Setiap orang pasti memiliki teman atau sahabat, walaupun ada pula teman yang datang dan pergi tanpa tau kabar dan berita lagi. Namun setidaknya akan ada seorang sahabat yang akan bertahan dan selalu ada untuk kita sampai kapan pun, tak peduli dengan keadaan maupun rintangan yang akan kita hadapi.
......................................................
"Aku tidak mau menikah ayah! apa lagi dengan orang yang tidak aku suka! " Ucap seorang gadis bernama Karina.
" Kamu tidak akan menikah sekarang, kamu akan bertunangan dulu agar bisa saling mengenal. Mereka dari keluarga kaya dan pasti kamu juga suka," Jawab Rudi, sang Ayah tanpa memandang wajah Karina.
" Kenapa ayah tidak peduli denganku? Aku tahu mereka dari keluarga kaya, tapi aku belum tentu bisa suka sama orang seperti dia ayah! " Protes Karina namun tak di hiraukan oleh Ayahnya.
" Terserah kamu mau bilang apa, malam ini mereka akan datang kesini jadi bersiap-siap lah. " Perintah sang ayah dan meninggalkan Karina.
Karina dan Ayahnya masih duduk tanpa berbicara menunggu tamu yang tak kunjung datang. Rudi hanya memandang wajah Karina dengan tak tega.
" Jangan sedih dulu, hari ini hanya perkenalan saja. Kamu tidak perlu memikirkan yang lain, karena ayah juga ingin kamu bahagia Rin. " ucap sang Ayah dan dibalas anggukan oleh Karina.
Tak lama kemudian tamu yang Mereka tunggu akhirnya tiba. Karina tidak kaget dengan siapa yang datang sebelum pertemuan ayahnya sudah memberi tahu siapa laki-laki yang akan datang kerumahnya, Adit adalah lelaki yang akan dijodohkan dengannya dan juga teman satu sekolah Karina. Walaupun tidak dekat namun Adit terkenal playboy disekolah yang sering membuat para gadis patah hati.
" Maaf karena kami datang terlambat Rud," Ucap pak Joko ayah dadi Adit. Mereka pergi keruang tamu, Kedua orang tua saling berbincang satu sama. lain, mereka berteman lama jadi obrolan mereka sangat banyak. Karina hanya diam dengan sekikas mendengarkan obrolan mereka.
" Ikut gue! "Adit berjalan melewati Karina menuju teras rumah.
" Ayah, aku permisi mau kedepan dulu ya? "Pamit Karina dan dijawab anggukan oleh sang Ayah.
Karina keluar dan melihat Adit duduk diteras, Ia perlahan mendekati Adit dan berdiri dengan jarak dari Adit.
" Gue senang sekali, akhirnya gue bisa berbicara berdua denganmu Rin. Dan sepertinya gue ngga akan menolak perjodohan ini. " Ucap Adit menyandarkan punggung ke tembok dengan tangan menyilang du dada dan memandang Karina dengan senyum.
" Tapi gue ngga mau! jadi jangan terlalu berharap. " Pinta Karina.
" Apa karena lelaki itu? " Tebak adit.
" Apa maksudmu? " Tanya Karina heran.
" Yaah, cowok yang selalu ngikutin kemana aja elu pergi, udah kaya bodyguard aja!! " Ledek Adit.
" Jangan berbicara sembarangan, Johan sahabat gue. Kalaupun gue ngga mau salma elu, itu ngga ada hubungannnya sama dia. " Terang Karina. " Tidak ada yg perlu gue omongin lagi, jadi jangan terlalu berharap dari pertemuan ini. " Imbuh Karina dan berbalik pergi.
" Gue minta maaf karena pernah jahat sama elu Rin." Ucap Adit namun tak di hiraukan oleh Karina.
Makan malam berjalan dengan sangat sunyi, Karina dan Adit tak mengeluarkan satu kata pun. Sekilas Adit melihat kearah Karina yang menikmati makanan tanpa semangat.
.........................................................
Setelah acara kelulusan Karina merasa sedih karena mendengar dari ayahnya jika perjodohan akan dilanjutkan. Karina pergi dan meninggalkan ayahnya yang duduk sendiri diruang tamu.
Karina pergi mencari sahabat baiknya Johan. Karina menceritakan semua sambil menangis dan membuqt Johan merasa kesal.
