Trang!!
Trang!!
Trang!!
Suara bunyi benturan pedang yang berbenturan satu dengan yang lain terdengar sangat keras. Deru nafas mereka pun terdengar tidak beraturan karena tekanan yang harus mereka tahan agar pedang yang ada di dalam genggaman tangan tidak sampai terlepas.
Dukk...
Crash... Crash...
Srakk... Krak...
Terdengar suara tendangan, suara sayatan dan terakhir suara tulang patah sangat mengerikan dan mengganggu pendengaran bagi orang yang mendengarkan.
Huuk... Huuk...
Terdengar suara batuk batuk dan memuntahkan cairan darah segar dari mulutnya. Sementara itu pihak lain terlempar cukup jauh dan berhenti ketika menabrak sebatang pohon yang ada di belakangnya. Karena tendangan itu mengakibatkan tulang kakinya retak dan patah.
Mereka sama sama bangkit dan kembali berdiri meskipun dengan susah payah karena luka dalam yang di alaminya.
"Memang tidak salah, kalau orang orang menjuluki mu dengan nama pendekar pedang naga."
Ucap seorang yang kini sedang terluka parah karena luka tebasan cukup dalam mulai dari dada sebelah kiri melintang sampai perut kanan bawah. Belum lagi kedua tulang kakinya patah akibat dari tendangan dari pendekar yang bernama Feng Xuan.
"Jangan hanya diam saja. Serang sekarang!! Saat ini dia sudah terluka."
Bentak orang yang sedang terluka parah itu. Sepertinya dia adalah seorang pemimpin rombongan yang sedang menyerang Feng Xuan.
Tidak lama setelah perintah dari pemimpin mereka. Ada 7 orang langsung maju bersamaan dan langsung menyerang.
Feng Xuan yang saat itu sudah bersiap menghadapi mereka semua, meskipun dia tidak yakin bisa menghadapi mereka secara bersamaan. Belum lagi saat ini dia sudah mengalami luka dalam cukup parah dari pertarungan sebelumnya.
Pertarungan yang tidak seimbang pun terjadi. Dalam waktu singkat pertarungan antara Feng Xuan dengan 7 orang pendekar cukup sengit.
Awalnya Feng Xuan bisa mengimbangi meskipun lawannya ada 7 orang. Itu bisa membuktikan kalau dia adalah seorang pendekar pilih tanding dari dunia persilatan.
Setelah 15 menit kemudian Feng Xuan mulai terdesak mundur, luka luka sayatan pun mulai menghiasi sekujur tubuhnya. Kini jubah yang dikenakan sudah di penuhi dengan darah dari luka luka akibat sayatan pedang pedang dari lawannya.
"Apakah ini adalah akhir dari hidupku." Gumamnya dalam hati.
"Menyerah lah. Kamu tidak mungkin selamat dari kematian." Gertak pemimpin rombongan itu.
Feng Xuan hanya memberikan senyuman dingin ketika mendengar perkataan dari pemimpin rombongan orang yang telah mengeroyok nya.
"Kalian menginginkan ini bukan!" ucap Feng Xuan yang terdengar parau akibat dari luka lukanya yang sangat parah.
Dia sadar tidak mungkin untuk bisa selamat dari kematian saat ini. Maka dia memutuskan untuk menghancurkan kitab suci yang sedang diincar orang orang yang ada di hadapannya. Feng Xuan mengeluarkan sebuah buku yang terbungkus kain putih.
"Ini ambil lah!"
Feng Xuan melempar buku yang terbungkus kain putih itu ke udara. Belum sempat orang orang itu pulih dari keterkejutan buku itu sudah terlempar ke udara.
Dan beberapa detik selanjutnya Feng Xuan mengeluarkan tenaga dalam dari telapak tangan dan merubahnya menjadi energi api untuk membakar buku yang sudah ada di udara.
"Apa kamu sudah gila!"
"Feng Xuan apakah kamu tidak waras!"
"Pendekar pedang naga apa yang kamu lakukan!"
Banyak sekali umpatan umpatan yang lain. Ketika melihat tindakan Feng Xuan yang diluar dari ekspektasi mereka.
Meskipun kitab suci itu menyimpan ilmu tingkat tinggi di dunia persilatan. Namun kertas untuk menulis tetap terbuat dari kertas yang mudah untuk dihancurkan.
