Saat ini Ayunda merasa sangat bahagia karena apa yang di katakan oleh dokter membuat dirinya bersemangat untuk hidup lagi
"Yallah terimakasih banyak karena telah mendengar kan doa doa ku aku akan memberi tahukan kepada suami ku pasti Erik bahagia mendengar Jika aku telah sembuh" ucap Ayunda saat dia telah di nyatakan sembuh oleh dokter
Supir pun Merasa bahagia karena nyonya sudah sembuh
"Pak terimakasih banyak ya sudah sabar mengantar jemput dan mendampingi saya ketika suami saya tidak bisa mengantarkan saya kemana mana"ucap Ayunda
"Iya nonya saya juga senang , pasti semua orang akan bahagia jika mengetahui nona sudah sembuh "
"Ya pak saya juga sangat senang dan yang terpenting suami ku pasti bahagia dia tidak akan menyalakan dirinya sendiri karena akibat kecelakaan ini"
"Iya nona benar "
"Aku sudah tidak sabar untuk memberitahu kan dia pak"
Sang supir pun hanya tersenyum dan dua jam perjalanan akhirnya mereka sampai juga di sebuah rumah mewah yang berada di kawasan Elit dengan desain modern dan berjejer beberapa mobil
Ayunda pun segera turun dari mobil dan dia masuk kedalam rumah secara diam diam
"Kemana semua kenapa rumah ini sangat sepi"ucap Ayunda yang sambil berkeliling di dalam rumah
Ayunda pun menuju ke lantai dua menggunakan tangga saat akan membuka pintu kamar terdengar suara suara yang membuat nya terduduk lemas Ayunda memilih untuk turun ke bawah dan memanggil sang supir
"Pak"
"Ada apa nona"
"Tolong rahasiakan kesembuhan saya pak"
"Ada apa non"
" Besok saya akan menceritakan kepada bapak"
"Baiklah non apa nona baik baik saja "ucap pak bakti
Di situ Ayunda tidak menjawab dia hanya terduduk lemas satu jam berlalu kini Ayunda masuk kembali kedalam rumah
suami dan adek Ayunda pun keluar dari kamar saat akan turun bersama terlihat dari tangga jika Ayunda sedang duduk di depan televisi
"Kamu jangan turun Dulu ada Ayunda"ucap Edwin
"Menyebal kan kapan dia mati sih "ucap adek Ayunda
"Kamu yang sabar"
Di situ adek Ayunda pun menghentak kan kedua kaki nya dan dia segera masuk kedalam kamar
Suami Ayunda pun segera turun menghampiri Ayunda
"Hai sayang" sapa Edwin kepada Ayunda
Di situ Ayunda pun tersenyum dan membalas sapaan Edwin
"Dari mana mas aku panggil panggil tidak keluar" ucap Ayunda
"Oh itu mas habis dari ruang kerja "
Disitu Ayunda tersenyum kemudian Edwin pun mengambil minum dua botol dari kulkas
"Ini minuman lah"
"Terimakasih"
"Sayang bagaimana kata dokter"
"Kata dokter aku harus rajin rajin melakukan terapi "
"Oh iya maafkan aku ya tidak bisa mengantarkan mu tadi "
"tidak Masalah mas aku mengerti maaf kan aku ya telah membuat mu repot "
"jangan berbicara seperti itu oh iya apa kamu sudah makan"tanya Edwin
"Belum "jawab Ayunda
"Aku buat kan mie ya"
"Iya tapi aku tunggu dikamar ya"
"Ya ayo aku antar"
Di situ Ayunda pun menganggukan kepala Ayunda dan Edwin pun segera menuju kekamar nya yang ada di lantai dua
"sayang aku buatkan mie dulu ya"
"iya" jawab Ayunda
Sete kepergian dari Edwin Ayunda di dalam kamar Ayunda menitikkan air mata
"Aku akan mengikuti permainan kalian lihat saja "ucap Ayunda
Di dalam kamar Ayunda pun segera mengganti pakaiannya setelah menunggu cukup lama akhirnya Ayunda memutuskan untuk menuju ke dapur
saat sesampainya di dapur terlihat sang suami sedang bermesraan dengan adik Ayunda
"Kak datang kapan" tanya fika yang saat ini sedang berada di samping Edwin sambil memeluk lengan Edwin
