NovelToon NovelToon

Obsesi Pria Dingin

hari pertama

  sang matahari mulai menyapa pagi hari yang cerah, suasana pagi yang begitu sejuk menyapa dunia. nampak terlihat seorang wanita sedang sibuk dengan pekerjaan di dapur, ia sibuk sedang membuat sesuatu minuman hangat dengan roti tawar dengan olesan coklat .

  Wanita itu tampak menikmati sarapan pagi sederhana.sesekali dia melirik kearah jam dinding, ia pun segera cepat menghabiskan sarapan paginya.

  wanita itu lari ke arah kamarnya dan bergegas berganti baju kerjanya. Tidak lupa ia memakai jaket untuk dia pakai.

  Ia pun segera bergegas keluar dari rumahnya,dengan tas ransel mini miliknya.saat hendak melewati gang didekat rumahnya, ada seseorang menyapa dirinya.

  " Mona." teriak ibu - ibu yang saat itu sedang berkumpul di pinggir jalan sembari berbelanja sayuran.

  "Iya Bu." sapa Mona yang membalas panggilan dari ibu itu.

  " Kamu mau berangkat kerja?"

  " Iya Bu Fitri, memang ada apa ya?" tanya balik Mona pada Bu Fitri.

  " Ini untuk kamu, untuk cemilan pagi kamu." bu Fitri memberikan sekantong plastik kecil untuk Mona.

  " Ini apa Bu, tidak usah repot-repot Bu." ucap Mona yang tidak nyaman dengan pemberian apa yang diberikan oleh ibu Fitri.

  "Sudah,kamu ambil saja." bu Fitri tetap memaksa Mona untuk menerimanya.

  " Tapi Bu."

  " jangan menolak ,ibu ikhlas memberikan ini untuk kamu. Hati-hati dijalan ya." pesan ibu Fitri pada Mona.

  " Baik Bu, terimakasih sudah memberikan ini." balas Mona dengan senyuman.

  " Iya Mona." balas ibu Fitri dengan senyuman,Mona pun langsung pergi meninggalkan ibu-ibu yang saat itu sibuk memilih belanjaan sayur di tukang sayur keliling.

  Beberapa ibu-ibu melirik kearah ibu Fitri." Tumben sekali ibu Fitri baik pada Mona." ucap salah satu dari ibu-ibu.

  " Saya hanya merasa kasihan setelah ayahnya meninggal kini ibunya meninggal karena sakit.saya jadi ingat kebaikan dari ibunya Mona, yang saat itu putra saya sedang sakit dan saya bingung mencari biaya perawatan anak saya . sampai -sampai ibunya Mona menawarkan bantuan hingga putra saya bisa sembuh karena bantuan dari ibunya Mona." ucap ibu Fitri yang merasa begitu sedih.

  "Jadi,yang membantu biaya putra ibu di rumah sakit itu ibunya Mona ya?" tanya salah satu dari ibu-ibu itu.

  " Iya Bu, maka dari itu saya merasa berutang Budi dengan ibunya Mona.saya pun sedikit syok dengan kabar kematian beliau.kasihan Mona." ucap ibu Fitri,hingga beberapa ibu-ibu pun merasa prihatin dengan keadaan Mona yang tinggal sendiri tanpa memiliki saudara.

  "Iya Bu , kasihan sekali nasib Mona." ucap ibu-ibu yang berdiri disamping ibu Fitri.

  setelah selesai berbelanja ibu-ibu mulai membubarkan diri .

  Mona sudah sampai di halte bus,dia berdiri menunggu kedatangan bis yang akan mengantar dia ketempat kerja.

  Beberapa menit kemudian bus tiba dan langsung menaiki bus itu.tak berselang lama akhirnya dia sampai juga ditempat kerjanya,Mona langsung keruang belakang mengganti baju kerjanya dengan beberapa teman kerjanya.

  " Hai Mona." sapa salah satu teman kerjanya.

  " Hai juga Linda." sapa balik Mona pada teman kerjanya.

  " Hari ini kita bagian membersihkan ruang di lantai 5 ." ucap Linda yang langsung memberikan arahan kemana mereka akan berkerja.

  " yang lainnya?" tanya lagi Mona.

