"Tahu gini, mendingan gue gak usah ikut belajar kelompok di rumah si Yuki !" Gerutu gadis cantik yg tengah melintasi trotoar pinggiran jalanan ibu kota ."Katanya mau nganter pulang tahunya boong..! Tega banget si Yuki ngebiarin gue jalan malem malem sendirian , cuma karena pengen nonton drama !. Huuuuhhh..'
Ia menendang botol yg menghalangi jalannya dan... " Set*n! " umpatan pun keluar dari pengendara motor yg melintas dihadapannya ,yg secara tak sengaja terkena botol mineral tak bersalah, yg tiba saja melayang menyentuh bahunya.
"Maaf om gak sengaja.." Gadis remaja bernama Salsa itu langsung memucat ketakutan .Ia mempercepat langkah agar terhindar dari amukan pria tua ,sang pengendara sepeda motor.
"Gara gara si Yuki kan !" Kembali ia memakai maki sang sahabat , yg kini tengah bersantai di kamarnya menonton drama favorit nya.
Kalo bukan Yuki yg merengek memintanya datang untuk belajar bersama, Salsa seperti nya ogah mendatangi kediaman sang sahabat .Karena jarak rumah Yuki dan rumah nya sangatlah jauh.
Apalagi motor matic kesayangan nya saat ini sedang menginap di bengkel, karena kerusakan mesin untuk kesekian kalinya.
Tapi Yuki dengan segala bujuk rayu, meyakinkannya untuk mengantarkan pulang . Sebab itulah Salsa bersedia menyanggupi ajakan untuk mengerjakan PR bersama sama.
Namun ternyata ,sang sahabat tak menepati janji . Saat drama favorit nya mulai tayang selepas Maghrib , ia pun seakan tak memiliki kehidupan nyata. Alhasil, Salsa harus berjalan kaki seorang diri .
"Duh ,ini kuota pake abis segala lagi..! " Kesal gadis itu saat mau memesan ojek online .Bahkan chat yg ia tujukan untuk sang kekasih 5 menit yg lalu, sama sekali belum terkirim.
"Aarrrrrgggghhh bete, gue..! " Umpatnya di dalam hati , sambil meremas wajahnya sendiri . Hingga ponsel yg berada di genggamannya jatuh ke pinggiran aspal.
Salsa membungkuk hendak meraih benda pipih itu, namun sebuah mobil yg melaju kencang ,tiba tiba saja menyambar.
Krakkk ... Ponsel miliknya rata dengan aspal , diiringi teriakan histeris Salsa dari pinggiran trotoar .
Seketika pengendara mobil mengerem , lalu memundurkan kendaraannya.
Dan
Krakk
Sekali lagi, ponsel tergilas oleh ban mobil.
"Huuuaa... Hp gue!"
Salsa berteriak sambil menangis , dan tubuh sang pengendara mobil yg tengah mendekati nya pun menjadi sasaran amukan.
"Om jahat .. Jahat !!" Serunya sambil memukuli pria itu dengan sekuat tenaga.
"Hei hei .. Tenang dulu , ada apa sih "?
Ia memegangi kedua tangan Salsa , agar gadis itu berhenti menyakiti nya .
" Om sudah menghancurkan benda yg paling berharga buat hidup saya !"
Ucapnya penuh drama ,dan pria itu semakin tidak mengerti apa yg bocah ini maksudkan.
"Itu ,Hp saya, udah rata sama aspal !, dan om harus tanggung jawab!"
Pria itu mengarah ke ban mobil bagian belakang , dan seringaian pun terbit di sudut bibirnya .
"Ooh ,cuma gitu doang ?. Besok datang ke kantor saya, besok saya ganti ".
Ia menyerahkan kartu nama, dan Salsa langsung menemukan nya .
"Ganti sekarang pokoknya !.Gak pake besok besok !, Bisa aja om bohong kan ?"
Lagi lagi lelaki itu tersenyum mengejek .
"Heh .. Jangankan satu Hp . Pabrik Hp aja saya sanggup beli !, Masalahnya sekarang, saya lagi buru buru .Jadi besok aja kamu datang ke kantor saya!"
