Tahun ini adalah tahun pertama Layla kuliah, jadi orang tua Layla sangat khawatir kalau Layla akan mengalami masalah yang sama seperti saat Layla masih di sekolah menengah atas dan menengah pertama.
Layla adalah seorang gadis yang sangat nakal dan suka berkelahi, orang tuanya sering diminta oleh guru untuk datang ke sekolah karena ulahnya. Oleh karena itu, kedua orang tua Layla memutuskan untuk menjodohkannya dengan seorang dosen di kampusnya. Secara kebetulan, dosen tersebut adalah anak dari teman dekat ayah Layla.
" Kamu akan papa jodohkan dengan anak teman papa! " ucap Albert yaitu ayah Layla. " tapi Pa ak- "
" Tidak ada tapi tapi?! kau harus menerima perjodohan ini Layla axelle jonshon! " ucap Albert sudah kehilangan kesabaran nya. Moana menghampiri Albert lalu menenangkannya. " Nak, kamu harus menerima perjodohan ini. ini semua demi kebaikan kamu! " ucap Moana lembut.
Layla tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan ayahnya sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Layla akhirnya menikah.
" Aku akan tidur di kamar sebelah, dan kamu akan tidur disini " ucap Felix dingin dan datar sembari menyerahkan kunci kamar untuk Layla. Layla menerima kunci tersebut lalu berjalan pergi.
" Tunggu! " langkah Layla terhenti ketika Felix menghentikan nya. " ada apa lagi?! " ucap Layla kesal. " Kemarikan ponsel mu! " ucap Felix mengulurkan lengannya untuk mengambil ponsel Layla, Layla langsung menjauhkan ponselnya.
" Apa apaan! tidak ya! " ucap Layla menyembunyikan ponselnya, Felix memutar matanya malas dia langsung mengambil paksa ponsel Layla. " Pergilah tidur! " ucap Felix dingin, Layla sangat kesal lalu berjalan pergi.
Setelah menikah Layla dan Felix tidur di kamar terpisah. Felix selalu menyita ponsel Layla saat malam karena dia tidak ingin Layla keluar dan bertengkar lagi. Layla sangat kesal tetapi tidak bisa berbuat apa-apa selain menggerutu tetapi Felix mengabaikannya.
Ketika pergi ke kampus. " Ikutlah bersamaku " Felix mengajak Layla untuk ikut. " Tidak perlu! aku tidak mau ada yang curiga nanti! " tetapi Layla menolak karena takut semua orang akan curiga dan akhirnya mereka berdua pergi dengan mobil yang berbeda.
Felix merupakan seorang dosen berusia 28 tahun, ia sangat terkenal karena ketampanannya dan banyak mahasiswi yang menyukainya, bukan hanya karena parasnya saja namun juga karena sikapnya yang dingin dan cara mengajarnya yang tegas membuat ia sangat ditakuti dan disegani.
Saat Felix sedang sibuk duduk di kantornya, tiba-tiba ada salah satu murid yang mengadu padanya bahwa Layla mencoba membolos. " Permisi pak! saya ingin melaporkan bahwa Layla ingin membolos! " Felix langsung menyuruh murid itu untuk membawa Layla dan sekarang hanya ada Layla dan Felix di kelas. "Duduklah!" ucap Felix sambil menunjuk kursi di depannya.
Layla pun langsung duduk di hadapan Felix, Felix menatap Layla tajam. Dia mencondongkan tubuh ke depan hingga Layla merasa terkulai di kursinya.
" Bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk disiplin? atau aku akan menjadikanmu seorang ibu dan tidak akan mengizinkanmu kuliah lagi!" kata Felix sambil menatapmu tajam.
" Memangnya bapak siapa yang bisa mengatur ku seenaknya! " ucap Layla tajam. Felix mengeraskan rahangnya, " Saya adalah suami mu! bersikap baiklah kepada suami mu sendiri! Layla Axelle jonshon!! " ucap Felix membentak.