  " Mereka sudah ada di bagian yang lainnya yang akan mereka kerjakan,kita di khususkan dilantai 5 ." jawab Linda yang sudah siap dengan pekerjaan mereka.

  " Oke boss." jawab Mona dengan senyuman.

  " Ayo buruan berangkat,nanti kita terlambat kerja." Mona hanya membalas dengan anggukan.

  Setelah Mona sudah siap,Mona segera berangkat ke lantai 5 dimana tempat kerja mereka. Waktu mereka hanya sampai siang hari.

  Seperti biasanya Mona bersih-bersih setiap ruangan di kantor, setelah selesai mereka keruang belakang duduk istirahat dengan beberapa teman kerjanya.

  Mona duduk santai bersama Linda,Terdengar di suara belakang mereka membicarakan sesuatu yang sedang obrolan asyik mereka.

  " Beneran kamu lihat secara langsung?" tanya wanita itu yang masih tak percaya.

  " Iya ,wajahnya tampan bagaikan dewa yunani."

  " Kumat lagi kamu,kalau sudah lihat orang tampan kamu jadi lebay." balas salah satu dari mereka.

  "Aku jujur dia tampan banget."

  " Daripada kalian masih berdebat tentang hal itu, mendingan kalian temui langsung orangnya." jawab Linda yang menyela pembicaraan mereka.

  " Mana mungkin dia mau dengan kita, dia kan anak boss kita."

  " Makanya jangan terlalu banyak berharap." jawab balik Linda dengan ekspresi menggelengkan kepala.

  " Memang apa yang mereka bicarakan?" tanya Mona pada Linda.

  Linda pun langsung membisikan sesuatu ditelinga Mona.

  Reaksi Mona Hanya mengangguk kepala,seolah dia mengerti apa yang dimaksud oleh Linda.

  " Jadi begitu,apa kamu pernah ketemu langsung?"

  " Belum pernah sih,tapi aku pernah bertemu langsung dengan asistennya.mukanya tampan sih ,tapi orangnya dingin dan datar."

  " Wah, itu cocok buat kamu."

  " Cocok apanya,malahan aku dijadikan gantungan ditembok.sudah orangnya dingin ekspresi wajahnya datar .mana ada yang mau sama pria seperti itu." balas Linda yang merasa tak cocok dengan pria itu.

  " Beneran?" Mona menggoda Temannya,dan Linda membalas dengan memukul bahu Mona.

  " Aduh,sakit tahu." protes Mona yang tiba-tiba Linda memukul bahunya.

" salah kamu sendiri,ngapain juga kamu membuat aku marah." jawab Linda dengan nada kesal.

Setelah waktu istirahat mereka selesai, mereka melanjutkan pekerjaan mereka.tak terasa waktu kerja mereka selesai juga,kini mereka bersiap-siap untuk segera pulang.

" Mona."

" Ada apa lin?"

" Ayo habis pulang nanti kita pergi keluar bersama." ajak Linda pada Mona.

" Kita mau pergi kemana?" tanya Mona.

" Kita keluar ke cafe mumpung ada waktu santai." jawab Linda yang ingin sekali keluar bersama Mona.

" Ya sudah,aku temani kamu." jawab Mona yang langsung mendapatkan balasan senyuman dari Linda.

Linda begitu bahagia, setelah mereka pulang dari tempat kerja mereka berdua jalan ketempat cafe didekat tempat kerja mereka.

Mereka duduk bersama menikmati minuman dingin sembari mereka saling bercerita tentang cerita mereka masing-masing.

Tak terasa sudah 2 jam mereka asyik mengobrol, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah Mereka masing-masing.

" Ingat ya,besuk jangan telat datang." pesan Linda apa Mona.

" Iya,beres lin." jawab Mona dengan senyuman.

Akhirnya Mereka berpisah di tempat pertemuan mereka, seperti biasanya Mona memilih berjalan melewati trotoar dipinggir jalan. Tiba-tiba saja pandangan dia tertuju pada seseorang yang duduk bersandar di gang sempit.

" Dia kenapa ya?" batin Mona yang melihat pria yang duduk di tanah dengan bersandar ke arah tembok.

