NovelToon NovelToon

Pendekar Pemburu Iblis

Ruangan Penyiksaan Yang Misterius

Diruangan yang gelap dan pengap itu oamin menangis sejadi jadina. Ia mencoba terus berteriak memanggil nama Arsyin yang tidak lain adalah kakak kandung nya sendiri. Namun meski suaranya sudah sangat parau pertolongan itu tak juga tiba.

"Huwaaa Kak Arsyin tolong aku! " Teriakan nya membal dibalik lakban diruangan sempit dan gelap itu.

Kali ini gadis manis bermuka cina itu menekuk kedua kakinya dalam tangisan. Ia merasa putus asa dan berpikir bahwa tidak lami lagi mungkin ajal akan membekap tubuhnya di ruangan ini karena kehabisan nafas.

*****

Sementara dilain tempat Jam di dinding kelas menunjukan pukul 14:31 Seorang lelaki berambut cepak, kurus dan bermata sipit yang berada di deretan bangku paling belakang terlihat sangat resah seharian tadi.

Tangan nya mencoret-coret tidak jelas buku bigbos yang berada di antara kedua tangan nya itu, sedang di depan nya Seorang dosen yang usianya sudah tidak terlalu muda nampak anteng menggelar pelajaran ilmu filsafat hidup.

"Bahwa, kehidupan itu dipersiapkan menuju kematian, Tapi kita tidak akan pernah benar-benar mati. Tanggung jawab itu akan tetap hidup bahkan setelah kita mati sekalipun tanggung jawan itu akan tetap hidup sebelum kita di kumpulkan kembali" Ucap pak guru dengan suara serak dan nafas agak sesak mirip mirip pak karni liyas.

Dari 25 murid yang berada dikelas itu hampir keseluruhan nya nampak menyimak dengan serius. Namun Dosen tersebut tau bahwa ada Satu murid berwajah asia mutlak yang berada dideratan bangku paling belakang dari sepanjang pelajaran nya dimulai murid tersebut sama sekali tidak mencatat ataupun menyimak dengan sungguh-sungguh teoritis Filsapat nya.

"Baik, bisakah kamu jelaskan ulang kedepan rangkuman pelajaran kita pada sore hari ini" Ucap pak dosen, tangan nya menunjuk lurus ke deretan bangku paling belakang. Hingga membuat mimik muka siswa atau orang yang ditunjuk tersebut seketika memerah dengan gelagat tubuh yang terlihat bingung.

"Ma, Maaf pak saya kurang konsentrasi" Timbalnya dengan gugup.

Pak dosen filsapat seketika berjalan kearah nya lalu mengambil buku yang berada di sela-sela tangan nya. Pemandangan tersebut lantas menjadi titik pusat seisi kelas.

"Baik, kita semua paham kan sore ini bukan pelajaran seni rupa" Suara khas pak dosen menggema di seisi kelas dengan mengacungkan buku milik siswa tersebut.

"Saya mungkin marah, tapi saya menyukai gambar anda, jam pulang nanti saya tunggu diruangan saya" Ucapnya pelan menambahkan, dengan sorot mata yang dingin dan tajam.

Puluhan pasang mata yang melihat kejadian itu seketika berpura-pura tidak mendelik bahkan hingga pak dosen tersebut kemudian mengumumkan kepada semuanya bahwa waktu belajar sudah berakhir padalah masih ada sekitaran setengah jam an lagi menuju pelajaran usai. Namun tidak ada yang berani menyangkal atau komplen karena keputusan nya alih-alih mereka semua terlihat senang mengingat jam pelajaran Filsapat adalah mata pelajaran yang paling rumit dan menguras pikiran.

.......

(Ruangan Dosen Filsafat)

Poto Albert einsten dan Pimpinan tertinggi Nazi Adolf hitler terlihat menggantung cukup besar di sudut ruangan dengan bingkai berwarna cokelat tua.

"Duduklah, saya ingin mengobrol santai bukan obrolan yang canggung" ucapan itu terlontar menyambut kedatangan salah satu muridnya itu yang belum juga berhenti memasang wajah gugup.

"Siapa nama anda?"

