" I love you Aura Kinara putri"
"Maukah kamu menjadi pacarku.....???"
Ucap seorang cowok bad boy yang terkenal dikampus, lelaki yang berusia 23 tahun yang sering berbuat onar dan sering sekali bolos setiap mata kuliah itu sedang mengutarakan cinta kepada seorang gadis yang bernama Aura Kinara putri yang biasa di panggil Nara.
Lelaki itu bernama Angga Putera Erlangga yang telah lama naksir Nara karena sifat kalem dan kecantikan nya yang alami. Angga pun mendekati Nara dengan membawa buket bunga mawar.
Angga adalah mahasiswa jurusan bisnis yang terkenal nakal alias bad boy dikampus, Angga memiliki wajah tampan, tinggi, berbadan tegap atletis dan satu hal berhidung mancung Serta berkulit kuning Langsat. Dibesarkan dari keluarga kaya raya atau sendok emas, membuat apa yang diinginkan Angga harus dipenuhi.
Anak dari pengusaha terkenal dijakarta itu kadang suka bikin emosi, dan sakit kepala kedua orang tua nya karena selalu dapat laporan kalo Angga sering sekali berbuat onar dikampus dan sering bolos kuliah.
Pagi hari itu sebelum dia masuk kampus Angga memang menunggu kedatangan gadis pujaan nya yang telah lama dia taksir, Angga ingin mengutarakan cinta nya kepada sang gadis yang bernama Nara.
Kalau ditanya kenapa harus Nara...?? Entahlah mungkin gadis itu lain dari pada yang lain, dia termasuk gadis yang sederhana dan tidak caper kepada Angga seperti gadis- gadis lain nya.
Angga menyukai senyuman Nara yang manis, gadis yang memiliki lesung pipi itu sangat ramah dan selalu tersenyum jika berpapasan dengan Angga.
Nara adalah mahasiswi semester 5 yang pandai dan dia kuliah ditempat yang terbaik karena beasiswa yang didapat, Nara seorang yatim piatu yang tinggal bersama paman dan bibi nya.
Nara hanya memandang gugup ketika Angga semakin dekat kearah nya, " jika kamu menerima cintaku ambil buket bunga ini" pandangan mereka bertemu lama yang kemudian Nara langsung memutuskan pandangan nya melihat sekitar orang orang yang sedang melihat tontonan gratis.
Seketika wajah Nara memerah di wajah putih cantiknya, karena semua orang berkerumun melihat mereka, seakan akan itu tontonan gratis.
Para mahasiswa maupun mahasiswi memang berkerumun melihat sang Arjuna yang terkenal playboy dan banyak yang naksir mengutarakan cinta kepada gadis cantik yang juga dambaan para cowok kampus. Mereka menunggu jawaban yang dilontarkan Nara si kembang kampus.
"Nara...maukah kamu jadi pacarku? ambil bunga ini jika setuju." Angga mengulangi ucapan nya. Para mahasiswi yang naksir Angga pun kecewa dan patah hati ketika pria yang ditaksir nya malah mengungkapkan cinta pada gadis lain terang- terangan di forum.
Menit selanjutnya Nara pun berucap " maafkan aku kak Angga, aku gak bisa menerima cinta kakak apalagi menjadi pacar kakak".
"Tapi kenapa Nara?? Apa kamu sudah punya pacar?? Atau aku kurang keren?? Ucap sang Angga Arjuna kampus dengan pede nya berucap.
"Bukan itu semua kak, aku hanya ingin fokus belajar dulu untuk mencapai cita-citaku"
"Tapi Nara ....."ucapan Angga terhenti.
"Tolong kak jangan ganggu aku, maafkan aku" ucap Nara yang kemudian berlalu pergi menuju kelas.
Angga hanya diam di tempat dengan tangan mengepal karena merasa jengkel dan marah telah di tolak cinta nya oleh gadis yang sudah lama mengisi relung hati nya, jujur walau Angga terkenal suka Gonta ganti cewek tetapi dia tidak pernah serius, karena hanya nama Nara yang telah lama mengisi relung hati nya.
