Hujan tiba-tiba turun, memaksa dia untuk berlari mecari perlindungan untuk nya.
"Aduh hujan, mana ini sudah malam," Gumam gadis yang kehujanan ditengah-tengah jalan itu.
Suara gemerecik hujan mengganggu nya, ia mengingat masa lalu bersama kekasih nya dahulu yang sekarang sudah tidak lagi bersama nya.
"Aku harus memaksakan berjalan ditenga-tengah hujan ini," Gumam nya.
Gadis itu menerobos deras nya hujan, tidak memiliki perlindungan ditubuh nya.
Setelah gadis itu berjalan, akhirnya ia sampai ketempat kost nya, tempat yang tidak terlalu sempit namun tidak juga luas.
Ia membuka pintu kost nya, tempat yang selama tiga tahun ini menjadi tempat pulang bagi nya yang paling aman.
Ia membuka baju nya yang basah, gadis itu akan menggantikan baju nya dengan baju yang kering.
Setelah itu gadis yang bernama Clara Aurletta Sydney, atau sering di sapa dengan sebutan Clara itu, membersihkan diri nya.
Sehabis itu Clara merebahkan diri nya di atas ranjang yang selama ini sudah menenami nya tidur.
"Rasa nya ingin sekali memberontak, tapi sial nya yang kuhadi bukan musuh, tapi takdir ku sendiri," Gumam Clara.
Hidup sebatang kara cukup membuat nya kesepian, meskipun diluar sana ia selalu ceria, namun saat ia pulang, selalu ada rasa kesepian dalam hidup nya.
Clara tertidur saat setelah ia memikirkan tentang masa depan nya nanti.
***
Tring
Suara alarm membuat Clara terbangun dari tidur nya.
"Perasaan baru tidur, kenapa sudah pagi lagi," Gumam Clara.
Setiap menit ia mengeluh tentang hidup nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Clara bersiap-siap akan bekerja, ia bekerja di salah satu restoran terkenal di jakarta, ia bekerja dari pagi sampai sore, setelah sore, ia bekerja di toko bunga.
Sebenarnya cape, namun Clara tidak punya pilihan lain selain bertahan dan berjuang sendiri.
Clara keluar dari kamar kost nya, ia tersenyum menyapa dunia, ia bersikap seolah ia manusia yang bahagia.
Clara melangkah kan kaki nya mencari kendaraan umum.
Setelah Clara mendapatkan kendaraan umum untuk sampai ke tempat kerja nya.
Clara duduk dibangku paling belakang, ia sudah terbiasa mengasingkan diri nya dari orang asing, bagi nya tidak terlalu menguntungkan.
Setelah beberapa menit, akhirnya ia sampai ketempat yang ia tuju.
"Pagi Clara." Sapa Yeni, teman kerja Clara.
Mereka cukup dekat, mengingat kehidupan Clara dan Yeni tidak beda jauh.
"Pagi Yen," Jawab Clara dengan nada lesu.
"Kenapa lo, kaya gak semangat kerja aja," Kata Yeni melihat wajah teman nya yang kusut.
"Lemas gua, mau nya tiduran aja," Ujar Clara.
"Semangat dong, kalo gak semangat mau dari mana kita makan," Ucap Yeni memberikan semangat kepada teman nya itu.
"Mau nikah aja, tapi sama cowok tampan dan kaya raya," Ujar Clara.
"Menikah bukan solusi, siapa tahu nanti setelah nikah, malah makin sengsara," Kata Yeni.
"Makanya gua berdoa supaya mempunyai suami yang kaya raya, gua udah cape kerja mulu," Keluh Clara.
"Udah ah ayok kerja, jangan bermimpi terus," Ujar Yeni, ia menarik teman nya kedalam ruang ganti.
Clara menjalani peran nya sebagai pelayan restoran, meskipun gaji nya tidak terlalu banyak, namun cukup untuk membayar kost nya dan untuk makan nya sebulan, meskipun ia mengirit.
***
Sedangkan disisi lain, seorang laki-laki yang memiliki wajah tampan, dengan garis rahang tegas, dan hidung mancung sempurna, memancarkan pesona yang sempurna, berhasil membuat semua wanita tergila-gila pada nya.
