Grace adalah gadis kecil yang tinggal bersama dengan neneknya di sebuah desa selama lima tahun ini. Akan tetapi karena neneknya sudah meninggal dan terpaksa ibunya harus membawanya ke kota dan tinggal bersama dengan majikan dari ibunya.
Grace dan ibunya baru saja tiba di sebuah gerbang halaman yang sangat luas, dan dari jauh sana terlihat sebuah rumah dengan bangunan yang sangat mewah dan tetunya besar.
" waah..... " Grace menatap dengan takjub.
" ibu.... "
" apa ini rumah kita? "
" rumah kita sangat cantik"
" nanti aku akan bilang pada teman-teman bahwa ibuku punya rumah yang sangat bagus. " Grace berbicara dengan polosnya kepada ibunya.
" sayang..... "
" ini bukan rumah kita, ini adalah tempat ibu bekerja akan tetapi kita akan tinggal disini "
" apa kamu ingin tinggal dirumah itu? " kata ibu Grace
" iya bu.... aku ingin tinggal disitu" kata Grace
" Namun untuk tinggal disini tidak lah mudah, kamu harus menjadi anak yang baik dan penurut. ada batas-batas yang tidak bisa kamu lalui. jika kamu melanggar apa yang ibu larang maka kita berdua akan diusir dari sini. "
" kamu mengerti?" kata Ibu Grace menjelaskan dengan sangat hati-hati
" baik ibu, aku akan anak yang baik biar kita bisa tinggal disini " kata Grace
" anak pintar" kata Ibu Grace mengelus kepala Grace. setelah itu Ibunya pun membawa Grace masuk kedalam rumah itu melalui pintu samping.
Kini mereka berdua sudah tiba disebuah kamar yang berukuran kecil.
" Grace ini kamar kamu, mulai sekarang kamu akan tinggal disini" kata ibu Grace
" lalu ibu tinggal dimana? "
" apa ibu tidak tinggal dengan ku? "kata Grace
" kita tidak tinggal dikamar yang sama sayang, ibu akan tinggal disebelah kamar kamu." kata Ibu Grace
" tapi aku tidak bisa tidur sendiri bu, aku biasanya tidur dengan nenek. aku ingin tidur dengan ibu" kata Grace
" Grace, apa kamu lupa dengan yang ibu katakan?"
" untuk tinggal dirumah ini kamu harus menjadi anak yang baik dan penurut " kata ibu Grace
" baiklah bu" kata Grace dengan terpaksa menuruti perkataan ibunya.
" anak yang baik" kata Ibu Grace setelah itu ibunya Grace pun pergi meninggalkan Grace dikamar sendirian.
Grace pun menyusun barang-barangnya akan tetapi dia pun mendengar suara keributan tepat di atas kamarnya. sepertinya mereka sedang melemparkan barang-barang.
" lebih baik kita bercerai saja " kata seorang wanita
" kamu tidak berhak mengatakan hal itu padaku, aku tidak melarang mu untuk melakukan hal apapun yang kamu inginkan tapi jangan pernah mengatakan cerai karena sampai kapan pun aku tidak akan pernah menceraikan mu" kata seorang pria.
" tapi apa kamu pernah memikirkan sedikitpun perasaan ku. aku rela menghabiskan waktu dan masa mudaku untuk anak yang dilahirkan dari wanita selingkuhan mu" kata Wanita itu
" kamu jangan salahkan aku atas hal ini, sebaiknya salahkan saja dirimu sendiri. salah kan kenapa kamu tidak bisa memberikan keturunan padaku " kata Pria itu
" Bagaimana caranya aku memberikan keturunan padamu, bahkan melihat mu saja aku sangat jijik" kata wanita itu dan kemudian Grace mendengar suara bantingan pintu yang sangat keras.
Mendengar suara tersebut Grace pun merasa ketakutan dia pun keluar dari dalam kamarnya mencari ibunya akan tetapi dia tidak menemukan ibunya. Grace pun keluar ke halaman rumah tersebut dan dari gerbang sana Grace melihat ibunya bersama dengan seorang anak laki-laki yang seumuran dengan nya.