Pria itu kembali menyodorkan kartu nama dan Salsa pun tersulut emosi .Ia langsung mencengkram kuat kerah kemeja yg digunakan laki laki itu dengan kedua tangannya. Tak perduli harus berjinjit , karena pria itu jauh lebih tinggi darinya .
*****
"Pilih saja ponsel yg kamu mau .Nanti saya yg bayar !" Seru laki laki itu saat tiba di sebuah toko ponsel yg terletak tak jauh dari lokasi kejadian.
Salsa terkesima melihat beberapa jenis ponsel mahal yg terpajang di toko.Tapi karena ia tahu ponselnya yg rusak hanya berjenis biasa saja ,dan tergolong tidak mahal ,ia pun menunjuk ponsel yg setara dengan miliknya .
"Jangan yg itu ah.." Pria itu memilihkan ponsel mahal keluaran terbaru ,dan Salsa langsung terbelalak melihat harga fantastis yg tertera disitu.
" Tapi om ,Hp saya gak semahal ini lho" ucap Salsa jujur .
"Saya kan udah bilang ,toko ini aja bisa saya beli ,apalagi ponsel gitu doang"
Pria itu kembali bersikap congkak ,hingga Salsa merasa muak.
"Makasih" Jawab gadis itu ,saat proses transaksi jual beli selesai .
"Makasih? Cuma gitu aja ?"
Protes sang pria, saat Salsa berlalu begitu saja dari hadapan nya .
"Hei, mau kemana kamu ?" Serunya merasa tak dihargai sama sekali .
"Ya pulang lah "
Jawab gadis itu cuek.
"Biar saya antar", Tawarnya.
"Gak usah repot repot Om ! Urusan kita udah selesai !"
Salsa melangkah pergi, namun pria itu langsung menarik lengannya.
"Udah malem ,kamu bawa barang mahal gitu lagi,! Gak takut sama perampok ?"
"Saya lebih takut pulang sama Om Om kaya anda !" jawab Salsa cepat.
"Ya udah ,kalo gak saya sama nyawa sih ..silahkan aja..!
Pria itu membuka pintu mobilnya ,dan melajukan kendaraannya persis disamping Salsa.
"Eh Om, tunggu om.." Salsa menepuk nepuk badan mobil , dan sang pria pun membuka kaca mobil nya sambil tertawa. Ia tahu kalau niatnya menakut nakuti gadis itu ternyata berhasil .
"Buruan naik makanya ,jangan sok jual mahal !" Tanpa pikir panjang lagi ,Salsa pun menaiki mobil mewah yg dikendarai oleh pria yg telah membelikannya ponsel baru.
Salsa berfikir ,kalau pulang sendirian, ia tak hanya kehilangan nyawa ,tapi juga bisa kehilangan kesuciannya ,karena tempat itu sangat gelap dan sepi.
"Om jangan macam macam yah, saya jago bela diri loh ,!" Ancamnya saat kendaraan mulai melaju.
Pria itu terlihat cuek ,sembari mendengarkan musik dari tape mobilnya. Tak memperdulikan gadis yg sedari tadi menggerutu tidak jelas .Kadang mengumpat kadang juga tertawa sendiri.
Ponselnya tiba tiba berdering ,dan pria itu pun menjawab panggilan yang berasal dari ibu sambung , yg telah merawatnya sejak umur 5 tahun.
"Aduh Nathan ,ini udah jam berapa?" kok kamu belum datang juga ?" Nathan masih belum menyahut . Mendengarkan saja istri dari ayahnya melampiaskan uneg uneg terlebih dahulu.
"Kamu gak jadi kesini ? Ini mami lagi sama Sofia dan orang tua nya juga. Rencananya mau membahas tentang rencana pertunangan kalian "
"Tunangan ..? Siapa yg mau tunangan sih mi ?
Nathan langsung merasa , Jika dirinya telah dijebak oleh wanita itu.
"Tadi niatnya, Mami mau ngasih surprise ke kamu .Tapi karena kamu gak muncul muncul , akhirnya bocor juga deh ,Buruan ke sini ya Nathan ,kasihan Sofia udah lama nungguin."
