Keluarga pak Darmawan memiliki seorang anak putri cantik bagaikan bak bidadari, namun keduanya bertolak belakang hanya saja Anak pertama lebih cantik, dan memukau di kalangan lelaki luar. Sedangkan Anak kedua, ia lebih penurut, pakaian nya sopan, dan memiliki paras cantik seperti Kakaknya.
Pak Darmawan masih memiliki istri yang tiada tandingnya tetapi istri pak dermawan begitu mirip dengan Rania Kurnia Sari, anak yang tidak pembangkang selalu mengikuti arahan orangtua. Beda cerita dengan Luna Maya, meskipun keduanya memiliki wajah yang cantik, tapi Luna tak memiliki akhlak yang baik untuk dicontohkan. Setiap hari, pak dermawan selalu memberikan nasehat yang baik untuk kedua putrinya, namun siapa sangka dibalik Luna yang tak memperdulikan omongan oranglain selalu menyahut apa yang disampaikan kedua orangtuanya.
Sebab saat itulah, Luna semakin membenci bapaknya sendiri ia lebih memilih untuk pulang malam daripada harus berada dirumah mendengar curhatan atau ceramah dari bapaknya.
"Bapak sama Rania sama aja, Luna pusing pak! Lagi lagi bapak selalu nasihat yang gak penting dari bapak, Luna capek pak, lagian Rania juga seperti itu jika berhadapan dengan bapak"ulas Luna ia mendobrak pintu kamarnya cukup keras, lalu pergi mengambil tas.
"Kamu kalau di nasehatin itu di dengar, adik kamu tidak pernah menyahut apa yang bapak sampaikan. Luna kamu mau kemana? Bapak belum siap ngomongnya, Luna tunggu nak," ucapnya yang serak akibat batuk kering yang selalu kumat kumatan.
Sang istri mendengar jika suara suaminya tengah memanggil Luna. Ia meninggalkan dahulu masakannya dan mematikan kompor tersebut. Firasat istrinya tidak enak, padahal Luna dari kecil tak pernah diajarkan seperti kebanyakan orang, ia selalu diajarkan tentang agama juga akhlak yang baik. Tapi semenjak ada Rania, bapaknya selalu membela adiknya yang membuat Luna tidak betah dirumah.
Sang istri menuju keluar, jika suaminya tengah terjatuh dan memegangi dada yang sesak. Istri bingung, dan meminta bantuan siapa. Namun, saat itulah Rania pulang membawa oleh oleh untuk orangtuanya. Ia kaget ternyata bapaknya sudah pingsan, lagi lagi bapaknya pasti berhubungan dengan kakaknya.
Rania memanggil nama bapaknya berulang ulang, ia menangisi kesedihan bapaknya yang sudah tua. Ditambah penyakit dari bapaknya yang terkadang kambuh dan membuat bapaknya tak bisa mengerakan tubuhnya.
Rania begitu sayang terhadap bapaknya, walaupun dirinya yang selalu dibenci oleh kakaknya tetapi ia lebih sayang kepada orangtuanya. Rania membawa orangtuanya ke RS terdekat, ia takut jika bapaknya kini semakin parah dan tak bisa terobati. Sang ibu memeluk Rania, ia tak menyangka jika Rania begitu sayang terhadap orangtuanya beda dengan Luna yang mementingkan urusan nya sendiri.
"Yaa Allah nak, ibu Sampek kaget. Bapak terjatuh saat bertengkar berusaha menasihati kakak kamu, tapi kakak kamu malah keluar sambil membawa tas, ibu gak bisa jaga supaya tidak pergi sendirian. Maafkan ibu nak," ujar ibunya yang tengah memeluk Rania dengan pelukan erat. Hatinya rapuh mendengar jika saudaranya membuat ulah.
"Iya Bu, ibu tidak salah. Mungkin ini karena gara gara Rania. Bapak lebih menyayangi Rania daripada kak Luna. Doakan semoga bapak cepat sembuh, Rania sayang kalian"imbuh Rania ia memeluk dan menenangkan hati ibunya tak mau diantara mereka sakit karena menyikapi ulah anaknya.
Tak ada oranglain menginginkan anaknya dari rahimnya sendiri berprilaku tidak baik. Apalagi anak di zaman sekarang pasti berprilaku sangat minim dan cara menyampaikan terlalu pasif. Kita sebagai orangtua harus mendorong memberikan arahan, semangat, dan tindakan yang baik. Jadilah anak itu sebagai cerminan dari orangtua dan jadilah anak yang membanggakan kedua orangtuanya.