" ibu.... " kata Grace berlari menghampiri ibunya dan memeluk ibunya karena dia merasa ketakutan.
" ada apa sayang...? " kata ibu Grace memeluk Grace.
" ibu aku takut bu... "
" aku mendengar... " kata Grace berhenti berbicara karena ibunya langsung menghentikan perkataan Grace.
" Grace... kamu ingatkan apa pesan ibu, kamu harus jadi anak baik dan penurut " kata ibu Grace
" baik ibu" kata Grace
" bibi,,,, dia siapa? " kata anak laki-laki yang sedang bersama ibunya Grace.
" dia Grace anak bibi nak" kata ibu Grace menjelaskan akan tetapi saat ini kini seorang wanita muda keluar dari dalam rumah mewah tersebut dengan penampilan yang berantakan.
" mamah.... " kata anak laki-laki tersebut menghampiri wanita itu.
" bisa tidak kamu menyingkir dari hadapan ku, melihat wajahmu membuat ku sial tahu enggak " kata wanita itu mendorong anak laki-laki tersebut hingga terjatuh setelah itu dia pun pergi meninggalkan anak laki-laki tersebut dan sementara ibunya Grace pun berlari menghampiri anak laki-laki itu dan membantunya berdiri. Grace pun berlari menghampiri ibunya dan anak itu juga.
" wanita itu sangat jahat" kata Grace berbicara dengan polosnya.
" mama ku tidak jahat" kata Anak laki-laki itu mendorong Grace hingga Grace terjatuh dan telapak tangannya terluka. Grace pun bangkit berdiri.
" kamu kenapa mendorong ku, aku berkata jujur jika dia ibu kamu dia tidak harus menyakiti mu" kata Grace kembali mendorong anak laki-laki itu.
Anak laki-laki itu pun menangis dan ibu Grace pun langsung cepat-cepat menolong anak itu dan membujuknya agar segera diam.
" Grace.... kamu apa-apaan sih" kata ibu Grace marah kepada Grace.
" ibu... dia yang lebih dulu. ibu kenapa marah pada ku" kata Grace tidak terima.
" ia ibu tahu, tapi tidak seharusnya kamu membalasnya "
" lihat, kakinya terluka " kata ibu Grace.
" ibu jahat" kata Grace berlari meninggalkan ibunya dengan anak laki-laki itu. Sementara anak laki-laki itu hanya terdiam menatap punggung Grace.
" Alex.... mari bibi obati luka kamu" kata ibu Grace membawa anak laki-laki itu pergi. Setelah selesai mengobati luka Alex, ibu Grace pun pergi menghampiri Grace.
"Grace.... "
" jangan pernah kamu lakukan hal seperti itu lagi pada Alex " kata ibu Grace
" tapi dia yang mulai bu, aku berkata jujur " kata Grace
" tidak semua orang bisa menerima kejujuran itu, ibu katakan padamu. jangan pernah ikut campur masalah mereka, apapun yang kamu lihat dan dengar cukup kamu diam saja. selama kamu diam semuanya akan baik-baik saja dan kita akan tetap tinggal disini" kata Ibu Grace, setelah mengatakan itu Ibu Grace pun pergi..
Grace pun menangis hingga tidak sadar dia pun tertidur.
Setelah beberapa menit Alex pun mengambil kotak obatnya dan pergi kekamar Grace, Alex mengetuk pintu kamar Grace akan tetapi karena Grace ketiduran sehingga dia tidak mendengar ketukan tersebut. Alex pun membuka pintu kamar Grace lalu kemudian menghampiri Grace.
Alex pun mengoleskan obat ke luka Grace setelah itu menempelkan penutup luka ditangan Grace. setelah selesai Alex pun keluar dari dalam kamar Grace.
Beberapa jam pun berlalu kini Grace terbangun dari tidurnya, dia pun merasa kelaparan dan akhirnya dia keluar dari dalam kamarnya dan mencari ibunya.