Mendengar nama Sofia ,yg juga keponakan dari ibu sambungnya itu membuat Nathan eneg seketika .Heran, mengapa sang ibu selalu saja gencar menjodohkannya dengan gadis lincah bak ulat bulu yg sering menempel di fikirannya.
Sofia jugalah yg telah menyebabkan dirinya menjadi duda keren 6 bulanyg lalu. Karena Viola ,sang istri yg sangat ia cintai meninggalkan nya begitu saja, karena tak kuat menghadapi tingkah genit Sofia terhadap suaminya.
Alhasil ,Nathan menaruh dendam kepada Sofia , ataupun ibu sambungnya yg memang sama sekali tak menyukai sang istri. Sejak awal menikah , mereka memang berniat untuk menyingkirkan Viola dari hidup Nathan dengan berbagai cara .Dan sialnya misi mereka berhasil.
Tadinya Nathan berfikir ,jika ibunya hanya hendak mengajak makan malam sekeluarga saja, tanpa melibatkan Sofia.Tapi ternyata ,ada makna terselubung dibalik semua itu. Beruntung,ia bertemu dengan Salsa ,gadis yg secara tidak langsung menyelamatkan dirinya dari rencana licik istri ayahnya.
"Kamu lagi dimana sekarang ?"
Suara sang ibu penuh penekanan .
"Dihotel ,sama Ayang..!"
Geplak..
Pukulan ganas pun mendarat dipahanya, karena Salsa tak menyukai apa yg Nathan katakan. Walaupun hal itu tidak benar ,tetap saja ia risih mendengar nya.
"Hah ? Ayang siapa ?"
Sang ibu terdengar panik , karena tak rela jika Nathan berhubungan dengan gadis lain selain Sofia.
"Ayang aku lah mi.. Pacar"
Geplak...
Pukulan kedua melayang dan Nathan pun meringis kesakitan.
"Jangan kasar kasar dong yang mainnya, pelan pelan aja... Ucap Nathan manja ,sambil menahan tawa.
"Nathan.." Teriak sang ibu dari seberang sana,yg cukup memekakan gendang telingah, hingga Nathan sedikit menjauhkan ponselnya,agar tak terjadi penulian dini .
"Ngapain kalian di hotel "? Segah wanita itu dengan nada tinggi.Jika ada pencarian ajang bakat penyanyi dengan nada tertinggi , mungkin ibu sambungnya lah yg akan keluar sebagai pemenang.
"Yah... mami ,pake ditanya segala lagi ngapain. Secara dikamar hotel gitu loh Mi.... Ngapain lagi coba ..?" Jawab Nathan cuek.
"Udahan dulu yah mi, lagi nanggung nih.."
"Nathan.. Nathan..!!" Pria itu mengakhiri panggilan suara ,dan Salsa langsung menarik ganas sebelah kupingnya.
" Ih dasar Om Om m*sum kamu yah, sembarang aja kalo ngomong. Emang saya cewe apaan..?"
Kesal gadis itu, dan Nathan langsung melepaskan tangan Salsa yg telah membuat kupingnya memerah.
" Sumpah ya , kamu itu kasar banget jadi cewek,!! Saya kan cuma bercanda .!"
Nathan mengusap usap kupingnya yg sangat perih , dan Salsa langsung melipat kedua tangannya didada.
Nathan memperhatikan wajah gadis yg ternyata sangat cantik dan cukup mempesona itu .Kulitnya putih mulus, kedua bola matanya sangat teduh dengan bola mata yg lentik alami.
Hidungnya mancung ,dan bibir yg sangat seksi yg terlihat sangat menggoda.
"Saya Nathan..dan kamu..?"
"Salsa ..jawabnya cepat .
"Salsa .!?. Nice name. Masih sekolah ?"
Tebaknya kemudian, dan Salsa hanya menaikan alisnya.
"SMA.?"
Salsa pun kembali menaikan alisnya sebagai jawaban.
"Sudah punya pacar..?"
"Sudah dong, pacar saya namanya Fabian ,cowok paling ganteng disekolah ,Ketua OSIS SMA Cahaya Nusa , Tutur nya bangga.
"Oohh"
Nathan mengangguk anggukkan kepala.
