NovelToon NovelToon

Disangka Gadis Desa Ternyata Kaya Raya

Episode 1. Kecewa

Praaak...terdengar tamparan yang begitu keras mendarat dipipi kiri seorang wanita cantik yang mempunyai mata sipit dan kulit kuning Langsat.

Pipi yang chubby dan mulus kini nampak merah dan sangat jelas tergambar jemari seorang wanita yang sebaya dengannya.

Air mata gadis yang bernama Nadia jatuh dengan sendirinya, dia tidak pernah membayangkan akan mendapat tamparan dari seorang gadis seusia dengannya didepan pacarnya yang sangat dia cintai.

Dua jam sebelumnya.

"Sayang, aku ingin mengajakmu kerumah, aku akan mengenalkan mu dengan orang tuaku." Ucap lelaki yang menjadi kekasih Nadia setahun ini.

Nadia mengangguk, dia langsung masuk kedalam mobil kekasihnya itu. Nadia dengan penuh semangat dan antusias ingin bertemu dengan kedua orangtua kekasihnya.

Selama setahun keduanya menjalin hubungan asmara, namun Nadia belum pernah bertemu dengan orang yang melahirkan kekasihnya itu.

Sementara dirumah mewah, seorang wanita, sedang mengadu pada Nyonya Hanna.

"Tante, seharusnya Tante melarang Kak Rendy bertemu dengan wanita miskin dan dekil itu lagi, aku tidak suka Kak Rendy dekat-dekat dengan wanita itu lagi." Ujar Monica dengan tingkah manjanya.

Monica Putri tunggal dari keluarga Wirawan. Perusahaan Wirawan lumayan dikenal dan berkembang dikota ini.

Nyonya Hanna membelai rambut Monica dengan lembut, sembari berkata. "Kamu tenang saja, Tante akan pastikan kalau Rendy menikah denganmu, Tante tidak akan setuju kalau Rendy menikahi perempuan tidak berguna itu." Nyonya Hanna sangat ingin Monica menikah dengan Rendy.

Jika Rendy menikah dengan Monica sudah pasti keluarga Hartono juga akan terkenal, apalagi Monica Putri satu-satunya dikeluarga Wirawan. Jadi tentu saja Monica akan mewarisi perusahaan ayahnya itu.

"Pokoknya, aku tidak mau kalau Kak Rendy masih berhubungan dengan wanita miskin itu, kalau Tante tidak bisa melarangnya, aku akan memberi tau Papi agar Papi menarik saham diperusahaan Om Hartono." Ujar Monica lagi, mengancam, agar Nyonya Hanna takut.

Jika Pak Wirawan menarik sahamnya, maka dapat dipastikan kalau perusahaan keluarga Hartono akan hancur.

"Jangan dong, pokoknya Tante akan membuat Rendy menikah denganmu." Nyonya Hanna sangat takut hidup miskin jika Pak Wirawan menarik sahamnya. Walaupun Nyonya Hanna tau kalau dia tidak akan bangkrut selama perusahaan Argan tara masih berinvestasi di perusahaannya.

"Sini, aku kasih tau, Rendy itu tidak benar-benar suka sama si Nadia itu. Rendy hanya memanfaatkan uangnya Nadia, Nadia itu 'kan punya pekerjaan direstoran, jadi kamu tidak usah takut." Nyonya Hanna membujuk Monica agar Monica percaya padanya.

"Beneran...? Tapi aku cemburu kalau Kak Rendy bersama wanita miskin itu." Monica sebenarnya takut kalau Rendy akan jatuh cinta beneran sama Nadia.

"Nah, Tante punya ide, untuk membuat Rendy segera menikahimu, dan mencampakkan wanita itu." Nyonya Hanna ingin mengatur rencana agar Rendy segera menikahi Monica.

"Ide apa Tante?" tanya Monica dia cukup penasaran dengan ide Nyonya Hanna.

