"PERGI DARI SINI KAU PENCURI, DASAR ANAK PEMBAWA SIAL, SEHARUSNYA AKU TAK MENAMPUNG MU DISINI!! Ucap wanita paru baya itu Dengan wajah tajam dan sorot mata yang melotot.
"hikss aku tak memiliki apapun Bu, tolong jangan usir aku Bu, aku mohon Bu hikss aku tak mencuri perhiasan ibu, ku mohon jangan usir aku Bu hikss.
"DASAR PENCURI SIALAN, KAU MASIH MENGELAK, HA!!, SUDAH JELAS JELAS GELANG KU ADA DI KAMAR TIDUR INI SIALAN, JANGAN MEMBUAT AKU MURKA DAN AKU TAK SUDI MENAMPUNG ANAK PANTI ASUHAN SEPERTI MU!!
"Hikss, aku tak mencuri, tolong jangan usir aku, aku tak memiliki apapun lagi Bu, hanya panti asuhan ini rumah ku hikss ucap gadis itu dengan wajah penuh permohonan.
Tapi seakan Permohonan nya diabaikan begitu saja, dia malah memilih mengusir gadis itu tanpa mau meminta penjelas nya. Dan selama tinggal disana banyak luka yang didapatkan nya, banyak hal hal yang menyakitkan lainnya yang disimpan nya sendiri.
"Baiklah aku akan pergi, tapi aku bersumpah bukan aku yang mencuri perhiasan ibu, siapa pun yang memfitnah ku suatu hari akan menerima karma nya dan merasakan apa yang aku rasakan, terima kasih sudah menampung ku di panti asuhan ini Bu Ratna, terima kasih, aku pamit".ucap nya dengan langkah tertatih tatih karena luka di kaki nya akibat kaca yang disebabkan oleh salah satu anak panti.
Deg
Mendengar hal itu membuat mereka yang menyaksikan pemandangan itu terpaku, mata dan sorot kekecewaan dari gadis itu terpancar jelas saat memandang wajah mereka satu persatu.
"Hahah akhirnya kau pergi juga, tidak ada yang menghalangiku dekat dengan Seno lagi , dan juga akulah yang paling cantik di panti ini" batin seorang gadis dengan Pandangan tajam nya.
Dia iri dengan kecantikan yang di miliki oleh gadis itu, semua orang berpihak pada wanita cantik, tapi dia selalu saja diabaikan, itu lah yang membuat dia dendam terhadap gadis cantik tersebut.
Perkenalkan dulu seorang gadis cantik berwajah bak boneka, pipi chubby dan mata bulat membuat siapapun gemas dan jatuh hati saat memandang wajah nya itu, tapi nasib nya tak seindah dengan wajah nya, dia sebatang kara, kata orang orang panti saat ditemukan di sebuah kardus dan hanya meninggalkan kalung yang terukir di leher nya itu.
Claudia Sintia Prameswari itulah nama gadis cantik itu,hidup tanpa kasih sayang orang tua, dan sering mendapatkan pembullyan saat di panti asuhan membuat gadis itu sedikit berani dalam bertindak, dia cukup tangguh, dia Berani melawan apa bila dia tak salah itu prinsip nya.
Diasuh dan dibesarkan oleh Ratna tanpa ada kasih sayang, membuat Claudia menjadi gadis yang introvert. Selalu menyendiri lebih baik, dibandingkan dengan bersama itu, lah yang dia terapkan.
Selama 16 tahun dibesarkan di panti asuhan baru ini dia mendapatkan perundungan yang membuat gadis itu merasakan sesak di dada nya, bahkan wanita paru baya yang mengasuh nya sejak kecil tak percaya kepada nya.
Ratna Kumala wanita paru baya yang memiliki panti asuhan hanya sebuah formalitas saja, agar dipandang baik dan citra nya bagus di masyarakat, sering mengkorupsi uang milik anak panti dengan mengikuti trend dan gaya Hedon nya.
Tak ada rasa belas kasihan sedikit pun terhadap anak anak panti, bagi nya mereka hanya kelinci percobaan yang menjadi sumber uang nya.