Angga merasa malu karena di permalukan dimuka umum oleh Nara, dengan emosi buket bunga dibuang dan di injak-injak. Angga pun memilih cabut dari kampus untuk menenangkan diri, saat di arah parkiran Angga tidak sengaja bertemu temen Genk nya karena temen nya baru saja sampai untuk mengikuti mata kuliah pagi ini.
"Ayo temenin gue cabut." Ucap Angga mengajak temen nya Bisma dan fiki untuk pergi dari kampus. Si Bisma dan fiki hanya melongo.
"Hey bro kita baru sampe udah disuruh cabut aja, emang mau ke mana sih" tanya Fiki
" pokoknya gw lagi males kuliah pengen cabut dari sini". Cetus Angga. " Nah ini yang gw gak suka punya temen kayak gini, ngajakin nya bolos muluk, pantes elu jadi mahasiswa abadi" celetuk Bisma.
"Bangke Luh, udah ayo buruan" Angga pun langsung menarik tas ransel Bisma dengan kasar. " tunggu dulu Napa sih, mang ada apa sih yang buat elu bete dan pengen bolos" tanya si fiki
"Gue tadi nembak si Nara tapi dia nolak gue didepan orang-orang" ucap Angga menjelaskan kronologis nya .
Temen-temen nya hanya ketawa ngakak " cengeng Luh masa gara-gara penolakan seorang gadis aja elu sampe gini sih, mana julukan bad boy yang terkenal itu". Celetuk Bisma yang terkenal ngomong ceplas ceplos.
"Awas lu ya ngeledek gue terus, gak bakalan kalo clubbing gue bayarin." Ancam Angga yang terkenal sok tajir.
Mereka akhirnya memilih untuk cabut ke tempat karaoke untuk menghilangkan penat dengan menyanyi lagu lagu rock yang bikin orang akan lari menjauh ketika mendengar suara mereka yang ancur bangeet.
Elu kenapa sih nekat banget nembak tuh cewek cupu. Tanya si Bisma penasaran dan gak habis pikir dengan sikap gegabah si Angga temen mereka yang terkenal memaksa.
"Heh Bisma, sekali lagi Lo sering bilang Nara cupu gue kulitin biar jadi kerupuk rambak." Tegur si Angga tak terima pujaan hati nya di bilang cupu.
"Iya iya yang Lagi falling in love...gitu aja sewot, terus klo bukan cupu apa coba nama nya, lihat aja cara berpakaian nya sederhana banget, terlalu biasa gak modis kayak gadis-gadis yang lain nya seksi...."
"Lo sekali lagi komentar awas aja lu, mulut elu gue bakal bikin gak bisa ngomong....mau..!!!!"
Spontan saja mulut Bisma langsung diem dengan tangan yang reflek menutup mulutnya rapat. " sorry bro gue cuma becanda". Celetuk Bisma.
"Udahlah kita disini tuh mau seneng seneng sekalian kalian ini kasih gue saran gitu, supaya dia akhirnya mau terima cinta gue."
Bisma dan fiki pun hanya melongo kayak kambing ompong. " busyet nih anak udah tau ditolak masih juga kekeh banget buat dapetin si Nara." Fiki pun menimpali sobatnya yang seperti nya sudah tergila gila bahkan ambisi banget untuk dapatkan Nara.
Bisma pun juga ikut berkomentar pada sohibnya." Sebenarnya yang bikin elu suka sama dia apa sih, ya emang sih dia cantik tpi jauh dari kata seksi"
"Entahlah, gue tuh kalo liat dia rasanya seneng dan adem liat nya, senyum nya itu lho bikin kangenin". Angga menguraikan kata kata nya sambil membayangkan si Nara.
"Eh busyet malah dia ngelamun." ucap Bisma sambil geleng geleng kepala.
Mang ya kalo udah cinta tahi kucing pun rasa cokelat wkakakak" ledek Bisma ketawa ngakak
"Berisik...elu aja sana yang makan". Sambil memandang kesel kearah Bisma yang hobi banget meledek.
Selamat Membaca.....
Saat ini kediaman Angga di apartemen pribadi nya ramai banyak teman teman maupun kerabat yang datang pada acara ulang tahun Angga yang ke 23 tahun.
Angga turut mengundang teman teman kuliah yang dekat dengan nya maupun para aktivis kampus karena Angga merupakan ketua senat dikampus maka undangan itu pun turut serta mengundang aktivis lainnya baik itu BEM maupun aktivis kegiatan lainnya.