Saat tiba didapur dia melihat bahwa ibunya sedang bersama dengan Alex, ibunya sedang menyuapi Alex makan.
" bu aku lapar" kata Grace
" ibu akan ambil makanan untuk mu" kata Ibu Grace membawa Grace menjauh dari meja makan Alex.
" kamu duduk disini" kata ibu Grace
" apa aku tidak boleh duduk disitu ? " kata Grace
" Grace, apa kamu lupa apa yang ibu katakan? " kata Ibu Grace
" baik bu" kata Grace menurut akan tetapi tidak lama kemudian kini Alex pun menghampiri Grace dan membawa mangkok makanannya menghampiri Grace.
"jika kamu tidak bisa duduk disitu, maka aku akan duduk disini" kata Alex duduk disamping Grace
" aku tidak mau, " kata Grace marah
" Grace..... " kata ibu Grace membuat Grace pun akhirnya terdiam.
Grace pun melihat makanan nya dengan makanan Alex, Grace makan nasi berserta lauk dan sayur sementara Alex makan dengan coco crunch.
" ibu... "
" kenapa aku makan ini, kenapa aku tidak makan yang seperti itu. "
" apa rasanya itu enak? " kata Grace
" Grace makan saja apa yang sudah ibu kasih" kata ibunya Grace
" jika kamu mau, kamu bisa ambil punya ku" kata Alex menyodorkan mangkoknya kepada Grace, melihat itu Grace pun mengalihkan pandangannya dan memakan makanan yang diberikan ibunya. sementara Alex hanya terdiam dan menerima penolakan Grace dan kembali memakan makanannya.
Pagi hari pun tiba, saat bangun Grace melihat ibunya sedang sibuk mempersiapkan semua kebutuhan Alex karena Alex harus berangkat ke sekolah.
" Grace kamu diam dirumah dan jangan lakukan apapun, tunggu ibu kembali" kata ibu Grace
" ibu mau kemana? " kata Grace
" ibu akan mengantarkan Alex kesekolah " kata Ibunya Grace.
" aku juga mau sekolah bu, kapan aku sekolah lagi bu" kata Grace
" nanti setelah ibu antarkan Alex, kita akan cari sekolah untuk mu" kata ibunya Alex
"bi.... "
" kenapa Grace tidak sekolah dengan ku saja, kami bisa pergi bersama" kata Alex
" aku tidak mau" kata Grace pergi masuk kedalam kamarnya. Alex pun hanya menatap kepergian Grace.
" sudah biarkan saja dia, ayo kita pergi" kata ibunya Grace membawa Alex.
" bi.... "
" boleh ya, Grace sekolah di tempat ku saja"
" di sekolah aku tidak ada teman, aku ingin berteman dengan Grace bi... " kata Alex membujuk ibunya Alex.
" tidak bisa nak, kamu dan Grace tentu saja status kalian berbeda. kamu tidak boleh menyamakan kalian berdua karena sampai kapan pun status kalian tidak akan pernah bisa sama" kata ibunya Grace
" lalu apa aku tidak bisa berteman dengan Grace bi... " kata Alex
" soal itu, jika kamu ingin berteman dengan Grace semua itu tergantung pada Grace " kata ibunya Grace.
Sementara di rumah Alex, Grace kembali mendengar keributan kedua orang tuanya Alex.
" kamu hanya berpura-pura berakting bahagia saja apa itu sangat sulit bagimu? "
" lagi pula ini sangat cocok untuk mu karena ini adalah pekerjaan mu. " kata ayahnya Alex
" aku sudah muak dengan sandiwara di keluarga ini, orang-orang di luar sana banyak yang iri dengan keromantisan keluarga ini sementara dibalik itu keluarga ini tidak benar-benar ada" kata ibunya Alex.
" setidaknya lakukan ini demi karir mu juga"
" jika kamu tidak menuruti apa yang aku katakan, maka lihat saja, apa yang akan terjadi dengan pekerjaan mu." kata ayah Alex
" kamu bajingan, beraninya kamu mengancam ku" kata Ibunya Alex
" jika memang kamu benar-benar punya kemampuan maka cobalah tunjukkan " kata ayahnya Alex.