Lorenzo Carlos Matteo. Pemimpin klan mafia keluarga nya Carlos, Black Serpent.
Lorenzo terkenal dengan eagle's Eye dan tiger's Smile nya, atau bisa disebut mata elang dan senyuman harimau nya.
Selama ini ia tidak pernah terkalahkan, selama ia menjadi pemimpin Black Serpent, setelah kepemimpinan jatuh kepada nya, Black Serpent menjadi dunia bawah yang sangat di segani oleh semua kalangan.
Menjadi mafia no 1 di negara tersebut.
"Alex bagaimana semalam?" Tanya Lorenzo.
"Aman bos," Jawab Alex,sang asisten Lorenzo.
"Kerja bagus, kita harua segera pergi ke jakarta, kita akan berada disana cukup lama, bereskan semua pekerjaan yang berada disini," Titah Lorenzo.
"Siap bos, saya akan menyiapkan segala nya bos," Ujar Alex, ia selalu berada di samping Lorenzo.
"Jangan sampai ada masalah disini setelah kita pergi ke jakarta," Ucap Lorenzo.
"Siap bos, kita pergi saat malam, agar tidak diketahui siapapun," Ucap Alex.
"Kau atur saja lex," Jawab Lorenzo.
Kemudian sang asisten meninggalkan ruangan tersebut, tersisi Lorenzo yang sedang membereskan pekerjaan nya.
***
Kembali kepada Clara yang sedang melayani tamu restoran.
Namun ia di kaget kan dengan kedatangan mantan kekasih nya bersama pacar baru nya.
"Fokus aja bekerja, lagian sekarang dia bukan siapa-siapa dirimu," Bisik Yeni.
Clara membawa pesanan makanan itu, ia menaruh makanan itu di meja tersebut, saat Clara ingin pergi dari hadapan mantan kekasih nya.
"Sayang, ternyata selera mu rendah sekali," Ujar wanita itu menempel ditangan kekasih nya.
"Berarti dirimu rendah,"Sindir Clara.
" Maksud mu apa, hah!"Bentak wanita itu, ia bediri dari tempat duduk nya.
"Jangan berpura-pura polos, tadi kau menyindir ku kan?" Ucap Clara.
"Kalo ia memang kenapa? Ga nerima!" Bentak wanita itu.
"Berarti kau juga rendah," Kata Clara.
Tidak mau kalah, wanita itu menyiram Clara dengan minuman yang ia pesan tadi.
Wanita itu menertawakan Clara yang sudah basah kuyup dengan minuman manis itu.
Bukan Clara kalo ia tidak membalas perlakuan orang lain kepada nya, ia Clara menyiram wanita itu dengan segelas kopi yang masih hangat.
"Dasar wanita rendahan, awas saja kau, aku akan melaporkan kelakuan dirimu kepada manager mu," Ucap wanita itu tidak terima.
"Lapor saja, kau lihat disana ada CCTV, jadi akan lebih tahu siapa yang mulai duluan," Kata Clara menunjukan CCTV.
Wanita itu kesal dengan Clara, ia pikir, Clara wanita yang mudah di tindas, namun ternyata ua sudah salah menduga.
"Ayok sayang kita pergi, mantan pacar mu sudah gila," Ajak wanita itu.
Kemudian kedua manusia itu meninggalkan restoran tersebut.
"Clar, lo tidak apa-apa kan," Tanya Yeni melibat sahabat nya yang sudah basah kuyup.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya tidak terima direndah oleh nya, makanya aku membalas nya," Jawab Clara.
"Ayo ganti dulu baju mu," Jaka Yeni, ia membawa Clara ke toilet wanita.
"Gantj baju mu," Kata Yeni, ia memberikan setelah banu untuk teman nya.
"Terima kasih Yen sudah peduli dengan ku," Ujar Clara.
"Iya, yaudah sana ganti," Titah Yeni.
Clara tipe wanita yang bukan berdiam diri saat ia dihina dan direndah kan, ia pasti akan membalas perlakuan yang sama kepada lawan main nya, tidak ada rasa takut dalam benak nya, ia menjungjung tinggi harga diri nya.
"Gara-gara cewek gila itu, jadi nya harus basah kuyup gini," Gerutu Clara.
"Udah?" Tanya Yeni.
