Telihat seorang gadis menggunakan seragam sekolah dengan terburu -buru menuruni tangga. Seorang pria paruh baya masih sangat tampan dan berwibawa sedang menunggunya di meja makan untuk sarapan bersama.
"Sayang jangan lari -lari nanti kamu akan jatuh! " dengan khawatir melihat Putri satu -satunya berlari menuruni tangga.
"Tenang saja Daddy, Hye Rim baik -baik saja untuk saat ini, tapi jika sampai Hye Rim terlambat itu akan beda urusannya." dengan buru -buru mengambil roti yang ada di atas meja dan meminum minuman yang ada di atas meja.
"Tenanglah kamu tidak akan terlambat sayang, duduk di sini sarapan bersama Daddy, kamu tidak lupa membawa minumanmukan Daddy tidak ingin kamu jatuh sakit lagi karna tidak membawa dan meminum minumanmu tepat waktu!" dengan suara tegas tapi tetap terdengar lembut.
"Tenanglah Daddy, Hye Rim sudah meniapkannya di dalam tas, lagi pula Hye Rim tidak akan langsung mati hanya karna tidak minum satu hari seperti itu." dengan santai mencoba menenangkan Daddynya.
"Kamu memang tidak akan mati, tapi kamu bisa sekarat jika di biarkan seperti saat itu, karna Daddy tidak ingin kehilangan kamu. " dengan menatap Hye Rim sendu.
"Iya Daddy tenang saja Hye Rim akan lebih hati -hati, dan sekarang Daddy harus mengantarkan Hye Rim ke sekolahkan!" tengan tatapan memohon. Ayahnya yang melihat Putrinya seperti itu mengangguk mengiyakan keinginana Putrinya itu sambil tersenyum.
Sesampainya Hye Rim di sekolah langsung berwajah datar tanpa ekspresi yang terlihat di wajahnya. Semua orang yang melihat hanya diam, karna mereka sedah tau sifat Hye Rim yang dingin dan tidak suka bergaul dengan orang lain kecuali sahabatnya sendir. Beberapa Siswa/Siswi yang menyapanya, tetapi hanya dibalas anggukan kepala saja hingga terdengar suara yang berteriak memanggil namanya. Saat Hye Rim melihat siapa yang memanggilnya senyuman indah terbit di wajahnya dan itu membuat semua yang melihat Hye Rim memiliki kesan masing -masing ada yang, kagum, iri, benci, dan masih banyak lagi karna senyuman yang indah bagaikan Dewi.
"Hye Rim, aku mencarimu sejak tadi? dan kamu ternyata ada di sini, apa kamu baru sampai?" tanya gaidis itu Sahabat Hye Rim sejak kecil Kang So Ra.
"Jika kamu mencariku di kantin kamu tidak akan menemukanku So Ra, lagi pula aku juga baru sampai, ayo pergi ke kelas lihat makanmu itu banyak sekali." ucap Hye Rim sambil melihat makanan yang di bawa Sahabatnya.
"Hey, aku membawa makanan sebanyak ini juga untuk kamu, kamu pasti hanya sarapan roti dan minum -minumanmu itu kan, kamukan kebiasaan telat bangun." ucap So Ra dengan memajukan bibirnya. Hye Rim yang melihat itu tertawa.
"Kamu memang paling tau kebiasaanku selain Daddy." ucap Hye Rim dengan senyum mengembang dan pergi ke kelasnya.
Selama perjalanan menuju ke kelas wajah Hye Rim kembali ke semula yaitu datar. So Ra yang melihat nya hanya bisa menggelengka kepalanya melihat tingkah sahabatnya yang tidak berubah sama sekali sejak dulu.
Skip Kantor
Di sebuah perusahaan bersar terlihat seorang Pria paru baya yang sedang memikirkan sesuatu.
"Besok adalah hari ulang tahun Putriku apa aku harus menceritakan masah itu atau tidak? aku hanya tidak ingin Putriku satu -satunya lebih menjauh dari semua orang jika dia tau dia lebih berbeda dari ini! perbedan yang sekarang saja membuat dia menjauhi semua orang kecuali sahabatnya itu yang benar -benar iya sayang dan percaya, sayang apa aku harus mengatakan ini terhadap Putri kita? apa aku sanggup melihatnya hancur kembali karna kenyataan yang lebih pahit lagi? sebenarnya apa yang akan terjadi pada nasib Putri kita? aku hanya ingin yang terbaik untuknya. " ucap Pria paruh baya itu dengan pandangan kosong melihat keluar jendela. Dia adalah Kim Rae Won ayah dari Kim Hye Rim yang saat ini sedang dilanda kebingung dan kekhawatiran tentang takdir Putrinya yang cukup rumit menurutnya.
Saat jam makan siang Hye Rim dan So Ra pergi ke Kantin Sekolah untuk makan siang dengan banyak makanan yang sudah mereka pesan. Mereka makan dengan lahab tanpa memperdulikan orang yang ada di sekitar mereka.
