Ini kisah tentang seorang gadis berusia 20 th bernama Kirana adelia putri,dia adalah seorang kakak dari Putri indyra.
Ibunya meninggal saat melahirkan putri,dan ayahnya meninggal karena kecelakaan saat akan menghadiri acara kelulusan sekolah dasar putri.
Saat ini putri berusia 15 th,dan beberapa bulan lagi ia akan mengikuti ujian kelulusan.
Kirana sangat menyayangi adiknya karena adiknyalah satu-satunya keluarga yg dia miliki.begitupun putri,ia juga sangat menyayangi kakaknya.
Kirana adalah sosok yang tertutup dan tidak mudah bergaul.Dia gadis yang pendiam dan hanya akan cerewet kepada adiknya.Berbeda dengan Putri yang ceria dan ceplas ceplos.
Putra bagas atmaja ,dia adalah seorang ceo di perusahaan terbesar di asia bidang pariwisata.Karena masa lalunya membuat Putra menjadi seorang yang introvert dan dingin terhadap perempuan.
Dia hanya memiliki dua sahabat yakni kelvin dan Saka.
Kelvin adalah seorang chef profesional yang bekerja di salah satu hotel bintang lima milik Putra.Kelvin adalah sosok yang ramah dan murah senyum juga sangat dewasa,walaupun umurnya yg tergolong masih muda yaitu 25 th.
Berbeda dengan Saka,dia adalah seorang pewaris perusahaan orang tuanya yang bergelut di bidang periklanan.Dia tipikal laki-laki yang playboy dan arogan.
Di umurnya yang ke 30 th ini Putra tak begitu peduli dengan kisah asmaranya,itu membuat kedua orang tuanya mulai khawatir dan mulai menjodoh-jodohkannya dengan rekan bisnis atau anak dari sahabat-sahabat orang tuanya.
Oke gaes kita udahan dulu ceritanya,nanti lanjut di episode selanjutnya.
Jangan lupa like n komen cerita aku.maaf kalo masih banyak kesalahan karena ini benar-benar pertama kalinya aq nulis.
Suara adzan subuh berkumandang di setiap masjid di kota S.
Suara merdu itu membangungkan gadis yang masih nyaman begelung dengan selimutnya.
"huaaaaah,emmmmhzz"gadis itu merenggangkan tubuhnya yang masih di bawah selimut.
"ah sudah subuh rupanya,perasaan aku baru tidur beberapa jam yang lalu"dia berguman sambil mengucek matanya yang masing mengantuk.Ya dia adalah Kirana,saat itu dia bekerja di sebuah restoran 24 jam.Dan malam itu dia mengambil jam lembur untuk menambah pemasukannya agar bisa segera melunasi uang sekolah adiknya yg menunggak.
Setelah berwudhu dia menuju ke kamar adiknya untuk mengajaknya solat berjamaah.
tok
tok
tok
"put,putri bangun ayo kita solat subuh"
Setelah beberapa detik tak ada sahutan dari dalam,akhirnya kirana memutuskan untuk masuk mbangunkan adik kesayangannya itu.
"ya Allah putri bangung,PUTRI TIDUR ayo bangun ini sudah subuh dek,ayo bangun"kirana membangunkan adiknya sambil menggoyang -goyangkan pundak adiknya.
Kirana yang merasa kesal karena adiknya yang susah di banguninpun berdiri dan berkacak pinggang"putri kalo sampe hitungan ke tiga kamu belum bangun juga jangan salahkan kakak kalo kamu kakak siram!.
Masih belum ada pergerakan juga.
"satu"kirana mulai menghitung
"dua"hanya ada pergerakan kecil
"ti..."
Tiba-tiba Putri bangung"kakakku sayang aku mencintai emmuaah"
Setelah mencium pipi Kirana Putripun langsung lari ke kamar mandi karena takut di siram oleh kakaknya.
Sedangkan Kirana hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya yang terkadang absurt itu.
Setelah solat subuh Kirana mulai memasak untuk sarapan mereka berdua.
Sedangkan Putri mencuci dan bersih-bersih rumah.
Mereka mengerjakan tugas masing-masing dengan semangat agar cepat selesai tepat waktu,hingga mereka bisa bekerja dan belajar dengan tenang tanpa harus memikirkan pekerjaan rumah yang belum selesai.
Di lain tempat ada seorang laki-laki yang masih tidur dengan nyenyak.