Layla berdecak kesal, " Suami?! aku tidak akan menganggap anda suamiku!! " ucap Layla menggebrak meja di depannya. " Jaga sikap mu Layla! apakah kamu tidak di ajarkan sopan santun! " ucap Felix menaikkan nadanya.
" Jangan seenak nya, mengatai ku! " ucap Layla tajam. " oh ya? kalau begitu aku akan menuruti permainan ini " ucap Felix melangkah maju ke arah Layla.
" Kalau kau mencoba bolos! akan ku yakin kan kau akan mengandung benih ku! " ucap Felix menjepit Layla di kursinya, Layla menelan ludahnya kasar.
" Aku masih mau menikmati masa mudaku! wahai dosen galak! " ucap Layla mencoba melepaskan diri nya, tapi Felix menjepitnya dengan erat. " Menikmati masa muda katamu? tapi mengapa kau selalu membuat kerusuhan, hm? " Felix mendekat kan wajahnya lagi dan lagi.
" Menyingkir lah dariku! " ucap Layla mencoba mendorong Felix. " Malam nanti akan ku pastikan kau akan mengandung benih ku " ucap Felix melepaskan jepitannya dan bersandar di meja.
" Aku akan mengunci pintu ku rapat rapat!! " ucap Layla berdiri dari duduknya dan melangkah pergi, ketika dirinya hendak membuka pintu. dirinya di tarik oleh Felix.
" Kau kira kabur dariku semudah itu? " ucap Felix menggenggam tangan Layla dengan erat, Felix membuka dasinya lalu diikatkan di pergelangan tangan Layla.
" Kau tidak bisa berontak, sayang " ucap Felix tersenyum tipis, sedangkan Layla berusaha mencoba melepaskan ikatan tersebut, tetapi ikatannya sangat kuat sekali.
" Lepaskan aku!! kalau kau menyentuh ku, akan ku laporkan kepada papa! " ucap Layla tajam, Felix bersandar ke meja menikmati pemberontakan Layla.
" Mereka tidak akan percaya, kalau bukan aku yang melaporkan " ucap Felix menyilangkan tangannya lalu menatap lekat ke arah Layla.
Felix meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang. " Hallo tuan albert, anak anda membuat masalah lagi dan lagi " ucap Felix di telepon tersebut. Layla memperhatikan pembicaraan Felix.
" Baiklah, tuan Albert kalau kau memintaku untuk menghukumnya, aku akan menghukumnya dengan sedikit kasar " Lalu Felix mematikan telepon tersebut.
" Sayangnya ayah mu meminta ku untuk menghukum mu, dan aku sudah menyiapkan hukumannya " ucap Felix melangkah ke arah Layla sembari membuka kemeja nya.
" A-Apa yang kau lakukan! ini di kampus!! " ucap Layla mencoba melepaskan ikatannya lagi dan lagi, " Di kampus? tapi apabila di mansion kamu akan menerima hukumannya? " ucap Felix menyeringai.
" T-Tidak sama sekali! lepaskan ikatan ini!! " ucap Layla dengan marah, Felix menggeleng lalu mencengkram dagu Layla, alhasil Layla mendongak menatap Felix.
" Akan ku lepaskan, jika kau memohon seperti seekor anjing kecil " ucap Felix dengan tatapan tajam dan dinginnya, " Aku bukan seekor hewan! " bentak Layla dengan marah.
" Bukan hewan? tapi kau selalu membuat masalah layaknya seekor anjing kecil " ucap Felix melepaskan cengkraman nya. Tapi Felix meraih tangan Layla dan menjepit Layla di meja.
" Lihat lah, kau seperti tidak berdaya di bawahku " ucap Felix menyeringai senang. Layla tidak bisa berbuat apa apa karna dirinya tidak bisa bergerak.
" Ingatlah bahwa kita sudah menikah, meskipun hanya perjodohan kau harus mematuhi perintah ku " ucap Felix kembali dingin, kemudian Felix membuka ikatan lengan Layla.