"Apa itu menu makanan mereka, banyak sekali!" ucap salah seorang Siswi.
"Mereka makan seperti orang yang tidak makan berhari -hari!" ucap salah seorang Siswi.
"Ya ampun Dewiku makannya banyak sekali." ucap seorang Siswa yang mengagumi Hye Rim.
"Tapi mereka tetap terlihat cantik makin cinta aku." ucap seorang Siswa memandang Hye Rim dan So Ra dengan pandangan memuja.
Begitulah bisikan orang -orang tentang mereka, tapi mereka tidak perduli sama sekali.
Setelah selesai makan Hye Rim memberikan uang pada So Ra untuk membayar makanan dan minuman mereka.
"Hye Rim, cepatlah habiskan minumanmu itu nanti ada yang curiga bagaimana." ucap So Ra dengan berbisik -bisik dan khawatir.
"Tenang saja kenapa sih lagi pula ini sudah di pindahkan ke kolat minuman yang di disain Daddy, jadi tidak perlu khawatir kalau ada yang curiga tinggal bilang jus strawbery apa susahnya sih." ucap Hye Rim dengan santai.
So Ra yang mendengar jawaban Hye Rim nampak geram karna mereka selalu di tanya murid lain tentang minuman yang selalu di minum Hye Rim, karna mereka tidak pernah melihat atau meminum minuman yang berkotak seperti itu.
Waktunya jam pelajaran semua murid masuk kelas untuk melanjutkan pelajarannya hingga sore hari saat jam pulang sekolah.
Skip Kantor
Kim Rae Won yang sudah selesai metting dengan klien mendapatkan telephone dari seseorang yang memberi tahu persediaan di rumah sudah hampir habis. Kim Rae Won yang mendapatkan kabar itu langsung pergi ke tempat lain setelah mengantar klien nya pergi.
Sapai di tempat itu Kim Rae Won langsung menemui sahabatnya sekaligus direktur Rumah Sakit itu, ya Kim Rae Won pergi ke Rumah Sakit untuk mengambil persediaan yang di perlukan. Kim Rae Won langsung pergi ke ruang Direktur Han Dae Min.
"Kau datang apa persediaannya sudah habis? " tanya Han Dae Min dengan santai.
"Iya persediaannya sudah hampir habis, karna itu aku kesini apa kamu sudah menyiapkannya?" tanya Kim Rae Won.
"Tentu saja sudah aku siapkan untuk keponakanku itu, tapi kenapa selama ini kamu tidak merawat Hye Rim di Rumah Sakit saja biar gampang dalam menanganinya dan tidak perlu bolak balik Rumah Sakit hanya untuk mengambil darah, " ucap Dae Min dengan bingung atas sikap Sahabatnya itu.
"Hye Rim sangat tidak suka dengan bau Rumah Sakit karna itu dia tidak mau di rumah sakit lagi pula tanpa di Rumah Sakit Putriku masih sehat dan bisa beraktifitas seperti biasa." jawab Rae Won dengan santai sambil menunggu pesanannya.
Han Dae Min hanya bisa mengiyakan saja ucapan Sahabatnya itu, karna itu juga masuk akal lagi pula Sahabatnya itu adalah Disainer sekaligus Pembisnis terkenal jadi masalah uang itu gampang baginya.
Skip Kim Hye Rim
Sekarang Hye Rim sedang berjalan -jalan bersama So Ra mengelilingi Moll yang luas untuk mencari barang. Hye Rim berhenti di depan toko yang menjual pakaian dan perhiasan china. Hye Rim menarik So Ra untuk masuk ke dalam.
So Ra nampak bingung karna tiba -tiba Hye Rim menariknya kemari padahal biasanya dirinyalah yang menarik Hye Rim kesana kemari.
"Hye Rim kenapa kamu menarikku kemari, jangan bilang kamu tertarik dengan barang -barang seperti ini, cukup Paman Kim saja yang menyukai benda -benda Kuno jangan kamu juga ok!" ucap So Ra dengan bingung.
Hye Rim tidak memperdulikan ucapan Sahabatnya itu dan lebih memilih melihat pakaian yang sejak tadi menarik perhatiannya. Dia menghampiri Pegawai untuk meminta diambilkn barang yang ia inginkan dan itu membuat semua pegawai toko dan pengunung bahkan Sahabatnya sendiri bingung dibuatnya. Pasalnya pakaian yang dia minta itu adalah pakaian khas Kerajaan China kuno yang di taruh sebagai Koleksi dan tidak di jual bahkan jika itu benar dijual hargaya bisa mencapai Ratusan Juta Rupiah.
Kim Hye Rim
Kang So Ra
Kim Hye Rim meminta untuk mengambilkan pakaian yang dia inginkan. Para pegawai yang bingung lalu pergi memanggil manejer mereka untuk mengatasi masalah ini, karna dari penampilannya Hye Rim bukanlah orang yang dapat di tangani mereka dengan mudah.