Mona pun penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada pria itu ,Mona pun memberanikan diri untuk mendekati pria itu.

hari kedua

  " permisi tuan,tuan kenapa ya?" tanya Mona pada pria itu.

  pria itu hanya terdiam tak menangapi pertanyaan dari Mona,Mona pun melihat secara langsung jika pria itu duduk sembari menahan sakit di bagian perutnya.

  Mona pun sedikit kaget dengan apa yang dia lihat." ya ampun tuan,anda terluka." ucap Mona yang kaget perut pria itu terluka.

  Pria itu masih bertahan untuk diam, Mona pun mengambil sesuatu pada dalam tasnya.dia mengambil tissue yang langsung dia tempelkan pada luka itu

  " saya bantu tuan." Mona langsung membantu pria itu berdiri.Mona berusaha mengangkat tubuh pria itu yang begitu berat begitu dia angkat.

  Perlahan-lahan dia menuntun pria itu hingga dipinggir jalan dengan melambaikan tangan dipinggir jalan.

  Ternyata Mona memberhentikan taxi yang lewat dijalan itu.Mona tampak kebingungan harus kemana sedangkan pria itu hanya terdiam tanpa berkata sesuatu.

  "Aduh ini bagaimana, kalau aku bawa ke rumah sakit aku tak punya cukup uang untuk aku bawa kesana." batin Mona yang kebingungan harus bagaimana.

  Setelah sopir taxi menanyakan kemana mereka akan pergi , akhirnya Mona mengajak dia kerumahnya . dengan terpaksa dia melakukan hal itu.

  Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai juga dirumahnya dengan mencoba membantu pria itu berjalan.perlahan-lahan dia berjalan menuntun pria itu

  pria langsung dia bawa dikamar kosong yang sebelumnya ditempati oleh ibunya.pria itu duduk bersandar di ranjang tempat tidur itu.

  Pria itu tampak sedikit pucat mungkin karena lukanya banyak keluar noda merah.Dengan cepat Mona segera mengobati dengan beberapa obat yang ada di kotak obat di rumahnya.

  "Kamu mau apa?" tanya pria itu dengan nada dingin.

  " Tuan diam saja,saya mau obati luka tuan." jawab Mona yang cepat mengobati luka pria itu.

  Dengan cepat dia segara mengobati luka pria itu,pria itu merasa sedikit sakit pada luka di bagian perutnya

  "Tuan harus sedikit menahan rasa sakit itu." ucap Mona yang dengan cekatan mengobati luka pria itu.

  Pria itu hanya terdiam melihat wajah Mona yang nampak biasa saja.setelah selesai mengobati luka pria itu,Mona segera mengambil sesuatu dalam lemari.

  " Lebih baik tuan ganti baju dulu,baju tuan kotor.jadi sementara ini tuan memakai baju ayah saya dulu." ucap Mona yang langsung meletakkan baju kemeja milik ayahnya .

  Pria itu hanya melihat baju apa yang diberikan oleh wanita itu.sedangkan wanita itu langsung keluar, dia sibuk didapur membuatkan sesuatu untuk pria itu.

  Pria itu langsung mengganti baju apa yang diberikan oleh wanita itu.setelah selesai ganti Mona datang menemui pria itu lagi yang sudah terlihat rapi.

  " Ini untuk tuan." ucap Mona yang membawa nampan berisi makanan dan minuman hangat.

  " Apa itu?" tanya pria itu lagi.

  " Ini ada bubur dan minuman teh hangat." ucap Mona yang langsung mempersiapkan sendok.

  " Apa kamu tidak takut?" tanya pria itu lagi pada Mona.

  " takut apa tuan?" tanya Mona lagi.

  " aku ini orang asing."

  " terus kenapa?, saya hanya sekedar menolong tuan saja." pria itu langsung terdiam mendengar apa jawaban dari wanita itu.

  " Kamu tidak takut denganku?"

  " Jangan aneh-aneh tuan,saya kan tadi sudah bilang .saya hanya sekedar menolong tuan saja." jawab Mona yang sebenarnya sedikit kesal dengan pertanyaan konyol dari pria itu.