"Waktu dipesta ulang tahunmu tujuh bulan yang lalu, Rendy yang terpengaruh obat, dia 'kan pernah menidurimu. Jadi kamu mengaku saja sedang hamil Anaknya, Tante akan membantumu, gimana?" tanya Nyonya Hanna.

Monica diam, dia sedang menimbang-nimbang ide dari Nyonya Hanna. Sesaat kemudian dia setuju dengan ide Nyonya Hanna.

"Wah, itu ide yang bagus Tante." Ujar Monica setuju dengan ide Nyonya Hanna.

Mobil yang membawa Nadia sampai dihalaman rumah mewah keluarga Hartono. Nadia turun dari mobil itu setelah kekasihnya yang tidak lain adalah Rendy, memarkirkan mobilnya.

Nadia dengan semangat 45 melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah Hartono, Nadia sangat berharap kalau keluarga Rendy menerimanya.

Nadia dirangkul oleh Rendy, berjalan keruangan dimana Nyonya Hanna berada.

Sesampainya diruangan itu, Rendy hendak mengenalkan Nadia pada orang tuanya. Namun Rendy urungkan karena melihat Monica juga ada disana.

Sedangkan Monica yang melihat Nadia memeluk tangan Rendy, wanita itu dibakar api cemburu.

Monica tanpa berkata apapun dia langsung menghampiri Nadia dan Rendy.

Kembali ke saat sekarang.

PLAAAK, tamparan yang begitu keras terdengar mendarat dipipi mulus Nadia.

Nadia yang tidak menyangka kalau dia mendapat sambutan dengan tamparan, tidak mengelak, hingga tamparan itu begitu terasa dipipinya.

"Kurang ajar, perempuan gatal, beraninya kamu memeluk lengan calon suamiku, di depanku." Umpat Monic marah dan cemburu.

Nyonya Hanna tersenyum sinis melihat Monica menampar Nadia, wanita paruh baya itu sangat senang, dia puas melihat Nadia yang dianggap miskin dan tidak berguna itu ditampar oleh Monica.

Rendy tercengang melihat Monica yang tiba-tiba menampar Nadia. Rendy ingin Rendy ingin menegur Monica, namun Nyonya Hanna segera menegurnya.

"Monica, kamu--" Ferdy terhenti karena Nyonya Hanna sudah bersuara. " Diam kamu!, dia pantas mendapatkan itu." Tegur Nyonya Hanna tidak memberi kesempatan untuk Rendy membela Nadia.

Nadia terpaku, dengan tangan memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Monica. Air matanya luruh, saat mendengar Monica menyebut Rendy calon suaminya.

"Kamu putuskan hubungan dengan wanita miskin ini, Mama tidak Sudi melihatnya." Nyonya Hanna mulai menjalankan idenya.

"Tapi Ma." Rendy lagi-lagi tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"Tidak ada tapi-tapi, kamu putuskan dia!. Kamu harus segera menikahi Monica, dia sedang mengandung Anakmu, cucu Mama." Nyonya Hanna memulai sandiwara yang tadi dibilang pada Monica.

"A, a, apa, mengandung?" ulang Rendy dan Nadia secara bersamaan.

"Tidak mungkin, aku hanya--" kata-kata Rendy terpotong lagi.

"Apa yang tidak mungkin, kamu sudah tidur dengannya, kamu harus bertanggung jawab!" titah Nyonya Hanna membuat Rendy terdiam.

 Dada Nadia sesak, hatinya seperti dicabik-cabik, Nadia susah bernafas.

"Mas, kamu..." Nadia tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi, hatinya sangat hancur, kepalanya seperti dihantam dengan batu besar. Dia sangat kecewa, tidak pernah dia bayangkan, lelaki yang begitu dia cintai dengan setulus hati, ternyata sudah mengkhianatinya.

Nadia tidak bisa lagi menahan air matanya, tangisannya pecah, apa yang dia dengar saat ini sangat membuat hatinya remuk.

"Sayang, aku bisa jelaskan, ini semua tidak seperti yang kamu pikirkan, aku dijebak, aku waktu itu tidak sadar." Rendy mencoba menjelaskan agar Nadia tidak membencinya.