"A, Ar.. Arsyin pak"

"Baik, Arsyin anda tahu Saya dosen Filsafat?"

"Iya pak, Maaf.."

"Hehe.." Dibalik bingkai kacamata matanya terlihat menyeripit kecil sedang senyum di mulutnya terkesan menyembunyikan sesuatu yang janggal.

"Saya tidak menyalahkan ketidak fokusan anda, saya hanya ingin tau apakah anda sedang dilanda masalah keluarga yang hebat? Mungkin dengan bercerita dengan saya bisa sedikit mengurangi keresahan anda"

Kalimat yang keluar dari dosen nya itu seketika membuat mata Arsyin terbelalak lebar seakan tidak percaya bahwa pria tua tersebut bisa mengetahui salah satu masalah paling detail dan sangat rahasia di dalam kehidupan nya.

"Arsyin, anda tidak tahu bahwa masalah yang pernah saya hadapi waktu seusia anda jauh lebih berat"

"Saya adalah orang yang tidak di inginkan lahir kebumi oleh kedua orang tua saya, bahkan saya pun tidak mengetahui yang mana bapak saya itu sebenarnya. Saya adalah seorang lelaki yang waktu seusia anda menyaksikan dengan kedua mata saya sendiri bahwa seorang ibu yang mulia derajadnya tengah di hinakan oleh pria hidung belang dirumah saya sendiri hanya demi membiayai kuliah saya"

Kali kedua Arsyin tidak mempercayai apa yang di lontarkan oleh pak tua bergelar dosen yang saat ini duduk di depan nya. Asap roko yang mengepul diantara mulutnya itu mengalihkan sudut mata Arsyin hingga memberanikan diri melirik wajah keriput yang menjadi saksi ribuan pengalaman hidup pernah dilalui oleh orang tersebut.

"Ayo berceritalah Arsyin, Anggap saja saat ini saya seorang konsultan human terapy pribadi anda" Ujarnya memantik Arsyin.

******

"Arghhh"

Ditengah kesakitan dan air mata yang berderai tidak berhenti perempuan cina itu mulai mengingat tuhan nya. Meski lehernya terasa di cekik oleh pengap mulutnya tidak berhenti komat kamit membaca doa diselingi dengan menyebut nama kakaknya.

"Kak, Kak Arsyin.. arghh"

"Drapp, Drap Drap"

Suara langkah terdengar menggema dari luar membuat wajah Oamin seketika bergeming kegirangan. Dalam ayal nya ia berharap bahwa langkah tersebut adalah Arsyin kakaknya yang datang menyelamatkan nya. Hingga derap kaki itu terdengar semakin mendekat Oamin serasa menemukan bahwa kejaiban doa dalam keterpurukan itu benar-benar bisa dibalas secara instan oleh sang khalik.

Pintu Yang berada di depan nya terdengar berderit. Meski kedua mata serta kedua tangan Oamin dilakban, suara langkah orang yang berjalan kearah nya mulai terdengar makin jelas.

"Kak, Kak Arsyin.." Ucapnya diantara mulut yang dibekap.

Tangan kekar yang dingin lalu terasa menggemgam kedua kakinya membuat detak jantung Perempuan cina itu seketika menyimpulkan bahwa yang datang tersebut bukanlah kakak kandung nya.

"Srakkk"

Sebelum Perempuan cina itu berpikir jauh tiba-tiba saja tubuh mungil nya itu diseret paksa oleh orang yang entah siapa.

Punggung nya yang tertutupi hoodie berderit dengan lantai, Jantung nya semakin berdenyut tidak karuan bahkan ia bisa merasakan bahwa saat ini ia sudah keluar dari kotak pengap tersebut.

Tubuhnya meronta-ronta mencoba melarikan diri dari genggaman kasar tangan kekar yang menarik kedua kakinya itu namun semakin keras oamin berusaha melarikan diri semakin menjadi jadi pula tangan tersebut menggusur paksa tubuh oamin.

Oamin mulai pasrah dengan keadaan, saat ini ia merasakan dingin perlahan mulai menembus hodie miliknya. Ia juga mendengar di sisi kanan dan kirinya suara manusia menjerit-jerit lantang seoalah menahan sakit.

