NovelToon NovelToon

ANTAGONIST

Antagonis VS Protagonis?

WARNING!!⚠️

Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!

STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy Reading Guyss ❤️

...----------------...

..."Berjuanglah selagi kau mampu dan Berhentilah di saat kau sudah merasa lelah"~...

...🍁🍁🍁...

PLAK.....

Suara tamparan itu terdengar sangat jelas di dalam ruangan yang gelap itu,

Terlihat seorang gadis dengan baju yang sudah basah kuyup bahkan sudah sangat berantakan sedang meringkuk sambil memegangi pipinya yang bengkak dan sudut bibir nya yang sobek hingga mengeluarkan bercak darah segar

"A-ampun kak Vio,hiks a-aku minta maaf" ucap gadis itu sambil menangis sesegukan. Ia benar-benar takut akan amukan gadis yang ada di hadapan nya itu.

"Apa? Ampun? Ck! enak aja lo kalo ngomong, ini akibat nya kalo lo berani ngelawan gue dan juga sepupu gue!!" serkas gadis yang di panggil Vio itu

"Heh! Makanya kalo gak mau di Bully tuh jangan cari masalah! lama-lama lo makin ngelunjak aja ya!!" ucap seorang perempuan orang yang ada disamping vio

"T- tapi aku salah apa sama kalian?,aku kan gak pernah cari masalah sama kalian... hiks hiks" tanya gadis itu sambil menatap kedua wanita yang di depan nya ini dengan ke adaan tubuh yang menggigil. Antara takut dan juga dingin

"Gak pernah nyari masalah? Terus saat lo rebut Avin dari gue tuh artinya apa kalo gak nyari masalah hah?!" Bentak Gadis yang ada di samping Vio sembari bersedakap dada

"Tapi kan k-kak Arvin pacar aku kak!" bela gadis itu yang ber Name Tag Rhena dengan mata sayu nya

"Hey bitch! Lo tuh cuma pacar nya, beda dengan Alice yang udah jadi tunangan nya!!" Semprot Viola dengan pandangan datar khas nya

S.kak.mat.

Hal itu lah yang di rasakan oleh Rhena saat ini. Karena Memang benar apa yang di ucapkan oleh Viola barusan, Rhena Hanyalah sebatas pacar bagi Arvin, berbeda dengan Alice yang sudah resmi menjadi tunangan nya yang sudah di akui oleh Publik maupun

keluarganya

Kringg....

Kringg....

Suara bel pertanda istirahat akhirnya mampu menghentikan aksi gila kedua gadis itu.

"Ck kali ini lo selamat karna jam pelajaran udah selesai, dan inget jangan coba-coba buat ngadu ini sama siapa-siapa atau lo akan gua bikin masuk rumah sakit lagi paham!!!" peringat Alice lalu pergi dari ruangan itu dan segera di ikuti oleh Viola di belakang nya

“awas aja kalo lo berani ngadu yang enggak enggak. Lo bakalan habis di tangan gue!’ Ancam Viola sebelum benar benar pergi meninggalkan Rhena yang mengigil ketakutan di dalam gudang Sekolah yang gelap itu.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

"Alice!! Vio!!!" Teriak seseorang yang menggema di koridor sekolah dari arah belakang mereka

"Astaga... iya bu, kami disini!!!" jawab Alice dan Vio serempak

"Kalian!!! Kemana saja kalian selama Tiga jam pelajaran saya hah?! Izin ke toilet tapi sampai jam pelajaran berakhir kalian belum balik-balik juga!!" marah seorang wanita paruh baya dengan badan besar tapi Masih terlihat cantik itu

"Ibu guru yang cantik, saya tuh dari tadi bolos tau. lagian saya tuh dah bosen denger ceramah ibu mulu di kelas ,emang nya ibu gak capek apa ngoceh-ngoceh terus" jawab Alice tanpa memperdulikan wajah gurunya yang sudah memerah lantaran menahan amarah di buatnya