" Tenang saja, nanti malam gue akan kerumah elu dan berbicara dengan Om, pasti dia akan mengerti. " Ucap Johan menenangkan Karina.
" Apa elu yakin Jo?? " tanya Karina ragu.
" Elu percaya sama gue. " Johan mengusap rambut Karina.
* Johan adalah sahabat baik Karina dari kecil. Sahabat yang rela melakukan apa saja untuk Karina dan selalu melindunginya walau terkadang Ia terlalu pisesif.
Sesuai yang dijanjikan Johan datang kerumah Karina dan berbincang santai dengan ayahnya. Johan menjelaskan apa yang Karina inginkan dan membuat ayahnya mengerti. Namun ayahnya tidak punya jalan lain untuk memutuskan perjodohan, dan membuatnya memoercayakan Karina dengan Johan. ( detailnya di chapter ke 5 ya,,,,,)
............................................................
Singkat cerita setelah kelulusan Johan membawa Karina pergi Ke Jakarta. Disini mereka tinggal dirumah sewa dan saling berdampingan.
Setelah 5 tahun berlalu sampai saat ini mereka belun juga pulang ke kampung halaman.
Saat ini Karina bekerja disalah satu perusahaan diJakarta, walapun bukan perusahaan yang besar tapi Ia merasa nyaman karena memiliki rekan kerja yang ramah dan juga atasan yang perhatian (karena memiliki perasaan dengan Karina).
Sedangkan Johan, siang hari Ia bekerja mengantarkan makanan, dan menjadi penyanyi cafe saat malam sebagai pekerja sambilan.
Setiap hari Johan selalu menyempatkan waktu untuk mengantar dan menjemput Karina untuk bekerja.
Seperti pagi ini Johan mengantarkan karina bekerja.
Setelah sampai ditempat karina bekerja Ia pun disambut oleh senyum yang manis dari pemilik perusahaan yang sudah berdiri di pintu masuk.
" Selamat pagi Karina,,," Sapa pria itu dengan senyum ramahnya.
" Selamat pagi pak, " Balas karina dengan tersenyum manis.
Mereka berjalan perlahan ke tempat kerja mereka agar bisa saling berbincang. Julian mengajak Karina untuk makan siang bersama dan disejui Karina yang membuat pria itu senang.
" Baiklah, nanti siang saya tunggu bapak didepan yah,sekarang saya permisi dulu untuk bekerja." Karina pergi meninggalkan Julian yang masih berdiri ditempatnya.
Julian melihat punggung Karina yang berjalan menjauh dan tersenyum senang, karena akhirnya ada kesempatan buat berduaan dengan gadis yang Ia sukai.
"Walaupun hanya makan siang, yang penting gue bisa bareng. sama elu Rin." batin Julian.
Karina mengambil ponsel dan mengirim pesan kepada Johan " Nanti siang nggak usah kesini ya, gue mau makan bareng temen. "
Karena tak ada balasan Karina pun memasukkan ponselnya kedalam tas dan melanjutkan pekerjaannya.
____
Ditempat lain Johan baru saja sampai direstoran tempat Ia bekerja, saat melihat polselnya ia hanya tersenyum melihat pesan Karina.
" Baik tuan putri, gue akan nungguin elu didepan sebelum jam makan siang." Johan membalas pesan karina dengan senyum jahilnya.
Johan sangat peduli dengan Karina dan tak ingin sesuatu apapun terjadi padanya. Bahkan dari dulu Dia tidak akan membiarkan satu laki-laki manapun mendekati karina hingga saat ini. Egois memang,tapi perasaan johan tidak ada yang tahu.
Sesibuk apapun pekerjaannya, Johan selalu berusaha menyempatkan waktu untuk selalu bersama dengan Karina kecuali memang ada pekerjaan yang mendadak..
Johan tidak setiap saat bekerja untuk mengantarkan pesanan, Dia lebih banyak menghabiskan waktu bekerja direstoran untuk melayani para pengunjung. Walaupun hanya sebagai pelayan Johan termasuk karyawan yang disukai oleh bosnya karena Ia karyawan yang cukup teladan dan rajin.
Pak Bimo pemilik restoran sudah mengenal siapa Johan dan apa kebiasaan yang sering Ia lakukan. Maka dari itu Ia bisa selalu menghampiri Karina walau hanya sekedar makan siang.
Siang hari didepan tempat Karina bekerja.