"Dimana ini?" ucapnya dalam hati.

Yang tak lama kemudian tangan kasar itu menjerembabkan tubuh nya hingga tengkurap lalu membuka lakban yang mengikat tangan membekap mata dan mulutnya. Seketika Oamin terkejut bukan kepalang karena ia mendapati dirinya berada di sebuah tempat asing seperti Laboratorium dengan deretan manusia yang meronta-ronta didalam sebuah tabung kaca yang besar yang berisi cairan berwarna kekuning-kuningan dan cairan itu seperti hendak menegelamkan orang yang berada dialamnya. Orang berada di dalam tabung itu semakin menggeliat dan berteriak kesakitan takala Benda tajam berbentuk panjang seperti puluhan jarum masuk dan menusuk kesekujur tubuhnya.

(Bersambung Ke Part 2)

Objek Mayat Hidup Buatan

Oamin berkeringat dingin dan tubuhnya bergemetar hebat apalagi saat sepasang bola matanya menyaksikan dimana Benda berbentuk seperti puluhan jarum tersebut menancap perlahan dari ujung kepala hingga ke sekujur tubuh manusia yang berada dalam tabung kaca itu.

Cairan berwarna kekuning-kuningan itu mulai berubah menjadi sedikit orange karena bercampur dengan darah yang menetes dari ujung ujung jarum. Selanjutnya ujung ujung jarum itu berubah menjadi pipa yang sedikit lebar seperti Paruh nyamuk yang menyedot darah manusia.

Ada 4 orang petugas lab memakai baju serupa dokter dengan penutup kepala berbentuk menyeramkan dan sungkup oksigen tergantung diantara mulutnya. Tangan dingin ke empat orang tersebut kembali menarik paksa tubuh Oamin yang sedang terbujur kaku karena kaget.

"Lepaasss!" Oamin berteriak lantang, namun hal tersebut sama sekali tidak digubris oleh ke empat orang itu.

Ke empat orang petugas lab yang menggusur tubuh Oamin itu sedikit kewalahan dengan cara perlawanan Oamin yang cukup sengit. kedua tangan dan kaki Oamin menendang nendang kearah dada petugas yang hendak menyekapnya hingga kemudian datang petugas lain menghampiri Oamin dan menancapkan satu suntikan obat bius dilehernya hingga Akhirnya membuat Perempuan cina itu diam, lemas dan beberapa detik kemudian tidak sadarkan diri.

*****

"lantas apa yang membuat mental bapak kuat sampai saat ini?" Pertanyaan itu disudurkan dengan terpaksa oleh Arsyin karena terpantik.

"Pertanyaan yang bagus" Kursi milik Dosen setengah tua itu terdengar berderit saat belakang kepalanya ia sandarkan pada ujung kursi tersebut.

"Hanya karena sesuatu yang buruk pernah terjadi menimpa kita itu bukan berarti bahwa selamanya kita harus berpikir buruk dengan yang ada pada hidup kita."

Arsyin mengernyitkan kedua halisnya kali keduanya menatap sekilas wajah orang yang saat ini duduk di depan nya sebelum orang tersebut kembali meneruskan dialognya.

"kadang dari hal buruk itulah hal yang membawa pelajaran bagi kita, bahwa kejadian itu memang dipersiapkan sebagai pemantik motivasi kita menuju arah yang jauh lebih baik di kemudian hari. Bukankah seperti itu?"

Satu satu nya hal yang Arsyin cerna sambil menganggukan kepalanya dengan kaku saat mendengar jawaban itu adalah wajah mendiang ayahnya yang tiba tiba saja berkelebat tanpa sebab di dalam ingatan nya.

Karena Pernyataan seperti itu sebelumnya pernah ia dengar, pernyataan serupa yang tujuan nya tidak jauh berbeda dengan apa yang pernah dilontarkan oleh mendiang ayahnya kepada dirinya. Sebuah pesan moral yang sudah lama sulit untuk ia tunaikan karena kadang tertutupi oleh rasa lelah Arsyin dalam mengarungi kehidupan nya.

"Apa ucapan saya membuat anda terbebani?" Ucap dosen tersebut membuyarkan lamunan Arsyin.