Dan apabila ada pasangan yang mengadopsi salah satu dari mereka, maka harus memberikan uang muka terhadap nya lebih besar, Dengan begitu membuat pemasukan nya lebih banyak dan hidup nya terjamin.
"Hikss aku harus kemana sekarang?, aku tak punya siapa siapa di daerah sini, aku tak punya uang hikss" ucap nya sambil menangis piluh memikirkan Nasib nya kedepan.
"Hei nak, kenapa kau menangis magrib magrib seperti ini?
"Hikss aku tak punya tempat tinggal Bu, aku diusir dari panti asuhan, aku dituduh dan dihina disana hikss" ucap nya sambil menekuk lutut dan memeluk dirinya sendiri.
Tak ada orang di jalanan besar seperti itu, saat ini dia berhenti di sebuah ruko kosong yang dimana tempat dia berada, tak lama kemudian ada seorang wanita paru baya yang menghampiri nya, karena penasaran mengapa gadis kecil ini menangis pikirnya.
"Kasihan gadis kecil ini" batin wanita paru baya itu dengan tatapan mengiba.
"Yasudah ayok ikut ibu, mungkin kau akan nyaman di tempat tinggal ibu, walaupun tak besar tapi cukup menampung hujan dan berteduh" ucap wanita paru baya itu.
Penampilan nya juga sangat sederhana membuat Claudia menoleh ke arah nya ,dengan tatapan berkaca kaca akhirnya dia menyetujui ucapan wanita paru baya itu.
"Hikss, terima kasih Bu" ucap nya pelan.
"Sama sama nak, ayok sebelum hujan ,seperti nya sebentar lagi akan turun hujan" ucap nya sambil memandangi langit yang terlihat gelap dari biasanya.
Selang 20 menit akhirnya sampai juga di rumah sederhana tersebut, tak luas dan tak besar tapi cukup nyaman apabila ditempati oleh Claudia.
"Maafin ibu ya, tempat ibu kecil,dan sederhana" ucap nya dengan nada tak enak.
"Terima kasih udah mau menampung Claudia ibu, kalau ga ada ibu Claudia ga tau harus tinggal dimana" ucap nya dengan mata berkaca kaca.
Bagi nya wanita paru baya itu adalah malaikat penolong nya di saat dia tak ada tempat untuk bernaung.
"Sama sama nak, mulai sekarang kamu adalah anak ibu, jadi kamu harus kuat dan rajin belajar nya ya" ucap wanita itu dengan penuh kelembutan.
"Oh ya kita belum kenalan ya hehe" ucap nya terkekeh lucu.
"Oh ya hehe bener, dari tadi Claudia lupa nanyain nama ibu siapa" ucap nya polos membuat wanita itu gemas melihat pipi chubby gadis tersebut.
"Nama ibu Jena Malone, ibu seorang janda yang ditinggal mati oleh suami ibu" ucap nya menerawang kejadian masa lalu nya yang begitu sakit jika diingat.
"Maaf Bu, Claudia ga maksud buat bertanya tentang masa lalu ibu" ucap nya dengan menundukkan kepalanya merasa bersalah.
"Tidak apa apa sayang, kamu harus tau, bahwa ibu mu ini sudah melewati banyak hal dalam hidup nya, ibu akan cerita tentang masa lalu ibu" ucapnya tersenyum tipis.
"ibu memiliki seorang suami yang berasal dari keluarga kaya, awal pernikahan kami baik baik saja, keluarga suami ibu menerima ibu dengan baik, tetapi puncaknya saat 5 tahun yang lalu, dia kecelakaan mobil dan posisinya ibu sedang mengandung 3 bulan saat itu.
"Tapi saat mendengar ucapan petugas kepolisian yang mengatakan bahwa suami ibu meninggal di tempat membuat ibu terjatuh lemas dan akhirnya keguguran" ucap nya dengan raut wajah yang begitu sendu.
"Ibu jangan menangis ,Claudia Janji akan menjadi anak yang baik, jangan menangis ibu" ucap nya yang berkaca kaca mendengar masa lalu Bu jena.