Rendy walaupun dia tidak mencintai Nadia dengan setulus hati, namun dia tidak mau hubungannya kandas sebelum dia berhasil meniduri Nadia.

Rendy berniat akan mencampakkan Nadia setelah dia berhasil mengambil keperawanan Nadia.

"Di jebak kek, tidak sadar kek, Mama tidak mau tau, pokoknya kamu harus menikahi Monica, dia sedang mengandung cucu Mama. Lagi pula kalian saling mencintai." Desak Nyonya Hanna lagi.

"Kak Rendy, aku sedang mengandung buah cinta kita." Ujar Monica lagi. Dia sengaja ingin membuat Nadia lebih hancur lagi.

"Diam kamu!" bentak Rendy pada Monica.

"Jangan membentaknya, dia sedang mengandung cucu Mama, kamu harus menjaga Monica, wanita hamil itu butuh perhatian." Hardik Nyonya Hanna lagi.

"Lagi pula apa yang bisa kamu harapkan dari gadis sepertinya, sudah miskin, kampungan lagi. Amit-amit deh punya menantu sepertinya." Tambah Nyonya Hanna menghina Nadia.

Nyonya Hanna tidak tau saja kalau Nadia Anak orang terkaya dan ternama dikota ini.

Bersambung.

Episode 2. Tangisan

Hinaan, cacian, tamparan, kecewa, sakit hati dan remuk semua dirasakan oleh gadis cantik yang bernama Nadia saat ini.

Nadia merasakan sakit yang teramat dihatinya, Nadia sungguh sudah tidak tahan dengan yang terjadi padanya saat ini.

Nadia berlari keluar dari rumah itu, dengan hati yang remuk dan hancur, gadis cantik itu keluar dari rumah yang membuatnya sakit hati.

Air mata jatuh bagaikan air hujan yang turun membasahi kedua pipinya. Sesekali Nadia menyeka air matanya dengan tangan.

Rendy hendak mengejar Nadia, namun ditahan oleh Monica. "Kak, tidak usah dikejar, biarkan dia, aku sedang mengandung buah cinta kita, aku butuh perhatian dari kamu." Monica memeluk dan bermanja pada Rendy.

"Rendy, bawa calon istrimu istirahat. Lusa kalian akan menikah, kalau tidak perusahaan kita akan gulung tikar, Papanya Monica akan menarik semua dana dari perusahaan kita." ujar Mama Hanna mengancam Rendy.

Rendi mencebik, mau tidak mau dia membawa Monica kekamarnya untuk istirahat. Rendy juga tidak mau kalau perusahaannya gulung tikar.

Rendy memang mencintai Monica karena Monica kaya, namun kalau soal cantik Nadia lah orangnya, Monica tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Nadia.

Rendy memilih menikah dengan Monica, karena hidupnya akan terjamin, lebih baik dia meninggalkan Nadia yang belum tentu akan terjamin kehidupannya.

Sampai dikamar Monica tidak mau istirahat kalau Rendy tidak menemaninya. Monica menarik tengkuk Rendi dengan kedua tangannya.

Monica melumat bibir Rendy dengan sangat dalam. Rendy yang awalnya menolak, namun Monica tidak peduli dengan penolakan Rendy, Monica semakin melumat hingga membuat Rendy goyah.

Rendy yang sudah dibakar hasrat, dia tidak bisa tahan lagi, akhirnya Rendy membalas ciuman panas Monica, hingga terjadilah persatuan antara keduanya.

Sedangkan dijalan seorang wanita cantik berjalan menyusuri jalan raya, dengan hati yang remuk, dan air mata yang tidak hentinya mengalir gadis itu memberhentikan sebuah taksi.

"Mbak mau kemana?" tanya sopir taksi yang diberhentikan oleh Nadia. Tanpa menjawab Nadia langsung masuk kedalam taksi itu.