  " Apa kamu tidak takut dengan ini?" tanya pria itu sembari menunjuk baju kotornya yang sudah dipenuhi noda merah.

  " Untuk apa saya takut tuan,itu sudah menjadi hal biasa saya lakukan.jadi tuan tenang saja." jawab santai Mona.

  Pria itu tersenyum sinis mendengar jawaban dari wanita itu.

  " sebaiknya tuan makan dulu,setelah saya antar tuan pulang ."

  " Tidak perlu,biar aku menghubungi seseorang untuk menjemput aku langsung." jawab pria itu dengan tatapan dingin.

  " Baiklah tuan, setelah selesai makan nanti akan saya pinjamkan handphone milik saya untuk menghubungi seseorang untuk menjemput tuan." ucap Mona yang langsung pergi meninggalkan pria itu yang masih bertahan duduk ditempat itu.

  Pria itu terdiam menatap wanita itu pergi." Ternyata wanita itu berani juga." batin pria itu yang baru pertama kalinya bertemu dengan wanita seperti itu.

  Pria itu segera mencoba makanan yang sudah wanita itu siapkan.setelah Pria itu mencoba bubur, pria itu mulai sedikit bisa memakannya.

  " Ternyata enak juga bubur buatan wanita itu." batin pria itu yang begitu menikmati bubur yang masih hangat itu.

  Beberapa menit kemudian

  pria itu baru saja menghabiskan bubur dan teh hangat buatan wanita itu, tiba-tiba saja Mona datang menghampiri pria itu lagi.

  " seperti menu yang aku masak cocok." batin Mona yang merasa lega apa yang dimasak tak sia-sia dibuang.

" Maaf tuan,ini handphone milik saya.silakan hubungi seseorang yang ingin anda hubungi." Mona langsung memberikan handphone itu pada pria itu.

Pria itu langsung menerimanya,dia pun segera menghubungi seseorang untuk segera menjemput dirinya.setelah selesai menghubungi handphone itu langsung Pria itu kembalikan pada wanita itu.

"Ini." pria itu memberikan handphone pada wanita itu.

" Baiklah tuan,ini baju kotor tuan sudah saya masukkan kedalam kantong plastik hitam ini." ucap Mona yang hanya dibalas dengan anggukan.

setengah jam kemudian

nampak ada mobil berhenti didepan rumah Mona,pria yang ada didalam mobil segera keluar dari mobil dan lari menemui tuannya .

" tok ...tok..."

" sepertinya orang suruhan tuan itu sudah sampai." batin Mona yang sudah bisa menebak tamu siapa yang mengetuk pintu rumahnya.

Mona langsung membuka pintu rumahnya, berdirilah seorang pria yang menatap wajah Mona dengan tatapan datar kearah padanya.

" Kamu sedang mencari tuanmu bukan?" tanya Mona pada pria itu.

Pria itu hanya membalas dengan anggukan kepala.

" silakan masuk,tuanmu berada dikamar sedang istirahat." ucap Mona yang langsung berjalan menuntun pria itu untuk menemui tuannya.

Mona berjalan sedangkan pria itu berjalan dibelakang wanita itu.diruangan itu ada tuannya yang saat itu sedang dalam posisi duduk ditempat tidur.

" Tuan." sapa pria itu pada pria yang duduk ditempat itu .

" Ayo kita pergi sekarang." ajak pria itu,pria itu langsung berdiri dengan dituntut oleh pria yang baru saja menjemput dirinya.

Mona hanya berdiri dari arah kejauhan,melihat kedua pria itu keluar dari rumahnya.

Dengan cepat mereka masuk kedalam mobil,pria itu membuka jendela mobilnya.

" terimakasih." ucap singkat pria itu pada Mona.

" sama-sama tuan." jawab Mona dengan anggukkan.

Mobil pun segera pergi dari tempat itu,hingga Mona masuk kedalam rumahnya lagi.

" lumayan tampan sih tapi dingin banget orangnya." batin Mona yang baru kenal pria itu.

hari ketiga

  Mona pun tak mau memikirkan pria itu lagi, ia memilih membereskan rumahnya yang belum selesai dia bersihkan.

  Ditempat lain

  ada seorang pria yang duduk terdiam dengan arah pandangan kearah luar mobil.