"Kamu!!!" pekik Guru itu tertahan

"Arvin!!" teriak Alice saat melihat seseorang yang sedang berjalan menuju arah kantin

"Ibu! ibu ceramah nya di pending dulu ya bu, saya mau ketemu sama calon masa depan soalnya, dada ibu cantik" ucap Alice lalu langsung berlari mengejar orang yang di panggil nya tadi

"Alice!!" panggil guru itu yang sama sekali tidak di dengarkan oleh Alice yang berlari mengejar sosok pemuda

"Heh! Vio, mau kemana kamu hah!!" cegah guru itu yang melihat Vio berjalan dengan mengendap-endap se akan hendak kabur juga darinya

"Hehe ibu, itu bu saya mau ke kamar mandi bu soalnya~"

"Gada kamar mandi kamar mandi sekarang kamu ikut ibu ke BK" ucap guru itu memotong ucapan Viola

"Tapi kan bu~"

"Gak ada tapi-tapi an ayo buruan"ucap guru itu sambil menggiring Vio ke Ruang BK

“Lagian kok betah banget ada di kamar Mandi. Udah Tiga jam di kamar mandi masih mau balik lagi. Ada Khodam nya apa di dalem sana” Omel guru itu sembari terus menarik telinga Viola sampai ke ruang BK

...****...

"Avin! Avin!, Kamu kenapa sih? dari tadi Aku panggil-panggil kok gak nyaut" Tanya Alice sesaat setelah duduk tepat di samping Arvin yang sama sekali tidak menoleh ke arah nya

"Vin! Avin!, Kamu budek ya? Vin!!" Panggil Alice sembari mengguncang ringan lengan Arvin yang kini berdecak kesal ke arah nya

"Ck apaan sih, lo ganggu orang mau makan aja" jawaban ketus yang terlontar dari mulut Arvin

"Yee abisnya Kamu dari tadi tuh aku panggil-panggil juga malah gak nyaut" kesal Alice

"Vin, ntar temenin aku ya ke-"

"Rhena!!" Potong Arvin yang lebih memilih mengubah atensinya kepada seorang gadis yang baru masuk ke dalam kantin

"Eh- I iya k-ka arvin kenapa?" tanya Rhena gugup saat sudah ada di depan Arvin dan melihat tatapan tajam dari perempuan yang ada di sebelah Pemuda yang memanggil nya barusan

"Duduk sini aja, ntar aku beliin makanan" Ucap Arvin sembari tersenyum simpul dan dengan nada lembut nya

"Eh? gak usah kak aku duduk sama temen-temen aku aja"Tolak Rhena sembari tersenyum hangat

"Jangan dong, udah duduk aja di sini" Ucap Arvin dan segera menarik lembut lengan Rhena agar segera duduk di samping nya

"Udah lah avin kalo dia gak mau, ya gak usah di paksa" ketus Alice yang tidak suka akan keberadaan Rhena terutama sikap manis Arvin yang di tujukan untuk Rhena

"Lo diem, kalo lo gak suka sama keberadaan Rhena, mending lo pergi dari sini paham!" ketus Arvin lalu segera pergi untuk memesankan makanan untuk Rhena

"Sialan tuh cowok!, ini tuh gara gara lo tau gak!! awas aja lo nanti" Geram Alice dan langsung berlari pergi meninggalkan Rhena yang menunduk ketakutan dan meremat jari-jari nya

"Aku bersikap baik aja selalu salah, gimana lagi kalo aku yang berbuat jahat" Gumam Rhena seraya menunduk dengan sedih

...🍁🍁🍁...

Setelah Pulang sekolah kini Alice masuk ke dalam kamarnya, Mansion sepi peninggalan dari Mendiang Sang ibunda. Hanya ada dirinya beserta Bi Inah sang pembantu rumah tangga yang sudah mengasuh nya sejak kecil. Di tambah lagi dengan Bi Inah yang hanya hidup sebatang kara di dunia ini, membuat Bi inah begitu menyayangi Alice selayak nya putri kandung nya sendiri.