"Tadi, kan aku buta jadi aku tidak bisa melihat jam"jawab Ayunda sambil tersenyum
"Oh maaf kan aku kan ,oh iya apa kakak mau makan "
"kamu tidak perlu minta maaf bukan kah kenyataan aku buta Fika" jawab Ayunda sambil tersenyum
Kemudian adek Ayunda pun berjalan dan menulis sesuatu di kertas dan di tunjukkan kepada Edwin
"Kamu kasi racun aja biar dia Segera meninggal" ucap Fika di dalam kertas
"kamu tunggu dulu kita harus merencanakan dengan rapi aku tidak ingin gagal lagi apa kamu lupa kecelakaan kemarin saja dia bisa selamat jadi kota harus pikirkan matang-matang "
"Aku sudah tidak sabar jika kamu tidak mau mencampur kan makanan wanita ini dengan racun biarkan aku yang mencampur racun"ucap Fika
Deg di situ Ayunda sangat kaget setelah membaca kertas yang telah mereka tulis di sebuah buku ternyata suaminya sudah merencanakan pembunuhan untuk nya dan kali ini dia sedang dalam bahaya
"Jangan gila kamu aku tidak mau ya"jawab Edwin lagi
"Aku tidak peduli"
"Jika kamu melakukan itu aku tidak akan ikut campur dan kamu tanggung sendiri akibatnya "
"Ah sialan kamu selalu saja membela wanita ini apa kamu sudah mencintai nya ha"
"Kamu berbicara apa sih "
"Jangan bohong kamu "
Disitu Ayunda berpura pura tidak mengetahui apapun dari mereka berdua hingga akhirnya Edwin pun meletakkan mie yang telah dia masak di meja makan kemudian dia menghampiri Ayunda
"Sayang makan lah mie nya ada di hadapan mu aku mau membersihkan diri dulu ya dari pagi aku belum mandi " ucap Edwin dengan lembut
"Iya "
Disitu Ayunda terlihat ragu tentu saja hal itu membuat Edwin dan Fika saling pandang
"Ada apa"
"Tidak ini Masih panas"
"Oh apa mau aku suapin"
"Tidak usah terimakasih pergi lah untuk mandi mas"
"iya"
Lagi lagi Ayunda harus melihat pemandangan yang sangat menjijikan di situ suami dan Adek nya saling melepaskan pakaian dan berjalan menuju ke kamar mandi yanga DA di lantai bawah
Di situ Ayunda menahan emosi dan berusaha Agar tidak menangis dan Hingga akhirnya Ayunda pun membuang mie yang telah di buatkan oleh Edwin di closed kamar mandi pembantu
Setelah selesai Ayunda duduk kembali seakan akan dia telah memakan
Setelah selesia Ayunda memilih untuk Duduk di ruang keluarga sambil menunggu kembali apa yang akan di lakukan oleh adek dan suami nya
saat ini di dalam kamar mandi sambil bercinta Fika tidak terima atas sikap Edwin kepada Ayunda
"Kenapa kamu menghalangi aku untuk membunuh wanita itu apa kamu Benar benar mencintai nya ha kata kan mas"
"Bukan begitu kita harus mencari waktu yang tepat sayang "
"Atau kamu bahagia melihat aku di perlakukan seperti pembantu di rumah ini"
"Fika jangan menyalakan Ayunda kamu sendiri yang ingin tinggal di sini bukan tetapi kenapa kamu menyalah kan Ayunda "
"Oh jadi gitu kamu Mulai memberikan perhatian lebih terhadap nya"
"Kecil kan suara mu Fika aku takut jika Ayunda mendengar nya "
"aku tidak peduli "
"sayang kamu jangan keras kepala jika tidak ingin rencana kita gagal semuanya "
Edwin pun membisikkan Sesuatu Kepada Fika dan tentu saja tidak setuju dan mereka melanjutkan percintaan mereka berdua
"ah ah ah mas Tempo nya lebih kamu percepat mas ini sungguh Nikmat "racau fika
Mendengar permintaan dari Fika tentu saja Edwin pun dengan senang hati melakukan nya
"Tubuh mu membuat aku candu sayang padahal baru beberapa jam lalu kita melakukan tetapi aku menginginkan mu lagi"ucap Edwin