"Boleh ibu memeluk mu nak" ucap Jena yang ragu.
mendengar ucapan ibu angkat nya langsung saja dia memeluk erat tubuh wanita paru baya itu Dengan membenamkan wajahnya ke ceruk leher Jena.
"Pelukan nya hangat sekali, jadi seperti ini di peluk seorang ibu". batin nya sambil meneteskan air mata nya.
Dari kecil sampai 16 tahun, dia tak pernah mendapatkan kasih sayang di panti asuhan itu, dia selalu dihina, diejek, bahkan dijauhkan dari teman teman panti nya karena hasutan seseorang yang tak suka kepada nya.
"Sayang hei kenapa kamu menangis?
"Ibu ini nyaman sekali hikss, aku tak pernah merasakan pelukan hangat dari seorang ibu, aku baru merasakan nya dari orang asing yang tak ada sangkut pautnya hikss, terima kasih ibu" ucap nya tulus.
Jena terpaku saat mendengar ungkapan kecil dari gadis kecil ini, rasanya begitu sedih melihat nya.
"Apa kau melewati hari yang buruk saat di panti nak, aku akan jadi wali mu mulai sekarang , hanya kita berdua nak, ibu menyayangi mu" batin nya sambil mengelus rambut gadis itu.
"Kamu belum makan kan sayang, ibu ada masak sayur Sop dan juga telur dadar, apa kamu mau makan nak?
"Mau ibu, Claudia belum makan dua hari ini ibu" ucap nya dengan antusias.
Lagi dan lagi perasaan Jena sakit mendengar nya ,Seberat apa hidup gadis ini, bahkan saat terpuruk pun dia masih bisa tersenyum manis pikirnya.
"Yaudah yuk, kita makan nak, oh ya sebelum itu kamu mandi dulu ya, ibu banyak baju di lemari yang mungkin seukuran dengan kamu" sahut nya dengan penuh kasih sayang.
"Okey ibu aku mandi dulu hehe"
Dia menunjukkan letak kamar mandi, walaupun rumah nya sederhana tapi sejuk dan rapi dipandang.didepan rumah nya juga ada pohon mangga, dan pohon rambutan beserta ayunan di depan nya.
Setelah mandi dan sudah memakai daster yang pas di tubuh Karin membuat gadis manis itu terlihat lebih cantik dan tak Kumal seperti sebelum nya.
"Masyaallah anak ibu cantik sekali"
"Ihh ibu Claudia jadi malu"ucap nya dengan wajah memerah salting dipuji oleh Jena.
"Hahah kamu gemesin sayang, yaudah ayok kita makan bersama" sahut nya dengan penuh semangat.
Karena baru ini dia makan bersama, sebelum nya hanya tinggal sendiri dan juga kesepian itulah mengapa hidup nya terasa begitu hampa, tapi Tuhan maha baik mempertemukan nya dengan gadis manis di depan nya.
Dia berjanji akan menjaga nya dengan sepenuh hati.
"Sayang kamu masih sekolah? ucap Jena dengan penuh hati hati takut menyinggung perasaan anak gadisnya itu.
"Sudah tamat SMP Bu, aku bulan depan dapat Beasiswa di SMA labschool Jakarta" sahut nya dengan mengunyah makanan di depan nya yang terasa enak di lidah nya.
"Wah anak ibu hebat sekali, ibu bangga melihat kegigihan dan semangat kamu sayang"
"Terima kasih Bu, aku akan selalu rajin belajar dan bisa membanggakan ibu" sahut nya dengan senyum manis yang terlihat sangat imut di mata Jena.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka selesai makan bersama.
Saat ini mereka duduk menikmati televisi kecil di depan nya sambil memeluk wanita paru baya di samping nya itu.
"Aku sangat menyayangi ibu, walaupun ibu bukan ibu kandung ku tapi Claudia udah anggap ibu sperti ibu kandung Claudia sendiri, tetap sehat ya Bu" ucap nya berkaca kaca memandang wajah wanita itu dengan penuh kelembutan.
"Iya sayang, ibu akan sehat terus untuk anak ibu ini, terima kasih udah hadir dalam hidup ibu yang kosong ini, kita lalui jalan ini bersama ya" ucap nya dengan penuh kelembutan dan ketulusan di mata nya.
