat cemburu melihat kedekatan Liana pada bos mereka.
Gadis ini tidak tau jika Liana adalah keponakan bos besar mereka dan tadi dia pun tidak bisa mendengar pembicaraan mereka karena itulah gadis ini dendam dan marah
"Liana kau sudah merebut pria yang ku cintai, lihat saja kau akan lenyap besok" ucap gadis itu marah dengan penuh dendam
****************
Keesokan harinya
Liana bangun pagi seperti biasa setelah selesai bersih bersih tubuhnya ia pergi keluar seperti biasa untuk olah raga hingga pukul 07: 00 pagi.
Setelah selesai berolahraga ia pun pulang lalu mandi dan bersiap siap untuk pergi keluar.
Saat sampai meja makan ternyata disana sudah ada sangat paman, ya g sedang duduk melamun.
Melihat itu membuatnya bingung, karena tidak biasanya sang paman seperti ini.
"Selamat pagi paman, ada apa... apa ada masalah?" tanya Liana.
"Tidak ada sayang, oh ya Liana paman bisa titip ini padamu?" tanya paman Lian
"Apa ini paman?" tanya Liana
"Paman juga tidak tau, dulu ada yang memberikannya pada paman dan paman tidak boleh membukanya, karena tidak akan bisa terbuka jika bukan kamu yang membuka, tapi papan juga tidak mengerti jadi simpan saja, mungkin suatu hari akan berguna untuk kita" jawab paman Lian
"Baik paman aku mengerti, ayo paman kita sarapan dulu setelah itu kita berangkat kemarkas" ucap Liana
"Untuk apa kemarkas pagi pagi, bukannya kita ada pertemuan siang" tanya paman Lian
"Aku ingin bertemu rekan rekan ku, entah kenapa aku takut tidak bisa bertemu mereka lagi, aku juga mau mengambil obat obatan di laboratorium ku" jawab Liana
"Kau bicara apa Liana, jangan berpikir macam macam paman tidak suka" ucap paman Lian kesal
"Iya iya maaf" jawab Liana lalu mereka pun makan bersama.
Setelah selesai makan mereka pergi menuju markas mereka, tidak lama kemudian mereka pun sampai dan kedatangan mereka di lihat oleh seseorang dengan marah dan benci.
Tapi bagi anggota lain ini hal bisa, tidak untuknya.
Sore harinya Liana merasa sangat malas untuk keluar rumah tapi ia sangat bosa juga.
Akhirnya ia berniat ingin pergi ke mall untuk melihat lihat barang yang mungkin dia butuhkan.
Setelah siap Liana pun pergi menuju mall terdekat, sesampainya di mall Liana pun menuju arah toko pakaian, setelah selesai ia pergi menuju supermarket membeli apa yang Ia butuhkan.
Puas berbelanja ia pun pulang kerumahnya nya, di sepanjang jalan ia selalu merasa resah,
"Sebenarnya aku ini kenapa ya, apa yang sebenarnya akan terjadi padaku, aku selalu merasa tubuhku tertarik sesuatu hingga aku merasa seperti jiwaku akan lepas" ucap Liana resah
"Sudahlah lupakan saja semoga ini hanya perasaan ku saja" ucannya lagi. Lalu tidak lama Liana pun sampai rumah
Di rumah karena ia merasa bosan ia pun pergi menuju ruang senjata yang ia punya di ruang rahasianya.
"Senjata senjata ini sangat banyak, Bagaimana cara membawanya kelak" ucap Liana lalu ia mendengar suara sangat lirih dari dalam pikiran nya untuk membawa nya kedalam cincin yang ia punya.
Iya untuk memejamkan matanya dan memikirkan untuk memasukkan semua barangnya kedalam cincin itu.
Dan benar saja semua kosong, semua senjata dari pisau dan senapan serta pistol, granat dan peluru masuk dalam cincinnya
"Luar biasa aku kira Cang yi bohong ternyata benar, maafkan aku dan terima kasih" ucap Liana senang sedangkan Cang Li yang mendengar itu sempat kesal karena di kira bohong
"Dasar tuan tidak punya perasaan, aku sakit hati di kir bohong, dasar gadis nakal" ucap Cang Li
"Oh iya kenapa paman belum pulang sudah malam seperti ini, apa ada masalah di markas?" bingung Liana
Saat ia akan menelpon sang paman ia terlebih dahulu mendapatkan pesan dari nomer yang tidak di kenal.