"Udah, makasih Yen," Ucap Clara.
"Iya sama-sama, ayok kita kedepan lagi," Ajak Yeni.
Siang ini banyak sekali pengunjung ke restoran tersebut, meskipun Clara kewalahan tapi ia senang juga, karena akan mendapatkan tips dari bos nya yang baik itu.
"Clara," Panggil sang bos, Randy.
"Iya bos," Jawab Clara.
"Ada tamu dia ruangan VVIP, tugas mu yang menjadi pelayan disana," Titah Randy.
"Baik pak," Jawab Clara.
"Tapi kamu harus hati-hati, tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun, klo kamu mau hidup esok hari," Pesan Randy.
"Baik pak, saya permisi dulu, mau mengantarkan pesanan nya," Ucap Clara meninggalkan ruangan bos nya tersebut.
"Clar, coba aja kamu mau menjadi istriku, pasti kamu sudah hidup enak dan juga bahagia," Gumam Randy yang menganggumi Clara selama ini.
Kecantikan Clara berhasil membuat semua laki-laki yang melihat nya akan jatuh cinta, mempunya bentuk wajah yang sempurna, hidung mancung, tidak lupa, Clara memiliki mata yang indah.
"Memang nya siapa tamu di ruangan VVIP itu, kenapa pak Randy mengatakan hal seperti itu," Gumam Clara.
"Tapi ah masa bodo, tugas ku melayani pengunjung, siapapun mereka, aku tidak peduli selagi aku tidak melakukan kesalahan," Gumam lagi Clara, ia membuka ruangan tersebut.
Hanya ada dua laki-laki, Clara kira ada banyak tamu di ruangan tersebut.
Clara berjalan dengan aggun, senyuman manisan ia perlihatkan.
Clara menaruh pesanan makanan itu di meja tersebut.
"Silahkan tuan, kalo ada kesalahan, kami minta maaf," Kata Clara.
Tamu tersebut tidak menoleh sedikit pun.
"Tuan saya tidak mau di ganggu, silahkan anda pergi," Kata laki-laki tersebut.
"Baik." Jawab Clara, lalu ia meninggalkan ruangan tersebut.
"Udah Clar?" Tanya Yeni.
"Udah, cuman nganterin aja, soalnya yang pesan ruangan itu gak mau ditemanin," Jawab Clara.
Lalu kedua nya melanjutkan pekerjaan nya.
"Hi bro," Sapa Randy kepada tamu VVIP itu, yang ternyata teman baik nya dari luar negri.
"Bagus juga restoran kau," Ujar laki-laki itu.
"Lorenzo Carlos Matteo, kau tidak berubah sedari dulu," Ucap Randy yang ternyata teman baik Lorenzo.
"Tidak ada yang berubah, semua nya akan tetap sama," Ujar nya dengan senyuman khas nya.
"Lain kali kalo mau kesini, minimal kabarin dulu lah, jangan tiba-tiba datang," Kata Randy.
"Cih, kau tidak sepenting itu," Kata Lorenzo.
Randy dan juga Alex sudah tidak asing dengan sikap Lorenzo, ia memang terkenal sangat dingin, hampir tidak tersentuh oleh semua musuh.
***
Sore hari nya, Clara sudah bersiap-siap akan pulang.
"Yen, aku duluan ya," Pamit Clara.
"Hati-hati Clar," Ucap Yeni.
Clara tersenyum, ia terburu-buru berlari mencari kendaraan umum.
Bruk
"Ah sial, mana lagi buru-buru lagi," Gerutu Clara, ia membereskan barang-barang nya yang jatuh.
Namun berbeda dengan laki-laki yang Clara tabrak, ia menatap gadis itu, tidak sedikit pun ia menolong Clara yang sedang kesusahan membereskan barang-barang nya yang berantakan.
"Hati-hati dong om,"Kata Clara.
" Buset dah, tinggi amat nih om om,"Gumam Clara.
"Kau yang jalan tidak melihat-lihat, kau juga yang menabrak saya, kenapa saya yang disalahkan," Ucap laki-laki itu.
"Gara-gara om, aku sudah telat, masa cuman gara-gara begini aku di pecat dari pekerjaan ku," Clara mendengus kesal.