Rania berserta ibunya Fatimah menunggu diluar, sedangkan bapaknya sedang diperiksa oleh dokter apakah ada suatu gejala penyakitnya atau tidak. Fatimah yang tergores hatinya melihat anak perempuannya memiliki watak yang tidak baik. Namun, Fatimah tak boleh menyesali takdir yang Allah berikan kepadanya. Rania yang memiliki sikap penyabar, dan ia tak mau ibunya melakukan sesuatu masalah yang membuat dirinya menjadi stress hingga memikirkan beban keluarganya.
Disisi lain, Luna yang tidak tahu arah jalan kemana! Rasanya ia ingin bunuh diri tapi ia takut ancaman di akhirat disana. Saat dirinya mencoba melangkah kaki namun Langsung ditangkap oleh seorang lelaki yang membuat siapa saja terpanah.
Dapatkah Pemuda tersebut mengenali Luna, teman kencan pada saat mereka sekolah dibangku yang sama?
Pemuda tersebut tampak marah dan berhasil meraih tangan Luna. Siapa sih yang gak terkejut melihat sosok Aska yang rupawan, siapa saja akan menarik perhatian banyak wanita lain kecuali Luna yang menatap seolah tak berkedip.
Pemuda itu melepaskan genggaman tangannya, namun ia seperti kenal dengan wanita yang sekarang ada dihadapannya. Sontak Luna hanya kagum dan ia masih menatapnya secara baik,sorotan mata pria tersebut membuat dirinya menjadi jatuh cinta pandangan pertama.
Awalnya keduanya berpikir, tak lama mereka mengingat sebuah kejadian yang tidak terukir lama. Namun, Luna mengingat lagi kejadian tersebut sampai tak terasa Luna mengecup bibir merona milik Aska.
Cup
Satu kecupan membuat wajah Luna semakin besar, ternyata pemuda tersebut sangat mengingat kejadian tersebut di bangku SMA. Tak lama, mereka berdua akhirnya jalan jalan sambil menghibur diri.
"Maafkan aku ya Luna, selama ini aku menghilang terus dari kamu. Pastinya aku bakal kangen saat kita masih menginjak diusia SMA, kamu tetap cantik menurutku Luna, ayo kita jalan jalan"ucapnya yang menghibur Luna sebagai pasangan kekasih yang bermadu asmara.
"Tentu saja baby ku engkau lah yang kucintai dan ku rindukan. Tapi kita mau jalan jalan kemana!"
"Bebas, ini kan hari paling indah buat kita sayang. Tentunya diriku juga rindu dengan kehadiran dirimu"ucapnya yang gemulai, padahal sejatinya ia tidak begitu mencintai Luna.
Meskipun terkenal playboy ia juga masih mau menerima Luna, walaupun Aska pernah ketahuan berjalan dengan wanita lain. Usai membandingkan dengan dirinya yang terkenal playboy.
Sementara itu Luna masih bersenang senang dengan kekasihnya, namun siapa sangka takdir tidak ada yang tahu. Dermawan orangtuanya Rania dinyatakan meninggal dunia akibat pembuluh darahnya bocor. Seketika itu juga Rania dan ibunya sontak kaget dan tidak mungkin suaminya pergi begitu saja.
Istrinya hanya histeris mendengar kabar jika bapak dermawan dinyatakan meninggal dunia. Nasib orang tidak ada yang tahu, Rania berusaha menenangkan pikiran ibunya yang terus menerus menyebut panggilan suaminya. Entah kenapa, ini semuanya terjadi dengan tiba tiba. Tapi ibunya yang mulai berprasangka buruk jika penyebab kematian bapaknya melalui Luna.
"Hiks,,ini ga boleh terjadi! Kenapa bapak meninggalkan kami. Bapak ga sayang lagi sama ibu, bapak bangunlah pak,"imbuh istrinya yang terus tak berhenti menangis disebabkan dirinya harus kehilangan seorang suami yang ia cintai.
"Sudah Bu, jangan meratapi kepergian bapak. Rania juga sedih karena bapak telah dipanggil Allah, Bu jangan sedih lagi Rania akan selalu menemani ibu hingga akhir tua, ikhlaskan kepergian bapak, mungkin ini jalan yang terbaik untuk bapak, kita coba memperbaiki kesalahan yang Bu, jangan meratapi seperti itu, Rania juga sakit batinnya"jawab Rania yang berusaha menenangkan pikiran nya agar tidak tertuju selalu merenungi nasib seorang.
Tak ada pepatah lagi yang keluar dari ucapan ibunya hanya deraian buliran airmata yang menetes dan membasahi pipinya. Rania yang sebagai seorang anak akan selalu menemani ibunya sampai akhir tua, ia tak ingin orang tersayangnya pergi tanpa harus bercerita kenapa dengan semuanya. Mungkinkah bapak kepikiran tentang Luna, merupakan saudara Rania yang prilakunya tidak terpuji.