"Masih SMA juga kan pacar kamu..? Belum bisa ngasih apa apa berarti .."
Salsa merasa tak suka pria yg ternyata cukup sombong itu .
"Saya Nathan, umur 28 tahun . Direktur Utama salah satu Perusahaan Advertising yg cukup ternama".
Salsa memutar bola matanya , terlihat tidak tertarik sama sekali.
"Status sudah menikah ,dan bercerai 6 bulan yg lalu".
Salsa mengual sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Semakin tak tertarik pada penuturan pria yg ternyata berstatus Duda itu.
"Sekarang, beneran kita mau ke hotel nih.?"
Tawarnya ,dengan tatapan menggoda.
"Jangan macem macem ya ..."
Salsa memamerkan tinjunya dihadapan pria itu .
"Abis ,kamu gak ngomong alamat kamu dimana. Dari tadi kayaknya seneng ya ,diajak muter muter sama saya".
Salsa terkesiap.Bener juga apa yg dikatakan pria itu. Sedari tadi ia tak menyebutkan alamat, hingga mereka hanya berkeliling ditempat yg sama sebanyak 4 kali.
"Jalan anggrek,gang Mawar. No.70"
Nathan mengetikan alamat itu diaplikasi navigasi yg terdapat di ponselnya . Dan mulai melajukan kendaraan sesuai petunjuk arah.
Suasana hening 20 menit lamanya, dan Nathan tiba tiba memiliki sebuah ide konyol di kepalanya.Sebuah ide, yg ia pikir bisa membuat ibu sambung nya berhenti berusaha menjodohkannya dengan Sofia.
"Salsa ,kamu mau gak jadi istri saya?"
Ucapnya santai ... Dan .
Geplakkk..
Untuk ketiga kalinya Salsa melayangkan pukulannya, karena merasa sangat kesal dengan kerandoman Duda Tampan yg duduk di sebelahnya.
"Stop Stop.. Sampai disini saja. Itu rumah saya ,dan Om jangan ikut turun !"
Salsa menunjuk rumah minimalis bercat putih, berpagar kayu . Setelahnya ,ia melepas sabuk pengaman , bersiap siap untuk turun dari mobil.
"Wait Salsa,ucapan saya yg tadi gak main main, saya memang mau ngajak kamu nikah".
Nathan memasang wajah serius, dan Salsa langsung menatap jijik pria itu.
"Demi apa saya mau nikah sama anda..? Helow ..kita tuh baru kenal 2 jam yg lalu Om .Saya masih sekolah, dan Om sudah Duda. Plis.. jangan bikin hidup saya yg sudah membosankan ini menjadi makin susah".
Salsa hendak membuka pintu mobil ,namun Nathan langsung menguncinya .
"Ikh ...apalagi sih saya mau pulang,jangan minta yg aneh aneh deh".
Rengek Salsa,yg sudah hampir mau menangis.
"Salsa ,, tolong ,Saya butuh kamu untuk membatalkan rencana ibu saya menikahkan saya dengan Sofia" .
"Sofia siapa lagi .? Bodo ah ."
Salsa kembali membuka pintu ,tapi lagi lagi Nathan menahannya.
"Salsa ,plis...Saya pasti akan berikan apa yg kamu mau ,asal kamu bersedia menikah dengan saya".
"Cari yg lain aja Om.Kan masih banyak cewek cewek cantik diluaran sana. Om kan bisa ngasih apa aja, pasti banyak yg mau...jangan saya ya,saya udah ngantuk banget nih ,mau tidur."
Salsa kembali menguap , karena meraycukup lelah hari ini.
"Kamu tuh unik tahu..? Kamu tegas,berani pasti bisa menghadapi ibu sambung saya yg arogan. Kalau cewek cewek lain mah , semuanya sama aja, manja ..baperan !!".
Salsa masih terlihat tak tertarik . Karena keinginan nya hanya satu saat ini ,segera ke luar dari mobil itu ,dan merebahkan diri di ranjang nya yg memang tak terlalu empuk.
"Kawin kontrak aja gimana..? Kita bikin perjanjian .Kamu akan menjadi istri saya selama setahun ,dan saya akan membiayai semua kehidupan kamu . Setelah kesepakatan berakhir ,kamu bebas mau ngapain aja".