"Dasar gadis barbar, kau akan mengganti waktu ku yang terbuang sia-sia ini dengan hidup mu," Kata laki-laki itu.
"Ah, minggir om. Aku mau menaiki kendaraan umum itu," Ungkap Clara, ia mendorong laki-laki itu.
"Cantik tapi barbar," Gumam laki-laki itu melihat kepergian Clara.
Sedangkan Clara sedang terburu-buru, ia takut akan telat masuk kerja, karena peraturan disana sangat ketat, tidak boleh telat satu menit pun.
"Semoga aja tidak telat," Gumam Clara penuh harap.
Setelah beberapa menit menghabiskan waktu, Akhirnya Clara sampai ketempat toko bunga itu.
Namun saat Clara melihat jam ditangan nya, ia sudah telat sepuluh menit.
"Semoga saja tidak dipecat," Gumam Clara.
Clara memasuki toko bunga tersebut, ia harap-harap cemas akan mendapatkan omelan dari bos nya yang cerewet.
"Telat sepuluh menit," Ujar wanita paruh baya yang tiba-tiba mendekati Clara.
"Maaf bu, tadi dijalan macet," Ucap Clara.
"Sekali lagi kamu telat, saya tidak akan segan-segan memecat kamu, kamu tahu kan saya tidak suka dengan pegawai yang tidak mematuhi aturan," Ucap wanita paruh baya itu.
"Iya bu, saya tidak akan mengulangi nya lagi," Kata Clara.
Setelah wanita paruh baya itu meninggalkan tempat tersebut, Clara memulai pekerjaan nya, sedikit lelah namun ia harus tetap semangat.
"Cape banget, tolong nafkahi aku," Gumam Clara.
Saat Clara sedang merapihkan bunga-bunga nya, tiba-tiba ada dua wanita, seorang anak dan ibu yang Clara kenali, yaitu adik dari mendiang sang ibu yang sering menhina nya..
"Kasian banget jadi penjaga bunga," Ucap seorang wanita tiba tiba.
"Apa urusan nya dengan mu," Jawab Clara dengan nada malas.
"Lihat aku dong, kuliah, memiliki barang-barang bagus, sedangkan kamu, hanya bekerja ditempat bunga yang kecil dan bau ini," Ejek wanita itu.
"Selagi tidak merepotkan mu, tutup mulut mu yang bau busuk itu, sikat gigi makanya, biar nafas mu gak mau," Hina Clara, ia selalu memiliki celah membalas hinaan dari sang lawan nya.
"Kurang ajar,"Sungut nya, Sita.
" Aku tidak pernah mengganggu hidup mu beserta keluarga mu itu, kenapa kau sibuk mengganggu hidup ku, atau kau tidak bahagia dengan hidup mu, hah!."Bentak Clara.
"Turun kan nada bicara mu sialan, kau hanya anak yatim piatu yang miskin," Ucap wanita paruh baya itu.
"Aku memang miskin bi, tapi tidak memiliki hati busuk seperti kalian," Kata Clara.
"Dasar anak kurang didikan," Kata sang bibi.
"Anak bibi yang kurang didikan, jangan berbicara dengan ku seperti itu kalo anak bibi saja tidak bibi didik,"Sindir Clara.
" Kau.."Sita menunjukan cari nya kearah wajah Clara.
Clara menepis tangan Sita, lalu ia berkata. "Jangan tunjukan jari kotor mu seperti itu, aku tidak seperti ibu ku yang kalian hina cuman diam saja, aku akan melawan selagi aku benar," Ujar Clara.
Kedua wanita itu kesal dengan perlakuan Clara yang semakin berani pada diri nya, lalu mereka pergi dengan sumpah serapah nya untuk Clara.
"Manusia dibumi ini ada-ada saja," Gumam Clara yang tidak habis pikir dengan jalan pikiran orang-orang seperti mereka.
Ternyata hidup ini hanya tentang diri sendiri, tidak ada yang membantu kala ia susah..
Akhirnya setelah Clara bekerja seharian, ia bisa istirahat di dalam kost nya.
"Cape banget rasa nya ini badan," Gumam Clara.
Clara berbaring di kasur nya yang kurang empuk itu, perut nya merasa lapar, namun ia teringat kalo di kulkas nya tidak ada persediaan makanan mentah.