"Ti.. Tidak pak.. " Balas Arsyin lebih gugup lagi.

"Baiklah, begini saja alasan saya memanggil anda kemari bukan karena saya ingin memarahi Anda. Namun jujur saja Saya sangat menyukai gambar yang tadi anda buat diatas kertas Dan dari sana saya tahu satu hal bahwa anda adalah salah satu orang terpilih yang terlahir Istimewa jadi apakah anda bisa menjaga rahasia?" Ucap pak Dosen.

"Rahasia?" Balas Arsyin, lebih kebingungan lagi.

******

(Giant Street, 16:43)

Sebuah mobil pick up berwarna kuning di ikuti dengan mobil peti kemas berwarna merah maroon datang dari arah utara di sekitaran jalan tersebut. Kemudian dengan tergesa gesa beberapa orang yang memakai mantel serta celana catoon serba hitam lengkap dengan topi hitam satu persatu mulai memindahkan barang yang berada di dalam mobil pick up itu kedalam mobil peti kemas di belakang nya.

Satu orang berada dipojok dekat pembatas jalan bertuliskan Giant Street memperhatikan kegiatan itu dengan sangat serius, wajah serta bentukan pria itu terlihat sangat menyebalkan kepalanya sepertinya mengalami kebotakan dini dibalik wajahnya yang bulat seperti bola sepak serta tubuh nya gempal dengan perut buncit Pria tersebut terlihat sudah beberapa kali meludah.

"Ayo cepat kalian semua dibayar kan? Jangan Lelet!" Teriak pria buncit itu dengan suara cempreng yang menambah lagi kesan menjijikan nya berkali kali kali lipat bila di dengar.

Rupanya himbauan dari nya itu berpengaruh besar terhadap orang orang itu. hingga membuat mereka terlihat lebih gesit dan cekatan. Orang-orang yang memindahkan barang itu raut wajahnya terlihat seperti sangat tertekan, raut wajah mereka seperti menyembunyikan beban serta tekanan batin yang dalam. hingga tanpa sengaja salah satu dari mereka orang yang paling berwajah pucat menjatuhkan kotak terbalut kain kuning itu.

"Prakkk"

Bunyi benda yang ia jatuhkan itu lantas membuat semua rekan-rekan kerja nya terdiam sesaat lalu mendelik kearah nya dengan mulut menganga kengerian. Sedang mimik muka orang yang menjatuhkan barang tersebut seketika semakin pucat dan langsung bersujud.

"Maafkan saya tuan, Saya tidak sengaja" Ucap nya dengan bergemetar hebat dengan ujung kening yang menempel beberapa kali diatas aspal.

"Hmmm" Balas pria gempal tersebut yang mulai berjalan kearahnya.

Pria gempal tersebut sudah berdiri beberapa meter di depan pria yang bersujud di depan nya dengan tubuh yang begemetar makin hebat. Pria gempal itu seolah tidak peduli dengan beberapa kalimat maaf yang diucapkan oleh orang yang saat ini bersujud di depan nya.

Kemudian pria gempal itu mengambil sesuatu di balik saku mantel nya yang cukup dalam dan tidak berselang lama darah membucah keluar dari kepala pria yang bersujudu itu di ikuti dengan erangan yang mengerikan usai benda berbentuk seperti mandau menancap di tengah ubun-ubun kepalanya.

"Arggggggh"

"Bawa dia!" Mata si tubuh gempal itu mendelik kearah salah satu rekan nya dibelakang tubuh nya yang sedang menahan ngeri.

Tubuh orang yang masih dalam Fase sakaratul maut itu kemudian ia masukan kedalam kantung jenajah berwarna kuning yang sepertinya memang sudah di persiapkan sebelumnya sebagai hadiah untuk orang orang yang melakukan kesalahan kerja.

Suara erangan masih terdengar semakin memekikan telinga apalagi jika melihat kepala dari orang tengah sakaratul maut itu. Benda yang berbentuk mandau yang menancap di ubun-ubun kepalanya seperti menimbulkan cairan yang bercampur dengan darah hingga membuat ujung mandau yang tajam itu menjadi licin dan semakin dalam menembus ubun-ubun kepala jika kepala tersebut bergerak gerak atau benda tersebut ditarik paksa.