" oke mari berdamai... aku akan membuka perasaan ku untuk mu, asalkan kamu bersedia menyingkirkan Alex dari hadapan ku. Kirim dia ke Amerika seperti yang kamu lakukan pada ibunya lima tahun yang lalu" kata ibunya Alex
" siapa kamu berani memerintahku seperti ini, Alex adalah satu-satunya pewaris keturunan ku lalu jika aku membuangnya apa kamu jamin kamu bisa memberikan keturunan untuk ku? " kata Ayahnya Alex
" aku janji, setelah kamu mengirim nya pergi aku benar-benar akan menyerahkan semuanya padamu" kata ibunya Alex
" dan bagaimana jika suatu saat nanti kamu hamil dan ternyata anak itu bukan anakku, kita tidak tahu itu bisa saja terjadi karena kamu sudah tidur dengan berbagai pria diluar sana " kata Ayahnya Alex
" lalu bagaimana dengan kamu, bahkan kamu juga tidur dengan berbagai wanita diluar sana. apa kamu yakin selain Alex apa kamu tidak memiliki anak yang lain yang tercecer diluar sana? " kata ibunya Alex
" Kamu tidak perlu mengurusi soal masalah ini, yang perlu kamu lakukan hanya menuruti semua perkataan ku. mengerti kamu" kata ayahnya Alex dan kemudian ayahnya Alex pun keluar dari rumah dan membanting pintu dengan keras.
" a... a... a... " ibunya Alex pun berteriak dengan suara yang keras kemudian kembali melemparkan beberapa barang-barang dirumah itu. mendengar suara keributan itu Grace pun ketakutan lalu keluar dari dalam kamarnya dan pergi kehalaman rumah nya untuk menunggu ibunya.
Disana ada sebuah ayunan dan Grace pun memilih duduk disitu. Grace pun bermain sendiri dan saat dia ingin kembali ke dalam kamarnya dia melihat ibunya Alex berdiri di balkon memegang segelas minuman dan sambil merokok.
Dari atas sana Ibunya Alex pun menyadari Grace memandangnya. Kemudian Grace pun menundukkan kepalanya karena dia takut melihat tatapan ibunya Alex, dia pun mempercepat langkahnya masuk kedalam kamarnya.
Setelah beberapa jam kemudian kini ibunya Alex sudah pulang.
" ibu.... "
" ibu kenapa lama sekali pulang nya" kata Grace
" besok kamu kembali bersekolah, ibu sudah cari sekolah yang cocok untuk mu dan juga lokasinya tidak terlalu jauh dari sini" kata ibunya Grace.
" ibu,,,, aku ingin kembali ke desa. "
" aku tidak mau lagi tinggal disini, aku takut bu" kata Grace
" Grace.... ada apa? " kata Ibunya Grace
" apa ibu juga akan membuang ku nanti? " kata Grace
" Grace apa yang kamu katakan, mana mungkin ibu tega melakukan itu padamu nak" kata ibunya Grace memeluk Grace
" tapi jika ada Alex, ibu lebih sayang pada dia ketimbang aku. " kata Grace
" Grace,,,,, tidak seperti itu nak, ibu lebih sayang padamu dari siapa pun karena kamu itu adalah anak satu-satunya ibu" kata Ibunya Alex
" benarkah...? "
" tapi kemarin saat Alex mendorong ku ibu tidak marah dan saat aku mendorong Alex ibu memarahi aku. "
" saat makan, ibu memperbolehkan dia duduk di kursi cantik itu sementara aku, ibu melarangku duduk disitu. dan ibu beri dia makanan yang enak, ibu tidak beri aku yang seperti itu" kata Grace
" Grace sayang.... "
" tidak seperti itu nak, walaupun ibu menjelaskan nya padamu kamu tetap tidak akan mengerti nak"
" ibu melakukan itu demi kebaikan kita berdua nak, agar kita bisa lebih lama lagi tinggal disini" kata Ibunya Grace
" tinggal disini tidak enak bu, lebih enak tinggal dirumah nenek. kenapa kita tidak kembali ke desa bu" kata Grace
" jika kita kembali ke desa, ibu tidak akan dapat pekerjaan nak. jika tidak bekerja bagaimana ibu harus dapatkan uang agar bisa beli makanan untuk kita sayang " kata ibunya Grace
" tapi aku takut bu, ibu akan membuangku nanti. "
" ibunya Alex bilang, dia ingin membuang Alex juga bu" kata Grace
" apa....? "
" Grace dengar kan ibu, apapun yang kamu dengar dan kamu lihat kamu jangan bilang pada Alex ya nak, pada siapapun kamu jangan pernah cerita soal apa yang kamu dengar. "
" jika kamu menceritakan semuanya maka kamu akan ditangkap polisi nanti, jadi cukup simpan disini saja semuanya " kata ibunya Grace mengelus dada Grace.
