NovelToon NovelToon

Nikah Tanpa Cinta

Bab 1

Terlihat seorang gadis kini sedang berlarian menyusuri koridor di rumah sakit.Jantungnya terus saja berdetak kencang setelah mendapatkan kabar dari rumah sakit di mana kini sang Ayah sedang di rawat karena kecelakaan beberapa bulan lalu.

Rasa sesak mulai menghantui nya hingga tanpa terasa air matanya pun jatuh di kedua pipinya gadis itupun terus berlari menuju ruangan perawatan Ayahnya dengan hatinya terus saja bertanya-tanya

"Apa yang terjadi dengan Ayahnya?

Apakah sekarang keadaan Ayahnya sudah baik-baik saja atau apakah keadaannya semakin memburuk?

Semua pertanyaan itu terus terngiang dalam kepala nya.

" Ya Allah, sembuhkan penyakit Ayah hamba".doanya di sela-sela tangis nya dengan sesekali menghapus air matanya yang sedari tadi tidak berhenti menetes hingga akhirnya dia pun sampai di depan ruang rawat Ayahnya.

Deg..deg..deg

Suara detak jantungnya semakin kencang.Lama gadis itu terdiam tepat di depan pintu untuk menetralkan suasana hatinya yang begitu sedih.

Sebelum memasuki kamar perawatan Ayahnya gadis itu menghapus air matanya.Memperbaiki hijabnya dan setelah di rasa penampilan sudah baik dia pun masuk membuka pelan-pelan pintu dan pandangan matanya langsung tertuju pada sosok laki-laki yang sedang terbaring di atas brangkar dengan berbagai macam alat-alat penunjang kehidupannya.

Perlahan-lahan gadis itupun melangkah masuk dengan tersenyum lebar

"Assalamualaikum, Ayah".ucapnya setelah sampai di sisi Ayahnya dan menggenggam tangan Ayahnya yang terlihat lebih kurus.

" Wa.. alai. kum.. sa.. lam".jawabnya terbata-bata sambil melihat kearah putrinya yang terlihat begitu sedih.

"Bagaimana keadaan Ayah, apa jauh lebih baik? tanyanya dengan senyuman lebarnya.

Laki-laki itu hanya mengangguk tanda iya.

"Alhamdulillah, Noor senang mendengar nya".katanya lagi dan setelah nya keduanya pun terdiam hingga suasana di dalam ruangan itu begitu hening hanya terdengar suara alat-alat medis yang terus saja berbunyi.

Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.Gadis itu sibuk memikirkan kesehatan sang Ayah yang sama sekali tidak mengalami perubahan walaupun sedari awal Ayahnya sudah mendapatkan perawatan yang terbaik tapi sampai sekarang kondisinya belum mengalami perubahan sama sekali membuat nya semakin di landa rasa takut, takut jika tiba-tiba saja sang Ayah akan pergi meninggalkan nya seperti Ibu nya yang sudah pergi meninggalkan nya terlebih dahulu. Membayangkan nya saja rasanya hati gadis itu sudah tak sanggup, apalagi jika itu benar-benar terjadi. Bagaimana nanti dia bisa hidup sendirian tanpa ada siapapun di sisinya.

Hingga tanpa dia sadari, tiba-tiba saja dia menggelengkan kepala nya membuat laki-laki yang melihat nya pun langsung memanggilnya.

" Noor".panggil Ayahnya dengan suara yang hampir tidak terdengar.Gadis itupun langsung melihat kearah Ayahnya masih sambil memegangi tangan Ayahnya ke wajahnya.

"Ke.. na.. pa? tanyanya ingin tau.

"Tidak ada apa-apa Yah".

" Ta.. pi. ta.. di..ke..pa..la.ka.. mu? tanyanya terhenti untuk mengatur napas nya yang sedikit tersendat.

"Leher Noor sedikit pegal tadi tapi setelah Noor di geleng-geleng kan sedikit kepala pegalnya jadi hilang".jawabnya berbohong padahal kenyataan nya hatinya benar-benar sedang merasakan sedikit ketakutan yang perlahan-lahan mulai menghantuinya.

Laki-laki itupun percaya dengan perkataan putrinya.

"Noor".panggil nya dengan napas tersengal membuat gadis itu langsung mendekat ke arah Ayahnya.

" Iya Yah, ada apa? Ayah mau minum atau mau makan sesuatu? tanyanya untuk menekan perasaan gelisah di hatinya.

