NovelToon NovelToon

Bodyguard Ku Jodohku

Pernikahan

"Sah."

"Sah."

"Sah."

Luruh lah air mata Shena saat kata sah terdengar menggema ditelinga nya. Hatinya hancur, bak ditusuk ribuan sembilu. Pujaan hatinya, nama yang selalu dia sematkan dalam doa, pria masa kecilnya yang Shena harapkan menjadi jodohnya di masa depan, kini telah resmi menikahi wanita lain.

Sekian tahun Shena berjuang untuk layak bersanding dengan seorang Arthur Arya Dewangga, putra seorang konglomerat ternama, kini pupus sudah karena Arthur lebih memilih wanita pilihan orang tuanya.

"Princess, giliran kita," ucap Shaka. Shena mengusap air matanya saat saudara kembarnya itu mengingatkan nya.

Shena mengangguk, wanita cantik itu kemudian berdiri dari duduk nya bersiap untuk memberikan selamat kepada pasangan mempelai yang baru saja sah menjadi suami istri.

Shaka yang tidak tega melihat adik kembarnya sedih, menggenggam tangan Shena membuat wanita cantik yang biasa dipanggil Princess itu menoleh ke arahnya. "Kalau kamu tidak kuat, kita pergi saja!"

Shena menggelengkan kepalanya. "No, Kak. Aku nggak apa-apa. Aku hanya ingin mengucapkan selamat padanya." Shena tersenyum kecil, wanita cantik itu pura-pura tegar. "𝘚𝘦𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘯𝘺𝘢," 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘱𝘶 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘶𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.

"𝘒𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢, 𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴."

Shaka tau seberapa dalamnya cinta Shena pada Arthur. Bahkan selama menyelesaikan pendidikannya di London, tak pernah sekalipun Shena dekat dengan pria manapun, walaupun banyak sekali yang mendekati Princess keluarga Sarfaraz itu.

Cinta Shena hanya untuk Arthur. Dalam sepertiga malamnya, hanya nama Arthur yang selalu Shena gaungkan di setiap do'anya. Tidaklah mudah untuk Shena menerima kenyataan yang teramat mengoyak hatinya.

"Selamat, Kak. Semoga kamu selalu bahagia!" Shena mengulurkan tangannya pada Arthur yang terpaku menatapnya.

"Na...," gumam Arthur. Pria tampan yang baru saja bergelar seorang suami itu, menatap nanar wanita cantik yang pernah menjadi sangat spesial di hatinya. Arthur menyambut uluran tangan Shena, di genggamnya tangan itu dengan penuh penyesalan.

Arthur tidak bisa berkata-kata, pria tampan itu sama terlukanya dengan Shena. Dia terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya, demi kelangsungan perusahaannya.

Shena beralih pada wanita yang menjadi istri Arthur. "Selamat, Ra." Shena mengulurkan tangannya. Wanita cantik itu tersenyum tulus pada istri Arthur yang bernama Dara, yang tak lain adalah sahabat Shena.

"Thanks, Na. Maaf karena aku---"

"Bukan salah mu. Mungkin karena kita tidak jodoh," Shena mencoba tegar, tetap tersenyum pada sahabatnya yang kini sudah menjadi istri Arthur, pria yang sangat dicintai Shena.

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘙𝘢? 𝘚𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶. 𝘏𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘭𝘪-𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢.

Dara adalah sahabat Shena, tempat curhat Shena. Tidak ada yang mengenali Shena sebaik Dara. Tentang Arthur pun, Dara tau. Dara yang paling tau betapa dalamnya cinta Shena dan Arthur. Namun, Dara tak kuasa menolak perjodohan yang ditawarkan orang tuanya.

"Semoga kalian bahagia." Shena berlalu begitu saja. Wanita cantik itu sudah tak mampu lagi menahan rasa sesak di hatinya. Namun, Shena tidak ingin menangis di hadapan Arthur ataupun Dara karena itu akan semakin melukai harga dirinya.

"𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢, 𝘕𝘢? 𝘚𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘢𝘳𝘢. 𝘐𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘯𝘢𝘯𝘢𝘳 𝘱𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘨 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶.

"Anggaplah itu hukuman mu karena sudah menyakiti hati Princess." Shaka tersenyum miring menatap Dara. "Kamu tidak akan merasa bahagia seumur hidup mu, karena kamu sudah merebut milik orang lain." Shaka berlalu begitu saja tanpa mengucapkan selamat pada Dara, sahabat adik kembar nya.