" baik ibu, aku janji aku tidak akan bilang pada siapapun " kata Grace
" anak ibu sangat pintar" kata ibunya tersenyum.
"baiklah Grace, mari kita makan setelah itu kamu temani ibu belanja ya" kata ibunya Grace
" oke bu" kata Grace
Setelah selesai makan Grace dan ibunya pun pergi berbelanja, setelah selesai berbelanja mereka pun membeli beberapa macam eskrim dan mainan lalu setelah itu mereka pulang.
" Grace,,, kamu masuklah ke kamarmu ibu akan jemput Alex dulu" kata ibunya Grace
" baik bu" kata Grace membawa mainannya kedalam kamarnya.
Setelah beberapa menit berlalu kini ibunya Grace dan Alex sudah kembali.
Mendengar suara ibunya Grace pun keluar dari dalam kamarnya menemui ibunya.
" ibu.... temani aku bermain, aku tidak mengerti bagaimana caranya memainkannya " kata Grace
" Grace kamu bermain sendiri ya nak, ibu masih sibuk" kata Ibunya Grace.
" mari kita bermain bersama aku tahu caranya memainkan itu" kata Alex
" tidak perlu" kata Grace meletakkan mainan tersebut diatas meja lalu keluar kehalaman.
Dihalaman rumah Grace pun bermain sendiri sementara Alex hanya duduk di ayunan sambil memperhatikan Grace. Grace bermain masakan dengan beberapa jenis daun yang ada disekitar halaman itu hingga kini sebuah bunga menarik perhatian nya.
Grace pun berlari ingin memetik bunga tersebut akan tetapi bunga itu sedikit tinggi, hingga kini Grace pun menaiki sebuah pot kosong sebagai tangga. saat berhasil meraih bunga tersebut pot itu pun terbalik dan akhirnya Grace pun terjatuh dan akibatnya bunga yang dia ambil itu pun terjatuh juga lalu pot bunga itu pecah.
Alex pun langsung berlari menemui Grace.
" kamu tidak apa-apa? " kata Alex membantu Grace berdiri kemudian dia pun langsung meraih bunga yang sudah rusak itu.
" Suara apa itu.... " kata ibunya Alex yang tiba-tiba menghampiri mereka dan melihat bunga tersebut berada ditangan Alex.
" kamu.... "
" beraninya kamu merusak bunga kesayanganku" kata ibunya Alex marah.
" tante.... " kata Grace akan tetapi dia berhenti berbicara karena Alex langsung memotongnya.
" maaf mah.... Alex tidak sengaja merusaknya, Alex melihat bunga ini cantik jadi Alex ingin mengambilnya dan tidak sengaja Alex terjatuh mah" kata Alex
"apa tidak puas juga kamu menghancurkan pernikahan ku dan kini kamu ingin menghancurkan barang-barang kesukaan ku juga" kata ibunya Alex dengan suara keras.
