"Kenapa kamu tidak menghargai aku sedikit pun Chavin??? Kamu memuji wanita lain didepan ku. Kamu melirik dia secara terang terangan dihadapan ku Chavin. Kenapa kamu jahat banget hah??? "ujar Lexa emosi.
"Lexa... aku bicara yang sebenarnya kan. Gadis itu memang cantik, wajahnya yang tirus, terlihat mungil. dengan ukuran body yang langsing, sungguh beruntung lelaki yang memiliki nya. "ucap Chavin tanpa peduli Lexa cemburu atau tidak.
"Kenapa Lexa apakah kamu cemburu??? Hah... Aku akui kamu memang cantik Lexa, kecantikan mu membuat semua lelaki tergoda. Tapi wajah mu dibandingkan gadis itu dia lebih cantik Lexa.
"Wajah dia tirus bak artis Korea. Sedangkan wajah kamu seperti buah tomat Lexa. Kalian berbeda. "ucap Chavin lagi.
Chavin betul-betul lelaki yang tidak punya perasaan. Bisa bisanya dia bicara seperti itu. Sama sekali dia tidak pernah memikirkan perasaan Lexa.
Dia boleh memuji gadis lain dihadapan Lexa. Bahkan dia tidak peduli apakah Lexa cemburu atau tidak? Baginya Lexa hanya pajangan dinding saja.
"Cukup Chavin, sampai hati kamu berbuat seperti itu dihadapan ku. Aku ini pacar kamu Chavin. Tolong hargai aku. Tolong Chavin. Aku sangat tidak suka dengan kelakuan mu. "ujar Lexa lagi.
"Kenapa kalian selalu bertengkar hah? Kalau memang sudah tidak ada kecocokan diantara kalian, tinggalkan Lexa. Aku tidak mau kamu selalu menyakiti hati nya.
"Tinggal kan dia, Chavin, tinggal kan Lexa, kalau kamu sudah tidak suka lagi kepada nya. Putus kan dia. "ujar Ninda. (yang merupakan bff Lexa).
"Sudah lama juga aku mau putus dengan nya. Kami memang tidak ada kecocokan lagi. Lexa saja yang selalu menahan nahan aku, untuk tidak pergi. Aku sudah lama memang tidak cocok dengan nya. "jawab Chavin.
"Tidak Chavin... Aku tidak mau. Aku tidak mau kalau kamu pergi meninggalkan ku. Maafkan aku karena sudah memarahi mu tadi. Aku mohon jangan tinggal kan aku.
"Aku belum sanggup untuk kamu tinggalkan Chavin. Apapun yang kamu lakukan, ok aku akan terima. Tapi jangan kamu pergi yah!!! "ujar Lexa memohon.
"Lexa... aku sudah lama tidak tertarik dengan mu. Kamu bukan tipe wanita yang aku suka. Aku sudah berusaha untuk mencintai mu sampai sekarang, tapi tetap saja tidak bisa. Jangan paksa aku. Tolong kamu faham dan mengerti aku Lexa. Aku tidak mencintaimu. "ujar Chavin.
Dua tahun mereka berpacaran, tapi tetap saja Chavin tidak pernah sedikit pun mencintai Lexa. Padahal Lexa adalah gadis yang baik, lembut, cantik dan penyabar.
Banyak lelaki yang menginginkan nya. Tapi tidak juga sifat itu membuat ketertarikan Chavin untuk mencintai nya. Tetap saja Lexa tidak menarik dihati Chavin.
"Tidak aku tidak mau. Jangan seperti ini Chavin, aku mohon. Jangan lakukan ini kepada ku. Jangan putuskan aku.
"Aku tidak mau Chavin...Aku tidak mau kamu putuskan. Maafkan aku tentang perkataan ku tadi maafkan aku Chavin..."jawab Lexa dengan memujuk.
"Sudah lah Lexa, lelaki seperti Chavin tidak sesuai untuk mu. Chavin bukan lelaki yang baik sahabatku. Sudah lah Lexa, sudah...kamu lihat perlakuan dia terhadap mu.
"Dia sanggup memuji wanita lain didepan mu terang terangan. Sangat keterlaluan, sama sekali dia tidak menghargai mu. "ujar Ninda.