"𝘈𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥 𝘚𝘩𝘢𝘬𝘢? 𝘈𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢?"

...----------------...

"Sumpah, aku iri banget sama istrinya Tuan Arthur. Kenapa dia bisa dapetin Tuan Arthur, ya?"

Pletak

"Awwsssshhh." Khavya meringis sambil mengusap keningnya. "Sakit, Avi." Khavya menatap tajam saudara kembarnya yang tiba-tiba saja menyentil keningnya.

"Makanya kamu diam! Jangan berasumsi apapun, itu bukan urusan kita."

Khavya mencebikkan bibirnya, wanita cantik itu lupa sedang berhadapan dengan saudara kembarnya yang tidak suka ikut campur urusan orang lain. Berbeda dengan dirinya yang selalu penasaran dengan masalah orang lain.

"Tapi menurutku, istrinya itu bermuka dua," bisik Khavya. Wanita cantik itu masih menerka-nerka.

"Diam Vya atau---"

Brukk

"Shitt!" Umpat Khavi. Tiba-tiba saja seseorang menabraknya, membuat Khavi nyaris terhuyung.

"Lo kalau jalan pake mata, dong!"

Khavi melotot tak percaya. "𝘉𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘢𝘣𝘳𝘢𝘬? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩-𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩?" 𝘒𝘦𝘴𝘢𝘭 𝘒𝘩𝘢𝘷𝘪. "𝘛𝘢𝘱𝘪---"

Deg

Tatapan keduanya beradu. "𝘔𝘢𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘒𝘩𝘢𝘷𝘪.

"Kenapa lo malah bengong? Minggir!" Orang itu lalu pergi meninggalkan Khavi yang mematung.

"𝘎𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘥𝘪𝘢, 𝘱𝘦𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘯𝘪𝘴. 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶." 𝘒𝘩𝘢𝘷𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢.

"Vi, kamu gak apa-apa, kan? Jangan-jangan kamu jatuh cinta sama wanita tadi, ya?" Ledek Khavya.

"Gak mungkin, masa aku jatuh cinta sama wanita jutek seperti dia." Khavi menggelengkan kepalanya. "Peri kecil ku jauh lebih cantik," ucapnya bangga.

Khavya mencebikkan bibirnya. "Kamu masih nyari Nana, Vi? Aku yakin pasti dia udah lupa sama kamu." Khavya tersenyum mengejek saudara kembarnya.

Khavi membisu, dalam hatinya dia takut apa yang dikatakan Khavya benar. Tapi, Khavi selalu meyakinkan dirinya bahwa suatu hari nanti dia akan bertemu lagi dengan peri kecilnya.

"𝘋𝘪𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘶𝘱𝘢𝘬𝘢𝘯𝘬𝘶."

...----------------...

Di toilet

Shena menangis, wanita cantik itu menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak. Kenangan masa lalunya bersama Arthur tiba-tiba saja berseliweran di benaknya. Arthur yang pernah berjanji akan menunggunya, namun janji hanya tinggal janji. Kini, Arthur telah menjadi milik orang lain.

Pupus sudah semua angan, mimpi dan harapan Shena. Yang tersisa hanya kenangan, yang entah sampai kapan Shena mampu untuk melupakan nya.

"Kenapa rasanya sesakit ini, Kak? Kenapa Kakak tidak menungguku?" Shena terus bermonolog sambil berurai air mata. Tangannya menepuk-nepuk dadanya yang kian bertambah sesak.

"Kenapa harus Dara? Kenapa harus kamu, Ra? Bahkan kamu tau, Kak Arthur segalanya bagiku, kenapa?" Shena berteriak histeris. Wanita cantik itu terus meracau mengeluarkan apa yang membuat hatinya sesak.

Tok tok tok

"Princess, kamu di dalam?"

Shaka yang merasa tidak tenang karena Shena sudah terlalu lama di toilet, akhirnya memutuskan untuk menyusul adik kembarnya itu. "Buka pintunya, atau Kakak dobrak!"

Shaka terus menggedor pintu, sampai akhirnya Shena keluar dari balik pintu. Melihat mata sembab Shena membuat Shaka mengepalkan tangannya. Selama ini tidak ada seorang pun yang berani menyakiti hati adik kesayangannya.

"𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘵𝘰𝘳𝘦𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴. 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘶𝘮𝘱𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢."

𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦

Jangan lupa tinggalkan jejak😘

Di atas Langit Masih ada Langit

Shena Athalia Sarfaraz

Khavi Zean Rakhayasha

Arthur Arya Dewangga

Dara Caroline Munaf

Khavya Zeana Rakhayasha

Shaga Athala Sarfaraz

Shaka Athila Sarfaraz

...----------------...

Acara pernikahan Arthur dan Dara berjalan dengan sangat meriah. Semua tamu undangan yang hadir bukan berasal dari kalangan sembarangan. Karena keluarga Dewangga adalah salah satu keluarga konglomerat terkenal, tak jarang semua orang ingin menjadi bagian dari anggota keluarga Dewangga.

Bahkan kolega bisnis Tuan Arya Dewangga, rela menukarkan anaknya demi kelancaran bisnis keluarga mereka. Dan keluarga Munaf lah yang berhasil membujuk Tuan Dewangga untuk menerima putrinya sebagai menantu putra semata wayangnya, Arthur Arya Dewangga. Dan tentu saja dengan berbagai macam syarat yang Tuan Dewangga ajukan.

"Selamat atas pernikahan putra dan putri kalian," ucap seorang pria paruh baya namun ketampanan dan kegagahan nya yang tidak berkurang.

"Tuan Kaisar, terimakasih anda sudah datang." Tuan Dewangga sedikit membungkukkan badannya, memberi hormat pada Tuan Kaisar.

Siapa yang tidak mengenal Kaisar Sarfaraz Kawindra, seorang dokter ahli bedah saraf yang terkenal bertangan dingin. Di sela profesi nya itu juga, Kaisar merupakan pengusaha sukses dan terkenal. Perusahaan nya menggurita di mana-mana dengan berbagai aspek segala bidang.

Di atas langit masih ada langit, begitulah kira-kira peribahasa menggambarkan. Jika Dewangga seorang konglomerat yang terkenal, Kaisar jelas di atas Dewangga. Kekayaan yang dimiliki Kaisar berkali-kali lipat jumlahnya di atas Dewangga.

"Sama-sama, saya kebetulan sedang ada waktu luang," ucap Kaisar. Pria paruh baya yang menolak tua itu tersenyum tipis.

"Dad," panggil Shaka. Pria tampan itu berjalan mendekati Daddy nya, Kaisar.

"Kakak, di mana Princess?" Kaisar mengernyitkan keningnya karena tidak mendapati putri kesayangan nya bersama Shaka.

Melihat putranya hanya diam, Kaisar pun mengerti apa yang terjadi. Pria paruh baya itu menghela nafasnya kasar, Kaisar sangat tau pasti putrinya merasa sedih dan patah hati karena Arthur menikah dengan wanita lain. Dan yang lebih menyakitkan lagi, wanita yang menjadi istri Arthur itu sahabat putrinya.

Kaisar bisa memahami apa yang dirasakan putri kesayangannya itu pasti sangat berat, yang Kaisar takutkan adalah putri kesayangannya akan trauma menjalin hubungan kembali dengan seorang pria.

"𝘈𝘯𝘥𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘫𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘪𝘬𝘶𝘵 𝘤𝘢𝘮𝘱𝘶𝘳, 𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴. 𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘮𝘶."

Semua orang tidak ada yang mengetahui bahwa Shena adalah putri seorang Kaisar Kawindra, termasuk Arthur. Shena sengaja menyembunyikan identitas nya karena tidak ingin diperlakukan berbeda andai semua orang tau dirinya adalah putri seorang Kaisar Kawindra. Hanya Dara yang mengetahui siapa Shena sebenarnya.

Shena berjuang sendiri untuk memantaskan dirinya bersanding dengan Arthur tanpa bantuan dari siapapun termasuk Daddy nya. Shena ingin Arthur mencintai nya tanpa melihat siapa Shena sebenarnya. Namun, yang didapatnya justru sia-sia. Karena Arthur lebih memilih Dara, jodoh pilihan orang tuanya daripada berjuang dengan Shena.

Arthur pun sama terlukanya dengan Shena, pria tampan itu terpaksa menerima perjodohan dengan Dara demi kelancaran perusahaan nya. Tanpa sempat meminta maaf dan menjelaskan pada Shena, Arthur mengiyakan saja apa yang sudah orang tuanya siapkan.

Bahkan Arthur belum sempat mengenalkan Shena pada keluarga nya karena pria tampan itu fikir keluarga nya tidak akan menerima Shena karena yang diketahui Arthur, latar belakang Shena hanya seorang yang biasa saja, bukan dari kalangan atas seperti diri nya.