Undangan itu pun juga turut mengundang Nara yang merupakan aktivis paduan suara dikampus, malam itu karena bujukan teman baiknya yang bernama Vika akhirnya Nara juga hadir.
Awalnya Nara tidak tertarik dan menolak untuk hadir di acara yang menurutnya hanya orang orang kaya saja yang hadir dan yang selevel Angga, namun karena tidak enak dengan Angga yang notabene orang tua nya penyokong besar kampus tersebut karena berkat orang tua Angga pula dia juga bisa kuliah ditempat yang ternama karena program beasiswa nya.
Walau termasuk mahasiswi yang pintar dan mendapat beasiswa tetapi Nara sendiri adalah tipikal cewek yang gigih bekerja keras, nyata nya setelah pulang dari kuliah Nara pasti bekerja disalah satu cafe teman nya sebagai penyanyi.
Walau hasil yang didapatkan dari menyanyi itu kadang jarang dia pakai sendiri karena paman dan bibi nya yang jahat selalu mengambil hampir seluruh gaji Nara.
Malam menunjukan pukul 8, semua tamu telah berdatangan tak terkecuali juga Nara yang saat itu datang bersama Vika, malam ini Nara mengenakan dress tanpa lengan selutut yang sangat sederhana berwarna peach, dengan make up yang flawless membuat wajah nya terlihat tambah cantik. Tak lupa rambut panjang yang dibiarkan terurai dan diberi aksesoris jepit ala ala Korea.
Penampilan Nara sukses membuat kaum lelaki memandang ke arah Nara tak berkedip, begitu juga Angga yang dari tadi menunggu kedatangan pujaan hati nya.
"Gila cantik bener" dalam hati Angga berbicara. Ia pun sebagai tuan rumah pun menghampiri Nara yang juga mulai melangkah mendekati Angga. Tatapan kedua mata mereka saling bertemu.
"Selamat ulang tahun kak Angga" Nara pun mengulurkan tangannya kepada Angga, dan Angga pun menjabat tangan Nara disertai senyuman. " makasih ya Nara kamu sudah datang". Ucap Angga.
Angga pun mempersilahkan masuk Nara dan teman nya untuk menikmati hidangan dari pesta ultahnya Angga yang terkenal mewah. Malam itu memang orang tua Angga tidak datang, karena sedang sibuk dengan usaha nya di luar negeri.
Angga adalah anak pertama dari dua bersaudara, yang mana sedari remaja sudah sering di tinggal tinggal sendiri bersama pembantu nya dirumah karena kesibukan kedua orang tua nya, kadang Angga pun sering kesepian dirumah.
Tidak lupa datang cecurut alias teman teman dekat Angga yang konyol. Fiki dan Bisma datang dengan memakai baju anak muda yang lagi trend, mereka memang terkenal selengekan.
"Gimana bro si Nara udah datang?? Tanya Bisma dengan gaya tengil nya. Dan Angga pun hanya menjawab dengan "mhhhh" . Fiki dan Bisma pun melihat ke arah Nara dan teman nya.
"Gilee cantik bener Vika malam ini, gue jadi pengen....."
"Ngeres lu bis...."potong Fiki melihat ke arah Vika.
"Ckk yg ngeres tuh elu, belum juga gue lanjutin omongan, eehh elu dah asal motong aja.....maksud nya pengen gw deketin dan jadikan pacar gitu hehe". Timpal si Bisma.
"Halah ngeles aja Luh" ucap si Fiki. Disaat itu pembawa acara atau MC ultah angga memperkenalkan diri dan memberi sambutan kepada para tamu undangan.
"Terima kasih kepada para undangan yang telah hadir di acara ulang tahun sobat kita Angga, langsung saja kita akan menyanyikan lagu ulang tahun untuk sobat kita semoga sehat selalu dan sukses juga cepet lulus Yee" si Mc adalah temen dari Angga yang juga pemilik tempat cafe Nara bekerja.
Mereka bersama sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk tuan rumah yang berulang tahun, sebenarnya memang sedikit aneh karena Angga biasa nya tidak pernah merayakan ulang tahun nya, namun tiba tiba saja Angga minta temen temen nya di undang untuk datang ke apartemen miliknya karena sebenarnya Angga sendiri punya rencana untuk menjebak Nara di ultahnya sendiri.