"Tidak ada seorang pun yang boleh mempelajari kitab suci ini. Jadi lebih baik aku menghancurkan nya. Daripada menimbulkan kekacauan di dunia persilatan kedepan nya." Feng Xuan menjawab pertanyaan orang orang yang ada di hadapannya itu.
Meskipun Feng Xuan sudah mengalami luka yang sangat parah. Namun musuh musuhnya tidak mau bertindak gegabah karena Feng Xuan masih bisa membunuh mereka untuk menemaninya ke alam baka.
Saat ini Feng Xuan sedang berdiri dengan sebuah pedang untuk menopang nya berdiri. Feng Xuan kemudian mengangkat pedang yang ada di tangan. Pedang yang ada di tangannya saat ini adalah sebuah pedang pusaka yang bernama pedang naga.
Feng Xuan mengeluarkan tenaga dalam yang cukup tinggi dan membentuk sebuah segel untuk menyegel pedang naga dan melemparkannya ke sebuah batu besar yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.
"Tidak akan ada orang yang bisa membuka segel pedang naga ini kecuali orang yang terpilih." Ucap Feng Xuan lirih. Meskipun suara yang di keluarkan terdengar pelan namun masih cukup jelas di pendengaran para pendekar yang ada di hadapannya.
"Pendekar pedang naga kau sudah gila!" Teriak mereka histeris.
"Feng Xuan apakah kamu sadar dengan kamu menghancurkan kitab suci itu dan menyegel pedang naga maka hidup mu pasti akan berakhir detik ini juga!" Ucap salah satu dari mereka yang sangat geram melihat tindakan yang dilakukan oleh Feng Xuan.
"Aku sadar. Karena aku yang tidak akan selamat dari kematian maka. Aku lebih memilih untuk melakukan itu semua." Jawab Feng Xuan pelan dan sedikit senyuman menghiasi bibirnya yang sudah pucat karena sudah kehilangan terlalu banyak darah keluar dari tubuhnya.
Ketika orang orang itu ingin maju untuk menghajar Feng Xuan dan melampiaskan emosi mereka. Sesuatu terjadi pada tubuh Feng Xuan.
Tubuh Feng Xuan mengeluarkan asap putih dan menyelimuti seluruh tubuhnya. Tidak lama kemudian tubuh Feng Xuan yang awalnya masih sedang berdiri, dalam waktu sekejap sudah beralih posisi menjadi duduk bersila di atas tanah tempatnya tadi berdiri.
Kini tubuh Feng Xuan bergetar hebat asap putih pun masih menyelimuti seluruh tubuhnya. Orang orang yang melihat kejadian itu hanya bisa terperangah. Karena ini adalah kali pertama melihat kejadian yang sangat aneh di depan mata mereka sendiri.
Hanya dalam hitungan detik tubuh Feng Xuan hancur menjadi butiran debu di depan mata semua orang, sementara itu ada sebuah titik cahaya putih bersih melesat pergi jauh keudara tanpa meninggal bekas apa pun. Seolah olah tidak pernah terjadi sesuatu ditempat itu.
Ketika melihat kejadian tersebut semua orang menjadi bingung sendiri, karena mereka tidak menyangka melihat kejadian yang sangat aneh.
Tanpa diketahui oleh orang orang yang ingin membunuhnya Feng Xuan mengunakan ilmu yang tercatat dalam kitab suci yang telah dihancurkan itu.
Dia mengumpulkan seluruh aura yang ada di dalam tubuh dan menghancurkan tubuh fisiknya lalu membentuk sebuah esensi kehidupan agar bisa terlahir kembali dengan membawa ingatan kehidupan masalalu.
Cahaya putih bersih itu pun melesat jauh dengan kecepatan tinggi melintasi alam yang berada menunju sebuah benua yang sangat jauh dari tempat tinggal sebelumnya.
Inilah akhir dari kehidupan pendekar pedang naga Feng Xuan dan awal dari perjalanan panjangnya menuju kehidupan keduanya.
"Tuan muda! Tuan muda anda sudah bangun." Teriak bahagia seorang pelayan.
"Nyonya! Nyonya. Tuan muda sudah sadar kembali." Salah satu pelayan memanggil nyonya mereka.