...----------------...

Di sebuah kamar hotel, pasangan yang baru saja menyandang gelar suami istri itu sedang duduk bersisian di atas tempat tidur. Keduanya merasa canggung, terlihat dari gerak-gerik keduanya yang tampak gugup.

"Mas...."

"Jangan berharap apa pun dari pernikahan kita! Apalagi memimpikan aku menyentuhmu!"

Deg

Hati Dara amat tersayat saat suaminya menolak mentah-mentah dirinya, bahkan sebelum Dara sempat berkata apapun.

"Kamu tau kan pernikahan kita terjadi karena kesepakatan bisnis? Dan aku juga yakin kamu tau hanya Shena lah orang yang aku cintai, sampai kapan pun." Arthur berlalu begitu saja keluar dari kamar yang sudah di buat sedemikian indah itu. Meninggalkan Dara yang menangis karena perkataan Arthur yang sudah melukai harga dirinya.

"𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪, 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘶, 𝘔𝘢𝘴?"

...----------------...

Pagi-pagi sekali Shena sudah siap pergi ke Rumah sakit. Mulai hari ini dia akan menjadi direktur utama Rumah sakit Sarfaraz hospital menggantikan Mommy nya.

"Princess, sarapan dulu!"

Mommy Jingga menegur Shena saat melihat putrinya itu melewati ruang makan begitu saja tanpa berniat untuk sarapan.

"Nanti saja, Mom. Aku gak laper," ucap Shena. Wanita cantik itu memeluk Mommy nya yang sedang duduk di meja makan.

"Sarapan dulu, Princess! Patah hati juga butuh tenaga," ledek Shaga. Shena mendelik menatap kakak kembarnya yang sengaja meledek nya.

"Mom." Shena cemberut . Wanita cantik itu hendak mengadu pada Mommy nya.

"Kakak bener, kamu gak keluar kamar dari semalam, Princess. Masa gak laper?"

Shena semakin mengerucutkan bibirnya, apalagi saat melihat kakaknya menjulurkan lidah meledek nya.

"Issshhh, Mommy. Selalu aja bela Kakak," ucap Shena. Wanita cantik itu merajuk pada Mommy nya.

"Ada apa ini, kenapa pagi-pagi Princess Daddy udah cemberut, begitu?"

Pria paruh baya yang menolak tua itu menghampiri anak-anak dan istrinya yang sudah duduk di meja makan. Daddy Kaisar menatap putri kesayangannya, pria paruh baya itu melihat mata putri kesayangannya sedikit sembab. Tanpa bertanya apapun, Daddy Kaisar tau pasti putrinya itu menangis semalaman.

"Daddy akan mengumumkan pada semua orang bahwa kamu adalah Shena Athalia Sarfaraz, putri Kaisar Kawindra," ucap tegas Daddy Kaisar.

"Dad---"

Shena hendak melayangkan protes pada Daddy nya, namun Daddy nya dengan cepat memotong ucapan putri kesayangannya itu.

"Tidak ada bantahan! Sudah cukup selama ini Daddy membebaskan kamu melangkah sejauh ini tanpa nama Sarfaraz. Daddy hanya ingin semua orang tau Shena Athalia adalah putri Daddy."

Shena menatap mata Daddy nya, wanita cantik itu bisa merasakan ada kekhawatiran dalam diri Daddy nya. Rasa sesak tiba-tiba saja menyeruak dalam hati Shena, selama ini Shena tidak ingin identitasnya di ketahui semua orang, dan tanpa sadar itu melukai hati Daddy nya.

Kaisar yang ingin menunjukkan putrinya pada dunia, sedangkan Shena tidak ingin itu, dengan alasan Shena ingin di cintai Arthur karena Shena adalah Shena, bukan putri Kaisar Kawindra.

Tapi apa yang Shena dapatkan dengan menyembunyikan identitas nya itu, hanya sebuah luka dan sakit hati. Ternyata strata sosial masih di atas segalanya, dan cinta tidak berarti apa-apa untuk kaum yang tidak punya apa-apa.

"Memangnya apa yang kamu dapatkan selama menyembunyikan identitas mu?" Shaga tersenyum smirk. "Cinta sejati? Bulshitt!"

Shaka menggelengkan kepalanya mendengar sindiran dari saudara kembarnya. Shaka tau Shaga tengah menyindir dirinya yang sama bodoh nya dengan Shena jika menyangkut cinta.