" maaf mah... Alex tidak sengaja " kata Alex memeluk ibunya
" maaf katamu.... "
" kamu pikir dengan meminta maaf semuanya akan selesai? apa kamu tahu berapa berhaganya bunga itu bagiku..? "
" sekarang kamu menghancurkan nya juga"
" dasar pembawa sial kamu," kata ibunya Alex mendorong Alex dengan sangat kuat setelah itu dia pun pergi meninggalkan Grace dan Alex disana.
Alex pun hanya menangis menatap kepergian ibunya.
" kamu kenapa berbohong " kata Grace membantu Alex berdiri
" gara-gara aku ibu mu memarahi mu"
" aku yang merusaknya " kata Grace merasa bersalah.
" ..... " namun Alex pun hanya menangis dan tidak menjawab Grace.
" maafkan aku" kata Grace
" kenapa kalian semua membenciku, apa aku sangat jahat? "
" ibu ku tidak pernah menyayangi ku, kamu juga tidak mau berteman dengan ku"
" kenapa semua orang membenciku, kamu juga membenciku "
" dirumah ini tidak ada yang sayang padaku, hanya bibi yang sayang padaku " kata Alex menangis. Namun Grace pun hanya terdiam memandang Alex merasa kasihan kepada Alex.
Melihat Grace terdiam Alex pun hanya menangis.
" aku tidak membencimu, aku marah padamu karena Ibuku lebih sayang padamu. gara-gara kamu selama ini aku harus tinggal bersama nenek ku dan sementara kamu tinggal bersama ibuku dan gara-gara kamu aku dimarahi ibuku kemarin " kata Grace
" maafkan aku, aku tidak akan merebut bibi darimu aku hanya menyukainya karena bibi sangat baik padaku" kata Alex
" jika begitu mari kita berteman, jika kamu menyukai ibuku aku akan membaginya. tapi kamu jangan menangis lagi" kata Grace
" benarkah kamu mau berteman dengan ku" kata Alex kegirangan dan mengusap air matanya.
" ia.... " kata Grace tersenyum meraih tangan kanan Alex.
" mari kita buat stempel nya, seperti ini" kata Grace lalu menautkan jari kelingking dan jari jempol mereka.
" mulai sekarang kita berteman" kata Grace
" iya... kita berteman " kata Alex tersenyum bahagia.
" kita tidak boleh bertengkar sampai kapan pun, karena kita akan selamanya berteman " kata Grace. lalu mereka berdua pun sama-sama tertawa.
Saat malam tiba Grace pun menunggu ibunya membereskan dapur dan disana Grace melihat Alex beserta kedua orang tuanya sedang makan bersama.
Alex memperhatikan Grace bahwa Grace juga ingin makan makanan mereka. Akan tetapi Alex tidak berani berbicara kepada kedua orang tuanya karena kini kedua orang tuanya sedang berdebat.
" sudah berapa kali aku peringatkan kamu, jangan pernah kamu menyentuh Alex " kata ayahnya Alex
" kamu pikir aku mau, aku juga jijik menyentuhnya. " kata ibunya Alex.
mendengar itu ayah Alex pun memukul meja dengan sangat kuat hingga mereka yang berada didapur pun terkejut.
" Alex.... "
" mari bibi bantu kamu mengerjakan Pr mu nak" kata ibunya Grace memanggil Alex agar Alex keluar dari sana.
Alex pun mengerti dia pun langsung turun dari kursinya menghampiri ibunya Grace.
" Grace,,,, kamu masuklah ke kamar mu" Kata ibunya Grace
" baik bu" kata Grace
Ibunya Grace pun langsung membawa Alex naik ke lantai dua masuk kedalam kamarnya.
" bi kenapa mamah dan papah bertengkar terus? " kata Alex
" sayang.... itu hanya masalah orang dewasa nak, begitulah cara orang dewasa menyelesaikan masalah " kata ibunya Grace.
" apa bibi tidak memiliki masalah? " kata Alex
" setiap orang memiliki masalah sayang..." kata Ibunya Grace
" lalu bibi kenapa tidak pernah seperti papah dan mamah" kata Alex
" cara setiap orang untuk menyelesaikan masalah berbeda nak" kata ibunya Grace
" aku tidak mengerti orang dewasa, aku tidak mau menjadi orang dewasa aku mau seperti ini saja terus" kata Alex
" hehehehe "
" seiring berjalannya waktu kamu juga akan tumbuh menjadi dewasa suatu saat nanti tanpa kamu menyadarinya " kata ibunya Grace tersenyum.