" Pergilah, dan ingat selalu patuhi aturan ku " ucap Felix dingin, Layla segera beranjak dari meja tersebut dan berlalu pergi dengan kesal.
•••
" Felix brengsek! aku hampir dilecehkan olehnya! " ucap Layla dengan marah.
BRUKK!!
" Aduh! jalan tuh pake ma- " Layla terdiam sejenak ketika melihat seorang pria yang ditabraknya tadi wajahnya sangat tampan dan menawan.
" Maaf, aku tidak sengaja " ucap Pria itu membungkuk meminta maaf. " A-ah tidak apa " ucap Layla tersenyum manis, pria itu menatap senyum manis Layla.
" Kalo boleh tau siapa nama mu? " ucap Pria itu sembari mengulurkan lengannya, Sementara itu Felix menatap dari kejauhan dengan tatapan tajam dan dingin.
*
*
*
...^^^~BERSAMBUNG~^^^...
" A-ah aku Layla salam kenal " ucap Layla menerima uluran dari pria tersebut, pria itu tersenyum " Arion " ucap Arion dengan lembut.
" Nama yang menawan " ucap Layla dengan senyuman tipis nya, " Terima kasih, nama mu juga sangat indah " ucap Arion lembut.
" Sepulang kampus, mau makan malam? " Arion mengajak Layla untuk makan malam bersama nya, Layla terdiam sejenak lalu berkata " Baiklah " ucap Layla sembari tersenyum.
" Mau di jemput, atau kamu berangkat sendiri? " tanya Arion, " E-eum berangkat sendiri aja, kalo begitu aku ke kelas dulu karna sebentar lagi Dosen nya akan masuk, aku permisi " ucap Layla kemudian berlalu pergi dari hadapan Arion.
Arion melihat kepergian Layla dengan tersenyum tipis, " Ehem! " suara deheman itu membuat Arion terkejut ketika Arion menatapnya ternyata itu Felix.
" A-ah selamat sore Pak " salam Arion sembari membungkukkan badannya, Felix melihat datar ke arah Arion. " Pergilah masuk, jam sudah menunjukkan akan masuk " ucap Felix lalu berlalu.
*
*
*
Felix memasuki kelas yang dia ajari yaitu kelas sang istri, " Selamat pagi semua " ucap Felix dengan dingin. Semua anak kelas menyapa kecuali Layla hanya duduk tanpa memperhatikan Felix.
" Ehem! baiklah kita mulai pelajaran ini " ucap Felix memulai pelajarannya dengan tenang, Felix selalu mencuri pandang kepada sang istri meskipun Layla tidak mau menatapnya.
Layla berdiri, " Pak saya izin ke kamar mandi " Layla berjalan pergi sebelum mendapatkan izin dari Felix, Felix menatapi kepergian Layla dengan kesal.
" Pelajaran yang membosankan " ucap Layla dengan kesal sembari melangkah masuk ke kamar mandi, setelah masuk ke kamar mandi Layla membasuh muka nya dengan air, ketika Layla melihat ke cermin Layla terkejut.
" A-apa yang kau lakukan! " ucap Layla menjauh dari Felix, Felix mendekat ke arah Layla dan meraih pinggang ramping Layla dengan lembut.
Lalu Felix menghirup aroma khas dari sang istri, " Berhentilah bersikap kekanak kanakan sayang kau adalah istriku " ucap Felix dengan nada sedikit geram.
" Kau yang terlalu dewasa untuk di patuhi! " ucap Layla mendorong Felix menjauh lalu berlalu pergi, kembali menuju kelas.
" Kekanak kanakan " gumam Felix dengan dingin, lalu Felix melangkah masuk ke dalam kelas nya dan kembali memulai pelajarannya.
Waktu sudah habis semua kelas berjalan pulang, Layla bersiap pulang merapihkan semua bukunya, dan hendak pergi. " Kau akan makan malam dengannya? " tanya Felix yang sedari tadi sedang bersandar di meja.