Mereka hanya duduk dan menangis karena sebuah seorang Bapak Dermawan kini menghembus nafas terakhir dikarenakan ada suatu penyakit yang menyebabkan dirinya tak bertahap untuk hidup bertahan lama. Sosok Rania yang Bapak Dermawan sayangi kini harus mengikhlaskan kepergian Bapaknya.
Terharu hanya mengucapkan kalimat istighfar, sedangkan ibunya tidak cukup untuk ikhlas dirinya terkelabuih dengan bisikan yang membuat ia semakin terpikirkan dengan suaminya.
Jenazah Bapak Dermawan lalu dipulangkan kerumahnya untuk segera di mandikan, di sholat kan, di kuburkan. Tak ada yang mengerti apa arti kehidupan tapi sebagai manusia kita harus mengetahui siapa yang sudah ditetapkan itulah takdir. Takdir seseorang tak ada yang mengetahui, maka yakinlah dan berusaha memperbaiki diri yang lebih baik.
Setiap bernyawa akan mati, itulah sudah ketetapan Allah untuk bagi orang orang yang selalu mengingat kematian. Rania yang tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk ibunya. Ia begitu terpukul dengan melihat bapaknya yang sudah tidak bangun dari tidurnya, padahal ia juga belum membahagiakan bapak ibunya. Rania dan ibunya lalu turun, sampailah mereka kerumah tersebut. Banyak orang warga sekampungnya pada berdatangan untuk menyaksikan dan melayat jenazah Pak Dermawan.
Bapak Dermawan terkenal orang yang baik, ramah lingkungan, dan senang membantu. Bapak Dermawan juga terkenal suka sedekah dan taat agama. Semenjak itulah mereka heran mengapa pak Dermawan meninggal secara tiba tiba. Banyak dari warga sekampung jika kini Rania bersama ibunya, lalu dimanakah Luna yang tidak tahu jika bapaknya meninggal dunia.
Menjadi permasalahan dan menjadi bahan ghibah para lingkungan kampung Kenanga tersebut. Pak RW yang setiap hari selalu bercakap langsung dengan Pak Dermawan tidak menyangka jika beliau meninggal secepat itu.
Nasib seorang tiada yang mengetahui alangkah baiknya kita saling mendoakan agar Bapak Dermawan ditempatkan disisi tempat yang lebih baik. Rania dan ibunya duduk sambil menunggu kehadiran Luna yang tak kunjung tak pulang. Apakah Luna melupakan orangtuanya yang sudah berusaha mendidik, mengajarkan kebaikan, lantas ia tak datang sekedar untuk menghadiri bapaknya agar sampai ke kuburan.
Rania yang berusaha menelpon saudaranya pun tidak diangkat, ia kecewa bagaimana bisa Luna yang sebagai anak pertama tidak mengangkat telepon dari adiknya. Apa yang membuat Luna seperti itu, dan mengapa Luna lebih cuek terhadap keluarganya.
"Bagaimana nak, apakah kakak kamu mengangkat telepon mu. kalau tidak biarkan aja nak, pasti kakak kamu tidak perduli dengan kehadiran terakhir untuk bapak. Ibu menyesal telah melahirkan anak seperti Luna, ibu bangga dengan kedatangan kamu karena telah menemani ibu."ucapnya ia memeluk tak ingin jauh dari anaknya.
"Bu, mungkin kak Luna masih marah dengan sikapnya. Bu jangan berprasangka buruk dulu ya, kita tidak boleh berbuat buruk kepada orang lain walaupun ia adalah saudara kita, bisa jadi kak Luna ingin menenangkan pikiran tanpa melibatkan kita Bu,"imbuh Rania ia tidak mau memperburuk keadaan yang sedang tidak baik saja.
Rania tetap tenang walaupun hatinya menangis, ia tahu betapa kehilangan orangtua yang ia cintai kini ia belum bisa memberi kebahagian untuk bapaknya sendiri. Rania juga tahu seorang ibu juga butuh sandaran, tetapi Rania siap untuk menemani ibunya sampai akhir tua.
"kak Luna, kakak kemana! kita sedang berduka kak, pulanglah kak, apakah kak Luna tak memberi kesempatan untuk memaafkan kesalahan bapak, kak Luna dimana sekarang"gumamnya dalam hati selepas airmata jatuh mengenai pipinya.
Banyak diantara ibu ibu kampung Kenanga pada menghadiri pelayatan dirumah kediaman Bu Fatimah. Sangat rapuh telah kehilangan seorang suami yang Fatimah cintai, tetapi tiba tiba saja Allah memanggilnya yang membuat Fatimah belum siap untuk menerimanya.
Mereka juga ada yang mencibir dengan tidak kehadiran Luna pada saat bapaknya meninggal dunia yang menyebabkan menjadi bahan gosip para ibu ibu sekampung kenanga.