  " Maaf tuan,apa kita langsung ke rumah sakit saja?" tanya pria itu yang nampak begitu khawatir melihat kondisi tuannya.

  " Kita pulang sekarang, lebih baik kamu diam saja .jangan sampai orang lain tahu apa yang sebenarnya tentang apa yang terjadi." perintah pria itu.

  " Baik tuan Andreas." jawab pria itu.

  Pria itu terdiam sembari fokus menatap situasi diluar ." Arga."

  " Iya tuan,ada apa?" tanya asisten pada tuannya.

  " Kamu cari informasi tentang wanita itu, selidiki siapa dia." perintah Andreas pada asistennya.

  " Baik tuan." jawab asisten yang diam-diam bingung kenapa dirinya diperintahkan tentang wanita itu.

  " Baru kali ini tuan berani mengucapkan terimakasih pada seseorang.apa mungkin tuan menyukai wanita itu?" batin Arga asisten yang selama bertahun-tahun ikut kerja dengan tuannya.

  Andreas hanya duduk terdiam sambil memejamkan mata seolah dia benar-benar lelah setelah apa yang terjadi pada dirinya.

    Sedangkan diposisi Mona sedang duduk santai didalam kamarnya.dia sedang asyik bermain game di handphonenya.

  Tiba-tiba saja dia mengingat sesuatu tentang pria yang baru saja dia tolong.

  " kenapa sih aku kepikiran pria itu lagi." batin Mona yang kesal sendiri pada dirinya sendiri.

  Mona pun merasa kesal hingga dia memilih untuk istirahat saja,apalagi besuk dia harus bekerja kembali.

  Pagi hari

  seperti biasanya Mona sibuk di dapur dengan pekerjaan memasak.dia sengaja bangun lebih pagi karena dia harus membuat bekal makanan untuk dia kerja.

  Sengaja dia membuat sarapan untuk dirinya agar lebih hemat karena dia tinggal sendirian di rumah.

  Setelah semuanya selesai barulah dia mandi dan segera menyiapkan beberapa barang yang akan dia bawa ditempat kerja.

  beberapa jam kemudian

  mona pun sudah siap waktunya dia berangkat kerja sebelum dirinya terlambat bekerja.

  Seperti biasanya dia berangkat dengan menaiki transportasi umum.

  Sedangkan diposisi Andreas masih duduk menikmati beberapa hidangan sarapan pagi yang sudah tersedia diatas meja makan.

  Tiba-tiba saja datanglah Arga Asisten yang datang menemui tuannya.

  " Selamat pagi tuan."

  " Pagi." jawab singkat Andreas yang menikmati hidangan pagi ini.

  " Kamu antarkan saya ke perusahaan,ada beberapa urusan yang harus aku selesaikan." perintah Andreas pada asistennya.

  " Maaf tuan,bukannya tuan sedang sakit ?" tanya asisten yang tahu betul apa yang sebenarnya terjadi pada tuannya.

  " Jangan membantah kamu,kita akan tetap pergi ke perusahaan.bagaimana tugas yang aku perintahkan,apa kamu sudah mendapatkan informasi tentang wanita itu?" tanya Andreas pada asistennya.

  "Sudah tuan." Arga langsung memberikan selembar kertas mengenai identitas dari wanita itu.

  Seketika Andreas membaca rincian dari identitas wanita itu.

  " Monalisa putri,ternyata itu nama dari wanita itu.bagus juga namanya." batin Andreas yang diam-diam tertarik dengan wanita yang belum lama dia kenal.

  " Bagaimana tuan,apa ada yang kurang?" tanya Arga pada tuannya.

  " Ternyata dia bekerja di perusahaan milik papa." ucap Andreas yang baru mengetahui dimana wanita bekerja.

  "Iya tuan, nona Monalisa sudah 1 tahun bekerja di perusahaan tuan besar." jawab Arga yang sudah lebih lebih meneliti identitas wanita itu.

  "sekarang?"

  "Masih sama tuan." jawab Arga.

  "Bagus." jawab Andreas yang diam-diam membalas dengan sedikit senyuman.

  Sontak saja Arga dibuat kaget dengan reaksi tuannya yang membalas dengan sedikit senyuman.