"Datanglah ke jl xxx sebuah rumah tua, jika tidak bos mu akan mati saat ini juga dan satu lagi tidak ada yang boleh tau soal ini jika tidak kau akan kehilangan hal berharga mu" ucap orang tersebut
Saat Liana akan menelpon orang itu sudah tidak aktif.
"kurang ajar... Berani sekali dia" ucap Liana lalu bersiap pergi menuju lokasi
Bersambung
"Datanglah ke jl xxx sebuah rumah tua, jika tidak bos mu akan mati saat ini juga dan satu lagi tidak ada yang boleh tau soal ini jika tidak kau akan kehilangan hal berharga mu" ucap orang tersebut
Saat Liana akan menelpon orang itu sudah tidak aktif.
"kurang ajar... Berani sekali dia" ucap Liana lalu bersiap pergi menuju lokasi
Liana menggunakan motornya dengan kecepatan tinggi, perjalanan yang harusnya di tempuh satu setengah jam ini hanya 45 menit saja.
Tanpa Liana tau Luo dan shu An, melihat ya saat di jalan, yang menggunakan motor dengan kecepatan tinggi.
"Luo... itu bukanya ketua, kenapa mengendarai motor nya begitu cepat tidak biasanya ia seperti ini, ada apa ya?" tanya Shu An
"Aku tidak tau, ayo cepat ke markas kita harus melaporkan ini pada Bos besar dan bertanya padanya" ucap Luo lalu mereka pun pergi menuju markas dengan buru buru.
Sesampainya mereka di markas mereka segera berlari menuju ruangan bos besar mereka.
Tok....
Tok....
Tok.....
"Masuk" jawab orang yang di dalam ruangan
"Oh kalian ada apa?" tanya nya
"Bos apa Ketua Liana datang kemari?" tanya Luo
"Liana... tidak dia dirumah" jawab Lian paman dari Liana
"Lalu kepama ketua pergi dengan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, dan seperti orang panik" tanya Shu An
Mendengar itu membuat Lian kaget,
"Apa maksudnya Liana menggunakan motornya dengan kecepatan tinggi?" tanya Liana panik
"Benar bos kami melihat Ketua saat di perjalanan, ketua menggunakan motor nya begitu ngebut dan seperti terburu buru, tidak biasanya begitu walau keadaan mendesak bagaimana pun ketua tidak pernah membawa kendaraan begitu cepat" jawab Luo
"Ada apa ini, kenapa perasaanku tidak enak, cepat keruang monitor lihat cctv arena jalanya yang di lalui Liana, aku akan bersiap" perintah Lian
"Baik bos laksanakan perintah" Jawab keduanya lalu pergi keruang monitor yang ada.
Sedangkan di posisi Liana sesampainya di alamat yang di tujuh, Liana pun turun dan masuk kedalam rumah itu dengan cepat.
Disana terlihat sepi tidak ada siapa pun, begitu gelap dan tiba tiba terdengar derap kaki yang sangat nyaring.
Tab...
Tab...
Tab..
Sura langkah itu semakin nyaring terdengar karena semakin dekat di mana Liana sedang berdiri,
Prokkk...
Prokkk...
Prokkk...
Suara tepukan dari seseorang lalu bersama menyalanya lampu menerangi tempat itu membuat Liana melihat siapa orang itu.