Sepertinya dia sedang bermimpi indah,tapi tiba-tiba"kriiiing....kriiiing....kriiing"alarm jam berbunyi dengan keras.
"emmmmhhzz astaga apa ini sudah pagi?ah sial aku baru saja tidur tiga jam"dia beguman sambil merenggangkan tubuhnya.
Setelah itu dia bangun untuk mandi dan bersiap berangkat bekerja.
Selang beberapa lama terdengar ketukan dari luar kamar.
tok
tok
tok
"tuan muda apa anda sudah bangun?sarapan sudah siap"kata seorang pembantu yang slama ini mengurus Putra sejak kecil.
Terdengar teriakan dari dalam"ya aku akan segera keluar"
"pagi sayang"itu suara dari ibu Putra yakni Irene atmaja.
"pagi mah"Putra mencium pipi ibunya dan langsung duduk untuk sarapan.
"apa hari ini kamu sibuk son?"terdengar suara ayahnya Putra yakni Bagas atmaja.
"sepertinya tidak,ada apa?"
"bisakah kamu ikut papa siang nanti,papa akan bertemu teman lama"
"owh ok,nanti papa serlok aja tempatnya,aku berangkat kerja dulu"
Saat di kantor,Putra di sambut oleh karyawan-karyawannya yang tak sengaja berpapasan.
Bukan hanya karyawan laki-laki saja,tapi juga perempuan.
Para perempuan itu selalu mengagumi ketampanan bosnya itu.
Bagaimana tidak Putra adalah sosok yang berkarisma,wajah yang tampan bulu mata yang lentik,hidung yang mancung,bibir yang tebal di bagian bawahnya dan rahang yang tegas.
"astaga kenapa bos kita semakin hari semakin tampan saja?"
"iya tiap liat muka pak Putra tiba-tiba jadi tambah samangat kerja"
"ah pak Putra memang vitamin paling ampuh buat bikin mod kita jadi lebih baik."
begitulah perbincangan antara karyawati tentang Putra.
"Pagi bos"sapa sekretaris pribadi Putra,dia adalah Siska.Siska bekerja dengan Putra sudah cukup lama,dia diam-diam juga menyukai Putra.Tapi dia tidak berani mendekatinya,di karenakan setiap ada karyawati yang berani terang-terangan mendekati Putra,Putra akan langsung memecatnya.Dan Siska tidak mau itu terjadi padanya.
Saat dalam ruangan Putra,Siska menerangkan agenda Putra hari ini"hari ini agenda anda akan mitting dengan beberapa klien dan mendatangani beberapa berkas penting bos"
"Oya makan siang nanti saya akan makan di luar"
"baiklah kalo begitu saya permisi bos"
Setelah kepergian Siska,Putra pun mulai fokus mengerjakan kerjaannya yang sedikit menumpuk.
pov kirana
Saat ini aku berada di tempat ku bekerja.
"hay na baru datang?"sapa sahabat baikku yakni Olivia atau biasa di panggil via.
Mereka sudah bersahabat cukup lama,tepatnya sejak mereka SMA.
"oh hay vi,iya ni baru datang.Semoga hari ini resto ramai ya"ucapku
"iya syukur-syukur banyak yang kasih tip"Via berbicara sambil nyengir
"udah ah yuk entar keburu di tegur menejer"
Akupun mengajak via untuk mulai bekerja.
Restoran tempat ku bekerja terdapat tiga lantai.Lantai pertama khusus untuk pengunjung yang ingin bersantai atau nongkrong-nongkrong.Tempat itu sangat nyaman dan istagrameble.Sedangkan di lantai dua,khusus untuk ruangan prievet,di sana bisa untuk dinner romantis,kumpul dengan keluarga sambil makan atau mitting dengan klien.Dan untuk lantai tiga ada ruangan khusus ibadah dan beberapa kamar untuk karyawan yang ingin tinggal di sana.
Akhirnya waktu makan siangpun tiba,aku saat ini sedang sibuk melayani pengunjung yang ingin makan di sana.
Saat aku sedang membawa minuman untuk salah satu pengunjung,tak sengaja aku menabrak seseorang hingga pakaian orang itu basah.
"astaga ya Allah,ma..maaf pak saya tidak sengaja"panikku
"apa kau tak punya mata?"bentak laki-laki itu
Seketika banyak pengunjung yang memehatikan kami.