"Sekali-kali aja lah makan diluar," Gumam Clara, ia sadar kalo ia terlalu mengirit, karena uang gaji nya kalo ada sisa selalu Clara tabungin.
Clara bersiap-siap, ia memakai dress kecintaan nya yang berwarna pink.
Clara menatap diri nya di cermin, lalu ia keluar rumah akan mencari tempat makan terdekat, mengingat ini sudah larut malam.
Akhirnya setelah ia melihat-lihat, ada rumah makan.
"Bang, nasi goreng udang," Ucap Clara.
"Ditunggu ya kak," Kata sang pelayan.
Clara tersenyum, ia menunggu pesanan makanan nya, sambil membuka ponsel nya.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya makanan yang di pesan Clara sudah jadi.
Clara menikmati setiap sendok makanan yang masuk kedalam mulut nya, nasi goreng udang adalah makanan favorit nya.
Namun saat Clara sedang menikmati makanan nya, ia melihat laki-laki yang sangat ia benci, mantan kekasih nya dulu.
"Ck lagi enak makan jadi ga selera," Gumam Clara.
Mantan kekasih Clara berjalan mendekati Clara.
"Ngapain dia berjalan kesini, perasaan kursi masih banyak yang kosong," Gumam Clara dalam hati.
"Boleh kan aku duduk disini," Tanya laki laki itu, Refan.
"Mata mu buta atau bagaimana, jelas jelas masih banyak kursi yang masih kosong, malah duduk di depan ku, nafsu makan ku jadi kurang,"Gerutu Clara.
" Kau masih saja sensi saat bertemu dengan ku, kenapa, masih gak terima aku putusin?"Ucap Refan dengan percaya diri nya.
Uhuk
Sontak saja membuat Clara keselek saat mendengar ucapan mantan kekasih nya itu.
"Kau terlalu percaya diri Refan,"Cibir Clara.
" Bukti nya kamu belum memiliki kekasih setelah putus dengan ku,"Kata Refan.
"Aku tidak mau lagi berpacaran dengan binatang," Sindir Clara.
"Maksud mu apa, hah!" Bentak Refan.
"Fikir aja sendiri," Ucap Clara, lalu ia meninggalkan Refan.
Clara membayar makanan nya tadi, lalu ia bergegas pergi, ia sudah muak dengan mantan kekasih nya itu.
"Clar, tunggu," Panggil Refan.
"Ck, laki-laki itu mengejar ku," Gumam Clara, ia mempercepat jalan nya agar tidak bisa di susul oleh Refan.
Namun Refan berhasil mengejar Clara, ia menahan tangan nya Clara.
"Lepas," Ucap Clara.
"Kalo tidak mau, kamu mau bagaimana?" Tanya Refan dengan nada mengejek.
"Mau mu apa? lo yang memutuskan hubungan kita dulu, tapi lo juga yang ngejar gua!" Bentak Clara.
"Mau kita balikan lagi," Jawab Refan dengan enteng nya.
"Gak sudi, gua udah tahu lo itu banyak cewek nya," Kata Clara yang memang baru tahu semenjak ia putus dengan Refan.
"Tapi hanya kamu yang aku mau," Ujar Refan.
"Gak sudi, lepas gak tangan gua," Bentak Clara.
"Gak, sebelum kamu menjawab ucapan ku tadi," Kata Refan keras kepala.
"Kan udah gua jawab, gak sudi," Jawab Clara.
"Bukan itu yang aku mau jawaban nya," Kata Refan.
Bugh..
Clara menonjok perut Refan dengan sangat kuat, karena ia sudah muak dengan omongan Refan.
"Aw.."Rintih Refan, ia memegang perut nya yang sakit karena ditonjok Clara.
Karena Clara tidak puas hanya menonjok saja, ia menendang lagi Refan dengan sangat kuat.
" Jangan bikin gua emosi, kalo lo gak mau kaya gini lagi, jangan karena gua pakai dress jadi menurut lo gak bisa berantem,"Kata Clara memberi peringatan kepada mantan kekasih nya itu.
Setelah Clara menendang perut Refan, ia meninggalkan Refan seorang diri, ia gak sudi menong Refan.
"Tadi nya mau mencari angin segar, malah ketemu tu orang, bikin kesal aja," Gumam Clara dalam hati.