" Dengannya siapa? " ucap Layla sembari memutar matanya kesal, " Jangan pura pura tidak tau Layla! " bentak Felix dengan nada yang agak tinggi.
" Dengan Arion maksudmu?! ya itu urusan aku sebaiknya kau jangan ikut campur " ucap Layla kemudian pergi dengan marah, Felix memutar matanya malas, akhirnya Felix beranjak pergi.
*
*
*
Setelah sampai di mansion milik Felix, Layla masuk ke dalam dan melangkah pergi ke kamarnya lalu mengganti pakaiannya. setelah itu Layla berjalan keluar menggunakan dress hitam di atas lutut dan make up tipis.
" Bi, apakah Felix belum pulang? " tanya Layla ke bibi emma, " Belum nyonya, bukannya selalu bareng nyonya? " tanya bi emma.
" Iya sih, tapi kok ga ada ya bi. mobilnya juga ga ada " ucap Layla, " Mungkin terlambat kali non " ucap bi emma. Layla mengangguk mengerti lalu melangkah pergi.
" Bas, anterin aku ke Restoran king " ucap Layla ketika sampai di mobil, " Tapi nyonya, Tuan Felix melarang anda untuk keluar " ucap Bastian dengan ragu.
" Aku tidak peduli, antarkan aku sekarang juga! " ucap Layla sedikit menaikkan nadanya, Bastian tidak bisa membantah kepada Layla, tetapi Bastian takut di hukum oleh sang tuan.
" Baiklah nyonya ayo biar saya antarkan " ucap Bastian menghela nafasnya panjang, " Gitu dong! " ucap Layla tersenyum riang.
Layla akhir nya di antarkan pergi ke Restoran king yang sudah di beri oleh Arion lewat ponsel.
Sesampainya di Restoran king Layla turun dan melangkah masuk, sementara Bastian menunggu di mobil.
Layla segera masuk ke Restoran king dan mencari keberadaan meja Arion dan akhirnya menemukan sosok Arion, " Maaf, aku telat ga? " tanya Layla yang langsung duduk sembari menyapa.
" Ah tidak tenang saja " ucap Arion tersenyum tipis, " Maaf kalau sudah menunggu lama, ada sedikit kendala " ucap Layla dengan lembut.
" Aku mengajak mu makan malam, apakah tidak ada yang marah? " tanya Arion mencoba memastikan, Layla terdiam sejenak kemudian berkata " Tidak, aman saja " ucap Layla dengan pelan.
Makanan disajikan di depan Arion dan Juga Layla, Lalu mereka memakannya sembari bercerita riang.
*
*
*
" Tuan, nyonya sudah pergi ke Restoran king di antar oleh Bastian dan pria yang dijumpai nya adalah Arion Swiss Belhot anak dari pengusaha yang bernama Arnold Poernomo " ucap Kenzo yaitu asisten Felix sekaligus sahabat kecilnya ini.
" Biarkan saja, percuma saja bila di bentak dia selalu saja membantah " ucap Felix yang duduk di kursi pribadinya sembari memejam kan matanya.
" Baiklah, kalau begitu saya izin mengalihkan pembicaraan. kau tau sekelompok Leonardo Dicaprio? " tanya Kenzo memastikan, Felix segera membuka matanya lalu menatap Kenzo dengan tajam, " Leonardo Dicaprio?, hm! saya kenal " jawab Felix kembali memejamkan matanya.
" Leonardo Dicaprio, menahan pengiriman senjata kita yang menuju ke Italia, salah satu anak suruhannya meminta untuk menghancurkan senjata kita menggunakan bom api " ucap Kenzo dengan santai.
Felix membuka matanya perlahan, " Brengsek! berani sekali mereka mengusik pengiriman senjata milikku, apakah kau sudah menangkap orangnya?! " ucap Felix sembari berdiri dari kursinya, dan langsung memakai jaket kulitnya.