***Flashback on***
Gimana menurut lo biar gw bisa Deket dan jadian sama Nara?? Tanya Angga kepada sobatnya meminta pendapat. Seketika itu baik Fiki dan Bisma memutar otaknya untuk mencari ide.
Sebuah rencana yang bisa buat si Nara gak bisa lepas dari Angga. "Gue punya ide man, gimana klo ultah elo lusa itu kita undang temen- temen kampus ke apartemen, dan undang juga aktivis anak paduan suara, karena Nara kan ikut di dalam nya." Usul si Fiki.
"Ide bagus tuh" sambil mengacungkan jempolnya Bisma juga menyetujui usulan temannya.
Terus kalo ternyata Nara gak datang gimana donk...?? Celetuk Angga, karena mengingat si Nara yang tidak hobi main selain kuliah dan bekerja.
"Udah Lo gak usah khawatir, dia pasti datang karena dia bisa kuliah juga karena beasiswa dari kampus yang ortu Lo sendiri yang danain, pasti dia akan tidak enak hati jika tidak datang, percaya deh sama gue "
Bisma pun memberikan harapan nya kepada sohib nya.
Lalu setelah Nara datang elu beri Nara obat tidur dan elu bawa ke kamar elu buat elu sekap hingga dia kapok buat mainin perasaan Lo lagi.
Senyum penuh kelicikan Angga pun terbit setelah teman nya memberikan ide gila nya pada si angga yang notabene sudah tergila gila dengan nara.
Flashback end
# dikediaman Apartemen Angga
Dentuman musik mengiringi anak anak remaja berjoged ria bersama pasangan nya, Nara yang tidak suka keramaian pun lebih memilih mencari hidangan baik camilan maupun minuman bersama sahabatnya.
"Nara kamu gak mau nih dance bareng mereka??" Usul si vika yang seperti nya tertarik untuk ikutan melantai bersama temen temen kampusnya.
Nara hanya menggelengkan kepala dan mengatakan tidak tertarik dan mempersilahkan temannya vika untuk bergabung bersama temen kampusnya.
Nara yang ditinggal dipojokan meja makan hanya menatap yang lainnya pada asik meliukkan badan.
Seketika itu seorang pelayan memberikan minuman kepada Nara, "minum non...."
Nara pun langsung mengambil minuman tersebut meminum nya sampai tandas, tanpa curiga sekalipun, mungkin karena haus dan cuaca saat ini sangat panas.
Tidak tahu saja Nara kalo minuman yang diantarkan pelayan catering tersebut sudah di campurkan obat tidur oleh Angga.
Selang 15 menit Nara sudah kehilangan kesadaran di sofa tempat duduk dekat meja hidangan, Angga yang melihat Nara sudah tepar langsung mendekati tubuh Nara yang sudah tak sadarkan diri, Angga mengendong tubuh kecil Nara ala bridal style.
Selama dalam gendongan Angga berkali kali menghirup tubuh wanita nya yang wangi. Angga melangkah menuju kamarnya untuk membaringkan tubuh Nara di ranjangnya.
Tanpa ada yang tahu apa yang terjadi pada Nara, karena mereka pikir Nara sudah pulang, mereka pula terlalu asyik berjoged sehingga tidak menyadari Nara sudah tidak ada di tempat.
Ketika semua sedang asyik menari dengan teman maupun pasangan nya tanpa kenal lelah, di suatu kamar yang luas mewah telah berbaring seorang gadis yang tak sadar diranjang luas milik Angga.
Yaa Angga lah otak dibalik ketidakberdayaan si gadis tersebut yang telah meminum obat tidur yang di campur dengan minuman soft drink hingga Nara tidak sadar.
Angga memandangi gadis yang telah berani menolak cinta nya, dia juga mengelus wajah mulus nan cantik Nara, serta menyibak rambut yang sebagian menutupi wajah cantik nya.
Detik selanjutnya Angga mengecup puncak kepala Nara dengan begitu lama, lalu turun pada bibir Nara yang sensual pink alami, angga mengecup bibir tersebut tanpa ada nya pergerakan dari sang lawan, setelah puas mengecup sebentar Angga tak lupa sedikit melumat bibir Nara.