"Lexa, , ,betul apa yang dikatakan ninda. aku tidak baik untuk mu. Kamu harus dengar kan Ninda. Hubungan yang dipaksakan sangat lah tidak baik kedepan nya.
"Selama 2 tahun aku sudah mencoba untuk mencintai kamu, tapi tetap saja tidak bisa Lexa. Jadi biar kan aku pergi. Tolong jangan paksa aku Lexa..."ujar Chavin.
"Kenapa kamu tidak bisa mencintai ku Chavin !!?kenapa??? Apa kerena wajah ku yang bulat? Itu bukan alasan untuk tidak mencintai ku. Tidak mungkin kamu sedikit pun tidak mencintai ku Chavin??? " ujar Lexa merayu.
"Yah.. dari dulu pun kamu tau aku tidak suka wanita berwajah bulat seperti tomat. Kamu bukan tipe ku Lexa. Sampai kapan pun aku tidak akan bisa cinta sama kamu, tidak akan bisa!!! "jawab Chavin sambil berlalu pergi.
Hanya hal sepele. Hanya kerena wajah Lexa bulat. Chavin tidak pernah tertarik kepada nya. Padahal dulu dia juga yang meminta Lexa untuk menjadi pacar nya.
Tapi selama mereka berpacaran tidak pernah terlihat tanda tanda sedikit pun Chavin sungguh-sungguh mencintai nya. Padahal banyak pria yang mengingin kan Lexa.
Chaviiinnn...
Chaviiinnn...
Chaviiinnn...
"Aku mohon Chavinnn. Jangan pergi Chavinnn... Aku minta maaf Chavin. "ucap Lexa memohon agar Chavin tidak pergi.
"Tidak Chavin... Tidak jangan tinggal kan aku Chavin. Aku mohon...Chavinnnn...."ucap ku sambil menangis dan menarik narik tangan Chavin agar tidak pergi.
"Cukuuupp... Lexa. cukuuupp....biarkan dia pergi. "ujar Ninda.
"Nindaaa... Pujuklah Chavin. Aku tidak mau Chavin pergi meninggalkan ku Ninda. Tolong pujuk dia Ninda. Aku mohon Ninda.. Pujuklah Chavin Ninda... Aku mohon...huhuhu..."ucap ku dengan menangis terisak isak memohon kepada Ninda agar mau membujuk Chavin.
Chavin pun tidak peduli. Bagi Chavin Lexa tidak ada apa apa nya dan tidak berharga sedikit pun dimata nya. Chavin pun tidak peduli walaupun Lexa memohon dan merengek- rengek kepadanya.
Chavin tetap pada pendiriannya, ia tetap pergi meninggalkan Lexa. Bagi nya buang buang waktu harus bersama perempuan yang sebenarnya sama sekali tidak dia cintai.
"Nindaaa... Jangan biarkan Chavin pergi Ninda.... huhuhu...(menangis)
"Nindaaa.. huhuhuhu... Nindaaa... Air mata ku mengalir begitu deras, hati ku hancur, hati ku sakit. Sedikitpun Chavin tidak peduli kepada ku.
"Cukup...Lexa cukuuup... lupakan Chavin. Jangan menangis lagi Lexa... cukuuup. " ucap Ninda kesal.
"Jangan biarkan hidup mu hancur bersama lelaki yang tidak pernah mencintai mu. Chavin tidak baik Lexa. Dia tidak baik buat mu. "ucap Ninda menasehati.
"Dengar kan aku wahai sahabat ku. Kamu cantik jangan siksa hidup mu seperti ini. Jangan sia sia kan hidup mu bersama lelaki yang tidak mencintaimu. "ucap Ninda lagi.
Lexa sangat mencintai Chavin. Bagi nya Chavin adalah segala -galanya. Lexa tau Chavin pasti tidak akan pernah mencintai Lexa.
Tapi Lexa berusaha membuat Chavin untuk mencintai nya. Walaupun waktu dua tahun yang cukup lama, Lexa tetap berusaha menyakinkan agar Chavin bisa mencintai nya.