Johan tetap datang dan menunggu Karina keluar untuk makan siang bersama, tanpa memperdulikan pesan yang Karina kirimkan kepadanya.
Tidak lama kemudian terlihatlah sosok yang Ia tunggu dari tadi, Karina keluar dari pintu dan di ikuti Julian yang berjalan dibelakangnya.
Karina pun terkejut melihat Johan yang sudah duduk dikursi depan.
" Jo,, ngapain lu kesini? kan gue udah bilang, hari ini gue mau makan siang sama temen? " Tanya Karina heran melihat johan dihadapannya, walaupun ada perasaan senang karena sahabatnya tetap datang.
" Hehehehe,,, sekalian antar makanan deket sini tadi, yuk kita cari makan laper nih gue." Johan berjalan sambil menarik tangan Karina, tanpa memperdulikan seseorang yang melihat mereka.
Julian melihat Johan dengan tatapan kesal, dia selalu penasaran dengan hubungan mereka berdua.
" Jika cuman sahabat kenapa mereka selalu bersama?? " pikiran Julian yang kesal.
" Tunggu!!Karina udah janji buat makan siang bareng gue." Saut Julian sambil menarik tangan Karina.
Karina merasa tak enak dengan julian, tapi juga nggak mau Johan pergi.
" Yasudah yuk kita makan siang barengan aja ya??" Saut Karina menarik tangan kedua lelaki itu," Kita makan bakso aja didepan, biar ga kelamaan." Lanjut Karina.
" Ok,,, sipp!! " Saut Johan dengan spontan.
Berbeda dengan Julian, dia berjalan mengikuti Karina dengan perasaan yang marah, karena ada tamu yang tak di undang dan menghalangi niatannya untuk berdua dengan Karina.
" Harusnya kita jangan makan disini, kita cari tempat yang enak ya gue yang traktir. " kata Julian.
" Jangan pak, ga enak lah,,, masak ditraktir sama bapak?? disini juga ga apa-apa kok! " saut karina
" Ehhh,,, makan enak gratis yaudah yuk kita brangkat cai tempat yang makanannya enak. " saut Johan sambil meletakkan tangannya dipundak karina.
Julian pun merasa tambah gerah melihat kelakuan Johan, dan Karina biasa saja dengan perlakuannya.
Walaupun kesal Julian tetap pasang wajah tenang "Yasudah kita berangkat naik mobil gue." Sambil menarik tangan Karina.
..................................................................
Mereka sudah sampai ditempat makan.
" Ayo, silahkan pesan apa yang kalian mau, nggak usah sungkan." kata Julian.
" Wahhhh,,, apa aja nih bolehh??" Saut Johan dengan senang.
Karina hanya tersenyum melihat perilaku temannya yang tanpa malu-malu dengan atasannya,
" Maaf ya pak,,, saya jadi ga enak nih, temen saya memang kaya gini orangnya nggak punya malu,,, hehehehe, Saya kira dia ga dateng hari ini." Merasa tak enak karena melihat raut wajah Julian yang agak kesal karena tingkah Johan, berbeda dengan Johan yang santai menikmati makanannya.
" Ngga apa-apa tapi lain kali kita makan berdua ya, terus kalo diluar jangan panggil Pak panggil nama saja ya??" Jawab Julian sambil tersenyum melihat gadis cantik yang Ia sukai berada di hadapannya.
" Tapi pak? "
" Ngga apa-apa,, kalo diluar gue bukan atasan Elu,gue pengen deket dan jadi temen elu. " Jawab Julian sebelum Karina melanjutkan perkatannya.
" Baik lah pak,,, " jawab Karina dengan senyum tipisnya.
" Kok Pak lagi sih, kan kita diluar panggil nama dong? " Protes Julian.
" Hemm,,, yaudah kita makan dulu yuk. " Ajak karina.
Johan hanya fokus dengan makanan yang ada didepannya, tanpa memperdulikan kedua makhluk yang ada didepannya.
Setelah selesai makan mereka kembali bersama ketempat kerja Karina, karena motor Johan ditinggal disana.
Dalam perjalanan hati Julian menjadi tambah kesal, karena kedua sahabat itu terus saja mengobrol berdua tanpa memperdulikannya, entah apa yang mereka bahas tapi obrolan mereka tak ada habisnya.
Dan dari yang Ia dengar, julian jadi tahu jika saat ini Johan sudah mempunyai kekasih. Pikiran Julian semakin bersemangat untuk mendekati Karina.
