Tuanku
pelayan baru
Selamat datang di POV story pertama ku😉
Btw ini iseng-iseng trus kepikiran buat POV story deh😉
Baca nya pelan-pelan aja biar paham alurnya 😉
Marques
Kyne, di mana tehku?
Tanya Sang Marques dengan tenang, duduk santai di kursi singgasana kayunya. Sebatang rokok tergantung di ujung jarinya, asapnya perlahan mengalir ke udara.
Kyne
Pelayan sedang di perjalanan membawa teh Anda, Tuan
Tidak berselang lama setelah Kyne berkata kepada Sang Marques, pintu diketuk dari luar. Begitu pintu terbuka, masuklah seorang pelayan wanita yang membawa teh pesanan Sang Marques.
Kyne baru saja menerima nampan berisi teh pesanan Sang Marques ketika tiba-tiba suara bariton khas Sang Marques terdengar
Marques
Kyne, pastikan teh itu tidak terlalu panas.
Kyne
Tentu, Tuan. Saya akan memastikan terlebih dahulu
Jawab Kyne, dengan sikap hormat, sambil menundukkan kepala sedikit sebelum memeriksa suhu teh di nampan tersebut.
Kyne
Ini teh Anda, Tuan. Teh sesuai dengan selera Anda
Kyne meletakkan teh di meja, tepat di hadapan Sang Marques, dengan gerakan hati-hati dan penuh penghormatan.
Elvetta
Tuan Saya ijin untuk undur diri
Ucap pelayan wanita itu dengan sopan setelah mengantarkan teh untuk Sang Marques. Namun, ketika ia mulai membalikkan tubuhnya, suara bariton khas Sang Marques kembali terdengar.
Perintah itu membuat pelayan wanita itu segera menghentikan langkahnya, menunggu arahan lebih lanjut.
Kyne
"Tuan, ada yang Anda butuhkan lagi?
Marques
Berbalik ke arahku
Perintah Sang Marques, suara tegasnya mengalun dalam ruang sunyi, mengarahkan perhatian kepada pelayan wanita yang sudah membelakanginya.
Kyne
Elvetta. Berikan rasa hormatmu terhadap Tuan
Elvetta
Ah—salam hormat saya, Tuan
Elvetta menjawab dengan suara pelan, menundukkan kepalanya dalam-dalam, sebagai tanda rasa hormat yang tulus kepada tuannya.
Marques
Angkat kepala mu dan perlihatkan wajahmu
Walaupun sempat dilanda kebingungan, akhirnya Elvetta mengangkat kepalanya perlahan, wajahnya menatap Sang Marques dengan penuh hormat, meskipun ada sedikit kegugupan yang tergambar di matanya.
Begitu pelayan muda di hadapan Sang Marques memperlihatkan wajahnya, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Namun, sorot mata hitamnya terkunci lekat pada Elvetta, seakan menelusuri setiap detail dari sosok yang masih asing baginya.
Marques
Aku baru melihatmu di sini. Apa kau baru?
Elvetta
Benar, Tuan. Saya baru di sini
Marques
Darimana kau berasal?
Marques
Kembali lah bekerja, jangan sampai kau membuat keributan di manorku
Setelah dipersilakan pergi oleh Sang Marques, Elvetta segera bergegas meninggalkan ruang kerja Lord Dhakthary. Jantungnya berdegup kencang, masih teringat jelas tatapan tajam Sang Marques yang mengarah padanya. Begitu mata mereka bertemu, Elvetta cepat-cepat menundukkan kepala dan melangkah keluar, berusaha menenangkan diri.
"Bagaimana dengan bagian pertama? Semoga Anda suka. Saya masih pemula di sini, jadi mohon dimaklumi.
bagian 2
Hello ketemu lagi di bagian dua 😉
Bacanya pelan-pelan aja biar kamu paham dengan alurnya
Anne
Elvetta, kamu baik-baik saja?
Setelah kembali ke dapur yang sibuk dengan persiapan hidangan, Elvetta ditegur oleh salah satu rekan sesama pelayan karena kedapatannya sedang melamun. Sebagai pendatang baru, Elvetta disambut dengan hangat oleh seluruh pekerja di Manor Dhakthary, yang menghargai kehadirannya di tengah mereka.
Elvetta
A-ah, aku baik-baik saja, Anne
Anne
Elvetta, kamu tidak lupa kan untuk membantu aku malam nanti?
Anne
Kamu tahu kan, aku ini tidak bisa membaca.
Elvetta
Iya, Anne, aku ingat
Anne
Segeralah kerjakan tugasmu, Elvetta. Setelah selesai, temui aku di perpustakaan nanti malam. Aku akan menunggumu.
Elvetta pun kembali mengerjakan tugasnya yang tertunda dengan penuh ketelitian.
Anne
Elvetta, susunlah buku-buku ini sesuai dengan judulnya. Sementara itu, aku akan membersihkan debu-debu yang menempel pada setiap halaman
Satu jam pun berlalu. Anne dan Elvetta tetap fokus pada tugas mereka. Anne membersihkan setiap lembar buku dengan hati-hati, mengusir debu yang menempel, sementara Elvetta dengan teliti menyusun buku-buku satu per satu, menyusunnya dengan rapi dan teratur.