Seorang Wanita paru baya datang menghampiri Hye Rim dan So Ra.
"Maaf Nona -Nona ada yang bisa saya bantu? " tanya Wanita itu dengan sopan.
"Saya ingin pakaian yang ada di depan itu." jawab Hye Rim.
"Maaf nona, tapi pakaian itu tidak di jual, karna itu adalah Koleksi yang ada di toko ini dan milik Pemilik toko ini." ucap wanita itu.
"Serius kamu mau beli pakaian itu, tapi untuk apa tidak mungkinkan kamu memakainya untuk sehari -hari atau ke pesta, atau kamu ingin mengoleksinya?" tanya So Ra dengan bingung.
"Entahlah aku hanya merasa harus membeli pakaian itu, tapi aku juga tidak tau untuk apa, " jawab Hye Rim dengan bingung.
Seorang Wanita cantik yang melihat kerumunan itu mendatangi mereka.
"Apa yang terjadi disini?" tanyanya dengan bingung.
"Maaf Nona, Nona ini ingin membeli pakaian Tradisional yang ada di depan." jawab menejer itu.
Wanita cantik itu melihat Hye Rim dengan tersenyum senang.
"Kamu Kim Hye Rim kan?" tanya Wanita itu.
"Bagaimana anda tau nama saya." tanya Hye Rim dengan bingung.
"Tentu saja saya tau itu kamu, karna wajah kamu sangat mirip dengan Liu Xia Ra, " jawab wanita itu.
"Anda tau Mommy saya?" tanya Hye Rim dengan tersenyum.
"Perkenalkan saya Min Ae La, Sahabat Mommy kamu, dan pakaian itu akan saya berikan pada kamu secara cuma -cuma, anggap saja hadiah Ulang Tahun kamu dari saya karna besok adalah hari Ulang Tahun kamu kan."ucap Ae La dengan senyuman manis di wajahnya.
Hye Rim yang mendengar itu tersenyum sangat manis pada Wanita cantik di depannya tanpa ekspresi datar nya.
(Anggap aja pakaiannya seperti ini ya)
Setelah mendapatkan pakaian yang ia inginkan Hye Rim dan So Ra pergi dari toko itu untuk mencari barang lainnya.
Wanita cantik itu tersenyum senang sambil nenatap kepergian Hye Rim.
"Akhirnya aku akan kembali ke tempatku berasal tunggu aku sampai aku bisa membawamu kembali." guman Ae La dengan senyumannya.
So Ra masih nampak bingung dengan apa yang di lakukan Hye Rim, karna membeli pakaian Kuno, sedangkan Hye Rim sudah menampilkan wajah datarnya kembal, tapi dalam hatinya dia sangat gembira.
Skip Kim Rae Won
Sekarang Rae Won sudah berada di Rumahnya lebih tepatnya berada di Ruang Pribadinya untuk mengepak darah yang ia bawa ke dalam kotak yang sudah dia Disain dengan sangat rapi.
Jam 8 malam Hye Rim baru sampai Rumah dan Rae Won sudah menunggunya di Ruang Keluarga.
"Bagaimana jalan -jalannya sayang, apa kamu membeli sesuatu?" tanya Rae Won saat melihat Putrinya datang.
Hye Rim yang mendengar suara Ayahnya langsung menghampiri Ayahnya dan mencium kedua pipi Ayahnya begitu juga sebaliknya.
"Iya Dad, tadi aku melihat Pakaian Kuno yang sangat indah di salah satu butik, dan aku membelinya! Daddy tau kata pegawai itu pakaian ini adalah peninggalan Kekaiasaran China dan Koleksi di butik itu, " ucap Hye Rim dengan tersenyum senang.
"Jika itu peninggalan Kekaisaran China dan juga Koleksi disana, bagaiman kamu bisa membelinya, pasti itu tidak di jual meskipun di jual pasti harganya akan sangat mahal?" tanya Rae Won dengan bingung.
”Daddy salah awalnya memang tidak di jual tapi tiba -tiba Pemilik butik itu datang, dan Daddy tau Pemilik butik itu adalah Sahabat Mommy, karna saat dia melihatku dia langsung menyebutkan nama Mommy dan Daddy tau Pemilik butik itu memberikan Pakaian itu padaku secara cuma -cuma katanya untuk hadiah Ulang Tahunku, bahkan dia tau bahwa aku akan Ulang Tahun besok." ucap Hye Rim dengan tersenyum senang.
Kim Rae Won yang mendengarnya hanya terdiam dengan tatapan kosong.
"Apa benar ini sudah waktu nya, tapi aku tidak tau apa yang akan terjadi, " dalam Pikiran Kim Rae Won.
Min Ae La
Kim Rae Won
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!