Sopir taksi itu bingung, dia tidak tau kemana harus mengantar gadis yang menjadi penumpangnya saat ini.

Sopir taksi itu menyodorkan secebis tisu pada Nadia yang sedang menangis dikursi belakang. Nadia meraih tisu itu, kemudian dia mengusap air matanya.

"Gimana, apa Mbak sudah tenang, saya harus mengantar Mbak kemana?" tanya sopir taksi itu lagi.

Nadia yang sudah sedikit tenang menjawab." Antarkan aku kejalan xx."

Sopir taksi itu mengangguk mengerti, kemudian dia langsung mengantar Nadia ke jalan xx yang diberi tahukan oleh Nadia.

Nadia tidak mengeluarkan sepatah kata pun, dia hanya melamun melihat keluar jendela mobil. Hati dan perasaannya jangan ditanya lagi bagaimana remuk dan sakit.

Sopir taksi juga tidak berani bertanya, dia hanya melihat melalui spion mobil saja kalau penumpangnya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

***

"Apa yang kalian lakukan?" Hanna sangat terkejut, setelah membuka pintu kamar, melihat Rendy dan Monica sedang tidur saling berpelukan tanpa sehelai benang ditubuh keduanya.

Tubuh keduanya hanya berbalut selimut saja. Rendy dan Monica ketiduran setelah lelah berhubungan intim, Rendy dan Monica tidak sempat membersihkan dirinya karena kecapekan.

Keterkejutan Hanna membuat dia sejoli itu membuka matanya, keduanya juga terkejut saat menyadari kalau mereka tidak berpakaian.

"Ma, kenapa masuk kekamar ku tidak mengetuk pintu dulu? hardik Rendy kesal sama Mamanya.

"Tidak mengetuk pintu kamu bilang? Hei Anak nakal, Mama sudah mengetuk pintu beberapa kali, kalian aja yng tidak mendengar karena asyik bercinta." Umpat Hanan pada Rendy dan Monica.

"Ma, aku sama Monica." Kata-kata Rendy terhenti karena Hanna dengan cepat menyahut.

"Mama sudah tau, tidak usah dijelaskan lagi, kalau begini kalian harus menikah lusa." Hanna tersenyum sembari merepet pada Rendy dan Monica.

"Tapi Ma." Lagi-lagi Rendy tidak dikasih peluang untuk berbicara, Hanna dengan secepat kilat menyahut.

"Tidak ada tapi-tapi, pokoknya kalian harus segera menikah." tekan Hanna pada Rendi.

Rendy pasrah, dengan semua yang terjadi, dia setuju menikahi Monica, karena Vina memaksa.

Setelah merepet, Hanna keluar dari kamar Rendy, hanna memberi kesempatan untuk Rendy dan Monica membersihkan dirinya.

Rendy segera membersihkan diri, begitu juga dengan Monica, gadis yang tanpa perawan itu juga ikut mandi dengan Rendy, keduanya sudah kayak kekasih halal saja.

Sementara disebuah rumah yang sangat mewah seorang gadis langsung berlari memasuki kamarnya.

Senja melihat Putrinya menangis, dia langsung menyusul Nadia kekamar. Didalam kamar Nadia menangis sejadi-jadinya, Nadia sungguh sangat kecewa pada kekasihnya yang tidak tulus mencintainya.

Senja masuk kekamar Nadia. Senja bingung dengan sikap Nadia yang pulang-pulang menangis.

Sementara Nadia, gadis itu langsung menghempaskan dirinya keatas tempat tidurnya. Nadia menangis menutup wajahnya dengan bantal. Nadia menangis sejadi-jadinya melepaskan sakit hatinya pada Rendy.

Senja membuka pintu kamar Nadia, dia melihat Nadia sedang terisak-isak, Senja langsung menghampiri Putri semata wayangnya itu.

Senja merangkul Nadia kedalam dekapannya dan mengusap lembut punggung Putrinya untuk menenangkan.

Setelah Nadia sedikit tenang, senja meleraikan pelukannya, kemudian membingkai kedua pipi Nadia.