Anne
Ah- akhirnya selesai juga
Hembusan nafas lega keluar perlahan dari rongga hidung Anne, menandakan bahwa beban yang ia rasakan akhirnya terangkat. Ia menutup matanya sejenak, meresapi ketenangan setelah sekian lama berkutat dengan debu dan tumpukan buku
Anne
Elvetta, pekerjaan ku sudah selesai. Bagaimana dengan pekerjaanmu? Apakah belum selesai?
Elvetta
Belum, Anne. Masih banyak buku yang harus kususun.
Anne
Baiklah, aku ingin pergi beristirahat .
Anne
Apakah kamu tidak keberatan jika aku pergi duluan?
Elvetta menatap Anne sejenak, lalu menghela napas pelan. Dengan senyuman tipis, ia menjawab,
Elvetta
Tentu saja tidak, Anne. Pergilah dan istirahatlah.
Anne
Baiklah, Elvetta. Semoga pekerjaanmu cepat selesai
Elvetta menjawabnya dengan senyuman tipis, lalu Anne pergi meninggalkan Elvetta. Tanpa membuang waktu, Elvetta kembali melanjutkan pekerjaannya, menyusun buku-buku yang seharusnya diletakkan pada tempatnya
Elvetta
Buku ini... ini kan buku yang ditulis oleh Mr. Chris pada tahun 1990, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
Elvetta
Sudah lama sekali aku tidak mengunjungi perpustakaan. Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa merasakan suasana ini lagi.
Elvetta
Apakah perpustakaan ini terbuka untuk umum? Ataukah pelayan hanya boleh masuk ke sini dengan izin, seperti saat membersihkan?
Marques
Apa yang sedang kau baca?
Ucap Sang Marques, suaranya yang tenang membuat Elvetta terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba, hampir membuatnya terlepas dari buku yang sedang ia pegang.
Elvetta
Tuan? Sejak kapan Anda berada di sana
Elvetta bertanya, suaranya terdengar terkejut, matanya melirik ke arah Sang Marques yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
Marques
Sejak kau tertarik pada buku itu
Jawab Sang Marques, senyumnya tipis, seolah menikmati kejutan yang terlihat jelas di wajah Elvetta.
Marques
Dari mana kau bisa membaca?
Elvetta
A-anu... dari orang yang sangat baik
Elvetta
Benar, Tuan. Dia orang baik, yang telah memberi banyak pengetahuan kepada saya
Marques
Berapa banyak pengetahuan yang dia berikan padamu?
Tanpa menjawab pertanyaan Elvetta, Sang Marques dengan tenang mengambil sebuah buku dari rak atas, di antara deretan buku yang teratur, buku tentang sejarah tanah Europa dan hukum kewilayahannya.
Marques
Apa kau bisa membaca buku ini?
Tanya Sang Marques, seraya menyerahkan buku itu kepada Elvetta. Elvetta menerima buku tersebut dengan hati-hati, matanya terpaku pada judulnya—sebuah buku yang menceritakan sejarah kewilayahan dan hukum di Europa, ditulis dalam bahasa Prancis yang baku.
Elvetta
Saya tidak bisa menjamin, Tuan
Marques
Bacakan untukku, semampu mu
Elvetta membacakan buku tersebut dengan penuh ketelitian, memperhatikan setiap kata dengan seksama. Suaranya yang lantang dan mantap mengalun, memberi kesan yakin pada setiap kalimat yang diucapkan. Tanpa sadar, ia semakin tenggelam dalam isi buku itu.
Setelah mendengar perintah dari tuannya, Elvetta menghentikan aktivitas membacanya. Meskipun demikian, cerita itu belum selesai ia baca.
Marques
Aku penasaran... tentang orang yang menurutmu sangat baik.
Marques
Apa tugasmu di sini belum selesai?
Elvetta
Sudah selesai, Tuan
Marques
Lalu, apa yang kau tunggu?
Marques
Pergilah, Apa kau tidak ingin beristirahat?
Sang Marques, suaranya lembut namun tegas, matanya menatapnya dengan penuh perhatian.
Elvetta
Ah, baiklah, Tuan. Saya izin undur diri
Jawab Elvetta dengan hormat, sedikit membungkuk sebelum beranjak pergi.
Sang Marques menyaksikan kepergian pelayan barunya, matanya yang hitam legam mengunci pada sosok Elvetta yang perlahan menghilang dari pandangannya. Sebuah tatapan yang penuh makna, disertai raut wajah datar yang sulit dibaca, seolah menyimpan sebuah pertanyaan yang hanya dia yang tahu jawabannya.
Bagaimana dengan bab ini?
Sampai jumpa bab selanjutnya 😉
bagian 3
Bacanya pelan-pelan aja biar kamu paham dengan alurnya
Marques
Di mana pelayan baru itu
Anne
Maaf, Tuan, apa yang Anda maksud adalah Elvetta?
Anne
Elvetta sedang melakukan pekerjaannya, Tuan. Ia membantu para juru masak.
