Angin terasa begitu ramah menyapa, seorang pria yang terlihat sedang berdiri di atap lantai teratas gedung Global Group.
Pria itu bernama Sagaara Arjun Wijaya, atau biasa di kenal dengan nama Gaara. Pria itu memiliki bentuk wajah dan proporsional bentuk tubuh yang sempurna.
Garis mata, bola mata hitam nya, hidung mancung serta cara nya memandang seseorang terutama lawan jenis, aaah sungguh lirikan mata yang memabukkan.
Gaara seperti nya begitu senang itulah yang membuat nya membentangkan kedua tangan. Membiarkan angin menciumi tubuh nya dari segala sisi hingga suara pintu membuat nya menoleh.
Di tatap nya seorang pria yang sedang memberikan nya bow, "Selamat pagi tuan muda.." seru Ars, sang sekretaris pribadi.
Gaara turun dari pijakan dan berjalan ke arah nya.
"Kau sudah menemukan gadis itu?"
"Maaf tuan, saya belum menemukan nya."
Gara mengernyit lalu mendengus sebal, "Hanya mencari satu gadis saja, kau tidak bisa?"
Ars mengangguk hormat, diri nya sedang berusaha untuk mendapatkan kata maaf dari tuan muda Sagaara.
Gaara menepuk bahu Ars, "Ya sudah, kau cari lagi. Aku hanya akan datang ke pesta ulang tahun pernikahan mommy dan juga daddy jika kau sudah menemukan nya."
Sekali lagi Ars mengangguk hormat, "Baik tuan muda, saya permisi dulu.."
"Hm, pergilah.."
Dalam hal pekerjaan sang sekretaris itu sangat bisa di andalkan, tapi berbeda lagi cerita nya jika di suruh mencari seorang GADIS, sepertinya Ars masih harus banyak belajar untuk hal itu.
Gaara segera kembali ke ruang kerja nya, hari ini lagi-lagi diri nya masih harus berhadapan dengan ribuan lembaran berkas yang wajib ia tanda tangani.
"Selamat pagi tuan muda Gaara.." sapa Lyn, asisten sekretaris Ars. Wanita itu berdiri di balik meja kerja nya sembari mengangguk hormat.
"Hm.. kerjakan tugas mu dengan baik. Ingat, tidak boleh melamun di jam kerja."
"Ba- baik tuan muda."
Heum ah Sagaara kau memang yang terbaik dalam memberikan perhatian mu kepada seseorang.
Lihat kan, bahkan wajah Lyn sampai se merah itu. Lyn masih menatap punggung lebar Gaara yang terus menjauh dari nya.
Gaara memutar handle pintu dan segera masuk ke dalam ruangan nya. Ruang kerja seorang CEO wah, wah, besar sekali. Di beberapa sudut ruangan terdapat benda-benda mahal keluaran Eropa.
Masih melangkah menuju singgasana ternyaman milik nya, lalu menarik kursi itu dan segera duduk.
Jemari kanan nya sedang mengetuk meja, entah gerangan apakah yang membuat nya segusar itu.
Mungkin kah diri nya sedang khawatir jika Ars tak bisa menemukan gadis itu? Dengan cepat dia menggeleng, Gaara percaya jika sekretaris pribadi nya itu sangat bisa di andalkan dalam hal apapun.
***
Flashback..
Kemarin sore Gaara menyetir mobil seorang diri, dan dia memarkirkan mobil nya di depan sebuah perpustakaan buku.
Melangkah masuk kedalam gedung itu, dan tak sengaja bertabrakan bahu dengan 2 orang gadis. Yang satu sama sekali bukan type sang tuan muda, dan seorang nya lagi sangat elegan, gadis kedua itu adalah type nya.
Gaara begitu terpesona melihat nya, dan tanpa di sadari gadis bukan typenya itu malah terpesona melihat ketampanan Gaara.
Tapi sayang, gadis yang menjadi type nya itu sama sekali tak menggubris nya.
"Lovely ayo.. kita sudah terlambat."
"Tu- tunggu Rani." aah nama gadis itu ternyata Rani.
Melihat kecuekan Rani malah membuat Gaara tersenyum tipis, diri nya seperti terpancing akan gadis bernama Rani itu.
Aku pasti akan menemukanmu! Seru Gara dari dalam hatinya.
Bukan Gara namanya jika tidak menggunakan kekuasaan nya untuk mengakses rekaman cctv di perpustakaan.