"Yaa Allah Luna, kemana aja anak itu. Cantik cantik kok ga menghadiri acara meninggal bapaknya, emang anak durhaka Luna".
"Tadi pagi loh njeng kalau Luna itu sedang bawa tas, kan suka begitu kalau Luna anaknya ga bisa dipercaya. Beda dengan Rania yang anaknya penurut, pintar lagi".
"Ih jangan ketularan senasib dengan anak kita ya Bu, Enang sih kabarnya jika mereka tengah ribut karena Luna tidak mau menerima nasihat dari bapaknya, itu aneh dan Luna itu kayaknya ga suka diberi contoh yang baik, Yaudah lah Bu, urusi diri masing masing Bu".
Hati Rania melongo betapa terkejutnya jika saudaranya menjadi bahan pembicaraan ibu ibu setempat. Yang lebih parahnya, kondisi tersebut sangat duka melihat ibunya saja ia harus bisa bersabar dan menerima apa yang keluar dari ucapan ibunya.
"Yaa Allah maafkanlah saudaraku, jika engkau mendengar doaku dalam ucapanku. Ampunilah kesalahan saudaraku, supaya saudaraku secepatnya diberikan hidayah. Yaa Allah ampunilah bapakku jika kesalahan bapakku pernah berkata kasar kepada oranglain, yaa Allah engkau yang maha tahu, berikan tempat yang baik untuk bapakku di sisimu yang selalu mengharapkan surga. Aamiin"tangis pilu Rania ia tak berkata hanya berdoa didalam hati yang sungguh sakit atas penghinaan para mereka yang tidak tahu maksud hati engkau lah yang mengetahui suara hati manusia.
Selepas airmata jatuh, jenazah saatnya di kuburkan semua tangis mulai pecah. Fatimah tak bisa berkata apa lagi hanya kalimat yang membuatnya tak mau berpisah dengan suaminya. Tetapi Rania terus menerus mengingatkan jika kita juga akan di kembalikan kepada Allah jika kita terus mengingat Allah.
Para pelayat yang lainya sangat terpukul, Fatimah yang selalu bersama dengan almarhum Dermawan tak pernah lepas, seperti perangko yang tak pernah lepas dari pasangannya. Tetapi Fatimah diuji dengan sebuah cobaan untuk mengikhlaskan perlahan lahan agar dirinya bersabar dalam menghadapi kenyataan hidupnya.
Saling menasehati dalam kebenaran itu harus, tapi yang namanya manusia juga pernah berbuat kesalahan yang membuat dirinya harus dibenahi agar tak mengulangi kesalahan yang sama.
Tidak seperti Luna ia bisa hidup bebas bersama seorang kekasih yang ia anggap sebagai pacar. Tetapi Luna telah menghilangkan rasa untuk tak mengingat lagi keluarganya, apalagi seorang Bapak yang selalu menyinggung perasaan Luna sehingga mengakibatkan Luna yang tak perduli dengan tanggapan bapaknya. Luna yang sudah lupa tentang keluarganya, ia lebih memilih untuk pergi bersama pacar yang selama ia tunggu di bangku SMA.
Enjoy dan santai,ia yang tak biasa meminum obat terlarang dan tuak yang dihabiskan bersama Aska. Kehidupan Luna terlalu bebas, ia terlalu liar dan mengenali orang orang luar tanpa harus mengenali sikap dan perilaku mereka. cuek kan luna yang tak bisa ia lupakan, ia bisa bersantai dan bersuka ria dengan Aska yang merupakan idaman di lubuk hatinya.
Hatinya penuh asmara yang menggelapkan mata, sehingga terperdaya dengan hawa nafsu yang sesaat. Ia menghabiskan 5 botol minuman Anggur merah yang membuat ia kehilangan kesadaran. Fungsi di otaknya sudah bual hanya untuk menghabiskan rasa yang membuat dirinya pusing selama di rumah.
"Bagaimana harimu senang sayang, minumlah sesuka hati! Oh ya, hari ini adalah hari yang spesial untuk kita,"ucap manis Aska ia yang sengaja membuat Luna semakin hancur.
"Iya sayang, hari ini sangat senang. Kenapa ga minum sayang"jawab Luna yang mabuk kebanyakan minum lalu pingsan.
Sengaja Aska melakukan Aksinya, ia yang sudah lama ingin melihat aksi Luna ketika dirinya yang hancur berkeping keping. Aska yang tidak ingin menjadikan Luna sebagai kekasihnya,ia yang sengaja menyuruh oranglain untuk tidur bersama Luna bukan Aska untuk Luna.
Apakah Luna akan mengetahui jika dirinya tengah hamil, dan mengapa Aska tak menyukai Luna. Lalu siapakah wanita yang menyukai Aska?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!