"Sayang mulai malam ini kamu akan jadi milikku....kalau saja kemaren kamu tidak menolak cintaku mungkin aku tidak akan melakukan hal gila seperti ini"
Angga berucap disertai dengan melepaskan resleting dress yang dipakai Nara.
Angga pun mulai menanggalkan pakaian Nara, menit berikutnya Nara sudah polos dan hanya memakai bra merah maroon dan dalaman dengan warna senada.
Wajah Angga memerah melihat lekuk tubuh Nara yang ternyata seksi dan memiliki buah gunung kembar yang cukup besar dan menantang.
Angga mulai mencium leher jenjang sang gadis disertai hisapan yang begitu kuat yang bahkan meninggalkan bekas nya, tangan nya tak lupa meremas kedua buah dada Nara yang masih terbungkus bra maroon nya.
Selanjutnya Angga sudah menanggalkan semua dalaman milik Nara, dan kini Nara berbaring tanpa helai benang pun menutupi tubuh indah nya.
Jantung Angga berdetak kencang di iringi nafas yang begitu berat melihat pemandangan yang begitu menggairahkan, selanjutnya Angga pun yang sudah diliputi kabut gair*h akhirnya juga menanggalkan semua pakaian nya.
Sampai pada paha Nara di bentangkan, terbuka lah taman kecil Nara yang terawat rapi dan bersih, seketika itu pula Angga bernafsu dan langsung mencium aroma kewanitaan Nara serta sedikit memberikan pelumas untuk main ke permainan inti.
Namun sialnya baru setengah masuk milik Angga, seketika itu Nara tersadar dan kaget ketika membuka mata nya wajah Angga yang dilihat dengan tubuh yang polos dan seketika dia pula melihat tubuhnya yang juga polos akhirnya kaget dan berteriak.
"Aaahhhhhh apa yang kak Angga lakukan?" teriak Nara dengan kencang sambil mendorong tubuh Angga menjauhi nya, Angga pun terjatuh dari ranjang yang otomatis penyatuan yang baru separo jalan pun terlepas karena nara sadar dari obat tidurnya.
Angga yang juga kaget pun akhirnya berusaha mendekati Nara kembali. Nara langsung menutupi tubuh telanjang nya dengan selimut, dan menjauh mundur diranjang ketika Angga mulai mendekati nya kembali.
Dengan bibir bergetar dan air mata yang sudah mengalir deras di wajah, Nara mencoba turun dari ranjang tapi sayangnya Angga telah sigap dan menjatuhkan tubuh Nara kembali ke ranjang serta menaiki tubuh Nara kembali.
"Lepas kak lepasin Nara, jangan sakiti Nara, please" iba nya disela tangisan dan suara yang serak karena lelah berteriak. Tetapi bukan nya iba Angga malah menarik paksa selimut yang menutupi tubuh polos Nara.
"Aaah tidak kak, jangan...." Pinta Nara kembali namun karena sudah bern*fsu Angga pun mengacuhkan permintaan Nara. Karena Nara yang selalu berontak Angga pun mencekal pergelangan tangan Nara dan langsung melumat kembali bibir Nara.
Nafas Nara begitu berat diperlakukan seperti itu, tak lupa wajahnya telah basah karena air mata.
"Kak sakit, lepas kak ini sakit sekali." Namun tangisan Nara tidak digubris oleh Angga yang telah terbakar g*irah,
Malam itu Angga berhasil melakukan penyatuannya dengan Nara, walau banyak hambatan. Pria itu telah berhasil mengoyak kesucian Nara yang telah ia jaga.
Darah keperawanan Nara pun pecah dan mengalir ke seprai kasur Angga yang berwarna cream. Angga yang melihat darah Nara di senjatanya merasa bahagia karena dialah akhirnya orang pertama yang telah menyentuh Nara.
Malam semakin larut dan suasana masih ramai di luar dengan anak anak muda sedang party tanpa memperdulikan dua orang yang sedang asik bercumbu Walau pun sang gadis tidak menikmati nya.