Setelah melewati malam yang panjang kini Claudia terbangun dia pagi hari dan langsung membuat sarapan untuk dimakan bersama oleh ibu angkat nya.
"Semoga ibu suka" batin nya sambil tersenyum tipis memasak nasi goreng spesial untuk ibu Jena.
"loh sayang kamu udah bangun rupanya" ucap Jena terhadap putri angkat nya.
"Kok ibu cepat bangun, iya ibu ini Claudia buatin ibu sarapan" ucap nya tersenyum lebar.
"Wah pasti enak,ga sabar pengen nyobain masakan anak gadis ibu ini.
"Oh ya ibu mau buat kue sayang, ada pesanan untuk pengajian RT setempat.
"Wah ibu jualan kue"
"Iya sayang mata pencaharian ibu adalah penjual kue, ibu nerima pesanan juga jadi kebetulan Minggu lalu mereka pesan sama ibu untuk pengajian" jelas nya kepada Claudia.
"Wah boleh nanti Claudia bantu ibu?
"Tentu saja boleh nak, lebih banyak yang bantu lebih cepat selesai nya bukan "sahut nya sambil terkekeh kecil.
"Yaudah ibu mau mandi dulu, setelah itu kita cobain masakan anak ibu ini"
"Okey ibu ku sayang"
Setelah membuat sarapan bersama, Claudia juga bersiap siap untuk mandi terlebih dahulu.
"ibu silahkan duduk, ini masakan spesial untuk ibu Jena tersayang.
"Wah ibu merasa seperti makan di restoran ini, cara penyajian nya di Layanin oleh gadis cantik dan imut ini, ibu jadi terharu kekeh nya lucu.
"Hahah ibu bisa aja ayok kita makan, sebelum nasi goreng nya dingin.
"Hap"
"Enak, sangat enak cocok di lidah nya pikirnya.
"Ini luar biasa sayang, masakan putri ibu sungguh enak dan lezat, ibu suka sekali.
"Wah beneran Bu?, kalau begitu nanti setiap pagi akan claudia masakin buat ibu tersayang.
Setelah beberapa jam kemudian kini Claudia membantu Bu jena membuat kue kue kering bersama di dapur kecil nya itu dibantu oleh tetangga sebelah nya yaitu Bu siti.
"Siti tolong nanti panggang kue yang selesai di cetak itu ya perintah Bu jena.
"Siap Bu ucap Bu Siti dengan senyum tipis.
Tempat mereka memang dekat dengan perkotaan, hanya butuh beberapa menit untuk sampai ke kota, dan Bu Siti merupakan asisten kepercayaan Bu jena Dalam bisnis kue kue kering nya itu.
Kue nya juga terdiri dari pancake cokelat, cookies coklat, bolu kukus serta bolu gulung dan masih banyak lagi beberapa kue buatan nya.
Liat saja gadis cantik itu terlihat kelelahan setelah membantu dalam membuat kue.
"Hahah putri angkat ibu lucu sekali, liat wajah nya sangat menggemaskan sahut Bu Siti dengan penuh kelembutan.
"Benar Bu, aku beruntung menemukan nya, tuhan maha baik mempertemukan aku dengan gadis cantik ini, hidup ku jauh lebih berwarna.
"Iya Bu semoga ibu, dan Claudia selalu sehat ya,dan neng Claudia selalu diberikan perlindungan dari yang maha kuasa.
"Amin, selesai sudah kue pesanan kita Bu, ayok makan siang terlebih dahulu Bu Siti, tadi saya beli nasi Padang nya 3 bungkus ucap Jena.
"Wah makasih banget Loh buk, saya jadi merasa tak enak, saya udah dibayar membantu Bu jena, dan dikasih makan gratis lagi masyaallah kebaikan Bu jena luar biasa puji Bu Siti yang kagum dengan wanita tangguh ini.
Jena bahkan tak mengeluh, dan tak memperlihatkan kesedihan nya, walaupun hati nya rapuh, tapi dia tetap tersenyum dan itu lah yang membuat Bu Siti kagum terhadap nya.