''Tidak Ninda. Aku tahu Chavin pasti akan mencintai ku. Aku hanya butuh waktu saja untuk membuat dia mencintai ku. Aku yakin ninda, Chavin pasti akan jatuh cinta kepada ku. Semua ini perlu waktu Ninda. Semua ini butuh proses. "ucap Lexa.
"Tidak Lexa, Chavin tidak pernah mencintai mu. Kalau dia mencintai mu, dia tidak akan pergi meninggalkan mu. Dia tidak akan memandang wanita lain selain kamu. Sadar Lexa..."jawap Ninda.
"Dua tahun itu waktu yang cukup lama untuk membuat Chavin jatuh cinta Lexa. Kamu butuh waktu berapa lama lagi Lexa??? Apa perlu waktu sampai 5 tahun untuk membuat Chavin mencintai kamu, Lex. " jawap nya lagi.
"Sudahlah Lexa lupakan Chavin, lupakan dia. Jangan jadi perempuan bodoh kamu. Ingat Lexa, lelaki bukan cuma dia. Banyak lelaki yang lebih dari dia yang bisa kamu dapatkan. Banyak lelaki yang tergila gila dengan mu Lexa. "jawap nya lagi menjelaskan.
"Kalau dia sudah pergi. Biarkan dia pergi jangan kamu tangisi. Air mata mu tidak pantas kamu keluar kan untuk lelaki seperti dia. "ucap Ninda lagi.
"Nindaaa... Aku hanya mencintai Chavin Ninda. Aku hanya mau dia. Aku mencintai dia. " huhuhu... (menangis).
BERSAMBUNG...
Begitu cintanya Lexa dengan Chavin. Sampai hatinya pun tertutup untuk lelaki lain. Bukan tidak banyak lelaki yang menginginkan Lexa. Dikantor nya Lexa merupakan Office Flower.
Semua lelaki pasti tertarik jika melihatnya. Wanita berambut ikal, panjang, langsing, dan cantik, modis, stylish, smart, bertalenta dari keluarga yang berada. Memang sangat sempurna.
Sebut saja namaku Alexa. ALEXA ZANCA. Orang- orang memanggilku Lexa. Aku gadis yang cantik, smart, bertalenta, mandiri dan baik hati, tapi pemalu.
Aku bekerja di sebuah perusahaan ternama. Perusahaan jual beli saham. Perusahaan tempat orang-orang Highclass, dan berduit.
"Lexa nanti malam jadi kan kita lepak dicafe? Wekend kan?? penat bekerja seharian nih. Aku mau relax dan tenang disana sambil mendengar kan musik. wow..nikmat nya. Ayok lah Lexa?? ucap Ninda.
"Jemput aku. Jangan telat kerena aku tidak suka menunggu lama. Bisa -bisa luntur makeup ku nanti. " jawabku.
"Asiaaappp... Cantik. " jawap Ninda.
Sebenarnya Lexa paling tidak suka lepak malam malam diluar. Tapi kalau bff nya yang mengajak. Lexa memang tidak dapat menolak. Mau tidak mau Lexa pun menuruti.
Maklumlah mereka berdua jomblo (single). Jadi kemana pun selalu bersama. Sebenarnya mereka 3 bersahabat. Tetapi ketty akhir akhir Ini busy dengan dunianya sendiri.
Piiimmm...
Piiimmm...
Piiimmm... (bunyi suara hon mobil)
"Lexa cantiiikkk... cepat donk. Selalu seperti ini. Aku yang menunggu mu. Kamu selalu berbohong kepada ku. Katanya sudah siap. Hhmmmm... mana yang kamu bilang siap Lexa. Dasar pembohong..hhemmm... Ninda menghembus nafas.
"Yoo... yoo.. yoo.. aku keluar, aku keluar ini. " jawap ku
"Ingat.. denda kamu Lexa. Kamu harus bayar denda. Karena kamu sudah lambat. Aku tidak mau ada alasan lagi. "ucap Ninda.
"Mmmm.. baiklah kalau kamu masih nagih denda. Aku tidak jadi pergi. Kita cancel saja yah. "jawap ku lagi dengan nada merajuk.
"Dasarrr kamu yah... kita kan sudah sepakat siapa lambat bersiap siap harus bayar denda. Hhmmm... tidak adil kamu Lexa. "ucap Ninda.