"Sayang, kenapa kamu menangis, apa yang terjadi?" tanya Senja ingin tau apa yang sedang terjadi pada Putrinya.

"Ma..." Nadia tidak sanggup menceritakan, dia kembali menangis dan memeluk wanita yang melahirkannya itu.

"Tenang sayang, kamu harus cerita sama Mama, kenapa kamu menangis?" Senja menanyakan apa yang membuat Nadia menangis sembari mengusap lembut punggung Putrinya itu.

Nadia masih sesenggukan, hatinya begitu remuk, karena hinaan dan pengkhianatan Rendy.

"Ma, aku sakit, hatiku sakit, hatiku hancur, Rendy Ma, Rendy..." Nadia kembali terisak, menceritakan Rendy saja dia sudah tidak sanggup.

Senja kembali membingkai wajah Putri kesayangannya itu, Senja masih belum tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Rendy kenapa, apa yang dia lakukan sama kamu?" tanya Senja sembari tangannya mengusap airmata Nadia.

"Rendy mengkhianati ku Ma, dia ternyata sudah menghamili gadis lain, tadi aku kerumahnya, Mamanya bilang dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Aku sakit hati Ma." Nadia kembali memeluk Mamanya, saat ini hanya Mamanya yang menjadi sandaran untuknya.

"Kamu jangan menangis lagi, ada Mama disini. Mama akan selalu ada untukmu. Anggap aja Rendy bukan jodohmu. Kamu harus percaya wanita yang baik akan mendapatkan jodoh yang baik pula." Senja mencoba menguatkan Putrinya yang sedang rapuh.

Senja juga ikut terluka melihat Putrinya yang sedang hancur karena kekasihnya. Senja sebenarnya sangat marah pada Rendy lelaki yang membuat Putri kesayangannya menangis seperti saat ini. Namun Senja tidak bisa melakukan apa-apa selain menguatkan Putrinya yang sedang rapuh.

Nadia tidur dipangkuan Senja, namun air matanya masih saja berderai, hinaan, makian, tamparan dan pengkhianatan sangat sulit untuk dia lupakan.

Nadia hanya menceritakan tentang Rendy yang mengkhianatinya, Nadia tidak menceritakan kalau dia dihina dan di maki oleh Mamanya Rendi dan juga Monica.

Nadia tidak menceritakan itu karena dia takut kalau Papanya tau, Papanya akan membalaskan pengkhianatan Rendy lebih dari yang Rendy lakukan pada Nadia.

Bersambung.

Episode 3. Kekacauan Kenzo

Amira yang mengunjungi rumah Senja, dia langsung kekamar Nadia karena mendengar dari Bibi kalau Nadia menangis saat pulang tadi.

Amira sangat menyayangi keponakannya itu, dia sangat khawatir kalau Nadia menangis.

Amira tidak mengetuk dan memberi salam, dengan perasaan khawatir dan cemas dia langsung membuka pintu kamar Nadia.

Dreeeit, suara pintu terbuka tiba-tiba.

"Mbak, Bunda." Terkejut Senja dan Nadia bersamaan karena Amira membuka pintu dengan tiba-tiba.

Amira tidak menjawab, dia langsung bergegas memeluk Nadia dan membelai rambut keponakannya itu.

"Kamu kenapa, kenapa kamu menangis, siapa yang menyakitimu, katakan pada Bunda, Bunda akan menghajarnya." Desak Amira pada Nadia agar mengatakan siapa yang membuatnya menangis.

"Bunda, hizk...hizk." Nadia menangis lagi dipelukan Bundanya. Amira merasakan sakit dalam hatinya karena melihat keponakannya menangis seperti ini.

Amira melerai pelukannya, dan mengusap kepala Nadia sembari bertanya apa yang membuat Nadia menangis seperti ini.

"Katakan pada Bunda, siapa yang membuatmu menangis?" Amira tidak tahan lagi, dia ingin tau siapa yang membuat keponakannya begini.