Laki-laki itu menggeleng tanda tidak.

"Kalau bukan itu terus Ayah mau berkata apa? tanyanya dirundung kecemasan tingkat tinggi.

" A.. yah a.. da sa.. tu per... min... ta.. an sa... ma ka.. mu".katanya terjeda karena napas nya tersendat.

Hati gadis itu semakin terlihat gelisah saat Ayahnya mengutarakan permintaan nya, sungguh apakah ini adalah tanda-tanda kalau sang Ayah akan pergi meninggalkan nya.

Semua pertanyaan terus berputar-putar di otaknya hingga suara Ayahnya kembali terdengar masih dengan sedikit tersendat-sendat karena kondisinya yang belum benar-benar sembuh.

"Noora".panggil nya kali ini tanpa tersendat-sendat seperti sebelumnya.

" Iya Yah".

"Noor,apa kamu mau mengabulkan satu permintaan Ayah? tanyanya lagi sambil memperhatikan wajah cantik putrinya yang kini tertunduk seperti nya dia sedang menahan tangisnya.

Gadis itu masih terdiam untuk mencoba menahan tangisnya agar tidak tumpah di depan sang Ayah dan itu pasti akan membuat laki-laki itu terlihat semakin sedih.

Beberapa saat kemudian dia pun mengangkat kepalanya lalu pandangan langsung kearah laki-laki yang menjadi cinta pertama nya.

"Apa permintaan Ayah?

"Ayah akan jelas kan nanti tapi Ayah perlu jawaban mu sekarang Nak".

"Apa harus di jawab sekarang Yah? tanyanya dan Ayahnya pun mengangguk.

Noora melihat kedua mata Ayahnya yang seperti nya sedang menyembunyikan sesuatu tapi dia pun tak ingin menanyakan nya karena takut kondisi Ayahnya kembali drop sungguh dia tidak menginginkan hal terburuk menimpa Ayahnya.Lalu setelahnya dia pun menganggukkan kepalanya tanda iya.

"Alhamdulillah".jawabnya dengan suara yang lebih tenang.

" Boleh Noor tau apa permintaan Ayah?

"Menikah".jawabnya dan sontak gadis itupun langsung terkejut saat mendengar kata menikah.

" A.. pa menikah?

"Iya".

Gadis itu mencoba bersikap tenang, entah mengapa tiba-tiba saja sang Ayah meminta nya menikah sedangkan calon suami pun tidak punya karena sampai sekarang dia belum pernah mempunyai seorang kekasih lalu dia harus menikah dengan siapa?

Laki-laki itupun menyadari raut wajah putrinya yang terlihat begitu terkejut dengan permintaan nya barusan.Sungguh dia pun tidak ingin putrinya menikah muda tapi apalah dayanya kini hidupnya hanya menunggu detik-detik terakhir hidupnya dan sebelum dia pergi putrinya harus ada yang menjaganya jadi dengan menikahnya itu adalah salah satu solusinya.

"Yah.Apa dengan Noor menikah Ayah akan senang? tanyanya kemudian.

Laki-laki itu pun tersenyum lalu mengangguk.

" Baiklah Noor akan menikah tapi Ayah tau kan selama ini Noor tidak dekat dengan yang namanya laki-laki terus dengan siapa Noor akan menikah Yah? tanyanya benar-benar bingung dengan permintaan mendadak Ayahnya.

"Kamu tidak usah memikirkan nya".

" Bagaimana tidak memikirkan nya Yah. Menikah itu membutuhkan pasangan kalau tidak ada pasangan nya bagaimana bisa menikah?

"Itu urusan Ayah, asal kamu siap semua nya akan terjadi Noor".

Noora menatap wajah pucat Ayahnya sungguh hati nya kini benar-benar galau.

" Jangan bilang Ayah menjodohkan Noor? tanyanya tiba-tiba membuat laki-laki itu pun terdiam sambil memandangi wajah putrinya yang begitu cantik mirip dengan istrinya yang masih keturunan Aceh.

"Mungkin iya".

" Kenapa? Kenapa harus di jodohkan Yah?

"Karena Ayah hanya percaya kepadanya Noor".

" Yakin hanya itu, tidak ada alasan yang lainnya? tanyanya dan Ayahnya menggelengkan kepala nya tanda tidak.

Akhirnya gadis itu pun terdiam sambil membuang pandangannya kearah lain.Tanpa terasa air matanya pun jatuh tapi dengan cepat langsung di hapus nya agar Ayahnya tidak sedih.