" lalu apa aku akan seperti mamah dan papah?? "
"setelah aku dan Grace dewasa nanti apa kami berdua akan bertengkar terus seperti itu juga? " kata Alex
" hehehe... "
" tidak semua seperti itu sayang, setelah kalian dewasa nanti kalian akan menjalani hidup kalian masing-masing, dan kalian akan menemukan pasangan hidup kalian masing-masing"kata ibunya Grace.
" apa itu pasangan bi....? "
" apa pasangan itu seperti mamah dan papah?" kata Alex
" ia... setelah dewasa nanti kamu akan jatuh cinta kepada pasangan mu."
" kamu dan passnganmu akan menikah lalu memiliki anak dan tinggal dirumah bersama."
" kalian akan hidup bersama, tertawa bersama, menangis bersama, setiap ada masalah kalian akan menyelesaikan nya bersama juga" kata ibunya Grace
" jika begitu setelah dewasa nanti aku akan menikahi Grace, kami akan menjadi pasangan " kata Alex
" tapi kita tidak tahu siapa yang akan menjadi pasangan mu nantinya, kamu tidak bisa asal memilih seperti itu. " kata ibunya Grace
" tetap saja aku akan memilih Grace, apapun itu aku harus menikah dengan Grace. maka kami tidak akan pernah bertengkar seperti papah dan mamah. karena kami sudah membuat janji tidak akan pernah bertengkar " kata Alex
" kamu masih anak kecil, kamu belum mengerti soal itu. sekarang mati kita kerjakan pr kamu" kata ibunya Grace
waktu terus berlanjut dan kini Alex terbangun dari tidurnya, Alex melihat sudah jam dua pagi. Alex pun bangkit dari tidurnya dengan sangat hati-hati keluar dari dalam kamarnya.
" Alex mau kemana kamu" kata ayahnya Alex keluar dari dalam kamarnya.
" papah.... Alex mau ambil minum pah, Alex haus" kata Alex
" iya sudah, kamu hati-hati dan cepat kembali " kata ayahnya Alex
" baik pah" kata Alex lalu ayahnya Alex pun kembali masuk kedalam kamarnya.
Setelah tiba didapur dengan sangat hati-hati Alex mengambil piring, Alex pun mengisi piring tersebut dengan berbagai jenis makanan setelah itu dia pun membawanya kedalam kamar Grace.
Alex masuk kedalam kamar Grace tanpa mengutuknya karena dia takut ibu Grace mendengar suara itu, dengan sangat hati-hati Alex menutup kembali pintu itu lalu dia pun naik ketempat tidur Grace.
" Grace..... " Alex pun membangunkan Grace dengan sangat hati-hati.
" Grace bangun... " kata Alex dengan suara yang sangat pelan
" m... m.... m.. " kata Grace dengan suara beratnya.
" Grace bangun.... " kata Alex dan perlahan Grace pun membuka matanya.
" ada apa... kenapa kamu kesini " kata Grace
" lihat... aku bawa ini untuk mu" kata Alex dan melihat itu kesadaran Grace pun sepenuhnya kembali.
" wah..... apa ini enak? " kata Grace dengan kegirangan.
" hm... cepat makanlah" kata Alex
dengan bersemangat Grace pun memasukkan makanan tersebut kemulut nya.
" ini enak sekali " kata Grace berbicara sambil mengunyah makanan itu di mulutnya.
" hehehehe... " Alex pun tersenyum melihat Grace
" ini kamu makan juga, " kata Grace
" tidak... kamu saja yang makan" kata Alex
" makan sambil berbagi piring rasanya lebih enak, aku dan nenek sering melakukan nya dulu. kamu cobalah mari kita makan bersama dan berbagi piring bersama " kata Grace
" benarkah...? " kata Alex penasaran
" iya... " kata Grace dan Alex pun mulai memasukkan makanan itu kemulut nya. kini pandangan mereka berdua bertemu dan mereka berdua pun sama-sama tersenyum.