Amira melihat kearah Senja meminta penjelasan dari senja, karena Amira yakin kalau Nadia sudah bercerita pada Senja.

Senja yang mengerti dengan tatapan Kakaknya, dia langsung memberitahu apa yang terjadi pada Putri semata wayangnya.

"Rendi, katanya Rendi memutuskan hubungan dengannya." Senja menjelaskan pada Amira apa yang sudah Nadia ceritakan padanya tadi.

Amira mengepal tangannya, mukanya memerah karena marah.

"Kurang ajar, ternyata si brengsek itu, yang membuat keponakanku menangis. Tunggu disini, Bunda akan memberi pelajaran padanya." Amira segera bangkit, dia hendak melangkahkan kakinya keluar untuk mencari Rendi.

Tapi langkahnya terhenti karena Nadia langsung menghentikan langkahnya.

"Jangan bunda, biarkan saja, aku dan dia sudah putus, biarkan saja dia, nanti dia akan menyesal sendiri." Ujar Nadia masih memeluk Bundanya itu.

Amira melirik Adiknya Senja, namun Senja juga mengangguk setuju seperti Nadia.

Akhirnya Amira pasrah, karena Adik dan keponakan kesayangannya sudah mencegahnya.

"Baiklah, Bunda tidak jadi, tapi sekarang kamu harus berhenti menangis, tidak ada gunanya menangisi lelaki brengsek seperti itu." Ujar Amira membawa Nadia kembali duduk di tempat tidur.

Nadia mengangguk, dia juga setuju apa yang Bundanya katakan, karena memang benar apa yang dikatakan oleh bundanya.

"Tadi kamu bilang, dia akan menyesal, apa maksudmu?" tanya Senja karena tadi Nadia bilang Rendi akan menyesal.

Nadia tersenyum pada Mama dan Bundanya, Kemudian Nadia mulai menceritakan semuanya pada Bunda dan Mamanya.

"Rendi tidak tau kalau aku Putri pemilik perusahaan Argantara, dia hanya tau kalau aku pelayan direstoran Devan."

"Dia berpikir aku ini benar-benar pelayan, makanya dia memutuskan ku dan memilih wanita yang kaya." Ujar Nadia lagi.

Senja dan Amira geleng-geleng kepala pada Nadia. "Kenapa kamu melakukan itu, apa Devan tidak memberitahunya?" tanya Amira, karena Devan Putranya tidak bercerita apapun padanya.

"Aku dan Devan sudah membuat perjanjian, agar merahasiakan semua ini, aku ingin mencari lelaki yang tulus mencintaiku, bukan yang mencintai harta keluarga ku." Ungkap Nadia lagi.

Amira tersenyum dan langsung memeluk Nadia lagi.

"Keponakan Bunda, sangat pintar, Bunda bangga padamu, Bunda selalu mendukungmu." Amira memberi jempol pada keponakannya ini.

"Ma, aku ingin ketempat Nenek, aku ingin tinggal disana, aku ingin merawat Nenek." Pinta Nadia, sebenarnya dia ingin ke dasa Neneknya tinggal untuk menenangkan diri dan melupakan Rendi dihatinya.

"Kalau Mama, tidak masalah, kamu mau tinggal bersama Nenek dan Kakek, tapi pasti Papamu tidak akan membiarkan, Papa memintamu membantunya diperusahaan." Senja tidak mau memaksa Putrinya, dia selalu mendukung keputusan Nadia asalkan masih dijalan yang baik. Senja juga percaya kalau Putrinya tau mana yang benar dan mana yang salah.

"Ma, tolong bujuk Papa, Nadia tidak mau bekerja diperusahaan sekarang, tapi Nadia janji, balik dari tempat Nenek Nadia pasti akan mengabdi diperusahaan." Nadia belum siap untuk saat ini, dia ingin bermain beberapa tahun lagi sebelum nantinya disibukkan diperusahaan.