"Terkadang gue mikir, buat apa gue ngejar-ngejar cowo yang sama sekali gak pernah lirik gue? apalagi dengan status nya yang udah jelas bahwa ia Tunangan gue sendiri. Tapi apa? dia malah lebih lirik perempuan lain di bandingkan tunangannya" Cerca Alice sembari menatap nanar ke arah langit-langit kamarnya

"Apa udah saatnya gue nyerah? apa udah saatnya gue mundur? tapi.... Bagaimana dengan permintaan terakhir bunda? jujur Sampai detik ini gue belum bisa ngilangin perasaan gue sama 'dia', tapi atas paksaan ini, ke adaan gue malah terjebak di situasi yang rumit seperti ini" Ucap Alice yang terdengar sangat Frustrasi, dan gadis itu segera duduk sembari mengacak ngacak rambut nya dengan kesal

"Tuhan...... Kapan ini semua berakhir?" Gumam nya sembari menatap ke arah teras kamarnya yang menampakkan langit cerah

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu yang berhasil membuyarkan seluruh lamunan Alice

"Non. Non ada di dalem kan?" panggil seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Bi Inah dari luar pintu kamar Alice

"Iya Bi" jawab Alice sekenanya

"Maaf non ganggu waktunya. Itu teh di luar ada tamu, mau ketemu sama Non" ucap Bi Inah dengan sopan

"Siapa Bi?" tanya Alice sembari membuka pintu kamar nya

"Eumm itu Non, 'dia' dateng lagi" Ucap Bi Inah yang membuat raut wajah Alice berubah menjadi datar seketika.

Laka Or Luka?

WARNING!!⚠️

Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!

STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy Reading Guyss ❤️

...----------------...

"Ayah? lelaki yang sering kali mereka sebut dengan sebutan sang Hiro. Tapi tidak dengan Ayah ku, Ayah? Dia merupakan lelaki pertama yang membuat aku tak lagi percaya akan kata setia"~ Alice Deonandra

🍁🍁🍁

"Sedang apa anda di sini?" tanya Alice yang baru saja turun dari kamar nya

"Princes, kenapa kamu nanya begitu? Ayah kesini tentu ingin bertemu dengan kamu nak. Ayah rindu sama kamu sayang" ucap seorang laki-laki paruh baya yang baru bangun dari duduk nya di singgel sofa yang ada di ruang tamu itu

"Heh! rindu?” Tanya Alice yang terkesan mengejek

“Ck ck. Anda cuma rindu sama Saya kalau sudah puas sama yang lain? iya gitu kan?" Tanya Alice santai sambil memutar bola matanya malas

"Sayang gak gitu, dengerin Penjelasan Ayah dulu" ucap Reno. Ayah Alice

"Apa yang harus saya dengar? Tidak ada yang harus saya dengar kan tuan!" ucap Alice dengan intonasi suara yang lebih tinggi dari sebelumnya

"Alice turunkan nada bicara mu, dimana sopan santun mu hah?!" tanya Reno geram

"Sopan santun? saya tidak mempunyai sopan santun tuan, Kenapa anda menanyakan itu kepada saya?, anda jangan menanyakan sopan santun kepada saya karna orang tua saya tidak pernah mengajarkan itu semua terhadap saya! anda paham!?" Jawab Alice dengan tenang tapi mampu membuat secuil rasa penyesalan di hati Reno

"Sudah lah tuan, anda tidak perlu repot-repot menemui saya kembali, anggap saja saya sudah mati dan anda hanya memiliki satu Puteri dan satu istri" Ucap Alice dan berlalu pergi menaiki setiap anak tangga untuk masuk ke dalam kamarnya

"Alice!! Terserah kamu! Saya kesini cuma mau bilang kalo mulai minggu depan saya dan 'mereka' akan pindah kesini! Kita akan tinggal bersama! kamu paham!" ucap Reno sebelum Alice benar-benar berlalu pergi dari pandangan nya

****

Sementara di dalam kamar gadis itu, kamar yang semula terlihat rapi, kini berubah menjadi sangat lah berantakan dengan berbagai macam barang yang sudah berserakan di lantai, dan tak lupa dengan beberapa beling yang berceceran di sana

Prang....