"ma..ma..ma..maaf pak saya benar-benar tidak sengaja,saya akan bertanggung jawab"ucap ku yang sedang menunduk ketakutan.
Ini pertama kali nya aku di bentak oleh seseorang.
"cuci jas saya dan antar ke alamat ini"Laki laki itu melempar jas dan kartu namanya ke arah ku sambil menahan amarahnya.
Aku begitu ketakutan dan hanya bisa menunduk tak berani melihat wajah laki-laki yang ku tabrak.
Tiba-tiba menejer ku datang"ada apa ini,kenapa ribut-ribut?"
"maaf pak saya tidak sengaja menumpahkan minuman ke pakaian pengunjung"terang ku dengan takut,ya aku takut di pecat atas kecerobohannyku.
"Astaga kenapa kamu bisa seceroboh ini kirana?cepat bereskan kekacauan ini!"marah menejerku.
"Maaf atas kecerobohan karyawan saya pak"ujar sang menejer pada laki-laki itu
"urus karyawanmu,kalo dia tidak bisa bekerja pecat saja!menyusahkan.Antar saya ke ruangan atas nama Atmaja"
"baik pak,mari silahkan"
Sedangkan diriku merutuki diriku sendiri yang terlalu ceroboh hingga menabrak seorang pengunjung.
Via menghampiri ku"ada apa na?"
"aku ceroboh vi,aku menabrak salah satu pengunjung dan menumpahkan minuman ke jasnya"ucap Ku sambil memperlihatkan jas laki laki yang terkena minuman.
"ya Allah na kok bisa sih?"via pun ikut menjadi panik.
"ya sudah sana cepat laundry gih tu jasnya,keburu kering entar malah susah"
"iya vi,aku keluar dulu ya,tolong kasih tau ke menejer kalo aku keluar buat ngelaundry ini jas.Semoga sehabis ini aku enggak di pecat"keluhku lemas.
"iya cepet sana pergi keburu menejer semakin marah"
Akupun pergi dengan lesu.
pov Putra
"ah sialan,pelayan itu benar-benar buat moodku anjlok! ck apa aku harus tetap menemui teman papa dengan penampilan seperti ini?ah ya sudahlah"aku pun menemui papa dan temannya yang sudah menunggu.
"siang pa"sapaku
"ah hay nak kenapa baru datang?"tanya Bagas papaku.
"ya tadi ada sedikit insident"
"owh ya sudah ini kenalkan teman kuliah papa dulu namanya Vero pramudita"Putra pun menyalami teman papanya itu.
"dan itu putri bungsunya,namanya Jeni pramudita"
Saat Jeni akan menyalami ku.Aku hanya melirik tanpa berniat menyambut uluran tangan Jeni.
"Sepertinya ia kesal karena ku acuhkan.tapi ia menutupi dengan senyumannya."
"maafkan putraku Jeni,dia memang seperti itu kalo bertemu dengan wanita yang baru ia kenal.lama-lama juga enggak kok"Papa berusaha mencairkan suasana yang agak canggung itu.
"ah tidak apa-apa om,Jeni mengerti"ucapnya tersenyum.Dan aku hanya memutar malas mataku,aku sungguh jengah dengan perempuan yang suka berpura-pura sepertinya.
Kami pun makan dengan santai sambil berbincang-bincang,kecuali diriku yang hanya diam.
"Putra berapa umurmu sekarang nak"tanya vero teman papa.
"30"
"apa kamu sudah punya calon istri?
"hahaha mana ada calon istri,pacar saja dia tidak punya"sahut papa.
"oh ya om?padahal Putra ganteng loh,kok belum punya pacar?om bercanda ya?Jeni menyahut dengan penasaran.
"hmmm bagaimana kalo kamu sama Jeni saja?dia kan baru lulus s2 dari Harvard jurusan bisnis,jadi nanti dia bisa membantumu mengurus perusahaanmu"kata papa.
"gimana menurutmu jeni?"tanya vero papi Jeni
"emmm tergantung Putra aja pih,kalo dia mau kita bisa temenan dulu untuk saling mengenal"
mereka bertigapun serempak melihat ku untuk meminta pendapatku.
"akan ku fikirkan"jawab ku acuh.
"huh sialan,kalo aku tau seperti ini jadinya aku tak akan datang"gerutu ku dalam hati.
Sungguh aku malas dengan semua perjodohan yang di lakukan oleh ke dua orang tuaku.