Satu jam berlalu Ayunda yang sudah mulai bosan pun kini dia memilih untuk masuk kedalam kamar dan menangis sejadi jadinya dan dia pun tertidur sedangkan Edwin saat ini setelah bercinta dia masuk kamar tanpa memiliki rasa bersalah sama sekali
Malam hari Ayunda pun telah bersiap siap untuk beristirahat dia tidur seperti biasa dengan Edwin walaupun sebenarnya dia merasa sangat jijik dengan Edwin
Keesokan paginya nya Ayunda mencoba beraktivitas seperti biasanya walaupun sebenarnya tadi malam diri nya tidak bisa tidur dengan nyenyak
Edwin pun juga terlihat sudah rapi dia menghampiri sang istri yang sedang duduk di balkon kamar
“pagi sayank”
“pagi mas”
“apa kamu mau aku masakan sesuatu”
“tidak usah mas ,mas mau pergi ya “
“iya aku mau ke kantor tidka mungkin kan aku berdiam diri saja di ruma tidak mengecek perusaahan kita “
“iya mas yasudah kamu pergi saja aku akan di rumah saja di temani oleh bibik”
“bibik hari ini datang kan”
“iya bibik jari ini sudah masuk seperti biasanya”
“oh”
“yaudah ayo kita turun ke bawah”
Merek berdua pun keluar dari kamar dan turun kebawa
“mau aku buatkan susu”
“tidak usah mas kamu langsung berangkat saja”
“iya “
Tiba tiba saja fika datang dengan penampilan yang sangat seksi
“pagi semua”
“pagi dek “ jawab Ayunda berusaha biasa saja
Saat ini posisi fika dan Edwin saling berciuman
“kak aku mau pergi dulu ya “
“mau kemana”
“ada urusan dengan teman ku “ jawab fika sambil menggelayut di lengan edwin
“oh yaudah kamu hati hati “
“aku numpang sama kak edwin ya soalnya mobil ku masuk di bengkel “
“yaudah terserah kamu saja “
“yaudah sayank aku pergi dulu ya “ucap Edwin sambil mencium kening Ayunda
“ya kalian berdua hati hati ya “
“iya kak” jawab fika
Mereka berdua seger meninggalkan kediaman rumah ayunda setelah mendengar kepergian kedua orang tersebut ayunda menangis sejadi jadinya
“sesakit ini ternyata Yaallah apa salah ku sama fika dan edwin apa salah ku” ucap Ayunda sambil membuang semua barang barang yang ada di dalam rumah suara pecahan pecahan terdengar oleh sang supir dan penjaga rumah yang berada di luar
“pak itu suara apa”ucap penjaga rumah
“nona ayunda” ucap sang supir
Kemudian keduanya pun berlari masuk kedalam rumah di dalam rumah sudah terlihat sangat berantakan
“nona nona kenapa “
“pak apa bapak tidak mengetahui perbuatan edwin dan fika “tanya Ayunda
“tidak nona kan saya selalu sama nona “jawab pak bakti
Di situ ayunda semakin menangis sejadi jadinya tiba tiba saja penjaga rumah yang bernama pak bagus pun angkat bicara
“maaf pak bakti nyonya ayunda sebenarnya saya dan mbok darmi pernah melihat tuan dan adek nyonya sedang bermesraan di kolam renang bahkan mbok darmi pulang pun atas perintah tuan nyonya si mbok di ancam tidak boleh berbicara apa apa sama nyonya tuan belum tahu jika saya juga mengetahui perselingkuhan tuan dengan adek nyonya sekali lagi saya minta maaf nyonya “
“tunggu bagus jadi maksud kamu tuan edwin dan nona Fika selingkuh”tanya pak bakti
“iya pak “
“astaga nona apa nona butuh bantuan “
“pak saya akan menghubungi asisten dan pengacara saya untuk membahas akan hal ini saya akan memastikan mereka berdua benar di perusahan atau kemana”
“iya nyonya “
Tak lama terdengar suara bell dan penjaga rumah pun segera berjalan menuju ke depan untuk membuka kan gerbang tak lama penjaga rumah pun masuk kembali bersama mbok darmi
“nyonya nyonya kenapa ya allah”
“mbok “ ucap Ayunda kemudian dia segera memeluk tubuh mbok darmi