Bukh....

Prang...

"Akhh....” Pekik Alice setelah puas melempar semua barang barang yang ada di sekitar nya

“Sial!! Sial!! Sial!!!!" teriak Alice sembari terus melemparkan semua barang-barang yang ada di kamar nya itu

"Kenapa? Kenapa hidup gue gini banget!, ini semua gara-gara ada Mereka!, sebelum Mereka dateng ke hidup gue, keluarga gue aman-aman aja! gue juga hidup bahagia! ini semua gara gara Mereka! awas aja Kalian!, gue gak akan biarin Kalian hidup tenang selama di sini!" murka Alice dengan wajah datar beserta senyum miring khas nya

Drtt...

Drtt....

Getaran headphone miliknya membuat semua lamunan nya buyar, wajah yang awal nya menunjukan raut wajah marah, kini terganti menjadi jengkel.

"Ck siapa sih ganggu orang aja" gerutu Alice sebal, namun gadois itu tetap mengambil handphone nya yang ada di atas nakas

"Arvin? Ngapain dia nelfon gue Sore-sore gini?" gumam Alice saat melihat nama yang tertera di dalam layar handphone nya

"Ahh bodo amat lah, yang penting mahluk luar angkasa gua ada kabar. Jarang jarang kan?" Gumam Alice dan langsung mengangkat telfon dari Arvin

...Arvin angkasa👽🛸...

It's calling...

"Halo, Avin. tumben kamu nelfon aku Sore-sore gini, ada apa?" Tanya Alice To the points.

Suaranya memang terdengar lembut, namun ekspresi wajah nya terlihat sangat jengkel dan malas.

"Nyokap gue pengen ketemu lo, gue jemput sekarang" jawab Arvin sekena nya

"Oke, akku siap siap dulu ya~"

Belum sempat Alice menyelesaikan kalimat nya, namun dengan tega nya Arvin langsung memutuskan sambungan telepon itu secara sepihak.

"Heh selalu saja seperti ini" ucap Alice sambil tersenyum miris

“Kalau bukan karena wasiat Bunda, gue gak akan sudi juga buat jadi tunangan lo” Gumam Alice dengan geram.

****

Dan setelah sedikit melalui Drama dengan Arvin, akhirnya disini lah sekarang Alice berada. Di kediaman keluarga Arkasa, keluarga Arvin tepatnya.

"Alice!! Ayo makan yang banyak sayang! mama udah masak banyak loh" ucap Lastri. Mama Arvin

"Mama, Alice tuh beneran udah kenyang. Tadi mama ngambilin nya banyak banget jadi Alice ke kenyangan" rengek Alice pada Lastri yang terlihat sangat menggemaskan di mata mereka - terkecuali Arvin yang merasa jengkel sekarang.

Alice dan mama arvin memang sangat lah dekat, mereka sudah seperti ibu dan anak kandung, Alice sendiri sudah kenal dengan keluarga Arvin sedari kecil, karena mama Arvin adalah sahabat dekat dari sang ibunda

"Gak mau tau! Pokok nya Alice harus makan yang banyak titik!!" ucap Lastri

"Pahh!!" rengek Alice yang berpindah kepada Hendri. Papa dari Arvin

"Udah mah, kasian Alice. Nanti dia pingsan karna kekenyangan lagi" lerai Hendri yang melihat kelakuan istrinya dan 'calon menantunya

"Dasar! Emang cocok kalian jadi menantu dan mertua udah couple deh pokok nya" ucap Lastri sinis.