........

Satu jam kemudian mobil kontainer yang membawa barang-barang dari jalam giant lengkap dengan Calon mayat yang terbungkus kantung jenazah berwarna kuning akhirnya tiba pada sebuah gudang. dimana jika dilihat dari luar gudang tersebut seperti gudang tua yang terbengkalai tidak berpenghuni.

Orang orang yang memakai mantel hitam itu kemudian kembali menurunkan barang-barang yang berada dalam mobil peti kemas itu dengan sangat gesit namun terkesan lebih berhati hati.

Yang paling menarik perhatian adalah dua orang yang membawa kantung jenazah berisi orang yang tadi tengah skratul maut. Kali ini pemandangan yang terlihat seketika bisa membuat perut mural saat kedua orang itu merasa penasaran dengan keadaan mayat yang berada di dalam kantung jenazah tersebut.

"Oakk"

Dari ujung kepala hingga tenggorokan benda berbentuk seperti mandau itu membelah halus bagian tersebut. Terlihat daging-daging yang berada didalam otak berhamburan keluar dan terbelah dengan sangat begitu rapih seperti dengan sengaja isi otak tersebut di Filet lengkap dengan bau amis darah kental yang terasa menyengat menembua hidung.

Seketika kedua orang itu saling tatap dan kemudian mereka menutup rapat rapat kembali kantung jenazah itu lalu membawa nya ke sebuah tempat yang cukup gelap Yang hanya diterangi lampu neon bertuliskan "Observasi" tulisan tersebut terpampang diatas sebuah kerangkeng dari besi yang lebih miripnya adalah penjara.

Ada sesuatu disana, yang duduk santai di balik gelap namun memiliki sorot mata merah yang tajam. Berprawakan cukup tinggi. Dan saat ini kedua mata merah nya itu menatap kearah petugas yang membawa kantung mayat di depan kerangkeng miliknya. Mahluk tersebut sepertinya sudah lama terpenjara disana bahkan sepertinya ia terbiasa melihat pemandangan seperti ini di depan nya.

Kemudian kedua orang yang membawa jenazah tersebut membuka kerangkeng itu dengan sandi angka yang terpampang di depan pintu. Selanjutnya ia melemparkan mayat dalam kantung jenazah itu tepat di depan mahluk yag masih bersembunyi tenang dibalik gelap.

Lalu kedua orang itu berjalan mundur menjauh setelah menutup kerangkeng besi tersebut. Rasa penasaran bercampur jijik terlihat dari raut wajah kedua orang itu meski sudah terbiasa, bagaimana tidak ketika mahluk tersebut perlahan merayap mendekati kantung jenazah itu kemudian membuka nya lalu memakan satu persatu isinya yang tak lain adalah mayat. Dengan sangat lahap.

(Bersambung Ke Part 3)

Aliansi Penjahat Jenius

"Arsyin ada beberapa hal yang perlu kamu rahasiakan dari pertemuan kita sore hari ini" Kepulan asap rokok keretek membumbung di atas langit-langit ruangan ber ac. Jadi konsekuensi yang terlalu bodoh merokok di ruangan tersebut.

"Tapi sebelum itu ijinkan saya mengajukan pertanyaan singkat, apakah kamu sudah lama bisa menggambar objek yang seperti ini?" ucap pak dosen tua itu meneruskan dengan berpura pura batuk karena rokok yang ia hisap.

"Itu hobi saya pak" balas Arsyin datar.

"Apa kamu percaya dengan kekuatan imajinasi atas pikiranmu sendiri?" Timbal pak dosen tua tersebut dengan cepat seolah tau apa yang Akan Arsyin ucapkan.

"Saya tidak paham pak bagaimana maksudnya?" Kali ini Arsyin memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya sejajar dengan mata dari orang yang duduk dihadapan nya karena dirasa obrolan nya semakin menjurus kearah yang cukup serius.

"Didalam pikiran kita terdapat dua unsur yang bisa merubah tubuh entah itu kearah positiv ataupun kearah negativ. Boleh saya tunjukan sesuatu padamu anak muda?" Ucap Pak dosen tua itu yang kemudian beranjak sigap dari tempat nya terduduk.