"Besok,besok kamu akan menikah".

Deg... deg... deg

Gadis itupun terkejut dengan jantung berdetak begitu cepat

" Apa besok? tanyanya sambil melihat kearah Ayahnya

"Ya besok. Jadi persiapkan dirimu Noor".katanya dan Noora hanya bisa mengangguk tanpa bisa membantah nya karena mungkin ini sudah takdir untuk nya

*****

" Kamu harus menikah besok".

bersambung

Bab 2

Setiap detik begitu cepat di rasakan oleh Noora, entah mengapa setelah pembicaraan nya dengan sang Ayah membuat nya sedikit kepikiran.Bagaimana tidak,permintaan Ayahnya semakin membuat nya tidak bisa tenang setiap detik, menit dan juga jam membuat hidupnya yang awalnya baik-baik saja kini menjadi tidak baik.

Pandangan nya menatap lurus ke arah taman rumah sakit di mana di sana dia melihat beberapa pasien yang sedang menikmati suasana sore guna mengusir kebosanan karena terlalu lama berada di dalam ruang perawatan.

Gadis itu duduk di kursi panjang dengan begitu pertanyaan untuk dia ajukan kepada Ayahnya tapi saat melihat kondisi Ayahnya yang belum baik-baik saja akhirnya dia pun mengurung kan niatnya.

Dan kini akhirnya dia pun kebingungan sendiri.Dia harus bagaimana, pikiran nya buntu jika menyangkut tentang kesehatan Ayahnya.

Di saat dirinya sedang bingung di tempat berbeda terlihat seorang laki-laki sedang memasuki mansion milik kedua orang tuanya.

Sampai di sana dia pun di sambut oleh kepala pelayan yang menunggu nya sedari tadi.

"Selamat datang Tuan Muda".sapanya sambil menunduk hormat kepadanya.

" Hem.Di mana Mommy sama Daddy? tanyanya sambil berjalan memasuki mansion.

"Kedua orang tua Anda ada di ruang tv sambil menunggu Tuan Muda datang".

Laki-laki itu pun langsung mempercepat langkahnya menuju ruangan tv.Dan tak lama dia pun sampai dan langsung duduk di sofa single tanpa mengucapkan salam.

" Ada perlu apa Mommy menyuruh ku datang? tanyanya tanpa basa basi langsung ke intinya.

"Salam dulu baru bertanya".ucap Mommy nya.

Laki-laki itupun mendengus dan mau tak mau akhirnya dia pun mengucapkan salam dengan raut wajah kesal.

" Assalamu'alaikum ".ucapnya kemudian membuat kedua orang tuanya pun tersenyum

"Waalaikumsalam,jangan lupa salim." kata Mommy dan lagi-lagi diapun menurutinya.

"Nah gitu dong baru anak kami".sahut sang Daddy yang seperti nya senang sekali mengejek sang putra.

" Minum dulu pasti kamu lelah kan? kata Mommy nya memberikan segelas Air putih dan langsung di teguknya hingga habis tak tersisa setelah nya menaruh gelas kosong nya di atas meja.

"Langsung saja, apa yang ingin Mom dan Dad bicarakan?Aku harus kembali ke kantor karena kerjaan aku banyak".

Daddy nya hanya bisa menggeleng kan kepala nya mendengar perkataan anaknya yang tidak ada basa basi nya selalu saja ingin ke pokok pembicaraan.

" Santai dulu Mir, memangnya kamu tidak kangen dengan kami berdua? tanya Mommy nya.Laki-laki itu tidak menjawabnya.

Kedua pasutri itupun tidak bisa berkata-kata lagi lalu mereka pun langsung melihat putranya

"Besok kamu menikah".ucap Mommy nya dan membuat laki-laki itupun langsung terkejut.

" Apa menikah? tanyanya dengan sorot wajah tak percaya.

"Iya".jawab kedua nya dan membuat Emir pun terkejut.

" Kalian berdua menjodohkan aku? tanyanya sambil menatap kedua orang tuanya dan belum sempat kedua nya menjawab nya putranya langsung berbicara lagi

"Mengapa tiba-tiba, apakah gadis itu bermasalah hingga aku harus segera menikahinya? tanyanya lagi dan kedua paruh baya itupun langsung menatap putranya dengan tatapan tajam.

"Tidak ada masalah dengan calon istri mu".

