Pukul 4
1
Perkara yang buruk telah terjadi, berlokasi di sebuah sekolah menengah atas.
ditemukan sesuatu yang mengerikan
ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya seperti tertusuk oleh sesuatu. perkara terjadi pada pukul 4 sore hari, di sebuah ruang kelas anak tahun kedua, lantai dua.
Akari
Siap, Pak! (sambil memberi hormat)
Soruba
sampaikan laporanmu
Akari
baik, Pak!
identitas mayat yaitu seorang siswa tahun pertama, Misuki Aiko. Tewas tepat pada pukul 4 sore, diperkirakan ia terbunuh
Soruba
Mengapa kamu berpikir ia terbunuh?
Akari
Saya berpikir demikian, sebab tubuh mayat dipenuhi luka tusukan
Soruba
jadi begitu. baik, anggapan sementara korban tewas karena ditusuk menggunakan senjata tajam. Begitu kan?
Akari
bisa dibilang seperti itu, Pak!
Soruba
baik lanjutkan penyelidikan.
Soruba
kalau menemukan sesuatu, segera melapor!
2
Soruba
(berbicara dalam hati)
Korban terbunuh karena ditusuk. Dan lagi itu dilakukan tepat pukul 4. Apa ada motif tersembunyi dibalik tindakannya.
Soruba
hmm ... (berpikir sambil memegang dagu)
Soruba
(menoleh ke atas)
oh!!!
Soruba
Ternyata ada CCTV di sini.
Soruba
Tetaplah di sini dan teruskan penyelidikan. Aku pergi sebentar
Soruba
memeriksa rekaman CCTV di sini
Akari
Saya akan menunggu di sini
Soruba bergerak cepat menuju Ruang Guru. mengambil kunci di tempat penjaga sekolah, lalu membuka pintu ruang guru
menyalakan komputer dan melihat apa yang terjadi pada pukul 4
Tidak ada yang terekam pada pukul 4
yang ada hanya layar gelap
Soruba
Waktu aku putar rekamannya 5 menit sebelum pukul 4
Soruba
CCTV-nya masih berfungsi
Soruba
Dan belum ada tanda-tanda korban memasuki ruangan
Soruba
lebih tepatnya tidak ada seorangpun di sana
Soruba
Baik sebelum maupun sesudah pukul 4
Soruba berpikir dengan keras. Dia memutar otaknya untuk menemukan sebercak kemungkinan.
Soruba
Pembunuhannya terjadi, hanya dalam waktu 5 menit!!
Soruba
Mau dipikir bagaimanapun itu jelas mustahil
Soruba kembali memeriksa rekaman CCTV-nya
kali ini dia memutarnya 30 menit setelah kejadian
Namun kembali tidak ada yang terjadi pada pukul 16.30
ia mempercepat rekamannya ke pukul 5
Anehnya si mayat sudah ada di sana
Soruba mengulang rekamannya ke belakang
Soruba
Ini benar-benar tidak masuk akal
Soruba
Mayat masih belum ada di sana
Soruba
Satu menit kemudian, entah mengapa tiba-tiba mayatnya ada di sana?
Soruba
Ada yang mengotak-atik rekamannya
Soruba
Cuma ini satu-satunya hal yang masuk akal
Soruba keluar dari Ruang Guru
ternyata kasus ini tidak semudah perkiraannya
walaupun Soruba sudah punya pengalaman
Tapi tetap saja dia masih terlalu muda
Akari
Apa anda menemukan sesuatu?
Soruba
Aku menemukan satu kemungkinan
Soruba
Siapa yang bilang pada kita bahwa pembunuhan ini terjadi pada pukul 4
Akari
Pihak sekolah ini yang memberitahunya
Soruba
Ada sesuatu yang janggal
Akari
Apa yang janggal, Pak?
Soruba
Bagaimana pihak sekolah tahu bahwa
Soruba
Pembunuhan ini terjadi pada pukul 4, sedangkan rekaman CCTV di ruangan ini tepat pada pukul 4 tidak ada hal yang terjadi
Akari
artinya pihak sekolah terlibat dalam kasus ini
3
Soruba
Baiklah, begini saja ... kamu panggil orang yang bilang kalau pembunuhan ini terjadi pukul 4 ke sini
Akari
(berbicara dalam hati)
Huh, Pak Soruba gak bisa diajak bercanda
Akari berjalan mencari orang tersebut, dan berharap orang tersebut masih berada di area sekolah
namun, sudah lama dia mencari ...
satu orang pun tidak ada lagi di sekolah
hanya dia dan Soruba yang berada di sana
Akari
Udah gelap banget, kayaknya aku harus bilang ke Pak Soruba bahwa kasus ini harus diundur sampai besok.
Akari
Maaf, Pak sepertinya tidak ada siapapun lagi yang berada di sekolah.
Akari
Hari juga sudah makin gelap, Pak
Soruba
Kalau gitu, hari ini kita cukupkan dulu
Soruba
Hari ini kamu pulang sendiri?
Akari
Pakai Taksi kayak biasa
Soruba
Malam ini pulang bareng saya aja
Soruba
Saya antar sampe rumah kamu
Akari
Nanti saya jadi merepotin, Bapak
Soruba
Tidak merepotkan sedikitpun
Soruba
Lagian gak baik perempuan pulang sendiri malam-malam begini
Soruba
Bagaimana pun juga ...
Soruba
Kamu itu rekan kerja saya, jadi saya tidak mau terjadi apa-apa pada kamu
Akari
(Berbicara dalam hati)
Eh ... Eh!!! Kenapa Pak Soruba jadi tiba-tiba perhatian gini
Akari
(berbicara dalam hati)
Eh, kenapa aku jadi deg-degan gini. Tenang Akari! Tenang ...
Soruba
Kamu duluan ke parkiran. biar saya yang merapikan peralatan saya
Akari berjalan menuju parkiran
Sesosok bayangan sekilas lewat di luar pagar sekolah
Kakinya melemas tidak mau bergerak
Ada yang menepuk bahunya (bahu Akari)
Akari berkeringat dingin ...
perlahan dia menoleh ke belakang ...
Soruba
Kok kayak pucat gitu?
Dia lebih memilih untuk memendamnya sendiri
Akari
Eng-enggak kenapa-napa, Pak
Akari
Mungkin ... Saya cuma capek
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!