“nyonya kenapa”
“mbok “
“nona ayunda sesudah mengetahui semuanya mbok “ucap pak bakti
“ya allah non maafkan mbok non mbok tidak bisa berbuat apa pa non sekali lagi maaf kan mbok non”
“iya mbok “
“jadi nona sudah bisa melihat lagi”
“iya mbok “
“sudah nona jangan menangis “
Ayunda pun segera menghapus air matanya dan si mbok pun segera mengobati luka yang ada di tangan ayunda sedangkan pak bakti dan pak bagus segera membersihkan barang barang yang telah di hancurkan oleh ayunda setelah semuanya beres dan luka ayunda sudah di bersihkan ayunda langsung mengubungi asisten dan pengacara
“hallo anton apa suami ku ada di situ “tanya ayunda
“tidak nyonya sudah beberapa hari ini tuan Edwin sudah tidak pernah kekantor”jawab asisten Ayunda yang bernama anton di seberang sana
“oh yaudah apa kamu bisa kerumah ku sekarang hubungi paman Bakhtiar juga "ucap Ayunda
“baik nyonya”
Panggilan pun berakhir dan ayunda pun bergegas ke kamar nya sedangkan para pegawai Ayunda yang ada di rumah kembali melakukan aktifitasnya ayunda segera bersiap siap sebelum anton datang
satu jam berlalu kini Anton datang bersama dengan Baktiar dia merupakan pengacara keluarga ayunda
“mau ketemu nyonya ayunda”ucap anton saat akan masuk kedalam rumah ayunda
“silakan sudah di tunggu oleh nyonya”
Mobil yang di tumpangi anton dan Baktiar pun masuk kedalam rumah sesampainya di dalam rumah anton dan Baktiar segera turun dari mobil dan masuk kedalam rumah
“nyonya ayunda ada” tanya anton kepada mbok darmi
“ada tuan silakan masuk sudah di tunggu sebentar saya panggilkan”
“terimakasih “
“mbok masih setia ya dengan keluarga tuan damanik”
“tentu saja tuan Baktiar saya permisi dulu ya tuan “
‘”silakan mbok”
Mbok darmi pun segera naik kelantai atas untuk memanggil ayunda sesampainya di depan kamar ayunda si mbok mengetuk pintu
“tok tok tok permisi non “
“ya mbok “
“tamunya sudah datang “
Ayunda pun seger membuka pintu kamar miliknya kini dia kembali menjadi ayunda yang cantik dan berwibawa seperti dulu
“non terlihat sangat cantik”
“terimakasih mbok ,mbok tolong panggilkan pak bagus dan pak bakti”
“baik nyonya “
Kini ayunda pun turun bersama dengan mbok darmi dan dia segera berjalan menuju ke ruang tamu
“hati hati nyonya “
“maaf anton dan tuan Baktiar saya mengganggu aktifitas kalian berdua “
“tidak sama sekali”
“kamu terlihat masih sangat keren anton dan tuan Baktiar sama masih seperti biasanya”ucap ayunda
Dan kedua orang tersebut pun kaget mendengar perkataan ayunda
“tunggu apa nyonya sudah bisa melihat”
“apa kamu tidak senang anton”
“maaf bukan begitu nyonya saya sangat senang akhirnya anda bisa melihat juga setelah dua tahun lebih “
“aku hanya bercanda anton”
“selamat nyonya muda aku yakin anda memanggil kami berdua kesini pasti ada kaitannya dengan suami benalu anda bukan” ucap baktiar yang telah mengenal keluarga damanik cukup lama
Di situ Ayunda tersenyum dan sedikit mendongak kan kepala dia berusaha menahan air matanya melihat apa yang telah dia alami dua hari ini
“katakan ada apa “
“paman dan anton edwin belum mengetahui jika aku sudah bisa melihat dan ternyata selama aku buta edwin dan fika sudah berbuat gila dan aku melihatnya sendiri “ucap ayunda yang tidak bisa lagi membendung air matanya lagi
“bahkan penyebab ke butaaan ini juga ulah mereka berdua apa salah ku anton paman sehingga orang terdekat ku bisa menusuk ku seperti ini”