"Kak Agha mana tau soal cinta sejati, dekat dengan wanita saja takut," ledek Shena sambil menahan tawanya.

"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘗𝘳𝘪𝘯𝘤𝘦𝘴𝘴, 𝘚𝘩𝘢𝘨𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘢𝘩𝘭𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢. 𝘚𝘢𝘬𝘪𝘯𝘨 𝘢𝘩𝘭𝘪𝘯𝘺𝘢, 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘫𝘶𝘳𝘶 𝘬𝘰𝘵𝘢," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘩𝘢𝘬𝘢.

𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦

Jangan lupa tinggalkan jejak😘

Shena Athalia Sarfaraz

Hari ini Shena resmi menjadi Direktur Utama Sarfaraz hospital. Bersamaan dengan itu juga, identitas Shena sebagai putri Kaisar Kawindra tersebar ke seluruh media.

Shena Athalia Sarfaraz adalah putri dari pasangan dokter dan juga pengusaha sukses, Kaisar Sarfaraz Kawindra dan Jingga Aozora. Wanita muda yang baru berusia 24 tahun itu adalah lulusan kedokteran ahli bedah saraf terbaik di London University. Tangan dingin yang dimilikinya mewarisi tangan dingin orang tuanya yang dikenal sebagai pasangan dokter bertangan dingin.

Berbeda dengan ke-dua saudara kembarnya, Shaka Athala Sarfaraz dan Shaga Athila Sarfaraz yang memilih menjadi pengusaha dan dipercaya memegang masing-masing perusahan milik Kaisar dan juga Jingga. Shena lebih tertarik menjadi seorang dokter seperti Mommy dan Daddy nya, karena itulah Shena dipercaya untuk mengambil alih Sarfaraz hospital.

Berita tentang Shena, telah sampai juga ke telinga Arthur. Siang itu Arthur dan keluarganya tengah makan bersama di sebuah restoran bersama keluarga Dara juga, tiba-tiba saja di televisi menyiarkan berita tentang Shena dan keluarga nya. Dan hal itu sukses membuat Arthur shock karena selama ini Arthur tidak tau apa-apa tentang Shena.

"Byurrr...." Arthur menyemburkan air yang sedang diminum nya. "Uhuk-uhuk." Arthur sampai terbatuk karena tersedak.

"Kamu nggak apa-apa, Ar?" Tanya Bunda Arthur. Wanita paruh baya itu khawatir pada putranya.

"Arthur gak apa-apa, Bun." Pria tampan itu menggelengkan kepalanya. "𝘑𝘢𝘥𝘪, 𝘕𝘢𝘯𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘪 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘯𝘺𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘶?" 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳. 𝘛𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘢𝘭. "𝘈𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘋𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘢𝘶?" 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘪𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘵𝘢𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘋𝘢𝘳𝘢. 𝘋𝘢𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘵𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘪𝘣𝘢-𝘵𝘪𝘣𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘨𝘦𝘭𝘢𝘨𝘢𝘱𝘢𝘯.

"𝘚𝘪𝘢𝘭! 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘪𝘥𝘦𝘯𝘵𝘪𝘵𝘢𝘴 𝘯𝘺𝘢?" 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘢𝘳𝘢.

...----------------...

Sementara itu di Rumah sakit, Shena baru saja mengadakan rapat anggota dewan direksi. Shena memperkenalkan dirinya secara resmi dan dipublikasikan pula oleh seluruh media yang di undang ke acara penobatan Shena tersebut.

"Setelah ini aku tidak akan bisa menikmati hidup lagi," gumam Shena. Wanita cantik itu duduk di kursi kebesaran nya sambil memejamkan matanya. Shena yakin setelah ini kehidupannya akan banyak disorot oleh media, mengingat dirinya adalah putri seorang Kaisar Kawindra yang popularitas nya bahkan melebihi seorang presiden.

Brakk

Shena terperanjat karena tiba-tiba saja pintu ruangannya di buka secara kasar oleh seseorang.

"Na, kenapa kamu tidak bilang sama aku, siapa kamu sebenarnya? Kenapa setelah aku menikah dengan orang lain, kamu baru membuka identitas mu, kenapa Na?" Arthur tiba-tiba saja datang dan memberondong banyak pertanyaan pada Shena.

Shena mengernyitkan keningnya, tapi sesaat kemudian wanita cantik tersenyum smirk. "Memangnya kenapa kalau aku tidak bilang?" Tanya Shena datar.

Deg

Melihat tatapan datar Shena membuat hati Arthur sesak. Tatapan yang dulunya penuh cinta, kini tak nampak lagi dimata indah Nana nya.