" Makasih ya makan siangnya? gue balik dulu." Johan sambil mengacak rambut Karina.
Karina merapihkan rambutnya."Haissstt,,, lu makasihnya sama Julian dong, bukan sama gue kan dia yang bayarin makannya."
" Hehehe,,, Makasih ya bos traktirannya, kapan-kapan boleh lagi kok hehehe. " Johan sambil nyengir kuda meninggalkan mereka berdua,,
" Siapa juga yang mau traktir elu, gue cuman mau sama Karina. " Batin Julian, dan dia hanya membalas dengan senyum dinginnya ke Johan.
Julian mengalihkan pandangan ke karina yang masih merapihkan rambutnya, dia tersenyum karena karina tetap cantik walau rambutnya sedikit berantakan.
Mereka berdua berjalan kembali ke tempat kerja.
Didalam ruangannya Julian memikirkan cara bagaimana dia bisa pergi dengan karina hanya berdua saja,tanpa adanya gangguan dari Johan. Karena pada waktu istirahat maupun pulang kerja ia selalu melihat Johan datang untuk Karina.
" Apa dia nggak ada kerjaan lain selain menempel dengan karina? Bukannya dia punya kekasih? Lalu untuk apa Dia selalu bersama Karina? Haissstt bikin gue emosi aja ya itu orang! " Kesal Julian sambil mengacak rambutnya.
........................................................................
Seperti biasanya, sebelum karina pulang Johan sudah tiba dan menunggu dIdepan tempat Karina bekerja,
namun sudah 10 menit menunggu Karina belum kelihatan batang hidungnya,
Suara Hp Johan bergetar dan itu adalah panggilan dari Karina.
" Maaf Jo kerjaan gue belum kelar, lu ke kafe aja dulu ya ntar gue nyusul." Terdengar suara Karina dari seberang telfon.
" Dasar ya elu!! kenapa nggak ngomong dari tadi?? Gue udah nungguin elu sampe jamuran disini! " Kesal Johan.
" Iyaa iyaaa maaffff,,, Nanti malam gue traktir nasi goreng deh, jangan marah ya Jojoku yang baikkk? " Karina merayu agar sahabatnya tidak marah, walaupun dia tau Johan ga bakal marah apapun yang Karina lakukan.
"yaudah,, kalo udah kelar jangan lupa kabarin,,, jangan naik kendaraan umum kalo ga ada temen, mending tungguin gue,,,," bawel johan karena kawatir dengan sahabatnya.
karena karina selalu tertidur jika naik bus maupun kereta,dan selalu turun ditempat yang salah.
itu lah kenapa johan selalu nganterin kemanapun karina pergi, karena pada akhirnya johan juga yang capek karena mencari dan menjemput karina.
" Yaudah, gue balik ke cafe dulu awas lu ya kalo sampe ngilang." Ancam Johan.
" Siap Boosquee,,," Jawab Karina lega.
Seseorang memperhatikan kepergian Johan dengan tersenyum.
"Akhirnya pergi juga tuh orang, kesempatan ngga dateng dua kali,,hemmmm."
Julian tersenyum karena memikirkan rencananya yang berhasil, Julian sengaja memberi Karina tambahan pekerjaan agar Ia pulang terlambat supaya julian bisa mengantarkan Karina dan bisa berduaan mengobrol dengan gadis pujaannya.
Julian sengaja pulang menunggu Karina selesai dengan pekerjaannya, agar Karina juga berfikir kalo mereka hanya kebetulan saja bisa pulang bersamaan.
" Selamat malam pak, saya pulang duluan ya?? " Sapa Karina dengan senyum saat bertemu diLobi.
" Rinnn, sekarang udah malam,gue anter lu pulang ya?? " Ucap Julian.
" Tidak perlu pak, saya juga tidak langsung pulang kok,mau ke kafe sebentar. " saut Karina.
" Yasudah ngga apa-apa, gue antar aja sekalian kita bisa makan dlu, ayo jalan lu kasih tau nama cafenya. " Julian berjalan dan menarik tangan karina masuk ke mobilnya,
...........................
Di perjalan menuju cafe.
" Mau ngapain kamu kecafe? kenapa kita ga langsung pulang saja? " Tanya Julian.