"Saya harap anda bisa menyembunyikan rahasia ini, Dan berkonsekuensi jika anda melanggar nya. Lihatlah baik baik Inilah yang disebut kekuatan pikiran" Ujarnya menambahkan, sebelum selanjutnya ada hal lain yang membuat kedua mata Arsyin melotot dan bahkan nyaris pingsan dengan ketakjuban nya.

Beberapa detik yang lalu tubuh Pria tua yang berada di hadapan nya seperti mengejang lalu kini berubah bentuk menjadi se ekor Macan kumbang yang menatap tajam kearah nya. beberapa detik kemudian macan kumbang itu berubah bentuk kembali menjadi ular raksasa yang menggulung diatas kursi tempat ia duduk tadi selanjutnya ia bahkan bisa merubah dirinya menjadi burung elang Bondol yang langka yang terbang landai di atap atap ruangan lalu kemudian landai dan bertengger diatas meja. beberapa saat kemudian pria tua itu kembali ke bentuk Fisiknya semula.

"Seperti itulah, kekuatan pikiran" Ucap pria tua itu dengan tersenyum kecut.

"Astaga, apakah saya sedang mabuk?" Ucap Arsyin sambil terkaget hingga menepuk jidatnya sendiri.

"Tidak, hanya saja saat ini anda sedang berada dibawah kendali pikiran saya, Kekuatan yang bertranformasi inilah yang menyebabkan saya bisa berubah menjadi hewan apapun sesuai yang ada dalam pikiran saya. Dan saya percaya, Anda pun bisa melakukan hal itu dengan kekuatan pikiran juga kekuatan imajinasi yang anda miliki"

Bertubi-tubi Arsyin di bikin kaget oleh pria tua tersebut. Seandainya pria tua itu bukan dosen kampus nya mungkin Arsyin sudah mencekiknya sedari tadi karena ulah nya sungguh tak wajar. Arsyin masih berpendapat bahwa pria tua itu menghipnotis dirinya dengan jampi jampi kuno karena sedari masuk tadi Pria tua itu mulutnya tidak berhenti komat kamit.

"Baiklah, Sekarang sudah sore dan saya rasa saya pun perlu istirahat. Selamat sore Tuan Arsyin pelajaran Kita hari ini sampai disini dulu. Pintu keluar tepat berada di belakang punggung anda" Ucap pria tua itu yang kemudian kembali tubuhnya mengejang lalu menghilang dari hadapan nya dan berubah bentuk menjadi seekor lalat lalu terbang keluar melalui sela-sela jendela di samping rak meja.

Mulut Arsyin masih menganga ia tidak mempercayai dirinya sendiri bahwa saat ini apakah benar ia sedang dalam kondisi sadar terhitung beberapa kali ia menampar pipinya dengan tangan nya sendiri.

*****

Oamin berada dalam kondisi telanjang bulat tanpa sehelai baju pun menutupi tubuh perawan nya yang putih dan molek. Kedua tangan dan kaki nya terikat diatas sebuah papan besi yang terdapat tombol merah. Dimana jika tombol merah tersebut di tekan maka akan memasukan tubuh nya secara otomatis kedalam tabung kaca berisi air kimia.

Kali ini salah seorang petugas lab menyikap rambutnya yang panjang terurai Oamin kemudian memasangkan selang oksigen kedalam mulut hingga menutupi hidung nya.

Di sudut laun salah seorang dari orang tersebut mengacungkan jempol pada rekan nya yang lain. pertanda bahwa persiapan menuju Observasi sudah oke. Lalu orang tersebut menekan tombol merah yang berada disamping kakinya yang kemudian membawa tubuh Oamin masuk kedalam tabung kaca berisi air kimia tersebut.

"Brashhh"

Oamin masih tidak sadarkan diri bahkan saat tubuh nya perlahan tenggelam ke dalam tabung kaca itu dan beberapa detik kemudian jarum jarum mengerikan yang tadi dilihat oleh Oamin saat ini berada sejajar diatas kepalanya lalu turun kebawah dan menancap keseluruh badan Oamin tanpa terkecuali dan langsung menghisap darah yang berada dalam tubuhnya.