"Rugi disaya , untung di Om nya dong ..Saya kan masih Ting Ting. Om nya mah udah second.."
Protes Salsa kemudian .
"Saya janji gak akan ngapa ngapain Nanti kita buat perjanjian resmi ,secara tertulis gimana..?"
"Nggak ...lagian , orang tua saya pasti gak akan setuju ..!!
Tiba tiba Nathan sudah kembali berada dihadapan nya .Dan Salsa sama sekali tak memperdulikan .Ia mengetuk pintu berkali kali, namun tak ada sahutan apa apa.
Yang terdengar hanya suara musik keyboard dari luar, dan seorang pria yg sedang menyanyi dengan suara yg nyaring. Persis seperti orang yg sedang mengadakan hajatan .
"Orang tua kamu..?"
Tanya Nathan ,kala mendengar suara yg cukup berisik dari dalam. Pria itu menyanyikan lagu dangdut dengan sangat powerful, membuat Nathan ingin menutup kedua telinganya.
"iya.."
Jawab Salsa malu malu.Karena ibunya memang seorang guru les piano ,dan Ayahnya berprofesi sebagai guru les vocal. Mereka sering berkolaborasi seperti ini ,bahkan sampai subuh menjelang . Kadang, para tetangga pun sering merasa risih , dan tak jarang melayangkan protes.Hingga pernah memprovokasi Pak RT, agar mengusir mereka dari lingkungan tempat tinggal itu.
Karena tak ada tanggapan apa apa dari dalam ,Salsa pun membuka pintu rumah yg tak di kunci . Otomatis, suara nyanyian pun terhenti. Keduanya menatap heran laki laki yg sedang bersama anaknya.
"Siapa dia Sal..??"
Tanya Jimmy, sang ayah, seraya memelintirkan kumisnya yg tebal sebelah.
"Saya Nathan, Pak .. pacarnya Salsa"!
Salsa membelalakan matanya ,kesal mendengar pernyataan itu.
"Pacar..?"
Ibunya yg bernama Seruni bangkit dari tempat
duduknya. Mendekati pria yg bersama putrinya .
"Nggak ..Mah dia bohong ,ya kali..Salsa mau pacaran sama Om Om".
Gadis itu langsung menyatakan penolakan.
"Jangan gitu dong sayang ,akui saja dihadapan orang tua kamu."
Nathan yg lancang merangkul pundak nya, dan Salsa langsung menyikut perut nya .
"Bu ...Pak ..maaf.. Sebenarnya kedatangan saya kesini mau melamar Salsa"
Kekesalan yg telah memuncak ke ubun ubun , membuat Salsa ingin memukul pria itu. Karena telah lancar menyatakan lamaran di depan orang tuanya.
"Melamar..? Maksud kamu ..Kamu mau menikahi anak saya..?"
Kali ini ayah Salsa yg berbicara dengan mata yg berkaca kaca..
"Mah ...hiks..hiks...Gak nyangka, anak kita sudah besar .Udah ada yg lamar Mah ...hiks . hiks.."
Seruni memeluk suaminya ,menepuk nepuk punggung laki laki berhati lembut itu .
"Iya Pak..Sebentar lagi kita akan punya cucu ."
"Huwaaaaa..."
Keduanya pun menangis berbarengan, dan Salsa langsung menepuk jidatnya .Lupa memberitahukan kepada Nathan ,jika kedua orang tuanya memang selalu bertingkah aneh seperti ini.
Sedangkan Nathan, menatap dengan tatapan bingung .Baru kali ini melihat pasangan orang tua yg sangat unik dan melankolis .
"Nathan,,,kami hargai niat baik kamu. Tapi nikahnya jangan sekarang ya .Salsa kan masih sekolah."
Ucap sang ibu ,dan Salsa langsung terpekik girang .
"Tapi Bu...Maaf hubungan kami sudah terlanjur jauh. Jadi sebaiknya ,kita di nikahkan saja karena saya siap bertanggung jawab."
Jimmy langsung menarik tubuh Nathan , menyandarkan nya di dinding ruang tamu itu .