" Kalau tidak ada masalah kenapa aku harus menikahinya?

"Karena kami ingin kamu menikahinya".ucap Mommy Emir dan membuat Emir pun kesal

"Aku tidak mau menikah".katanya lagi.

" Kamu tidak bisa menolaknya ".ucap Daddy nya.

Putranya langsung berdiri hendak bangun dari duduk nya tapi tidak jadi saat laki-laki paruh baya itu berkata

" Ini adalah perintah jadi mau tidak mau kamu harus menerimanya,kalau tidak kamu taukan apa yang akan kami lakukan kepada perusahaan mu itu".ancam sang Mommy membuat wajah sang putra akhirnya pun pasrah menerima perjodohan walaupun dia tidak menginginkan nya.Tapi dia pun tersenyum tipis karena

dalam hatinya dia pun sudah mempersiapkan sebuah kejutan untuk wanita yang menjadi istrinya besok.

"Aku akan buat pernikahan ini seperti di neraka".ucapnya dalam hati.

" Baiklah, aku ikuti kemauan kalian jadi tolong jangan lakukan apapun pada perusahaan yang telah aku bangun dengan usaha ku sendiri".ucapnya memohon kepada kedua orang tuanya.

"Tentu saja perusahaan mu akan aman jika kamu menurut".jawab Daddy nya.

Kedua pasutri itupun tersenyum penuh kemenangan sungguh ini bukanlah rencana awalnya tapi mengingat putra mereka mempunyai sikap yang keras kepala jika di suruh untuk menikah, padahal umurnya sudah cukup untuk menikah.

"Baik,kami tidak akan mengusik perusahaan mu tapi ingat janji mu besok kamu langsung datang ke rumah sakit Citra Kasih jam 9 jangan telat jika tidak kamu tau apa yang akan terjadi bukan? ucap laki-laki paruh baya itu tidak main-main dengan ucapan nya.

Emir menatap kedua orang tuanya

"Apa aku ini bukan anak kandung kalian?tanyanya sebelum beranjak dari duduk nya.

Kedua pasutri itupun tidak menjawabnya membuat Emir pun kecewa lalu tanpa pamit dia pun bergegas beranjak dari sana dengan hati yang begitu kesal keluar dari mansion kedua orang tuanya menuju hotel untuk menenangkan pikiran nya.

Setelah kepergian putra mereka mendadak keduanya pun saling bertatapan hingga tak lama terdengar suara gelak tawa keduanya sambil mengusap -usap dadanya yang seakan-akan meledak-ledak karena bahagia putra semata wayang mereka akan menikah.

"Akhirnya Dad putra kita setuju untuk menikah".ucap istrinya sambil tersenyum puas karena sudah berhasil dengan rencananya.

" Iya My, mudah-mudahan saja putra kita bisa menerima nya.Jika tidak maka kasihan dengan menantu kita nanti karena tidak bisa mendapatkan ketidakadilan dari suaminya sendiri."ujarnya membuat sang istri pun terdiam memikirkan nya.

"Iya Daddy benar,Mommy melupakan hal itu karena hati Mommy terlalu bahagia tapi

mudah-mudahan saja apa yang kita khawatirkan tidak akan terjadi ya Dad".

"Iya semoga saja My"..

Di tempat berbeda tepat nya di hotel.

Setibanya di hotel Emir langsung merebahkan tubuhnya di sofa.Asistennya berdiri di hadapan nya.

" Cari data gadis yang akan ku nikahi besok,aku mau dalam satu jam data nya sudah ada pada ku".perintahnya tanpa melihat.

"Baik Tuan."jawabnya sambil beranjak dari hadapan Tuannya yang terlihat begitu kacau setelah bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Aku ingin tau mengapa kedua orang tuaku memilihnya?Apakah wanita itu begitu spesial hingga keduanya bersih keras menjodohkannya dengan ku? tanyanya dalam hati dengan posisi masih sama dari awal dirinya datang ke kamar hotel yang di pesannya.

" Kita lihat besok apa yang menarik dari gadis itu".ucapnya sambil tersenyum smirk karena di otaknya sedang memikirkan sesuatu yang akan membuat nya senang.

bersambung

Bab 3

Malam hari di sebuah rumah sederhana, seorang gadis kini sedang duduk termenung di pinggiran ranjangnya. Ada rasa gelisah saat mengingat besok pagi diri nya akan menikah.Sungguh hatinya sekarang ini seperti devaju, ingin rasanya dia pergi jauh tapi lagi, lagi di urungkan saat kembali teringat tatapan sedih dari kedua mata Ayahnya membuat nya akhirnya tidak bisa melakukan nya.Gadis itu pun hanya bisa membuang napas kasar ke udara sebagai pelampiasannya.