  " Apa ini benar tuan,selama ini aku baru melihat reaksi senyuman dari tuan." batin Arga yang baru mengetahui wanita itu bisa mengubah tuannya .

  Andreas melirik kearah asistennya yang nampak bengong seperti ada sesuatu yang sedang dia pikirkan.

  "kenapa kamu diam saja." mulailah Arga sadar dari reaksi diamnya pada tuannya.

  "tidak ada apa-apa tuan." Arga mulai mengembalikan pikirannya normal kembali.

  "Kita berangkat sekarang." ajak Andreas yang baru saja selesai makan,Arga pun segera mengikuti tuan dari belakang mengantar tuannya ke perusahaan.

  Sedangkan posisi Mona disibukan pekerjaan yang harus membersihkan beberapa ruangan dengan beberapa teman kerjanya.

  " Mona."

  " Iya , ada apa?" tanya balik Mona pada teman kerjanya.

  " di ruangan pojok apa sudah kamu bersihkan?" tanya Teman kerja Mona.

  " Sudah kok,semuanya sudah bersih." jawab Mona.

  "Kalau sudah kita tinggal ke lantai lanjutnya." ucap teman kerja Mona yang saat sibuk membawa beberapa alat pembersih lantai.

  Mona mengikuti temannya melanjutkan pekerjaan selanjutnya.setelah selesai barulah mereka dapat istirahat,ditemani beberapa teman yang sama-sama berkumpul ditempat istirahat.

  "Gimana pekerjaan kamu hari ini?" tanya Linda yang kebetulan duduk di samping Mona.

  "Biasa saja,tapi lumayan banyak pekerjaan hari ini." jawab Mona sembari menikmati bekal miliknya

  " begitu." jawab singkat Linda, mereka berdua pun melanjutkan obrolan mereka yang bercerita tentang hal pribadi mereka masing-masing.

  Sedangkan posisi Andreas sudah ada didalam kantor, seperti biasanya pekerjaan menumpuk di meja kerjanya.

  "Tok...tok..."

  "Masuk." datanglah Arga yang langsung berjalan menghampiri tuanya.

  "Ini tuan , dokumen yang anda minta." ucap Arga yang ternyata membawa sesuatu yang di inginkan oleh tuannya.

  Andreas langsung mengambilnya, dia pun langsung memeriksa hasil laporan itu . Andreas langsung memeriksa jam tangannya.

  "kurang 20 menit lagi kita akan keluar,ada seseorang yang ingin aku temui." perintah Andreas pada asistennya.

  "Baik tuan, akan segera saya siapkan." jawab Arga yang mengerti tugas apa yang harus dia kerjakan.

  Setelah itu Arga bergegas keluar mempersiapkan apa yang dibutuhkan tuannya.

  Andreas duduk memejamkan mata seolah dia sedang memikirkan sesuatu.

  "Monalisa." batin Andreas yang diam-diam memikirkan sesuatu pada wanita yang baru dia kenali .

  Entah apa yang membuat dirinya makin dibuat penasaran pada wanita itu. Andreas duduk terdiam seperti sedang memikirkan cara bagaimana bisa bertemu dengan wanita itu lagi

  akhirnya Andreas keluar dari tempat kantornya demi menemui seseorang.saat hendak melewati jalan didepan Perusahaan milik papanya,matanya tertuju pada seorang wanita yang berjalan pinggiran trotoar.

" bukannya wanita yang waktu itu yang menolongku." batin Andreas yang tidak sengaja bertemu dengan wanita itu lagi.

Andreas fokus menatap wajah gadis itu sembari sedikit memberikan senyuman pada wanita itu .

Dari arah depan Arga tidak sengaja tuannya tersenyum melalui kaca spion mobil, sontak saja membuat Arga penasaran apa yang terjadi pada tuannya yang tiba-tiba saja menjadi berubah.

Arga melihat sekitar jalan yang kebetulan mereka berhenti di lampu merah.

"bukannya itu wanita yang menolong tuan." batin Arga yang mulai mengerti apa yang merubah tuannya sedikit tersenyum bahkan Arga tahu betul jika tuannya merupakan orang begitu dingin .

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!