"Sejauh mana hah..? Sejauh mana kamu membawa anak saya ..? Kamu tahu tidak,, kalau Salsa itu mudah masuk angin ,jadi tolong jangan bawa ke tempat tempat yg jauh.."Apalagi malam malam begini ..! Gak pake jaket pula.."
Nathan semakin bingung , karena jelas jelas bukan 'jauh' seperti itu yg ia maksudkan. Dan Salsa kembali menepuk jidatnya ,sambil menggeleng frustasi.
Seruni mendekati suaminya , membisikan sesuatu .Baru lah pria itu paham sambil mengangguk anggukkan kepalanya .
Dan....
Buggghhhhh....
Sebuah pukulan pun melayang di wajah Nathan ,yg membuat pria itu terhuyung kehilangan keseimbangan.
****
"Kamu kerja di mana ..?"
Setelah mengobati luka di wajah dan sudut bibir Nathan akibat pukulan cuma cuma darinya ,pria itu pun mulai menginterogasi Nathan ,yg masih menahan perih .
"Perusahaan Advertising Pak.."
Jawab pemuda itu .
"Bagian..??"
"Direktur .."
"Oh.... Direktur.."
Jimmy mengangguk anggukkan kepalanya ,lalu terbelalak beberapa detik kemudian.
"Direktur..Mah..."
Bisiknya kepada sang istri ,yg langsung memasang wajah anggunnya.
"Ekhemmm....Jadi kapan..?" Rencana kalian akan menikah..?"
Tanya wanita itu langsung ke inti pembicaraan.
"Secepatnya..Bu .Besok juga boleh ."
Geplak...
Salsa kembali melayang kan pukulan di paha Nathan, menyatakan keberatannya.
"Pokoknya ..Hari Sabtu atau Minggu saya bisa Bu . Asal jangan Senin sampai Jumat .Soalnya saya kerja."
Pasangan suami istri itu tampak berunding, tak terdengar suara apapun selain bisikan bisikan dan gumaman gumaman yg tak jelas .
"Setelah menikah...anak kami akan tinggal di mana?"
Tanya Seruni ,masih dengan gaya sok elegan nya.
"Di rumah pribadi saya Bu ..Saya cuma tinggal sama asisten rumah tangga."
Seruni dan Jimmy langsung berpandangan , Keduanya terlihat takjub akan kesuksesan sang calon menantu.
"Hebat ..kamu masih muda sudah punya rumah sendiri." Kami aja yg setua ini masih ngontrak,itu juga udah sering di usir sama para tetangga yg tak mengerti apa itu seni ."
"Bukan seni itu namanya Pah..Tapi polusi suara. Mama sama Papa terlalu berisik."
Batin Salsa ,yg kadang setuju dengan pendapat para tetangga.
"Saya bisa membeli kan Bapa sama Ibu rumah , setelah saya menikah dengan Salsa nanti."
Tawar Nathan,,dan pasangan itu langsung membulatkan matanya.
"Serius kamu.."?
Tanya keduanya serempak dan Nathan langsung mengangguk dengan mantap.
"Hari Minggu ..Hari Minggu kamu bisa menikah dengan Salsa .Besok saya akan mengurus semuanya. Karena lebih cepat lebih baik kan.."?
Ucap Jimmy bersemangat.
"Mah ..Ayo kita hubungi Pak Udin , orang yg bisa mengurus masalah begini."
Pinta sang suami kepada istrinya yg telah melayang tinggi di udara , membayangkan akan memiliki rumah pribadi.
"Rumah Pah ...Kita akan punya rumah.."
Ia terpekik girang sambil mengikuti langkah suami nya dari belakang.
"Tunggu Mah Pah..!"
Cegah Salsa yg sedari tadi hanya diam menyaksikan tingkah aneh kedua orang tuanya.
"Mama sama Papa apa apaan sih .. Main setuju setuju aja..! Tanya dong pendapat Salsa gimana.."?
Protes sang putri.
"Kamu pasti setuju dong Salsa ..!Dia kan pacar kamu..??Bujuk sang Ibu. "
"Nggak ..Mah dia itu bohong ,Salsa nggak pernah pacaran sama dia .Orang baru kenalnya tadi di jalan."!