Tanpa Clara sadari, sedari tadi ada melihat yang Clara lakukan, ia cukup kagum dengan wanita yang mempunyai bakat bela diri.
Lorenzo, laki-laki itu tidak sengaja melihat aksi bela diri Clara, ia mengingat ngingat, seperti pernah bertemu dengan Clara.
Lalu Lorenzo mengikuti sampai kedepan kost Clara. Clara yang tidak menyadari langsung masuk kedalam kost nya.
"Menarik, lex cari tahu siapa dia," Titah Lorenzo.
"Baik tuan," Jawab Alex.
"Kita sedang berdua, panggil biasa aja," Kata Lorenzo.
Namun tidak butuh waktu lama, Alex sudah mendapatkan identitas asli Clara, Alex memang paling unggul kalo masalah mencari identitas milik orang lain, Alex terkenal dengan raja hacker di negara tersebut.
Lorenzo membaca identitas Clara.
Clara Aurletta Sydney. Nama yang cantik, persis seperti orang nya, namun dia hidup sebagang kara, cukup kuat juga.
Pantas dia menjadi wanita pemberani, karena mungkin ia harus melindungi diri nya dari kejahatan orang lain.
"Jangan bilang kau tertarik dengan wanita itu," Kata Alex yang sudah bisa menebak teman nya itu.
"Kalo memang iya kenapa?" Ujar Lorenzo.
"Kita kesini dengan satu misi, bukan mencari pasangan," Kata Alex.
"Menyelam sambil meminum air, kau tahu kan bahasa itu,"Kata Lorenzo.
" Terserah kau saja, jangan membuat aku pusing dengan pekerjaan mu,"Kata Alex.
"Kau kan asisten ku, kalo mau gak kerja, terus untuk apa aku meng-gaji dirimu," Ujar Lorenzo.
Alex hanya tersenyum masam melihat kearah bos sekaligus teman nya itu.
Saat mereka sedang berdua seperti ini, mereka selalu bersikap seperti anak kecil yang bersahabat, berbeda saat mereka sedang berhadapan dengan musuh.
***
Tring..
Alarm membangun kan Clara yang sedang tertidur nyenyak, mau tidak mau, ia harus bangun pagi untuk bekerja.
"Waktu nya berjuang untuk menafkahi diri sendiri," Gumam Clara.
Clara memasuki toilet, membersihkan badan nya sebelum ia pergi bekerja, Clara tipe wanita yang selalu mengutamakan kebersihan dan kerapihan.
Setelah Clara keluar dati toilet, ia memilih baju yang akan ia gunakan untuk pergi bekerja, outfit menjadi nomor satu dalam kamus hidup Clara.
Clara selalu tampil cantik dan juga wangi, karena ia sangat menyukai keindahan.
Clara sedang menunggu kendaraan umum yang sering ia gunakan kala berangkat bekerja, namun saat ia duduk menunggu kendaraan umum itu.
Clara melihat seorang laki-laki yang tidak begitu asing menurut nya.
"Kendaraan umum yang sering kau gunakan itu tidak akan ada," Ucap laki-laki itu, Lorenzo.
"Ayok masuk," Titah Lorenzo.
"Takut banget," Kata Clara.
"Saya tidak akan menyakiti kamu, dari pada kamu telat masuk kerja," Ujar Lorenzo.
Namun setelah di ingat-ingat iya juga, ia akan telat kalo tidak berangkat sekarang.
"Ini terpaksa ya," Ucap Clara memasuki mobil mewah itu, baru kali ini Clara memasuki mobil mewah.
Mobil itu melaju sangat kencang, ada rasa takut dalam benak Clara, namun ia bersikap biasa saja, seolah tidak ada rasa takut dalam diri nya.
"Kamu tidak takut kalo kita akan kecelakaan," Tanya Lorenzo.
"Gak, yang aku takuti kemiskinan, saat kita dibawah, selalu ada aja orang yang merendahkan kita," Jawab Clara.
"Yaudah kamu diatas saya aja, biar enak " Ucap Lorenzo, sontak membuat Clara membulat kan mata nya.
"Dasar om mesum, ingat umur," Kata Clara.
"Tapi tampan kan," Sahut Lorenzo.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!