Hari ini Ayahnya menyuruhnya pulang dan tidak menjaganya,tugasnya pun di gantikan oleh seorang perawat.Bukan tanpa alasan laki-laki itu menyuruhnya untuk beristirahat di rumah agar di bahagia gadis itu tidak kecapean.

Noora menarik napas panjang lalu menghembuskan nya dengan pelan setelah hatinya merasa sedikit tenang barulah dia mencoba untuk tidur sehabis menghubungi perawat yang bertugas menjaga Ayahnya bahwa keadaan dalam Ayahnya baik-baik saja.Akhirnya dia pun bisa bernapas lega setelah mendengar nya.

"Mulai sekarang kamu harus kamu harus siap dan menjadi wanita yang kuat kan untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi besok".bisik hatinya.

Sementara di tempat berbeda.

"Selamat malam Tuan".

"Hem".

" Ini biodata yang Anda minta".ucapnya sambil memberikan sebuah amplop cokelat kepada Tuannya.

"Kau boleh pergi Jun".

" Baik Tuan saya permisi ".katanya sambil berjalan ke arah pintu untuk keluar dan Emir pun hanya berdehem saja.

Dengan cepat laki-laki itupun langsung mengambil amplop yang berada di atas meja lalu membukanya.Dengan teliti dia melihat nya setelahnya dia pun langsung menaruhnya di atas meja.Lalu tiba-tiba dia tertawa pelan karena dirinya hanya fokus dengan umur calon istri nya hingga dia pun melewati nama gadis itu.

"Umurnya saja baru 18 tahun!ucapnya lalu terdiam cukup lama sambil terus melihat nya dengan lebih teliti lagi

"Apa yang spesial dari gadis ini, sehingga kedua orang ku begitu gigih membujuk ku bahkan sampai tega mengancam ku dengan perusahaan? Apa yang sudah dilakukan nya sampai aku harus menikahi gadis ini?tanyanya lalu matanya langsung beralih ke sebuah foto seorang gadis berhijab.

"Cantik!Ya wajahnya memang cantik tapi mengingat usianya gadis itu masih terbilang kecil untuk ku." katanya dalam hati.

Perlahan-lahan dia pun tersenyum saat terlintas sesuatu yang membuat nya akan terlihat senang

"Anggap saja itu mainan baru mu Mir,buat gadis itu tidak tahan hidup dengan mu dan akhirnya dia menyerah terus meminta berpisah".ucapnya sambil tersenyum smirk.

Setelahnya dia pun mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk nya.Sungguh dirinya tidak sabar menunggu hari esok di mana diri nya ingin memberi kejutan pada gadis yang akan menjadi istrinya besok dan kejutan itu tidak yang tidak pernah di disangka-sangka nya.

Pagi pun menyapa, suasana di sebuah ruangan perawatan kini sedang terlihat sibuk.Ada beberapa orang kini sedang mendekorasi ruang rawat itu untuk acara penting.

Ruang rawat yang biasanya terlihat biasa itu pun kini sudah berubah dengan beberapa dekorasi bunga-bunga hingga ruangan itu terlihat lebih berwarna membuat laki-laki yang sedang berbaring di atas brangkar nya itupun tersenyum.Hatinya begitu bahagia karena beberapa menit yang akan datang putrinya akan segera menikah.Ya Putri nya kan menikah dengan calon yang sudah di tunggu nya bertahun-tahun.

Tak lama kemudian Dokter Reza dan seorang perawat yang bertugas pun menghampiri nya untuk melakukan pemeriksaaan.Selama pemeriksaan laki-laki itupun terlihat lebih semangat membuat Dokter dan perawat yang bertugas pun ikut senang melihat semangat dari pasiennya.

"Dok".panggil laki-laki itu.

" Iya Tuan, apa ada yang sakit lagi? tanyanya masih berdiri di samping bet pasien.

Laki-laki itu menggeleng tanda tidak

"Tidak Dokter. Saya hanya meminta Dokter untuk tetap di sini".

Dokter itu pun langsung mengerutkan keningnya tanda bingung.Di tengah kebingungan nya laki-laki itu bertanya lagi

" Untuk apa saya di sini Tuan?