Nathan gelagapan ,takut jika semua kebohongannya terbongkar.
"Salsa ..Sudah gak usah malu untuk mengakui. Papa yakin Nathan laki laki yg baik. Bisa menjadi imam kamu nanti."
Jimmy mencoba memberikan sentuhan religi.
"Pokoknya..Enggak Salsa gak mau meniysama duda.."!
"Duda.."?
Seruni mengernyitkan alisnya .
"Iya Mah ..Om Nathan ini duda. Mamah gak mau kan kalo Salsa menikah sama orang yg dulunya pernah mempunyai istri..?"
Salsa tersenyum penuh kemenangan ,karena ia yakin kedua orang tuanya pasyakan mendukung kali ini."
"Ahh ..Nada sayang .Ada satu hal yg belum kamu tahu. Kalo sebenarnya ,papa kamu dulunya juga seorang duda . Istri Papa yg sebelumnya kabur meninggalkan Papa .Dan setahun kemudian ,kami bertemu dan memutuskan untuk menikah."
Jimmy mengangguk anggukkan kepala membenarkan perkataan istri nya, dan Salsa menutup wajah dengan kedua tangannya.
"Kakek kamu dulu juga seorang duda nak .Tapi dia tetap bahagia bersama Nenek kamu."
Lanjut sang Ayah
"Oke terserah.."
Ucap Salsa di dalam hatinya. Sudah pasrah akan nasib yg menimpa.
"Aku pulang dulu ya calon istri ,kita ketemu lagi hari Minggu."
Nathan mengacak rambutnya ,dan Salsa langsung mengelak cepat .
"Kamu istirahat dulu sana . Katanya udah ngantuk kan .?"
Nathan dengan wajah penuh kemenangan melangkah menuju ke mobilnya ,dan dari kejauhan ,ia masih sempat mengedipkan mata ke arah Salsa yg telah menggeram di depan teras.
"Moga aja ini hanya mimpi buruk Ya Tuhan..tolongg bangunkan aku.."
Doanya di dalam hati.
Salsa merebahkan diri di atas ranjang .Rasa kantuk pun hilang seketika . Kejadian malam ini mebuinya jengkel setengah mati dan rasanya ingin menelan hidup hidup pria yg sebentar lagi akan menikahinya.
Hanya lima menit matanya terpejam .Setelah itu Salsa kembali merasakan gelisah .
"Semoga aja pernikahan ini batal ,karena Om Nathan di culik Alien saat perjalanan pulang ke rumah nya..atau tiba tiba aja kepalanya terbentur hilang ingatan dan gak inget sama gue lagi.."
Pintanya di dalam hati, sebelum kembali memejamkan mata .
****
"Duh .. Gusti kenapa ini harus terjadi .."
Laila ibu sambung Nathan ,tak henti hentinya berteriak histeris saat akad nikah akan di langsung kan. Masih tidak bisa menerima ,jika putra suami nya harus menikah dengan gadis SMA yg tak ia kenal .Yg Nathan akui telah ia nodai.
"Udah deh mih,terima aja pernikahan ini . Daripada Nathan harus masuk penjara kalo orang tua Salsa benar benar mau nuntut."
Ucapnya cuek , senang rencana konyolnya sebentar lagi akan berhasil .
"Makanya kamu itu jadi laki laki yg bener Nathan ..Jangan asal celao celup ke sana sini."
Laila memukuli putranya dengan konde di kepala nya yg sudah berkali kali.
"Rileks Mi ... Nikmati aja acara ini, cateringan nya enak lo Papi aja udah nambah sampe tiga kali ".
Kali ini sang suami yg menimpali .Gilang namanya Pengusaha berlian yg sangat sukses , memiliki store hampir di seluruh kota di Indonesia.
"Pinter kamu nyari cateringan Nat .Daging renynya empuk,gak kaya makan sandal .Sambal goreng nya juga pedesnya pas."
Gilang memajukan dua jempol kepada putra nya. Tanpa memperdulikan gerutuan sang istri.
"Pih coba gak usah ngomongin makanan dulu kali ini .Kamu gak mikir apa..kalo gadis itu sengaja menjebak Nathan....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!