"Ah ibu seperti sama siapa aja, yaudah ayok kita makan bersama, saya panggil Claudia dulu ke kamar nya ya, dia pasti sedang mandi.
Sudah sebulan lebih Claudia tinggal di rumah sederhana milik Bu jena, dia juga di berikan kasih sayang yang tak pernah dia dapat kan sejak masih kecil.
Bu jena bener bener memperlakukan nya seperti anak kandung nya sendiri, diberikan perhatian, dan juga claudia sering membantu membuat kue kue pesanan milik tetangga Bu jena.
"Huft sebentar lagi aku akan masuk ke kelas 1 SMA, aku tak sabar menunggu hari itu" ucap nya dengan nada antusias.
"Sayang makan dulu nak, nanti sakit" ucap Bu jena yang sudah mempersiapkan makan malam bersama untuk putri nya itu.
"Iya ibu sebentar Claudia lagi belajar" teriak nya di dalam kamar.
"Anak itu ,gigih sekali aku semakin menyayangi nya seperti anak kandung ku sendiri, kasihan kamu nak, entah dimana orang tua kandung mu yang tega membuang mu di panti asuhan, ibu akan menjadi ibu terbaik untuk mu, sampai kau lupa bahwa kau masih memiliki orang tua kandung batin Bu jena.
Setelah menyelesaikan pelajaran nya kini dia melangkah menuju ke ruang makan sederhana itu dimana ibu nya sedang menata beberapa makanan di meja makan.
"Selamat malam ibu ku yang cantik"
"Wah putri ibu udah selesai belajar nya nak?
"Sudah buk, aku sudah selesai belajar dan mencium aroma masakan ibu yang super duper lezat ini"
"Haha kamu ini buat ibu melayang saja di puji seperti itu, dasar gadis nakal sahut nya sambil mencolek hidung mancung sang putri tercinta.
"Ayok kita makan Bu, perut ku dari tadi keroncongan.
"Ayok sayang, ibu juga sudah merasa lapar sekali".
Mereka berdua menikmati masakan sederhana itu, dengan canda tawa bersama seolah sangat menikmati kebersamaan mereka berdua.
"Awal pertengahan Maret nanti aku sudah mulai masuk ke SMA labschool ibu.
"Wah berarti sebentar lagi ya sayang"
"Iya ibu sebentar lagi, huft rasanya Masih ingin bersama ibu ucap nya dengan wajah memelas.
"Tapi jarak nya terlalu jauh sayang, kalau begitu ibu akan mencari kontrakan untuk dekat dengan sekolahan kamu nanti nya ucap nya dengan penuh kelembutan.
"Tapi Bu, bagaimana dengan bisnis kue ibu?
"Tak apa sayang, ibu bisa buka di dikontrakan nanti nya, yang terpenting ibu bisa dekat dengan anak cantik ibu".
"Grep"
"Pelukan hangat begitu terasa, inilah yang dia inginkan sejak kecil, dia bisa merasakan pelukan hangat dari Jena.
"Ibu terima kasih udah mau menampung ku disini, ibu adalah ibu terbaik yang pernah aku miliki ucap nya sambil dengan tatapan berkaca kaca.
"Ibu juga terima kasih udah bertahan sejauh ini sayang, ibu sudah sangat menyayangi mu, jadilah anak yang baik nanti ya sayang, ibu akan bangga dengan anak ibu ini.
"Kalau boleh minta sama tuhan, aku ingin terlahir di rahim ibu saja ,aku ingin bisa mendapatkan kasih sayang ibu yang begitu besar sahut nya dengan memeluk erat tubuh wanita paru baya itu.
••••
"Saya sedih kalian akan pindah Bu jena" ucap Bu Siti dengan nada sendu nya.
"Maafkan kami Bu Siti, aku dan anak ku harus memilih jalan ini, karena aku tak tega meninggalkan nya sendirian di luar sana.
"Iya aku mengerti Bu, semoga neng claudia menjadi anak yang Sholeha, dan selalu di lindungi sang maha kuasa, jangan lupakan bibi ya neng ucap nya dengan mata berkaca kaca seolah berat dengan keputusan bu Jena.