" Sudah, dan anak suruhannya sudah di tangkap dan dikurung di markas kita yang berada di italia " ucap Kenzo menyerahkan tablet nya yang berisi foto foto bukti anak suruhannya di kurung.
" Besok malam aku pergi ke Italia, kau ikut bersamaku " ucap Felix lalu melangkah pergi, " Kau membiarkan istri mu tetap dengan Pria lain? " tanya Kenzo, Felix menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Kenzo. " Gadis nakal itu memang menyebalkan! " ucap Felix melangkah pergi.
*
*
*
Ketika Layla dengan fokus mengobrol dengan Arion, ponselnya berdering. Layla mengerutkan keningnya lalu segera mengambil ponselnya dan melihat nama panggilan tersebut. Layla segera mematikan ponselnya dengan kesal. Ya! orang yang menelepon Layla adalah Felix!
" Kenapa di matiin? aku gapapa kok kalau nunggu kamu ngangkat telepon itu " ucap Arion dengan lembut, Layla menggeleng " Itu tadi hanya nomor tak di kenal " ucap Layla mencoba mengalihkan pembicaraan nya.
Arion mengangguk sembari tersenyum manis, mereka berdua lalu melanjutkan pembicaraannya.
***
Sementara itu Felix yang sedang berada di Mansion, yang sudah menelepon Layla berkali kali tapi nihil teleponnya tidak di angkat sama sekali, Felix menggenggam erat ponselnya sampai retak " SIAL! Berani sekali gadis nakal itu! " bentak Felix dengan marah.
" KENZO! " Felix memangil Kenzo yang sedang berada di luar, Kenzo mendengar teriakan itu lalu segera melangkah masuk, " Ya, tuan? " ucap Felix datang dengan sigap.
" Siapkan mobil, kita pergi ke Restoran king! aku akan memberi pelajaran terhadap pria itu! " ucap Felix dengan amarah yang sudah meluap.
" Baik tuan, laksanakan! "
*
*
*
...~BERSAMBUNG~...
Diperjalanan menuju Restoran king, Felix kembali menelepon Layla menggunakan ponsel nya meskipun sedikit retak, " Sial! berani sekali dia mematikan setiap panggilan ku!!. " teriak Felix lalu membanting ponselnya.
Kenzo melihat ponsel Felix di lempar dan rusak, " Seperti nya kau harus membeli ponsel baru, " ucap Kenzo dengan santai.
" Belikan aku yang tahan banting!. " ucap Felix dengan marah, Kenzo mengangguk patuh. Lalu kembali fokus menyetir.
Sesampainya di Restoran king, Felix segera turun dari mobil dan di susul oleh Kenzo, Felix melangkah masuk dengan amarah yang sudah meluap.
Pelayan pelayan di sana melihat Felix dan mereka segera membungkuk hormat dengan gelisah, " Tuan Fe-, "
" Minggir! jangan menghalangi ku!. " bentak Felix dengan nada menaik, Felix terus melangkah menuju meja yang di tempati oleh sang istri. Felix menatap tajam Layla dan Arion yang sedang bercerita dan tertawa.
" Felix! Felix! kita selesaikan dengan cara baik baik!, " ucap Kenzo menghalangi Felix untuk melangkah lebih lanjut lagi, Felix menyingkirkan Kenzo. untungnya Kenzo masih bisa menahan dorongan tersebut.
Felix menarik lengan Layla dengan kasar, membuat gadis itu langsung mendongak dan terkejut. " P-Pak Felix?!. " ucap Arion terkejut.
" Kau! berani sekali mengajak istri orang pergi makan malam!, " ucap Felix meraih kerah Arion, Kenzo segera melepaskan mereka berdua.
Arion menatap ke arah Layla lalu kembali menatap Felix, " Istri?! apakah Layla adalah istri anda?!, " tanya Arion dengan gemetar.