" Owh,,, Johan ada pekerjaan sampingan dicafe, dia menyanyi disana, sudah lama nggak dengar dia nyanyi, jadi pengen mampir aja sekalian pulang bareng hehehe. " Jawab Karina tersenyum.
" Karina selalu tersenyum kalo ngomongin Johan, nantinya aku akan membutmu tersenyum karenaku Rin. " Batin Julian.
" Kalian deket banget ya? Aku iri sama johan karena bisa dekat sama kamu. " Ucao Julian.
" Ya,, gimana ya pak kita udah dari kecil tumbuh bareng sekolah bareng, sampe sekarang juga nyari duit bareng, udah kayak saudara jadinya. " Jawab Kariina.
" Terus kalau setiap hari Johan yang ngantar jemput gimana cowok kamu? emang nggak marah? " Tanya Julian.
" Gimana mau ada cowo yang mau deket-deket sama saya, karena kemanapun Aku pergi pasti selalu bareng Johan dan orang jadi berfikir jika Johan dan aku pacaram." Jawab Karina dengan bibir manyun.
Julian tersenyum melihat ekspresi Karina " Tenang saja Rin gmaku masih mau deket kok sama kamj walaupun Johan selalu ngikutin kamu terus. " Julian mencolek hidung Karina.
" Aduhhhh,,, kenapa jadi deg-degan dekat sama Julian ya? " Batin Karina yang kaget tiba2 tangan Julian menyentuh hidungnya.
Mereka terus mengobrol sampai tiba dicafe tempat Johan bekerja dan hari ini Julian merasa sedikit senang karena baru ini dia bisa berbicara panjang lebar dengan Karina.
..............................
Akhirnya mereka berdua tiba dikafe, sebelum Karina turun Julian membuka pintu untuknya lebih dulu, dan disambut Karina dengan senyumnya.
" Terimakasih. " ucap Karina tersenyum
dan Julian hanya kembali membalas dengan senyum.
Mereka berdua memasuki kafe dan memilih tempat duduk dibelakang, agar Johan tidak melihat jika Karina sudah disana.
Sambil menunggu pesanan mereka datang, Karina menoleh kekanan kiri mencari keberadaan Johan.
" Kemana tu anak yah, kok tumben belum keliatan? " batin Karina.
Julian hanya melihat tingkah karina yang terlihat tidak tenang " Kenapa Rin? Apa ada masalah? " tanya Julian merasa penasaran.
" Nggak kok,cuman udah laper aja makanannya belum ada yang datang nih hehehe. " reflek ucao Karina tersenyum nyengir, karena Ia tidak mau Julian tahu kalo dia sedang mencari keberadaan Johan.
Tak lama kemudian pesanan mereka pun datang yang membuat karina tersenyum beetepuk tangan " Akhirnya." Ucao Karina.
Julian senang melihat karina terlihat bahagia hanya dengan makanan. mereka berdua pun menikmati makanan yang ada dihadapannya dengan lahap, karena mereka bekerja lembur dan waktu makan malam memang sudah lewat.
Saat mereka sedang menikmati makanannya mulai terdengar suara nyanyian yg sangat merdu yang tak asing terdengar ditelinga Karina. Mereka melihat keatas panggung disana ada seorang pria tampan yang sedang bernyanyi dan ditemani gadis cantik di sebelahnya. Siapa lagi jika bukan Johan dan gadis disampingnya adalah Siska, teman duet sekaligus pacar Johan saat ini.
Karina hanya melihat sekilas dan melanjutkan makannya bersama Julian. " Ahh daaasarr!" batin Karina.
Karina tidak menyukai Siska, karena dia sering sekali bermanjaan dengan Johan di hadapannya, walaupun Johan selalu menanggapi dengan sikap biasa saja.
Karena nyanyian mereka berdua sangat bagus membuat Julian bertanya " Bagus juga ya suara temen kamu, terus siapa tuh cewek sebelahnya? lumayan cantik juga. " Ucapnya dengan senyum tipis.
" Yang itu namanya Siska, pacarnya Johan." jawab Karina dengan nada yang datar.
" Suaranya bagus dan juga cantik, beruntung banget dia mau sama Johan ya? " Ucap Julian.
" Kamu salah, bukan Johan yang beruntung tapi Dia yang beruntung karena sahabatku yang paling baik mau sama dia! san kalo cantik tidak perlu ditanya lagi. " Sut Karina dengan nada yang sedikit kesal.