Mereka berdua sepakat kalau pergi kemana pun jika ada salah satu seorang dari mereka yang terlambat bersiap- siap. Maka harus membayar denda belanja pulsa 100k. Begitu lah peraturan dalam persahabatan mereka. Tidak ada alasan. Tidak mau.
"Masalah nya situasi kali ini berbeda. Kan kamu yang ngajak aku keluar. Bukan kesepakatan kita bersama untuk weekend. Jadi denda tidak berlaku untuk saat ini. "jawap ku.
"Mmmm.. ya dech ya dech. Dasar kamu yah. Selalu seperti itu. Ehhhmmm....Ninda menghela nafas dan tampak kesal.
Buuum...
Buuum...
Chaaa...
Buuum...
Buuum...
Chaaa...
Chaaa... (terdengar suara musik cafe dari luar)
Mereka pun memarkirkan mobil mereka yang tidak jauh dari cafe tersebut.
"Aku mau pulang pagi Lex. Apapun ceritanya aku mau pulang pagi. (sambil duduk dan memesan minum). Kamu harus ikut juga, kamu harus pulang pagi juga. Faham kan Lexa. "ucap Ninda.
"Pagiii... yang benar saja Ninda. Aku pulang sendiri lah kalau begitu. Gila saja harus pulang pagi. Mamah ku akan marah nanti. Kamu ada -ada saja. Bisa bisanya aku tidak dikasih pintu masuk, tidak aaahh, aku tidak mau. "ucap ku.
"Ayok lah Lexa. Sebulan sekali pun kita belum tentu seperti ini. Aku boring di rumah Lexa. Ayok lah Lexa yang cantik, kamu mau yah. Please.."Ninda memujuk.
"Aku tidak mau, titik aku tetap tidak mau. Kalau kamu masih memaksa juga.Baiklah, kalau begitu aku pulang saja sekarang. "jawap ku.
"Hhhmmm... ok..ok... jangan yah. Jangan.. Baiklah kita tidak pulang pagi. Ehmmmm...Payah kamu Lex... menemani ku sampai pagi pun tidak mau. Cuba kalau Chavin yang ngajak kamu, pasti kamu mau pulang pagi. "ucap Ninda kesal.
"Dug.. bunyi jantung Lexa berdegup.
Lexa terdiam sejenak. Dan tiba-tiba menetes air mata nya. Entah kenapa jika teringat nama Chavin saja Lexa menangis. Hatinya masih mengharapkan Chavin lagi.
Sedikit pun Lexa tidak pernah membenci Chavin walau pun Chavin sudah pergi meninggalkan nya. Sampai saat ini pun belum ada pengganti diri Chavin.
Huhuhuhu... Chavin aku rinduuuu... aku rinduu kamu. Chavin...Huhuhu....Vin... Huhuhu....air mata ku pun mengalir.
"Lexa... please lah, Omg... kamu menangis? Please lah Lexa. Lexa.. maafkan aku. Jangan menangis lagi yah. Please Lexa. "ucap Ninda.
"Kenapa kamu menyebut nama nya lagi Ninda. Ini semua gara gara kamu. Aku jadi merindukan nya lagi. "jawap ku.
"Ok.. aku minta maaf. Sudah yah, , ,sorry yah!! Aku fikir kamu sudah melupakan nya. Maaf.. maaf yah Lexa. "ucap Ninda memohon maaf.
"Makeup kamu luntur tuh. Hhhmmm, , , kamu dilihati orang -orang tu. Apa kamu tidak malu? Malu weiii... malu weii.. "ucap Ninda dengan meledek.
"Aku tidak peduli. Kamu kan yang membuat aku mengingat Chavin lagi. Kamu yang membuat aku jadi menangis. "jawap ku kesal.
Satu tahun Lexa tidak mendengar kabar berita dari Chavin. Sejak Chavin pergi meninggalkan Lexa. Chavin pun terus dipindahkan kerja diluar Negeri.
Tentu Lexa tidak pernah lagi melihatnya. Nomor telepon Chavin pun sudah tukar tidak dapat dihubungi lagi. Susah buat Lexa untuk melupakan Chavin begitu saja.