Akhirnya Nara pun tertidur karena kelelahan 2 kali Angga memakai dirinya secara paksa. Angga yang melihat itu merasa kasihan kepada Nara, tapi dia jujur tidak merasa menyesal melakukan aksi nya karena dengan ini dia bisa mendapatkan Nara.
Sungguh gila pemikiran Angga, entah itu cinta atau obsesi yang jelas Angga menikmati pengalam s*x pertama nya, apalagi itu dilakukan bersama gadis yang sudah lama ditaksir Angga, walau pun itu secara paksa.
Angga yang melihat Nara ketiduran dengan tubuh polosnya langsung menyelimuti tubuh Nara dengan selimut, menit kemudian Angga tertidur di samping tubuh Nara dengan memeluk erat tubuh gadis pujaan nya.
Jam menunjukan pukul 11 siang tetapi kedua insan ini masih dengan lelapnya tertidur dengan tubuh yang sama sama polos yang hanya ditutupi oleh selimut.
Kamar pun diketuk dari luar beberapa kali, Angga yang merasa terganggu oleh suara tersebut pun terbangun.
"Iya tunggu bentar" ucap Angga disertai langkahnya yang menuruni ranjang dan menyambar celana pendek untuk menutupi tubuh bawah polosnya.
Dengan nyawa yang belum terkumpul Angga berjalan sempoyongan menuju pintu yang diketuk dari luar. Ketika membuka pintu ternyata kedua sohib nya telah berada diluar.
"Ngapain sih kalian ganggu aja, sana pergi" usir Angga kepada Fiki dan Bisma yang merasa waktu nya tidak tepat.
"Semalam gimana bro, lancar gak? Trus si Nara lagi apa sekarang??" tanya Bisma yang selalu ingin tahuan.
"Iya gimana bro ceritain ke gue juga?" tanya Fiki tak kalah penasaran nya
Angga hanya menghela nafas dah mengatakan " kepooo luuuu" sambil berlalu masuk lagi ke kamar, menutup pintu dengan kencang nya yang bikin sohib nya terkaget kaget.
Teman nya yang tidak mendapat jawaban dari Angga hanya melongo.
"Busyet nih anak gak tau diri banget udah dikasih ide dari kita tapi gak mau juga cerita lanjutnya."
Bisma pun dengan muka merengut melihat punggung Angga yang telah hilang.
"Lagian elu juga sih kenapa tanya gitu kepo amat" ucap Fiki menimpali omongan.
"Palingan kelanjutan nya mesti Angga dah belah duren sama si Nara." celetuk Fiki yang sok tau menjelaskan ke Bisma.
"Sompret Luh omongan nya."
***Dikamar Angga***
Angga duduk d samping Nara yang terlihat lelah masih pulas tertidur, Angga terus saja menatap wajah Nara dan sesekali membelai rambut dan wajah Nara, karena sinar matahari yang cukup silau Dimata Nara membuat Nara sedikit membuka mata nya perlahan.
"Ka....kak Angga" Nara terkejut sembari beringsut mundur sedikit menjauhi Angga, tak lupa memegang selimut erat yang menutupi tubuh polos indah Nara.
Nara menangis kencang karena mengingat kejadian semalam, Angga pun mendekati Nara dan membawa tubuhnya ke pelukan Angga.
Nara menolak dan memukul keras dada Angga berkali kali, Angga hanya diam saja sambil terus memeluk tubuh kecil Nara.
"Kamu jahat kak, kenapa kamu lakukan ini ke aku, kenapa kak.....aku salah apa sama kakak" tangisan Nara pun terdengar serak karena kehabisan suara dari semalam teriak terus.
"Maafin kak Angga, aku lakukan ini karena gak mau kamu dimiliki lelaki lain."
"Aku benci kak Angga, aku benci kamu kak" . Nara terus saja menangis dan berontak dalam dekapan Angga.
"Maafin kakak, bencilah aku semau kamu, yang jelas kak Angga tulus cinta kamu".
Wajah kedua nya saling bertatapan, Angga pun membelai rambut Nara, hanya diam itu yang dilakukan Nara ketika Angga menyentuh surai rambut nya dan Nara memalingkan wajahnya.
"Aku ingin pulang!!" Rajuk Nara dan itu membuat Angga menuruti keinginan Nara yang memohonnya sambil menitikan air mata.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!