" Ya! dan berani nya anda mendekati nya! kalau kau mencoba mendekati nya lagi, akan ku pastikan lengan mu akan terpi sah dari tu buh mu!!. " ucap Felix melangkah pergi sambil menarik Layla dengan kasar.
Semua orang yang berada di Restoran itu melihat ke arah Felix dan Layla, ketika Felix menatap tajam ke arah mereka, semua orang langsung menunduk ketakutan.
*
*
*
Felix menarik lengan Layla menuju mobil dan memaksa nya masuk, setelah Layla masuk Felix masuk ke dalam kemudi dan melajukan mobilnya dengan cepat.
" Siapa yang mengizinkan kau keluar dengan Pria lain, Huh?!, " ucap Felix sembari menggenggam erat setirnya.
" Anda siapa yang be-. "
" Aku suami mu Layla Axxele jonshon!!, " Bentak Felix sambil memukul setir nya dengan keras, Layla langsung terdiam gemetar.
" Kau harus di hukum kasar! tidak bisa lembut! karna kau terus membantah!, " Bentak Felix tanpa mengalihkan pandangan nya.
" Fel-. "
" Berhenti melontarkan kata kata kekanak kanakan mu itu!!. " ucap Felix dengan nada menaik. Layla terdiam sembari menggenggam lengannya sendiri.
Sesampainya di mansion, Felix segera keluar lalu kembali menarik Layla dengan kasar dan memasuki Mansion, mansion itu sudah kosong karna pelayan pelayan sudah kembali ke paviliun belakang untuk beristirahat.
Felix menarik Layla dengan kasar memasuki kamarnya, lalu menghempaskan tubuh Layla ke ranjang dengan kasar.
Felix mengunci pintu kamarnya lalu kembali menatap tajam Layla, " Berani kau, huh?! " bentak Felix kasar.
Felix melangkah mendekat ke arah Layla yang terbaring di ranjang, Felix membuka ikat pinggangnya dengan pelan.
Layla membelak tidak bisa bergerak sama sekali, Layla hendak beranjak dari ranjang tapi kali ini Felix langsung menjepit Layla di ranjang.
" Kali ini aku akan membuat mu menjadi seorang ibu!, " ucap Felix sedikit menyeringai. Felix meraih dagu Layla dengan kasar, alhasil Layla terpaksa menatap Felix.
" F-Felix a-aku. "
" Berhenti membantah!, " ucap Felix kembali menyesuaikan dirinya di atas Layla. Ketika Felix hendak menggempur Layla tiba tiba saja ponsel Layla berdering kencang.
Drttttt..
Drttttt..
Felix berdecak kesal segera Felix beranjak dari ranjang kemudian meraih ponsel milik Layla dengan kasar, melihat siapa itu dan ternyata itu adalah Arion.
Felix menggertakkan giginya marah, dan Felix menerima panggilan tersebut lalu menempelkan ponsel nya di telinganya.
" H-Hallo Layla?! apa kau baik baik saja?! Layla hallo?! Layla?!, " ucap Arion di dalam panggilan dengan gelisah.
Felix menatap tajam Layla yang sedang ketakutan, " Bangun! dan jawab panggilan ini, menggunakan speker!, " ucap Felix menyerahkan ponsel milik Layla kepadanya.
Layla segera beranjak lalu mengambil ponselnya dan berbicara, " Iya Arion, ini aku. " jawab Layla dengan sedu.
" Apa yang pak Felix lakukan kepadaku?!, " tanya Arion dengan khawatir, Layla menatap ke arah Felix.
Felix yang sedang menatapnya tajam, dan menyilangkan tangannya tanda tidak senang. " T-Tidak ada semua baik baik saja. " jawab Layla berusaha tenang.
" Huft.. aku senang kau baik baik saja, apakah kita bisa melakukan panggilan vidio?, " tanya Arion dengan lembut.