Tapi mau bagaimana lagi,aku menyayangi mereka dan tak ingin mengecewakan mereka.
Oke gaes sampai disini dulu ya ceritanya.
Kita bertemu di episode selanjutnya.
Jangan lupa like n komennya ya😉.
Seminggu sudah sejak kejadian itu terjadi,dan saat ini kirana sedang bersiap-siap mengembalikan jas Putra yang telah selesai di laundry.
"Ya Allah semoga setelah ini tak ada masalah lagi dengan laki-laki itu"guman Kirana sambil menuju kantor Putra.
Sesampainya di kantor Putra,kirana terkagum-kagum dengan arsiktektur bangunan yang ada di depannya.
Lobynya sangat mewah dan elegant.
"astaga apa benar ini kantornya?haiis sepertinya aku salah berurusan dengan orang"
Ya di kartu nama yang di berikan oleh Putra tertulis ia adalah ceo dari perusahaan yang kirana sekarang pijak.
Sambil menghela nafas kirana menghampiri resepsionis yang ada di sana.
"permisi saya ingin bertemu dengan pak Putra bisa?tanya Kirana
"maaf mbak Putra yang mana ya?disini ada beberapa orang yang bernama Putra"
"ah Putra yang ada di kartu nama ini mbak"
Resepsionis itupun melihat kartu nama yang di berikan oleh Kirana dan memerhatikan penampilan Kirana dari ujung bawah hingga ujung atas.Kirana yang memang tipe orang yang cuek akan penampilannya tak memerdulikan tatapan resepsionis itu.
"Maaf mbak ada urusan apa ya anda ingin bertemu dengan pak Putra?apa sudah ada janji dengan pak Putra?"
"Tidak ada mbak,saya ingin mengantarkan jas milik pak Putra"
"baiklah sebentar,saya tanyakan dulu pada sekertarisnya"
Sambil menunggu,Kirana melihat-lihat loby di sana.Dia benar-benar terpesona dengan arsiktektur loby tempatnya saat ini berpijak.
"Baiklah anda langsung saja menuju keruangan pak Putra,ruangannya ada di lantai 30.Anda bisa bertemu dengan asistennya yang bernama bu Siska."
Suara resepsionis itu mengagetkan Kirana yang masih terpesona itu.
"Oh maaf,baiklah kalau begitu terima kasih atas bantuannya"
Dan kirana langsung masuk lift yang kebetulan terbuka itu.
Jujur ini kali pertamanya Kirana menaikin lift dan itu membuat dia sedikit gugup,syukurlah ada beberapa orang yang memasuki lift itu juga,jadi dia tak begitu takut lagi.
Setelah sampai di lantai 30 Kirana langsung menemui asisten Putra yakni Siska.
"Permisi mbak,saya ingin menemui pak Putra"
Siska yang sedang mngetik mendongak ke arah Kirana"mbak Kirana ya?mari saya antar ke ruangan pak Putra"
tok
tok
tok
"masuk"terdengan teriakan dari dalam
"permisi bos ini orang yang tadi katanya ingin mengantarkan jas milik anda"jelas Siska.
"ok kamu bisa keluar"
Putra yang masih sibuk tak memerdulikan keberadaan Kirana yang masih berdiri disana.
Kirana yang merasa di acuhkan pun memberanikan diri untuk bicara"Permisi pak saya kesini untuk mengantarkan jas milik bapak"
Putra yang mendengar suara Kirana pun langsung mendongak dan berkata"kenapa lama sekali kau mencuci jas itu,apa kau mencucinya di pedalaman papua?"
"maaf"hanya itu yang bisa Kirana ucapkan.entah mengapa Kirana selalu merasa takut bila berhadapan dengan Putra,mungkin karena sifat Putra yang dingin dengan wajah yang sangat datar membuat
Kirana tak berani melihat wajahnya.
Putra yang melihat Kirana selalu menunduk membuatnya geram"apa kau tak punya sopan santun hah?"bentak Putra.
Kirana yang kaget pun langsung mendongak,alisnya pun juga bertaut tanda dia tak memahami maksud ucapan putra.
"taruh di sana dan cepat pergi dari sini aku muak melihat wajahmu"tunjuk Putra pada sofa yang tidak jauh dari tempat Kirana saat ini.