"Kau... Kau anggota baru dari black lion, kenapa kau disini?" tanya Liana
bingung
"Wah ketua pertama anda ternyata sangat mengingat anggota lain juga ya, aku kira kau hanya bisa mengingat bos besar saja" ucap nya
"Apa maksud mu Niang, aku tidak mengerti, Kenapa kau disini atau kau yang sudah menelpon ku dengan ancaman itu, lalu di mana bos?" tanya Liana dingin
"Hahahah.... Kau baru sadar aku yang menelpon mu, jadi tentu aku ada disini bukan. Bos tentu di markas atau di rumahnya dasar bodoh" ucap Niang sembari tertawa mengejek
"Kau mempermainkan ku Niang, Jia bos dirumah aku tidak akan datang dengan leluconmu ini, apa maksud mu dengan melakukan ini, ini sangat tidak lucu kau mempermainkan nyawa bos" ucap Liana marah
"Ini semua karena kua, Kau itu perempuan j**a*g yang selalu saja menjilat pada bos, kau merayunya hingga dia sangat membelamu" jawab Niang
"Apa tentu wajar jika dia dekat dengan ku, kami dari dulu sudah bersama jadi wajar kami dekat, apa salahnya dengan itu?" tanya Liana dingin
"Apa kau cemburu, jika ia kau salah cemburu padaku" lanjut Liana sembari menatap Niang
"Dasar munafik, kau haru mati hari ini agar aku bisa memiliki Lian seutuhnya tanpa pengganggu sepertimu yang selalu menempel padanya, aku membencimu" ucap Niang dengan menyerang Liana dengan memb**i-buta
Niang menyerang dengan brutal, sedangkan Liana menangkisnya dan membalas serangan itu, Liana menendang Niang hingga terjatuh.
Niang yang mendapatkan semangat itu pun berpikir jika Laian sangatlah kuat dia tidak bisa begini terus,
Denga cepat Niang memberi perintah pada orang orang nya untuk keluar, dan ternyata semua itu adalah musuh dari organisasi Naga Phoenix,
"Halo Liana Tan, sudah lama kita Tidka bertemu setelah kau menghancurkan usahaku dan bisnisku, aku belum membuat pelajaran padamu dan organisasi hewan mu itu" ucap Seseorang
"Niang kau sudah Melawati batasmu karena cemburu buta tanpa menyelidiki dulu siapa aku dengan bos, kau menghianati, Naga Phoenix dengan orang rendah ini kau akan menyesal setelah ini dan ingat sampai keneraka pun aku tidak akan pernah memaafkan mu" ucap Liana marah
"Hahaha... Kau pikir aku peduli dengan ucapanmu yang sampah itu, yang kau tau aku harus membunuh mu agar aku bisa mendapatkan hati Lian Tan pria yang aku cintai" ucap Niang
"Hahahah kau hanya bermimpi dasar wanita rendah, aku tidak akan merestui hubungan nmu dengan Lian Tan kau Tidak pantas untuk nya, kau wanita iblis" ucap Liana
"Apa kau pikir dengan membunuh ku kau akan mendapatkan Lian, kau salah besar asal kau tau jika Lian Tan tau aku mati dia akan ikut mati bersamaku, karena apa... Karena hidupnya hanya untuk ku" ucap Liana da itu membuat Niang marah besar
"Kurang ajar kau wanita jalang kau harus mati di tanganku saat ini juga, ucap Niang lalu melempar serbuk yang di ketahui Liana. Ini bubuk pelemah.
karena kurang waspada membaut Liana menghirup sebuk itu, dan perlahan membuat Tubuh Liana melemas.
"Hahaha rasakan ini" ucap Niang lalu menyerang tanpa ampun...
Walau dalam keadaan lemah Liana terus berusaha melawan Niang dengan sisa kekuatannya,
Serangan demi serangan silih berganti dilalukan oleh Liana dan Niang, sedangkan ketua Black lion memandang mereka dengan senyum sinisnya.
"Dasar bodoh, kalian berdua akan mati malam ini" ucap nya dalam hati
Sedangkan di luar kelompok Dari moon star dan Lian Tan pun sudah sampai di lokasi Liana. Setelah Meraka
melacak keberadaan Liana mereka menemukan titik nya berada Disini dan benar saja, ia melihat motor Milik Liana.
"Bos, lihat ini motor ketua Liana" ucap Shu An
"Ayo cepat berpencar dan berhati hatilah" ucap Lian Tan
"Siap bos" ucap mereka semua
"Luo, Shu An Yo ikut aku" ucap Lian dan merka pun masuk dari pintu depan, saat mereka membuka pintu itu mereka sangat terkejut melihat Liana dalam keadaan luka parah dan tubuhnya penuh darah.
"Liana..!" seru Lian
"ketua ..!" seru Luo dan Shu An
Liana yang mendengar panggilan itu pun menoleh kearah mereka, saat Diana lengah tiba tiba tubuhnya sudah di Hujam dengan belati menusuk jantungnya
"Liana awas" teriak ketiganya yang shock tapi semua terlambat, Liana sudah ambruk karena tusukan itu.
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!