Felix sudah geram lalu dia meraih ponsel Layla dan menjawab, " Berhenti berhubungan dengan istri saya!! jika kau masih menghubungi nya, akan ku pastikan kau Ma ti di tanganku!, " bentak Felix kasar lalu mematikan panggilan tersebut.
" Arghh!! sial! kau akan ku kurung selama 2 hari Layla! tapi kalau makan akan kuberi!. " ucap Felix melangkah pergi.
" Felix! Felix! tidak jangan tinggalkan aku! ku mo-, " pintu itu sudah di tutup dengan kencang oleh Felix, Layla terduduk lemas dan menangis sesegukan.
*
*
*
" Felix?, kau yakin mengurung nyonya di dalam?. " tanya Kenzo yang sudah datang sambil membawa Laptop nya. " Ini adalah hukuman nya, kalau aku terburu buru menghamilinya akan sulit, " ucap Felix sembari memijat pelipisnya yang terasa sakit.
" Kita pergi esok malam?. " tanya Kenzo mengikuti Felix pergi ke ruangan pribadi nya, " Tentu saja! siapkan pesawat pribadi milik ku. " ucap Felix masuk ke dalam ruangan pribadi nya dan di susul oleh Kenzo.
" Bagaimana pengiriman nya apakah lancar?, " tanya Felix yang sudah duduk di tempatnya. " ya, semua pengiriman berjalan dengan lancar. " ucap Kenzo dengan santai.
" Lihatlah ini, " Kenzo menyerah kan Laptopnya yang berisi berita Bahwa Felix sudah mempunyai istri tapi istri nya memilih dengan pria lain?!
" Akun yang bernama axul879 mengupload berita ini sebagai tuduhan, " ucap Kenzo masih dengan santai.
" Hubungi orang itu dan beritahu segera hapus berita itu selama 2 jam, jika tidak nyawa nya akan melayang. " ucap Felix menghembuskan nafasnya panjang.
Kenzo mengangguk lalu segera mengotak atik Laptopnya, " Terkirim! dan langsung ada jawaban, " ucap Kenzo.
" Katakan, "
" Baiklah akan ku hapus Tuan, maafkan aku telah membuat berita itu. tolong jangan bunuh aku. " lanjut Kenzo menyeringai.
" Cek sekali lagi berita nya apakah benar atau hanya tipuan, " ucap Felix kesal. Kenzo segera menyerahkan laptopnya dan menampilkan bahwa akun itu sudah kosong. Felix mengangguk menyeringai.
" Izinkan aku ke kampus, bahwa selama 2 hari aku tidak akan masuk sebagai dosen, dan Layla izinkan dia juga. " perintah Felix kepada Kenzo. Kenzo mengangguk patuh dan segeran mengirim kan email kepada pihak kampus.
*
*
*
Layla berbaring telentang di Ranjang milik Felix dengan wajah yang terlihat bosan, " Ish! ponsel ku juga di sita!, " ucap Layla yang dengan keadaan berantakan.
" Felix!! kau sangat menyebalkan!, " teriak Layla dengan sengaja, tapi Layla baru sadar bahwa kamar ini diberitahukan kedap suara.
" Arghhh!! baj-. "
Ceklek..
Layla terdiam dan melihat ke arah pintu, pintu itu terbuka dan menampilkan sosok Bi emma yang sedang mengantar kan makanan.
" Malam nyonya, saya membawa kan makanan ke sukaan nyonya. " ucap Bi emma mendekat sambil tersenyum manis.
Layla mengendus aroma makanan tersebut dan segera beranjak dari ranjang lalu mendekati Emma.
" Aroma nya sangat wangi bi!!, " ucap Layla dengan antusias menunggu makanan itu, Bi emma tersenyum lalu memberikan makanan itu kepada Layla yang sudah terduduk.
Sementara itu Felix menatap Laptopnya yang Sedang mengawasi Layla menggunakan CCTV tersembunyi, Felix tersenyum tipis melihat tingkah laku Layla.
*
*
*
...~BERSAMBUNG~...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!