"Aku fikir 1tahun kamu tidak berkomunikasi dengan nya. Kamu sudah melupakan nya. Lexa.. jangan bilang kamu masih mengharapkan nya lagi. Jangan bilang kalau kamu masih mencintai nya lagi. "ucap Ninda.
"Yah... aku masih mencintai nya. Aku berusaha melupakan nya tapi tetap tidak bisa Ninda. Walaupun dia katakan dia tidak pernah mencintai ku. Tapi aku tau dia pasti ada sedikit menyukai ku. "jawap ku.
"Aku heran lihat kamu. Bisa bisa nya kamu masih mengingat dia lagi. Lexa.. Lexa... begitu buruk perlakuan nya kepada mu. Tapi kamu masih mencintai nya. Eehhmmm...Ninda menghela nafas.
Lexa gadis yang baik, tentu buat nya bukan mudah untuk melupakan orang yang sangat ia cintai. Walaupun orang itu sudah banyak menyakiti nya tetap saja Lexa tidak membenci nya.
Yah... Nama Chavin masih tersimpan dan tertata rapi dihati Lexa. Kalau soal kesetiaan jangan ditanya Lexa adalah gadis yang sangat setia.
"Bolehkan aku gabung bersama kalian??? tanya seorang pria bule. Yang mendatangi meja tempat duduk mereka berdua.
"Ninda aku tidak suka lelaki bule. Tolong suruh dia pergi. "ujar ku berbisik kepada Ninda.
"Oh... sorry. i'm can not. Mister. I am so so sorry. " jawap Ninda singkat.
"Ok no problem girls, u are so beautiful. Perfect girl. I like u. "jawap bule itu.
"Hahaaaa.. ( mereka tertawa berbarengan).
"Kenapa kamu tertawa juga. Bule itu tidak mabuk kan??? Seperti nya bule itu minat dengan mu. Bukan kah kamu suka lelaki orang luar yah??? biar boleh merubah keturunan. Pergi sana kejar, apa lagi. Pasti anak kalian hidung nya tinggi- tinggi nanti. "ucap ku.
"Gila kamu ahhh... no... no.. lelaki luar tapi bukan bule yah Lexa. "jawap Ninda.
"Teruss.. Korea. Hmmmm...Capek dech lagi dan lagi korean melulu. Tukar donk Ninda. "ucap ku.
"Lexa Lexa, terus kamu apakah tidak sama dengan ku juga. Kamu juga sukanya ala -ala Korean kan??? Makanya kamu sampai sekarang tidak dapat melupakan Chavin kan??? ucap Ninda.
"Stop Ninda.. aku sedang tidak mau membahas Chavin disini. "jawab ku kesal.
BERSAMBUNG....
Memang wajah Chavin bak artis Korea tinggi 187cm. Berbadan sasa, berkulit putih bermata sipit. Dari keluarga kaya lagi. Maklum lah Chavin adalah keturunan Tionghoa.
Walaupun Chavin keturunan China tapi dia beragama islam. Chavin memang lelaki yang perfect dan sempurna. Jadi tidak heran semua gadis gadis tergila-gila kepada nya.
Dan sebab itu juga Chavin pun hanya menyukai gadis yang ala-ala Korean juga. Kulit nya harus putih, tinggi dan pendek tidak masalah yang penting langsing.
Tapi wajah nya memang harus tirus bak artis korean lah. Itu sebab nya Lexa tereliminasi karena Lexa mempunyai wajah bulat bak buah tomat.
"Yah... memang aku akui Chavin adalah kriteria yang aku suka. Sejak dia kerja dioffice kita. Mata ku sudah tertuju kepada nya. "ucap Lexa.
"Aku berusaha memikat nya dengan berbagai cara. Hingga tak disangka-sangka dia yang menembak ku lebih dulu. "ujar ku menjelaskan.
"Aku sangat senang ketika dia mengutarakan isi hati nya kepada ku Ninda. Hingga kami berpacaran sampai 2tahun lama nya. Tapi aku tidak pernah tau kalau nama ku tidak pernah ada dihati nya. "ujar ku lagi.