Dengan sedikit berlari nyonya mereka bergegas ke kamar Sang putra yang sedang tergolek di atas tempat tidur.
Ketika sudah sampai dia melihat tubuh mungil yang terbaring lemah diatas tempat tidur itu mulai membuka matanya.
Seorang anak kecil berusia 6 tahun yang tadinya sudah di nyatakan meninggal dunia oleh seorang tabib karena sakit bawaan yang di deritanya.
Namun ibu dari anak kecil itu tidak percaya kalau putranya sudah meninggal dunia. Karena tidak tega melihat tangisan dan kesedihan suami dari wanita muda itu membiarkan Putra kecil mereka untuk didiamkan beberapa saat sebelum memulai prosesi pemakamannya.
Namun kini yang terjadi adalah sebuah keajaiban dan sulit untuk di percaya. Sungguh nyata kalau saat ini putra mereka benar benar bangun kembali dari kematian.
"Xuan'er. Oh putra ku. Kamu sungguh sudah sadar sayang..." Suara bahagia seorang wanita muda yang sangat cantik.
Wanita muda itu mulai duduk di tepi ranjang sang putra agar lebih leluasa untuk memeluknya. Putra kecilnya kini sudah mulai mengerjap ngerjapkan ke dua bola matanya yang besar dan indah karena bulu matanya yang sangat lentik.
"Dimana aku?" Ucapan lirih yang keluar dari bibir mungilnya dengan sedikit bergetar.
"Kamu ada dirumah sayang. Bagaimana mana keadaan mu Xuan'er? Apakah ada yang sakit?" Tanya wanita muda yang tidak lain adalah Xiao Mei ibu anak kecil.
Anak kecil laki laki itu bernama Lan Xuan Yu. Orang tua Lan Xuan Yu bernama Lan Meng Tao seorang patriak dari sekte Gunung Awan.
Sekte Gunung Awan terletak jauh di atas gunung dan perbukitan. Sesuai dengan namanya sekte Gunung Awan dikelilingi oleh kabut putih tebal meskipun di siang hari.
Sekte Gunung Awan sebenarnya sekte tingkat kelas besar aliran putih. Namun beberapa generasi terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Itu semua disebabkan oleh minimnya generasi muda yang berbakat dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga sekte Gunung Awan berangsur angsur mulai merosot dan kalah dengan sekte besar lainnya.
Sebagai contohnya Lan Xuan Yu putra dari kepala sekte Lan Meng Tao sebenarnya memiliki bakat beladiri yang tinggi namun dia memiliki kekurangan yaitu penyakit jantung bawaan.
Sehingga menghambat nya dalam latihan, sebab jika Lan Xuan Yu memaksakan diri untuk berlatih beladiri maka kesehatannya akan semakin memburuk dan akibat paling fatal menyebabkan kematian.
"Dimana aku sekarang?" Gumam Feng Xuan di dalam hatinya sendiri.
"Apakah aku sudah berhasil bereinkarnasi?"
"Lalu siapa mereka? Apakah mereka orang tua baru ku?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang ada di dalam benak Feng Xuan. Tanpa ada satu orang pun yang menyadari kalau saat ini Feng Xuan sedang kebingungan dengan keadaannya sendiri.
Ya benar. Saat ini jiwa Feng Xuan berhasil masuk ke dalam tubuh Lan Xuan Yu yang tadinya sudah di nyatakan meninggal dunia karena sakit. Feng Xuan telah berhasil bereinkarnasi berkat bantuan dari kitab suci yang dipelajarinya.
Hati Feng Xuan campur aduk untuk saat ini. Disisi lain dia senang karena berhasil hidup kembali dengan membawa ingatan masa lalu. Disisi yang lainnya lagi dia sedih karena terjebak didalam tubuh anak kecil yang sangat lemah.
Dalam hatinya dia bergumam " Berapa banyak waktu yang akan aku butuhkan. Jika aku ingin sampai pada tingkatan kultivasinya sebelum bereinkarnasi."
"Seberapa lama tidak akan jadi masalah selama masih ada kesempatan untuk memperbaikinya." Gumamnya lagi memotivasi dirinya sendiri.
"Xuan'er... Xuan'er... Apakah kamu mendengar ibu?" Suara Xiao Mei sambil menggoyangkan bahu Feng Xuan yang saat ini bernama Lan Xuan Yu.