Tak ada jawaban dari sang marques, yang hanya menatap dengan wajah datar. Namun, hal itu membuat Anne dilanda kebingungan. Mengapa tuannya tiba-tiba menanyakan tentang Elvetta? Tidak biasanya sang marques peduli dengan pelayanannya.
Anne
Tuan, tehnya sudah siap untuk dinikmati. Saya mohon izin untuk undur diri.
Sebelum Anne pergi, suara bariton milik sang marques terdengar, menghentikan langkahnya.
Marques
Suruh pelayan baru itu menghadapku
Setelah mendapatkan perintah dari tuannya, Anne segera pergi meninggalkan hadapan tuannya. Namun, saat perjalanan menuju dapur, sebuah dilema mulai menggelayuti hati Anne. Tuannya tampak berbeda hari itu, tidak seperti biasanya. Untuk apa tuannya memanggil Elvetta? dan alasan apa yang membuat tuannya merasa perlu memanggil Elvetta, padahal situasi itu tidak tampak mendesak?
Anne
//Demi Tuhan, semoga saja kamu tidak melakukan kesalahan, Elvetta
Pikir Anne dengan cemas, berharap bahwa apa yang sedang direncanakan tuannya tidak akan berujung pada masalah.
Saat sang marques tengah duduk di kursi king size, mengenakan pakaian yang agak berantakan, terdengar ketukan pintu dari luar, memecah kesunyian ruangan.
Perintah sang marques, suaranya terdengar tegas meskipun tubuhnya masih terkulai di kursi king size.
Pintu besar terbuka, memperlihatkan seorang pelayan muda, Elvetta, yang melangkah mendekat ke arah tuannya. Ia berhenti di depan meja yang menghalangi, meja yang dipenuhi kertas-kertas berserakan dan beberapa botol alkohol yang tergeletak di atasnya.
Elvetta
Tuan, Anda memanggil saya?
Ujar Elvetta dengan suara yang tenang, namun penuh rasa hormat. Dia berdiri tegak di depan meja yang memisahkan mereka, matanya tak lepas menatap tuannya yang duduk di balik tumpukan kertas dan botol-botol yang berserakan.
Sang Marques mengangkat kepalanya, lalu dengan isyarat tangan yang tenang,ia berkata.
Marques
Duduklah, dan menurutlah.
Elvetta
Tuan, Anda sedang di bawah pengaruh alkohol
Elvetta menatap tuannya dengan perasaan bingung, matanya tak bisa menghindari pakaian tuannya yang terlihat tidak teratur, serta bau menyengat yang tercium dari tubuhnya. Bau alkohol dan keringat bercampur, menciptakan aroma yang mengganggu indera penciuman.
Sang Marques berdiri perlahan, langkahnya goyah saat ia mendekat ke arah Elvetta, mata yang kabur menatapnya penuh keinginan yang samar.
Marques
Tetap berada di sini. Bukankah itu keinginanmu sebagai pelayan?
Elvetta
Apa maksud Anda, Tuan?
Elvetta
Tuan, ku mohon, tetaplah mengontrol diri Anda
Ujarnya, mencoba menyadarkan sang Marques yang semakin tampak terlarut dalam pengaruh alkoholnya.
Sang Marques mendekat lebih dekat, suaranya serak dan penuh desakan
Marques
Bukankah seorang pelayan selalu menginginkan momen ini?
Marques
Bermalam lah di sini, untuk malam ini.
Tatapannya kabur, namun penuh intensitas yang membingungkan, seolah mencoba menegaskan keinginannya dalam keadaan yang tidak sepenuhnya sadar.
Terdengar suara menggelegar di seluruh ruangan, seperti petir yang menyambar dan memecahkan kesunyian yang mencengkeram. Tamparan itu terasa begitu keras, mendarat tepat di pipi Sang Marques, meninggalkan jejak panas dan getaran yang mengguncang tubuhnya.
Elvetta
Tuan, Anda salah menilai saya
Elvetta
Jika Anda membutuhkan seorang wanita untuk menemani Anda, bukan saya lah orangnya
Sang Marques memegang pipinya yang terasa panas, merasakan sensasi perih akibat tamparan yang baru saja diberikan oleh pelayannya. Wajahnya tampak kebingungan, seolah tidak sepenuhnya menyadari tindakan yang baru saja terjadi, namun ada ekspresi kecewa yang samar di matanya.
Elvetta berjalan cepat meninggalkan hadapan tuannya tanpa meminta izin, langkahnya terukur namun tegang. Ia merasakan telapak tangannya masih tergetar, seperti merasakan bekas tamparan itu yang masih membekas di dalam dirinya. Tangan itu, yang sebelumnya mendarat dengan keras di pipi tuannya, kini terasa panas, seolah energi dari peristiwa itu belum sepenuhnya menghilang.
❤️🔥❤️🔥❤️🔥❤️🔥❤️🔥❤️🔥❤️🔥
Bagaimana dengan bab ini?
Jangan lupa like dan coment serta vote kalo kamu menyukai cerita ini😉
Follow Ig saya untuk update selanjutnya sy_talata
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!