"Aku mencuba bertahan dengan perlakuan buruk nya terhadap ku. Aku diselingkuhin dia, aku pura pura tidak tau. Bahkan dia selalu membandingkan aku dengan perempuan lain aku pun diam. tes.. tes.. tes.. air mata ku mengalir.
"Kurang apa lagi aku Ninda??? kurang apa coba???
"tanya ku kepada Ninda dengan menangis.
"Sudah lah Lexa.. jangan menangis lagi. Sayang air mata mu kamu habis kan buat lelaki seperti Chavin!!! Yang sama sekali mencintai mu. "ujar Ninda.
"Yah, aku akui juga, aku pun dulu tertarik dengan Chavin. Gadis mana sich yang tidak tertarik dengan nya. Tapi begitu aku tahu sifat nya yang sombong dan arogan aku jadi il feel. "ujar ninda memberi tahu.
"Yah, aku pun sempat berfikir kalian memang pasangan yang serasi, kamu cantik, Chavin tampan. Jadi wajar dia pun menerima mu sebagai kekasih nya. "jawap Ninda lagi.
"Tapi aku pun sangat terkejut, begitu aku dapat tau tenyata Chavin mencintai mu, kerena takut kalah saing dengan teman teman pria kita dioffice. "jawap Ninda menjelaskan.
"Siapa sangka, ternyata dia menjadikan mu pacarnya hanya kerena alasan itu. Memang jahat sekali dia, Lex" jawap Ninda kesal.
"Lexa... satu tahun sudah berlalu lupakan lah dia. Dia pun mungkin sudah melupakan kamu. Kamu buka lah lembaran baru yah. "ucap Ninda sambil mengelap air mata Lexa.
Aku hanya dapat mengangguk pelan mendengar perkataan Ninda. Dan mencoba untuk mengendalikan emosiku dan perasaan sedih ku.
"Aku tahu, Nin. Ta...tapi…rasanya masih sakit. Aku merasa bodoh karena telah membuang waktuku untuk seseorang yang tidak pernah betul-betul mencintaiku. "ucap ku.
"Jangan bicara begitu, Lexa. Kamu tidak bodoh. Kamu hanya terlalu mencintainya. Kamu terlalu berharap padanya. Tapi, kamu harus ingat, kamu pantas mendapatkan yang lebih baik.
"Seseorang yang benar-benar mencintaimu apa ada nya, bukan karena paras cantikmu atau kesuksesan keluargamu Lex. "jawap Ninda menyemangati.
Aku terdiam, merenungkan kata-kata Ninda. Ninda benar. Aku terlalu berharap pada Chavin. Aku terlalu terpaku pada standar kecantikan yang ia tetapkan. Aku melupakan jati diriku sendiri.
"Jadi !! Aku… aku harus move on, ya? "tanyaku, dengan suaraku yang masih sedikit bergetar kerena habis menangis.
"Tentu saja! Kamu harus move on, Lexa. Jangan biarkan Chavin merusak masa depanmu. Kamu cantik, pintar, dan sukses. Kamu pantas mendapatkan kebahagiaan yang lebih besar.
"Lupakan Chavin, dan fokuslah pada dirimu sendiri. Temukan kebahagiaanmu sendiri, tanpa harus bergantung pada orang lain. "jawap Ninda.
Aku mengangguk mantap. Ninda betul. Aku harus move on. Aku akan buktikan kepada Chavin bahwa aku bisa bahagia tanpa dia.
"Terima kasih, Nindaaa. "kataku, tersenyum tulus pada Ninda sahabat ku yang selalu menasehati ku.
"Kamu selalu tau bagaimana cara menghiburku,Ninda. terimakasih yah. "ucap ku lagi.
"Sama-sama, Lexa. Aku selalu ada untukmu kapanpun. Sekarang, lupakan lah Chavin. "jawap Ninda lagi.
"Mari kita pesan dessert! Aku traktir kamu hari ini !!! "ucap ku yang sudah tidak bersedih lagi.
Ninda tersenyum lebar, mencoba untuk membuatku lebih ceria. Kami memesan berbagai macam dessert dan mengobrol hingga larut malam. Alexa mencerita kan berbagai banyak hal kepada Ninda.
Tentang cita-cita nya di masa depan dan banyak hal lagi. Alexa merasa lebih lega setelah menceritakan semuanya pada Ninda.