"Baiklah, Mama akan bicara sama Papa, nanti biarkan Papa yang mengantarmu kesana." Senja yakin kalau dia yang membujuk Arkan pasti akan memberi izin.

"Tidak Ma, Nadia bisa sendiri, Nadia tidak mau merepotkan Papa. Tolak Nadia, dia tidak mau merepotkan Papanya yang sibuk diperusahaan akhir-akhir ini.

"Kamu tidak boleh sendiri kesana, Bunda akan menyuruh Devan mengantarmu, dijalan terlalu berbahaya, kalau ada Devan dia pasti akan melindungimu." Timpal Amira.

Amira tidak mau terjadi apa-apa pada keponakan kesayangannya itu. Amira menyayangi Nadia sama seperti dia menyayangi Devan Putra semata wayangnya.

Nadia mengangguk, dia setuju seperti Amira katakan, setelah itu, Amira pamit dan keluar dari kamar Nadia, begitu juga dengan Senja, dia juga keluar karena Nadia sudah tidak sedih lagi.

Sementara disisi lain, seorang lelaki tampan memasuki perusahaannya dengan tergesa-gesa, dia meminta semua para petinggi perusahaan untuk berada diruang meeting dalam waktu sepuluh menit.

"Minta semua yang bersangkutan diperusahaan berada diruang meeting dalam waktu 10 menit!" titah Kenzo pada asistennya.

"Baik Bos," jawab Bagas, asisten Kenzo sekaligus teman satu sekolahnya.

Setelah itu dia langsung keruangannya. pikiran Kenzo sangat kacau, karena sedang terjadi masalah di perusahaannya.

Tidak lama kemudian pintu diketuk dari luar. "Masuk!" Kenzo mempersilahkan orang yang mengetuk pintu itu masuk.

Pintu terbuka, Bagas masuk dan berdiri tepat di depan meja Kenzo. "Semua sudah berada diruang meeting." Ucap Bagas pada Bosnya.

"Oke, ayo kesana!" ajak Kenzo langsung keluar dari ruangannya dan menuju keruang meeting di ikuti oleh Bagas dibelakang.

"Proyek di Negara M dibatalkan karena ada seseorang yang memberi data perusahaan. Perusahaan saat ini mengalami kerugian. Aku sedang mencari tau, siapa yang membocorkan data perusahaan kita. Kalau sampai saya tau siapa orang itu, aku tidak akan segan-segan menghukumnya." Kenzo dengan begitu tegas menyampaikan pada semua yang hadir diruang meeting.

Semua yang ada diruang meeting saling melirik, mereka semua tidak tau siapa yang berani berbuat seperti itu.

Setelah beberapa saat, kemudian meeting dia akhiri. Kenzo keluar dari ruangan itu dan menuju apartemen kekasihnya.

Pikiran Kenzo sudah sangat kacau dia ingin menenangkan diri di apartemen pacarnya yang sangat dia cintai.

Sementara ditempat lain, seorang gadis cantik sedang tertawa dan bersenang-senang dengan pacarnya.

"Sayang, terimakasih sudah membantuku, kalau proyek ini selesai aku akan mengajakmu ke suatu tempat, aku yakin kamu pasti suka. Tapi sekarang ayo kita rayakan kemenangan kita." Lelaki itu langsung membawa gadis cantik itu kedalam kamar.

Setelah memarkirkan mobil, Kenzo langsung menuju apartemen pacarnya, sesampai di pintu apartemen Kenzo langsung menekan code pintu.

Kenzo tau code pintu apartemen pacarnya, kerena apartemen itu adalah miliknya, namun dia memberikan untuk pacarnya tinggal.

Setelah membuka pintu, Kenzo langsung masuk, dia diam-diam karena ingin mengejutkan kekasihnya itu.

Kenzo melihat keruangan, namun tidak ada kekasihnya disitu, begitu juga dengan dapur, kekasihnya juga tidak ada disitu.

"Dia pasti dikamar." Gumam Kenzo langsung menuju kamar, Kenzo mulai membuka pintu kamar itu.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!