Tidak. Lastri sama sekali tidak marah melihat kedekatan antara suami dan anak sahabat nya itu, lastri justru merasa sangat senang saat melihat Alice yang tertawa bahagia saat ada di dekat mereka.

"Hihi mamah bisa aja deh” Ucap Alice yang tersenyum lembut

“Emm Mah, udah malem aja nih, padahal tadi pas kesini masih sore. Alice pulang dulu ya udah malem nih" ucap Alice sambil melihat jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangan nya

"Gak nginep aja?" Tanya Hendri yang menghentikan acara makan nya

"Nggak ah pah, kan besok sekolah" jawab Alice yang di angguki oleh Hendri

"Yaudah, Arvin sekarang kamu harus anterin Alice pulang ke rumahnya sana" timpal Lastri

"Iya mah" jawab Arvin pasrah dan langsung pergi keluar terlebih dahulu tanpa menunggu Alice yang masih berpamitan

"Alice pulang dulu yah mah! pah!, Bye" pamit Alice sembari melambai lambaikan tangan nya

"Daah, hati-hati" jawab Lastri sembari ikut melambaikan tangannya

****

Di perjalanan pulang, lebih tepatnya di mobil Arvin.

Hening... hanya ada keheningan di antara dua remaja itu, hingga ada sebuah suara yang menghancurkan suasana canggung yang sama sekali tidak nyaman sedari tadi

"Avin" panggil Alice untuk memecah keheningan yang ada panggilan nya hanya di tanggapi oleh gumaman tak jelas

"Avin kenapa harus pacaran sama Rhena" tanya Alice lirih takut menyinggung perasaan Arvin tanpa memikirkan 'perasaannya sendiri

"Bukan urusan lo" tukas Arvin dengan jengkel

"Tapi kan aku tunangan Avin" jawab Alice tak senang

Ckitt...

Bunyi decitan ban mobil dengan aspal yang bertubrukan karena di rem secara tiba tiba, sangat mengekjutkan bagi Alice yang tidak siap

Dukh

"Auu" ringis Alice karna kepalanya terbentur dashboard mobil akibat Arvin yang mengerem secara tiba-tiba

"Avin kenapa gak hati hati~" keluh Alice

"Lo bisa diem gak sih!! Gue cape! Kenapa lo harus bahas itu-itu terus! Ini hidup gue jadi stop ngurusin kehidupan gue paham!!" Bentak Arvin

"Tapi kan aku~"

"Turun!!"

"Hah?" Alice menatap Arvin tidak mengerti

"Gue minta lo turun sekarang juga! karna gue mau Jemput Rhena dan makan malam bersama!!" Tekan Arvin tanpa melihat ke arah Alice

"Tapi ini di mana avin?, aku gak tau ini tuh daerah mana. Nanti kalo aku kenapa napa gimana?" tanya Alice yang merasa jengkel akibat perlakuan Arvin

"Gak peduli!, sekarang cepat turun!!" Desak Arvin

"Huft oke, aku turun sekarang, hati-hati" ucap Alice yang mengalah, lalu dengan segera ia turun dari mobil Arvin dengan berat hati dan langkah yang gugup, karena tempat ini begitu gelap dan sunyi

"Selalu saja begini, di tinggal tengah jalan cuma buat nemuin 'sang pujaan" ucap Alice lirih, sembari tersenyum miris sambil menatap mobil Arvin yang melesat jauh tak meninggalkan jejak

"Dulu aja dia selalu baik ke gue, manja ke gue. lah sekarang? natap aja kaya ogah, biasanya kalo gue udan ngomong pake aku-kamu pasti Arvin makin manjain gue tapi sekarang... heh udah lah" ucap nya sambil berjalan untuk mencari tumpangan agar bisa keluar dari jalan yang teramat gelap ini

Alice berjalan sambil melamun di tengah jalan yang sepi ini hingga tanpa dia sadari ada sebuah kendaraan yang melaju ugal ugalan dengan kacang dari arah belakang Alice hingga ahirnya