"Iya Bu. Xuan'er mendengar." Jawab Lan Xuan Yu lemah sembari memberikan senyuman lembut kepada wanita muda yang ada di hadapannya saat ini.
Lan Xuan Yu harus mulai membiasakan diri dan menerima kenyataan kalau saat ini dia masih memiliki orang tua. Meskipun jiwanya sudah berusia 90 tahun namun saat ini tubuhnya masih berusia 6 tahun.
"Syukur lah kalau kamu baik baik saja. Tolong panggilkan Patriak dan tabib kemari! Bilang kalau Xuan'er sudah sadar!" Perintah Xiao Mei kepada salah satu pelayan yang ada di dalam ruangan itu.
"Baik nyonya." Jawab salah satu pelayan itu langsung keluar dan mencari keberadaan patriak Lan Meng Tao dan tabib.
Patriak Lan Meng Tao yang saat itu sedang didalam ruangan kerjanya bersama dengan salah satu tertua Gunung Awan untuk mendiskusikan masalah sekte.
Tok... Tok...
"Masuk!" Jawaban yang keluar dari salah satu orang dari dalam ruangan itu.
"Maaf patriak. Nyonya memanggil Anda. Karena tuan muda sudah sadar kembali." Pelayan itu menjelaskan kedatangannya kepada patriak Lan Meng Tao.
Patriak Lan Meng Tao awalnya terdiam karena berusaha untuk mencerna perkataan pelayan yang ada di hadapannya saat ini. Setelah pulih dari kesadarannya kembali, patriak Lan Meng Tao langsung berkata, "Apa Lan Xuan Yu bangun!!!"
"Benar patriak." Jawab pelayan itu tegas.
Tanpa banyak kata patriak Lan Meng Tao langsung bergegas keluar tanpa mempedulikan yang lain. Dia langsung menuju ruangan yang ditempati oleh putranya Lan Xuan Yu.
Ketika sampai di dalam ruangan putranya dia sangat terkejut, ternyata benar putranya hidup kembali. Pelayan yang ada di dalam ruangan itu langsung memberikan jalan pada patriak mereka agar bisa. Mendekat ke arah ranjang Lan Xuan Yu.
"Xuan'er..." Panggil patriak Lan Meng Tao lirih.
Patriak Lan Meng Tao memegang bahu istrinya Xiao Mei, sehingga wanita itu langsung menoleh ke arahnya. Dikedua pelupuk mata istrinya sudah di genangi oleh air mata.
Bersamaan dengan itu muncul seorang tabib sekte, maka Xiao Mei langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung berdiri di samping suaminya. Patriak Lan Meng Tao langsung memeluk tubuh istrinya sambil bergumam, "Semua akan baik baik saja."
Tabib itu memeriksa keadaan Lan Xuan Yu dengan sangat hati hati. Terlihat beberapa kali tabib itu mengerutkan keningnya, dan itu menimbulkan rasa penasaran yang menggunung pada pasangan suami istri itu.
Beberapa saat kemudian tabib mengakhiri pemeriksaan menyeluruh pada tubuh Lan Xuan Yu. Patriak Lan Meng Tao mengantar tabib itu untuk keluar karena ada sesuatu yang hendak di tanyakan.
Oleh karena itu patriak Lan Meng Tao membawa tabib sekte masuk ke dalam ruang kerjanya agar leluasa untuk bertanya.
"Paman long bagaimana dengan keadaan Lan Xuan Yu saat ini. Apakah ada sesuatu yang bisa paman ceritakan?" Patriak Lan Meng Tao memulai pembicaraan ketika mereka sudah sama-sama duduk di kursi yang ada dalam ruangan tersebut.
Tabib sekte yang dipanggil dengan nama paman Long sebenarnya memiliki nama Long Shi Yao satu generasi dengan ayah patriak Lan Meng Tao atau bisa di sebut patriak generasi sebelumnya.
"Keadaan Lan Xuan Yu saat ini sungguh sangat baik sekali. Bahkan aku tidak menemukan lagi penyakit jantung yang di deritanya selama ini. Bahkan bisa di katakan kalau tubuh Lan Xuan Yu saat ini sehat dan sempurna tidak memiliki cacat sedikitpun." Tabib Long Shi Yao memberikan penjelasan hasil dari pemeriksaannya.
