"saya terima nikah dan kawinnya Larasati Pratiwi Binti imam dengan maskawin tersebut tunai " ucap laki laki yang bernama Pramudiya hartanto
"bagai mana para saksi sah" ucap pak penghulu
"saaah"
Saut para tamu yg ikut menghadiri acara ijab kabul itu meski tak banyak yang hadir hanya beberapa kerabat dan keluarga saja
Hari ini adalah hari bahagia Larasati bersama Pramidiya dimana hari ini Pramudiya mengucap janji setianya bersama Larasati
Terpancar jelas rona bahagia di wajah mereka saat itu, meski pernikah itu bukan yang pertama bagi mereka tapi rona kebahagian itu tetap terpancar dari wajah mereka berdua
Yah memang mereka berdua sebelumnya pernah menikah dengan pasangan masing masing d masa lalu tapi berpisah dan mereka membawa seorang anak dari pernikahan mereka terdahulu, Pram memiliki seorang putri yang bernama Davina yang berumur 15 tahun, dan Larasati memiliki seorang putra yang bernama Fatur dia berusia 7 tahun.
Tapi anak anak mereka ikut bersama mantan istri dan mantan suaminya. Tapi di hari bahagia itu mereka turut hadir.
kehidupan mereka berdua berjalan seperti pasangan pada umumnya, Pram bukanlah seorang pengusaha tapi dia memiliki usaha sendiri d bidang otomotif, yang penghasilannya tidak menentu, tapi dengn hati yang tulus Laras terus membersamai dia walau kadang penghasilan suaminya hanya cukup untuk makan sehari hari. Laras bukanlah tipe wanita penuntut dia tak pernah menuntut apa apa dari suaminya.
Mereka tinggal berdekatan dengn tempat usaha pram bahkan antara rumah tinggal dan tempat usaha mereka menyatu dan itu juga tanah milik adik pram yang tak d tempati lagi karna sudah memiliki rumah sendiri
Pagi pagi sekali laras seperti biasa bangun subuh lalu menunaikan kewajib solat subuh. lalu bergegas menyiapkan sarapan untuk pram sebelum dia mulai membuka usahanya.
"mas boleh gak hari ini aku berkunjung k rumah ibu dan bapak ? sekalian ingin menjemput Fatur siapa tau dia mau d ajak main ke sini" ujar laras meminta ijin pada suaminya pram
"boleh saja kalo bisa kamu ajak tinggal saja dia d sini biar kamu ada teman kalo aku lagi sibuk kerja" ujar pram memberi ijin
Kebetulan rumah mantan suami laras tak jauh dari rumah orang tua laras jadi laras tak perlu cape berjalan lagi untuk menjemput anak.
tok tok tok
"asalamualikum" laras mengetuk pintu rumah mantan mertuanya itu.
"waalaikumsalam" suara jawaban seorang perempuan yang usianya tak lagi muda, lalu pintu d buka.
"bu apa kabar ?" laras menyalami tangan mantan mertuanya itu dengn sopan
"saya baik, ada apa kamu datang kemari" ketus wanita itu pada laras tersirat jelas kekecewan d wajah ibu siti karna Laras telah menikah lagi usai bercerai dari Amar anaknya.
Sebetulnya bu siti tak rela Amar berpisah dengan laras, Karna selama ini yang mau merawatnya hanya laras meski masih ada 4 saudara kandung Amar yang lain tapi sikap mereka seolah tak mau tau dengn keadaan ibunya, jadi mau tak mau laraslah yang selalu merawat mertuanya kala ibu siti sakit sakitan
***********
"maaf bu saya kemari mau menjemput fatur untuk ikut dengan saya kebetulan kan hari minggu jadi saya mau membawa patur untuk menginap d tempat saya bu" ujar laras menjelaskan maksud k datan nya.
"silahkan saja kalau anaknya bersedia ikut, tapi jangn pernah memaksanya kalau dia tak mau" jawab ketus bu siti.
"tentu bu saya tak akan memaksanya kalau dia tidak mau, oh iya faturnya d mana yah bu ?" tanya laras.
Lalu bu siti berlalu dari hadapan laras untuk memanggil fatur cucunya. Tak berapa lama bus siti keluar bersama fatur d gandengan nya. Laras tersentak kaget kala fatur berteriang memanggilnya
"mamaaaa, ade kangen sama mama kenapa mama baru datang k seni sekarang, mama jemput ade kan ke sini ?" celoteh anak laki laki itu dengan gembira melihat ibu yang dia rindu ada d hadapanya.
"iya de mama juga kangen sama ade, maaf yah karna mama baru bisa jemput ade kesini sekarang kan kasian kalau hari hari biasa ade harus sekolah, rumah mama yang sekarangkan jauh dari sini de. jadi mamah sengaja jemput ade d waktu libur". Laras tak berhenti menciumi anaknya yang kini duduk d pangkuannya
"ade maukan ikut mama nginap d rumah ayah ?" tanya laras pada fatur.
"mau mah, kapan ? sekarang aja yah mah" pinta anak itu
"iya sekarang tapi sebelum kita pulang kita main dulu kerumah eyang yah" ajak laras
"ya udah sekarang ade ambil dulu baju ganti untuk nanti yah, sekalian pamit sama nenek sambil tolong bilangin sama papah gitu sama nenek" pinta laras pada anaknya itu.
"ia mah". Jawab fatur pada laras lalu bocah itu berlalu ke dalam untuk mengambil baju ganti yang d pinta laras sekalian pamit pada neneknya.
Tak lama kemudian fatur kembali keluar bersama bu siti neneknya.