Kirana yang mendengar ucapan Putra seketika merasa sakit hati,tapi dia tak menangis karena Kirana bukan tipe wanita yang mudah menangis walau pun ia sering mendengarkan hinaan atau cacian yang di tujukan padanya.
Kirana langsung pergi dari kantor Putra untuk pergi menuju tempat kerjanya.
Dalam perjalanan Kirana terus menggerutu"semoga aku tidak bertemu dengan beruang kutub itu lagi ya Allah,semoga,semoga.amin".
Haripun sudah mulai malam,seharusnya Kirana sudah pulang sekarang.
Tapi dia sampai saat ini belum juga pulang,itu membuat Putri mulai khawatir.
Setelah menunggu cukup lama Putripun akhirnya memutuskan untuk menelvon Kirana.
tut...tut..tut
"halo kak,kak nana kapan pulangnya?ini udah jam 10 malam loh,kakak masih kerja atau dimana?"cecar Putri karena terlalu khawatir.
"Hey pelan-pelan kalo ngomong,satu-satu kalo mau nanya.Maaf kakak nggak bisa pulang sekarang,kakak masih kerja sayang.Kakak malam ini mau ambil lembur lebih malam lagi,mungkin nanti jam 3 atau subuh kakak baru pulang.Kamu langsung tidur aja nggak usah nungguin kakak."
"apa??"jangan gila kak nanti kakak mau pulang sama siapa,kalo ada bahaya gimana?ah kakak malah bikin aku tambah khawatir.please pulang ya"mohon Putri.
hey kakak bisa pulang sama mas doni,kebetulan dia juga lagi ambil lembur.
"kakak yakin mau lembur selarut itu?"
"iya lagian besok kakak libur jadi nggak masalah kan"
"ya udah deh kakak keras kepalaku,hati-hati kalo nanti pulang,harus sampai rumah utuh nggak boleh kurang,kalo ada yang kurang...aku bakalan cicang temen kakak yang kakak tebengin.ya udah asaalamualaikum."
"waalaikum salam"Kiranapun mengakhiri komunikasi mereka.
"hay na kamu kok belum siap-siap pulang sih?sapa olivia
"eh iya nih aku mau tambah jam lembur"
"jangan maksain diri na,kamu emang nggak capek seharian ini kerja?
"capek dikit vi,lagian dikit lagi uang buat ngelunasin uang sekolah Putri bakalan kekumpul.abis itu aku nggak akan lembur-lembur lagi deh."
"terus kamu nanti mau pulang sama siapa na?inget rumah kamu dari resto nggak deket loh"via masih berusaha membujuk kirana agar tau menambah jam lemburnya.
"alah gampang kalo itu mah,intinya kamu nggak usah khawatir.Nanti kalo ada apa-apa kamu orang pertama yang aku pasti hubungin"kekeh Kirana.
"ah sudah lah kamu emang keras kepala aku balik dulu"olivia pun meninggalkan Kirana.
Setelah kepergian via kirana pun mulai bekerja kembali,karena ini malam minggu resto tempat kirana bekerjapun cukup ramai dengan anak muda yang hanya ingin nongkrong-nongkrong atau pasangan yang ingin dinner romantis.
pov putra
Jam menunjukkan pukul 2 dini hari,tapi Putra sang ceo perusahaan terbesar di asia itu masih bergelut dengan tumpukan dokumen-dokumennya.
"owaaahh....akhirnya selesai juga,aku benar-benar lelah juga lapar.Sebaiknya sebelum pulang aku mampir ke resto dulu untuk mengisi perut."
Setibanya di sebuah restoran putra memilih untuk duduk di dekat jendela.
Kirana yang mengetahui ada pengunjung baru pun langsung menghampirinya untuk menawarkan menu.
"mau pesan apa pak?"
"saya pesan chiken steak with BBQ souce sama sop iga"
"maaf pak tapi sob iganya sudah habis"ucap Kirana
"owh ya sudah minumnya juice lemon ice"
Sambil menengok ke arah Kirana Putra pun berkata"kamu?"
"iya pak saya,ada pesanan yang lain?"Kirana kaget karena ternyata itu adalah Putra,tapi ia menutupinya dengan mengajukan pertanyaan.
"sial kenapa harus dia lagi,dia lagi.menyebalkan"gerutu Putra dalam hati.
"tidak ada.cepat kau siapkan pesananku atau ku buat kau di pecat dari tempat ini"
"baik pak saya permisi"kiranapun meninggalkan meja putra dengan hati dongkol.