BRAK

BRUK

DUAKH

"Sakit dan...... Gelap"~

Kalimat terakhir Alice sebelum akhirnya tak sadarkan diri dengan darah yang membasahi tubuhnya

PRANG

“Hati hati Mah” ucap Hendri saat melihat sang istri tidak sengaja menjatuhkan piring hingga pecah belah

“Perasaan Mama kok ga enak ya pah?” Gumam Lastri yang memegang dadanya yang terasa tidak nyaman

“Mungkin Mama kecapean. Udah ayo istirahat dulu” Ajak Hendri kepada sang istri

"kayak ada sesuatu pah" ucap Lastri lagi

"gak ada apa apa mah, usah ayo masuk kamar aja. Kita istirahat, pasti mama juga kecapean banget setelah nyiapin semua buat nyambut dan makan malam bareng Alice" ucap Hendri yang terus berusaha positif

"bener juga" jawab Lastri yanh berusaha untuk menenangkan pikiran dan hati nya yang terasa sangat tidak enak sekarang.

Tidak adakah yang Peduli?

WARNING!!⚠️

Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!

STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy Reading Guyss ❤️

...----------------...

"Kapan 'dia akan peduli? Apa aku harus mati terlebih dahulu untuk mendapatkan perhatiannya?" ~Alice

...🍁🍁🍁...

Di Sebuah rumah sakit kini terbaring lemah seorang gadis Cantik dengan bulu mata lentik nya yang terlihat indah itu.

Dan perlahan, Mata indah yang berwarna biru safir itu pun mulai terbuka, dengan bulu mata indah itu mulai mengerjap secara perlahan untuk menyesuaikan netra nya dengan sinar cahaya lampu yang masuk kedalam Indra penglihatan nya itu

"Udah bangun?" ucap seorang Pemuda yang baru masuk ke dalam ruangan serba putih itu

"Hgh? siapa lo? Dan.... ini? gue kenapa bisa ada di sini?" tanya gadis itu dengan perasaan yang penuh kebingungan

"Oh kenalin nama gue Felix" ucap Pemuda tadi sembari menyodorkan tangan nya

"Gue Alice" jawab perempuan itu yang merupakan Alice, sembari menerima jabatan tangan dari pemuda yang bernama Felix itu walaupun sebenarnya ia masih merasa bingung dan asing terhadap orang di hadapannya itu.

"Oh iya, sorry ya. Gara-gara gue lo jadi masuk rumah sakit kaya gini" ucap Felix sesaat sesudah menarik kursi dan duduk di samping brankar Alice dengan nada suara yang sedikit kikuk karena merasa bersalah

"Gara-gara lo?" beo Alice bingung

"Iya. jadi tuh, waktu itu lo jalan sendirian di jalan yang gelap itu, mana lagi lo jalannya di tengah jalan nya banget lagi, terus waktu itu gue lagi balapan eh tiba-tiba ada lo, karna gue gak sempet ngelak jadinya gue nabrak lo deh" jelas Felix panjang lebar

"Oh gitu ya, eh tapi lo gak papa kan?" tanya Alice yang membuat kedua alis Felix terangkat

"Hahaha lo aneh ya, ngapain nanyain keadaan orang lain? liat tuh keadaan lo sendiri yang penuh perban" jawan Felix dengan tawa renyah nya

"Ck dasar!, makanya janagn ugal ugalan" Decak Alice dengan sebal

" Eh btw, udah berapa lama gue gak sadarkan diri?" tanya Alice dengan penasaran

"Udah tiga hari" jawab Felix dengan santainya

"WHAT!! tiga hari? Gila!! Gue harus pulang ntar mereka nyariin gue lagi!!" ucap Alice seraya turun dari brankar nya tapi di tahan oleh Felix

"Udah di sini aja, lo belum pulih" Ucap Felix yang berusaha mencegah Alice

"Lo gila!? Ntar gw di cariin kalo gak pulang!" Panik Alice

"Siapa yang mau nyariin lo?" tanya Felix dengan nada suara yang terdengar aneh?