Kedua orang itu sangat syok mendengar cerita dari ayunda bagaimana bisa edwin dan fika berbuat seperti itu
Tak membutuhkan waktu lama akhirnya anton pun menghubungi semua para direksi
“nyonya semua para direksi sudah perjalan menuju ke kantor tuan baktiar”
“yaudah ayo bik pak tolong jaga rumah dan jaga rahasia ini”
“aman nyonya semoga semuanya berjalan dengan lancar”
“amin bik”
Merek semua pun segera meninggalkan kediaman ayunda dan menuju kantor pengacara Ayunda setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya mereka sampai juga kantor tuan baktiar sesampainya di kantor baktiar mereka semua segera masuk kedalam ruangan meeting
“selamat siang semua tuan tuan” ucap ayunda
“nyonya ayunda “
“iya tuan hasan “
“syukurlah jika nyonya ayunda sudah bisa melihat “
“iya akhirnya “
Ayunda pun tersenyum mendengar kan perkataan semua pemegang saham Akhirnya mereka semua pun memulai meeting dan menyusun rencana untuk menjebloskan edwin kedalam penjara Setelah cukup lama dirasa semuanya sudah cukup mereka semua pun memutuskan untuk kembali
“ayunda ingat jika ada apa apa segera hubungi om “ucap Baktiar yang merasa khawatir kepada Ayunda
“iya om”
“anton kamu juga harus siaga Jiak mendapatkan panggilan dari Ayunda kamu harus siaga "
“siap tuan “
“om Ayunda minta tolong ya hal ini jangan sampai tahu dengan papa aku tidak mau papa jadi kepikiran”
“iya kamu tenang aja ingat jika ada apa apa kamu harus segera menghubungi aku “
“iya om”
“anton kamu kembalilah kekantor siapa tahu mereka berdua sudah berada di kantor”
“baik nyonya hati hati ya nyonya "
“iya Anton"
Ayunda pun pergi meninggalkan kantor pak baktiar bersama dengan pak Baktiar di dalam perjalanan ayunda banyak termenung dan menangis pak bakti hanya diam saja
Sedangkan di tempat yang berbeda kini edwin dan Fika sedang berada di sebuah vila yang sangat mewah
“apa kamu suka dengan villa ini sayank”
“ini untuk aku kak”
“iya tentu aja untuk kamu “
“terimakasih kak”
“sama sama jadi kalau kita mau bertemu berdua tidak usah pusing tempat lagi “ucap Edwin
“iya kak terimakasih banyak ya kak”
“sama sama tapi”
“tapi apa “tanya fika
“ini tidak ada yang gratis “ucap edwin kemudian menggendong tubuh fika kedalam kamar
“dengan senang hati”
Fika pun segera di letakan di tempat tidur oleh edwin disana edwin pun segera melepaskan pakaian fika satu persatu mereka berdua pun bercinta
Malam hari sekitar pukul delapan malam fika baru saja terbangun setelah melayani edwin
“ha sudah jam delapan malas aku untuk balik”
“ada apa sayank”
“sudah jam delapan kita malam ini gak usah pulang ya “
“iya biar aku hubungi ayunda”
“kenapa harus mengabari Ayunda lagi ayunda lagi”
“sayank ingat kita masih membutuhkan harta dia “
“menyebalkan”
Edwin pun tersenyum kemudian dia segera menghubungi ayunda
“hallo sayank”
“hallo mas”
“aku hari ini gak bisa pulang
“memangnya kenapa mas”
“mas harus mengecek proyek yang ada di luar kota “
“oh yaudah mas hati hati ya”
“iya kamu jangan lupa makan ya “
“iya mas”
“di rumah ada mbok kan”
“iya ada mas”
“yaudah jangan tidur malam malam”
“iya mas”
Panggilan pun berakhir dan edwin pun mendekat kearah fika sedangkan fika tak lama mengirimkan pesan kepada ayunda
Sedangkan di dalam kamar ayunda pun menangis dia merasa hidupnya sangat bodoh
“apa salah ku sama kalian berdua “ucap ayunda
sambil melihat foto pernikahan dengan keluarga besarnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!