Beberapa hari setelah kebangkitan Feng Xuan atau Lan Xuan Yu. Kini tubuhnya sudah mulai membaik dan sehat tidak ada lagi penyakit jantung bawaan seperti sebelumnya.
Semua orang merasa sangat bahagia dan senang atas kesembuhan Lan Xuan Yu terutama patriak Lan Meng Tao dan istrinya Xiao Mei. Tidak ada kebahagiaan lain yang bisa menandingi kecuali kesembuhan putra satu satunya itu.
Di dalam kamarnya Lan Xuan Yu sedang memeriksa tulang, Meridian dan juga tenaga dalam yang ada di dalam tubuhnya sendiri. Lan Xuan Yu tersenyum kecut ketika mengetahui hasil dari pemeriksaan tubuhnya sendiri.
"Tulang Harimau Hitam, Meridian tertutup semua, tingkat pemula, tenaga dalam 0%. Sungguh sangat menyedihkan." Gumam Lan Xuan Yu dalam hati. Meskipun dia putra dari patriak Gunung Awan tetapi tidak membuatnya memiliki kekuatan sebagai seorang pendekar, karena penyakit jantung yang menjadi penghalang untuk belajar ilmu Kanuragan.
"Hanya tulang Harimau Hitam kelebihan yang dimiliki oleh tubuh ini." Gumamnya lagi.
Meskipun jiwanya terjebak di dalam tubuh seseorang anak kecil, namun mental yang dimilikinya adalah jiwa orang berusia 90 tahun. Itulah kenapa Lan Xuan Yu sangat paham semua hal tentang dunia persilatan semua itu berkat ingatan masa lalunya.
Didalam dunia persilatan saat ini tulang manusia terbagi menjadi beberapa yaitu:
Tulang serigala.
Dibagi menjadi tiga tingkat ( kuning, merah dan hitam )
Tulang Harimau.
Dibagi menjadi tiga tingkat (kuning, merah dan hitam)
Tulang Naga.
Dibagi menjadi tiga tingkat ( kuning, merah dan hitam)
Tulang serigala biasa dimiliki oleh orang biasa jika ingin menjadi seorang pendekar ini termasuk tulang yang berbakat rendah. Tulang Harimau biasanya di miliki oleh pendekar yang memiliki bakat tinggi sementara itu tulang Naga di miliki oleh pendekar yang memiliki bakat sangat tinggi atau bisa juga disebut jenius.
Tulang seorang pendekar biasanya bisa di tingkatkan dengan bantuan pil, ramuan dan tanaman ajaib. Namun semua itu juga tergantung dengan bakat mereka.
Oleh karena itu bakat seseorang akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Semakin tinggi tingkat tulang seseorang maka semakin besar kemungkinan mencapai puncak dunia persilatan.
Sementara itu manusia memiliki 300 Meridian besar dan 3000 Meridian kecil. Semuanya saling terhubung dari Meridian besar bercabang menjadi Meridian kecil.
Semakin banyak Meridian kecil yang terbuka maka akan semakin banyak kemungkinan pendekar mengubahnya menjadi energi.Perubahan unsur energi di dunia ini sangat banyak mulai dari api, air, es, angin, petir, tanah logam dan masih banyak lagi yang lainnya.
Tenaga dalam adalah tenaga atau kekuatan seseorang yang bisa di simpan dan dikeluarkan oleh tubuh seseorang sesuai dengan keinginan. Semakin banyak tenaga dalam yang di miliki maka akan semakin kuat seorang pendekar.
Biasanya tenaga dalam tersimpan di dalam otot, tulang dan juga Meridian. Itulah kenapa seorang pendekar wanita masih tetap langsing dan memiliki bentuk tubuh tetap bagus meskipun memiliki jumlah tenaga dalam yang banyak.
Jumlah tenaga dalam dapat di ukur dengan persen (%). 1 persen tenaga dalam setara dengan 10 helai tenaga dalam. Sebagai contoh jika seseorang memiliki 10 persen tenaga dalam maka setara dengan 100 helai tenaga dalam.