Setelah memberikan kertas menu pesanan pada koki,Kiranapun langsung bersiap-siap untuk pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari.
"mas kirana balik dulu ya"pamit kirana pada salah satu teman kerjanya.
"owh iya kir,kamu emang mau balik sama siapa?"tanya salah satu teman kirana.
"sendiri mas"
"yakin kamu mau pulang sendiri kir,emm gimana kalo aku anterin aja"tawar doni yang tak lain adalah tetangga dekat rumah Kirana.
"nggak usah mas,tenang aja aku bisa jaga diri kok,ya udah aku pulang dulu ya assalamualaikum.
"waalaikumsalam"jawab teman-teman kirana serentak.
Setelah sekian lama menunggu Kirana tak menemukan angkutan umum juga.Dia bingun harus pulang pakai apa sekarang.
"ah ya sudahlah aku akan menunggu sambil berjalan kaki saja,mungkin nanti ada angkutan umum yang lewat"pikir Kirana.
Kirana tak takut bila nanti bertemu dengan orang jahat karena dia selalu membawa semprotan merica dan stungun.
Tapi saat di pertengahan jalan kirana bertemu dengan beberapa preman yang tengah mabuk.Kirana yang mengetahui akan terkena bahaya langsung menyiapkan barang yang selalu dia bawa.(semprotan merica dan stungun)
"hay cantik kok malam-malam begini masih kelayapan sendiri sih?"kata salah satu preman yang paling banyak tato di lengannya.
"hey mau temenin kita-kia minum nggak?"sahut teman satunya.
"tidak terima kasih aku tidak suka minum,permisi aku mau pulang"ucap kirana dengan waspada.
"hahaha jangan pulang dulu dong sayang kita kan belum bersenang-senang"preman itu mencolek dagu kirana.Kirana muak dengan preman-preman itu,dia ingin lari tapi selalu di halang-halangi para preman itu.
akhirnya dengan hati-hati kirana mengeluargan stungun dan semprotan merica dan menyeprotkan cepat pada mata para preman itu.
mereka yang tak menduga itu akan terjadi pun kaget dan merintih kesakitan.
Kirana yang melihat ada celah dia langsung kabur dan terus berlari,tapi naas preman-preman itu marah dan berusaha untuk mengejar Kirana walau dengan langkah yang masih sedikit sempoyongan karena pengaruh alkohol yang mereka minum.
"huf....huf...huff.... aduh gimana ini,mereka malah mengejarku,ya Allah tolonglah hambamu ini.."
Disaat yang bersamaan mobil Putra sedang lewat,dia melihat ada beberapa preman yang mengejar seorang perempuan.awalnya dia cuek-cuek aja,tapi saat melihat siapa perempuan itu adalah Kirana hari nuraninya langsung tergerak untuk menolong.
"ciiiiittttt....."mobil itupun tiba-tiba berhenti tepat di sebelah Kirana.Kirana yang kaget reflek menoleh"masuk"kata Putra
Kirana bingung harus ikut dengan Putra atau dia harus lari lagi,tapi kalo lari lagi dia sudah hampir tak sanggup.Melihat preman-preman itu semakin mendekat Akhirnya dengan terpaksa Kirana langsung masuk ke mobil Putra.
Setelah itu Putra langsung melajukan mobilnya untuk menghindari kejaran dari para preman itu.
"bodoh,kalo kamu tau rumahmu jauh dari tempat kerja kenapa pulang selarut ini?"
"maaf"cicit Kirana
Alis Putra terangkat sebelah"maaf?untuk apa minta maaf denganku?"
"iya ya,kenapa aku minta maaf dengannya?bodoh.loh eh kok aku ngatain diri sendiri sih?"
haiiiiz"kirana menghela nafas
"alamat"
"hah?"
"dimana rumah kamu?"tanya Putra
"untuk apa tanya alamat rumahku?"kirana masih belum mengerti maksud Putra.
"bodoh saya antar kamu sampai rumah,atau kamu mau turun disini?"
kirana yang masih lelah untuk berjalan pun akhirnya memberi tahu alamat rumahnya.
Hay hay gaes up nya sampai sini dulu ya,maaf banget karena up nya lama di karenakan aku terlalu sibuk di dunia nyata.
ok kalo begitu jangan lupa follow,like n komen ya😊.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!