"ingat yah laras besok sore kamu harus antarkan kembali fatur pulang, jangan lama lama d sana kasian d sana pasti tak ada ruang untuk bermain, kan kata orang orang rumah suami baru kamu itu masih gubuk" sinis bu siti seraya mengejek keadaan laras sekarang
Laras hanya tersenyum getir seraya menjawab pesan dari mantan mertuanya itu " ia bu saya paham dan saya tau hal itu, kalo begitu saya pamit permisi bu asalamualaikum" seraya laras menggandeng tangn anaknya untuk pergi.
Lalu mereka mampir dulu kerumah bu Fatma dan pak imam rumah orang tua laras yang tak jauh dari rumah mantan suaminya.
"asalamualaikum bu".laras memberi salam
"waalaikumsalam". Sautan wanita paruh baya sembari membuka pintu seakan tau siapa yang datang.
"ibu..." laras memeluk ibunya karna kangen meski baru 1 minggu laras d boyong pindah oleh pram suaminya.
"ya Allah nak, kamu dengan siapa k sini". Tanya bu fatma sambil menciumi anaknya karna kangen juga, maklum laras anak anak bungsu d kelurga mereka jdi kalau mereka sudah lama rak bertemu keluar sifat manja laras.
"sendiri bu, mas pram kan harus kerja jd dia ga bisa nganter laras kesini, sekalian jemput fatur kan besok libur sekolah bu". Ujar laras
"eeh maaf ada cucu eyang yang ganteng hampir lupa dari tadi". Ujar bu fatma sembari memeluk dan mencium cucunya itu
"eyang mh kebiasaan kalo udah kangen kangenan sama mama akunya d lupain". Celetuk fatur cemberut tak terima d cuekin sang eyang
Mereka masuk sambil tertawa bercanda sembari ngobrol hangat antara anak dan ibu.
"oh ia bu bapak pergi sawah ?" tanya laras menanyakan sang ayah
"oh ia bu, bapak pergi k sawah ?" tanya laras menanyakan keberadaan sang ayah
"ia katanya mau melihat padi yang sebentar lagi masuk waktu panen" jawab bu fatma
"oh alhamdulilah sebentar lagi ibu sama bapak akan panen, bilang sama bapak jangan terlalu cape kerja bu, bapak kan udah mulai sedikit sedikit sakit ini dan itu bu, kasian". Ujar laras titip pesan sama bapak nya.
"ia nanti ibu bilangin sama bapak kamu".imbuh bu fatma
Tak terasa waktu cepat berlalu hingga jam menunjukan jam 12 siang waktunya laras menyiapkan makan siang untuk suaminya pram.
"ya Allah bu udah jam 12 aja gak tersa yah, aku harus cepat pulang kasian mas pram takutnya dia laper aku belum siapin makan siang untuknya". ujar laras sembari melihat jam tangn yang melingkar d tangannya.
"ya sudah pulang lah nak kasihan suami mu, oh ia ibu hampir lupa ini ada lauk sedikit tadi ibu masak agak banyakan kamu bawa yah lumayan untuk makan siang nanti jadi kamu tinggal nyiapin nasinya saja. Ujar bu fatma sambil menyodorkan rantang makan ke tangan laras.
"makasih ya bu, sebenarnya laras masing mau d sini ngobrol panjang sama ibu kangen soalnya". Rengek manja laras
"hus ga boleh gitu kasian suamimu nanti kelaperan d rumah, dasar anak manja". Ujar bu fatma
"ya udah deh bu laras pamit yah besok laras kesini lagi sambil ngnter s ganteng yang satu ini". laras mencibit pipi sang anak yang d balas suara mengaduh kesakitan dari fatur
"aww mamah sakit kok d cubit sih." rengek fatur karna sakit
" maaf sayang soalnya mama gemes kagen sama kamu". Celetuk laras smbil cengengesan
" ya udah bu laras famit yah, takutnya mas pram nunggu laras karna laper, ayo sayang pamit sama eyang kita pulang". Ujar laras sambil menyalami tangan ibunya dan mencium kedua pipinya
"eyang ade sama mama pergi dulu yah". Pamit fatur pada bu fatma eyangnya
"ia nak, hati hati d jalan jangan ngebut ngeut bawa motornya salam dari ibu buat suamimu". Pesan bu fatma
"ia bu samasama salam juga buat bapak dan bude lasmi kalau dia kesini." balas laras lalu berlalu pergi dengan motor metik milik suaminya.
Sedikit bercerita tentang bude lasmi, bude lasmi adalah kakak dari ibu fatma dia tak memiliki anak jadi anak anak dari bu fatma dia angfap seperti anaknya sendiri, kehidupan bude lasmi terbilang cukup untuk seorang janda, dia tak memiliki suami lagi selepas suaminya meninggal. kadang apa yang d butuhkan oleh laras dan keluarganya selalu d penuhi oleh bude lasmi, termasuk sawah yang d garap oleh pak imam adalah milik bude lasmi.
Singkat cerita, laras tiba d rumah yang d sambut hangat oleh pram suaminya
"asalamualaikum mas, maaf agak telat tdi aku mengobrol dulu sama ibu, sampe tak terasa waktu sudah siang". Ujar laras merasa tak enak hati
"waalaikumsalam, gak apa apa ras baru juga jam 12.30 masih siang kok." imbuh pram
"de salim dulu sama ayah gih sambil ucap salam". Perintah laras pada anaknya fatur
" ia mah" d jawab oleh fatur
"asalamualaikum yah !" fatur memberi salam sambil menyalami tangan sang ayah sambung
"waalaikumsalam de, kamu udah makan nak ?," tanya pram berbasa basi
"belum yah" jawab fatur sembari menggelengkan kepala.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!