Sementara setiap tingkatan kultivasi memiliki mempunyai nama yang berbeda. Inilah nama nama tingkatan kultivasi yang ada saat ini:
Tingkat pemula
Tingkat lanjutan
Tingkat mahir
Tingkat ahli
Tingkat bergelar
Tingkat raja
Tingkat kaisar
Tingkat bumi
Tingkat langit
Tingkat Dewa
Lan Xuan Yu berencana untuk memulai latihan fisik. Karena dia ingin secepatnya meningkatkan tingkat kultivasi nya. Lan Xuan Yu juga akan berusaha untuk mulai membuka Meridian yang ada di dalam tubuhnya. Karena dengan terbukanya Meridian maka tubuhnya akan lebih cepat untuk mempelajari beberapa unsur energi.
Berkat tulang Harimau Hitam yang di miliki, maka akan mempermudah nya untuk melakukan latihan fisik yang dia inginkan. Dan juga membuka pelan pelan Meridian nya. Karena kedua latihan ini bisa di lakukan secara bersamaan dan tidak akan berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Karena pembukaan Meridian ini bisa di kombinasikan dengan latihan apa saja.
Untuk saat ini Lan Xuan Yu belum berniat untuk membentuk tenaga dalam. Karena dia masih ingin fokus dulu melakukan latihan fisik sampai tingkat ahli terlebih dahulu. Agar dasar pondasi kultivasinya kokoh, sehingga kedepannya dia lebih mudah untuk naik ketingkat selanjutnya.
Berkat ingatan masa lalunya Lan Xuan Yu bisa dengan cepat menemukan di mana saja letak letak Meridian besar dan kecil yang ada di dalam tubuhnya. Hanya dalam hitungan menit saja Lan Xuan Yu sudah bisa membuka 200 Meridian kecil dan 10 Meridian besar yang ada di kedua tangannya.
"Tuan muda. Patriak memanggil Anda untuk datang ke ruang kerjanya." Panggil pelayan yang ada di luar pintu kamarnya.
Lan Xuan Yu yang saat itu sedang berlatih perlahan mengakhiri latihannya dan menjawab, "Baik. Aku akan segera kesana."
Lan Xuan Yu pun bangkit dari duduknya, perlahan dia berjalan menuju pintu. Ketika membuka pintu ternyata pelayan yang tadi memanggil masih berdiri di depan pintu.
"Kenapa kamu masih ada di sini?" Tanya Lan Xuan Yu pada pelayan itu.
"Saya sengaja menunggu tuan muda. Karena saya di perintahkan untuk menjemput anda dan mengantarkan anda ke ruang kerja patriak." Pelayan itu menjelaskan.
"Baik lah kalau begitu. Mari kita kesana sekarang." Jawab Lan Xuan Yu sambil melangkahkan kakinya meninggalkan kamarnya karena tidak ingin menunda lebih lama lagi. Hanya membutuhkan waktu lima menit Lan Xuan Yu sampai ke ruang kerja ayahnya, pelayan pun mengetuk pintu ruang kerjanya.
"Ayah. Apakah Xuan'er boleh masuk?"
"Masuk lah Xuan'er. Ayah sudah menunggu mu dari tadi."
Lan Xuan Yu pun tanpa ragu mulai membuka pintu dan masuk kedalam. Disana ayahnya Lan Meng Tao sudah duduk di kursi sambil meminum teh yang sudah tersaji di atas meja.
"Ada apa ayah memanggilku?" Tanya Lan Xuan Yu langsung ketika sudah duduk di kursi didepan ayahnya.
"Xuan'er bagaimana keadaan mu sekarang? Apakah sudah lebih baik?" Tanya patriak Lan Meng Tao pelan sambil menatap putranya lekat.
"Keadaan ku sudah lebih baik dari ayah."
"Bagus sekali kalau begitu. Berhubung kesehatan mu sudah lebih baik. Ayah berencana untuk melatihmu. Bagaimana menurut mu?"
"Xuan'er setuju dengan pendapat ayah."
"Mulai besok ayah akan melatih mu."
"Iya ayah."
Setelah berbincang dengan ayahnya Lan Xuan Yu kembali ke kamarnya lagi. Bagi Lan Xuan Yu tidak ada hal yang lebih penting untuk di lakukan saat ini kecuali latihan. Karena dia berencana untuk secepatnya mengembalikan kekuatannya seperti kehidupan sebelumnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!