Dari rekaman itulah dia bisa mendapatkan wajah Rani seutuh nya.
Dimana kau
harus mencari gadis itu, hei Ars?
Bahkan
sampai tengah hari pun kau belum bisa menemukan nya.
Ars terlihat
lelah, dia segera masuk ke dalam mobil setelah keluar dari sebuah coffe.
Menyandarkan kepala nya di jok kemudi. Mengatupkan sebentar kedua mata
tajamnya.
Sialan!
Memangnya apa aku ini, kenapa malah di suruh mencari seorang gadis?
Ars menghela
nafas kesal, saat dia menoleh ke belakang ternyata 2 gadis itu melewati mobil
nya dan masuk ke dalam coffe.
Kemana lagi
aku harus mencari nya! Geram Ars
sembari mencengkram kuat stir kemudi. Sekali lagi dia menghela nafas dengan
kuat.
Baru saja
dia menyelakan mobil, "Eh tunggu, di mana hp ku?"
Ars ingat
jika tadi dia meletakan hp nya di atas meja, "Gawat!" segera dia
turun dari mobil nya dan bergegas masuk ke dalam coffe.
Pucuk di
cinta ulampun tiba, gadis itu ternyata duduk tak jauh dari meja nya tadi.
"Nona
Rani?"
Gadis itu
menoleh ke arah kiri, dimana Ars sedang berdiri menatap senang pada nya.
Rani sedikit
terkejut tapi memilih untuk menutup mulut. Dia hanya mengangkat satu alisnya
saja tanpa bertanya siapa.
Menarik! Gumam Ars di dalam hatinya, pantas
saja si tuan muda Gaara begitu ingin diri nya menemukan gadis tersebut.
"Tuan
muda saya sudah menunggu anda nona, bisakah nona ikut saya sebentar?"
Lovely yang
baru keluar dari toilet pun merasa bingung, siapa pria yang sedang bebicara
pada saudara sepupu nya itu?
"Kenapa
aku harus ikut denganmu?"
"Karena
tuan muda menginginkan nya!" bahkan Rani berani menatap mata dingin Ars.
Rani
menghela nafas, "Tidak!" lalu melihat Lovely yang sedang mendekat,
"Lovely.."
"Rani,
siapa dia?"
"Dia
sedang mencarimu!"
Kilatan di
mata Ars terjadi dengan cepat, Cukup berani!
"Apa,
tuan apakah itu benar?"
Ars hanya
menatap Lovely dalam diam, hatinya sejak tadi bergumam Siapa gadis ini?
"Maaf,
tuan?" ucap Lovely.
Ars
menggeleng, lalu kembali menatap Rani.
"Saya
tidak akan pergi sebelum nona -"
"Tidak!
Pergilah sebelum aku meneriakimu!" tandas Rani dengan lantang, membuat
para pengunjung malah melempar pandangan kepada Ars.
"Nona,
sepertinya anda tidak mengenal saya." Ars mulai membuka rahang nya dan itu
membuat semua pengunjung tak berani lagi melihatnya.
Bahkan
Lovely saja bisa merasakan seberapa bahaya nya pria itu.
"Ra-
Rani, pergi saja dengan nya.. aku bisa menunggu disini."
Terlihat
wajah kesal Rani, dia mengerucutkan bibirnya dengan kesal. "Dengan
syarat!" menatap Ars.
Ars
mengangguk, setuju dengan apapun persyaratannya.
***
Setelah
negoisasi akhirnya Lovely pun jadi ikut-ikutan kedalam masalah ini. Rani tak
mau pergi jika sepupu nya tidak di bawa.
Mobil masih
melaju dengan kecepatan sedang menuju Global Group, dimana sang tuan muda Sagaara
telah menunggu kedatangan Rani.
"Rani,
apakah kau mengenalnya?" bisik Lovely lirih.
Rani
menggeleng, "Tidak, tapi dia mengatakan tentang tuan muda nya yang sudah
menunggu."
"Ah
Rani apakah kau ingat, pria yang pernah bertabrakan bahu denganmu kemarin
sore?"
Rani
mengerutkan alisnya, masih mencoba untuk mengingat.
"Astaga
Rani jangan katakan jika kau sudah melupakannya. Aku bahkan masih ingat jelas
seperti apa wajahnya."
"Jika
kau masih ingat, kenapa bukan kau saja yang di bawa?"