Alexa merasa beban di pundaknya sedikit berkurang. Alexa siap untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya dengan perlahan.
Lembaran baru yang penuh dengan kebahagiaan dan cinta sejati, bukan cinta yang hanya berdasar pada standar kecantikan semu.
Beruntung bangeet Lexa punya sahabat seperti Ninda. Ninda yang selalu mengisi kekosongan hari hari lexa. jika Lexa sedih Ninda selalu menghibur Lexa.
Begitu pulak sebaliknya. Tapi kadang pun ninda sering juga membuat Lexa kesal. Tapi kekesalan itu tidak pernah berlarut-larut. Intinya mereka adalah bff sejati.
"Begitu donk, senyum... cantik nya sahabat ku ini. "ucap Ninda.
"Ngomong ngomong kita jadi yah pulang pagi? Ayok lah Lexa, mau yah. Please... "ucap Ninda lagi.
"Sembarangan, tidak aahh tidak mau aku. Aku mau pulang sekarang. "ujar ku, Aku pun berdiri dari tempat duduk ku.
"Kamu serious mau pulang Lexa??? Sebentar lagi donk. Jam baru pukul 24.00 Lexa. Lexa... please lah Lexa. "ucap Ninda memujuk.
"Kamu mau kita pulang jam berapa Ninda??? Jangan lama lama. Nanti kita berdua bisa kena marah. Bisa bisa tidak dibuka kan pintu nanti !!! "jawap ku.
"Iya dech. Biasanya juga kita pulang jam 01.00 kan. Otak ku juga masih miring ni, belum lurus lagi. Tolong lurus kan dulu donk... Please??? "ucap Ninda meledek.
"Idiiih... Dasar kamu yah. Apa apaan iihh...!! awas loh nanti miring betul otak kamu. Hahahah.. (mereka pun tertawa berbarengan).
Begitu lah keseharian Lexa dan Ninda. Saling bergurau bersama dan menghibur satu sama lain. Sama sekali tidak pernah ada rasa sakit hati antara keduanya.
Kalau pun mereka bertengkar hanya bertengkar kecil. Lexa sudah bersahabat lama dengan Ninda. Jika Lexa salah Ninda selalu menasehati begitu pula Alexa.
Jam menunjukkan pukul 01.00 pagi. Lexa dan Ninda pun sudah waktunya untuk pulang. Dan ketika mereka menuju tempat parkir. Tiba-tiba bertemu dengan Bimo rekan kerja dioffice.
"Haii... Kalian??? "ucap Bimo terkejut, mata nya tak dapat berkedip melihat kecantikan Alexa. Yah selama ini Bimo hanya melihat Lexa mengenakan baju kantor saja.
"Hhmmmm... Bimo. kamu sendiri saja !!!! Tumben tumbenan cuma sendiri. Kawan yang lain mana??? "tanya Ninda.
"Oh.. itu mereka lagi menunggu disana??? " jawab Bimo dengan gugu dan gemetar.
Mata Bimo tertuju kepada Lexa. Begitu cantik nya Lexa dia mengenakan mini dress berwarna hitam. Indah dan sempurna ciptaan Tuhan. Uuhhh... meleleh aku kalau melihat Lexa secantik ini. "ucap Bimo dalam hati.
"Hhhmmm... dasar lelaki. Semua sama saja yah. Mata nya jelalatan. Aku yang nanyain kamu. Tapi kamu malah ngelihat Lexa seperti mau menerkam begitu. "ucap Ninda kesal.
"Oohh.. maaf Ninda maaf. Eehhhmmm... Bimo menghela nafas. Maklum lah aku sangat teruja melihat kecantikan Lexa malam ini.
"Aku tidak pernah melihat dia dari jarak dekat seperti ini. Apalagi penampilan Lexa malam ini, betul-betul berbeda sangat cantik sekali. "ucap Bimo terpesona.
Alexa pun hanya tersenyum dan tersipu malu malu mendengar perkataan Bimo.
Hhuuhh...Dasar lelaki Mata nya hanya tau lihat yang cantik cantik saja huh. "ucap Ninda kesal.
BERSAMBUNG...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!