Sebenarnya Karina juga cantik dengan badan tinggi putih,dengan wajah yang polos tanpa make up, hanya saja dia tidak pernah berdandan, dan suka berpakaian hanya celana jeans dan kaos biasa.
" Tapi tetap saja lebih cantikan kamu dan gue juga sukanya cuma sama kamu kok. " Ucapan Julian membuat Karina tersedak.
" Pelan-pelan dong nih minum dulu." Julian menyodorkan minumannya.
" Ehemmm,,, makasih yah, kamu bisa saja becandanya. " Saut Karina merasa malu.
Karina merasa aneh sebab selama ini tidak ada lelaki yang berani berbicara asal kecuali Johan, dan hari ini Julian sudah membuat jantungnya merasa bergetar berkali kali.
" Aku serius Rin. " Ucap Julian dengan wajah yang serius.
Karina menoleh kesamping karena merasa bingung dengan apa yang akan Ia katakan. Melihat Johan yang sudah selesai bernyanyi, Ia melambaikan tangan dan Johan pun membalasnya lalu menghampiri meja mereka.
Siska tidak suka melihat Johan menghampiri sahabatnya,Ia pun mengikuti langkah dibelakang Johan. Siska selalu merasa cemburu dengan Karina, walaupun ia tahu mereka hanya sahabat tapi johan lebih perhatian kepada sahabatnya dibanding pacarnya sendiri.
" Kalian sudah lama datangnya? kok ga bilang sih?" Tanya Johan.
" Lama banget nih makanannya saja udah habis! " jawab Karina.
" Kok gue ga dikenalin sih sama pacar barunya??" Ucap Siska melirik kearah Julian.
" Ah,,, iya kenalin namanya Julian atasan gue ditempat kerja." Karina menunjuk ke arah Julian.
" Kenalin gue Siska pacarnya Johan. " Siska mengulurkan tangan dengan senyum manisnya dan menekan kata pacar dengan melirik kearah Karina.
Karina tidak peduli dengan Siska, dia tetap asyik dengan memainkan sedotan didepannya.
" Sudah selesai belum makannya?? satu lagu lagi gue bisa pulang." ucap Johan.
" Ngga apa-apa kok, santai aja gue tungguin." Karina memberikan jempolnya.
" Tenang saja karina nanti gue yang nganterin, elu lanjut kerja aja Bro. " Ucap Julian.
" Kiita nggak searah Bro, gue ngga mau ngrepotin elu, sebentar lagi juga pulang kok. " jawab johan.
" Sayang, biarin aja Karina dianterin sama Kulian kalo nggak nanti siapa yang nganterin aku? " saut Siska dengan nada manja dan memeluk lengan Johan,
" Kan elu bawa mobil sendiri sis. " jawab johan dengan malas.
" Hari ini aku kesini naik taxi engaja biar aku diantar sama kamu sayang?" Ucap Siska berbohong.
" Ini udah malam!! Pokoknya Karina pulang bareng gue, Julian tolong nanti anterin siska karena kalian searah sekarang guebtinggal sebentar,cuman 5 menit!!" Johan menyelesaikan perdebatan dan meninggalkan mereka berdua, Ia menarik tangan siska untuk kembali ke atas panggung.
Karina hanya diam karena Ia tahu sulit untuk bisa merubah ucapan Johan.
" Apaan sih ini anak!! Kenapa dia nggak bisa ninggalin Karina tapi malah ceweknya sendiri dititipin ke cowok lain??" Batin Julian yang kesal dengan sikap Johan.
" Ishhh daasarr!!" Siska kesal karena kehadiran Karina membuat Johan tidak memperdulikannya.
" Terimakasih ya Pak makan malamnya dan maaf sudah mereporkan hari ini,dan untuk sikap Johan aku minta maaf. " Karina merasa tidak enak karena sikap Johan yang terlalu egois.
" Iya nggak masalah, kapan-kapan kita bisa makan bareng lagi kan?" tanya jkulian dengan wajah penuh harap.
" Siap!! lain kali aku yang traktir makan ya? terserah mau makan apa aja boleh tapi kalo udah gajiannn hehehehe." Jawab karina membuat Julian senang.
.............................................
Mohon maaf jika kurang jelas karena baru pertama membuat cerita.
mohon dukungan, kritik dan sarannya ya,,,,
supaya lebih baik lagi,,
terimakasihh,,,,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!