"Saya ingin Dokter menjadi saksi pernikahan putri saya.Apa bisa Dok? tanyanya masih terus memandangi laki-laki muda yang berdiri di samping bed nya.

Dokter itupun tersenyum lalu mengangguk iya.Ayah Noora pun akhirnya tersenyum senang

" Terima kasih Dok".

"Sama-sama Tuan".

Dan tak lama terdengar suara pintu di ketok dari luar, setelah mendengar instruksi masuk orang yang berada di luar itu pun masuk.Dokter dan perawat itupun bergeser dari bed pasien.

Terlihat dua orang pasutri paruh baya masuk dengan beberapa orang di belakangnya membawa sesuatu lalu menaruh nya di atas nakas dan setelah selesai mereka pun langsung keluar dari ruang rawat itu.

" Assalamualaikum,Dandy ".ucap seorang laki-laki.Kedua pasutri itupun berjalan mendekati ke arah brangkar di mana laki-laki itu kini sedang terbaring.

" Walaikumsalam.Alhamdulilah akhirnya Kalian datang."katanya sambil tersenyum.

"Tentu saja".jawab nya sambil bersalaman.

"Terima kasih".

" Tidak perlu berterimakasih, bukan kah kita ini adalah sahabat ".ucap laki-laki itu.

" Iya".

"Mana calon menantu ku? tanyanya laki-laki itu saat dia melihat sekelilingnya karena tidak nampak sosok calon menantu nya.

" Aku menyuruhnya untuk istirahat di rumah,mungkin sebentar lagi dia akan sampai".katanya dan benar saja tak lama pintu pun terbuka dan seseorang pun masuk.

"Itu putriku sudah datang".kata Pak Dandy sambil menatap lurus ke arah pintu yang terbuka.

Kedua pasutri itu melihat kearah pintu,terlihat seorang gadis berhijab memakai baju abaya putih itu dengan mata tidak berkedip sedikit pun.Walaupun gadis itu memakai masker tapi dari kedua matanya terlihat gadis yang akan menjadi menantu nya ini pasti sangat cantik sama seperti yang mereka lihat di dalam foto.

"Assalamualaikum".salamnya sambil melangkah mendekati brangkar Ayahnya dan menyalami nya dengan takzim membuat kedua paruh baya itupun begitu terharu melihat nya.

" Waalaikumsalam Noor."jawabnya tersenyum bahagia melihat kedatangannya.Lalu pandangan nya langsung terpaku kepada dua pasutri yang berdiri tidak jauh dari brangkar Ayahnya.Lalu tanpa berkata apa-apa gadis itupun langsung menyalami nya satu persatu dengan takzim.Membuat kedua pasutri itupun terbaru.

Ayahnya pun tersenyum melihat nya.Sungguh putrinya benar-benar anak yang sholehah.

"Noor".

"Iya Yah, apa Ayah butuh sesuatu?

" Tidak tapi perkenalkan mereka berdua adalah calon Ayah Ibu mertua mu".katanya membuat gadis itu langsung melihat dan setelah nya dia pun mengangguk hormat.

"Fahri perkenalkan ini putri ku Noora".

" Jadi ini calon menantu ku? tanyanya sedangkan gadis itu hanya menunduk tak berani menatap laki-laki yang sebentar lagi aka menjadi Ayah mertuanya.

"Iya".

"Cantik".katanya dan istrinya pun langsung memeluknya sayang.

" Mana calon menantu ku Fahri? tanyanya lagi.

"Lagi di perjalanan mungkin sebentar lagi sampai".ucap nya.

Benar saja tak lama pintu pun terbuka,dua orang laki-laki masuk kedalam ruangan itu.

" Assalamualaikum ".salamnya membuat orang yang sedang berada di dalam ruang rawat itupun langsung melihat kearah sumber suara. Mereka melihat sosok seorang laki-laki tampan sedang melangkah masuk.

" Itu putra ku sudah datang ".ucap nya sambil berjalan mendekati putra nya lalu menepuk-nepuk bahunya.

"Daddy kira kamu tidak datang son!bisik Ayah nya pelan.

" Aku pasti datang Dad karena aku tidak ingin melewatkan nya".ucapnya sambil tersenyum melihat kearah gadis yang akan di nikahinya itu dengan raut wajah kesal karena posisi gadis itu yang terus menundukkan kepala nya.

bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!