"Kenapa kamu bilang?" Arthur terkekeh miris. "Andai kamu bilang, Na. Pernikahan ku dengan Dara tidak akan pernah terjadi. Dan aku pastikan, aku akan menikah dengan mu."

"Cih! Tapi semuanya sudah terlambat, Kak!"

"Tapi Na, aku dan Dara belum melakukan apapun. Aku terpaksa menikahinya karena perintah ayah, aku hanya mencintai kamu. Sampai kapanpun aku hanya mencintai kamu." Arthur hendak menggenggam tangan Shena, namun dengan cepat Shena menepis nya.

"Cinta kamu bilang? Cinta yang bagaimana? Kalau kamu cinta sama aku, kamu akan memperjuangkan cinta kamu itu." Shena tertawa getir menertawakan kebodohannya sendiri.

"Kalau begitu, aku akan meninggalkan Dara."

Deg

Dara yang berada di balik pintu tersentak mendengar ucapan suaminya yang begitu mudah ingin meninggalkan nya. Istri Arthur itu sengaja mengikuti suaminya setelah pulang dari restoran, karena curiga dengan suaminya. Dan benar saja kecurigaannya, suaminya itu menemui Shena.

Shena tersenyum smirk, wanita cantik itu melihat Dara meneteskan air matanya. "Lalu bagaimana dengan kesepakatan bisnis Kakak dan keluarga Dara?"

Setelah mengetahui sifat asli Dara dari Shaka, Shena sengaja memancing Arthur untuk membuat Dara semakin terluka.

"Kamu tidak perlu memikirkan hal itu, biar itu jadi urusanku. Yang pasti, kalau ayah tau aku menikah dengan putri Tuan Kaisar, ayah pasti akan mendukung kita," ucap Arthur yakin.

"𝘊𝘪𝘩! 𝘛𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘪 𝘒𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘶𝘭𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘬𝘶, 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩 𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘪𝘯𝘪," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢. 𝘞𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.

Dara sudah tidak tahan mendengar ucapan suaminya, istri Arthur itu pun pergi meninggalkan tempat itu sebelum mendengar jawaban apa yang keluar dari mulut Shena.

"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳, 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘔𝘢𝘴 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶. 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘪𝘯𝘨𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘴 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢."

...----------------...

"Bang, kamu kapan mau nikah? Mommy mau cucu."

Entah sudah pertanyaan yang ke berapa, Mommy Vyora menanyakan pertanyaan yang sama pada putranya.

"Mom, Mommy gak bosen nanya pertanyaan itu-itu terus sama abang?" Tanya Khavi dengan kesal.

Mommy Vyora terkekeh melihat putranya merajuk. Wanita paruh baya yang masih cantik itu sangat ingin menjadi oma. Dia sangat iri dengan teman-teman sosialita nya yang sudah mempunyai cucu.

"Mommy tidak akan bosan sampai kamu bawa mantu buat Mommy." Mommy Vyora menaik-turunkan alisnya menggoda putranya. "Ehh... tapi Abang normal, kan?"

Tiba-tiba saja Mommy Vyora merasa khawatir, sebab putra bungsunya yang masih berusia 18 tahun, sering kedapatan bergonta-ganti pacar. Sedangkan putra sulungnya yang sudah berusia 24 tahun belum terlihat sekalipun menggandeng tangan seorang wanita.

"Astaga Mom, Mommy meragukan kejantanan ku?" Khavi semakin dibuat kesal dengan tingkah Mommy nya. "Avi juga ada seseorang yang Avi suka," jujur Khavi.

"Kalau begitu kamu bawa wanita itu pada Mommy, kalau kamu tidak bisa, Mommy akan menjodohkan kamu dengan putri teman Mommy!"

Khavi mendelik kesal menatap Mommy nya. Semakin kesini tingkah Mommy nya itu semakin menyebalkan. Mommy Vyora seperti terobsesi dengan yang namanya mantu dan cucu.

"Mommy semenjak suka kumpul-kumpul sama genk sosialita Mommy itu, Mommy semakin menyebalkan. Mending gak usah kumpul-kumpul lagi deh, Mom!"

"Pokoknya kamu harus kenalan sama putri teman Mommy, gak ada bantahan!" Mommy Vyora pun meninggalkan putranya sambil terkikik menertawakan putranya yang kesal.

"𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘪𝘵𝘶. 𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘈𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢."

𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦

Jangan lupa tinggalkan jejak😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!