Leovely
cemberut, "Sembarangan saja, jangan asal bicara. Kau ini!" itu adalah hal yang tidak mungkin.
Atas : Rani
Bawah : Lovely
______
Mobil yang
mereka naiki pun akhir nya sampai juga di area parkir Global Group. Ars segera
turun dan membukakan pintu mobil untuk Rani, sementara Vely?
Siapa pun
pasti akan mengacuhkan nya, 2 gadis dengan gaya fashion yang jauh berbeda 180°.
"Silahkan turun nona, kita sudah sampai.."
Rani hanya
diam, turun tanpa mengucapkan kata terimakasih. Tak lama setelah nya
Vely pun ikut turun dari pintu yang sama.
Gadis itu
selalu bersikap ramah kepada siapa pun, "Terimakasih tuan.." senyum
nya mengembang di kedua sudut bibir Vely.
Ars hanya
mengangguk dalam diam, lalu tangan nya bergerak dengan begitu sopan memberikan
jalan, "Mari ikut saya nona.." lagi, pandangan mata nya hanya tertuju
kepada Rani.
Vely kembali
tersenyum, senyum itu untuk mewakili Rani. Meskipun sadar akan perbedaan sikap
Ars pada nya tapi itu tak membuat Vely berkecil hati.
Kedua gadis
itu jalan berdampingan dengan Ars, mereka memasuki lift VVIP dari area parkir
yang langsung terhubung ke lantai teratas gedung Global Group.
Sekedar
melempar pandangan, meskipun hanya menatap punggung kekar yang ada di hapadan
Vely, itu saja sudah cukup untuk membuat wajah nya merona merah.
Ting!
Pintu lift
pun terbuka, Wah mewah dan besar sekali ruangannya.. Vely sangat
terpukau melihat nya.
"Lovely?"
seru Rani sembari meraih tangan nya.
"Iya
Ran, ada apa?"
"Apa
pun yang terjadi, pokok nya kau harus tetap bersamaku."
Vely
mengnagguk, "Em iya.. kau tenang saja.."
Mereka
bertiga terus berjalan mendekat 2 meja asisten sekretaris. Sifat kedua gadis
itu benar-benar berbeda.
Rani begitu
angkuh bahkan untuk menyapa kedua asisten itu saja dia malas, berbeda hal nya
dengan Vely.
Dia menatap
wajah kedua wanita yang berdiri di lingkaran meja lalu melempar senyum manisnya
dengan ramah. Tentu saja kedua asisten itu langsung membalas dengan anggukan
pelan sembari tersenyum.
Ars
menghentikan langkah kaki nya setelah sampai di depan ruangan CEO, tangan nya
meraih handle pintu.
"Hanya
nona Rani yang di izinkan masuk."
"Hah?
Tidak mau! Pokoknya aku tidak akan masuk jika Lovely tak di izinkan masuk.
Ars yang
dingin langsung menatap Vely dengan tatapan tak biasa,
membuat Vely tak nyaman.
"Em,
Rani tidak apa-apa.. kau masuk saja ke dalam. Aku akan menunggu mu
diluar."
Rani
menggeleng, semakin kuat menggenggam tangan Vely, "Tidak mau!"
Ars menghela
nafas kesal, "Baiklah, tidak masalah.." tangan nya memutar handle
pintu. Saat pintu terbuka, CEO itu ternyata sedang duduk santai di atas sofa
dengan kedua kaki nya yang di naikan ke atas meja.
Pesona
seorang Gaara begitu memabukkan, mendadak jantung Vely berdebar-debar. Tangan
nya sudah mulai dingin.
Aah ya
Tuhan, seperti inikah makhluk ciptaan-Mu yang sempurna itu?
"Selamat
siang tuan muda.." Ars memberi nya bow, "Saya sudah menemukan gadis
yang tuan cari."
"Hm?"
Gaara yang tadi sedang bermain gadget langsung menghentikan nya, menoleh ke
sumber suara. Menatap Ars lalu menatap Rani, Gaara tersenyum lembut tapi
mendadak dingin saat menatap Vely. "Siapa yang mengizinkan mu masuk!"
gigi nya saling mengerat, mata hitam itu menatap nya dengan dalam seolah
melemparkan sebuah ancaman untuk nya.
Wajah Vely
berubah pias, dia sedikit menundukan wajah nya.
"Ars,
apa yang kau lakukan?" kening Gaara mengkerut, kilatan di mata tajam nya
terlihat sangat tidak suka saat menatap Vely.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!