"hikss, bibi adalah bibi terbaik yang pernah Claudia kenal, terima kasih udah banyak ngajarin hal baik kepada Claudia.
"Sama sama sayang, tetap semangat ngejar cita cita nya ya, bibi sayang kalian berdua.
"Ibu peluk claudia , hikss sedih pisah sama Bu Siti hikss ucap nya dengan manja.
Bu jena hanya tersenyum tipis melihat interaksi anak nya itu, dia mudah bergaul sekarang ,tak pendiam seperti pertama kali ketemu.
Mereka pergi menggunakan taksi menuju ke kota kurang lebih 1 jam, karena Jena ingin putri nya tak lelah nanti saat pergi ke sekolah jadi dia mencari kontrakan yang dekat dengan sekolah labschool.
"Ini dia kontrakan saya Bu jena, hanya ada dua kamar tidur, dan 1 kamar mandi, fasilitas nya juga hanya diberikan 1 selimut dan harga nya perbulan Rp.1.500.000 ucap Bu Teti sang pemilik kontrakan.
"Saya mau buk, Alhamdulillah anak saya bisa cepat kalau sampai ke sekolahan nya"
"Wah emang anak ibu yang cantik ini sekolah dimana?
"Dia sekolah di labschool buk, Alhamdulillah jalur beasiswa ucap Bu jena dengan bangga atas prestasi Claudia.
"Wah hebat banget anak Bu Jena, saya ikut bangga liat nya, jarang jarang anak sekarang bisa sepintar anak ibu, dan ibu adalah ibu terhebat ucap Bu Teti yang bangga dengan anak dan ibu ini.
Jena juga memberitahukan bahwa suami nya telah meninggal, jadi bi Teti memaklumi kondisi bu Jena dan anak nya sekarang.
"Kalau begitu ini kunci nya Bu, saya pamit dulu ya" sahut Bu Teti yang berpamitan pulang ke rumah nya.
Bu Teti merupakan juragan kontrakan, beliau terkenal humble dan baik terhadap orang orang yang menempati kontrakan nya, beliau juga sangat tak suka orang orang munafik yang suka bergosip tentang diri nya, jadi dia berinteraksi hanya sebatas ibu kos saja.
"Hei jeng, liat ada penghuni baru tuh ucap Bu Marni kepada teman gosip nya yaitu buk Ida dan buk Yati.
"Wih kata nya nya jeng dia itu janda anak satu, ihh serem ya takut nanti suami kita klepek klepek pulak sama mereka" sahut Bu Yati.
"Sutt udah kita pantau aja pergerakan nya, kalau dia genit sama suami suami kita, biar kita beri pelajaran.
"Lagi pula ga mungkin suami kita bisa kesemsem sama orang kampung seperti mereka itu, udah miskin juga dan muka nya aja ga secantik kita" sahut Bu Ida yang paling menor dandanan nya.
"Sayur , sayur ibu ibu yuhuuh ucap mang Ucup pemilik sayur keliling yang sering berdagang di daerah itu.
"kontrakan nya rapi Bu, kemungkinan Bu Teti udah bersihkan sebelum kita menempati ucap claudia yang melihat sekeliling kontrakan kecil itu.
"Bener sayang, kalau begitu kita ga perlu bersih bersih lagi, tinggal letakan di kamar masing masing ya nduk"
"Siap ibu ku sayang"
"Wah ada tukang sayur keliling nak, ibu belanja dulu ya untuk makan kita malam, kamu mau ibu masakin apa sayang?
"Claudia mau apa aja buk, karena semua masakan ibu adalah makanan terbaik yang pernah Claudia rasakan.
"Dasar gadis nakal, yaudah ibu belanja dulu nak, sekalian ibu akan beli perlengkapan untuk buat kue kering pesanan tetangga lama kita"
"Jadi nganter nya nanti gimana buk?
"Tinggal di grab kan nak, soalnya pesanan kue nya itu untuk besok jadi ga ngejar waktu" sahut Jena yang menjelaskan dengan penuh kasih sayang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!