Seandainya Oamin sadar tidak menuntup kemungkinan mungkin ia juga akan meronta ronta seperti manusia dalam tabung tabung yang lain.

Dari atas tangga besi yang menghubungkan antara Tabung ke tabung itu Pak Buncit yang kejam dari tadi berdiri tegap nampak tersenyum puas melihat hal tersebut.

Pertanyaan Nya mengapa Oamin di tidak sadarkan terlebih dahulu saat dimasukan kedalam tabung kimia tersebut sedang yang lain cenderung disiksa hidup hidup didalam tabung? Jawaban nya nanti akan anda ketahui sendiri.

*****

Arsyin berjalan menyusuri pinggir sungai menuju rumahnya. Sore itu ia berjalan beratapkan lembayung diatas kepalanya. Punggung nya masih dijejali tas ransel hitam yang membuat langkah nya semakin tergontai lelah dan pikiran nya berada di titik meracau akan kemustahilan tadi.

Namun ada yang aneh semenjak ia keluar dari ruangan pak dosen tua tadi ia merasa bahwa saat ini ia sedang di ikuti di sepanjang jalan pulang. Atau mungkin oleh pak dosen tua yang tadi berubah menjadi lalat? Arsyin menengok kanan kiri beberapa kali namun tidak ada satupun hewan terbang, melata atau macan kumbang yang mengintai dirinya.

Dan karena kejadian itu ia menjadi parno sendiri hingga menarik nafas panjang mencoba menenangkan dirinya sendri. Sepanjang jalan itu ia mencoba mengusir hal hal mustahil itu yang berayun di dalam benak nya.

.......

Tidak cukup lama Arsyin berjalan dalam ketenangan tiba tiba saja ia mendengar sesuatu yang mendengkur cukup keras dari bawah sungai disamping nya. Arsyin yang 99 persen merasa sangat penasaran kemudian mencoba mendelik kearah sumber suara tersebut.

Ia kemudian melihat pusaran air yang cukup besar tepat ditengah aliran sungai itu yang beberapa detik kemudian sesuatu yang berwujud seperti manusia lumpur tiba tiba saja meloncat keluar dari dalam pusaran air itu.

Sekilas terlihat wajah mahluk itu sangat menjijikan Kulit wajah nya meleleh hijau seperti lilin yang terbakar panas, rambutnya panjang dan gimbal mata kanan nya berada tidak sejajar dengan mata kirinya sedang taring gigi juga kuku tangan nya terlihat sangat panjang hitam.

Mahluk itu melompat dari dalam Pusaran air mencoba menyerang kearah Arsyin yang berada ditepian sungai tapi dari arah yang berlawanan sekelabat bayangan meluncur dengan sangat cepat lalu memenggal mahluk aneh tersebut hingga terlihat sangat jelas kepala mahluk itu terpental ke udara.

"Srakk"

Bayangan tersebut memantul keatas aspal lalu dengan sekejap melesat ke udara dan diam diatas tiang lampu jalan.

Arsyin sempat mendelik kearah bayangan itu yang berubah wujud menjadi sosok perempuan berambut panjang dengan posisi rambut di ikat dan di kedua tangan nya membawa dua buah pisau panjang berbentuk melengkung yang terlihat mengkilap karena terpantul sinar matahari senja.

Perempuan itu sempat menatap kearah Arsyin sebelum pada akhirnya bayangan tersebut meloncat cepat ke udara lalu menghilang. Kali ini Arsyin mulai terduduk Lesu dipinggir Sungai melihat kepala juga tubuh mahluk aneh yang keluar dari pusaran tadi yang secara perlahan lenyap tanpa bekas di pandangan matanya.

Dalam hatinya Arsyin sangat menyesal, Kenapa mesti mau diajak ke ruangan si dosen tua itu kalau ujung ujung nya harus berhadapan dengan rentetan kejadian diluar nalar seperti ini.

Tapi percayalah bahwa ini baru di awal, dan mungkin anda pun akan lebih terheran heran lagi dengan kejadian kejadian kedepan.

(Bersambung Ke Part 4)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!