"Maksud lo apa?" tanya Alice bingung

"Udah deh Lice, lo gak usah ngehibur diri lo sendiri gitu" jawab Felix sembari bersedakap dada

"Maksud lo apa sih Felix?! gue gak ngerti! lagian lo gak usah sok tau akan krehidupan gue de!" serkas Alice yang merasa sebal dengan sikap Felix yang menurutnya sok tau tentang kehidupan nya

"lo bilang ada yang nyariin lo? Siapa hem?" tanya Felix selembut mungkin sambil menaik turunkan alis nya

"Waktu lo kecelakaan, Hp lo gue ambil buat ngubungin keluarga lo atau temen lo, disitu ada kontak yang lo beri nama My Daddy, gue hubungin dia tapi telfon nya selalu aja di tolak, "Jeda Felix mengantungkan Cerita nya

"terus gue nyoba buat hubungin orang yang bernama Arvin Angkasa, gue nge hubungin dia karna gue kira dia salah satu temen lo. tapi kaya nya gue salah, saat dia ngangkat telfon nya dan gue ngasi tau kalo lo kecelakaan dia malah bilang gini 'lo gak usah nge drama lagi cuma buat gangguin gue sama Rhena Drama Lo itu Murahan.' terus sambungan nya di matiin sama dia" jelas Felix Sembari mengikuti ucapan Arvin beberapa hari yang lalu, yang mampu membuat Ailce langsung bungkam di buat nya

"Udah, mending lo istirahat aja dulu, gue mau keluar bentar buat panggil suster biar siapin makanan buat lo , inget jangan kabur awas aja lo" ancam Felix lalu keluar dari ruangan itu

"Hah, emang ya gue itu gak penting dan gak ada gunanya di dalam hidup mereka" Gumam Alice sambil tersenyum kecil, entah apa maksudnya dari senyum nya itu. Entah senyum senang, atau justru senyum miris?

🍁🍁🍁🍁

Sementara di suatu tempat, kini terdapat keluarga kecil yang kelihatannya sangat bahagia. Ketiga orang berbeda usia itu terlihat sebagai keluarga cemara yang sangat lah Harmonis.

"Pa, papa nanti kita jalan-jalan ke taman ya? temenin aku" ucap seorang wanita muda yang bergelayut Manja di lengan pria paruh baya yang ia panggil sebagai Papa

"Iya sayang, nanti ajak mama kamu juga" balas sang Ayah sembari mengelus sayang rambut Puteri nya.

"Mending sekarang kamu cepat-cepat pergi ke sekolah aja sayang, nanti telat" saran seorang wanita paruh baya yang baru saja datang dan membawakan tas sekolah Puteri nya

"Iya mah" jawab nya dan mengambil tas nya itu

"Pah mah, aku berangkat dulu. daah" pamit nya dan segera berlalu pergi ke luar dari rumah nya itu

"Mas, apa rencana kamu masih akan tetap di lanjutkan?" tanya sang istri kepada suaminya

"Iya sayang, kasian dia selalu sendirian. kalo rencana aku tetap di lanjutin nanti dia gak akan kesepian lagi dan juga ada teman nya" ucap sang suami dengan senyum manis nya

"Aku ikut apa kata kamu aja" jawab sang istri yang juga ikut tersenyum, senyum yang jika di perhatikan lebih lama lagi terlihat seperti sebuah senyum misterius

"bagus lah kalau kamu setuju. Dan tolong anggap putri ku sebagai putri mu juga" pinta Reno tanpa menyadari perubahan raut wajah dari lawan nya

"Iyya mas" jawab sang istri dengan patuh, dan dengan cepat pula ekspresi wajah nya berubah menjadi manis kembali

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!