Mereka berdua pun menikmati makanan itu dan sambil tersenyum satu sama lain. Tidak terasa kini makanan itu sudah habis dimakan keduanya.
Alex pun membuka tutup botol minum lalu memberikannya kepada Grace.
" kamu minum lah, aku akan minum di dapur " kata Alex
" kenapa harus minum didapur, kita bagi minum ini saja " kata Grace
" baiklah " kata Alex
" kamu saja yang minum lebih dulu" kata Grace
" tidak kamu saja" kata Alex
" baiklah... " kata Grace mengambil botol minum tersebut lalu meminumnya setelah itu memberikan minuman itu kepada Alex. Alex pun meminum minuman tersebut.
" bagaimana, rasanya berbeda juga kan" kata Grace
" iya.... " kata Alex tersenyum
" sini biar aku simpan piring nya" kata Grace
" aku saja, sekalian aku kembali kedalam kamar ku" kata Alex
"baiklah,,, terimakasih banyak ya" kata Grace
" kamu jangan bilang terimakasih kepada temanmu " kata Alex
" ia sudah kamu pergilah " kata Grace
" besok kita makan bersama lagi ya" kata Alex
" iya... " kata Grace, setelah itu Alex pun pergi.
Pagi hari pun tiba, Grace pun bangun lebih cepat dari sebelumnya karena dia harus berangkat ke sekolah.
Saat keluar dari dalam kamarnya Grace melihat Alex dan ayahnya sedang sarapan pagi, Alex pun tersenyum melihat Grace akan tetapi senyuman Alex tiba-tiba hilang saat melihat seragam Grace berbeda dengan seragam nya.
" papah.... " kata Alex
" ada apa Lex... " kata Ayahnya Alex
" aku mau pindah sekolah " kata Alex
" pindah sekolah...? "
" kenapa tiba-tiba? " kata Ayahnya Alex
" aku mau sekolah di sekolahnya Grace juga pah" kata Alex
" Grace??? siapa Grace..? " kata Ayahnya Alex
" Grace teman Alex pah anaknya Bi Intan, disekolah tidak ada yang mau berteman dengan Alex pah" kata Alex
" Jadi nama kamu Grace.... ? " kata Ayahnya Alex melihat Grace.
" iya om... " kata Grace menyalam tangan ayah Alex.
" Bi Intan,,,, " kata Ayahnya Alex
" iya tuan,,, " kata ibunya Grace
" kenapa tidak sekolah kan Grace di sekolahnya Alex saja " kata Ayahnya Alex
" tidak Tuan" kata ibunya Grace
" Grace.... kamu mau sekolah bareng dengan Alex? " kata ayahnya Alex
" mau om... " kata Grace
" bi... soal sekolah Grace biarkan aku yang menanggung nya selama dia bersedia berteman dengan Alex. bibi kan tahu selama ini Alex tidak gampang bergaul. biarkan saja dengan keberadaan nya Grace bisa membuat Alex sedikit senang. "
"saat ini Alex membutuhkan dia" kata Ayahnya Alex
" tapi tuan... " kata ibunya Grace
" kamu tidak perlu pikirkan soal apapun, kamu hanya pokus ke pekerjaan kamu saja. dan untuk saat ini Grace pun membutuhkan teman. "
" untuk biaya sekolah Grace aku akan menanggung semuanya" kata Ayahnya Alex
" ibu... aku mau sekolah di sekolahnya Alex juga bu" kata Grace membujuk ibunya. ibu Grace pun tidak bisa berkata apa lagi, dan selain itu dia segan menolak permintaan ayahnya Alex.
" baiklah.... " kata ibunya Grace
" hore.... " kata Alex dan Grace kegirangan.
Alex pun merasa hari ini berbeda dari hari-hari sebelumnya karena mulai hari ini dia akan berangkat dengan Grace ke sekolah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!